• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN CURUG OROK SEBAGI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SMA NEGERI DI KABUPATEN GARUT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMANFAATAN CURUG OROK SEBAGI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SMA NEGERI DI KABUPATEN GARUT."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar Fpips : 1856/UN.40.2.4/PL/2013

PEMANFAATAN CURUG OROK SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SMA NEGERI DI KABUPATEN GARUT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Geografi

Oleh

Hasanudin

0900454

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PEMANFAATAN CURUG OROK SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SMA NEGERI DI KABUPATEN GARUT

Oleh Hasanudin

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Hasanudin 2013

Universitas Pendidikan Indonesia Oktober 2013

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

PEMANFAATAN CURUG OROK SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SMA NEGERI DI KABUPATEN GARUT

HASANUDIN NIM : 0900454

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Darsiharjo, MS. NIP. 19620921198603 1 005

Pembimbing II

Dr.Ahmad Yani, M.Si NIP. 196708121997021001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

PEMANFAATAN CURUG OROK SEBAGI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SMA NEGERI DI KABUPATEN GARUT

Oleh:

Hasanudin (0900454)

ABSTRAK

Sumber belajar merupakan salah satu komponen yang menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Jenis-jenis sumber belajar meliputi bentuk-bentuk sumber belajar yang dapat dimanfaatkan oleh guru dan peserta didik, baik dalam bentuk benda, karya ilmiah, manusia maupun lingkungan, sehingga dengan penelitian ini Curug Orok merupakan salah satu sumber belajar dalam bentuk lingkungan yang selama ini masih belum banyak dimanfaatkan oleh guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul “Pemanfaatan Curug Orok Sebagai Sumber

Belajar Pada Mata Pelajaran Geografi SMA di Kabupaten Garut”. Rumusan masalah yang diajukan adalah 1) Mengindentifikasi potensi Curug Orok sebagai sumber belajar Gografi SMA di Kabupaten Garut 2) Mengindentifikasi pemanfaatan Curug Orok sebagai sumber belajar Gografi SMA di Kabupaten Garut 3) Mengindentifikasi faktor pendukung pemanfaatan Curug Orok sebagai sumber belajar Gografi SMA di Kabupaten Garut

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang dimana peneliti berusaha mencari beberapa data akurat sebagai penunjang penelitian. Populasinya meliputi seluruh guru geografi peserta didik di Kabupaten Garut dan sampel penelitiannya menggunakan simple random sampling yang dimana sampel diambil secara acak. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, variabel X (Jarak dan Lokasi, Keragaman fenomena, dan Relevasi dengan materi pembelajaran) dan variabel Y (kelayakaan Curug Orok sebagai sumber belajar). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, wawancara, dan kuesioner/angket. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis presentase data yang digunakan untuk memperoleh presentase data, yaitu untuk menghitung ke dalam tabel dan kemudian di deskripsikan dalam bentuk tulisan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa guru mata pelajaran geografi di peserta didik sudah mengetahui dan sebagian pernah menggunakan sumber belajar sebagai penunjang kegiatan pembelajarannya. Selain dari itu, guru-guru geografi peserta didik juga sudah seluruhnya mengetahui bahwa Curug Orok dapat dijadikan sumber belajar. Pemanfaatan Curug Orok sebagai sumber pada mata pembelajaran geografi didukung oleh faktor pendukung yaitu sarana dan prasana, tersediannya narasumber, dan kondisi fisik Curug Orok. Sebagian besar kendala yang dihadapi oleh guru geografi dalam memanfaatkan Curug Orok sebagai sumber belajarnya yaitu pada aspek waktu dan jarak tempuh dari sekolah menuju kawasan Curug Orok.

(5)

UTILIZATION OF CURUG OROK AS A LEARNING RESOURCE ON THE SUBJECT OF GEOGRAPHY IN SECONDARY HIGH SCHOOLS IN

GARUT DISTRICT By :

Hasanudin (0900454)

ABSTRACT

Learning resources is one of the components that determine the success of the learning process. The types of learning resources include forms of learning resources that can be utilized by teachers and learners, either in the form of objects, scientific work, humans and the environment, so with this study Curug Orok is one of the learning resources in the form of environment that still has not been widely used by teachers and learners in the learning process. Based on the above, the authors are interested in conducting research entitled “Utilization Of Curug Orok As A Learning Resource On The Subject Of Geography In Secondary High Schools In Garut District”. Formulation of the problem posed is 1) Identify the potential of Curug Orok as a Geography learning resource in Secondary High School in Garut District. 2) Identify the benefits of Curug Orok as a Geography learning resource in Secondary High School in Garut District. 3). Identify the factors supporting the use of the Curug Orok as a Geography learning resource in Secondary High School in Garut District.

This study uses a descriptive method in which researchers tried to find some accurate data to support research. Its population includes all students geography teacher in Garut and research samples using simple random sampling where samples were taken at random. In this study there are two variables, the variable X (distance and location, diversity of the phenomenon, and the relevance of the learning material) and a variable Y (the advisability of Curug Orok as a source of learning). The instrument used in this study is documentation, interviews, and questionnaires / questionnaire. Data analysis techniques in this study using the analysis of the percentage of data used to obtain the percentage of the data, which is to calculate into a table and then describe in writing form.

The results showed that the subjects geography teacher at the learners already know and some never use learning resources to support their learning activities. Aside from that, the teachers of geography, students also are completely aware that Curug Orok can be used as a learning resource. Utilization of Curug Orok as a learning resource on the subject of geography can be supported by supporting factors, They are facilities and infrastructure, speakers, and the physical condition of the Curug Orok. Most of the constraints faced by geography teachers in utilizing the Curug Orok as a source of learning which is the aspect of time and distance from the school to the Curug Orok.

(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR HAK CIPTA

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Definisi Operasional... 5

BAB II KAJIAN FUSTAKA ... 7

A. Lingkungan Sebagai Sumber Pembelajaran Geografi ... 7

1. Manfaat Sumber Belajar……… 14

2. Sumber Pembelajaran Geografi………. 16

3. Hakekat Pembelajaran Geografi……… 22

B. Keragaman Curug Orok sebagi Sumber Belajar Pada Mata Pelajaran Geografi………. ,23

(7)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... 27

A. Metode Penelitian... 27

B. Populasi dan Sampel……….. 27

C. Variabel Penelitian………. 30

D. Teknik Pengumpulan Data... ... 30

E. Teknik Pengolahan Data dan Teknik Analisis Data……….. 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 35

A.Hasil ... 35

1. Letak dan Luas Curug Orok ... 35

2. Kondisi Fisik Curug Orok ... 37

3. Sarana dan Prasarana Curug Orok ... 38

4. Fungsi Curug Orok………... 47

B.Deskripsi Data ... 48

1. potensi Curug Orok sebagai sumber belajar ... 51

2. pemanfaatan Curug Orok sebagai sumber belajar ………...52

3. faktor pendukung pemanfaatan Curug Orok sebagai sumber belajar……...59

C.PEMBAHASAN...60

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... .64

A. Kesimpulan ... ,64

B. Rekomendasi ... .65

DAFTAR PUSTAKA... .xi

(8)

BAB I

PENDAHULUAN A.Latar Belakang

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan

yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan

pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan

kepercayaan pada peserta didik. Komponen dalam proses pembelajaran

diantaranya adalah sumber belajar. Sumber belajar adalah daya yang bisa

dimanfaatkan guna memberikan kemudahan kepada siswa dalam kegiatan belajar.

Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Muchyidin (1984:10) bahwa “sumber

belajar didefinisikan sebagai suatu sumber daya yang dimanfaatkan untuk

kepentingan proses belajar mengajar baik yang langsung atau yang tidak

langsung, baik sebagian maupun keseluruhan.”

Pembelajaran geografi pada hakekatnya adalah mengkaji dan menelaah

tentang semua aspek-aspek yang terdapat di muka bumi. Oleh karena itu,

lingkungan bagi pendidik harus dijadikan sebagai sumber dan media

pembelajaran. Pentingnya sumber belajar dapat dilihat dari aspek kehidupan

siswa. Suatu kenyataan bahwa siswa mendapatkan pengalaman yang lebih luas

dan bervariasi dibanding orang tua mereka ketika masih muda. Sehingga cukup

beralasan apabila sekolah memeberikan siswa pengalaman sebanyak mungkin dan

variatif. Untuk mencapai hal ini, sekolah harus menggunakan sebanyak mungkin

sumber belajar yang bermanfaat untuk membangkitkan motivasi siswa dalam

belajar karena sesuai dengan yang dikemukakan oleh Lisyana (2010:22).

Dalam buku petunjuk teknis pengembangan silabus dicantumkan tentang

karakteristik pelajaran geografi. Berdasarkan struktur keilmuannya geografi

adalah disiplin ilmu yang mengkaji tentang fenomena permukaan bumi atau

geosfer. Apabila diibaratkan geografi sebagai pohon ilmu, maka sebagai

akar-akarnya adalah atmosfer, litosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer, sedang yang

(9)

2

Sedangkan ruang lingkup materi geografi mempelajari tentang lokasi, hubungan

keruangan, karakter wilayah dan perubahan permukaan bumi.

Dalam seminar dan lokakarya peningkatan kualitas pengajaran geografi di

Semarang tahun 1988 “Geografi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari

persamaan dan perbedaan fenomena geosfera dengan sudut pandang kelingkungan

atau kewilayahan dalam konteks keruangan”. Pengajaran geografi yang

merupakan penjabaran pada tingkat sekolah dasar dan sekolah lanjutan, juga

memiliki karakter yang sama dengan geografi dan studi geografi

Menurut Sumaatmadja (1996 : 35) mengemukakan bahwa :

Pembelajaran geografi merupakan proses dan interaksi antara guru dan murid dalam menelaah interaksi, interaksi dan integrasi gejala – gejala di permukaan bumi yang dapat diungkapkan dengan pertanyaan – pertanyaan apa, dimana, mengapa, dan bagaimana?

Studi geografi melihat dan mempelajari wilayah – wilayah di permukaan

bumi yang tersebar membentuk lingkungan – lingkungan geografi tertentu yang

menunjukan system kewilayahan dan system kelingkungan tertentu. Dari sekian

jumlah system kewilayahan dan system kelingkungan tadi sudah pasti ada

persamaan dan perbedaan gejala, bahkan keunikan di wilayah – wilayah atau

ekosistem.

Salah satu jenis sumber belajar geografi adalah lingkungan. Lingkungan

menurut Sumaatmadja (2005:80) adalah “segala sesuatu (benda, kondisi, situasi)

yang ada di sekeliling makhluk hidup yang berpengaruh terhadap kehidupan

(sifat, pertumbuhan, persebaran) makhluk hidup yang bersangkutan”. Lingkungan

selain berguna bagi kebutuhan hidup, juga dapat digunakan sebagai bahan belajar

bagi manusia, yaitu digunakan sebagai sumber pembelajaran, khususnya sumber

pembelajaran geografi, karena banyak sekali aspek-aspek dalam lingkungan yang

dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran. Salah satu sumber belajar geografi

yang memanfaatkan dilingkungan yaitu Curug Orok.

Jarak Curug Orok dari Ibu Kota Kecamatan Cikajang sekitar 5 Km,

sedangkan dari Ibu Kota Kabupaten Garut 31 Km, dari jalan utama menuju

Curug Orok sekitar 300m, Curug Orok ini hanya memiliki satu pintu masuk dan

(10)

3

Sampai saat ini, sebagian Guru Geografi di Kabupaten Garut masih

memandang Curug Orok hanya sebagai tempat wisata. Seiring dengan perjalanan

waktu, kesadaran akan sumber belajar sangatlah penting bagi peserta didik lebih

memahami materi-materi yang diajarkan dalam mata pelajaran geografi.

Adapun tujuan dari pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar agar

siswa dapat lebih aktif lagi, dapat mempermudah siswa menyerap bahan

pelajaran, dapat lebih mengenal kondisi lingkungan sekitarnya, dapat lebih akrab

dengan lingkungannya, dan dapat menjadi warga negara yang dapat menjaga dan

memelihara lingkungan serta melestarikannya.

Mempelajari lingkungan Curug Orok ini diharapkan agar siswa lebih

memahami gejala-gejala alam yang terjadi dalam kehidupannya sehari-hari, lebih

dari itu diharapkan juga dapat menumbuhkan kesadaran untuk mencintai alam,

dan mungkin juga siswa dapat turut berpartisipasi untuk menjaga dan memelihara

lingkungan alam sekitar. Pada kegiatan pembelajaran geografi, sebagian besar

guru melaksanakan proses belajar mengajar hanya untuk menstranfer

pengalamannya dan masih banyak guru yang menggunakan metode ceramah yang

memberikan kesan monoton. Pada kenyataannya metode ceramah hanya guru

yang berperan aktif didalam kegiatan pembelajaran, sehingga siswa cepat tanggap

tetapi cepat pula lupa yang mengakibatkan timbulnya rasa bosan, ngantuk, tidak

konsentrasi, dan ribut sehingga siswa kurang semangat dalam belajar. Dengan

demikian, perlu kiranya seorang pendidik untuk mencoba mengatasi hal tersebut

dengan penggunaan media yang lebih bersifat mengembangkan keaktifan siswa,

meningkatkan motivasi belajar siswa, dan meningkatkan konsentrasi siswa

terhadap mata pelajaran yang disampaikan oleh guru sehingga menghasilkan

proses pemahaman dan hasil belajar yang optimal.

Demikian maka penelitian ini mengkaji tentang “Pemanfaatan Curug Orok

Sebagai Sumber Belajar Pada Mata Pelajaran Geografi SMA Negeri di Kabupaten

(11)

4

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di latar belakang, maka rumusan masalah penelitian ini

adalah:

1. Bagaimana potensi Curug Orok sebagai sumber belajar Geografi SMA di

Kabupaten Garut?

2. Bagaimana pemanfaatan Curug Orok sebagai sumber belajar Geografi SMA di

Kabupaten Garut?

3. Bagaimana faktor pendukung pemanfaatan Curug Orok sebagai sumber belajar

Geografi SMA di Kabupaten Garut?

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah :

1. Mengindentifikasi potensi Curug Orok sebagai sumber belajar Geografi SMA

di Kabupaten Garut

2. Mengindentifikasi pemanfaatan Curug Orok sebagai sumber belajar Geografi

SMA di Kabupaten Garut

3. Mengindentifikasi faktor pendukung pemanfaatan Curug Orok sebagai sumber

belajar Geografi SMA di Kabupaten Garut

D.Manfaat Penelitian

Penelitian haruslah memperhatikan manfaat bagi pengembangan ilmu yang

berhubungan dengan penelitian (teoritis) maupun manfaat yang dapat diterapkan

pihak lain (praktis). Sehingga penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut.

1. Mengetahui potensi Curug Orok sebagai sumber belajar Gografi SMA di

Kabupaten Garut

2. Mengetahui pemanfaatan Curug Orok sebagai sumber belajar Geografi SMA di

Kabupaten Garut

3. Mengetahui faktor pendukung pemanfaatan Curug Orok sebagai sumber

(12)

5

4. Mengetahui faktor penghambat pemanfaatan Curug Orok sebagai sumber

belajar mata pelajaran geografi SMA di Kabupaten Garut.

E.Definisi Operasional

Berikut ini beberapa definisi operasional yang menjelaskan tentang

konsep-konsep yang terdapat pada judul penelitian yaitu :

1. Sumber Belajar

Sumber belajar menurut Rusman (2008:72) adalah “daya yang dapat

dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung

maupun tidak langsung, sebagian atau secara keseluruhan”. Sumber belaja yang

dimaksud dalam penelitian adalah guru yang memiliki pengetahuan tentang

sumber belajar dan memiliki kemampuan atau keterampilan tertentu, yang sesuai

dengan kebutuhan belajar siswa.

2. Pembelajaran Geografi

Geografi menurut Bintarto dalam Kamil (2006:82) “mempelajari hubungan

kausal gejala-gejala di muka bumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka

bumi baik secara fisik maupun yang menyangkut makhluk hidup beserta

permasalahannya, melalui pendekatan keruangan, ekologi, dan regional untuk

kepentingan program, proses, dan keberhasilan pembangunan”. Berdasarkan

definisi geografi di atas pengajaran geografi berfungsi mengembangkan

kemampuan siswa dalam mengenali dan memahami gejala alam dan kehidupan

dalam kaitannya dengan keruangan dan kewilayahan serta mengembangkan sikap

positif dan rasional dalam menghadapi permasalahan yang timbul sebagai akibat

adanya pengaruh manusia terhadap lingkungan

3. Curug Orok

Salah satu Curug Orok yang dimanfaatkan penulis dalam penelitian ini

adalah Curug Orok yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber belajar

(13)

6

baik dan lancar, pasti memiliki beberapa kendala, kendala yang dihadapi guru

dalam proses pembelajaran yang memanfaatkan Curug Orok sebagai sumber

belajar adalah kurangnya pengetahuan guru untuk memanfaatkan lingkungan

sebagai sumber belajar, terbatasnya sarana dan prasarana yang diperlukan,

kurangnya kemauan dan semangat dalam memanfaatkan lingkungan sebagai

(14)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A.Metode Penelitian

Metode penelitian ini adalah cara-cara yang di gunakan untuk mencapai

tujuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripitif

dengan teknik survey. Langkah metode ini pada dasarnya meliputi pengumpulan

data, menglasifikasikan data, dan analisis data, kemudian membuat kesimpulan

dan terakhir menyusun laporan dari seluruh rangakian penelitian yang tentunya

bertujuan untuk mengambarkan suatu kejadian atau keadaan objek dalam dalam

suatu dekriptif situasi tau mengenai keadaan saat ini melihat kaitan antara

variabel-variabel yang ada.

Menurut Moh. Nazir (2003: 56-58) metode penelitian deskriptif yaitu

metode penelitian yang tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa

sekarang, dan pemecahannnya tidak terbatas sampai pada mengumpulan dan

penyusunan data, meliputi juga analisis dan interpretassi data.

Sebagaimana di kemukakan Tika (1997:67) bahwa teknik survei adalah “

metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan sejumlah besar data

berupa variabel, unit atau individu dalam waktu bersamaan “. Dalam metode ini,

data dikumpulkan melalui atau sampel fisik tertentu dalam tujuan agar dapat

menggeneralisasi terhadap apa yang diteliti.

B.Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah himpunan individu atau objek yang banyaknya terbatas atau

tidak terbatas. Sedangkan menurut ( Sumaatmadja, 1988 : 112). Populasi

penelitian geografi menurut Tika (2005 : 24) adalah semua kasus dan gejala yang

ada di daerah penelitian populasi geografi meliputi kasus, masalah, peristiwa,

gejala (fisik, sosial, ekonomi, politik) yang ada pada ruang geografi. Populasi

geografi adalah himpunan individu atau objek yang masing – masing mempunyai

(15)

28

maupun non fisik. Dalam penelitian ini populasinya adalah guru Geografi SMA

Negeri di Kota Garut diantaranya adalah

Tabel 3.1

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, 2012

2. Sampel

(16)

29

dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya karena keterbatasan biaya,

tenaga dan waktu yang tersedia. Oleh karena itu peneliti diperkenankan

mengambil sebagian dari objek populasi yang telah ditentukan, dengan catatan

bagian yang diambil tersebut dapat mewakili yang lainnya. Pengambilan sebagian

subjek dari populasi tersebut dinamakan sampel. Sumaatmadja (1998:112)

mengemukakan “sampel adalah bagian (cuplikan dan contoh) dari populasi yang mewakili populasi yang bersangkutan.”

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hal yang paling

utama dalam penentuan sampel adalah bukan harus mengambil sampel yang

paling banyak, tetapi dari sampel yang diambil harus mewakili keseluruhan dari

populasi yang ada, agar hasil yang didapat sesuai dengan yang diharapkan.

Penelitian ini akan dilaksanakan dengan beberapa guru geografi SMA di

Kabupaten Garut. Adapun 10 sekolah tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2

Sampel SMA Negeri Kabupaten Garut

Nama Sekolah Alamat Sekolah Jumlah Guru

1. SMAN 15 Garut

(17)

30

C.Variabel Penelitian

Istilah variabel dalam penelitian ini adalah seperti yang di kemukakan oleh

Nazir (2003;122) yaitu: “ suatau konsep yang perlu diperjelas dan diubah

bentuknya sehingga dapat diukur dan dipergunakan secara oprasional. Variabel

yang digunakan perluditetapkan, diindentifikasi, dan dikasifikasikan

Sedankan menurut Ridwan (2002 : 96) “variabel adalah ukuran, sifat atau

ciri yang dimiliki oleh anggota suatu kelompok yang dimiliki oleh kelompok “

Berdasarkan pengertian variable penelitian diatas, dalam penelitian ini terdapat

dua variabel yaitu:

 Variabel bebas (X) yaitu merupakan variabel yang mempengaruhi atau sebab perubahanya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini yaitu jarak

dan lokasi, keragaman fenomena, dan Relevasi dengan materi pembelajaran.

 Variabel terikat (Y) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitain ini variabel terikatnya

yaitu kelayakaan Curug Orok sebagai sebagai sumber belajaran pada mata

pelajaran geografi SMA di Kabupaten Garut.

Keterkaitan antara variable bebas dengan variable terikat dapat

diilustrasikan pada bagan dibawah ini:

Variable bebas variable terikat

Fotensi Sumber belajar

Faktor pendukung

Pemanfaatan

D.Teknik Pengumpulan Data

Salah satu kegiatan penelitian adalah merumuskan alat pengumpul data

yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Merumuskan alat pengumpulan data ini

berkaitan dengan metode pengumpulan data yang dipergunakan, karena

bersumber tentang metode pengumpulan data menyangkut masalah alat

(18)

31

Ada beberapa macam teknik pengumpulan data yang dapat dipergunakan

dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tiga macam

teknik yaitu:

1. Teknik Dokumentasi

Teknik Dokumentasi, yaitu pencarian dokumen atau data-data yang telah

ada pada instansi-instansi yang terkait dengan maksud penelitian. Hal ini akan

menjadi referensi data yang berupa data sekunder bagi penelitian

Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data

mengenai kondisi aktual tentang Curug Orok di Kabupaten Garut

2. Teknik observasi

Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala atau fenomena yang

ada pada objek penelitian. Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mencari

data tentang objek – objek yang terdapat di Curug Orok.

3. Angket

Angket merupakan alat pengumpulan data untuk mencapai tujuan penelitian

dan pembuktian hipotesis. Pertanyaan – pertanyaan yang diajukan dalam angket

maupun wawancara harus mengarah kepada tujuan dan penelitian

hipotesis.pengisian angket atau kuesioner dapat menyangkut diri responden

sendiri, orang lain atau objek lain yang dialaminya. Sedangkan responden

menurut Tika (2005: 54) adalah “orang yang memberikan jawaban – jawaban atau

pertanyaan – pertanyaan yang dimuat dalam angket”. Mereka diharapkan

memahami dirinya sendiri mampu dan bersedia memberikan informasi, serta

menafsirkan pertanyaan – pertanyaan yang dibuat oleh peneliti.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang disebut kuesioner atau

angket adalah alat pengumpul data dengan cara memberikan daftar pertanyaan

secara tertulis yang diberikan kepada responden mengenai suatu hal. Dalam

penelitian ini angket diberikan kepada guru geografi SMA Negeri di Kabupaten

Garut untuk meneliti pemanfaatan Curug Orok sebagai sumber belajar pada mata

(19)

32

Garut dan objek – objek Curug Orok apa saja yang dapat dimanfaatkan sebagai

sumber pembelajaran geografi

E.Teknik Pengolahan Data dan Teknik Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data

Data yang telah didapatkan tentunya harus melalui proses pengolahan agar

mudah untuk idi analisis, adapun langkah-langkah pengolahan data dalam

penelitian ini yaitu sebagai berikut :

a. Mengadakan pengecekan dalam instrumen baik kelengkapan pengisisan,

kejelasan informasi dan kebenaran dalam pengisian.

b. Menyusun dan mengelompokan data jenis dan disajikan dalam bentuk tabel,

bagan, dan gamabar.

c. Setelah dilakukan pengorganisasian dan penatan data selanjutnya dilakukan

pemeriksaan data Apakah sudah memenuhi dengan apa yang diharapkan.

2. Teknik Analisis Data

Menurut Effendi dan Singarimbun (1989: 213) tujuan analisis data adalah

menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca di intrepertasi

untuk selanjutnya dianalisis untuk mencari makna yang lebih luas impaksi dari

hasil-hasil anlisa.

1. Analisis data terhadap pemanfaatan Curug Orok sebagai sumber pembelajaran

pada mata pelajaran Geografi SMA Negeri di Kabupaten Garut sebagai sumber

pembelajaran Geografi yaitu analisis terhadap data yang diperoleh dari penelitian

ini melalui angket yang disebarkan kepada guru Geografi SMA Negeri di

Kabupaten garut.

Untuk memperoleh presentase data, penyusun menghitung kedalam table.

(20)

33

Keterangan :

P = Nilai Persentase, besarnya persen (%) hasil perhitungan.

F = Frekuensi munculnya data (frekuensi jawaban)

N = Jumlah data keseluruhan (jumlah responden)

Kemudian hasil perhitungan dipresentasikan sesuai dengan kriteria yang

tertera dalam table bawah ini.

Table 3.3

2. Setelah perhitungan persentase diperoleh kemudian penyusun mendeskripsikan

hasil presentase yang diperoleh dari angket yang disebar kepada guru Geografi

SMA Negeri di Kabupaten Garut. Teknik ini dilakukan penyusun untuk

memberikan gambaran umum kalangan pendidikan yaitu guru Geografi SMA

Negeri Di Kabupaten Garut dalam memanfaatkan Curug Orok sebagai sumber

pembelajaran pada mata pelajaran geografi SMA di Kabupaten Garut.

3. Asosiasi data dilakukan guna melihat hubungan antar variable penelitian yang

(21)
(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pemanfaatan

Curug Orok sebagai sumber belajar oleh guru geografi SMA di Kabupaten Grut

yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, akan dikemukakan kesimpulan dan

rekomendasi dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan sebagai akhir dari

penulisan skripsi.

A. Kesimpulan

1. Guru mata pelajaran geografi di SMA sudah mengetahui dan

menggunakan sumber belajar sebagai penunjang kegiatan

pembelajarannya. Beberapa guru geografi belum menggunakan jenis

sumber belajar, alasan guru belum menggunakan beberapa jenis sumber

belajar diantaranya karena keterbatasan waktu mengajar. Kendala yang

dihadapi guru saat menggunakan sumber belajar yaitu keterbatasan

waktu.

2. Guru-guru geografi SMA di Kabupaten Garut seluruhnya sudah

mengetahui bahwa Curug Orok dapat dijadikan sumber belajar

mata pelajaran geografi, hal ini disebabkan oleh karena sebagian besar

waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kunjungan sangat kurang, dan

jarak dari sekolah yang relative jauh. Objek-objek yang terdapat di Curug

Orok dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar khususnya mata

pelajaran geografi yaitu koleksi flora, koleksi fauna, koleksi tanaman

paku, Daera Aliran Sungai (DAS), Pola aliran Sungai, siklus Hidrologi,

potensi Air Permukaan, jenis batuan, bentuk muka bumi, patahan,

sedimentasi, Jenis Tanah, dan proses pembentukan muka bumi Namun

tidak semua objek dimanfaatkan oleh guru geografi sebagai sumber

belajar dikarenakan berbagai alasan seperti kurangnya informasi, lokasi

yang sulit dijangkau dan banyak objek lain yang masih bisa

dimanfaatkan. Intensitas kunjungan ke Curug Orok pada umumnya hanya

(23)

65

3. Pemanfaatan Curug Orok sebagai sumber pembelajaran geografi

didukung oleh faktor penunjang yaitu sarana dan prasana, yang tersedia,

dan kondisi fisik. Penggunaan Curug Orok sebagai sumber belajar

bermanfaat sebagai materi pembelajaran, dapat memudahkan guru

menjelaskan materi, dapat membantu guru mengaktifkan siswa, dan

memotivasi siswa.

B. Rekomendasi

Berdasarkan beberapa kesimpulan penelitian di atas, maka penulis dapat

memberikan rekomendasi yang merupakan saran penelitian. Rekomendasi

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Curug Orok masih kekurangan toilet, mushola dan tempat sampah, untuk

itu diperlukan penambahan dan penempatan tempat-tempat sampah

sesuai kebutuhan toilet dan mushola agar pengunjung dapat merasa

nyaman berada di Curug Orok. Guru dalam memanfaatkan Curug Orok

sebagai sumber belajarnya masih kurang, maka sangat penting sosialisasi

Curug Orok sebagai fungsi pendidikan, agar penggunaan Curug Orok

sebagai sumber belajar dapat optimal dan dapat lebih mengenalkan

lingkungan kepada siswa dan dapat menumbuhkembangkan siswa

terhadap kecintaannya terhadap lingkungan.

2. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan guru-guru SMA menjadi lebih

mampu dan terlatih dalam memanfaatkan Curug Orok sebagai sumber

pembelajaran geografi.

3. Bagi mahasiswa atau teman-teman yang akan melakukan penelitian

lanjutan dari skripsi ini diharapkan penelitiannya ditujukan kepada siswa

sebagai sampel penelitian yang memanfaatkan Curug Orok sebagai

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto (2006). Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta.

Bintarto dan Hadisumarno, Surastopo. (2006). Metode Analisa Geografi. Jakarta:

LP3ES

Dinas Pendidikan kabupaten Garut. (2012) Data SMA Negeri kabupaten Garut,

Dinas Pendidikan Kabupaten Garut.

Hamalik. (1985) Metode Dan Kesulitan – Kesulitan Belajar. Bandung; Tursito

Lisyana, Irna. (2010). Pemanfaatan Lingkungan Setempat sebagai Sumber

Pembelajaran oleh Guru Geografi di SMA Negeri se-Sukabumi Selatan.

Muchyidin. (1984). Prinsip-Prinsip Pembelajaran. Cetakan Kedua. Jakarta: Rineka Cipta.

Mukaliman, Indra. (2008). Skripsi Pemanfaatan Museum oleh Guru IPS SMP

sebagai Sumber Pembelajaran IPS di Kota Bandung. Bandung: Alumni.

Nazir. Moh. (2003). Metode penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia

Ningrum, (2009). Kompetensi Profesional Guru dalam Konteks Strategi

Pembelajaran. Cetakan pertama. Bandung: Buana Nusantara.

Rafi’i, Suryanta ( 1995 ). Meteorolgi dan Klimatologi. Bandung: Angkasa.

Rusman. (2008). Manajemen Kurikulum Seri Manajemen Sekolah Bermutu.

Bandung: Mulia Mandiri Press.

Skripsi Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI

Bandung: tidak diterbitkan.

Sumaatmadja, N. (1996). Studi Geografi: Suatu Pendekatan dan Analisa

Keruangan. Cetakan kedua. Bandung: Alumni.

Sumaatmadja, Nursid (1988). Studi Geografi, Suatu Pendekatan dan Analisa

keruangan. Alumni Bandung

Sukardi (2003) metodologi penelitian pendidikan kompentensi dan prktiknya.

(25)

Sutrisno. (2010). Pemanfaatan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda sebagai

Sumber Belajar Geografi di Kota Bandung. Skripsi Sarjana Pendidikan

pada Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan

Tika, Pabundu. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta: Sinar Garfika Offset

Tika, Pabundu. (1996). Metode Penelitian Geografi. Jakarta : Gramedia Pustaka

Utama

Gambar

Tabel 3.1 SMA Negeri Se-Kabupaten Garut
Tabel 3.2 Sampel SMA Negeri Kabupaten Garut
Table 3.3  Kriteria Perhitungan Persentase

Referensi

Dokumen terkait

Describing the implementation of moodle in blended learning environment, this study contributes to support previous theories, provides enlightening inputs for

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan sari labu kuning dengan sari nenas memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kadar vitamin C, total asam, total padatan

Blended Learning; Incorporating Moodle Into Classroom Reading Comprehension Activities (A Case Study At A Senior High School In Pangkalpinang).. Universitas Pendidikan Indonesia |

[r]

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan sari labu kuning dengan sari nenas memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kadar vitamin C, total asam, total padatan

This study seeks to examine the implementation of blended learning by incorporating moodle platform into face-to-face classroom reading comprehension activities at

Diharapkan dari hasil penelitian ini para konseli dapat meninggalkan kebiasaan-kebiasaannya berperilaku tidak baik (akhlak tercela/ akhlak madzmumah ), yaitu: ikut

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang diambil melalui teknik purposive sampling, yaitu cara-cara mereduksi