83
DAFTAR PUSTAKA
Abduljabar, Bambang dan Yusuf Hidayat. (2008). Karya Tulis Ilmiah dan
PenelitianTindakan Kelas. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Abduljabar, Bambang. (2010). Landasan Ilmiah Pendidikan Intelektual Dalam
Pendidikan Jasmani. RIZQI, Bandung.
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Badruzaman. (2007). Teori Renang I. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.
Dimyati dan Mujiono. (2006). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djiwandono dan Siti Wuryani.(2002).Psikologi Pendidikan.Jakarta:Grasindo.
Hitipeuw, Imanuel. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Malang: FIP Universitas Negeri Malang.
Hopkins, David. (1993). A Teacher Guide to Clasroom Research. Philadelpia: Open University Presss
Juliantine, Tite, Toto Subroto dan Yunyun Yudiana. (2010). Belajar dan
Pembelajaran Penjas. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.
Kemmis and Mc Taggart. (1994). The Action Research Planner. Dekain University.
Lutan, Rusli, dkk. (1996). Manusia dan Olahraga. ITB dan FPOK/IKIP Bandung.
Lutan, Rusli. Et al. (2008). Sejarah dan Filsafat Olahraga. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.
Mahendra, Agus. (2003). Asas-asas Pendidikan Jasmani. Depdiknas. Jakarta.
Murfy. (2012). Penerapan Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Pembelajaran
Keterampilan Dasar Dribbling dalam Permainan Futsal di SMK Negeri 3 Cimahi. Skripsi UPI. Tidak diterbitkan.
Saputra, Yudha, Endang Sunarya dan Badruzaman. (2007). Filsafat Pendidikan
Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan
84
Suharsimi dan Arikunto. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Syah, Muhibbin. (1995). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Blog Andreas Viklund. WordPress.com
Wasty Soemanto. (1987). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Bina Aksara.
Wiriaatmadja, Rochiati. (2009). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2255220-hakikat-hasil-belajar/#ixzz1qVzSuuVa.
http://netsains.com/2009/04/psikologi-remaja-karakteristik-dan-permasalahannya/
http://www.sarjanaku.com/2011/03/pengertian-definisi-hasil-belajar.html
http://home comeast.net/-hot tub/swimming.html.
http://blog.tp.ac.id/tag/hakikat-media-pembelajaranppt#ixzz1qWD1btPH
http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani dan olahraga sangat penting keberadaanya dalam dunia
pendidikan, tanpa adanya pendidikan jasmani maka pendidikan yang lainnya tidak
akan berjalan dengan baik, begitu pun juga sebaliknya pendidikan jasmani tanpa
pendidikan yang lain pendidikan jasmani tidak dapat berjalan dengan baik. Oleh
karena itu, antara pendidikan jasmani dan pendidikan yang lainnya tidak dapat
berjalan sendiri-sendiri.
Penidikan jasmani merupakan pendidikan yang memanfaatkan gerak tubuh untuk
menghasilan perubahan terhadap individu ke arah yang lebih baik, baik fisik maupun
mentalnya. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Supandi dalam Saputra
(2007:41) bahwa “Pendidikan jasmani adalah suatu aktivitas yang menggunakan fisik
atau tubuh sebagai alat untuk mencapai tujuan melalui aktivitas-aktivits jasmani”.
Berdasarkan uraian tersebut, bahwa pendidikan jasmani pada dasarnya
merupakan media untuk meraih tujuan pendidikan sekaligus juga untuk meraih tujuan
yang bersifat internal ke dalam aktivitas fisik itu sendiri. Dengan demikian guru
pendidikan jasmani dituntut untuk mampu memanfaatkan aktivitas fisik termasuk
2
lingkungan pengajaran pendidikan jasmani yang kondusif dan melalui penerapan
berbagai pendekatan teori belajar.
Kekurangan jam pelajaran pendidikan jasmani disekolah dapat mengakibatkan
siswa kurang bergerak, pada pelaksanaannya mata pelajaran pendidikan jasmani
diberikan waktu 2x45 menit untuk bergerak, tetapi pada kenyataannya waktu tersebut
banyak terpotong oleh siswa yang belum memakai pakaian olahraga, ada yang
sengaja duduk mengobrol dengan temannya, terkadang ada guru pelajaran lain yang
menggeser jam pelajaran ini. Padahal menurut penulis sendiri pembelajaran
pendidikan jasmani ini sangat penting untuk perkembangan dan kebutuhan emosional
siswa. Hal seperti ini juga ditemukan pada materi pembelajaran renang yang
dilakukan diluar sekolah.
Ketika penulis sedang mengikuti kegiatan PPL di SMK Negeri 3 Cimahi,
melakukan observasi dalam pembelajaran renang pada tanggal 14 Mei 2012 di kolam
renang cempaka, sebagian siswa lebih memilih diam dipinggir dan mengobrol
dengan temannya. Hal ini terjadi karena kurangnya motivasi siswa untuk bergerak
dan belajar berenang. Selain itu sarana pembelajaran menjadi hal yang sangat penting
untuk meraih tujuan pendidikan jasmani karena dapat membantu siswa
mempermudah memahami dan mempraktikkan informasi atau tugas gerak dari
pembelajaran tersebut. Sarana kolam renang ini untuk sebagian siswa yang kurang
mampu menjadi penghambat penyampaian materi, karena tiket masuk kolam yang
3
dalam pembelajaran renang ini ditentukan oleh proses pembelajaran yang baik dan
kondusif. Dari segi sarana dan fasilitas yang membantu siswa dalam proses belajar,
salah satunya alat bantu seperti papan pelampung, alat ini sangat membantu siswa
dalam proses pembelajaran gerak renang. Karena sebagian besar siswa saat ini
mengalami kekurangan gerak akibat teknologi yang semakin canggih siswa
cenderung lebih banyak menghabiskan waktunya didepan televisi, game online,
playstation, dan lain sebagainya.
Ketika penulis terjun langsung ke lapangan masih banyak siswa yang tidak
mampu melakukan tugas gerak yang diberikan oleh guru penjas pada saat
pembelajaran renang, hal itu disebabkan karena pemberian materi yang diberikan
oleh guru penjas disekoah itu terlalu berat, guru penjas SMKN 3 Cimahi dalam
menyampaikan informasi atau memberikan materi kepada siswa secara langsung
pada teknik yang sebenarnya sehingga siswa mendapatkan kesulitan dalam mengikuti
materi yang diberikan oleh guru. Sebenarnya pemberian materi dengan cara seperti
ini juga siswa dapat meningkatkan keterampilan renang gaya bebas namun siswa
akan lama menguasainya karena dipengaruhi oleh aspek kejenuhan yang secara tidak
langsung dirasakan oleh siswa karena sukar untuk dikuasai. Untuk itu peneliti
memberikan suatu masukan atau perubahan kepada guru untuk memperbaiki proses
mengajar renang gaya bebas dengan menggunakan alat bantu papan pelampung.
Papan pelampung ini adalah sebuah media yang digunakan untuk mempermudah
4
sistematis dan berurutan siswa akan lebih mudah menguasai renang gaya bebas.
Dalam hal ini peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang
merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian yang
dilakukan oleh guru atau peneliti didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri,
dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru. Berdasarkan pemaparan latar
belakang diatas penulis akan meneliti Penggunaan Alat Bantu Papan Pelampung
Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Renang Gaya Bebas (PTK Pada
Siswa Kelas X SMKN 3 Cimahi).
1.2RUMUSAN MASALAH
Seberapa besar peningkatan hasil belajar renang gaya bebas dengan
menggunakan alat bantu papan pelampung bagi siswa kelas X SMK Negeri 3
Cimahi?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan jawaban terhadap masalah
yang telah dirumuskan dalam latar belakang dan rumusan masalah. Maka sesuai
rumusan masalah diatas tujuan dari penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah untuk
mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar renang gaya bebas siswa setelah
5
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini diharapkan dapat memberikan manfaat
berupa:
1.4.1 Secara Teoritis
Papan pelampung adalah sebuah alat yang dipakai untuk mengapungkan
badan didalam air. Alat ini digunakan sebagai dasar dari pembelajaran renang dan
digunakan untuk meningkatkan teknik renang. Papan pelampung sangat efektif
digunakan untuk pembelajaran renang gaya bebas, terutama siswa yang belum bisa
olahraga renang. Dengan menggunakan papan pelampung siswa dapat meningkatkan
pemelajaran renang gaya bebas.
1.4.2 Secara Praktis
Dengan hasil penelitian ini, SMKN 3 Cimahi dapat meningkatkan pemberdayaan
sarana dan prasarana penjas agar prestasi belajar siswa lebih baik.
Sebagai bahan masukan bagi guru dalam meningkatkan mutu pendidikan
dibidang pendidikan jasmani kesehatan olahraga.
Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk memanfaatkan cara belajar yang sudah
diajarkan dalam rangka meningkatkan hasil belajar.
1.5 BATASAN PENELITIAN
Agar dalam penelitian ini tidak terjadi penyimpangan yang akhirnya akan
mengakibatkan perluasan makna sehingga tujuan dari penelitian tidak tercapai, maka
6
1. Masalah yang penulis teliti adalah tentang penggunaan alat bantu papan
pelampung dalam upaya meningkatkan hasil belajar renang gaya bebas.
2. Lamanya pembelajaran atau treatment dalam penelitian ini dilaksanakan dengan
menggunakan siklus dan setiap siklus akan menerapkan 2 (dua) tindakan.
3. Subjek atau sampel penelitian adalah siswa SMK Negeri 3 Cimahi kelas X Tata
Busana 2 yang berjumlah 31 siswa terdiri dari 2 siswa laki-laki dan 29 siswa
perempuan.
4. Variabel yang diteliti adalah penggunaan papan pelampung dalam memecahkan
masalah gerak renang gaya bebas.
5. Lokasi penelitian adalah SMKN 3 Cimahi di Jl. Sukarasa No.136 Cimahi.
Denagan sarana tempat renang di Kolam Renang Cempaka.
6. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan
kelas (PTK).
7. Instrument penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data adalah dengan
cara observasi, catatan lapangan, tes keterampilan dasar renang gaya bebas, dan
rekaman foto.
1.6 DEFINISI ISTILAH
Berkaitan dengan masalah yang diajukan, beberapa istilah yang digunakan
7
1. “Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah pendidikan yang memanfaakan
aktifitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu baik
dalam hal fisik mental maupun emosioal.” Mahendra (2003:4)
2. Penelitian tindakan kelas menurut Hopkins dalam Wiriaatmadja (2009:11)
mengungkapkan bahwa, “Penelitian tindakan kelas, untuk mengidentifikasi
penelitian kelas, adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian
dengan tindakan substansif, satu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri,
atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil
terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan.
3. Alat bantu merupakan media yang digunakan untuk membantu dalam proses
pembelajaran agar siswa dapat lebih mudah memahami pelajaran yang
disampaikan oleh guru. Menurut Sudjana (2002:59) mengungkapkan bahwa,
“Alat peraga adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan
tujuan untuk membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan
efisien”.
4. Papan pelampung adalah alat bantu yang digunakan sebagai media dalam
pembelajaran renang, baik untuk melatih kekuatan kaki maupun pembelajaran
teknik renang yang dapat lebih mudah dipahami oleh siswa secara sistematis.
5. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki seorang siswa setelah
menerima perlakuan dari pengajar (guru). Dikemukakan oleh Sudjana dalam
8
“Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya”.
6. Menurut Badruzaman (2007:13) mengungkapkan bahwa “Renang adalah suatu
aktivitas manusia (binatang) yang dilakukan di air baik air kolam, sungai, danau
maupun laut dengan berupaya untuk mengangkat tubuhnya untuk mengapung
agar dapat bernafas dan bergerak baik maju maupun mundur”.
42
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode atau cara yang ditempuh dalam upaya memecahkan masalah dalam
penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Ada banyak cara atau metode yang digunakan dalam
penelitian, penggunaan metode tersebut tergantung dari permasalahan serta jenis
penelitian yang hendak dilakukan dan dapat membantu mengungkapkan suatu
permasalahan yang akan dikaji kebenarannya, penggunaan metode dalam penelitian
disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya. Dalam hal ini berarti metode
memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan pengumpulan dan
analisis data. Metode adalah suatu cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan,
sedangkan penelitian adalah suatu penyelidikan yang dilakukan untuk membuktikan
sesuatu atau untuk mencari jawaban. Metode penelitian adalah suatu cara yang
digunakan untuk membuktikan, mengungkapkan, menyimpulkan permasalahan
menjadi suatu jawaban dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan secara sistematis.
Menurut Surakhmad (1998:133) menjelaskan bahwa:
43
Sementara itu Sukmadinata (2005:52) menjelaskan bahwa: “Metode penelitian
merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang di dasari asumsi
dasar, pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu yang dihadapi.”
Dari kedua pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa metode penilitian
berkaitan dengan prosedur, alat, serta desain penelitian yang digunakan untuk
mencapai tujuan dalam sebuah peelitian.
Adapun metode penelitian dasar yang digunakan dalam peneltian ini adalah
penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), yaitu suatu penelitian kelas
oleh guru dapat merupakan kegiatan reflektif dalam berpikir dan bertindak dari guru.
Menurut Kemmis (1983) dalam Wiraatmaja (2005:12) menjelaskan bahwa:
Penelitian Tindakan Kelas adalah sebuah inkuiri reflektif yang dilakukan oleh kemitraan mengenai sosial tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari a) kegiatan praktek sosial atau pendidikan mereka, b) pemahaman mereka mengenai kegiatan-kegiatan praktek pendidikan ini, dan c) situasi yang memungkinkan terlaksananya kegiatan praktek ini.
Dengan ini, sesuai masalah yang ingin dikaji oleh penulis metode yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Karena dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jawaban atas permasalahan
yang diajukan dalam rumusan masalah yaitu, “Seberapa besar peningkatan hasil
belajar renang gaya bebas dengan menggunakan alat bantu papan pelampung bagi
44
3.2 Populasi dan Sampel
Untuk memecahkan suatu masalah penelitian perlu adanya data atau informasi
dari objek penelitian yang akan diteliti dalam mendukung tercapainya suatu tujuan
penelitian yang penulis lakukan. Peran populasi dalam penelitian sangat diperlukan
untuk memperoleh data dan informasi sesuai dengan tujuan yang akan diteliti.
Populasi adalah sekumpulan objek yang memiliki karakteristik tertentu, sebagaimana dikemukakan oleh Putrawan (1990:5) bahwa, “Populasi adalah seluruh data yang
menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan”.
Lebih lanjut Arikunto (2006:130) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan
populasi adalah “Keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan Sugiono (2003:55)
menjelaskan bahwa, “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek
atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat penulis simpulka bahwa, populasi adalah
sekumpulan objek atau subjek yang mempunyai karakteristik tertentu untuk dipelajari
dan ditarik kesimpulannya. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah siswa SMK Negeri 3 Cimahi yang berjumlah 962 orang.
Sampel merupakan bagian kecil dari populasi, tetapi dapat mewakili popuasi.
Menurut Sugiono (2005:91) menyatakan bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Lebih lanjut Nasir
45
dari populasi”. Dari beberapa pendabat tersebut dapat penulis simpulkan bahwa
sampel merupakan wakil atau sebagian data dari populasi yang diambil untuk diteliti
dan dijadikan sumber data selanjutnya. Adapun yang menjadi sampel dari penelitian
ini adalah siswa SMKN 3 Cimahi kelas X Tata Busana 2 tahun ajaran 2012 yang
berjumlah 31 orang.
Alasan penulis mengambil sampel kelas X Tata Busana 2 ini, karena siswa belum
menguasai atau bahkan memahami konsep gerak keterampilan renang gaya bebas.
Selain itu kelas ini sangat cocok dijadikan sebagai sampel karena siswanya
mempunyai motivasi tinggi dalam pembelajaran renang, tidak terlalu sulit
memberikan materi yang diajarkan karena cepat tanggap dan mengerti terhadap
materi yang diberikan oleh guru.
3.3 Desain Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 3 Cimahi kelas X Tata Busana 2 tahun
ajaran 2012. Kegiatan dalam penelitian ini adalah dengan menerapkan alat bantu
papan pelampung yang ditujukan agar siswa lebih memahami dan terampil dalam
meningkatkan hasil renang gaya bebas. Dalam penelitian ini penulis akan
menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dimana suatu pencermatan
terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan
terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Arikunto, 2008:3).
Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam bentuk proses pengkajian berdaur
46
Setiap siklus terdiri dari empat komponen, yaitu 1) Perencanaan, 2) Tindakan, 3)
Observasi/pelaksanaan dan 4) Analisis dan Refleksi. Dari refleksi muncul
permasalahan yang perlu mendapat perhatian sehingga perlu dilakukan siklus
berulang sampai permasalahan tersebut dapat teratasi.
Gambar 3.1
Model Spiral (siklus) dari Kemmis dan Mc Taggart dalam Wiriaatmadja (2009:66)
Pada gambar diatas tampak bahwa didalamnya terdiri dari dua perangkat
komponen yang disebut sebagi dua siklus. Untuk pelaksanaannya jumlah siklus
Perencanaan
Tindakan
Observasi Refleksi
Revisi
Perencanaan
Tindakan
Observasi Refleksi
Siklus
47
sangat bergantung pada permasalahan yang perlu diselesaikan. Dari siklus dasar
inilah apabila peneliti mendapat kesalahan dan kekurangan, peneliti dapat
memperbaiki dengan mengembangkan keperencanaan dan langkah tindakan ke dua
atau selanjutnya.
Apabila masalah belum terpecahkan hal itu masih dapat diperbaiki, yakni secara
spiral dilanjutkan dengan perencanaan tindakan ke tiga dan seterusnya. Siklus dalam
spiral ini akan berhenti jika tindakan substansi yang dilakukan oleh peneliti sudah di
evaluasi baik, yaitu peneliti sendiri atau mitra guru sudah menguasai keterampilan
mengajar yang dicobakan dalam penelitian tersebut. Bagi peneliti siklus dihentikan
apabila data yang dikumpulkan untuk peneliti sudah jenuh atau kondisi kelas sudah
stabil.
Pelaksanaan kegiatan ini dilaksankan dalam beberapa tahap, yaitu perencanaan,
pelaksanaan dan pengamatan, refleksi dan perencanaan tindak lanjut. Berikut adalah
penjelasannya:
1) Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan, peneliti merencanakan kegiatan dan menetapkan
kelas penelitian, waktu serta cara penelitian, menyiapkan alat observasi untuk
mengamati tindakan yang akan dilakukan dikelas, serta menyusun tahap-tahap
48
2) Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan, peneliti melakukan tindakan berdasarkan
perencanaan yang telah disepakati dan direncanakan sebelumnya pada kelas
penelitian yang telah dilakukan. Selain itu, peneliti sekaligus melakukan
pengamatan langsung terhadap proses pembelajaran.
3) Refleksi
Pada tahap refleksi, peneliti mendiskusikan hasil tindakan yang telah
dilakukan guna mengevaluasi tindakan yang sudah dilaksanakan. Hasil dari
refleksi tersebut menjadi pijakan penting untuk tindakan pada siklus
selanjunya melihat dari perkembangan sebelumnya.
4) Perencanaan Tindak Lanjut
Refleksi akan menentukan apakah tindakan yang sudah dilaksanakan
dapat mengatasi masalah yang memicu penyelenggaraan PTK atau belum.
Apabila hasilnya belum meningkat atau masalah yang ada belum
terselesaikan, maka dilakukan tindakan perbaikan lanjutan dengan
memperbaiki perencanaan tindakan pada siklus berikutnya. Dengan kata lain,
jika masalah yang diteliti belum tuntas, maka PTK harus dilanjutkan pada
siklus ke dua dengan siklus yang sama seperti pada siklus ke satu. Jika pada
siklus ke dua masalah ini sudah terselesaikan maka tidak perlu dilanjutkan
dengan siklus ke tiga. Namun jika sebaliknya perlu dilanjutkan dengan siklus
49
3.4 Prosedur Penelitian dan Rencana Tindakan
3.4.1 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang akan dilaksanakan mengacu pada prosedur umum
penelitian menurut Kemmis dan Taggart dalam Wiriaatmadja (2009:66) setiap siklus
tindakan memuat langkah membuat rencana tindakan, pelaksanaan tindakan,
observasi/pengamatan, dan refleksi. Tahapan tersebut akan dilakukan setelah penulis
melakukan observasi awal untuk mendapatkan gambaran mengenai karakteristik
kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran renang. Atas dasar itu maka
upaya pemecahan masalah dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa tindakan:
a) Pengamatan (observasi) yaitu guru atau peneliti mengamati dan mencatat
proses pembelajaran keterampilan renang gaya bebas. Dari pengamatan ini
peneliti memiliki tujuan untuk mengetahui keterampilan renang gaya bebas
siswa dan kendala yang dialami siswa pada saat proses pembelajaran.
b) Menetapkan skenario pembelajaran dalam bentuk rancangan penelitian, yaitu
peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran renang gaya bebas.
c) Menerapkan skenario pembelajaran, yaitu peneliti dan guru melaksanakan
skenario pembelajaran yang sudah direncanakan.
d) Refleksi, disini peneliti dan guru menganalisis hasil yang telah dilaksanakan
untuk kemungkinan terjadinya perubahan rencana tindakan dalam proses
50
3.4.2 Rencana Tindakan
Rencana tindakan adalah memformulasikan tindakan yang tepat untuk mengawali
masalah yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti merupakan pengajar (guru) dan
dibantu oleh observer (guru penjas) untuk merancangkan tindakan dalam upaya
meningkatkan hasil belajar renang gaya bebas. Peneliti berusaha meneliti faktor apa
saja yang menjadikan siswa kurang menguasai keterampilan renang gaya bebas yang
diajarkan di sekolah. Ada beberapa hal yang harus dilakukan oeh peneliti dan
observer, yaitu sebagai berikut:
1) Perencanaan
Langkah-langkah yang menentukan suatu perencanaan tindakan sebagai
berikut:
a. Membuat rencana pembelajaran dengan menerapkan variasi bentuk tugas
gerak yang sistematis dalam pembelajaran keterampilan renang gaya bebas.
b. Membuat lembar observasi yaitu:
Membuat catatan lapangan yang digunakan sebagai media untuk mencatat
semua kejadian yang muncul selama proses pembelajaran.
Menggunakan media elektronik atau kamera untuk mendokumentasikan
fakta dan data penting pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung
Membuat jurnal harian yang digunakan sebagai data untuk meninjau
aspek-aspek kegiatan selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran
51
c. Menyiapkan sarana dan prasarana (fasilitas dan alat) untuk kegiatan
pembelajaran renang gaya bebas.
2) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dilakukan setelah perencanaan selesai. Pada proses
pelaksanaan tindakan peneliti sebagai guru yang terjun langsung untuk
melaksanakan pembelajaran renang gaya bebas. Ada pun langkah-langkah
peneliti dalam pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut:
a. Peneliti menerapkan proses pembelajaran dengan menerapkan penggunaan
alat bantu papan pelampung kepada siswa yang bertujuan untuk melatih
kekuatan otot kaki terlebih dahulu kemudin keterampilan lain yang dilakukan
secara sistematis.
b. Peneliti langsung melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan
secara sadar, kritis, sistematis dan objektif kepada seluruh siswa.
c. Peneliti mencatat segala bentuk kegiatan dan kendala yang muncul selama
pembelajaran berlangsung ke dalam lembar catatan lapangan yang sudah
dipersiapkan.
3) Alternatif pemecahan
Berdasarkan hasil proses pembelajaran yang dijadikan bahan untuk solusi
yang tepat untuk melakukan tindakan perbaikan proses pembelajaran untuk
52
4) Observasi
Pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung, peneliti memahami,
mengamati, melihat dan mendengar apa yang terjadi dilapangan. Dalam
melakukan observasi peneliti dibantu oleh observer (guru penjas). Objek yang
diamati adalah seluruh siswa yang mengikuti pembelajaran. Ada tiga fase esensial
dalam observasi yaitu pertemuan perencanaan, observasi kelas dan diskusi
balikan atau umpan balik.
5) Analisis dan Refleksi
Refleksi dimaksudkan sebagai upaya untuk mengkaji proses kegiatan belajar.
Refleksi merupakan analisis-analisis, interprestasi, dan eksplantasi (penjelasan)
terahdap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Hasil
refleksi digunakan untuk menetapkan langkah selanjutnya dalam upaya
menghasilkan perbaikan.
Tindakan dalam penelitian harus disertai dengan tujuan untuk memperbaiki
keadaan proses belajar mengajar yang tergambar pada observasi awal. Tindakan
yang dilakukan selama penelitian ini adalah sebanyak yang kita lakukan sampai
menemukan tingkat keberhasilan yang diinginkan peneliti.
53
pelampung untuk melakukan
keterampilan renang gaya bebas.
Pelaksanaan Tindakan Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang sudah ditetapkan.
Alternatif Pemecahan Berusaha memecahkan permasalahan dari setiap upaya yang dilakukan dengan
perbaikan dan pengulangan
pembelajaran renang gaya bebas.
Observasi Mengamati proses pembelajaran
penguasaan tugas gerak yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Refleksi Mengevaluasi berkenaan dengan proses
dan hasil yang dicapai pada pelaksanaan tindakan.
Mempersiapkan untuk rencana tindaka selanjutnya.
Siklus II Perencanaan Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah
Perencanaan tindakan untuk memperbaiki dan mengembangkan keterampilan renang gaya bebas.
Siswa di drill menggunakan papan
pelampung untuk melakukan
keterampilan renang gaya bebas.
Pelaksanaan Tindakan Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang sudah ditetapkan di tindakan II.
Observasi Mengamati proses pembelajaran
penguasaan tugas gerak yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan di tindakan II.
Refleksi Evaluasi tindakan II.
3.5Instrumen Penelitian
1. Sumber data: sumber data penelitian ini adalah siswa kelas X tata busana 2
54
2. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran guna untuk mengetahui
peristiwa atau kegiatan penelitian selama dalam proses tindakan dan
perbaikan. Lembar observasi ini merupakan panduan observasi yang telah
dibuat dan ditentukan terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan.
Lembar observasi yang pertama yaitu lembar observasi guru terhadap
siswa, yang ke dua lembar guru penjas terhadap peneliti.
b. Catatan lapangan yaitu catatan otentik dari hasil observasi yang
menggambarkan kejadian-kejadian siswa pada saat pelaksanaan tindakan.
c. Tes penguasaan keterampilan siswa.
Gambar 3.2 Tes Renang Gaya Bebas
Keterangan:
: siswa
: alur berenang
±25m
55
Rubrik Penilaian Keterampilan Renang Gaya Bebas
Indikator Keterampilan yang dinilai Skor Max.
Melakukan keterampilan
dapat mempermudah peneliti dalam penghitungan dan pemberian skor pada
56
Tabel 3.3
Kriteria Nilai Pembelajaran Renang Gaya Bebas Untuk Tingkat SMK
Keterampilan Kriteria Skor
Posisi tubuh Posisi tubuh hidrodinamis atau streamline yaitu hampir sejajar dengan air, patokan garis air berada diantara alis mata dan pangkal rambut, posisi kepala tetap lurus.
4
Kaki Gerakan kaki dimulai dari pangkal paha hingga ujug jari lurus dengan tekukan sedikit pada lutut.
4
Lengan Gerakan lengan sempurna dengan posisi menjulur jauh didepan kepala lurus, menekan kebawah mendekati garis tengah tubuh hingga lurus kebelakang dengan patokan ibu jari berada dibagian samping paha, sikut tinggi pada saat lengan memutar kedepan.
4
Napas Posisi putaran kepala pada sumbu putaran garis sepanjang badan, posisi badan tidak naik terlalu tinggi, iramanya seimbang antara gerakan lengan, kaki dan olengan badan.
4
Koordinasi Gerakan kaki secara terus menerus melakukan cambukan ke atas dan bawah dengan irama yang tetap dan rileks, lengan melakukan tarikan dimulai dari entry, pull, push, recovery, pengambilan napas dilakukan pada saat lengan berada disamping paha, gerakan sinkron dan berirama antara kaki, lengan, dan napas.
4
Dari tabel 3.4 diatas peneliti tidak memberikan skor atau keterangan cukup karena
57
maupun observer. Oleh karena itu untuk pencapaian hasil penentuan skor yang baik
peneliti menggunakan acuan skor tersebut.
d. Dokumentasi (foto)
3. Cara pengambilan data:
a. Data mengenai keterampilan gerak renang gaya bebas yang berindikator
dalam aspek posisi tubuh, gerakan kaki, lengan, napas dan koordinasi
didapatkan dengan cara melakukan observasi secara langsung, tes dan
catatan lapangan.
b. Data mengenai situasi belajar mengajar pada saat dilaksanakannya
tindakan diambil dengan menggunakan lembar observasi.
c. Data tentang refleksi serta perubahan-perubahan yang terjadi dilapangan
diambil dari catatan lapangan.
d. Data dokumentasi dilakukan pada saat proses belajar mengajar secara
langsung.
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan teknik analisis data kualitatif. Sebagaimana telah diungkapkan oleh
Geotz dan LeCompte dalam Wiriaatmadja (2009:137) menjelaskan tentang “Analisis
58
hubungannya.” Langkah-langkah dalam kegiatan analisis data, secara garis besar
adalah sebagai berikut:
1. Menelaah seluruh data yang telah dikumpulkan. Penelaahan dilakukan degan
cara menganalisis, mensintesis, memaknai, menerangkan, dan menyimpulkan.
2. Mereduksi data yang didalamnya melibatkan kegiatan pengkategorian dan
pengklasifikasian. Hasil yang diperoleh berupa penguasaan konsep gerak
siswa yang terlibat dalam kegiatan penjas di sekolah melalui pembelajaran
renang gaya bebas.
80
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data penelitian tindakan kelas,
mengenai penggunaan papan pelampung dalam renang gaya bebas di SMK Negeri 3
Cimahi dan berdasarkan permasalahan yang timbul dapat disimpulkan bahwa
penggunaan alat bantu papan pelampung dalam pembelajaran renang gaya bebas
meningkat secara bermakna. Peningkatan disini terlihat dari perubahan dalam tugas
gerak yang diberikan peneliti melalui penggunaan papan pelampung, memberikan
hasil yang baik. Siswa merasa lebih termotivasi dalam proses pembelajaran karena
pemberian materi dan metode yang sistematis secara optimal diberikan oleh peneliti
keterampilan renang gaya bebas yang dimliki siswa menjadi meningkat. Upaya
peneliti yang dibantu oleh observer memberikan dampak positif bagi siswa, dari cara
pemahaman dan melakukan tugas gerak siswa lebih memahami ketika siswa
mendapatkan materi dari yang sederhana hingga keseluruhan. Dari mulai gerak posisi
tubuh, kaki, lengan, napas dan koordinasi dari renang gaya bebas tahap demi tahap
81
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan diatas peneliti merekomendasikan bahwa dengan
penggunaan alat bantu papan pelampung dapat meningkatkan hasil belajar renang
gaya bebas. Maka dari itu penulis menyarankan kepada pihak sekolah SMK Negeri 3
Cimahi khususnya kepada guru pendidikan jasmani agar dalam setiap pembelajaran
renang gaya bebas menggunakan papan pelampung maupun renang dengan gaya
yang lain.
5.3 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, saran yang dapat penulis kemukakan berkaitan
dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru diharapkan lebih bervariasi dan berinovasi dalam memberikan
materi pembelajaran agar siswa tidak merasa jenuh dan termotivasi khususnya
dalam pembelajaran renang gaya bebas. Lebih menguasai kelas dan
memahami karakter siswanya.
2. Bagi pihak sekolah diharapkan memberikan dukungan kepada guru
pendidikan jasmani dan lebih memperhatikan dalam masalah fasilitas atau
peralatan yang dibutukan siswa. Karena keberhasilan dalam pencapaian
tujuan pembelajaran tidak terlepas dari dukungan fasilitas dan peralatan
82
3. Bagi sisiwa diharapkan lebih memiliki kesadaran untuk mau belajar dan
memotivasi diri untuk semangat dalam mengikuti pembelajaran khususnya
DAFTAR ISI
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Hakikat Pendidikan Jasmani... 9
2.2 Esensi Pembelajaran Pendidikan Jasmani...………... 11
2.3 Pengertian Pembelajaran ………. 13
2.4 Penggunaan Alat Bantu/Media Pembelajaran ………. 17
2.9.2 Tahapan Penelitian Tindakan Kelas ………. 35
2.9.3 Tujuan dan Manfaat PTK ………. 38
2.10 Hipotesis Tindakan ……….... 41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian………. 42
3.2 Populasi dan Sampel………. 44
3.3 Desain Penelitian ………. 45
3.4 Prosedur Penelitian dan Rencana Tindakan ……… 49
3.4.1 Prosedur Penelitian ……… 49
3.4.2 Rencana Tindakan ………. 50
3.5 Instrumen Penelitian ………... 53
3.6 Teknik Analisis Data ………... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Penggunaan Alat Bantu Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Renang Gaya Bebas di SMK Negeri 3 Cimahi ……… 59
4.2 Hasil Observasi Awal ……….. 60
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ……… 63
4.4 Analisis Data ………. 76
4.5 Pembahasan ……….. 77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan……… 80
5.2 Rekomendasi ……… 81
5.3 Saran ………. 81
DAFTAR PUSTAKA……… 83
DAFTAR TABEL
Rubrik Penilaian Keterampilan Renang Gaya Bebas …………
Kriteria Nilai Pembelajaran Renang Gaya Bebas untuk
Tingkat SMK ………
Keterangan Skor yang Digunakan ……….
Nilai Tes Awal Hasil Pembelajaran Renang Gaya Bebas …….
Hasil Tes Siklus I Tindakan 2 Renang Gaya Bebas …………..
Hasil Tes Siklus II Tindakan 4 Renang Gaya Bebas ………….
Validitas dan Reabilitas Tes Keterampilan Renang Gaya
DAFTAR GAMBAR
Tabel
Halaman
3.1 Model Spiral (siklus) ...……... 46
3.2
4.1
4.2
4.3
Tes Renang Gaya Bebas ...
sil Formasi pada saat pembelajaran ...
Grafik Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Renang Gaya bebas ...
Hasil Persentase Peningkatan Keterampilan Renang Gaya Bebas 54
61
77
79