• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penetapan Kadar Besi, Kalsium, Magnesium, dan Seng Dalam Buah Oyong (Luffa acutangula (L.) Roxb) Segar dan Direbus Secara Spektrofotometri Serapan Atom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penetapan Kadar Besi, Kalsium, Magnesium, dan Seng Dalam Buah Oyong (Luffa acutangula (L.) Roxb) Segar dan Direbus Secara Spektrofotometri Serapan Atom"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Oyong (Luffa acutangula L.Roxb) atau ridged gourd, disebut juga gambas. Tanaman ini termasuk dalam famili Cucurbitaceae, berasal dari India, namun telah beradaptasi baik di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Bagian yang dapat dimakan dari gambas adalah buah muda, daunnya digunakan untuk lalap atau dapat juga digunakan untuk obat demam. Tanaman ini merupakan tanaman memanjat/merambat. Tanaman oyong membutuhkan iklim yang kering, dengan ketersediaan air yang cukup sepanjang musim (Edi dan Bobihoe, 2010).

Mineral yang dominan pada oyong adalah kalium, fosfor, magnesium dan kalsium. Oyong juga mengandung beberapa unsur mikro antara lain besi, dan seng. Tubuh memerlukan unsur tersebut dalam jumlah sangat sedikit. Namun, ketiadaan unsur mikro tersebut akan mengganggu keseimbangan fisiologis tubuh. Mineral yang terdapat dalam oyong berupa, besi 0,36 mg/100 g, fosfor 31 mg/100 g, kalsium 14 mg/100 g, natrium 0 mg/100 g, magnesium 20 mg/100 g, dan seng 0,17 mg/100 mg (Dandge, et al., 2012).

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kadar logam pada tumbuhan yaitu keadaan iklim tempat tumbuh seperti intensitas cahaya, temperature, kelembaban udara, dan curah hujan serta keadaan fisik tanah (Hanum, 2009).

(2)

utama yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang menyusun hampir 1% dari total berat badan manusia dan dibutuhkan dengan jumlah lebih dari 100 mg/hari, sedangkan mineral mikro merupakan mineral yang dibutuhkan dengan jumlah kurang dari 100 mg/hari dan menyusun lebih kurang dari 0,01% dari total berat badan (Anonim, 2007).

Mineral yang termasuk didalam kategori mineral makro adalah kalsium (Ca), khlor (Cl), magnesium (Mg), kalium (K) dan natrium (Na). Sedangkan mineral mikro terdiri dari tembaga (Cu), fluor (F), besi (Fe), iodium (I), mangan (Mn), dan seng (Zn) (Anonim, 2007).

Zat besi (Fe) merupakan microelement yang esensial bagi tubuh. Zat ini terutama diperlukan dalam hemopobesis (pembentukan darah), yaitu dalam sintesis hemoglobin (Hb). Disamping itu berbagai jenis enzim memerlukan Fe sebagai kofaktor (Sediaoetama, 2008). Besi merupakan komponen penting dalam sel darah merah. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia defisiensi besi. (Sukandar, dkk., 2008; Barasi, 2007).

(3)

Magnesium dalam tubuh berfungsi meningkatkan tekanan osmotik dan membantu mengurangi getaran otot (Budiyanto, 2001). Orang dewasa membutuhkan magnesium sekitar 400-500 mg/hari. Kekurangan magnesium dapat mengakibatkan jari-jari tangan dingin, kejang betis tekanan darah meningkat dan aritmia jantung tidak teratur (Tjay dan Kirana, 2007).

Seng merupakan mineral mikro yang dibutuhkan oleh tubuh. Sebagian besar seng berada didalam hati, pankreas, ginjal, otot dan tulang. Seng berperan dalam pemeliharaan keseimbangan asam basa dengan cara membantu mengeluarkan karbon dioksida dari jaringan serta mengangkut dan mengeluarkan karbon dioksida dalam paru-paru pada pernafasan (Almatsier, 2004).

Penetapan kadar kalsium dan besi dapat ditentukan dengan cara kompleksometri, gravimetri dan spektrofotometri serapan atom . Penetapan kadar magnesium dapat dilakukan dengan gravimetri dan spektrofotometri serapan atom. Penetapan kadar seng dilakukan dengan kompleksometri dan spektrofotometri serapan atom. Penetapan kadar besi, kalsium, magnesium dan seng pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan spektrofotometri serapan atom, karena pelaksanaannya relatif cepat dan sederhana, batas deteksi kurang dari 1 ppm (Gandjar dan Rohman, 2009), bahan yang digunakan sedikit, dan spesifik untuk setiap logam tanpa dilakukan pemisahan pendahuluan (Khopkar, 1985).

(4)

pencucian atau pengolahan yang melibatkan air seperti perebusan. Bahan makanan yang terkena air selama perebusan akan menurun nilai gizinya terutama vitamin larut air dan mineral (Rahayu dan Pribadi, 2012). Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penetapan kadar besi, kalsium, magnesium dan seng yang terdapat pada oyong segar dan yang direbus serta melihat penurunan logam pada buah oyong yang direbus.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

a. Berapakah kadar mineral besi, kalsium, magnesium dan seng yang terkandung dalam buah oyong (Luffa acutangula (L.) Roxb) segar dan direbus ?

b. Berapa persentase penurunan kadar logam besi, kalsium, magnesium dan seng pada buah oyong yang direbus?

1.3 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

a. Buah Oyong (Luffa acutangula (L.) Roxb) segar dan direbus memiliki kadar besi, kalsium, magnesium, dan seng dalam jumlah tertentu.

(5)

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

a. Untuk menentukan kadar mineral besi, kalsium, magnesium dan seng pada Buah Oyong (Luffa acutangula (L.) Roxb) segar dan direbus.

b.Untuk menentukan persentase penurunan kadar mineral besi, kalsium, magnesium dan seng pada Buah Oyong (Luffa acutangula (L.) Roxb) yang direbus.

1.5 Manfaat Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Dengan VB.NET gambar, suara dan teks dapat dipadukan ke dalam suatu bentuk aplikasi games yang mudah dan sederhana serta dapat memberikan daya tarik sendiri untuk memainkannya,

Pembuatan Website Katalog Perumahan ini nantinya dapat diterapkan disetiap kantor-kantor cabang pemasaran atau stand pada suatu event tertentu sehingga konsumen yang datang

Pedoman Lomba Best Practice bagi Kepala Sekolah/Madrasah Berprestasi Tahun 2016 7 dari 26 Halaman penetapan predikat Best Practice terbaik pada tingkat nasional pada semua

[r]

Metode perancangan aplikasi ini menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0, dalam perancangan aplikasi ini menggunakan tabel sebanyak tiga buah, yaitu : tabel pasien, tabel dokter,

Subjek di dalam penelitian tindakan kelas ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Reguler pada Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) Kecamatan

Unit Kerja :Fakultas Ilmu Keolahragaan Status :Dosen.. Bidang