• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP EFEKTIFITAS KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN KUNINGAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP EFEKTIFITAS KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN KUNINGAN."

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

Hal

JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN………. ii

LEMBAR PERNYATAAN... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

ABSTRAK ... vii A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. IdentifikasidanPerumusanMasalah ... 7

2. BagiLokasi yang Diteliti………..13 3. BagiPeneliti ……….13

E. Metode Penelitian ... 14

F. TeknikPengumpulan Data ……… . 15

(2)

1. Lokasipenelitian ... 16

2. Faktor – Faktor Yang MempengaruhiEfektifitasKerja ... 24

a. Karakteristik Organisasi ... 24

b. KarakteristikLingkungan ... 25

c. KarakteristikPekerja ... 25

d. Kebijaksanaandan PraktikManajemen ... 26

3. TolokUkurEfektifitasKerja ... 26

4. Tata Cara PenilaianDaftarPelaksanaanPekerjaan…… .... 29

B. LingkunganKerja ... 34

1. Pengertian Lingkungan Kerja ... 34

2. Jenis Lingkungan Kerja ... 36

a. Lingkungan Kerja Fisik ... 36

b. Lingkungan Non Kerja Fisik ... 38

3. Kualitas Lingkungan Kerja ... 41

C. Kompensasi ... 44

1. Pengertian Dasar Kompensasi ... 44

2. Tujuan Pemberian Kompensasi ... 46

3. Komponen – komponen Kompensasi ... 51

4. Sistem kompensasi ... 54

5. Manajemen Imbalan ... 55

D. Kerangka Berfikir ... 65

E. Anggapan Dasar dan Hipotesis ... 67

1. Anggapan Dasar ... 67

(3)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Definisi Operasional ... 70

1. Pengaruh ... 71

2. Lingkungan Kerja ... 71

3. Kompensasi ... 72

4. Efektifitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan ... 74

B. Metode dan Pendekatan ... 75

1. Metode ... 75

2. Prosedur Penelitian ... 75

a. Tahap Persiapan ... 75

b. Tahap Pelaksanaan ... 76

C. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 76

1. Lokasi Penelitian ... 76

2. Populasi ... 77

3. Sampel ... 78

D. Teknik Pengumpulan Data ... 80

1. Jenis dan Sumber Data ... 80

2. VariabelPenelitian ... 83

3. Teknik Pengukuran Variabel ... 83

4. Pengumpulan Data ... 84

5. Pengembangan Instrumen Penelitian ... 86

E. Teknik Analisi Data ... 89

F. Pengolahan Data... 89

1. Menghitung Kecenderungan Responden ... 89

2. Mengubah Skor Mentah menjadi Skor Baku ... 92

3. Uji Persyaratan Analisis ... 93

4. Pengujian Hipotesis ... 98

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HasilPenelitian ... 102

(4)

a. Kecenderungan Variabel Lingkungan Kerja (X1) ... 104

b. Kecenderungan Variabel Kompensasi (X2) ... 106

c. Kecenderungan Variabel Efektifitas Kerja (Y) ... 109

2. Pengujian Persyaratan Uji Hipotesis ... 112

a. Uji Normalitas ... 112

1) Hasil Uji Normalitas Variabel X1 ... 113

2) Hasil Uji Normalitas Variabel X2 ... 114

3) Hasil Uji Normalitas Variabel Y ... 116

b. Uji Homogenitas ... 118

1) Hasil Uji Homogenitas Variabel X1 ... 118

2) Hasil Uji Homogenitas Variabel X2 ... 119

3) Hasil Uji Homogenitas Variabel Y ... 120

c. Uji Linieritas ... 120

2) Uji Hipotesis Kedua... 126

3) Uji Hipotesis Ketiga ... 130

B. Pembahasan ... 137

1. Pengaruh Lingkungan Kerja Pegawai Terhadap Efektifitas Kerja di Lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kab. Kuningan ... 135

2. Pengaruh Kompensasi terhadap Efektifitas Kerja di Lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kab. Kuningan ... 139 3. Pengaruh Lingkungan Kerja Pegawai dan

(5)

Lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kab. Kuningan ... 143

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 147 B. Saran ... 149

DAFTAR PUSTAKA ………151

LAMPIRAN–LAMPIRAN ………154

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ... 78

Tabel 3.2 Tabel Skala Likert ... 84

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Penelitian ... 87

Tabel 3.4 Tabel Konsultasi Kecenderungan WMS ... 92

Tabel 4.1 Skor Data Penelitian ... 103

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Lingkungan Kerja (X1) ... 104

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Kompensasi (X2) ... 107

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Variabel Efektifitas Kerja (Y) ... 110

Tabel 4.5 Rata-rata Kencederungan Data Variabel Penelitian ... 112

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Variabel X1 ... 113

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Variabel X2 ... 115

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Variabel Y ... 116

Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Data ... 118

Tabel 4.10 Uji Homogenitas Varibel X1 ... 118

Tabel 4.11 Uji Homogenitas Varibel X2 ... 119

Tabel 4.12 Uji Homogenitas Varibel Y ... 120

Tabel 4.13 Hasil Uji Linieritas Data Variabel X1 dan Y ... 121

Tabel 4.14 Hasil Uji Linieritas Data Variabel X2 dan Y ... 121

Tabel 4.15 Rekapitulasi Hasil Uji Linieritas ... 122

Tabel 4.16 Persamaan Regresi Y atas X1 ... 123

Tabel 4.17 Hasil Uji Keberartian Persamaan Regeresi Y atas X1 ... 124

(7)

Tabel 4.19 Koefisien Determinasi X1 terhadap Y ... 126

Tabel4.20 Persamaan Regresi Y atas X2 ... 127

Tabel 4.21 Uji Keberartian Persamaan Regeresi Y atas X2 ... 128

Tabel 4.22 Korelasi antara Variabel X2 dan Y ... 129

Tabel 4.23 Koefisien Determinasi Variabel X2 terhadap Y ... 130

Tabel 4.24 Persamaan Regresi Y atas X1 dan X2 ... 131

Tabel 4.25 Uji Keberartian Persamaan Regresi Y atas X1 dan X2 ... 132

Tabel 4.26 Hasil Pengujian Signifikasi Koefisien Korelasi Ganda ... 133

Tabel 4.27 Koefisien Determinasi X1 dan X2 terhadap Y ... 134

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar2.1. Komponen Keseluruhan Program Kompensasi... 53

Gambar2.2 . Proses Imbalan Menyeluruh ... 56

Gamber 2.3. Kerangka Berfikir ... 66

Gambar2.4. Hubungan antara Variabel ... 69

Gambar3.1 Penggunaan Rating Scale untuk Angket Penelitian ... 81

Gambar 4.1 Uji Normalitas Variabel X1 ... 114

Gambar 4.2 Uji Normalitas Variabel X2 ... 116

Gambar 4.3 Uji Normalitas Variabel Y ... 117

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 TabelDeskripsiX1 Lampiran 2 Tabel Deskripsi X2 Lampiran 3 Tabel Deskripsi Y Lampiran 4 Angket

Lampiran5 Data UjiCobaInstrumenPenelitian

Lampiran6 HasilUjiValiditasdanReliabilitasInstrumenPenelitian Lampiran7 Data General X1, X2. dan Y

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Berbicara tentang efektivitas kerja pegawai suatu lembaga/organisasi dapat dikatakan tidak terlepas dari keterkaitannya dengan kondisi lingkungan kerja dan kompensasi yang diberikan lembaga/organisasi kepada para pegawai yang terlibat dalam lembaga/organisasi yang bersangkutan.

Lingkungan kerja yang akhir-akhir ini terus mengalami perubahan dalam persaingan pasar bebas, menuntut suatu lembaga/organisasi untuk berpikir strategis, mampu menterjemahkan inputnya menjadi strategi yang efektif, serta mampu mengembangkan alasan yang diperlukan untuk meletakan landasan bagi pelaksanaan strateginya. Hal ini sangat dibutuhkan untuk mempertahankan kelangsungan dan eksistensi lembaga/organisasi yang bersangkutan.

Jika dipandang dari segi konsep, suatu organisasi (Indrawijaya, 2009:4) didefinisikan sebagai “…suatu himpunan interaksi manusia yang bekerjasama

untuk mencapai tujuan bersama yang terkait dalam suatu ketentuan yang telah disetujui bersama”. Konsep ini menunjukkan suatu konsepsi yang menekankan pada keberadaan manusia yang berinterkasi satu sama lain dalam suatu kelompok dan menjalin hubungan untuk mencapai suatu tujuan bersama.

(11)

menunjang efektivitas kerja pegawai suatu lembaga/organisasi. Hal ini sejalan dengan pemikiran Indrawijaya (2009:5) bahwa, “Individu-individu yang terlibat dalam suatu organisasi dipengaruhi oleh bagaimana organisasi itu diatur”.

Hal itu berarti bahwa suatu kondisi lingkungan kerja dalam suatu lembaga sangat menentukan pola dan perilaku kerja pegawai dalam lembaga/organisasi tersebut, dengan kata lain kinerja dipandang sebagai suatu keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu, yang telah direncanakan dengan menggunakan dan memanfaatkan sumber daya organisasi, sebagaimana tertuang dalam Keputusan Gubernur Jabar Nomor: 841/Kep.966-Org/2009.

Personel yang terlibat dalam suatu lembaga/organisasi sebagai sumberdaya yang dinamis memiliki peran penting dalam melaksanakan strategi lembaga/organisasi itu sendiri. Dengan demikian, agar suatu lembaga/organisasi tetap eksis dan mampu bersaing, terutama berkaitan dengan perkembangan teknologi dan industri dalam arti luas yang semakin ketat, perlu menempatkan aspek motivasi kerja pegawai pada prioritas utama pengelolaan lembaga/ organisasi, yang salah satunya ditunjang oleh situasi lingkungan kerja yang kondusif.

(12)

Dalam hal ini, kompensasi digunakan oleh lembaga/organisasi untuk memotivasi personel organisasi dalam melaksanakan tugas-tugas mereka, Sepanjang menyangkut kepentingan lembaga/organisasi, program kompensasi pegawai dirancang untuk menarik pegawai yang cakap ke dalam lembaga/organisasi, memotivasi mereka untuk mencapai prestasi yang unggul, dan mencapai masa dinas yang panjang.

Senada dengan itu, Simamora (1995:415) mengemukakan bahwa, “Individu-individu termotivasi untuk bekerja pada saat mereka merasa bahwa imbalan didistribusikan secara adil”. Dari ungkapan tersebut jelas menunjukkan adanya kontribusi yang besar dari pemberian kompensasi sebagai penghargaan atas jasa personel lembaga/organisasi terhadap motivasi kinerja personel tersebut.

Kebutuhan akan kondisi lingkungan kerja dan pemberian penghargaan (kompensasi) dari suatu lembaga/organisasi untuk memotivasi kerja pegawai ini tidak hanya berlaku pada organisasi-organisasi bisnis yang pada umumnya bersifat provit, tetapi juga berlaku pada lembaga/organisasi publik seperti lembaga-lembaga pemerintahan.

(13)

Mengingat sasaran pelayanannya yang ditujukan pada masyarakat umum, lembaga/organisasi publik ini sudah barang tentu harus mampu memberikan pelayanan optimal, sehingga kekecewaan masyarakat dapat dihindari. Untuk itu, dibutuhkan personel atau pegawai yang memiliki pola kerja tinggi.

Upaya memicu dan memacu kerja pegawai pada lembaga-lembaga seperti ini harus menjadi prioritas perhatian para pengelola lembaga yang bersangkutan, yang salah satunya dilakukan dengan memperhatikan kondisi lingkungan kerja yang kondusif serta pemberian kompensasi atau penghargaan yang memadai bagi para pegawainya.

(14)

keolahragaan dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia. Kelima meningkatkan tata kelola dan akuntabilitas lembaga pendidikan serta transparan dan demokratis dalam mewujudkan pencitraan publik. Keenam menggali inovasi dibidang pendidikan.

Visi dan misi tersebut dapat membantu lembaga Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan untuk mendorong peningkatan sumber daya manusia yang ada di dalamnya sehingga berdampak positif pada efektivitas kerja di lembaga tersebut. Menjadikan segenap pegawai dengan kualitas yang memadai sehingga dapat menopang pada pencapaian visi tidaklah semudah membalikan telapak tangan, upaya keras dan dukungan dari segenap komponen kemuan diri pegawai dalam “change culture” mutlak diperlukan.

(15)

Realita yang terjadi adakalanya berbanding terbalik dengan harapan. Kondisi ini juga terjadi di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan, dimana dengan banyaknya jumlah pegawai yang bekerja pada lembaga tersebut seharusnya menjadi jaminan keterlaksanaan kinerja lembaga dalam pelayanan pendidikan akan lebih baik mengingat ketersediaan sumber daya manusia yang memadai yakni dengan jumlah pegawainya yang cukup banyak (140 orang pegawai). Kondisi yang terjadi justru sebaliknya, dimana pelayanan yang dirasakan belum sepenuhnya memenuhi harapan.

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan sebagai lembaga yang bertanggungjawab kepada publik atau masyarakat yang berkepentingan dalam bidang pendidikan mau tidak mau dalam konteks otonomi daerah harus berupaya untuk memberikan layanan terbaik/layanan prima yang memuaskan kepada berbagai pihak dan salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan efektivitas kerja pegawai melalui pemberian kompensasi dan peciptakaan kondisi lingkungan kerja.

(16)

Persoalan-persoalan inilah yang menjadi perhatian penulis untuk mencoba menganalisis secara lebih mendalam mengenai pengaruh dari lingkungan kerja dan pemberian kompensasi bagi para pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kuningan terhadap efektivitas kerja pegawainya.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Dengan adanya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, maka pengkajian terkait dengan kesiapan penyelenggaraan aspek manajemen pendidikan di daerah perlu dilakukan. Konsep otonomi ini oleh Greenberg dan Baron (1995:585) dipandang sebagai suatu tindakan desentralisasi yang dilakukan oleh organisasi atau departemen yang lebih tinggi, dalam arti merupakan proses pendelegasian atau pelimpahan kekuasaan dari pimpinan atau atasan ke tingkat bawahan dalam organisasi.

Dalam bidang pendidikan, konsep tersebut diartikan sebagai upaya pelimpahan wewenang penyelenggaraan pendidikan kepada daerah, dari Departemen Pendidikan Nasional ke pemerintah-pemerintah daerah, baik provinsi, kota, maupun kabupaten.

(17)

Proses kerja pegawai dalam hal ini didefinisikan sebagai proses pelaksanaan tugas secara kualitas dan kuantitas yang dilakukan oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara,2001:9).

Berkaitan dengan konsep efektivitas kerja, efektivitas dalam hal ini didefinisikan sebagai suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas, dan waktu) telah tercapai. Semakin besar presentase target yang dicapai, semakin tinggi efektifitasnya (Handoko,2001).

Tingkat efektivitas kerja pegawai ini pada dasarnya dipengaruhi oleh berbagai faktor, beberapa di antaranya adalah faktor lingkungan kerja dan faktor pemberian kompensasi yang memiliki pengaruh dominan terhadap efektivitas dan motivasi kerja pegawai.

Sebagai suatu keseluruhan elemen yang mempengaruhi sebagian atau keseluruhan lembaga/organisasi, lingkungan kerja dapat dipahami melalui analisis terhadap bagian-bagian (segmen) dari lingkungan yang berpengaruh terhadap perilaku maupun kinerja organisasi secara keseluruhan.

Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan kerja yang meliputi kondisi, situasi keadaan, peristiwa, dan pengaruh-pengaruh yang mengelilingi dan mempengaruhi perkembangan organsasi, khususnya pola dan perilaku kerja pegawai lembaga/organisasi yang bersangkutan.

(18)

Mustapa, 2002:23), serta segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas yang di bebankan, sehingga sangat dominan berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

Sementara itu, pemberian kompensasi merupakan faktor lain yang turut menentukan efektifitas kerja pegawai, yang dalam hal ini, dipandang sebagai semua bentuk kembalian (return) finansial, jasa-jasa berwujud, dan tunjangan yang diperoleh karyawan sebagai bagian dari sebuah hubungan kepegawaian Simamora (1995:412).

Pada intinya, suatu lembaga/organisasi memiliki beberapa tujuan dalam merancang sistem kompensasi. Kompensasi harus digunakan untuk memikat dan menahan (retain) karyawan yang cakap, dan harus pula memotivasi karyawan dan mematuhi setiap peraturan hukum.

Dengan dilandasi oleh pemahaman terhadap keseluruhan uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa pada dasarnya efektivitas kerja pegawai suatu lembaga/organisasi sangat dominan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan kerja tempat pegawai tersebut bertugas, serta pemberian kompensasi kepada pegawai yang tentunya menjadi pemicu motivasi kerja mereka.

(19)

Kelemahan-kelemahan ini pada umumnya terjadi sebagai dampak dari keberadaan kondisi lingkungan kerja baik lingkungan fisik maupun non fisik tempat mereka bertugas, serta kompensasi yang mereka terima sebagai reward terhadap hasil kerja para pegawai yang bersangkutan.

Kenyataan-kenyataan yang teridentifikasi ini menjadi dasar pemikiran sekaligus ketertarikan penulis untuk mengkaji lebih jauh keterkaitan antara kondisi lingkungan kerja dan kompensasi dengan efektivitas kerja pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan. 2. Perumusan Masalah

Untuk lebih memfokuskan pengkajian dan analisis, dengan dilandasi oleh latar belakang masalah serta identifikasi masalah sebagaimana dikemukakan di atas, masalah utama yang menjadi fokus pengkajian dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh kondisi lingkungan kerja dan kompensasi terhadap efektivitas kerja pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan?

Secara terperinci, masalah yang dirumuskan tersebut dijabarkan sebagai berikut:

a. Bagaimanakah lingkungan kerja, kompensasi, dan efektivitas kerja pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kuningan?

(20)

c. Bagaimana pengaruh kopensasi terhadap efektivitas kerja pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan? d. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja dan kompensasi terhadap efektivitas kerja pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan pada dasarnya adalah pedoman atau arah dari apa yang ingin dicapai dalam penelitian yang dilaksanakan. Sehubungan dengan hal ini, Arikunto (1998:52) mengemukakan bahwa, “Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian yang dilakukan selesai“.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini mencakup tujuan umum dan tujuan khusus, yaitu:

1. Tujuan Umum

(21)

2. Tujuan Khusus

Secara khusus, penelitian ini ditujukan untuk mencapai hal-hal sebagai berikut:

a. Memperoleh informasi mengenai lingkungan kerja, kompensasi dan efektivitas kerja pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kuningan.

b. Memperoleh informasi mengenai pengaruh lingkungan kerja terhadap efektivitas kerja pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan.

c. Memperoleh informasi mengenai pengaruh kompensasi terhadap efektivitas kerja pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan.

d. Memperoleh informasi mengenai pengaruh lingkungan kerja dan kompensasi terhadap efektivitas kinerja pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini antara lain mencakup:

1. Bagi Jurusan Administrasi Pendidikan

(22)

akademik dalam rangka peningkatan mutu proses pembelajaran peserta didik, perilaku organisasi dan budaya sekolah, manajemen mutu terpadu, serta pengembangan organisasi (Aplikasi teori Organisasi).

Hasil penelitian ini pun diharapkan mampu memunculkan disiplin ilmu baru dalam bidang Administrasi Pendidikan, sehingga ilmu Administrasi Pendidikan menjadi semakin berkembang dan dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap peningkatan mutu manajemen pendidikan nasional.

2. Bagi Lokasi yang Diteliti

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengembangan keilmuan yang berhubungan dengan administrasi dan manajemen organisasi/lembaga pendidikan, sehingga dapat dijadikan sebagai tolok ukur penciptaan kebijakan dan strategi pengembangan dalam peningkatan efektivitas kerja pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan, khususnya.

3. Bagi Peneliti sendiri

(23)

E. Metode Penelitian

Secara metodologis, penelitian ini dilaksanakan dengan menerapkan pendekatan survei. Metode survei ini menurut Sugiyono (2010:6) digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), serta peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data.

Selanjutnya, Van Dalen (Arikunto,2010:153) mengemukakan bahwa studi survei merupakan bagian dari studi deskriptif berupa job analysis yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai tugas-tugas umum dan tanggung jawab karyawan, aktivitas khusus yang dibutuhkan, keterlibatan serta fungsi anggota organisasi, kondisi kerjanya, dan fasilitas.

Sejalan dengan itu, Kerlinger (2000:660) menegaskan bahwa penelitian survei mengkaji populasi yang besar maupun kecil dengan menyeleksi serta mengkaji sampel yang dipilih dari populasi itu untuk menemukan insidensi, distribusi, dan interelasi relatif dari veriabel-variabel sosiologi dan psikologi.

Dengan demikian, maka metode survei ini dipandang tepat digunakan dalam penelitian yang penulis lakukan dengan mempertimbangkan maksud dan tujuan penelitian ini, yaitu memperoleh gambaran mengenai pengaruh lingkungan kerja dan kompensasi terhadap efektivitas kerja pegawai di lingkungan Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan.

(24)

Supaya penelitian ini mampu memecahkan masalah yang diteliti, maka penelitian ini didukung dengan penggunaan kepustakaan yang berkaitan dengan hal yang diteliti.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan peneliti untuk memperoleh data dengan didukung oleh seperangkat instrumen pengumpulan data yang relevan, dalam usaha pemecahan masalah penelitian. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugiono (1999:7) yang mengemukakan bahwa, ”Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang ditempuh dan alat-alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan datanya”.

Agar data yang diharapkan dapat benar-benar terkumpul dan sesuai dengan masalah yang akan dipecahkan, maka diperlukan teknik-teknik pengumpulan data tertentu. Adapun langkah-langkah proses pengumpulan data ini meliputi:

1. Penentuan alat pengumpulan data atau instrumen penelitian. 2. Penyusunan kisi-kisi instrumen penelitian

3. Penyusunan instrumen penelitian 4. Uji coba instrumen penelitian

5. Pengujian validasi instrumen penelitian 6. Distribusi instrumen penelitian

(25)

G. Lokasi, Populasi dan Sampel

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di lingkungan Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan. Pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga merupakan salah satu lembaga atau organisasi pemerintah yang melayani kebutuhan pendidikan publik, sehingga pengkajian terhadap proses penyelenggaraan dan pengelolaannya relevan dengan bidang kajian administrasi pendidikan.

Sementara itu, pengambilan lokasi penelitian di wilayah Kabupaten Kuningan didasarkan pada pertimbangan bahwa peneliti berdomisili di wilayah tersebut, sehingga mempermudah dalam mengakses data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.

Di samping itu, Kabupaten Kuningan merupakan salah satu Kabupaten yang berada di wilayah III Cirebon, saat ini sedang mengembangkan potensi wilayahnya, terutama di bidang pendidikan. Dengan demikian, sudah seyogyanya memerlukan peningkatan pemberdayaan semua potensi yang ada seoptimal mungkin, terutama potensi sumber daya manusia yang berada di lingkungan dunia pendidikan. Hal ini mengingat bahwa pendidikan merupakan jantung dari pembangunan pada seluruh sektor kehidupan.

(26)

pendidikan bagi masyarakat, khususnya masyarakat Kabupaten Kuningan khususnya, sehingga efektivitas kerja pegawainya sangat dituntut.

2. Populasi

Populasi menurut Sudjana (1997:66) adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil perhitungan dan pengukuran kuantitatif maupun kualitatif daripada karakteristik tertentu mengenai jumlah objek yang jelas dan lengkap. Sedangkan Sugiyono (2005:90) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Berdasarkan dari pengertian di atas serta merujuk pada masalah yang telah dirumuskan, maka dalam penelitian ini ditetapkan bahwa populasi penelitian ini yaitu seluruh Pegawai Dinas pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan.

Populasi penelitian sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai Dinas pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan yang berjumlah 140 orang pegawai.

3. Sampel

(27)

administrasi pendidikan, maka untuk tujuan tersebut ditetapkan penentuan sampel secara porposif.

Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (1996:67) yang mengemukakan bahwa:

Purpossive sampling dikenal juga dengan pertimbangan ialah tehnik

sampling yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan tertentu.

Berdasarkan atas pertimbangan efesiensi, baik dari segi dana, waktu maupun tenaga, maka dari keseluruhan populasi penelitian ditetapkan sejumlah sampel 61 orang pegawai yang tersebar dari seluruh bagian di lingkungan Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan.

H. Struktur Organisasi Tesis

Dalam rangka penyususunan tesis ini, membagi dalam lima Bab, dimana satu dengan lainnya berhubungan. Adapun pokok pembahasan pada masing-masing bab dikemukakan sebagai berikut :

Bab I : PENDAHULUAN

(28)

Bab II : KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Bab ini mencakup kajian pustaka yang berkaitan dengan konsep-konsep dasar lingkungan kerja, kompensasi, efektivitas kerja pegawai, kerangka pemikiran, anggapan dasar, serta hipotesis.

Bab III : METODE PENELITIAN

Pada Bab ini menguraikan definisi operasional variabel, metode dan pendekatan penelitian, prosedur penelitian, lokasi, populasi, dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, pengembangan instrumen penelitian, pengujian instrumen penelitian, prosedur pengumpulan data, pengujian persyaratan analisis, serta teknik analisis data.

Bab IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(29)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode Penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan harus relevan dengan masalah yang di teliti. Sehingga penggunaan metode atau prosedur penelitian mampu memecahkan permasalahan yang akan membawa pada kesimpulan yang kebenaranya tidak diragukan lagi, karena data yang diperoleh obyektif, valid dan reliabel.

Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang meliputi sub-sub pembahasan sebagai beikut:

A. Definisi Operasional

Menurut Nazir ( 1998; 152 ) definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variable atau konstrak dengan cara memberikan arti, menspesifikasikan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variable tersebut.

(30)

1. Pengaruh

Winardi (1992 : 39) mendefinisika bahwa pengaruh merupakan suatu keadaan yang menunjukan keterkaitan antara sutau hal dengan yang lainya sehingga salah satu hal dipengaruhi oleh hal lain atau sebalikya, baik yang bersifat positif maupun negative.

Pengaruh yang dimaksud adalah pengaruh antara variable X1 yaitu Lingkungan Kerja dan variable X2 yaitu Kompensasi Langsung dengan variable Y yaitu efektifitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kuningan.

2. Lingkungan Kerja

Menurut Sukanto dan Indriyo (2000:151) “lingkungan kerja adalah

segala sesuatu yang ada disekitar pekerja yang dapat mempengaruhi dalam berkerja meliputi pengaturan penerangan, pengontrolan suara gaduh, pengaturan kebersihan tempat kerja dan pengaturan keamanan tempat kerja.

(31)

Menurut (Sedarmayanti, 2001 : 21) menyatakan bahwa secara garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi 2 yaitu Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan yang berbentuk fisik yang terdapat disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun tidal langsung. Sedangkan Lingkungan kerja non fisik Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadiyang berkaitan dengan hubungan kerja baik hubungan dengan atasan maupun hubungan sesame rekankerja, ataupun hubungan dengan bawahan.

3. Kompensasi

Nawawi (1998 : 7) mengemukakan bahwa “ kompensasi adalah

Pemberian Penghargaan yang adil dan layak terhadap karyawan sesuai dengan

sumbangan mereka untuk mencapai tujuan Organisasi.”

Pendapat lain mengenai definisi kompensasi dikemukakan oleh Handoko

(2001 :155) bahwa “kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan oleh

organisai atau perusahaan kepada karyawan yang dapat bersifat finansial dan

nonfinansial pada periode yang tetap”

Tujuan-tujuan pemberian kompensasi menurut Handoko (2003), antara lain sebagai berikut:

a. Memperoleh personalia qualified

(32)

kerja. Kadang-kadang tingkat gaji yang relative tinggi diperlukan untuk menarik para pelamar yang sudah bekerja di berbagai perusahaan lain. b. Mempertahankan karyawan yang ada sekarang

Bila tingkat kompensasi yang tidak kompetitif, niscaya banyak karyawan yang baik akan keluar dari pekerjaannya. Untuk mencegah perputaran karyawan, pengupahan harus dijaga agar tetap kompetitif dengan perusahaan-perusahaan lain.

c. Menjamin keadilan

Keadilan atau konsistensi internal dan eksternal sangat penting diperhatikan dalam penentuan tingkat kompensasi. Agar tidak terjadi kecemburuan di antara para karyawan.

d. Menghargai perilaku yang diinginkan

Kompensasi hendaknya mendorong perilaku-perilaku yang diinginkan. Prestasi kerja yang baik, pengalaman, kesetian, tanggung jawab yang baru dan perilaku-perilaku lain dapat dihargai melalui rencana kompensasi yang efektif.

e. Mengendalikan biaya-biaya

Perusahaan harus memiliki struktur pengupahan dan penggajian sistematik organisasi dapat membayar kurang (underpay) atau lebih (overpay) kepada karyawannya.

f. Memenuhi peraturan-peraturan legal

(33)

kendala-kendala tersebut dan memenuhi semua peraturan pemerintah yang mengatur kompensasi karyawan.

Menurut Simamora (1998:540), kompensasi Langsung adalah Apa yang diterima oleh para karyawan, sebagai ganti kontribusi mereka kepada organisasi yang merpakan embayaran yang diperoleh seseorang dalam bentuk gaji, upah, bonus, dan komisi.

Menurut Mathis dan Jackson (2002:119) yang dimaksud kompensasi langsung adalah : “ imbalan moneter yang diberikan oleh pengusahak kepada para karyawan dalam bentuk kompensasi dasar (gaji atau upah) serta

kompensasi variable (bonus, insentif, dan kepemilikian saham).“

4. Efektifitas kerja pegawai Dinas Pendidikan

Peneliti mendefinisikan Efektifitas Kerja adalah Ukuran,Tingkatan kesesuaian kerja seorang pegawai dengan apa yang menjadi pekerjaanya dan tanggungjawabnya dalam mencapai suatu tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Hubungan antar variable dalam penelitian dapat dilihat pada gambar

X1

X2

Y

(34)

B. Metode dan pendekatan

1. Metode

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripif dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif yaitu metode yang digunakan untuk penelitian yang menganalisis peristiwa-peristiwa yang terjadi pada saat penelitian berlangsung. Sementara yang dimaksud pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang digunakan dalam penelitian dengan cara mengukur indikator-indikator variabel penelitian sehingga diperoleh gambaran pengaruh dan hubungan diantara variabel tersebut. Dalam penelitian ini data yang digunakan dan diolah adalah data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. (Sugiyono, 2003:14).

Berdasarkan prosedurnya, penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Pendekatan ini dipilih karena hal-hal yang diteliti adalah hal-hal yang sifatnya masa sekarang, dan hasil penelitian yang diperoleh berupa data angka yang selanjutnya diolah agar data tersebut memiliki makna.

Supaya penelitian ini mampu memecahkan masalah yang diteliti, maka penelitian ini didukung dengan penggunaan kepustakaan yang berkaitan dengan hal yang diteliti.

2. Prosedur Penelitian

a. Tahap Persiapan

(35)

dengan mengurus berbagai perizinan penelitian dari dalam kampus serta dari luar kampus. Setelah melakukan serangkaian perizinan, peneliti mulai membuat instrument terkait dengan kedua variabel terebut.

b. Tahap Pelaksanaan

Setelah di peroleh hasil dan diketahui validitas dan reliabilitas instrumen pengumpul data dari sampel uji coba, langkah selanjutnya yaitu penyebaran instrumen yang sudah diperbaiki dan dilengkapi kepada sampel penelitian yang sebenarnya. Penyebaran instrumen ini dilakukan untuk data yang sebenarnya yang digunakan dalam penelitian, kemudian dianalisis dan di olah sesuai dengan prosedur dan teknik pengolahan data yang berlaku, sehingga diperoleh hasil untuk ditarik suatu kesimpulan.

C. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

(36)

Sementara itu, pengambilan lokasi penelitian di wilayah Kabupaten Kuningan didasarkan pada pertimbangan bahwa peneliti berdomisili di wilayah tersebut, sehingga mempermudah dalam mengakses data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.

Di samping itu, Kabupaten Kuningan merupakan salah satu Kabupaten yang berada di wilayah III Cirebon, saat ini sedang mengembangkan potensi wilayahnya, terutama di bidang pendidikan. Dengan demikian, sudah seyogyanya memerlukan peningkatan pemberdayaan semua potensi yang ada seoptimal mungkin, terutama potensi sumber daya manusia yang berada di lingkungan dunia pendidikan. Hal ini mengingat bahwa pendidikan merupakan jantung dari pembangunan pada seluruh sektor kehidupan.

Pengembangan bidang pendidikan di kabupaten Kuningan tidak terlepas dari peran Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kuningan sebagai lembaga pemerintah pada tingkat daerah yang melayani kepentingan pendidikan bagi masyarakat, khususnya masyarakat Kabupaten Kuningan khususnya, sehingga efektivitas kerja pegawainya sangat dituntut.

2. Populasi

(37)

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Berdasarkan dari pengertian di atas serta merujuk pada masalah yang telah dirumuskan, maka dalam penelitian ini ditetapkan bahwa populasi penelitian ini yaitu seluruh Pegawai Dinas pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kuningan.

Tabel 3.1

Populasi Penelitian

Bidang Tugas: Golongan Staff Pelakasana

Populasi penelitian sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai Dinas pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kuningan yang berjumlah 140 orang pegawai.

3. Sampel

(38)

administrasi pendidikan, maka untuk tujuan tersebut ditetapkan penentuan sampel secara porposif.

Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (1996:67) yang mengemukakan bahwa:

Purpossive sampling dikenal juga dengan pertimbangan ialah tehnik

sampling yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan tertentu.

Berdasarkan atas pertimbangan efesiensi, baik dari segi dana, waktu maupun tenaga, maka dari keseluruhan populasi penelitian ditetapkan sejumlah sampel 58 orang pegawai yang tersebar dari seluruh bagian di lingkungan Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kuningan.

Tehnik penentuan besarnya sampel penelitian ini menggunakan rumus dari Taro Yamane (Rakhmat,1988:82) sebagai berikut:

1

.

2

d

N

N

n

Keterangan:

n = jumlah sampel N = jumlah populasi

(39)

Diketahui jumlah populasi pegawai sebesar N= 140 orang dan tingkat presisi yang ditetapkan sebesar 10%. Jadi, berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel (n) untuk pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kuningan sebagai berikut :

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu: data primer dan data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (Indriantoro, 2001:147).

Data primer dalam penelitian ini bersumber dari jawaban responden terhadap angket yang disebar. Kegunaan dari data primer itu sendiri adalah sebagai bahan data utama dalam pengolahan data penelitian, sebab melalui data primer ini, hasil pengolahan data dari respondenlah yang akan mampu menjawab permasalahan dan pertanyaan penelitian.

(40)

skripsi dan tesis yang digunakan diperoleh baik secara online melalui internet maupun secara langsung melalui perpustakaan.

Jurnal merupakan jenis literatur yang berisi artikel-artikel yang menelaah berbagai macam konsep-konsep teoritis. Artikel yang dimuat dalam jurnal akademik atau jurnal professional dapat berupa artikel teoritis dan hasil penelitian empiris (Indriantoro, 2002:43).

Berbagai literatur tersebut digunakan oleh peneliti sebagai bahan perbandingan dan sebagai sumber pengetahuan bagi peneliti dalam memahami struktur dan metode penelitian sejenis, baik secara konseptual maupun secara praktis.

Pengumpulan data merupakan bagian dari proses pengujian data yang berkaitan dengan sumber dan cara untuk memperoleh data penelitian (Indriantoro, 2002:11). Peneliti menentukan angket sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian ini.

Angket merupakan alat pengumpul data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009:199). Masing-masing pernyataan akan dinilai atau diambil jawaban dari responden dengan menggunakan skala pengukuran.

(41)

sehingga angka yang memiliki nilai paling besar diwakilkan oleh angka 5. Adapun perinciannya seperti gambar berikut:

Aspek 1 2 3 4 5

Kinerja/Kenyataan yang dirasakan

(perceived)

Negatif Netral Positif

Gambar 3.1 Penggunaan Rating Scale untuk Angket Penelitian

Data yang dihasilkan dari alat pengumpul data yang menggunakan skala pengukuran rating scale, akan berbentuk data ordinal. Selain itu jawaban berupa angka yang merupakan data mentah berbentuk kuantitatif itu kemudian ditafsirkan oleh peneliti ke dalam pengertian kualitatif.

Sehingga terdapat perbedaan yang mencolok antara rating scale dengan skala likert, yang justru dari data kualitatif ditafsirkan ke dalam data kuantitaif.

(42)

Sehingga tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya, seperti untuk mengukur status ekonomi, kelembagaan, pengetahuan, proses kegiatan dan lain-lain.

2. Variabel Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk meneliti mengenai pengaruh Lingkungan Kerja Dan Konpensasi Langsung Terhadap Efektifitas Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan. Dengan demikian, data yang ingin dikumpulkan mencakup data mengenai variabel X1 (Lingkungan Kerja), variabel X2 (Kompensasi), dan Variabel Y (Efektifitas Kinerja Pegawai Dinas) Di Lingkungan Dinas Pendidikan,Pemuda, Olahraga Kabupaten Kuningan.

3. Teknik Pengukuran Variabel

Untuk menjaring informasi mengenai masing-masing variabel yang diteliti, disusun dua format instrumen penelitian sesuai dengan variabel yang akan diteliti. Format pertama berupa instrumen tertutup yang digunakan untuk menjaring variabel Lingkungan Kerja (X1) dan Kompensasi (X2), serta format setengah terbuka yang digunakan untuk menjaring variabel Efektifitas kerja pegawai Dinas Pendidikan,Pemuda,Dan Olahrga Kabupaten Kuningan (Y).

(43)

Tabel 3.2

Sangat baik Sangat Memadai Selalu 5

Baik Memadai Sering 4

Cukup baik Cukup Memadai Kadang-kadang 3

Tidak baik Tidak Memadai Jarang 2

Sangat Tidak Baik Sangat Tidak Memadai Tidak Pernah 1

4. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam penelitian karena akan menentukan langkah penelitian selanjutnya. Dalam proses pengumpulan data seorang peneliti harus didasarkan pada metode dan teknik pengumpulan data yang tepat sesuai dengan masalah yang diteliti serta didukung dengan alat pengumpulan data yang relevan, sehingga dapat diperoleh data yang objektif sesuai dengan kondisi di lapangan.

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini menggukana teknik tidak langsung yakni dengan menggunakan pertanyaan atau dikenal dengan istilah kuesioner atau angket. Selain itu pula dilengkapi dengan studi dokumentasi.

Angket atau kuesioner merupakan alat pengumpul data yang terdiri dari sejumlah pertanyaan ataupun pertanyaan tertulis yang diajukan kepada subjek penelitian dalam rangka memperoleh informasi maupun data, sebagaimana dikemukakan oleh Akdon dan sahlan hadi (2005 : 131) bahwa, ”Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan

(44)

Pendapat yang hampir sama pula, Moh Nazir (2005: 203) menyatakan : Kuesioner atau schedule tidak lain adalah sebuah set pertanyaan yang secara logis berhubungan engan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesis.

Jenis angket yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah angket berstruktur atau disebut juga angket tertutup.

Akdon dan Sahlan Hadi (2005 : 132) mengemukakan bahwa :

Angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang atau tanda checklist.

Pemilihan angket sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian ini didasarkan pada asumsi bahwa angket memiliki beberapa kelebihan atau keuntungan. Sebagaimana dijelaskan oleh Arikunto (2002: 129) bahwa keuntungan angket adalah:

a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti

b. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden

c. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing dan menurut waktu senggang responden

d. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas jujur dan tidak malu-malu menjawab

(45)

5. Pengembangan Instrumen Penelitian

Pengembangan instrumen penelitian didasarkan pada pijakan-pijakan teoritis yang diuraikan pada bab II. Landasan teoritis tersebut kemudian dikembangkan menjadi lebih operasional sehingga dapat diturunkan butir-butir item yang lebih dapat diukur. Berikut perinciannya :

a. Mengeksplorasi variabel-variabel yang akan diteliti dalam khazanah teoritis yang sedang berkembang

b. Memetakan penjabaran-penjabaran variabel yang diteliti menjadi subvariabel, aspek dan indikator sesuai uraian teori.

c. Menyusun item-item pertanyaan berdasarkan indikator-indikator yang telah dikembangkan sebelumnya.

d. Menentukan skala pengukuran masing-masing variabel. Dalam hal ini variabel X1, X2, dan Y diukur dengan menggunakan skala likert dengan rentangan skala 1 sampai 5.

e. Menentukan bobot masing-masing skala untuk masing-masing instrumen. Untuk masing-masing variabel, bobot skala dinyatakan dengan 1 sampai 5

Setelah dipaparkan mengenai makna dari tiga variabel yang akan diteliti, berikut disajikan beberapa indikator hasil penjabaran dari ketiga variabel tersebut, yang selanjutnya dijadikan sebagai bahan untuk membuat kisi-kisi dan landasan dalam menyusun pertanyaan instrument.

(46)

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Penelitian

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR NO. ITEM

Efektifitas

a. Penyesuaian diri dengan Tugas b. Penyesuaian diri dengan

orang/pegawai

1-4

2.Produktifitas kerja a. Kemampuan dan minat seorang pekerja.

b. Kejelasan dan penerimaan atas penjelasan.

c. Peranan seorang pekerja dan tingkat motivasi

5-21

3.Kepuasan kerja a. Kepuasan Kerja b. Kepuasan Imbalan b. Sumber daya non Material

26-35

b. Loyalitas yang bersifat dua dimensi

c. Adanya perasaan puas dalam hal pelaksanaan pekerjaan.

(47)

finansial kepuasan dari pekerjaan

mendorong kinerja (memotivasi bekerja)

b.Kompensasi yang diperoleh dapat diterima.

g. Minggu kerja yang diperoleh

Setelah angket tersusun, sebelum digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk diukur validitas dan reliabilitasnya. Pengukuran validitas ini dilakukan dengan rumus korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson (Arikunto 2010:226), yaitu:

Sementara itu, pengukuran reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian, maka dalam hal ini teknik yang digunakan

adalah model konsistensi internal dengan teknik Cronbach’s Alpha

(48)

Kriteria item dalam instrumen ini mencakup gambaran umum kondisi lingkungan kerja, bentuk kompensasi yang diterima pegawai, serta kinerja pegawai (berkas instrumen terlampir).

E. Teknik Analisis Data

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriftif yang bertujuan untuk melihat gejala/peristiwa yang sedang berlangsung saat ini dan data yang dikumpulkan bersifat kuantitatif.

Teknik pengolahan data yang digunakan penulis adalah teknik korelatif untuk melihat hubungan antara berbagai variabel. Dalam penenlitain ini ada tiga variabel, yaitu X1, X2, dan Y dimana:

Variabel X1 = Lingkungan kerja Variabel X2 = Kompensasi

Variabel Y = Efektifitas kerja pegawai

Untuk mempermudah pengolahan data hasil penelitian ini, penulis menggunakan fasilitas software SPSS Statistics version 20. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dijelaskan sebagai berikut:

1. Setelah data terkumpul dilakukan perhitungan untuk setiap kuisioner dengan cara menjumlahkan berbagai alternatif jawaban dari masing-masing responden sesuai dengan bobot skala yang telah ditetapkan untuk setiap variabel.

(49)

3. Setelah dilakukan pemrosesan data sesuai dengan tujuan penenlitian dengan melaksanakan uji hipotesis, yaitu menghitung korelasi berbagai variable. Selanjutnya mencari signifikansi korelasi antar variable.

4. Berdasarkan hasil uji korelasi tiap variabel, dilakukan penghitungan regresi untuk tiap variable.

5. Penafsiran data dan membuat kesimpulan sementara berdasarkan hasil perhitungan.

6. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menghitung korelasi antar variable penenlitian, yaitu meliputi:

a. Variabel X1 (lingkungan kerja) terhadap Y (efektifitas kerja pegawai) b. Variabel X2 (kompensasi) terhadap Y (efektifitas kerja pegawai) c. Variabel X1 (lingkungan kerja) X2 ( kompensasi)

F. Pengelolaan Data

Dalam tahapan ini dilakukan pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada, sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang diambil. Pada tahapan ini langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Menghitung kecenderungan responden

(50)

Keterangan:

= Rata-rata skor responden

Σx = Jumlah skor dari setiap alternatif jawaban responden

n = Jumlah responden

Kemudian mencocokan hasil perhitungan setiap variabel dengan kriteria masing-masing, untuk menentukan di mana letak kedudukan variabel atau dengan kata lain menentukan arah dari masing-masing variabel tersebut.

Adapun langkah-langkah dalam pengolahan WMS ini adalah sebagai berikut: a. Menyeleksi data agar dapat diolah lebih lanjut, yaitu dengan memeriksa

jawaban responden sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

b. Menentukan bobot nilai untuk setiap kemungkinan pada setiap item variabel penelitian dengan menggunakan skala penilaian yang telah ditentukan, kemudian menentukan skornya.

c. Menghitung skor rata-rata dari setiap variabel untuk mengetahui kecenderungan umum dari setiap variabel penelitian.

d. Menentukan kriteria pengelompokan WMS untuk skor rata-rata setiap kemungkinan jawaban.

(51)

Tabel 3.4

Tabel Konsultasi Kecenderungan WMS

Skor Kategori

4,26 – 5,00 Sangat Baik

3,51 – 4,25 Baik

2,76 – 3,50 Cukup

2,01 – 2,75 Kurang 0,00 – 2,00 Sangat Kurang

Sumber: Dolah dari Sugiyono (2009)

2. Mengubah skor mentah menjadi skor baku

Untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku digunakan rumus yang dikemukakan oleh Sudjana (1996:104) sebagai berikut:

Keterangan:

Ti = Skor baku

Xi = Data skor untuk masing-masing responden

= Rata-rata skor responden

s = Simpangan baku (standar deviasi)

Sebelum menggunakan skor mentah menjadi skor baku, maka langkah-langkah yang harus ditempuh terlebih dahulu adalah sebagai berikut:

a. Menyajikan distribusi skor mentah dari variabel penelitian b. Menentukan skor tertinggi dan skor terendah

c. Menentukan rentang (R), yaitu skor tertinggi (ST) dikurangi skor terendah (SR) dengan rumus:

(52)

d. Menentukan banyaknya kelas interval (bk) dengan menggunakan rumus:

e. Menentukan kelas interval atau panjang kelas interval (P), yaitu rentang dibagi banyak kelas dengan rumus:

f. Mencari rata-rata ( ) dengan rumus:

g. Mencari simpangan baku (S) dengan rumus:

Keseluruhan langkah tadi dilakukan melalui prosedur Summerize validist

casenum total pada program SPSS Statistics v.20.

3. Uji Persyaratan Analisis

a. Uji normalitas distribusi data

Uji normalitas distribusi data digunakan untuk mengetahui dan menentukan teknik statistik apa yang akan digunakan pada pengolahan data selanjutnya. Apabila penyebaran datanya normal maka akan digunakan statistik parametrik sedangkan apabila penyebarannya tidak normal maka

Bk = 1+(3,3) log n

P =

X =

(53)

akan digunakan teknik statistik non parametrik. Rumus yang digunakan untuk pengujian normalitas disttribusi data digunakan rumus Chi Kuadrat:

Keterangan :

X2 = Chi-Kuadrat yang harus dicari

f0 = Frekuensi hasil pengamatan

fe = Frekuensi yang diharapkan

fe = Frekuensi yang diharapkan

Bi = Jumlah frekuensi pada baris ke-i

Li = Jumlah frekuensi pada lajur ke-i

n = Jumlah frekuensi seluruh observasi

Langkah yang ditempuh dalam menggunakan Rumus Chi-Kuadrat tersebut adalah sebagai berikut:

- Membuat tabel distribusi frekuensi unutk memberikan harga-harga yang digunakan dalam menentukan rentangan, kelas interval, panjang kelas, dan mencari rata-rata/simpangan baku.

(54)

- Mencari angka standar (Z) sebagai batas kelas dengan rumus:

Keterangan:

X = Rata-rata distribusi

Xi = Skor batas kelas distribusi S = Simpangan baku

- Mencari luas daerah antara O dengan Z (O-Z) dari tabel distribusi Chi-Kuadrat.

- Mencari luas tipe interval dengan cara mencari selisih luas O-Z kelas interval.

Penentuan z score dalam pengolahan data penelitian ini dilakukan melalui prosedur NPar Test Kolmogorov-Smirnov pada program SPSS Statistics

v.20.

- Mencari frekuensi yang diharapkan (Ei) dengan cara mengalihkan luas tiap kelas interval dengan ∑ f2 atau n.

- Mencari frekuensi pengamatan (fo) dengan cara mengisikan frekuensi (fi) tiap kelas interval sesuai dengan bilangan pada tabel distribusi frekuensi. - Mencari Chi-Kuadrat (X2).

- Menentukan keberartian X2 dengan cara membandingkan X2hitung dengan

X2tabel dengan kriteria distribusi data dikatakan normal apabila X2hitung >

X2kritik dan distribusi data dinyatakan tidak normal apabila X2hitung < X2kritik.

(55)

Proses pengolahan uji normalitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan prosedur Generalized linier model Chisquare pada program SPSS Statistics v.20. Sedangkan tabel konsultasi Chi Kuadrat yang digunakan bersumber dari Arikunto (2010:405).

b. Uji Linieritas

Salah satu asumsi dari analisis regresi adalah linieritas. Maksudnya apakah garis regresi antar variabel independent dan variabel dependent membentuk garis linier atau tidak. Kalau tidak linier maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan (Sugiono, 2008:265).

Adapun untuk menguji linieritas hubungan antar variabel dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

- Menurut Hipotesis, yaitu:

Ho : Hubungan antar variabel berpola tidak linier Ha : Hubungan antar variabel berpola linier

- Mencari Jumlah Kuadrat Error (JKE), dengan rumus:

- Mencari Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (JKTC), dengan rumus:

- Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (RJKTC), dengan rumus:

JKE =

JK

TC

= JK

Res

- JK

E

(56)

- Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat Error (RJKE), dengan rumus:

- Mencari Nilai Fhitung, dengan rumus:

- Mencari Nilai F(tabel), dengan rumus:

- Menentukan keputusan pengujian linieritas, dengan ketentuan: Jika, Fhitung

> Ftabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak, berarti linier, Jika, Fhitung < Ftabel,

maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti tidak linier (Riduwan, 2007:104).

Pengujian linieritas data penelitian ini dipermudah dengan menggunakan prosedur Curve Estimation pada program SPSS Statistics

v.20. Sedangkan nilai tabel konsultasi yang digunakan bersumber dari

Sudjana (2009:186-187).

Pengujian linieritas data penelitian dilakukan melalui proses pengujian dengan menggunakan formula analisis ragam atau analisis varian untuk menentukan nilai Fisher (F), atau yang dikenal dengan uji F.

RJK

E

=

F

hitung

=

(57)

Untuk mencari nilai-nilai tersebut, data tiap variabel yang telah dimasukan ke dalam tabel induk, disusun rata-ratanya (lihat lampiran 5). Dari rata-rata tiap variabel ini selanjutnya diolah dengan prosedur Tset

Newvar=one untuk mengetahui nilai Fisher (F) nya.

4. Pengujian Hipotesis

a. Analisis korelasi

Untuk menganalisis korelasi antara variabel lingkungan kerja (X1) dengan efektifitas kerja pegawai (Y), variabel kompensasi (X2) dengan variabel efektivitas kerja pegawai (Y), dan antara variabel lingkungan kerja (X1) dengan variabel kompensasi (X2), digunakan prosedur Correlation pada program SPSS Statistics v.20 yaitu dengan formula korelasi momen

hasil kali Pearson atau Product Moment.

Dilanjutkan dengan uji signifikansi menggunakan formula uji t (Sugiyono,2008:259) berikut:

t = hasil uji t

n = banyaknya subjek = koefisien korelasi

Nilai thitung dikonsultasikan dengan nilai ttabel pada derajat kebebasan,

(58)

kesimpulan ditetapkan apabila nilai thitung < nilai ttabel maka Ho diterima, dan

jika nilai thitung > ttabel maka Ho ditolak.

Untuk mengukur besarnya pengaruh dari masing-masing variabel independen (X1 dan X2), digunakan formula koefisien kontingensi (Arikunto,2010:336) yang didasarkan pada perolehan nilai X2, yakni:

KK = koefisien kontingensi

N = banyaknya subjek

= harga chi kuadrat yang diperoleh

Dari hasil perhitungan tersebut akan diperoleh besarnya pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dalam bentuk persentase.

Analisis selanjutnya adalah menghitung persamaan regresinya. Persamaan regresi dapat digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dimanipulasi atau dirubah-rubah (Sugiyono, 2008:261).

Adapun persamaan regresi yang digunakan adalah regresi linier ganda yang diterapkan melalui prosedur Regression pada program SPSS Statistics

(59)

Penggunaan formula ini dikarenakan analisis regresi yang dilakukan melibatkan lebih dari satu variabel bebas (Sudjana,2009:62). Formula yang digunakan adalah sebagai berikut:

Keterangan:

y = Harga variabel Y yang diprediksikan

a = Konstanta, apabila harga X = 0

b = Koefisien regresi, yaitu besarnya perubahan yang terjadi pada Y jika satu unit perubaha terjadi pada X

x = Harga Variabel X

Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut: a) Mencari parameter

……….. I

……….. II

Disubstitusikan dengan menganggap a = 0: b) Mencari parameter

……….. I

Mensubstitusikan nilai c) Mencari parameter

Mensubstitusikan nilai dan ke dalam rumus persamaan regresi:

Maka diperoleh persamaan regresinya dengan mensubstitusikan ketiga parameter tadi.

(60)

variabel independen terhadap variabel dependen (Sugiyono, 2005:250). Formula yang digunakan adalah rumus korelasi tata jenjang atau

rho-Spearman (Arikunto, 2010:321).

= Koefisien korelasi tata jenjang (Spearman)

D = Difference (bea antara jenjang tiap subjek)

N = Banyaknya subjek

Dan dilanjutkan uji signifikansi dengan menggunakan rumus:

r2 = koefisien korelasi ganda k = jumlah variabel independen

n = jumlah sampel (Sugiyono, 2008:266)

Kemudian nilai Fhitung dikonsultasikan dengan nilai Ftabel dengan

derajat kebebasan (dk) pembilang = k dan (dk) penyebut = (n-k-1) pada taraf signiikansi 95 % dengan ketentuan jika nilai Fhitung < nilai Ftabel maka

(61)

BAB IV

(62)

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan maka terdapat beberapa temuan penelitian sebagai berikut :

1. Lingkungan kerja pada Dinas Pendidikan di Kabupaten Kuningan berkategori cukup baik, terlihat dari indikator Lingkungan kerja fisik, Lingkungan kerja non fisik. Jadi secara umum, kondisi lingkungan kerja di lembaga tersebut sudah terealisasi dengan baik.

Kompensasi yang diberikan kepada pegawai Dinas pendidikan di Kabupaten Kuningan berkategori baik. Hal ini berarti bahwa kompensasi yang diterima pegawai dalam bentuk finansial (gaji, tunjangan, tabungan pensiun, bonus, dan insentif) maupun non finansial (penghargaan, pujian, rekan kerja, jenjang karir, peran kepala sekolah, kebijakan sekolah, dan iklim kerja) sudah berjalan sesuai dengan harapan/keinginan pegawai.

(63)

Lingkungan kerja dirasakan pegawai (lingkungan kerja fisik dan lingkungankerja non fisik) di linkungan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kuningan berkontribusi terhadap efektivitas kerja pegawai.

3. Kompensasi berpengaruh terhadap efektivitas pegawai. Semakin baik kompensasi yang diterima/dirasakan pegawai maka semakin baik efektivitas kerja pegawai yang ditunjukkan. Kompensasi yang diterima pegawai dalam bentuk finansial dan non finansial merupakan faktor pendukung peningkatan efektivitas kerja pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kuningan.

(64)

Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan di atas, peneliti mengemukakan saran sebagai berikut:

1. Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kuningan

Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kuningan hendaknya dapat mempertahankan kondisi lingkungan kerja yang sudah berjalan dengan baik sehingga dapat meningkatkan produktivitas pegawai.

Dalam pemberian kompensasi dalam bentuk (gaji, tunjangan, tabungan pensiun, bonus, dan insentif) maupun non finansial (penghargaan, pujian, rekan kerja, jenjang karir, peran kepala sekolah, kebijakan sekolah, dan iklim kerja) hendaknya dapat dipertahankan pelayanannya. Sedangkan pemberian kompensasi yang perlu ditingkatkan lagi oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga agar menjadi lebih baik adalah kompensasi dalam bentuk tunjangan fungsional, tunjangan perbaikan penghasilan, kesempatan memperoleh tunjangan profesi, THR, dan beasiswa pendidikan.

Dari segi efektivitas kerja pegawai yabng dilihat dari Kompensasi dasar, Kompensasi Variabel, Kompensasi finansial tidak langsung, Kompensasi non finansial kepuasan dari pekerjaan, dan Kompensasi berupa kondisi lingkungan yang sudah berjalan dengan baik, maka Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga hendaknya dapat mempertahankan aspek-aspek tersebut sebagai usaha mewujdukan visi misi lembaga yang lebih baik

(65)

pegawai dalam penyelesaian tugas, distribusi beban tugas yang adil, serta meningkatkan keterlibatan pegawai dalam penyusunan kebijakan lembaga. 2. Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kuningan

(66)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahmat, F. (2003). Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:Rineka Cipta

Ali, M.(1996). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung:Sinar Baru

Alan Brache, 2002, Seri Manajemen Sumber Daya Manusia “

Kinerja/Performance “ (Ed), Tujuh Asumsi Yang Menghambat

Perbaikan Kinerja, hal55 – 61, Jakarta, PT. Elex Media

Komputindo-Anwar Prabu Mangkunegara, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Armstrong, M, 1998, Performance Management, Clays,Ltd,St.Ives ple, England. Cascio, Wayne F .(1991). Managing Human Resaurce, Productivity, Quality of.

Work Life.5th ed: New York:Mc Graw Hill.

Greenberg, Gerald dan Baron, Robert A. (2003). Behavior in Organization :

Understanding and Managing the Human Side of Work. 3th ed.

Boston:Allyn and Bacon.

Hasibuan, Malayu S.P, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta.

Kementrian Pendidikan Nasional.Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 2010.Pedoman Pelaksanaan Penilaian

Kinerja guru (PK Guru).Jakarta.www.bermutuprofesi.org

Margono . 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : rineka cipta.

Mathis R.L dan Jackson J.H, 2002, Manajemen Sumber daya Manusia, SalembaEmpat, Jakarta.

(67)

Moekijat, Drs, 1998, Perencanaan Sumber Daya Manusia, CV Mandar Maju, Bandung.

Zin, Razali Mat. (2004). Perception of Professional Engineers Towar Quality of

Work Life and Organizational Commitment. Gajahmada International

Journal of Business Vol.6 No.3, p.323-324.

Nitisemito, S. Alex. (2002). Wawasan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grafis Ndraha, Taliziduhu. (2005). Teori Budaya organisasi. Jakarta: Rineka Cipta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1979 Tentang

Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil

Prawirosentono, Suyadi. (1997). Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta : Ravianto. J. (1989). Kualitas dan Produktivitas. Jakarta : Lembaga Sarana Informasi Usaha Dan Produktivitas.

Rivai,Veithzal (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari

Teori ke Praktik. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Ruky A, 2001, Sistem Manajemen Kinerja, Gramedia, Jakarta.

Saputra, Atmaja. (2001). Metode Penelitian. Bandung:Pendidikan Teknik Bangunhan FPTK UPI

Sarwoto.(1991). Dasar-Dasar Organisasi Manajemen. Jakarta:Ghalia

Siagian, P. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:Bumi Aksara Simamora Henry, 1978, Manajemen Sumebr Daya Manusia, STIE YKPN,

Yogyakarta.

Steers, Richard, M.. (1999). Efektifitas Organisasi: Kajian Perilaku (Alih Bahasa

M.Yamin). Jakarta:Erlangga

Suryono, Yoyon. (2011). Pengembangan Sumber Daya Manusia: Pendekatan.

Startegis dan Pendidikan. Yogyakarta: Gama Media

Sutarto, (1981). Dasar-dasar Organisasi.Yogyakarta: Gadjah Mada University BPFE

(68)

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas Undang – Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok – Pokok Kepegawaian

Wursanto. (2009). Dasar-Dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta: Andi

Zin, Razali Mat. (2004). Perception of Professional Engineers Towar Quality of

Work Life and Organizational Commitment. Gajahmada International

Gambar

Tabel 4.19  Tabel4.20
Tabel Deskripsi X2
Gambar 3.1 Hubungan Variabel
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
+5

Referensi

Dokumen terkait

Pendekatan kondisi tempat kerja ini bertentangan dengan prinsip yang diusulkan oleh Heinrich yang mengatakan bahwa sebagian besar kecelakaan disebabkan oleh tindakan manusia..

Berikut akan dipaparkan analisis variasi jawaban siswa pada indikator mengkategorikan: (a) Jawaban siswa kode NJI dengan kategori kemampuan sedang: Dari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio likuiditas dan rasio profitabilitas terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada perusahaan perbankan yang

Penulisan ilmiah ini menjelaskan proses pembuatan aplikasi registrasi pasien rawat inap rumah sakit mulai dari tahap perancangan, pembuatan dan penulisan program hingga penjelasan

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Loan to Deposit Ratio (LDR), Loan to Asset Ratio (LAR), Return on Asset (ROA), dan Return on

1. Rasa ingin tahu: memiliki keingingtahuan untuk menambah wawasan dengan menggali dari berbagai sumber terkait limbah pada kendaraan bermotor. Tanggung jawab:

Upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh pihak bank untuk mengatasi kredit bermasalah tersebut pada tahapan pertama adalah upaya penyelamatan kredit, dengan syarat apabila

Metode analisis jalur ( path analysis ) menurut Garson dari Caroline State University (dalam Sarwono, 2007:7) merupakan bentuk regresi yang digunakan untuk