• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PENGGUNAAN PRASARANA PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FPTK – UPI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PENGGUNAAN PRASARANA PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FPTK – UPI."

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI MAHASISWA

TENTANG PENGGUNAAN PRASARANA PEMBELAJARAN

DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FPTK - UPI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan.

Oleh:

Benawati Suardihan

0902071

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

(2)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013

PERSEPSI MAHASISWA

TENTANG PENGGUNAAN PRASARANA PEMBELAJARAN

DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FPTK - UPI

Oleh:

Benawati Suardihan

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan.

© Benawati Suardihan 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN

PERSEPSI MAHASISWA

TENTANG PENGGUNAAN PRASARANA PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FPTK – UPI

Benawati Suardihan

0902071

Disetujui dan Disahkan oleh:

Pembimbing 1

Ir. Rochany Natawidjana, M.T NIP. 19561012 198503 2 001

Pembimbing II

Drs. Nandan Supriatna, M.Pd NIP. 19601224 199101 1 001

Mengetahui,

(4)
(5)

ABSTRAK

Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK – UPI.

Benawati Suardihan NIM. 0902071

Penggunaan prasarana pembelajaran wajib mengikuti kaidah – kaidah penggunaannya. Agar tercapai efektivitas dan efisiensi penggunaan prasarana. Hal tersebut seringkali diabaikan oleh mahasiswa sebagai pengguna prasarana pembelajaran . Penelitian ini bertujuan untuk 1) Untuk memperoleh gambaran persepsi mahasiswa di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Indonesia pada penggunaan prasarana pembelajaran. 2) Untuk memperoleh gambaran persepsi mahasiswa laki – laki dan perempuan di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Indonesia pada penggunaan prasarana pembelajaran. 3) Untuk memperoleh gambaran persepsi mahasiswa per angkatan 2010, 2011, dan 2012 di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Indonesia pada penggunaan prasarana pembelajaran.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dan teknik analisis parametrik. Instrumen pengumpulan data dengan menggunakan angket. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 84 mahasiswa dari jumlah populasi 332 mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil. Dan hanya 83 sampel yang layak diolah.

Dari hasil analisis data diperoleh gambaran umum persepsi mahasiswa tentang penggunaan prasarana pembelajaran termasuk dalam kriteria cukup. Persepsi mahasiwa laki – laki dan perempuan juga termasuk pada kriteria cukup, dengan perempuan lebih besar prosentasenya. Persepsi mahasiswa angkatan 2010, 2011, dan 2012 juga termasuk pada kriteria cukup, dengan hasil semakin muda angkatan semakin besar prosentase positifnya.

(6)

ABSTRACT

Student Perceptions About Use of Learning Infrastructure Education in the Department of Civil Engineering FPTK - UPI.

Benawati Suardihan NIM. 0902071

The use of learning infrastructure required to follow the rules - rules of use. In order to achieve effective and efficient use of infrastructure. This is often overlooked by students as a learning infrastructure users. This study aims to 1) To obtain a picture of student perceptions in the Department of Education Civil Engineering, Faculty of Technology and Vocational Education, University of Indonesia on the use of learning infrastructure. 2) To obtain a picture of students' perceptions of men - men and women in the Department of Education Civil Engineering, Faculty of Technology and Vocational Education, University of Indonesia on the use of learning infrastructure. 3) To get a perception of student per class of 2010, 2011, and 2012 in the Education Department of Civil Engineering, Faculty of Technology and Vocational Education, University of Indonesia on the use of learning infrastructure.

This research is a descriptive study using quantitative research methods and techniques of parametric analysis. Data collection instruments by using a questionnaire. The sample in this research were 84 students from a population of 332 students majoring in Civil Engineering Education. And only 83 viable samples processed.

From the analysis of the data obtained an overview of students' perceptions about the use of learning infrastructure included in the criteria sufficiently. Perceptions of male students - men and women are also included in the criteria fairly, with a greater percentage of women. Perceptions of students in the 2010, 2011, and 2012 are also included in the criteria enough, with the result the younger generation increasingly large percentage of the positive.

(7)

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 3

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 3

1.2.2 Pembatasan Masalah ... 3

1.2.3 Perumusan Masalah ... 4

1.2.4 Penjelasan Istilah dan Judul ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Persepsi ... 8

2.1.1 Pengertian Persepsi ... 8

2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ... 9

2.1.3 Proses Terjadinya Persepsi ... 11

2.1.4 Objek Persepsi ... 13

2.1.5 Faktor – Faktor Penyebab Kesalahan Persepsi ... 13

2.1.6 Cara Pengukuran Persepsi ... 14

2.2 Konsep Prasarana Pembelajaran ... 15

2.3 Prasarana Pembelajaran yang Secara Langsung Menunjang Proses Belajar ... 18

2.4 Konsep Penggunaan Prasarana Pembelajaran ... 22

2.4.1 Penggunaan Prasarana Sebagai Fungsi Aspek dan Tujuan . Manajemen Fasilitas Pembelajaran ... 22

2.4.2 Prinsip Penggunaan Prasarana Pembelajaran ... 24

(8)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 28

3.2 Metode Penelitian... 28

3.3 Variabel dan Paradigma Penelitian ... 30

3.3.1 Variabel Penelitian ... 30

3.3.2 Paradigma Penelitian ... 30

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 31

3.5 Data dan Sumber Data ... 33

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 37

3.8 Instrumen Penelitian dan Kisi – Kisi Instrumen Penelitian ... 37

3.8.1 Instrumen Penelitian ... 37

3.8.2 Kisi – Kisi Instrumen Uji Coba ... 38

3.9 Pengujian Instrumen Penelitian... 41

3.9.1 Uji Validitas (Test of Validity) ... 41

3.9.2 Uji Realibilitas (Test of Realibility) ... 43

3.9.3 Hasil Uji validitas dan Realibilitas ... 45

3.10 Teknik Analisis Data ... 48

3.10.1 Tabulasi Data ... 48

3.10.2 Analisis dan Penafsiran Data ... 48

3.10.3 Penarikan Kesimpulan ... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian ... 52

4.2 Gambaran Umum Penelitian ... 52

4.3 Gambaran Umum Berdasarkan Gender ... 57

4.4 Gambaran Umum Per Angkatan ... 60

4.5 Gambaran Umum Indikator ... 64

4.5.1 Perhitungan Berdasarkan Aspek Pemahaman Tentang Penggunaan Prasarana ... 65

4.5.2 Perhitungan Berdasarkan Aspek Pendayagunaan Prasarana ... 68

4.6 Uji Signifikansi ... 73

4.7 Jawaban Penelitian ... 77

4.8 Pembahasan Hasil Penelitian ... 78

4.8.1 Gambaran Umum ... 79

4.8.2 Gambaran Menurut Gender ... 80

4.8.3 Gambaran Menurut Angkatan ... 80

(9)

vi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan ... 82 5.2 Rekomendasi ... 84

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Antara Persepsi Terhadap Objek dan Interpersonal ... 13

Tabel 2.2 Pemberian Skor Skala Likert ... 15

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian... 34

Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian ... 35

Tabel 3.3 Jumlah Sampel Penelitian ... 36

Tabel 3.4 Pemberian Skor Skala Likert ... 38

Tabel 3.5 Kisi – Kisi Instrumen Uji Coba ... 40

Tabel 3.6 Jumlah Item Angkrt Uji Coba ... 41

Tabel 3.7 Interpretasi Koefisien Realibilitas ... 44

Tabel 3.8 Rekapitulasi Hasil Ujian Realibilitas ... 45

Tabel 3.9 Jumlah Item Angket yang Sahih ... 46

Tabel 3.10 Kisi – Kisi Instrumen Penelitian ... 47

Tabel 3.11 Kesimpulan Uji Normalitas Data ... 48

Tabel 3.12 Kriteria Kecenderungan ... 49

Tabel 4.1 Deskripsi Data Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana ... Pembelajaran ... 54

Tabel 4.2 Deskripsi Data Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana ... Pembelajaran Faktor Internal ... 55

Tabel 4.3 Deskripsi Data Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana ... Pembelajaran Faktor Eksternal... 56

Tabel 4.4 Deskripsi Data Persepsi Responden Laki – Laki Tentang Penggunaan . Prasarana Pembelajaran... 58

Tabel 4.5 Deskripsi Data Persepsi Responden Perempuan Tentang Penggunaan . Prasarana Pembelajaran... 59

Tabel 4.6 Deskripsi Data Persepsi Responden Angkatan 2010 Tentang ... Penggunaan Prasarana Pembelajaran ... 61

Tabel 4.7 Deskripsi Data Persepsi Responden Angkatan 2011 Tentang ... Penggunaan Prasarana Pembelajaran ... 62

Tabel 4.8 Deskripsi Data Persepsi Responden Angkatan 2012 Tentang ... Penggunaan Prasarana Pembelajaran ... 63

Tabel 4.9 Uji t – test ... 73

Tabel 4.10 ANOVA ... 74

Tabel 4.11 Uji t – test Angkatan 2010 terhadap 2011 ... 74

Tabel 4.12 Uji t – test Angkatan 2010 terhadap 2012 ... 75

(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Persepsi Sebagai Proses Kognitif ... 9

Gambar 2.2 Proses Terjadinya Persepsi ... 11

Gambar 2.3 Proses Terjadinya Persepsi ... 12

Gambar 2.4 Standar Persyaratan Minimal Sarana dan Prasarana ... 17

Gambar 3.1 Kerangka Metodologi ... 28

Gambar 3.2 Paradigma Penelitian ... 31

Gambar 4.1 Diagram Deskripsi Data Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan .. Prasarana Pembelajaran ... 54

Gambar 4.2 Diagram Deskripsi Data Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan ... Prasarana Pembelajaran Faktor Internal ... 55

Gambar 4.3 Diagram Deskripsi Data Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan ... Prasarana Pembelajaran Faktor Eksternal ... 56

Gambar 4.4 Diagram Deskripsi Data Persepsi Responden Laki – Laki Tentang .... Penggunaan Prasarana Pembelajaran ... 58

Gambar 4.5 Diagram Deskripsi Data Persepsi Responden Perempuan Tentang .... Penggunaan Prasarana Pembelajaran ... 59

Gambar 4.6 Deskripsi Data Persepsi Responden Angkatan 2010 Tentang ... Penggunaan Prasarana Pembelajaran ... 61

Gambar 4.6 Deskripsi Data Persepsi Responden Angkatan 2011 Tentang ... Penggunaan Prasarana Pembelajaran ... 62

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat-Surat. Lampiran 2. Instrumen

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Prasarana pembelajaran adalah salah satu faktor penunjang kegiatan

akademik. Prasarana pembelajaran merupakan bagian dari fasilitas pendidikan.

Ketersedianaan prasarana pembelajaran tersebut wajib dalam setiap

penyelenggaraan suatu pendidikan. Sebagaimana mengacu salah satunya pada

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Pada Bab VII Pasal 42 poin kedua dijelaskan bahwa:

Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Dilihat dari penjelasan diatas, prasarana pembelajaran adalah semua

perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang proses

pendidikan di sekolah. Dalam pendidikan misalnya lokasi atau tempat, bangunan

sekolah, lapangan olahraga, ruang dan sebagainya.

Keberadaan prasarana pembelajaran sendiri dibedakan kembali menjadi

dua yaitu yang secara langsung menunjang proses pembelajaran contohnya

perpustakaan, ruang belajar dan ruang praktek keterampilan, dan ruang

laboratorium. Sedangkan prasarana yang menunjang secara tidak langsung

(14)

Dalam penggunaan prasarana pembelajaran ada hal – hal yang perlu

diperhatikan dalam penggunaannya. Seperti dijelaskan oleh Ibrahim Bafadal

(2004:42), yaitu:

Ada tiga kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh personel pendidikan yang akan memakai perlengkapan pendidikan yaitu: (1) Memahami petunjuk penggunaan perlengkapan pendidikan; (2) Menata perlengkapan pendidikan; (3) Memelihara baik secara kontinu maupun berkala semua perlengkapan pendidikan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), persepsi diartikan

sebagai tanggapan (penerimaan) langsung dari suatu resapan dan juga sebagai

proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indranya.

Begitu pula Hamdun (2011:15) berpendapat bahwa persepsi adalah proses

memilih, menginterpretasi, menganalisa dan mengintegrasikan stimulus yang

melibatkan organ pengindraan dan otak. Sensasi dan persepsi merupakan proses

yang berkesinambungan.

Persepsi mahasiswa tentang penggunaan prasarana pembelajaran didapat

dari bagaimana mahasiswa tersebut menginterpretasikan stimulus berupa

pengertian dan pengetahuan yang didapat tentang penggunaan prasarana

pembelajaran pada mata kuliah Pengelolaan Pendidikan.

Dari hasil belajar, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Universitas

Pendidikan Indonesia tentunya mengetahui bahwa penggunaan prasarana

pembelajaran harus mengikuti kaidah – kaidah penggunaan yang ada. Namun, jika

diperhatikan secara langsung, mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil

termasuk penulis sendiri terkadang mengabaikan faktor kaidah penggunaan

tersebut. Contohnya prasarana pendidikan seperti laboratorium terkadang dipakai

atau di alihfungsikan sebagai tempat berkumpul, mengobrol, bahkan rapat. Diluar

fungsinya sebagai tempat praktek mata kuliah tertentu. Jika diperhatikan, hal

tersebut terjadi setelah pembelajaran mata kuliah selesai. Ruangan tersebut tidak

(15)

3

kurang bahkan tidak berhubungan dengan kegiatan pembelajaran. Sehingga para

pengguna prasarana pembelajaran berikutnya, mendapati prasarana pembelajaran

kurang nyaman untuk digunakan atau keterlambatan penggunaan prasarana

pembelajaran.

Hal tersebut diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pemahaman dan

persepsi mereka akan tujuan penggunaan masing – masing prasarana

pembelajaran adalah sebagai faktor utama. Berdasarkan pada latar belakang dan

realita diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI.”

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, peneliti

mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:

1. Kurangnya pemahaman mahasiswa tentang penggunaan prasarana

pembelajaran, sehingga muncul persepsi yang beragam.

2. Rendahnya kesadaran mahasiswa dalam penerapan penggunaan prasarana

pembelajaran di lapangan.

3. Banyaknya mahasiswa yang mengalihfungsikan prasarana pembelajaran

untuk kegiatan yang lain yang kurang bahkan tidak berhubungan dengan

kegiatan pembelajaran.

4. Munculnya keterlambatan penggunaan prasarana pembelajaran,

dikarenakan alih fungsi prasarana pembelajaran tersebut.

1.2.2 Pembatasan Masalah.

Agar penelitian lebih terfokus, maka tidak semua aspek masalah diteliti,

Untuk itu peneliti memberi batasan masalah dalam penelitian. Bertolak dari

identifikasi masalah tersebut, batasan masalah dalam penelitian ini sebagai

(16)

1. Penelitian tentang persepsi mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Teknik

Sipil mengenai penggunaan prasarana pembelajaran yaitu difokuskan pada

prasarana yang secara langsung menunjang proses pembelajaran seperti

ruang belajar, ruang praktek keterampilan, dan ruang laboratorium.

2. Pengguna prasarana pembelajaran ini difokuskan pada mahasiswa Jurusan

Pendidikan Teknik Sipil yang masih mengontrak mata kuliah sehingga

masih menjadi pengguna rutin prasarana pembelajaran. Yaitu angkatan

2010, 2011, dan 2012.

1.2.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang dikemukakan,

maka permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana gambaran persepsi mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik

Sipil tentang penggunaan prasarana pembelajaran?

2. Bagaimana gambaran persepsi mahasiswa laki – laki dan perempuan di

Jurusan Pendidikan Teknik Sipil tentang penggunaan prasarana

pembelajaran?

3. Bagaimana gambaran persepsi mahasiswa angkatan 2010, 2011 dan 2012

di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil tentang penggunaan prasarna

pembelajaran?

1.2.4 Penjelasan Istilah dan Judul.

Tinjauan pustaka atau penjelasan istilah dimaksudkan agar tidak ada salah

penafsiran terhadap judul penelitian ini. Judul penelitian ini adalah “Persepsi

Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran di Jurusan Pendidikan

Teknik Sipil FPTK UPI.”

a. Persepsi

Proses memilih, menginterpretasi, menganalisa dan mengintegrasikan

stimulus yang melibatkan organ pengindraan dan otak.Sensasi dan

(17)

5

b. Prasarana

Prasarana adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak

langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. (Bafadal.

2004:2)

c. Penggunaan Prasarana Pembelajaran

Imam Pribadi dalam (http://pribadimam.blogspot.com) yang

dipublikasikan pada April 2013 mengemukakan bahwa:

“Penggunaan prasarana pembelajaran adalah pemanfaatan segala jenis

barang yang sesuai dengan kebutuhan secara efektif dan efisien.”

1.3 Tujuan Penelitian.

Tujuan penelitian perlu ditetapkan terlebih dahulu sebelum melakukan

penelitian agar penelitian menjadi lebih terarah. Adapun tujuan yang

dikembangkan dalam penelitian ini yaitu:

1. Untuk memperoleh gambaran persepsi mahasiswa di Jurusan Pendidikan

Teknik Sipil, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas

Indonesia pada penggunaan prasarana pembelajaran.

2. Untuk memperoleh gambaran persepsi mahasiswa laki – laki dan

perempuan di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, Fakultas Pendidikan

Teknologi dan Kejuruan, Universitas Indonesia pada penggunaan

prasarana pembelajaran.

3. Untuk memperoleh gambaran persepsi mahasiswa angkatan 2010, 2011,

dan 2012 di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, Fakultas Pendidikan

Teknologi dan Kejuruan, Universitas Indonesia pada penggunaan

prasarana pembelajaran.

1.4 Manfaat Penelitian.

Manfaat penelitian merupakan dampak dari ketertercapaian tujuan

(18)

1. Sebagai pengetahuan mahasiswa akan pentingnya penggunaan prasarana

pembelajaran sesuai dengan fungsi.

2. Sebagai pengetahuan dan juga wawasan bagi peneliti akan pentingnya

menggunakan prasarana pembelajaran sesuai dengan fungsi.

3. Sebagai masukan bagi dosen pada saat perkuliahan agar mengingatkan

mahasiswanya untuk menggunakan prasarana pembelajaran sesuai dengan

fungsi.

4. Sebagai masukan bagi Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Universitas

Pendidikan Indonesia mengenai bagaimana pesepsi mahasiswa tentang

penggunaan prasarana pembelajaran.

5. Sebagai masukan untuk pihak – pihak terkait sebagai pengguna prasarana

pembelajaran agar lebih meningkatkan pengetahuan tentang fungsi suatu

prasarana dan bagaimana memeliharanya.

6. Sebagai masukan bagi para stakeholder pendidikan dalam menyiapkan dan

melaksanakan pengadaan prasarana pembelajaran Perguruan Tinggi

dengan agar tercapainya kesesuaian penggunaan prasarana pembelajaran

dengan memperhatikan berbagai aspek diantaranya persepsi pengguna

prasarana pembelajaran salah satunya mahasiswa.

7. Penelitian ini dapat menjadi perbandingan terhadap penelitian-penelitian

serupa sebelum untuk pengembangan ilmu pendidikan. Serta sebagai

sarana uji kemampuan terhadap bekal teori yang penulis peroleh dari

bangku kuliah, serta sebagai upaya untuk mengembangkan pengetahuan,

menambah wawasan, pengalaman dalam tahapan proses pembinaan diri

penulis.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dipahami oleh berbagai pihak yang berkepentingan,

maka skripsi ini disajikan dalam lima bab yang disusun berdasarkan struktur

(19)

7

BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian ini penulis mengungkapkan latar belakang masalah,

identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bagian ini dibahas tentang landasan teoretis yang mendasari variabel

dalam penelitian sebagai tolak ukur berpikir dalam penelitian yang akan

dilaksanakan.

BAB III METODE PENELITIAN

Berisikan metode penelitian yang meliputi metode penelitian, variabel,

paradigma penelitian, lokasi penelitian, data dan sumber data, populasi dan

sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, uji coba instrumen dan

teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berisikan deskripsi data penelitian, distribusi frekuensi angket, deskripsi

kecenderungan data, uji beda, jawaban penelitian, dan pembahasan hasil

penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berisikan kesimpulan dari hasil penelitian dan rekomendasi dari hasil

penelitian tersebut.

(20)

27 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Menurut Furqon (2009: 17) menyatakan bahwa pengertian rencana

penelitian adalah:

Uraian rinci mengenai metode penelitian (bagaimana penelitian akan dilakukan), desain eksperimen (jika penelitian eksperimental), populasi dan sampel (dari mana data akan dikumpulkan), teknik dan alat pengumpul data, serta teknik analisis dan penyajian data.

Metode penelitian menurut Danim (2004:134) meliputi:

Operasionalisasi atau definisi operasional peubah – peubah penelitian. Penentuan populasi dan sampel penelitian, perumusan asumsi – asumsi, rancangan penelitian atau perlakuan yang akan diperbuat, instrumen penelitian dan validasinya, cara pengumpulan data, teknik analisis data.

Disamping itu, menurut Sugiyono (2012:2) menyatakan bahwa:

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Selain mengungkapkan pendapat diatas, untuk memahami metodologi

penelitian Danim juga mengemukakan alir kerangka dasar metode penelitian.

Berikut diagram alir kerangka dasar metode penelitian seperti dikemukakan oleh

(21)

28

Benawati Suardihan, 2013

Gambar 3.1 Kerangka Metodologi

Sumber : Danim (2004:139)

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian.

Penelitian mengenai “Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI” ini

dilakukan di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, Fakultas Pendidikan dan Teknologi Populasi dan Sampel Penelitian

Masalah Penelitian

Variabel Penelitian

Alat Pengumpul Data

Paradigma Penelitian Cara Pengumpulan Data

Asumsi dan/ Hipotesa

(22)

Benawati Suardihan, 2013

Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian dilaksanakan pada bulan

Juni 2013.

3.2 Metode Penelitian

Metode adalah suatu cara untuk mencari jawaban dari suatu permasalahan. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2012:2) “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”

Dalam melaksanakan suatu penelitian yang sifatnya ilmiah diperlukan

pemilihan dan penggunaan metode penelitian yang tepat. Hal ini bertujuan agar

tujuan penelitian yang ditetapkan dapat tercapat sesaui target yang diharapkan.

Metode penelitian kualitatif dan kuantitatif adalah metode penelitian yang

sering digunakan dan cukup populer. Pemilihan metode penelitian

dipertimbangkan berdasarkan karakteristik penelitian yang akan dilakukan.

Berdasarkan karakteristik tersebut kita baru bisa menetapkan metode penelitian

yang akan digunakan.

Dalam penelitian ini, berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian dan

pertanyaan penelitian yang sudah dirumuskan sebelumnya, maka metode

penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Sesuai dengan

pengertian metode penelitian kuantitatif yang diungkapkan oleh Sugiyono

(2012:8) dibawah ini:

(23)

30

Benawati Suardihan, 2013

Iqbal Hasan (dalam Lestari, 2012:30) membagi metode penelitian

berdasarkan tingkat eksplanasi atau penjelasan menjadi tiga tingkatan, yaitu:

1. Penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

nilai dari suatu variabel, dalam hal ini mandiri, baik satu variabel atau

lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan

dengan variable lain. Penelitian ini hanya menggunakan satu sampel.

2. Penelitian komparatif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk

membandingkan nilai satu variable lainnya dalam waktu yang berbeda.

Penelitian ini menggunakan lebih dari satu sampel.

3. Penelitiah asosiatif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk menggabungkan

antara dua variabel atau lebih. Melalui penelitian ini akan dibangun suatu

teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan

mengontrol suatu fenomena.

Dari penjelasan diatas, maka pada penelitian ini digunakan pendekatan

penjelasan secara deskriftif karena metode tersebut memfokuskan pada

permasalahan yang bersifat tidak menghubungkan antar variabel namun hanya

memberikan gambaran saja.

Diharapkan, pemilihan metode dan penjelasan penelitian yaitu kuatitatif

dan penjelasan secara deskriptif didapatkan gambaran persepsi mahasiswa tentang

penggunaan prasarana pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, Fakultas

Pendidikan dan Teknologi Kejuruan, Universitas Indonesia.

3.3 Variabel dan Paradigma Penelitian

3.3.1 Variabel Penelitian

Hatch dan Farhady (dalam Sugiyono, 2012:38) menyatakan secara teoritis,

(24)

Benawati Suardihan, 2013

Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik objek yang lain. Variabel pada penelitian ini adalah berupa variabel tunggal, yaitu: “Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI.”

3.3.2 Paradigma Penelitian

Menurut Arikunto (dalam Widyaningsih, 2012:46) “Paradigma adalah suatu kerangka berpikir yang menggambarkan alat pemikiran”. Sedangkan Sugiyono (2012:42) mengartikan paradigma penelitian sebagai “Pola pikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti.”

Dapat ditarik kesimpulan bahwa paradigma merupakan cara berpikir

seorang peneliti yang digambarkan dalam penelitian yang dirancangnya.

Paradigma dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut:

Persepi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran di Jurusan Pendidikian Teknik Sipil FPTK

UPI

Aspek yang diungkap:

1. Pemahaman Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran

2. Pendayagunaan Prasarana

Mahasiwa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Fakultas Pendidikan dan Teknologi Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia

Hasil Penelitian

Pembahasan

(25)

32

Benawati Suardihan, 2013

Keterangan:

: Lingkup Penelitian

: Alur Penelitian

Gambar 3.2 Paradigma Penelitian

3.4 Definisi Operasional Variabel

Penelitian ini mengkaji variabel tunggal seperti telah diungkapkan pada

sub bab sebelumnya. Untuk lebih mengarahkan dan memfokuskan aspek yang

akan diungkap pada variabel tersebut, maka penulis akan terlebih dahulu

mengungkapkan definisi operasional dari setiap variabel yang akan diteliti. Yaitu:

1. Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran. Hamdun (2011: 15) menyatakan bahwa “Persepsi adalah proses memilih, menginterpretasi, menganalisa dan mengintegrasikan stimulus

yang melibatkan organ pengindraan dan otak. Sensasi dan persepsi merupakan proses yang berkesinambungan.”

Sedangkan prasarana pembelajaran seperti yang dijelaskan oleh Ibrahim Bafadal (2004:3) yaitu: “Prasarana pembelajaran adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah.”

Selain itu, Ibrahim Bafadal (2004:3), mengklasifikasikan prasarana

pembelajaran menjadi dua, yaitu:

(26)

Benawati Suardihan, 2013

Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik contoh tentang prasarana sekolah jenis terakhir tersebut diantaranya ruang kantor, kantin sekolah, tanah dan jalan menuju sekolah, kamar kecil, ruang usaha kesehatan sekolah, kantin sekolah, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan tempat parkir kendaraan.

Penggunaan prasarana pembelajaran diatur dalam manajemen fasilitas

pembelajaran yang salah satu tujuannya yaitu untuk mengupayakan

pemakaian sarana dan prasarana sekolah secara tepat dan efisien. Untuk

menunjang efektivitas dan efisiensi tersebut dalam penggunaan prasarana

pembelajaran ada hal – hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya.

Seperti dijelaskan oleh Ibrahim Bafadal (2004:42), yaitu:

Ada tiga kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh personel pendidikan yang akan memakai perlengkapan pendidikan yaitu: (1) Memahami petunjuk penggunaan perlengkapan pendidikan; (2) Menata perlengkapan pendidikan; (3) Memelihara baik secara kontinu maupun berkala semua perlengkapan pendidikan.

Persepsi mahasiswa tentang penggunaan prasarna pembelajaran ini

diartikan sebagai pandangan mahasiswa mengenai penggunaan prasarana

pembelajaran sebagai stimulus yang didapat melalui pemberian

pandangan, kesan dan makna yang didapat melalui pengamatan indrawi

yang kemudian diinterpretasikan menjadi suatu kesimpulan. Setiap

individu menghasilkan persepsi yang berbeda, tergantung bagaimana

individu tersebut memaknai dan menanggapi stimulus tersebut. Dalam

variabel ini, aspek yang diungkap mengenai pengetahuan akan fungsi

suatu prasarana pembelajaran dan cara penggunaan prasarana

pembelajaran.

3.5 Data dan Sumber Data

3.5.1 Data

(27)

34

Benawati Suardihan, 2013

Data merupakan hasil pencatatan penelitian, baik yang berupa fakta maupun angka. Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan.

Berdasarkan pengertian diatas, maka data yang diperoleh dalam penelitian

ini merupakan data kuantitatif, yaitu berupa angka penilaian jawaban responden

(Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil) terhadap pernyataan – pernyataan

yang diajukan melalui instrumen pendidikan, yang dikumpulkan melalui

instrumen angket.

3.5.2 Sumber Data

Arikunto (dalam Widyaningsih. 2012:48) menjelaskan bahwa:

Sumber data adalah subjek darimana data diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuisioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan – pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan.

Jadi, sumber data dalam penelitian ini yang menjadi sumber data utama

adalah yaitu jumlah mahasiswa angkatan 2010, 2011, 2011 (yang masih aktif

melaksanakan perkuliahan di kampus) pada Jurusan Pendidikan Teknik Sipil,

Fakultas Pendidikan dan Teknologi Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia.

3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Furqon (2009:146) mengungkapkan bahwa “Secara formal, populasi dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek, orang, atau keadaam yang paling tidak

(28)

Benawati Suardihan, 2013

Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik Berdasarkan pengertian diatas, maka pada penelitian ini populasi dalam

penelitian adalah mahasiswa angkatan 2010, 2011, 2011 (yang masih aktif

melaksanakan perkuliahan di kampus) pada Jurusan Pendidikan Teknik Sipil,

Fakultas Pendidikan dan Teknologi Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia

sebanyak 332 orang dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian

No Kelas Angkatan Jumlah

Mahasiswa

1 Pendidikan Teknik Bangunan 2010 55

2 Teknik Sipil (S1) 2010 61

3 Teknik Sipil (D3) 2010 34

4 Pendidikan Teknik Bangunan 2011 40

5 Teknik Sipil (S1) 2011 49

6 Teknik Sipil (D3) 2011 14

7 Pendidikan Teknik Bangunan 2012 33

8 Teknik Sipil (S1) 2012 31

9 Teknik Sipil (D3) 2012 15

Jumlah 332

Sumber: Data Biro Akademik FPTK UPI

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono.2012:81). Sampel adalah bagian populasi yang

mewakili seluruh populasi.

Mempertimbangkan segala keterbatasan berupa waktu, tenaga, dan biaya.

Peneliti merasa perlu menetapkan jumlah sampel yang diteliti yaitu dengan

(29)

36

Benawati Suardihan, 2013

Proportionate Stratified Random Sampling. Yaitu teknik probability sampling dengan pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak dan

berstrata secara proposional. (Sugiyono. 2012:82).

Dalam menentukan jumlah sampel, semakin besar jumlah sampel

mendekati jumlah populasi maka, semakin kecil peluang kesalahan generalisasi

dan sebaliknya. Untuk penentuan jumlah sampel dari populasi yang telah

diketahui peneliti mengacu pada Arikunto (2006:134) yaitu: “Apabila subjeknya

kurang dari 100 maka laik diambil semua sehingga penelitinya merupakan

penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil 10 –

15 % atau 20 –25 % atau lebih.”

Penentuan besarnya presentase sampel harus mempertimbangkan

setidaknya:

a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana.

b. Sempit atau luasnya wilayah pengamatan setiap subjek yang

diteliti.

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.

Untuk itu, mengacu pada pedoman diatas, maka pada penelitian ini

penarikan sampel sebesar 25% dari jumlah populasi sehingga diadapat sampel

sebagai berikut:

Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian

No Kelas Angkatan Jumlah Jumlah

Mahasiswa Sampel

1 Pendidikan Teknik Bangunan 2010 55 55x(25/100)=14

2 Teknik Sipil (S1) 2010 61 61x(25/100)=15

(30)

Benawati Suardihan, 2013

Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik 4 Pendidikan Teknik Bangunan 2011 40 40x(25/100)=10

5 Teknik Sipil (S1) 2011 49 49x(25/100)=12

6 Teknik Sipil (D3) 2011 14 14x(25/100)=4

7 Pendidikan Teknik Bangunan 2012 33 33x(25/100)=8

8 Teknik Sipil (S1) 2012 31 31x(25/100)=8

9 Teknik Sipil (D3) 2012 15 15x(25/100)=4

Jumlah 84,0

Sumber: Hasil Perhitungan

Dari jumlah sampel yang telah ditentukan, juga dibagi kembali berdasar

jumlah sampel laki – laki dan perempuan. Berikut jumlah sampel laki – laki dan

perempuan:

Tabel 3.3 Jumlah Sampel Penelitian

No Kelas Angkatan Jumlah Jumlah Sampel

Mahasiswa Laki - laki Perempuan

1 Pendidikan Teknik Bangunan 2010 55 9 5

2 Teknik Sipil (S1) 2010 61 12 3

3 Teknik Sipil (D3) 2010 34 3 6

4 Pendidikan Teknik Bangunan 2011 40 6 4

5 Teknik Sipil (S1) 2011 49 9 3

6 Teknik Sipil (D3) 2011 14 1 3

7 Pendidikan Teknik Bangunan 2012 33 4 4

8 Teknik Sipil (S1) 2012 31 2 6

9 Teknik Sipil (D3) 2012 15 1 3

Jumlah Sampel 47 37

Jumlah Keseluruhan Sampel 84

(31)

38

Benawati Suardihan, 2013

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2012: 224) menyatakan bahwa: “Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama

dari penelitian adalah mendapatkan data.”

Sugiyono (2012:137) juga menyebutkan bahwa untuk penelitian

kuantitatif, teknik pengumpulan data yaitu wawancara, angket dan observasi.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam

penelitian ini:

1. Kuesioner (Angket)

Pengumpulan data dengan teknik angket digunakan untuk mencari data

variabel tunggal yaitu Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana

Pembelajaran.

3.8 Instrumen Penelitian dan Kisi – Kisi Instrumen Penelitian

3.8.1 Instrumen Penelitian

Sugiyono (2012:102) menjelaskan bahwa: “Instrumen Penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosialyang diamati/ secara spesifiksemua fenomena ini disebut variabel penelitian.”

Untuk memperoleh data, pada penelitian ini digunakan instrumen berupa

angket atau kuesioner. Sangadji dan Sopiah (2010:151) mengungkapkan bahwa: “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memberoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya. Atau

hal –hal yang ia ketahui.”

Sangadji dan Sopiah (2010:151) juga menjelaskan bahwa kuesioner

(32)

Benawati Suardihan, 2013

Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik 1. Dipandang dari cara menjawab, kuesioner dibedakan menjadi kuesioner

terbuka dan tertutup.

2. Dipandang dari pemberian jawaban, kuesioner dibedakan menjadi

kuesioner langsung dan tidak langsung.

3. Dipandang dari bentuknya, kuesioner dibedakan menjadi kuesioner

pilihan ganda, isian, check list, dan rating scale.

Berdasarkan keterangan diatas, dalam penelitian ini digunakan angket

tertutup. Yaitu berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup dengan alternatif

jawaban yang sudah ada. Sehingga responden dapat langsung memilih jawaban

sesuai dengan pemikiran dan pribadinya.

Skala pengukuran yang digunakan dalam angket ini yaitu berupa skala

likert. Sugiyono (2012:93) menjelaskan bahwa: “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut variabel penelitian.”

Pada skala likert, variabel yang digunakan dijabarkan menjadi indikator

variabel. Lalu indikator tersebut dijadikan dasar dalam menyusun item – item

instrumen yang dapat berupa pernyataan maupun juga pertanyaan.

Terdapat gradasi positif sampai dengan sangat negatif pada skala likert.

untuk analisis kuantitatif biasanya pada poin jawaban diberikan skor. Seperti pada

tabel dibawah ini:

Tabel 3.4 Pemberian Skor Skala Likert

Pernyataan Positif

(Skor)

Negatif (Skor)

(33)

40

Benawati Suardihan, 2013

Setuju/Sering/Positif 3 2

Tidak Setuju/Hampir Tidak Pernah/Negatif 2 3

Sangat Tidak Setuju/Tidak Pernah 1 4

3.8.2 Kisi – Kisi Instrumen Uji Coba

Sangadji dan Sopiah (2010:155) mengungkapkan: “Menurut

pengertiannya, kisi – kisi adalah tabel yang menunjukan hubungan antar hal – hal

yang disebutkan dalam baris dengan hal – hal yang disebutkan dalam kolom. Kisi

- kisi penyusunan instrumen menunjukan kaitan antar variabel yang diteliti

dengan sumber data dari mana data akan diambil, metode yang digunakan, dan instrumen yg disusun.”

Sebelum digunakan untuk pengambilan data, instrumen harus

diujicobakan terlebih dahulu. Untuk lebih jelasnya, kisi – kisi instrumen uji coba

(34)

Benawati Suardihan, 2013

Judul Variabel Aspek Yang Diungkap

Indikator No. Item Instrumen Responden

(35)

42

Benawati Suardihan, 2013

3.9 Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk

mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel pula. Dengan menggunakan

istrumen yang memenuhi kedua syarat tersebut, diharapkan data hasil penelitian

akan menjadi valid dan reliabel pula. Dengan alasan tersebut, sebelum digunakan

instrumen harus diuji cobakan terlebih dahulu kelayakannya.

Pengujian tersebut dilakukan pada saat angket sudah tersedia namun

sebelum angket yang sebenarnya disebarkan kepada responden. Uji coba angket

dilakukan terhadap 20 responden sampel uji coba diluar sampel penelitian.

Penyebaran jumlah item angket uji coba dapat terlihat pada tabel berikut.

Tabel 3.6 Jumlah Item Angket Uji Coba.

No Variabel Tunggal Jumlah Item Angket

1 Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran

48

Total 48

3.9.1 Uji Validitas (Test of Validity)

Sugiyono (2012:121) menjelaskan bahwa:

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Jika dilihat dari pendapat diatas, maka validitas dapat diartikan suatu

ukuran yang dapat menunjukan sama tidaknya suatu hal dengan kenyataan yang

terjadi atau untuk melihat suatu ketepatan data.. Suatu instrumen dikatakan valid

jika mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, intrumen dikatakan kurang

(36)

Benawati Suardihan, 2013

Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik Langkah pertama pengujian validitas suatu instrumen yaitu pengumpulan

data uji coba, selanjutnya pemberian skor pada setiap item dengan bobot yang

telah ditentukan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan skala likert.

Selanjutnya, dilakukan perhitungan koefisien korelasi skor setiap item

dengan menggunakan rumus Product Moment Correlation yang dikembangkan oleh Karl Pearson, yaitu:

(Riduwan. 2011:98)

Dimana:

rxy = Koefisien korelasi butir.

n = Jumlah responden.

∑X = Jumlah skor tiap item yang diperoleh responden dan uji coba.

∑Y = Jumlah skor total item dari keseluruhan responden.

Setelah rxy hitung diketahui, kemudian dilihat signifikansi korelasi tersebut

dengan uji t (Trihendradi. 2011:211). Yaitu dengan rumus berikut:

√ √

(Riduwan.2011: 98)

Dimana:

t = Nilai thitung

r = Koefisien korelasi, hasil r hitung

(37)

44

Benawati Suardihan, 2013

Bila thitung lebih besar dari pada ttabel, maka perbedaan itu signifikan,

sehingga instrumen tersebut dinyatakan valid (Sugiyono, 2012:128). Hasil thitung

dikonsultasikan dengan harga distribusi ttabel dengan taraf signifikansi (α ) = 0,05

yang artinya peluang kesalahan adalah 5% setiap item atau taraf kepercayaan

sebesar 95% dengan derajat kebebasan (dk) = n-2. Jika thitung >ttabel maka item soal

tersebut dinyatakan valid. Jika sebaliknya maka tidak valid

3.9.2 Uji Realibilitas (Test of Realibility)

Sugiyono (2012:121) menjelaskan bahwa:

Intrumen yang reliabel adalah isntrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

Jadi, uji realibilitas adalah untuk melihat konsistensi dari suatu instrumen.

Jika suatu instrumen menghasilkan ukuran yang konsisten walaupun berkali –

kali dipakai, maka intrumen tersebut reliabel.

Karena intrumen yang dirancang tidak menggunakan pembobotan skala

secara dikotomi, teknik yang digunakan dalam pengujian realibilitas intrumen ini

adalah dengan menggunakan rumus Alpha.

Langkah pertama yang dilakukan adalah menghitung harga varian skor

tiap item dengan rumus berikut:

(Arikunto. 2006:196)

Dimana:

2

n = Varian skor tiap – tiap item ∑X12 = Jumlah kuadrat item X1

(38)

Benawati Suardihan, 2013

Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik N = Jumlah responden

Langkah kedua adalah menjumlahkan semua item dengan rumus:

(Arikunto. 2006:196)

Dimana:

= Jumlah varian semua item

= Varian item ke – 1,2,3,... n

Selanjutnya dilakukan perhitungan varian total dengan rumus:

(Arikunto. 2006:197)

Dimana:

= Varian skor tiap – tiap item

= Jumlah kuadrat item X1 = Jumlah item X1 dikuadratkan N = Jumlah responden

Langkah terakhir adalah dengan memasukan nilai alpha dengan rumus:

[ ]

(Arikunto. 2006:196)

Dimana:

r11 = Nilai realibilitas

= Jumlah varian skor tiap – tiap item = Varian total

(39)

46

Benawati Suardihan, 2013

menurut Riduwan (2011’138), interpretasi koefisien korelasi realibilitas

ditentukan sebagai berikut:

Tabel 3.7 Interpretasi Koefisien Realibilitas

Koefisien Realibilitas Keterangan

0,00 ≤r11 ≥ 0,20 Realibilitas sangat rendah

0,21 ≤ r11 ≥ 0,40 Realibilitas rendah tetap ada

0,41 ≤r11 ≥ 0,60 Realibilitas sedang

0,61 ≤r11 ≥ 0,80 Realibilitas tinggi

0,81 ≤r11 ≥ 1,00 Realibilitas sangat tinggi

3.9.3 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Angket Uji Coba.

a. Hasil Uji Validitas

Kriteria pengujian validitas dilakukan pada taraf kepercayaan 95% dengan

derajat kebebasan, dk = n – 2. Jumlah responden uji coba adalah sebanyak

20 orang. Maka derajat kebebasan adalah sebesar 18. Pada tabel, dengan

derajat kebebasan 18 didapat ttabel = sebesar 1,734. Item dinyatakan valid

jika thitung > ttabel. Berdasarkan hasil uji coba dan perhitungan diperoleh

bahwa dari 48 item angket pada variabel tunggal (Persepsi Mahasiswa

Tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran) terdapat 6 item tidak valid,

sehingga hanya 42 item yang valid dan dapat digunakan sebagai alat

pengumpulan data.

Perhitungan uji validitas secara lengkap dapat dilihat pada lampiran.

b. Hasil Uji Realibilitas

Uji realibilitas dilakukan pada item yang dinyatakan valid yaitu 42 item.

(40)

Benawati Suardihan, 2013

Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik Selanjutnya nilai tersebut dikonsultasikan dengan pedoman kriteria

penafsiran. Dapat diketahui bahwa untuk variable tunggal tersebut

termasuk dalam realibilitas sangat tinggi. Berikut disajikan rekapitulasi

hasil uji realibilitas.

Tabel 3.8 Rekapitulasi Hasil Uji Realibilitas

No Variabel r11 Keterangan

1 Tunggal (Persepsi Mahasiswa Tentang

Penggunaan Prasarana Pembelajaran) 0,9704

Realibilitas Sangat Tinggi

Perhitungan uji realibilitas secara lengkap dapat dilihat pada lampiran.

Berdasarkan hasil uji validitas dan realibilitas didapatkan 42 item variabel

tunggal yang memenuhi kriteria valid dan reliabel. Maka item tersebut dapat

digunakan langsung sebagai instrumen penelitian yang disebarkan kepada 84

responden.

Tabel 3.9 Jumlah Item Angket yang Sahih

No Variabel Jumlah Item Angket

1 Tunggal (Persepsi Mahasiswa Tentang

Penggunaan Prasarana Pembelajaran) 42

Dari hasil uji coba angket tersebut, maka berikut kisi – kisi instrumen

(41)

48

(42)

Benawati Suardihan, 2013

Judul Variabel Aspek Yang Diungkap

Indikator No. Item Instrumen Responden

(43)

50

Benawati Suardihan, 2013

3.10 Teknik Analisis Data

Sugiyono (2012:147) mengungkapkan bahwa:

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Dari pernyataan diatas, maka pengolahan data dari hasil penyebaran

angket penelitian ini adalah :

3.10.1 Tabulasi Data

Tabulasi data adalah pengelompokan data sesuai dengan kebutuhan untuk

pengolahan. Bentuknya berupa nomor, alternatif pada jawaban, frekuensi pada

jawaban dan presentase.

3.10.2 Analisa dan Penafsiran Data

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi

normal atau tidak. Hal ini dilakukan untuk menentukan jenis statistik

yang digunakan pada langkah berikutnya. Pengujian ini menggunakan

metode Kolmogorov Smirnov. Dari hasil pengujian diketahui bahwa

data yang terkumpul berdistribusi normal. Seperti pada di jabarkan

tabel berikut:

Tabel 3.11 Kesimpulan Uji Normalitas Data

Kesimpulan Uji Normalitas Derajat

Kepercayaan 0,05

(44)

Benawati Suardihan, 2013

Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik KS Hitung 2,231

Distribusi Normal

b. Deskripsi Data

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan suatu data

berdasarkan kriteria melalui skala penilaian yang telah ditetapkan

sebelumnya. Langkah pertama dari uji kecenderungan adalah

menghitung rata – rata ideal dan simpangan baku ideal dari masing –

masing variabel dan sub variabel. Lalu menentukan skala skor

mentah.

Tabel 3.12 Kriteria Kecenderungan

Kriteria Kecenderungan Kategori X ≥ M + 1,5 SD Sangat Baik M+ 0,5 SD ≤ X <M + 1,5 SD Baik

M- 0,5 SD ≤ X <M + 0,5 SD Cukup

M- 1,5 SD ≤ X <M - 0,5 SD Kurang X < M - 1,5 SD Sangat Kurang

Lalu frekuensi ditentukan dan dibuat presentase untuk menafsirkan

data kecenderungan variabel dan sub variabel secara umum.

c. Perhitungan Prosentase Untuk Gambaran Indikator Instrumen.

Untuk mengetahui gambaran prosentase indikator – indikator pada

instrumen penelitian, digunakan rumus berikut:

Ali (Rachmanto, 2011 : 50)

Keterangan :

P = Persentase jawaban

(45)

52

Benawati Suardihan, 2013

N = jumlah jawaban responden

100% = Bilangan konstan

Untuk menafsirkan setiap jawaban di buat pedoman tafsiran yang

diambil dari Ali (Rachmanto, 2011 : 51), yaitu :

0 % = ditafsirkan tidak seorangpun

1 – 30 % = ditafsirkan sebagian kecil

31 – 49 % = ditafsirkan hampir setengahnya

50 % = ditafsirkan setengahnya

51 – 80 % = ditafsirkan sebagian besar

81 – 99 % = ditafsirkan hampir seluruhnya

100 % = ditafsirkan seluruhnya

d. Uji Signifikansi

Uji t-test dilakukan untuk mengetahui diterima atau tidaknya

hipotesis, yang sekaligus untuk melihat keberartian atau tidaknya

hubungan antara variabel. Dalam penelitian, terdapat dua macam

hipotesis yaitu hipotesis alternatif dan nol. Uji ini dimaksudkan untuk

menguatkan hasil kesimpulan dari uji kecenderungan.

Untuk menguji hipotesis yang telah dianjurkan (Ha) dapat digunakan

rumus sebagai berikut:

√ √

(Riduwan. 2011:139)

Dimana:

t = Nilai t

r = Nilai koefisien korelasi

(46)

Benawati Suardihan, 2013

Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik Setelah diperoleh harga thitung kemudian dibandingkan dengan harga

ttabel

Dengan dk = (n – 2) taraf kepercayaan 95%. Kriteria pengujiannya

apabila thitung > ttabel maka koefisien korelasi tersebut signifikan.

Jika thitung > ttabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Jika thitung < ttabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima.

(Riduwan. 2011:139)

3.10.3 Penarikan Kesimpulan

Hasil penafsiran dari setiap item kemudian dikelompokan berdasarkan

data yang diperlukan untuk memberikan jawaban terhadap perumusan masalah

penelitian yang diajukan. Kegiatan ini merupakan usaha penarikan kesimpulan

dalam penelitian, sehingga dapat diperoleh gambaran dari keselurah data yang

(47)

82 BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian ini, diketahui bahwa secara umum, mahasiswa

berpersepsi cukup tentang penggunaan prasarana pembelajaran di Jurusan

Pendidikan Teknik Sipil. Persepsi tersebut, dipengaruhi oleh faktor

internal dan eksternal. Jika dilihat hanya dari faktor internal, sebagian

besar mahasiwa berpersepsi bahwa penggunaan prasarana pembelajaran di

Jurusan Pendidikan Teknik Sipil adalah kurang. Sedangkan jika dilihat

hanya dari faktor eksternal, sebagian besar mahasiwa berpersepsi bahwa

penggunaan prasarana pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil

adalah baik. Hal ini mengindikasikan bahwa prasarana sebagai objek atau

stimulus sebagai faktor eksternal mempunyai penampilan yang baik.

Sehingga, walaupun individu mahasiswa sebagai penilai dan faktor

internal mempunyai pemikiran yang kurang persepsi yang muncul secara

keseluruhan menjadi cukup. Karena faktor eksternal berupa yaitu

prasarananya sendiri sebagai objek atau stimulus mempunyai tampilan

yang baik dan berperan serta dalam pengambilan persepsi secara

keseluruhan.

2. Jika dilihat berdasarkan gender, mahasiswa perempuan dan laki – laki,

keduanya berpersepsi cukup tentang penggunaan prasarana pembelajaran.

Namun, dilihat dari prosentase kedua yang dominan, ada perbedaan yang

besar antara responden laki – laki dan perempuan. Pada prosentase kedua

(48)

penggunaan prasarana pembelajaran. Sedangkan responden perempuan

berpersepsi cukup. Hal tersebut menunjukan bahwa respondenn

perempuan cenderung memberikan toleransi yang lebih besar dalam

memberikan penilaian dibandingkan responden laki – laki.

3. Jika dilihat per angkatan, angkatan 2010 dan 2011 cenderung berpersepsi

cukup tentang penggunaan prasarana pembelajaran di Jurusan Pendidikan

Teknik Sipil. Sedangkan mahasiwa angkatan 2012 cenderung berpersepsi

sangat baik. Namun, jika dilihat secara merinci, pada angkatan 2010 yang

paling dominan adalah cukup sebesar 42% dan kurang sebesar 24%. Pada

angkatan 2011 yang paling dominan adalah cukup sebesar 35% dan baik

sebesar 23%. Sedangkan pada angkatan 2012 cenderung merata, yaitu

sangat baik sebesar 27%, cukup sebesar 26% dan baik juga sangat kurang

keduanyan sebesar 21 %. Dilihat dari hal tersebut bisa disimpulkan bahwa

semakin muda angkatan, semakin baik persepsi tentang penggunaan

prasarana pembelajaran.

5.2 Rekomendasi

Setelah selesai membahas dan mengkaji permasalahan yang telah

dijelaskan pada bab sebelumnya, ada beberapa saran dan rekomendasi yang akan

diungkapkan peneliti. Antara lain:

1. Untuk Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK –UPI

Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, adalah salah satu jurusan di Fakultas

Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Jurusan ini memiliki 3 prodi yaitu Pendidikan Teknik Bangunan, Teknik

Sipil S1 dan Teknik Sipil D3.

Merujuk pada keberadaan jurusan yang berada di lingkungan pendidikan,

maka dari itu, diharapkan pihak Jurusan Pendidikan Teknik Sipil

(49)

84

pembelajaran sebagai salah satu tolak ukur dalam pengelolaan prasarana

pembelajaran itu sendiri.

2. Untuk Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK – UPI. Sebagai mahasiswa yang menempuh pendidikan di Universitas Pendidikan

Indonesia sebagai pencetak pendidik di seluruh negeri, sebaiknya lebih

memperhatikan cara penggunaan prasarana pembelajaran yang ada sesuai

dengan fungsi dan peruntukannya. agar tercapai keberhasilan dalam proses

pembelajaran.

3. Untuk Penelitian Selanjutnya

Bagi peneliti yang berminat mengkaji secara lebih mendalam mengenai

masalah yang mempunyai korelasi dengan penelitian ini, sebaiknya

menggunakan instrumen dan teknik pengumpulan data yang berbeda

dengan memperhatikan kelemahan – kelemahan yang terdapat pada

penelitian ini, sehingga didapat penelitian baru yang dapat

(50)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharismi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Reneka Cipta.

Arum, Wahyu Sri Ambar. (2007). Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan. Jakarta: CV Multi Karya Mulia

Bachtiar. (2009). Pengaruh Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Terhadap Efektivitas Proses Belajar Mengajar di SMK Negeri 1 Majalengka. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.

Bafadal, Ibrahim. (2004). Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Bumi Aksara.

Budiarti, Lis Neni. (2005). Psikologi Persepsi. Bandung: ITB.

Danim, Sudarwan. (2004). Metode Penelitian Untuk Ilmu – Ilmu Perilaku. Jakarta: Bumi Aksara.

Darmawan, Didit. (2013). Prinsip – Prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Furqon. (2009). Statistika Terapan Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Hamdun, Dudung. (2011). Bahan Ajar Mata Kuliah Psikologi Umum. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

Lestari, Sinta. (2012). Pengaruh Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Menggambar dengan Perangkat Lunak di SMK Negeri 2 Tasikmalaya. Skripsi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.

Permana. (2009). Pengaruh Manajemen Fasilitas Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Rumpun Bisnis dan Manajemen SMKN 1 Kadipaten Kabupaten Majalengka. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.

(51)

Rachmanto. (2011). Persepsi Mahasiswa Program Studi Teknik Bangunan FPTK – UPI Tentang Minat Kerja. Skripsi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.

Rahayu, Ayu. (2012). Efektivitas Penggunaan Studio Gambar Terhadap Kepuasan Siswa dalam Proses Pembelajaran di SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur. Skripsi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.

Ramadhani, Uki. (2008). Hubungan Persepsi Guru SMK tentang Sertifikasi Guru dengan Motivasi dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran. Skripsi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.

Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian Guru – Karyawan dan Peneliti Muda. Bandung: Alfabeta.

Rischa, Ekawati. (2007). Pengaruh Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran Oleh Guru Terhadap Mutu Proses Belajar Mengajar di SMK 6 Bandung. Skripsi Jurusan Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.

Riyanti dkk. (1998). Seri Diktat Kuliah: Psikologi Umum 1. Jakarta: Universitas Gunadarma.

Rukmana, Ade. (2010). Tim Dosen Administrasi Pendidikan: Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan – UPI.

Sangadji dkk. Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Sobur, Alex. (2003). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia

Syukron. (2009). Pengaruh Efektivitas penggunaan Sarana Belajar Manual Terhadap Prestasi Belajar Siswa Tingkat 1 SMK negeri 2 Bandung di Balai Pengembangan Teknologi Pendidikan. Skripsi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.

Trihendradi. (2011). Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik menggunakan SPSS 19. Yogyakarta: Penerbit Andi.

(52)

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Walgito, Bimo. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Widyaningsih. (2012). Pengaruh Persepsi Mahasiswa tentang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Terhadap Motivasi Berprestasi Siswa Program Keahlian Teknik Bangunan SMK Negeri 1 Sukabumi. Skripsi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.

______. (2005). Peraturan Pemerintah No. 19 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta.

______. (2010). Pengertian dan Acuan Manajemen Aset Sarana dan Prasarana Sekolah (Buku IV). Jakarta: Decentralized Basic Education (DBE-I) – USAID.

______. (2000). Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 234/U/2000 Tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi. Jakarta.

______. Kamus Bahasa Besar Bahasa Indonesia.[Online].

______. Persepsi. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Persepsi [28 Februari 2013]

______. Pembelajaran. [Online]. Tersedia:

http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran [ 1 Maret 2013].

______.Penggunaan Prasarana Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://pribadiimam.blogspot.com [4 April 2013]

______. Ruang Kelas [Online]. Tersedia:

Gambar

Gambar 3.1 Kerangka Metodologi
Gambar 3.2 Paradigma Penelitian
Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian
Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa SMA melalui Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri pada Materi Laju Reaksi: Jurnal Riset dan Praktek Pendidikan Kimia 1 (1)

Vuforia adalah Augmented Reality Software Development Kit (SDK) untuk perangkat mobile yang memungkinkan pembuatan aplikasi AR.. SDK Vuforia juga

Sehingga penulis mencoba membahas persoalan yang ada di PDAM Kabupaten 2006 membahas kinerja pelayanan air bersih PDAM dari aspek operasional berdasar Penelitian yang

ANALISIS PENERAPAN GOOD GOVERNANCE BISNIS SYARIAH DAN PENCAPAIAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH INDONESIA.. DITINJAUDARI MAQASHID SHARIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana pada program studi sosiologi jurusan pendidikan sosiologi... PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA MODEL PEMBELAJARAN

Terdapat asas, yang sudah dijamin dalam UU, yang dapat dijadikan dasar bagi penegak hukum untuk mengesampingkan perkara pidana atau menyelesaikan secara alternatif (di

15 Perhitungan Statistik Kadar Kalsium, Kalium pada Infusa Meniran Sebelum dan Setelah Inkubasi dengan Batu Ginjal Utuh dan Gerus tanpa Destruksi ... 86 16 Perhitungan

Rencana pengelolaan suatu usaha di masa yang akan dating, pada umumnya dituangkan dalam bentuk anggaran yang sebagian besar mencerminkan tentang taksiran penghasilan dan biaya