PERSEPSI MAHASISWA
TENTANG PENGGUNAAN PRASARANA PEMBELAJARAN
DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FPTK - UPI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan.
Oleh:
Benawati Suardihan
0902071
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
PERSEPSI MAHASISWA
TENTANG PENGGUNAAN PRASARANA PEMBELAJARAN
DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FPTK - UPI
Oleh:
Benawati Suardihan
Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan.
© Benawati Suardihan 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
LEMBAR PENGESAHAN
PERSEPSI MAHASISWA
TENTANG PENGGUNAAN PRASARANA PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FPTK – UPI
Benawati Suardihan
0902071
Disetujui dan Disahkan oleh:
Pembimbing 1
Ir. Rochany Natawidjana, M.T NIP. 19561012 198503 2 001
Pembimbing II
Drs. Nandan Supriatna, M.Pd NIP. 19601224 199101 1 001
Mengetahui,
ABSTRAK
Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK – UPI.
Benawati Suardihan NIM. 0902071
Penggunaan prasarana pembelajaran wajib mengikuti kaidah – kaidah penggunaannya. Agar tercapai efektivitas dan efisiensi penggunaan prasarana. Hal tersebut seringkali diabaikan oleh mahasiswa sebagai pengguna prasarana pembelajaran . Penelitian ini bertujuan untuk 1) Untuk memperoleh gambaran persepsi mahasiswa di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Indonesia pada penggunaan prasarana pembelajaran. 2) Untuk memperoleh gambaran persepsi mahasiswa laki – laki dan perempuan di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Indonesia pada penggunaan prasarana pembelajaran. 3) Untuk memperoleh gambaran persepsi mahasiswa per angkatan 2010, 2011, dan 2012 di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Indonesia pada penggunaan prasarana pembelajaran.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dan teknik analisis parametrik. Instrumen pengumpulan data dengan menggunakan angket. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 84 mahasiswa dari jumlah populasi 332 mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil. Dan hanya 83 sampel yang layak diolah.
Dari hasil analisis data diperoleh gambaran umum persepsi mahasiswa tentang penggunaan prasarana pembelajaran termasuk dalam kriteria cukup. Persepsi mahasiwa laki – laki dan perempuan juga termasuk pada kriteria cukup, dengan perempuan lebih besar prosentasenya. Persepsi mahasiswa angkatan 2010, 2011, dan 2012 juga termasuk pada kriteria cukup, dengan hasil semakin muda angkatan semakin besar prosentase positifnya.
ABSTRACT
Student Perceptions About Use of Learning Infrastructure Education in the Department of Civil Engineering FPTK - UPI.
Benawati Suardihan NIM. 0902071
The use of learning infrastructure required to follow the rules - rules of use. In order to achieve effective and efficient use of infrastructure. This is often overlooked by students as a learning infrastructure users. This study aims to 1) To obtain a picture of student perceptions in the Department of Education Civil Engineering, Faculty of Technology and Vocational Education, University of Indonesia on the use of learning infrastructure. 2) To obtain a picture of students' perceptions of men - men and women in the Department of Education Civil Engineering, Faculty of Technology and Vocational Education, University of Indonesia on the use of learning infrastructure. 3) To get a perception of student per class of 2010, 2011, and 2012 in the Education Department of Civil Engineering, Faculty of Technology and Vocational Education, University of Indonesia on the use of learning infrastructure.
This research is a descriptive study using quantitative research methods and techniques of parametric analysis. Data collection instruments by using a questionnaire. The sample in this research were 84 students from a population of 332 students majoring in Civil Engineering Education. And only 83 viable samples processed.
From the analysis of the data obtained an overview of students' perceptions about the use of learning infrastructure included in the criteria sufficiently. Perceptions of male students - men and women are also included in the criteria fairly, with a greater percentage of women. Perceptions of students in the 2010, 2011, and 2012 are also included in the criteria enough, with the result the younger generation increasingly large percentage of the positive.
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... iv
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 3
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 3
1.2.2 Pembatasan Masalah ... 3
1.2.3 Perumusan Masalah ... 4
1.2.4 Penjelasan Istilah dan Judul ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
1.5 Sistematika Penulisan ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Persepsi ... 8
2.1.1 Pengertian Persepsi ... 8
2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ... 9
2.1.3 Proses Terjadinya Persepsi ... 11
2.1.4 Objek Persepsi ... 13
2.1.5 Faktor – Faktor Penyebab Kesalahan Persepsi ... 13
2.1.6 Cara Pengukuran Persepsi ... 14
2.2 Konsep Prasarana Pembelajaran ... 15
2.3 Prasarana Pembelajaran yang Secara Langsung Menunjang Proses Belajar ... 18
2.4 Konsep Penggunaan Prasarana Pembelajaran ... 22
2.4.1 Penggunaan Prasarana Sebagai Fungsi Aspek dan Tujuan . Manajemen Fasilitas Pembelajaran ... 22
2.4.2 Prinsip Penggunaan Prasarana Pembelajaran ... 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 28
3.2 Metode Penelitian... 28
3.3 Variabel dan Paradigma Penelitian ... 30
3.3.1 Variabel Penelitian ... 30
3.3.2 Paradigma Penelitian ... 30
3.4 Definisi Operasional Variabel ... 31
3.5 Data dan Sumber Data ... 33
3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 37
3.8 Instrumen Penelitian dan Kisi – Kisi Instrumen Penelitian ... 37
3.8.1 Instrumen Penelitian ... 37
3.8.2 Kisi – Kisi Instrumen Uji Coba ... 38
3.9 Pengujian Instrumen Penelitian... 41
3.9.1 Uji Validitas (Test of Validity) ... 41
3.9.2 Uji Realibilitas (Test of Realibility) ... 43
3.9.3 Hasil Uji validitas dan Realibilitas ... 45
3.10 Teknik Analisis Data ... 48
3.10.1 Tabulasi Data ... 48
3.10.2 Analisis dan Penafsiran Data ... 48
3.10.3 Penarikan Kesimpulan ... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian ... 52
4.2 Gambaran Umum Penelitian ... 52
4.3 Gambaran Umum Berdasarkan Gender ... 57
4.4 Gambaran Umum Per Angkatan ... 60
4.5 Gambaran Umum Indikator ... 64
4.5.1 Perhitungan Berdasarkan Aspek Pemahaman Tentang Penggunaan Prasarana ... 65
4.5.2 Perhitungan Berdasarkan Aspek Pendayagunaan Prasarana ... 68
4.6 Uji Signifikansi ... 73
4.7 Jawaban Penelitian ... 77
4.8 Pembahasan Hasil Penelitian ... 78
4.8.1 Gambaran Umum ... 79
4.8.2 Gambaran Menurut Gender ... 80
4.8.3 Gambaran Menurut Angkatan ... 80
vi
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan ... 82 5.2 Rekomendasi ... 84
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan Antara Persepsi Terhadap Objek dan Interpersonal ... 13
Tabel 2.2 Pemberian Skor Skala Likert ... 15
Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian... 34
Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian ... 35
Tabel 3.3 Jumlah Sampel Penelitian ... 36
Tabel 3.4 Pemberian Skor Skala Likert ... 38
Tabel 3.5 Kisi – Kisi Instrumen Uji Coba ... 40
Tabel 3.6 Jumlah Item Angkrt Uji Coba ... 41
Tabel 3.7 Interpretasi Koefisien Realibilitas ... 44
Tabel 3.8 Rekapitulasi Hasil Ujian Realibilitas ... 45
Tabel 3.9 Jumlah Item Angket yang Sahih ... 46
Tabel 3.10 Kisi – Kisi Instrumen Penelitian ... 47
Tabel 3.11 Kesimpulan Uji Normalitas Data ... 48
Tabel 3.12 Kriteria Kecenderungan ... 49
Tabel 4.1 Deskripsi Data Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana ... Pembelajaran ... 54
Tabel 4.2 Deskripsi Data Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana ... Pembelajaran Faktor Internal ... 55
Tabel 4.3 Deskripsi Data Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana ... Pembelajaran Faktor Eksternal... 56
Tabel 4.4 Deskripsi Data Persepsi Responden Laki – Laki Tentang Penggunaan . Prasarana Pembelajaran... 58
Tabel 4.5 Deskripsi Data Persepsi Responden Perempuan Tentang Penggunaan . Prasarana Pembelajaran... 59
Tabel 4.6 Deskripsi Data Persepsi Responden Angkatan 2010 Tentang ... Penggunaan Prasarana Pembelajaran ... 61
Tabel 4.7 Deskripsi Data Persepsi Responden Angkatan 2011 Tentang ... Penggunaan Prasarana Pembelajaran ... 62
Tabel 4.8 Deskripsi Data Persepsi Responden Angkatan 2012 Tentang ... Penggunaan Prasarana Pembelajaran ... 63
Tabel 4.9 Uji t – test ... 73
Tabel 4.10 ANOVA ... 74
Tabel 4.11 Uji t – test Angkatan 2010 terhadap 2011 ... 74
Tabel 4.12 Uji t – test Angkatan 2010 terhadap 2012 ... 75
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Persepsi Sebagai Proses Kognitif ... 9
Gambar 2.2 Proses Terjadinya Persepsi ... 11
Gambar 2.3 Proses Terjadinya Persepsi ... 12
Gambar 2.4 Standar Persyaratan Minimal Sarana dan Prasarana ... 17
Gambar 3.1 Kerangka Metodologi ... 28
Gambar 3.2 Paradigma Penelitian ... 31
Gambar 4.1 Diagram Deskripsi Data Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan .. Prasarana Pembelajaran ... 54
Gambar 4.2 Diagram Deskripsi Data Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan ... Prasarana Pembelajaran Faktor Internal ... 55
Gambar 4.3 Diagram Deskripsi Data Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan ... Prasarana Pembelajaran Faktor Eksternal ... 56
Gambar 4.4 Diagram Deskripsi Data Persepsi Responden Laki – Laki Tentang .... Penggunaan Prasarana Pembelajaran ... 58
Gambar 4.5 Diagram Deskripsi Data Persepsi Responden Perempuan Tentang .... Penggunaan Prasarana Pembelajaran ... 59
Gambar 4.6 Deskripsi Data Persepsi Responden Angkatan 2010 Tentang ... Penggunaan Prasarana Pembelajaran ... 61
Gambar 4.6 Deskripsi Data Persepsi Responden Angkatan 2011 Tentang ... Penggunaan Prasarana Pembelajaran ... 62
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat-Surat. Lampiran 2. Instrumen
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Prasarana pembelajaran adalah salah satu faktor penunjang kegiatan
akademik. Prasarana pembelajaran merupakan bagian dari fasilitas pendidikan.
Ketersedianaan prasarana pembelajaran tersebut wajib dalam setiap
penyelenggaraan suatu pendidikan. Sebagaimana mengacu salah satunya pada
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Pada Bab VII Pasal 42 poin kedua dijelaskan bahwa:
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Dilihat dari penjelasan diatas, prasarana pembelajaran adalah semua
perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang proses
pendidikan di sekolah. Dalam pendidikan misalnya lokasi atau tempat, bangunan
sekolah, lapangan olahraga, ruang dan sebagainya.
Keberadaan prasarana pembelajaran sendiri dibedakan kembali menjadi
dua yaitu yang secara langsung menunjang proses pembelajaran contohnya
perpustakaan, ruang belajar dan ruang praktek keterampilan, dan ruang
laboratorium. Sedangkan prasarana yang menunjang secara tidak langsung
Dalam penggunaan prasarana pembelajaran ada hal – hal yang perlu
diperhatikan dalam penggunaannya. Seperti dijelaskan oleh Ibrahim Bafadal
(2004:42), yaitu:
Ada tiga kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh personel pendidikan yang akan memakai perlengkapan pendidikan yaitu: (1) Memahami petunjuk penggunaan perlengkapan pendidikan; (2) Menata perlengkapan pendidikan; (3) Memelihara baik secara kontinu maupun berkala semua perlengkapan pendidikan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), persepsi diartikan
sebagai tanggapan (penerimaan) langsung dari suatu resapan dan juga sebagai
proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indranya.
Begitu pula Hamdun (2011:15) berpendapat bahwa persepsi adalah proses
memilih, menginterpretasi, menganalisa dan mengintegrasikan stimulus yang
melibatkan organ pengindraan dan otak. Sensasi dan persepsi merupakan proses
yang berkesinambungan.
Persepsi mahasiswa tentang penggunaan prasarana pembelajaran didapat
dari bagaimana mahasiswa tersebut menginterpretasikan stimulus berupa
pengertian dan pengetahuan yang didapat tentang penggunaan prasarana
pembelajaran pada mata kuliah Pengelolaan Pendidikan.
Dari hasil belajar, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Universitas
Pendidikan Indonesia tentunya mengetahui bahwa penggunaan prasarana
pembelajaran harus mengikuti kaidah – kaidah penggunaan yang ada. Namun, jika
diperhatikan secara langsung, mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil
termasuk penulis sendiri terkadang mengabaikan faktor kaidah penggunaan
tersebut. Contohnya prasarana pendidikan seperti laboratorium terkadang dipakai
atau di alihfungsikan sebagai tempat berkumpul, mengobrol, bahkan rapat. Diluar
fungsinya sebagai tempat praktek mata kuliah tertentu. Jika diperhatikan, hal
tersebut terjadi setelah pembelajaran mata kuliah selesai. Ruangan tersebut tidak
3
kurang bahkan tidak berhubungan dengan kegiatan pembelajaran. Sehingga para
pengguna prasarana pembelajaran berikutnya, mendapati prasarana pembelajaran
kurang nyaman untuk digunakan atau keterlambatan penggunaan prasarana
pembelajaran.
Hal tersebut diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pemahaman dan
persepsi mereka akan tujuan penggunaan masing – masing prasarana
pembelajaran adalah sebagai faktor utama. Berdasarkan pada latar belakang dan
realita diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI.”
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, peneliti
mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:
1. Kurangnya pemahaman mahasiswa tentang penggunaan prasarana
pembelajaran, sehingga muncul persepsi yang beragam.
2. Rendahnya kesadaran mahasiswa dalam penerapan penggunaan prasarana
pembelajaran di lapangan.
3. Banyaknya mahasiswa yang mengalihfungsikan prasarana pembelajaran
untuk kegiatan yang lain yang kurang bahkan tidak berhubungan dengan
kegiatan pembelajaran.
4. Munculnya keterlambatan penggunaan prasarana pembelajaran,
dikarenakan alih fungsi prasarana pembelajaran tersebut.
1.2.2 Pembatasan Masalah.
Agar penelitian lebih terfokus, maka tidak semua aspek masalah diteliti,
Untuk itu peneliti memberi batasan masalah dalam penelitian. Bertolak dari
identifikasi masalah tersebut, batasan masalah dalam penelitian ini sebagai
1. Penelitian tentang persepsi mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Teknik
Sipil mengenai penggunaan prasarana pembelajaran yaitu difokuskan pada
prasarana yang secara langsung menunjang proses pembelajaran seperti
ruang belajar, ruang praktek keterampilan, dan ruang laboratorium.
2. Pengguna prasarana pembelajaran ini difokuskan pada mahasiswa Jurusan
Pendidikan Teknik Sipil yang masih mengontrak mata kuliah sehingga
masih menjadi pengguna rutin prasarana pembelajaran. Yaitu angkatan
2010, 2011, dan 2012.
1.2.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang dikemukakan,
maka permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana gambaran persepsi mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik
Sipil tentang penggunaan prasarana pembelajaran?
2. Bagaimana gambaran persepsi mahasiswa laki – laki dan perempuan di
Jurusan Pendidikan Teknik Sipil tentang penggunaan prasarana
pembelajaran?
3. Bagaimana gambaran persepsi mahasiswa angkatan 2010, 2011 dan 2012
di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil tentang penggunaan prasarna
pembelajaran?
1.2.4 Penjelasan Istilah dan Judul.
Tinjauan pustaka atau penjelasan istilah dimaksudkan agar tidak ada salah
penafsiran terhadap judul penelitian ini. Judul penelitian ini adalah “Persepsi
Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran di Jurusan Pendidikan
Teknik Sipil FPTK UPI.”
a. Persepsi
Proses memilih, menginterpretasi, menganalisa dan mengintegrasikan
stimulus yang melibatkan organ pengindraan dan otak.Sensasi dan
5
b. Prasarana
Prasarana adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak
langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. (Bafadal.
2004:2)
c. Penggunaan Prasarana Pembelajaran
Imam Pribadi dalam (http://pribadimam.blogspot.com) yang
dipublikasikan pada April 2013 mengemukakan bahwa:
“Penggunaan prasarana pembelajaran adalah pemanfaatan segala jenis
barang yang sesuai dengan kebutuhan secara efektif dan efisien.”
1.3 Tujuan Penelitian.
Tujuan penelitian perlu ditetapkan terlebih dahulu sebelum melakukan
penelitian agar penelitian menjadi lebih terarah. Adapun tujuan yang
dikembangkan dalam penelitian ini yaitu:
1. Untuk memperoleh gambaran persepsi mahasiswa di Jurusan Pendidikan
Teknik Sipil, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas
Indonesia pada penggunaan prasarana pembelajaran.
2. Untuk memperoleh gambaran persepsi mahasiswa laki – laki dan
perempuan di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, Fakultas Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan, Universitas Indonesia pada penggunaan
prasarana pembelajaran.
3. Untuk memperoleh gambaran persepsi mahasiswa angkatan 2010, 2011,
dan 2012 di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, Fakultas Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan, Universitas Indonesia pada penggunaan
prasarana pembelajaran.
1.4 Manfaat Penelitian.
Manfaat penelitian merupakan dampak dari ketertercapaian tujuan
1. Sebagai pengetahuan mahasiswa akan pentingnya penggunaan prasarana
pembelajaran sesuai dengan fungsi.
2. Sebagai pengetahuan dan juga wawasan bagi peneliti akan pentingnya
menggunakan prasarana pembelajaran sesuai dengan fungsi.
3. Sebagai masukan bagi dosen pada saat perkuliahan agar mengingatkan
mahasiswanya untuk menggunakan prasarana pembelajaran sesuai dengan
fungsi.
4. Sebagai masukan bagi Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Universitas
Pendidikan Indonesia mengenai bagaimana pesepsi mahasiswa tentang
penggunaan prasarana pembelajaran.
5. Sebagai masukan untuk pihak – pihak terkait sebagai pengguna prasarana
pembelajaran agar lebih meningkatkan pengetahuan tentang fungsi suatu
prasarana dan bagaimana memeliharanya.
6. Sebagai masukan bagi para stakeholder pendidikan dalam menyiapkan dan
melaksanakan pengadaan prasarana pembelajaran Perguruan Tinggi
dengan agar tercapainya kesesuaian penggunaan prasarana pembelajaran
dengan memperhatikan berbagai aspek diantaranya persepsi pengguna
prasarana pembelajaran salah satunya mahasiswa.
7. Penelitian ini dapat menjadi perbandingan terhadap penelitian-penelitian
serupa sebelum untuk pengembangan ilmu pendidikan. Serta sebagai
sarana uji kemampuan terhadap bekal teori yang penulis peroleh dari
bangku kuliah, serta sebagai upaya untuk mengembangkan pengetahuan,
menambah wawasan, pengalaman dalam tahapan proses pembinaan diri
penulis.
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dipahami oleh berbagai pihak yang berkepentingan,
maka skripsi ini disajikan dalam lima bab yang disusun berdasarkan struktur
7
BAB I PENDAHULUAN
Pada bagian ini penulis mengungkapkan latar belakang masalah,
identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bagian ini dibahas tentang landasan teoretis yang mendasari variabel
dalam penelitian sebagai tolak ukur berpikir dalam penelitian yang akan
dilaksanakan.
BAB III METODE PENELITIAN
Berisikan metode penelitian yang meliputi metode penelitian, variabel,
paradigma penelitian, lokasi penelitian, data dan sumber data, populasi dan
sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, uji coba instrumen dan
teknik analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berisikan deskripsi data penelitian, distribusi frekuensi angket, deskripsi
kecenderungan data, uji beda, jawaban penelitian, dan pembahasan hasil
penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Berisikan kesimpulan dari hasil penelitian dan rekomendasi dari hasil
penelitian tersebut.
27 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Menurut Furqon (2009: 17) menyatakan bahwa pengertian rencana
penelitian adalah:
Uraian rinci mengenai metode penelitian (bagaimana penelitian akan dilakukan), desain eksperimen (jika penelitian eksperimental), populasi dan sampel (dari mana data akan dikumpulkan), teknik dan alat pengumpul data, serta teknik analisis dan penyajian data.
Metode penelitian menurut Danim (2004:134) meliputi:
Operasionalisasi atau definisi operasional peubah – peubah penelitian. Penentuan populasi dan sampel penelitian, perumusan asumsi – asumsi, rancangan penelitian atau perlakuan yang akan diperbuat, instrumen penelitian dan validasinya, cara pengumpulan data, teknik analisis data.
Disamping itu, menurut Sugiyono (2012:2) menyatakan bahwa:
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Selain mengungkapkan pendapat diatas, untuk memahami metodologi
penelitian Danim juga mengemukakan alir kerangka dasar metode penelitian.
Berikut diagram alir kerangka dasar metode penelitian seperti dikemukakan oleh
28
Benawati Suardihan, 2013
Gambar 3.1 Kerangka Metodologi
Sumber : Danim (2004:139)
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian.
Penelitian mengenai “Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI” ini
dilakukan di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, Fakultas Pendidikan dan Teknologi Populasi dan Sampel Penelitian
Masalah Penelitian
Variabel Penelitian
Alat Pengumpul Data
Paradigma Penelitian Cara Pengumpulan Data
Asumsi dan/ Hipotesa
Benawati Suardihan, 2013
Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian dilaksanakan pada bulan
Juni 2013.
3.2 Metode Penelitian
Metode adalah suatu cara untuk mencari jawaban dari suatu permasalahan. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2012:2) “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”
Dalam melaksanakan suatu penelitian yang sifatnya ilmiah diperlukan
pemilihan dan penggunaan metode penelitian yang tepat. Hal ini bertujuan agar
tujuan penelitian yang ditetapkan dapat tercapat sesaui target yang diharapkan.
Metode penelitian kualitatif dan kuantitatif adalah metode penelitian yang
sering digunakan dan cukup populer. Pemilihan metode penelitian
dipertimbangkan berdasarkan karakteristik penelitian yang akan dilakukan.
Berdasarkan karakteristik tersebut kita baru bisa menetapkan metode penelitian
yang akan digunakan.
Dalam penelitian ini, berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian dan
pertanyaan penelitian yang sudah dirumuskan sebelumnya, maka metode
penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Sesuai dengan
pengertian metode penelitian kuantitatif yang diungkapkan oleh Sugiyono
(2012:8) dibawah ini:
30
Benawati Suardihan, 2013
Iqbal Hasan (dalam Lestari, 2012:30) membagi metode penelitian
berdasarkan tingkat eksplanasi atau penjelasan menjadi tiga tingkatan, yaitu:
1. Penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
nilai dari suatu variabel, dalam hal ini mandiri, baik satu variabel atau
lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan
dengan variable lain. Penelitian ini hanya menggunakan satu sampel.
2. Penelitian komparatif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk
membandingkan nilai satu variable lainnya dalam waktu yang berbeda.
Penelitian ini menggunakan lebih dari satu sampel.
3. Penelitiah asosiatif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk menggabungkan
antara dua variabel atau lebih. Melalui penelitian ini akan dibangun suatu
teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan
mengontrol suatu fenomena.
Dari penjelasan diatas, maka pada penelitian ini digunakan pendekatan
penjelasan secara deskriftif karena metode tersebut memfokuskan pada
permasalahan yang bersifat tidak menghubungkan antar variabel namun hanya
memberikan gambaran saja.
Diharapkan, pemilihan metode dan penjelasan penelitian yaitu kuatitatif
dan penjelasan secara deskriptif didapatkan gambaran persepsi mahasiswa tentang
penggunaan prasarana pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, Fakultas
Pendidikan dan Teknologi Kejuruan, Universitas Indonesia.
3.3 Variabel dan Paradigma Penelitian
3.3.1 Variabel Penelitian
Hatch dan Farhady (dalam Sugiyono, 2012:38) menyatakan secara teoritis,
Benawati Suardihan, 2013
Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik objek yang lain. Variabel pada penelitian ini adalah berupa variabel tunggal, yaitu: “Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI.”
3.3.2 Paradigma Penelitian
Menurut Arikunto (dalam Widyaningsih, 2012:46) “Paradigma adalah suatu kerangka berpikir yang menggambarkan alat pemikiran”. Sedangkan Sugiyono (2012:42) mengartikan paradigma penelitian sebagai “Pola pikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti.”
Dapat ditarik kesimpulan bahwa paradigma merupakan cara berpikir
seorang peneliti yang digambarkan dalam penelitian yang dirancangnya.
Paradigma dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut:
Persepi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran di Jurusan Pendidikian Teknik Sipil FPTK
UPI
Aspek yang diungkap:
1. Pemahaman Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran
2. Pendayagunaan Prasarana
Mahasiwa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Fakultas Pendidikan dan Teknologi Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia
Hasil Penelitian
Pembahasan
32
Benawati Suardihan, 2013
Keterangan:
: Lingkup Penelitian
: Alur Penelitian
Gambar 3.2 Paradigma Penelitian
3.4 Definisi Operasional Variabel
Penelitian ini mengkaji variabel tunggal seperti telah diungkapkan pada
sub bab sebelumnya. Untuk lebih mengarahkan dan memfokuskan aspek yang
akan diungkap pada variabel tersebut, maka penulis akan terlebih dahulu
mengungkapkan definisi operasional dari setiap variabel yang akan diteliti. Yaitu:
1. Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran. Hamdun (2011: 15) menyatakan bahwa “Persepsi adalah proses memilih, menginterpretasi, menganalisa dan mengintegrasikan stimulus
yang melibatkan organ pengindraan dan otak. Sensasi dan persepsi merupakan proses yang berkesinambungan.”
Sedangkan prasarana pembelajaran seperti yang dijelaskan oleh Ibrahim Bafadal (2004:3) yaitu: “Prasarana pembelajaran adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah.”
Selain itu, Ibrahim Bafadal (2004:3), mengklasifikasikan prasarana
pembelajaran menjadi dua, yaitu:
Benawati Suardihan, 2013
Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik contoh tentang prasarana sekolah jenis terakhir tersebut diantaranya ruang kantor, kantin sekolah, tanah dan jalan menuju sekolah, kamar kecil, ruang usaha kesehatan sekolah, kantin sekolah, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan tempat parkir kendaraan.
Penggunaan prasarana pembelajaran diatur dalam manajemen fasilitas
pembelajaran yang salah satu tujuannya yaitu untuk mengupayakan
pemakaian sarana dan prasarana sekolah secara tepat dan efisien. Untuk
menunjang efektivitas dan efisiensi tersebut dalam penggunaan prasarana
pembelajaran ada hal – hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya.
Seperti dijelaskan oleh Ibrahim Bafadal (2004:42), yaitu:
Ada tiga kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh personel pendidikan yang akan memakai perlengkapan pendidikan yaitu: (1) Memahami petunjuk penggunaan perlengkapan pendidikan; (2) Menata perlengkapan pendidikan; (3) Memelihara baik secara kontinu maupun berkala semua perlengkapan pendidikan.
Persepsi mahasiswa tentang penggunaan prasarna pembelajaran ini
diartikan sebagai pandangan mahasiswa mengenai penggunaan prasarana
pembelajaran sebagai stimulus yang didapat melalui pemberian
pandangan, kesan dan makna yang didapat melalui pengamatan indrawi
yang kemudian diinterpretasikan menjadi suatu kesimpulan. Setiap
individu menghasilkan persepsi yang berbeda, tergantung bagaimana
individu tersebut memaknai dan menanggapi stimulus tersebut. Dalam
variabel ini, aspek yang diungkap mengenai pengetahuan akan fungsi
suatu prasarana pembelajaran dan cara penggunaan prasarana
pembelajaran.
3.5 Data dan Sumber Data
3.5.1 Data
34
Benawati Suardihan, 2013
Data merupakan hasil pencatatan penelitian, baik yang berupa fakta maupun angka. Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan.
Berdasarkan pengertian diatas, maka data yang diperoleh dalam penelitian
ini merupakan data kuantitatif, yaitu berupa angka penilaian jawaban responden
(Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil) terhadap pernyataan – pernyataan
yang diajukan melalui instrumen pendidikan, yang dikumpulkan melalui
instrumen angket.
3.5.2 Sumber Data
Arikunto (dalam Widyaningsih. 2012:48) menjelaskan bahwa:
Sumber data adalah subjek darimana data diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuisioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan – pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan.
Jadi, sumber data dalam penelitian ini yang menjadi sumber data utama
adalah yaitu jumlah mahasiswa angkatan 2010, 2011, 2011 (yang masih aktif
melaksanakan perkuliahan di kampus) pada Jurusan Pendidikan Teknik Sipil,
Fakultas Pendidikan dan Teknologi Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia.
3.6 Populasi dan Sampel
3.6.1 Populasi
Furqon (2009:146) mengungkapkan bahwa “Secara formal, populasi dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek, orang, atau keadaam yang paling tidak
Benawati Suardihan, 2013
Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik Berdasarkan pengertian diatas, maka pada penelitian ini populasi dalam
penelitian adalah mahasiswa angkatan 2010, 2011, 2011 (yang masih aktif
melaksanakan perkuliahan di kampus) pada Jurusan Pendidikan Teknik Sipil,
Fakultas Pendidikan dan Teknologi Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia
sebanyak 332 orang dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian
No Kelas Angkatan Jumlah
Mahasiswa
1 Pendidikan Teknik Bangunan 2010 55
2 Teknik Sipil (S1) 2010 61
3 Teknik Sipil (D3) 2010 34
4 Pendidikan Teknik Bangunan 2011 40
5 Teknik Sipil (S1) 2011 49
6 Teknik Sipil (D3) 2011 14
7 Pendidikan Teknik Bangunan 2012 33
8 Teknik Sipil (S1) 2012 31
9 Teknik Sipil (D3) 2012 15
Jumlah 332
Sumber: Data Biro Akademik FPTK UPI
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono.2012:81). Sampel adalah bagian populasi yang
mewakili seluruh populasi.
Mempertimbangkan segala keterbatasan berupa waktu, tenaga, dan biaya.
Peneliti merasa perlu menetapkan jumlah sampel yang diteliti yaitu dengan
36
Benawati Suardihan, 2013
Proportionate Stratified Random Sampling. Yaitu teknik probability sampling dengan pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak dan
berstrata secara proposional. (Sugiyono. 2012:82).
Dalam menentukan jumlah sampel, semakin besar jumlah sampel
mendekati jumlah populasi maka, semakin kecil peluang kesalahan generalisasi
dan sebaliknya. Untuk penentuan jumlah sampel dari populasi yang telah
diketahui peneliti mengacu pada Arikunto (2006:134) yaitu: “Apabila subjeknya
kurang dari 100 maka laik diambil semua sehingga penelitinya merupakan
penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil 10 –
15 % atau 20 –25 % atau lebih.”
Penentuan besarnya presentase sampel harus mempertimbangkan
setidaknya:
a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana.
b. Sempit atau luasnya wilayah pengamatan setiap subjek yang
diteliti.
c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.
Untuk itu, mengacu pada pedoman diatas, maka pada penelitian ini
penarikan sampel sebesar 25% dari jumlah populasi sehingga diadapat sampel
sebagai berikut:
Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian
No Kelas Angkatan Jumlah Jumlah
Mahasiswa Sampel
1 Pendidikan Teknik Bangunan 2010 55 55x(25/100)=14
2 Teknik Sipil (S1) 2010 61 61x(25/100)=15
Benawati Suardihan, 2013
Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik 4 Pendidikan Teknik Bangunan 2011 40 40x(25/100)=10
5 Teknik Sipil (S1) 2011 49 49x(25/100)=12
6 Teknik Sipil (D3) 2011 14 14x(25/100)=4
7 Pendidikan Teknik Bangunan 2012 33 33x(25/100)=8
8 Teknik Sipil (S1) 2012 31 31x(25/100)=8
9 Teknik Sipil (D3) 2012 15 15x(25/100)=4
Jumlah 84,0
Sumber: Hasil Perhitungan
Dari jumlah sampel yang telah ditentukan, juga dibagi kembali berdasar
jumlah sampel laki – laki dan perempuan. Berikut jumlah sampel laki – laki dan
perempuan:
Tabel 3.3 Jumlah Sampel Penelitian
No Kelas Angkatan Jumlah Jumlah Sampel
Mahasiswa Laki - laki Perempuan
1 Pendidikan Teknik Bangunan 2010 55 9 5
2 Teknik Sipil (S1) 2010 61 12 3
3 Teknik Sipil (D3) 2010 34 3 6
4 Pendidikan Teknik Bangunan 2011 40 6 4
5 Teknik Sipil (S1) 2011 49 9 3
6 Teknik Sipil (D3) 2011 14 1 3
7 Pendidikan Teknik Bangunan 2012 33 4 4
8 Teknik Sipil (S1) 2012 31 2 6
9 Teknik Sipil (D3) 2012 15 1 3
Jumlah Sampel 47 37
Jumlah Keseluruhan Sampel 84
38
Benawati Suardihan, 2013
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono (2012: 224) menyatakan bahwa: “Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama
dari penelitian adalah mendapatkan data.”
Sugiyono (2012:137) juga menyebutkan bahwa untuk penelitian
kuantitatif, teknik pengumpulan data yaitu wawancara, angket dan observasi.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam
penelitian ini:
1. Kuesioner (Angket)
Pengumpulan data dengan teknik angket digunakan untuk mencari data
variabel tunggal yaitu Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana
Pembelajaran.
3.8 Instrumen Penelitian dan Kisi – Kisi Instrumen Penelitian
3.8.1 Instrumen Penelitian
Sugiyono (2012:102) menjelaskan bahwa: “Instrumen Penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosialyang diamati/ secara spesifiksemua fenomena ini disebut variabel penelitian.”
Untuk memperoleh data, pada penelitian ini digunakan instrumen berupa
angket atau kuesioner. Sangadji dan Sopiah (2010:151) mengungkapkan bahwa: “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memberoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya. Atau
hal –hal yang ia ketahui.”
Sangadji dan Sopiah (2010:151) juga menjelaskan bahwa kuesioner
Benawati Suardihan, 2013
Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik 1. Dipandang dari cara menjawab, kuesioner dibedakan menjadi kuesioner
terbuka dan tertutup.
2. Dipandang dari pemberian jawaban, kuesioner dibedakan menjadi
kuesioner langsung dan tidak langsung.
3. Dipandang dari bentuknya, kuesioner dibedakan menjadi kuesioner
pilihan ganda, isian, check list, dan rating scale.
Berdasarkan keterangan diatas, dalam penelitian ini digunakan angket
tertutup. Yaitu berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup dengan alternatif
jawaban yang sudah ada. Sehingga responden dapat langsung memilih jawaban
sesuai dengan pemikiran dan pribadinya.
Skala pengukuran yang digunakan dalam angket ini yaitu berupa skala
likert. Sugiyono (2012:93) menjelaskan bahwa: “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut variabel penelitian.”
Pada skala likert, variabel yang digunakan dijabarkan menjadi indikator
variabel. Lalu indikator tersebut dijadikan dasar dalam menyusun item – item
instrumen yang dapat berupa pernyataan maupun juga pertanyaan.
Terdapat gradasi positif sampai dengan sangat negatif pada skala likert.
untuk analisis kuantitatif biasanya pada poin jawaban diberikan skor. Seperti pada
tabel dibawah ini:
Tabel 3.4 Pemberian Skor Skala Likert
Pernyataan Positif
(Skor)
Negatif (Skor)
40
Benawati Suardihan, 2013
Setuju/Sering/Positif 3 2
Tidak Setuju/Hampir Tidak Pernah/Negatif 2 3
Sangat Tidak Setuju/Tidak Pernah 1 4
3.8.2 Kisi – Kisi Instrumen Uji Coba
Sangadji dan Sopiah (2010:155) mengungkapkan: “Menurut
pengertiannya, kisi – kisi adalah tabel yang menunjukan hubungan antar hal – hal
yang disebutkan dalam baris dengan hal – hal yang disebutkan dalam kolom. Kisi
- kisi penyusunan instrumen menunjukan kaitan antar variabel yang diteliti
dengan sumber data dari mana data akan diambil, metode yang digunakan, dan instrumen yg disusun.”
Sebelum digunakan untuk pengambilan data, instrumen harus
diujicobakan terlebih dahulu. Untuk lebih jelasnya, kisi – kisi instrumen uji coba
Benawati Suardihan, 2013
Judul Variabel Aspek Yang Diungkap
Indikator No. Item Instrumen Responden
42
Benawati Suardihan, 2013
3.9 Pengujian Instrumen Penelitian
Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk
mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel pula. Dengan menggunakan
istrumen yang memenuhi kedua syarat tersebut, diharapkan data hasil penelitian
akan menjadi valid dan reliabel pula. Dengan alasan tersebut, sebelum digunakan
instrumen harus diuji cobakan terlebih dahulu kelayakannya.
Pengujian tersebut dilakukan pada saat angket sudah tersedia namun
sebelum angket yang sebenarnya disebarkan kepada responden. Uji coba angket
dilakukan terhadap 20 responden sampel uji coba diluar sampel penelitian.
Penyebaran jumlah item angket uji coba dapat terlihat pada tabel berikut.
Tabel 3.6 Jumlah Item Angket Uji Coba.
No Variabel Tunggal Jumlah Item Angket
1 Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran
48
Total 48
3.9.1 Uji Validitas (Test of Validity)
Sugiyono (2012:121) menjelaskan bahwa:
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Jika dilihat dari pendapat diatas, maka validitas dapat diartikan suatu
ukuran yang dapat menunjukan sama tidaknya suatu hal dengan kenyataan yang
terjadi atau untuk melihat suatu ketepatan data.. Suatu instrumen dikatakan valid
jika mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, intrumen dikatakan kurang
Benawati Suardihan, 2013
Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik Langkah pertama pengujian validitas suatu instrumen yaitu pengumpulan
data uji coba, selanjutnya pemberian skor pada setiap item dengan bobot yang
telah ditentukan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan skala likert.
Selanjutnya, dilakukan perhitungan koefisien korelasi skor setiap item
dengan menggunakan rumus Product Moment Correlation yang dikembangkan oleh Karl Pearson, yaitu:
√
(Riduwan. 2011:98)
Dimana:
rxy = Koefisien korelasi butir.
n = Jumlah responden.
∑X = Jumlah skor tiap item yang diperoleh responden dan uji coba.
∑Y = Jumlah skor total item dari keseluruhan responden.
Setelah rxy hitung diketahui, kemudian dilihat signifikansi korelasi tersebut
dengan uji t (Trihendradi. 2011:211). Yaitu dengan rumus berikut:
√ √
(Riduwan.2011: 98)
Dimana:
t = Nilai thitung
r = Koefisien korelasi, hasil r hitung
44
Benawati Suardihan, 2013
Bila thitung lebih besar dari pada ttabel, maka perbedaan itu signifikan,
sehingga instrumen tersebut dinyatakan valid (Sugiyono, 2012:128). Hasil thitung
dikonsultasikan dengan harga distribusi ttabel dengan taraf signifikansi (α ) = 0,05
yang artinya peluang kesalahan adalah 5% setiap item atau taraf kepercayaan
sebesar 95% dengan derajat kebebasan (dk) = n-2. Jika thitung >ttabel maka item soal
tersebut dinyatakan valid. Jika sebaliknya maka tidak valid
3.9.2 Uji Realibilitas (Test of Realibility)
Sugiyono (2012:121) menjelaskan bahwa:
Intrumen yang reliabel adalah isntrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.
Jadi, uji realibilitas adalah untuk melihat konsistensi dari suatu instrumen.
Jika suatu instrumen menghasilkan ukuran yang konsisten walaupun berkali –
kali dipakai, maka intrumen tersebut reliabel.
Karena intrumen yang dirancang tidak menggunakan pembobotan skala
secara dikotomi, teknik yang digunakan dalam pengujian realibilitas intrumen ini
adalah dengan menggunakan rumus Alpha.
Langkah pertama yang dilakukan adalah menghitung harga varian skor
tiap item dengan rumus berikut:
(Arikunto. 2006:196)
Dimana:
2
n = Varian skor tiap – tiap item ∑X12 = Jumlah kuadrat item X1
Benawati Suardihan, 2013
Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik N = Jumlah responden
Langkah kedua adalah menjumlahkan semua item dengan rumus:
(Arikunto. 2006:196)
Dimana:
= Jumlah varian semua item
= Varian item ke – 1,2,3,... n
Selanjutnya dilakukan perhitungan varian total dengan rumus:
(Arikunto. 2006:197)
Dimana:
= Varian skor tiap – tiap item
= Jumlah kuadrat item X1 = Jumlah item X1 dikuadratkan N = Jumlah responden
Langkah terakhir adalah dengan memasukan nilai alpha dengan rumus:
[ ]
(Arikunto. 2006:196)
Dimana:
r11 = Nilai realibilitas
= Jumlah varian skor tiap – tiap item = Varian total
46
Benawati Suardihan, 2013
menurut Riduwan (2011’138), interpretasi koefisien korelasi realibilitas
ditentukan sebagai berikut:
Tabel 3.7 Interpretasi Koefisien Realibilitas
Koefisien Realibilitas Keterangan
0,00 ≤r11 ≥ 0,20 Realibilitas sangat rendah
0,21 ≤ r11 ≥ 0,40 Realibilitas rendah tetap ada
0,41 ≤r11 ≥ 0,60 Realibilitas sedang
0,61 ≤r11 ≥ 0,80 Realibilitas tinggi
0,81 ≤r11 ≥ 1,00 Realibilitas sangat tinggi
3.9.3 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Angket Uji Coba.
a. Hasil Uji Validitas
Kriteria pengujian validitas dilakukan pada taraf kepercayaan 95% dengan
derajat kebebasan, dk = n – 2. Jumlah responden uji coba adalah sebanyak
20 orang. Maka derajat kebebasan adalah sebesar 18. Pada tabel, dengan
derajat kebebasan 18 didapat ttabel = sebesar 1,734. Item dinyatakan valid
jika thitung > ttabel. Berdasarkan hasil uji coba dan perhitungan diperoleh
bahwa dari 48 item angket pada variabel tunggal (Persepsi Mahasiswa
Tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran) terdapat 6 item tidak valid,
sehingga hanya 42 item yang valid dan dapat digunakan sebagai alat
pengumpulan data.
Perhitungan uji validitas secara lengkap dapat dilihat pada lampiran.
b. Hasil Uji Realibilitas
Uji realibilitas dilakukan pada item yang dinyatakan valid yaitu 42 item.
Benawati Suardihan, 2013
Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik Selanjutnya nilai tersebut dikonsultasikan dengan pedoman kriteria
penafsiran. Dapat diketahui bahwa untuk variable tunggal tersebut
termasuk dalam realibilitas sangat tinggi. Berikut disajikan rekapitulasi
hasil uji realibilitas.
Tabel 3.8 Rekapitulasi Hasil Uji Realibilitas
No Variabel r11 Keterangan
1 Tunggal (Persepsi Mahasiswa Tentang
Penggunaan Prasarana Pembelajaran) 0,9704
Realibilitas Sangat Tinggi
Perhitungan uji realibilitas secara lengkap dapat dilihat pada lampiran.
Berdasarkan hasil uji validitas dan realibilitas didapatkan 42 item variabel
tunggal yang memenuhi kriteria valid dan reliabel. Maka item tersebut dapat
digunakan langsung sebagai instrumen penelitian yang disebarkan kepada 84
responden.
Tabel 3.9 Jumlah Item Angket yang Sahih
No Variabel Jumlah Item Angket
1 Tunggal (Persepsi Mahasiswa Tentang
Penggunaan Prasarana Pembelajaran) 42
Dari hasil uji coba angket tersebut, maka berikut kisi – kisi instrumen
48
Benawati Suardihan, 2013
Judul Variabel Aspek Yang Diungkap
Indikator No. Item Instrumen Responden
50
Benawati Suardihan, 2013
3.10 Teknik Analisis Data
Sugiyono (2012:147) mengungkapkan bahwa:
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
Dari pernyataan diatas, maka pengolahan data dari hasil penyebaran
angket penelitian ini adalah :
3.10.1 Tabulasi Data
Tabulasi data adalah pengelompokan data sesuai dengan kebutuhan untuk
pengolahan. Bentuknya berupa nomor, alternatif pada jawaban, frekuensi pada
jawaban dan presentase.
3.10.2 Analisa dan Penafsiran Data
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi
normal atau tidak. Hal ini dilakukan untuk menentukan jenis statistik
yang digunakan pada langkah berikutnya. Pengujian ini menggunakan
metode Kolmogorov Smirnov. Dari hasil pengujian diketahui bahwa
data yang terkumpul berdistribusi normal. Seperti pada di jabarkan
tabel berikut:
Tabel 3.11 Kesimpulan Uji Normalitas Data
Kesimpulan Uji Normalitas Derajat
Kepercayaan 0,05
Benawati Suardihan, 2013
Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik KS Hitung 2,231
Distribusi Normal
b. Deskripsi Data
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan suatu data
berdasarkan kriteria melalui skala penilaian yang telah ditetapkan
sebelumnya. Langkah pertama dari uji kecenderungan adalah
menghitung rata – rata ideal dan simpangan baku ideal dari masing –
masing variabel dan sub variabel. Lalu menentukan skala skor
mentah.
Tabel 3.12 Kriteria Kecenderungan
Kriteria Kecenderungan Kategori X ≥ M + 1,5 SD Sangat Baik M+ 0,5 SD ≤ X <M + 1,5 SD Baik
M- 0,5 SD ≤ X <M + 0,5 SD Cukup
M- 1,5 SD ≤ X <M - 0,5 SD Kurang X < M - 1,5 SD Sangat Kurang
Lalu frekuensi ditentukan dan dibuat presentase untuk menafsirkan
data kecenderungan variabel dan sub variabel secara umum.
c. Perhitungan Prosentase Untuk Gambaran Indikator Instrumen.
Untuk mengetahui gambaran prosentase indikator – indikator pada
instrumen penelitian, digunakan rumus berikut:
Ali (Rachmanto, 2011 : 50)
Keterangan :
P = Persentase jawaban
52
Benawati Suardihan, 2013
N = jumlah jawaban responden
100% = Bilangan konstan
Untuk menafsirkan setiap jawaban di buat pedoman tafsiran yang
diambil dari Ali (Rachmanto, 2011 : 51), yaitu :
0 % = ditafsirkan tidak seorangpun
1 – 30 % = ditafsirkan sebagian kecil
31 – 49 % = ditafsirkan hampir setengahnya
50 % = ditafsirkan setengahnya
51 – 80 % = ditafsirkan sebagian besar
81 – 99 % = ditafsirkan hampir seluruhnya
100 % = ditafsirkan seluruhnya
d. Uji Signifikansi
Uji t-test dilakukan untuk mengetahui diterima atau tidaknya
hipotesis, yang sekaligus untuk melihat keberartian atau tidaknya
hubungan antara variabel. Dalam penelitian, terdapat dua macam
hipotesis yaitu hipotesis alternatif dan nol. Uji ini dimaksudkan untuk
menguatkan hasil kesimpulan dari uji kecenderungan.
Untuk menguji hipotesis yang telah dianjurkan (Ha) dapat digunakan
rumus sebagai berikut:
√ √
(Riduwan. 2011:139)
Dimana:
t = Nilai t
r = Nilai koefisien korelasi
Benawati Suardihan, 2013
Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik Setelah diperoleh harga thitung kemudian dibandingkan dengan harga
ttabel
Dengan dk = (n – 2) taraf kepercayaan 95%. Kriteria pengujiannya
apabila thitung > ttabel maka koefisien korelasi tersebut signifikan.
Jika thitung > ttabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Jika thitung < ttabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima.
(Riduwan. 2011:139)
3.10.3 Penarikan Kesimpulan
Hasil penafsiran dari setiap item kemudian dikelompokan berdasarkan
data yang diperlukan untuk memberikan jawaban terhadap perumusan masalah
penelitian yang diajukan. Kegiatan ini merupakan usaha penarikan kesimpulan
dalam penelitian, sehingga dapat diperoleh gambaran dari keselurah data yang
82 BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari hasil penelitian ini, diketahui bahwa secara umum, mahasiswa
berpersepsi cukup tentang penggunaan prasarana pembelajaran di Jurusan
Pendidikan Teknik Sipil. Persepsi tersebut, dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal. Jika dilihat hanya dari faktor internal, sebagian
besar mahasiwa berpersepsi bahwa penggunaan prasarana pembelajaran di
Jurusan Pendidikan Teknik Sipil adalah kurang. Sedangkan jika dilihat
hanya dari faktor eksternal, sebagian besar mahasiwa berpersepsi bahwa
penggunaan prasarana pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil
adalah baik. Hal ini mengindikasikan bahwa prasarana sebagai objek atau
stimulus sebagai faktor eksternal mempunyai penampilan yang baik.
Sehingga, walaupun individu mahasiswa sebagai penilai dan faktor
internal mempunyai pemikiran yang kurang persepsi yang muncul secara
keseluruhan menjadi cukup. Karena faktor eksternal berupa yaitu
prasarananya sendiri sebagai objek atau stimulus mempunyai tampilan
yang baik dan berperan serta dalam pengambilan persepsi secara
keseluruhan.
2. Jika dilihat berdasarkan gender, mahasiswa perempuan dan laki – laki,
keduanya berpersepsi cukup tentang penggunaan prasarana pembelajaran.
Namun, dilihat dari prosentase kedua yang dominan, ada perbedaan yang
besar antara responden laki – laki dan perempuan. Pada prosentase kedua
penggunaan prasarana pembelajaran. Sedangkan responden perempuan
berpersepsi cukup. Hal tersebut menunjukan bahwa respondenn
perempuan cenderung memberikan toleransi yang lebih besar dalam
memberikan penilaian dibandingkan responden laki – laki.
3. Jika dilihat per angkatan, angkatan 2010 dan 2011 cenderung berpersepsi
cukup tentang penggunaan prasarana pembelajaran di Jurusan Pendidikan
Teknik Sipil. Sedangkan mahasiwa angkatan 2012 cenderung berpersepsi
sangat baik. Namun, jika dilihat secara merinci, pada angkatan 2010 yang
paling dominan adalah cukup sebesar 42% dan kurang sebesar 24%. Pada
angkatan 2011 yang paling dominan adalah cukup sebesar 35% dan baik
sebesar 23%. Sedangkan pada angkatan 2012 cenderung merata, yaitu
sangat baik sebesar 27%, cukup sebesar 26% dan baik juga sangat kurang
keduanyan sebesar 21 %. Dilihat dari hal tersebut bisa disimpulkan bahwa
semakin muda angkatan, semakin baik persepsi tentang penggunaan
prasarana pembelajaran.
5.2 Rekomendasi
Setelah selesai membahas dan mengkaji permasalahan yang telah
dijelaskan pada bab sebelumnya, ada beberapa saran dan rekomendasi yang akan
diungkapkan peneliti. Antara lain:
1. Untuk Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK –UPI
Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, adalah salah satu jurusan di Fakultas
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia.
Jurusan ini memiliki 3 prodi yaitu Pendidikan Teknik Bangunan, Teknik
Sipil S1 dan Teknik Sipil D3.
Merujuk pada keberadaan jurusan yang berada di lingkungan pendidikan,
maka dari itu, diharapkan pihak Jurusan Pendidikan Teknik Sipil
84
pembelajaran sebagai salah satu tolak ukur dalam pengelolaan prasarana
pembelajaran itu sendiri.
2. Untuk Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK – UPI. Sebagai mahasiswa yang menempuh pendidikan di Universitas Pendidikan
Indonesia sebagai pencetak pendidik di seluruh negeri, sebaiknya lebih
memperhatikan cara penggunaan prasarana pembelajaran yang ada sesuai
dengan fungsi dan peruntukannya. agar tercapai keberhasilan dalam proses
pembelajaran.
3. Untuk Penelitian Selanjutnya
Bagi peneliti yang berminat mengkaji secara lebih mendalam mengenai
masalah yang mempunyai korelasi dengan penelitian ini, sebaiknya
menggunakan instrumen dan teknik pengumpulan data yang berbeda
dengan memperhatikan kelemahan – kelemahan yang terdapat pada
penelitian ini, sehingga didapat penelitian baru yang dapat
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharismi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Reneka Cipta.
Arum, Wahyu Sri Ambar. (2007). Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan. Jakarta: CV Multi Karya Mulia
Bachtiar. (2009). Pengaruh Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Terhadap Efektivitas Proses Belajar Mengajar di SMK Negeri 1 Majalengka. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.
Bafadal, Ibrahim. (2004). Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Bumi Aksara.
Budiarti, Lis Neni. (2005). Psikologi Persepsi. Bandung: ITB.
Danim, Sudarwan. (2004). Metode Penelitian Untuk Ilmu – Ilmu Perilaku. Jakarta: Bumi Aksara.
Darmawan, Didit. (2013). Prinsip – Prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Furqon. (2009). Statistika Terapan Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Hamdun, Dudung. (2011). Bahan Ajar Mata Kuliah Psikologi Umum. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
Lestari, Sinta. (2012). Pengaruh Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Menggambar dengan Perangkat Lunak di SMK Negeri 2 Tasikmalaya. Skripsi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.
Permana. (2009). Pengaruh Manajemen Fasilitas Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Rumpun Bisnis dan Manajemen SMKN 1 Kadipaten Kabupaten Majalengka. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.
Rachmanto. (2011). Persepsi Mahasiswa Program Studi Teknik Bangunan FPTK – UPI Tentang Minat Kerja. Skripsi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.
Rahayu, Ayu. (2012). Efektivitas Penggunaan Studio Gambar Terhadap Kepuasan Siswa dalam Proses Pembelajaran di SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur. Skripsi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.
Ramadhani, Uki. (2008). Hubungan Persepsi Guru SMK tentang Sertifikasi Guru dengan Motivasi dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran. Skripsi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.
Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian Guru – Karyawan dan Peneliti Muda. Bandung: Alfabeta.
Rischa, Ekawati. (2007). Pengaruh Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran Oleh Guru Terhadap Mutu Proses Belajar Mengajar di SMK 6 Bandung. Skripsi Jurusan Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.
Riyanti dkk. (1998). Seri Diktat Kuliah: Psikologi Umum 1. Jakarta: Universitas Gunadarma.
Rukmana, Ade. (2010). Tim Dosen Administrasi Pendidikan: Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan – UPI.
Sangadji dkk. Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Sobur, Alex. (2003). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia
Syukron. (2009). Pengaruh Efektivitas penggunaan Sarana Belajar Manual Terhadap Prestasi Belajar Siswa Tingkat 1 SMK negeri 2 Bandung di Balai Pengembangan Teknologi Pendidikan. Skripsi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.
Trihendradi. (2011). Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik menggunakan SPSS 19. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.
Walgito, Bimo. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Widyaningsih. (2012). Pengaruh Persepsi Mahasiswa tentang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Terhadap Motivasi Berprestasi Siswa Program Keahlian Teknik Bangunan SMK Negeri 1 Sukabumi. Skripsi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.
______. (2005). Peraturan Pemerintah No. 19 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta.
______. (2010). Pengertian dan Acuan Manajemen Aset Sarana dan Prasarana Sekolah (Buku IV). Jakarta: Decentralized Basic Education (DBE-I) – USAID.
______. (2000). Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 234/U/2000 Tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi. Jakarta.
______. Kamus Bahasa Besar Bahasa Indonesia.[Online].
______. Persepsi. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Persepsi [28 Februari 2013]
______. Pembelajaran. [Online]. Tersedia:
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran [ 1 Maret 2013].
______.Penggunaan Prasarana Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://pribadiimam.blogspot.com [4 April 2013]
______. Ruang Kelas [Online]. Tersedia: