Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar/FPEB/419/UN.40.7.D1/LT/2013
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN DAN
DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP PENDAPATAN
(Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamatadi Kota Bandung)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh
NURDINNI WIDIANTI
0909041
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN DAN DIFERENSIASI
PRODUK TERHADAP PENDAPATAN
(Survey Terhadap Pengusaha Sentra industri Kreatif Cinderamata di
Kota Bandung)
Oleh:
NURDINNI WIDIANTI
Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Nurdinni Widianti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2013
Hak Cipta dilindungi Undang-undang.
Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu NURDINNI WIDIANTI
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP PENDAPATAN
(Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Ikaputera Waspada,M.M Yana Rohmana, S.Pd., M.Si.
NIP. 19610420 198703 1 002 NIP. 19790625 200501 1 002
Mengetahui,
Ketua Program Pendidikan Ekonomi
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI Bandung
Dr. Ikaputera Waspada, MM.
i Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
“Pengaruh Perilaku Kewirausahaan dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey pada Pengusaha Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung)”
di bawah bimbingan Dr. Ikaputera Waspada, MM dan Yana Rohmana, S.Pd, M.Si
Oleh
Nurdinni Widianti 0909041
Permasalahan dalam penelitian ini yaitu pertumbuhan pendapatan pengusaha yang cenderung menurun akibat dari adanya berbagai faktor, baik faktor perilaku kewirausahaan pengusaha, kemampuan dalam diferensiasi produk, kreatifitas pengusaha, permodalan, sampai dengan tingginya harga bahan baku. Faktor-faktor tersebut diidentifikasi menjadi penyebab turunnya pertumbuhan pendapatan pengusaha, terutama faktor perilaku kewirausahaan pengusaha itu sendiri dan kemampuan pengusaha dalam menciptakan keanekaragaman dalam produksi barangnya.
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian yaitu pengusaha industri kreatif cinderamata di Kota Bandung yaitu di Sentra Industri Cinderamata Keramik Kebon Jayanti Kecamatan Kiaracondong, Sentra Industri Kerajinan Tangan (Handycraft) Pagarsih Kecamatan Bojongloa, dan Sentra Industri Percetakan Pagarsih Kecamatan Astanaanyar. Sampel sebanyak 52 pengusaha. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survey eksplanatori dengan menggunakan angket sebagai alat pengumpul data dan teknik menggunakan regresi linier berganda, Dalam analisis data menggunakan bantuan program SPSS
21 for Windows.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh temuan bahwa secara simultan maupun secara parsial variabel perilaku kewirausahaan dan diferensiasi produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pengusaha.
ii Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
“The Effect of Entrepreneurial Behaviour and Product Differentiation to Revenue
(A Survey on the Creative Souvenirs Industry Enterprise in Bandung)” under the
guidance ofDr. Ikaputera Waspada, MM andYana Rohmana, S.Pd, M.Si
by
Nurdinni Widianti 0909041
Problem in this research is entrepreneurs’revenue growth which tend to decline as a result of the existence of many factors, both entrepreneurial behaviors of entrepreneurs’ factor, the ability to make product differentiation, enterpreneur’s creativity, capitalization, and the high price of raw materials. These factors has been identified as the cause of declining entrepreneurs’ revenue growth, especially the entrepreneurial behaviors of entrepreneurs’ factor and ability to make difference of the craft production itself.
The object in this research is the creative souvenirs industry enterprise in Bandung, at Sentra Industri Cinderamata Keramik Kebon Jayanti Kecamatan Kiaracondong, Sentra Industri Kerajinan Tangan (Handycraft) Pagarsih Kecamatan Bojongloa, and Sentra Industri Percetakan Pagarsih Kecamatan Astanaanyar. Sample used is 52 respondents, using an explanatory survey method and questionnaire to collect the data. The technique used is multiple linier regression analysis. Data analysis is using SPSS 21 for Windows’ program.
Based on the research results obtained that simultaneously or partially the entrepreneurial behaviour and product differentiation variableshave a positive and significant effect on the entrepreneurs’ revenue.
Keywords: enterpreneurial behaviour, product differentiation, revenue,
vi Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
ABSTRAK………... ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR. ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH. ... iv
DAFTAR ISI………. ... vi
DAFTAR TABEL…….. ... ix
DAFTAR GAMBAR…. ... x
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1.Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2.Rumusan Masalah ... 6
1.3.Tujuan dan Manfaat penelitian... 7
1.3.1 Tujuan Penelitian... 7
1.3.2 Manfaat Penelitian... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS .... 9
2.1Kajian Pustaka ... 9
2.1.1. Konsep UMKM ... 9
2.1.1.1.Pengertian UMKM ... 9
2.1.1.2.Kriteria UMKM... 11
2.1.2.Konsep Pendapatan ... 11
2.1.2.1.Pengertian Pendapatan ... 11
2.1.2.2.Pendapatan UMKM... 13
2.1.2.3.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan ... 13
2.1.3.Konsep Pasar Monopolistik ... 14
2.1.4.Konsep Industri Kreatif dan Kerajinan Cinderamata ... 16
2.1.5.Konsep Perilaku Kewirausahaan ... 18
2.1.5.1.Konsep Perilaku ... 18
vii Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.1.5.3.Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Pendapatan ... 20
2.1.6.Konsep Diferensiasi Produk ... 22
2.1.6.1.Pengertian Diferensiasi Produk ... 22
2.1.6.2.Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan ... 23
2.1.7.Penelitian Terdahulu ... 24
2.2.Kerangka Pemikiran ... 25
2.3.Hipotesis ... 28
BAB III METODE PENELITIAN... 29
3.1.Objek Penelitian ... 29
3.2.Metode Penelitian... 29
3.3.Populasi dan Sampel ... 29
3.3.1. Populasi ... 29
3.3.2. Sampel ... 30
3.4.Operasional Variabel ... 30
3.5.Teknik Pengumpulan Data ... 32
3.6.Sumber dan Jenis Data ... 33
3.7.Pengujian Instrumen Penelitian... 33
3.7.1. Tes Validitas ... 35
3.7.2. Uji Reliabilitas... 36
3.8.Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 35
3.8.1 Teknik Analisis Data ... 36
3.8.1.1.Uji Asumsi Klasik ... 37
3.8.2. Pengujian Hipotesis ... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45
4.1.Hasil Penelitian ... 45
4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 45
4.1.2 Gambaran Umum Responden ... 47
4.1.3 Gambaran Umum Variabel Penelitian ... 58
viii Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.1.5 Hasil Analisis Data ... 66
4.1.6 Uji Asumsi Klasik ... 68
4.1.7 Pengujian Hipotesis ... 70
4.2.Pembahasan Hasil Penelitian ... 74
4.3.Implikasi Pendidikan ... 80
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 83
5.1.Kesimpulan ... 83
5.2.Saran ... 83
ix Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Pengusaha Kecil, Menengah, Besar di Kota Bandung Tahun
2009 – 2012 ... 2
Tabel 1.2 Pertumbuhan Pendapatan Pada Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung ... 5
Tabel 3.1 Jumlah Pengusaha Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung ... 30
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel ... 31
Tabel 4.1 Nama Pengusaha Sentra Industri Keramik Kebon Jayanti ... 49
Tabel 4.2 Nama Pengusaha Sentra Aksesoris (Handycraft) Pagarsih ... 50
Tabel 4.3 Nama Pengusaha Sentra Percetakan Pagarsih ... 52
Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 54
Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ... 55
Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Usaha ... 56
Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 57
Tabel 4.8 Klasifikasi Rata-rata Pendapatan Dalam Satu Bulan Terakhir ... 59
Tabel 4.9 Skor Alternatif Jawaban Skala Likert ... 60
Tabel 4.10 Klasifikasi Bobot Standar Variabel Perilaku Kewirausahaan ... 60
Tabel 4.11 Deskripsi Skor Capaian Variabel Perilaku Kewirausahaan ... 61
Tabel 4.12 Klasifikasi Bobot Standar Variabel Diferensiasi Produk ... 63
Tabel 4.13 Deskripsi Skor Capaian Variabel Diferensiasi Produk ... 63
Tabel 4.14 Uji Validitas Variabel Perilaku Kewirausahaan (X1) ... 64
Tabel 4.15 Uji Validitas Variabel Diferensiasi Produk (X2) ... 65
Tabel 4.16 Uji Reliabilitas Variabel ... 66
Tabel 4.17 Corelation Statistics ... 68
Tabel 4.18 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ... 71
Tabel 4.19 Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F) ... 72
x Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 28
Gambar 3.1 Statistika d Durbin- Watson ... 42
Gambar 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 54
Gambar 4.2 Responden Berdasarkan Usia ... 55
Gambar 4.3 Responden Berdasarkan Lama Usaha ... 57
Gambar 4.4 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 58
Gambar 4.5 Klasifikasi Rata-rata Pendapatan Perbulan Responden ... 61
Gambar 4.6 Uji Heteroskedastisitas ... 67
Gambar 4.7 Pengujian Autokorelasi dengan Uji Durbin Watson ... 69
Gambar 4.8 Uji t Variabel Perilaku Kewirausahaan ... 70
1
Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini sektor industri merupakan salah satu penggerak utama
dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Meningkatnya kemampuan sektor
industri merupakan bagian terpenting bagi peningkatan potensi ekonomi nasional.
Hal ini dapat dilihat dari peranannya dalam penyediaan kesempatan kerja dan
lebih mampu bertahan terhadap krisis ekonomi, karena karakteristiknya yang
fleksibel dan banyak memanfaatkan sumber daya lokal.
Sementara itu, pengertian industri itu sendiri adalah sekumpulan atau
gabungan dari beberapa perusahaan yang memproduksi barang sejenis tertentu di
cakupan wilayah tertentu. Industri juga dibagi kedalam tiga jenis yaitu, industri
besar, industri sedang, dan industri kecil.
Perkembangan industri-industri yang dimaksud diatas, kini semakin
meningkat sehingga mengakibatkan adanya persaingan yang semakin ketat.
Sebagian besar, suatu perusahaan atau industri memiliki tujuan yang sama yakni
berorientasi untuk mendapatkan sejumlah keuntungan semaksimal mungkin.
Dalam kondisi tersebut, perkembangan industri kecil atau yang sering
kita sebut sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki kontribusi
yang cukup penting dalam perekonomian. Kemampuannya untuk tetap bertahan
dimasa krisis ekonomi merupakan bukti bahwa sektor UMKM ini merupakan
bagian dari industri yang kuat. Keberhasilan pembangunan ekonomi ditunjukkan
oleh nilai tambah, kesempatan kerja dan pemerataan kesempatan berusaha,
sehingga industri makin efektif menjadi penggerak utama dalam perekonomian.
Pertumbuhan industri dapat berlangsung dengan baik apabila
didukung oleh beberapa faktor. Selain faktor teknologi industri, dukungan dan
2
Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sekitar wilayah industri dibina dan dipersiapkan untuk menerima kehadiran dan
kelanjutan adanya suatu industri.
Berdasarkan penjelasan diatas, pengembangan terhadap sektor swasta
merupakan suatu hal yang tidak diragukan lagi perlu untuk dilakukan. UKM
(Usaha Kecil Menengah) memiliki peran penting dalam pengembangan usaha di
Indonesia, khususnya di Kota Bandung.
UKM juga merupakan cikal bakal dari tumbuhnya usaha besar.
Hampir semua usaha besar berawal dari UKM. UKM harus terus ditingkatkan dan
dapat berperan aktif agar dapat maju dan bersaing dengan perusahaan besar. Jika
tidak, UKM di Indonesia, khususnya di Kota Bandung yang merupakan jantung
perekonomian Indonesia tidak akan bisa maju dan berkembang.
Tabel 1.1
Jumlah Pengusaha Kecil, Menengah, Besar di Kota Bandung Tahun 2009 – 2012
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat (Data Diolah)
Merujuk pada tabel 1.1 diatas, terlihat bahwa jumlah pengusaha di
Kota Bandung semakin menurun dari tahun ke tahun, baik itu pengusaha kecil,
menengah, dan besar. Penurunan yang paling menonjol terlihat pada jumlah
pengusaha kecil, dari tahun 2009 ke tahun 2010, jumlah semula yaitu pada tahun
2009 sebanyak 3.119 pengusahaturun menjadi 1.187 pengusaha pada tahun
2010-2012.
Sama hal nya dengan pengusaha menengah dan pengusaha besar,
jumlah pengusaha tersebut turun dari tahun 2009 ke tahun 2010-2012. Pada tabel
terlihat jumlah pengusaha menengah pada tahu 2009 yaitu 663 pengusaha turun
3
Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sementara untuk jumlah pengusaha besar, terjadi penurunan dan
peningkatan dari tahun 2009-2012. Berdasarkan tabel terlihat jelas, pada tahun
2009 jumlah pengusaha sebanyak 406 pengusaha, turun menjadi 179 pengusaha
pada tahun 2010. Kemudian terjadi peningkatan pada tahun 2011 menjadi 182
pengusaha dan pada tahun 2012 menjadi 183 pengusaha.
Dalam konsep Usaha Kecil Menengah (UKM), terdapat kategori
industri kreatif (cinderamata). Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pusat
Statistik Nomor 57 Tahun 2009 Tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia, mendefinisikan industri kreatif sebagai industri yang berasal dari
pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta bakat individu untuk menciptakan
kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan
mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.
Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 57 Tahun
2009 Tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia, industri kerajinan cinderamata dapat digolongkan kedalam : (1) Industri Pakaian Jadi, (2) Industri
Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki, (3) Industri Kayu, Barang dari Kayu dan
Gabus (Tidak Termasuk Furnitur), (4) Industri Barang Anyaman dari Bambu,
Rotan dan Sejenisnya, (5) Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman.
Ada beberapa sentra industri kreatif yang tergolong industri kerajinan
cinderamata di kota Bandung yaitu Sentra Kerajinan Cinderamata Keramik yang
terletak di Jalan Kebon Jayanti Bandung , Sentra Industri Aksesoris Pakaian Anak
Pagarsih yang terletak di Jalan Pagarsih, Gang Pasantren, kecamatan Bojongloa
Kaler Bandung, dan Sentra Industri Percetakan Pagarsih yang terletak di Jalan
Pagarsih Kecamatan Astana Anyar Bandung.
Yang pertama, Sentra Kerajinan Cinderamata Keramik yang terletak
di Jalan Kebon Jayanti Bandung. Fokus sentra ini adalah produksi
keramik-keramik yang berupa guci atau hiasan seperti hiasan piring atau stonewear.
Menurut salah satu pengusaha yaitu Bapak Oma Rukman (67) yang mulai terjun
4
Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dihasilkan bisa mencapai 300 buah hiasan kecil dan sekitar 25 buah hiasan guci
besar per minggu.
Yang kedua, Sentra Industri Aksesoris (Handycraft) Pagarsih . Fokus sentra ini adalah memproduksi aksesoris dan berbagai macam jenis pakaian anak
umur 1 – 5 tahun. Di sentra ini terdapat 9 pengusaha pakaian anak. Kapasitas
produksi per tahunnya sebanyak 852.200 lusin dengan nilai investasi Rp. 2,319
Milyar dan menyerap tenaga pekerja sebanyak 186 Orang.
Yang ketiga, Sentra Industri Percetakan Pagarsih. Fokus sentra ini
adalah memberikan jasa percetakan untuk berbagai macam souvenir baik berupa
gift card, kartu ucapan terimakasih dalam pernikahan, dll. Terdapat 36 pengusaha
jasa percetakan. Kapasitas produksi per tahunnya sebanyak 11.900 Rim dengan
nilai investasi Rp. 1,485 Milyar dan menyerap tenaga pekerja sebanyak 68 Orang.
Namun, setelah melakukan wawancara kepada beberapa pengusaha di
ketiga sentra industri kreatif tersebut, ternyata ketiga industri kreatif ini
mengalami penurunan pertumbuhan pendapatan setiap bulannya. Berbagai macam
faktor menjadi penyebab turunnya omset usaha yang mengakibatkan penurunan
pendapatan penggusaha di ketiga sentra tersebut.
Yang pertama, Sentra Kerajinan Cinderamata Keramik yang terletak
di Jalan Kebon Jayanti Bandung. Dalam wawancara dengan salah satu pengusaha
yaitu Bapak Oma Rukman, beliau menyatakan kenaikan harga bahan bakar
minyak (BBM) menyerang berbagai sektor industri tak terkecuali keramik. Hal ini
menyebabkan biaya bahan baku tanah liat dan minyak tanah melonjak yang
menyebabkan ketidakstabilan pendapatan pengusaha. Bahkan sejak BBM naik,
sebanyak 75 persen perajin keramik di Kiaracondong bangkrut.
Yang kedua, Sentra Industri Aksesoris (Handycraft) Pagarsih. Dalam wawancara yang dilakukan dengan salah satu pengusaha yang waktu usahanya
paling lama yakni 13 tahun yaitu Ibu Neneng di tokonya yang bernama Toko
Mentari, beliau menyatakan bahwa semenjak kenaikan harga BBM dan menjelang
waktu puasa, biaya transportasi untuk pengiriman bahan baku meningkat, hal ini
5
Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Yang ketiga, Sentra Industri Percetakan Pagarsih. Wawancara pada
industri ini dilakukan pada pengusaha yang omsetnya cenderung besar dan lama
waktu usahanyapun sudah 10 tahun yaitu Bapak Philip (Toko Pelita Jaya) dan
Bapak Buyung (Toko Sinar Pelita). Hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa
menjelang bulan puasa sentra ini cenderung mengalami penurunan pendapatan.
Serta biaya perawatan peralatan dan mesin-mesin pun cenderung meningkat,
sehingga pengusaha pada sentra industri percetakan pagarsih ini harus membagi
antara pos untuk pendapatan dan pos untuk biaya operasional usaha yang mereka
lakukan.
Dibawah ini adalah deskripsi menurunnya pertumbuhan pendapatan
pengusaha-pengusaha pada ketiga sentra diatas yaitu Sentra Kerajinan Keramik
Kebon Jayanti, Sentra Industri Pakaian Jadi Anak Pagarsih, dan Sentra Industri
Percetakan Pagarsih. Agar lebih jelas berikut dideskripsikan dalam sebuah tabel :
Tabel 1.2
Pertumbuhan Pendapatan Pada Pengusaha Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung
Sumber : Pra penelitian terhadap pengusaha di ketiga sentra industri kreatif (Data Diolah)
Merujuk pada tabel 1.2 tentang pertumbuhan pendapatan pengusaha di
ketiga industri diatas dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan ketiga sentra
industri tersebut mengalami penurunan dalam pertumbuhan pendapatan. Data ini
6
Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengusaha pada setiap sentra, kecuali di sentra kerajinan keramik kebon jayanti,
wawancara hanya dilakukan pada tiga orang pengusaha.
Dalam tabel tersebut diketahui bahwa pengusaha sentra kerajinan
keramik kebon jayanti mengalami penurunan pertumbuhan pendapatan. Pada
bulan April 2013 – Mei 2013 pertumbuhan pendapatan sebesar 1,8%. Namun
pada bulan Mei 2013 – Juni 2013 pertumbuhan pendapatan turun pada level 2,7%.
Dapat diketahui pula pengusaha pada sentra aksesoris (Handycraft) pagarsih pun mengalami penurunan pertumbuhan pendapatan. Pada bulan April
2013 – Mei 2013 pertumbuhan pendapatan sebesar 10%. Namun pada bulan Mei
2013 – Juni 2013 pertumbuhan pendapatan turun pada level 16,6%.
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui pula bahwa pengusaha pada
sentra percetakan pagarsih mengalami hal yang sama yaitu penurunan
pertumbuhan pendapatan. Pada bulan April 2013 – Mei 2013 pertumbuhan
pendapatan sebesar 5,2%. Namun pada bulan Mei 2013 – Juni 2013 pertumbuhan
pendapatan turun pada level 11%.
Pada dasarnya semua pengusaha ingin meningkatkan pendapatan
maksimum yang biasanya dilakukan melalui penjualan produknya. Banyak faktor
yang menyebabkan turunnya pendapatan usaha diantaranya faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi pendapatan diantaranya biaya promosi, lokasi usaha,
kurangnya kreativitas dan diferensiasi. Selain itu menurut hasil wawancara
dengan pengusaha Kerajinan Cinderamata tersebut faktor yang diduga
mempengaruhi penurunan pendapatan adalah akibat kurangnya memiliki sikap
kreatif dan inovatif pada perkembangan produknya.
Dengan adanya pengembangan produk yang bervariatif akan membuat
harapan terhadap minat konsumen. Ketertarikan konsumen terhadap produk yang
bervariatif akan sangat mempengaruhi volume penjualan. Oleh karena itu dengan
kurangnya kreatifitas pengusaha dalam diferensiasi produknya menyebabkan
industri ini lemah dalam variasi produk yang ditawarkannya.
Berdasarkan pemaparan diatas penulis bermaksud untuk melakukan
7
Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung) “.
1.2 Rumusan Masalah
Merujuk pada latar belakang masalah diatas, terlihat bahwa yang
menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi pendapatan. Setiap pengusaha menginginkan usaha yang
dijalankannya memperoleh keuntungan yang besar. Pada umumnya setiap industri
memiliki permasalahan yang kompleks mulai dari permodalan, harga jual,
diferensiasi produk, perilaku kewirausahaan, persaingan, lokasi usaha dan
sebagainya.
Dari berbagai faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha di atas,
penulis membatasi beberapa permasalahan yang akan diteliti, diantaranya yaitu
perilaku kewirausahaan dan diferensiasi produk. Berdasarkan uraian tersebut
maka penulis mengemukakan perumusan masalah sebagai berikut :
1) Bagaimana gambaran perilaku kewirausahaan, diferensiasi produk dan
pendapatan Pengusaha Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung ?
2) Bagaimana pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap pendapatan Pengusaha
Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung ?
3) Bagaimana pengaruh diferensiasi produk terhadap pendapatan Pengusaha
Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung ?
1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka
tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui gambaran perilaku kewirausahaan, diferensiasi
produk dan pendapatan Pengusaha Industri Kreatif Cinderamata di Kota
8
Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Untuk mengetahui pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap
pendapatan Pengusaha Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung.
3) Untuk mengetahui pengaruh diferensiasi produk terhadap pendapatan
Pengusaha Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran untuk memperkaya khasanah ilmu ekonomi mikro,
khususnya terkait dengan perilaku kewirausahaan dan diferensiasi
produk guna meningkatkan pendapatan pengusaha.
2) Secara praktis diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran
serta informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan
pengusaha Pengusaha Industri Kreatif Kerajinan Cinderamata di Kota
Bandung. Juga dapat memberikan masukan bagaimana seorang
pengusaha pakaian jadi anaka ini mampu mempertahankan maupun
29 Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Objek Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 118), objek penelitian adalah
variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika
penelitian. Dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat.
Dimana pendapatan sebagai variabel terikat, sedangkan perilaku kewirausahaan
dan diferensiasi produk sebagai variabel bebas. Variabel tersebut merupakan
objek dari penelitian ini. Adapun subjek dari penelitian ini yaitu Pengusaha
Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung.
3.2Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan
untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji
hipotesis. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
survey eksplanatori (explanatory methode) yaitu suatu metode penelitian yang bermaksud menjelaskan hubungan antar variabel dengan menggunakan pengujian
hipotesis.
Adapun pengertian penelitian survey menurut Suharsimi Arikunto
(1998:91) adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Tujuan dari
penelitian explanatory adalah untuk menjelaskan atau menguji hubungan antar variabel yang diteliti.
30
Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi
Arikunto, 2006: 130). Populasi ini bisa berupa sekelompok manusia,
nilai-nilai, tes, gejala, pendapat, peristiwa-peristiwa, benda dan lain-lain. Dalam
penelitian ini yang menjadi populasi adalah Pengusaha Industri Kreatif
Cinderamata di Kota Bandung. Adapun rincian jumlah pengusaha pada tiga
sentra industri kreatif kerajinan cinderamata tersebut yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.1
Jumlah Pengusaha Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung
No. Nama Sentra Industri Kerajinan Jumlah Pengusaha
1. Sentra Kerajinan Cinderamata
Keramik Kebon Jayanti 7 Pengusaha
2. Sentra Industri Kerajinan Tangan
(Handycraft) Pagarsih 5 Pengusaha
3. Sentra Industri Percetakan Pagarsih 40 Pengusaha
Jumlah 52 Pengusaha
3.3.2 Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 131) Sampel adalah sebagian
atau wakil populasi yang diteliti. Sampel merupakan sebagian anggota dari
populasi yang dipilah dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga
diharapkan dapat mewakili populasinya.
Dalam penelitian ini, sampel penelitian yang akan diambil adalah
semua pengusaha industri kreatif cinderamata di kota bandung yang
berjumlah 52 pengusaha.
31
Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk menguji hipotesis yang diajukan, dalam penelitian ini terlebih
dahulu setiap variabel didefinisikan, kemudian dijabarkan melalui operasionalisasi
variabel. Hal ini dilakukan agar setiap variabel dan indikator penelitian dapat
diketahui skala pengukurannya secara jelas. Operasionalisasi variabel penelitian
secara rinci diuraikan pada Tabel 3.3
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel
Konsep Variabel Operasional Sumber Data
Variabel Dependen
skala likert yang dilihat
32
Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memelihara usahanya. inovasi),
mengorganisasi,
Diferensiasi Produk : Diferensiasi
Data diperoleh dari
jumlah skor dalam
skala likert yang dilihat
dari dibanyaknya
3.5Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dengan teknik tertentu sangat diperlukan dalam analisis
anggapan dasar dan hipotesis karena teknik-teknik tersebut dapat menentukan
lancar tidaknya suatu proses penelitian. Pengumpulan data diperlukan untuk
menguji anggapan dasar dan hipotesis. Untuk mendapatkan data yang diperlukan,
maka teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah :
1) Angket, yaitu pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat
pertanyaan maupun pernyataan tertulis kepada responden yang menjadi
33
Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Studi Dokumentasi, yaitu studi yang digunakan untuk mencari dan
memperoleh hal-hal yang berupa catatan-catatan, laporan-laporan serta
dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
3) Studi literatur, yaitu teknik pengumpulan data dengan memperoleh data
dari buku, laporan ilmiah, media cetak dan lain-lain yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti, yaitu pendapatan.
3.6 Sumber dan Jenis Data
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:129) yang dimaksud dengan sumber
data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Adapun
sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah pengusaha home industry
pada Sentra Rajutan Binong Jati Kota Bandung dan referensi studi pustaka,
artikel, jurnal, dan lain-lain.
Sedangkan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1) Data primer yang diperoleh dari pengusaha industri kreatif cinderamata di
Kota Bandung.
2) Data sekunder diperoleh dari kantor Badan Pusat Statistik (BPS) dan
Disperindag Jawa Barat.
3) Data sekunder diperoleh dari kantor Dinas Koperasi, UKM dan
Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung.
3.7 Pengujian Instrumen Penelitian
Dalam suatu penelitian alat pengumpul data atau instrumen penelitian
akan menentukan data yang dikumpulkan dan menentukan kualitas penelitian.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tentang
perilaku kewirausahaan, diferensiasi produk dan pendapatan.
Skala yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah skala
likert. Skala likert yaitu suatu skala yang terdiri dari sejumlah pertanyaan atau
34
Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dengan menggunakan skala likert, setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan positif dan negatif. Adapun ketentuan skala jawaban sebagai berikut:
Sangat Setuju / Sangat Sering : 5
Setuju/ Sering : 4
Ragu-ragu/ Kadang-kadang : 3
Pernah : 2
Sangat Tidak Setuju/ Tidak Pernah : 1
Dalam suatu penelitian alat pengumpul data atau instrumen penelitian
akan menentukan data yang dikumpulkan dan menentukan kualitas penelitian.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tentang
perilaku kewirausahaan, diferensiasi produk, dan pendapatan.
Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut :
1) Menentukan tujuan pembuatan angket yaitu mengetahui pengaruh perilaku
kewirausahaan dan diferensiasi produk terhadap pendapatan.
2) Menjadikan objek yang menjadi responden yaitu pengusaha kerajinan
cinderamata Kota Bandung.
3) Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden.
4) Memperbanyak angket.
5) Menyebarkan angket.
6) Mengelola dan menganalisis hasil angket.
Agar hipotesis yang telah dirumuskan dapat diuji maka diperlukan
pembuktian melalui pengolahan data yang telah terkumpul. Jenis data yang
dikumpulkan dalam penelitian ini ada yang berupa data ordinal yaitu perilaku
kewirausahaan dan diferensiasi produk. Dengan adanya data berjenis ordinal
maka data tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi data interval dengan
menggunakan Methods of Succesive Interval (MSI) dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Untuk butir tersebut berupa banyak orang yang mendapatkan (menjawab)
35
Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut
Proporsi (P).
Tentukan proporsi kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara proporsi
yang ada dengan proporsi sebelumnya.
Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, tentukan nilai Z untuk
setiap kategori.
Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan
menggunakan tabel ordinat distribusi normal.
Hitung SV (Scale of Value = nilai skala) dengan rumus sebagai berikut:
SV= (Density of Lower Limit) – (Density at Upper Limit)
(Area Bellow Upper Limit) – (Area Bellow Lower Limit)
Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus:
Y = SV + (1+ |SV min|)
Dimana nilai k = 1 + |SV min|
Selain itu, untuk mengolah data dari ordinal ke interval dengan
menggunakan Methods of Succesive Interval (MSI) juga dapat digunakan dengan menggunakan program Succ97.
Selanjutnya agar hasil penelitian tidak bias dan diragukan kebenarannya
maka alat ukur tersebut harus valid dan reliabel. Untuk itulah terhadap angket
yang diberikan kepada responden dilakukan 2 (dua) macam tes, yaitu tes validitas
dan tes reliabilitas.
3.7.1 Tes Validitas
Suatu tes dikatakan memiliki validitas tinggi apabila tes tersebut
menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil dengan maksud
digunakannya tes tersebut. Dalam uji validitas ini digunakan teknik korelasi
36
Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai
r dengan derajat kebebasan (n-2), dimana n menyatakan jumlah banyaknya
responden. Peneliti mengunakan program Microsoft Excel 2007, dalam pengolahan data.
Jika r hitung > r 0,05 dikatakanvalid, sebaliknya jika r hitung r 0,05 tidak
valid.Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai
indeks korelasinya, (Riduwan, 2008: 217).
Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi
Tes reliabilitas adalah tes yang digunakan dalam penelitian untuk
mengetahui apakah alat pengumpul data yang digunakan menunjukan tingkat
ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan, dan konsistensi dalam
mengungkapkan gejala dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan
pada waktu yang berbeda.
Untuk menghitung uji reliabilitas, penelitian ini menggunakan rumus
alpha dari Cronbach sebagaimana berikut:
(Suharsimi Arikunto, 2002: 171)
Dimana; r11 = reliabilitas instrumen
37
Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
n2
= Jumlah varians butir
t2
= varians total
Kriteria pengujiannya adalah jika r hitung lebih besar dari r tabel
dengan taraf signifikansi pada
= 0,05, maka instrumen tersebut adalahreliabel, sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrument tidak
reliabel.
3.8 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.8.1 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, menganalisis data akan menggunakan analisis
regresi linier berganda (multiple linear regression method). Tujuannya untuk mengetahui variabel-variabel yang dapat mempengaruhi pendapatan.
Alat bantu analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan
program komputer SPSS Versi 21. Tujuan Analisis Regresi Linier Berganda adalah untuk mempelajari bagaimana eratnya pengaruh antara satu atau beberapa
variabel bebas dengan satu variabel terikat.
Dalam penelitian ini akan dilakukan pemilihan model fungsi regresi
model linier. Model analisa data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh
antara variabel bebas terhadap variabel terikat dan untuk menguji kebenaran dari
dugaan sementara digunakan model Persamaan Regresi Linier Ganda, sebagai
berikut:
Y = β0+ β1X1+ β2X2 + e
Dimana :
Y = Pendapatan
β0 = konstanta regresi
β1 = koefisien regresi X1
β2 = koefisien regresi X2
38
Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
X2 = Diferensiasi Produk
e = Faktor pengganggu
3.8.1.1. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah situasi di mana terdapat korelasi variabel bebas
antara satu variabel dengan yang lainnya. Dalam hal ini dapat disebut
variabel-variabel tidak ortogonal. Variabel yang bersifat ortogonal adalah variabel-variabel yang
nilai korelasi antara sesamanya sama dengan nol. Ada beberapa cara untuk
medeteksi keberadaan Multikolinearitas dalam model regresi OLS (Gujarati,
2001:166), yaitu:
1) Mendeteksi nilai koefisien determinasi (R2) dan nilai thitung. Jika R2 tinggi
(biasanya berkisar 0,7 – 1,0) tetapi sangat sedikit koefisien regresi yang signifikan secara statistik, maka kemungkinan ada gejala multikolinieritas.
2) Melakukan uji kolerasi derajat nol. Apabila koefisien korelasinya tinggi,
perlu dicurigai adanya masalah multikolinieritas. Akan tetapi tingginya
koefisien korelasi tersebut tidak menjamin terjadi multikolinieritas.
3) Menguji korelasi antar sesama variabel bebas dengan cara meregresi setiap
Xi terhadap X lainnya. Dari regresi tersebut, kita dapatkan R2 dan F. Jika
nilai Fhitung melebihi nilai kritis Ftabel pada tingkat derajat kepercayaan
tertentu, maka terdapat multikolinieritas variabel bebas.
4) Regresi Auxiliary. Kita menguji multikolinearitas hanya dengan melihat
hubungan secara individual antara satu variabel independen dengan satu
variabel independen lainnya.
5) Variance inflation factor dan tolerance.
Dalam penelitian ini akan mendeteksi ada atau tidaknya multiko dengan
uji Variance inflation factor dan tolerance (VIF) antar variabel independen.
Sebagai aturan main yang kasar (rule of thumb), jika koefisien korelasi cukup
39
Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sebaliknya jika koefisien korelasi relatif rendah maka kita duga model tidak
mengandung unsur multikolinieritas.
Apabila terjadi Multikolinearitas menurut Yana Rohmana (2010:
149-154) disarankan untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Tanpa ada perbaikan
2) Dengan perbaikan:
o Adanya informasi sebelumnya (informasi apriori).
o Menghilangkan salah satu variabel independen.
o Menggabungkan data Cross-Section dan data Time Series. o Transformasi variabel.
o Penambahan Data.
2. Heteroskedastisitas (Heteroskedasticity)
Salah satu asumsi pokok dalam model regresi linier klasik adalah bahwa
varian-varian setiap disturbance term yang dibatasi oleh nilai tertentu mengenai variable-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai konstan yang sama dengan
δ2
. inilah yang disebut sebagai asumsi heterokedastisitas (Gujarati, 2001:177).
Heteroskedastisitas berarti setiap varian disturbance term yang dibatasi oleh nilai tertentu mengenai variabel-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai
konstan yang sama dengan atau varian yang sama. Uji heteroskedasitas
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homokesdasitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Keadaan
heteroskedastis tersebut dapat terjadi karena beberapa sebab, antara lain :
Sifat variabel yang diikutsertakan kedalam model.
Sifat data yang digunakan dalam analisis. Pada penelitian dengan
menggunakan data runtun waktu, kemungkinan asumsi itu mungkin benar.
Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mengetahui adanya
40
Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Metode grafik, kriteria yang digunakan dalam metode ini adalah :
Jika grafik mengikuti pola tertentu misal linier, kuadratik atau hubungan lain berarti pada model tersebut terjadi heteroskedastisitas.
Jika pada grafik plot tidak mengikuti pola atau aturan tertentu maka
pada model tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.
2) Uji Park (Park test), yakni menggunakan grafik yang menggambarkan keterkaitan nilai-nilai variabel bebas (misalkan X1) dengan nilai-nilai
taksiran variabel pengganggu yang dikuadratkan (^u2).
3) Uji Glejser (Glejser test), yakni dengan cara meregres nilai taksiran absolut variabel pengganggu terhadap variabel Xi dalam beberapa bentuk,
diantaranya:
korelasi rank spearman tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi
heteroskedastisitas berdasarkan rumusan berikut :
d1 = perbedaan setiap pasangan rank
n = jumlah pasangan rank
5) Uji White (White Test). Pengujian terhadap gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melakukan White Test, yaitu dengan cara meregresi residual kuadrat dengan variabel bebas, variabel bebas kuadrat dan
perkalian variabel bebas. Ini dilakukan dengan membandingkan χ2
hitung dan
χ2
tabel, apabila χ2hitung > χ2tabel maka hipotesis yang mengatakan bahwa
terjadi heterokedasitas diterima, dan sebaliknya apabila χ2
hitung < χ2tabel
41
Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam metode White selain menggunakan nilai χ2hitung, untuk memutuskan
apakah data terkena heteroskedasitas, dapat digunakan nilai probabilitas
Chi Squares yang merupakan nilai probabilitas uji White. Jika probabilitas
Chi Squares < α, berarti Ho ditolak jika probabilitas Chi Squares > α, berarti Ho diterima.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan uji metode grafik, dengan
bantuan program SPSS 21 for Windows. Dalam regresi, salah satu asumsi yang harus dipenuhi adalah bahwa varians dari residual dari satu pengamatan ke
pengamatan lain tidak memiliki pola tertentu. Salah satu uji untuk menguji
heteroskedastisitas ini adalah dengan melihat penyebaran dari varians residual.
3. Autokorelasi (autocorrelation)
Secara harfiah, autokorelasi berarti adanya korelasi antara anggota
observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam kaitannya
dengan asumsi metode OLS, autokorelasi merupakan korelasi antara satu residual
dengan residual yang lain. Sedangkan salah satu asumsi penting metode OLS
berkaitan dengan residual adalah tidak adanya hubungan antara residual satu
dengan residual yang lain. Akibat adanya autokorelasi adalah:
Varian sampel tidak dapat menggambarkan varian populasi.
Model regresi yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan untuk menduga nilai variabel terikat dari nilai variabel bebas tertentu.
Varian dari koefisiennya menjadi tidak minim lagi (tidak efisien),
sehingga koesisien estimasi yang diperoleh kurang akurat.
Uji t tidak berlaku lagi, jika uji t tetap digunakan maka kesimpulan yang diperoleh salah.
Adapun cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi pada
model regresi, pada penelitian ini pengujian asumsi autokorelasi dapat diuji
42
Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Graphical method, metode grafik yang memperlihatkan hubungan residual
dengan trend waktu.
2) Runs test, uji loncatan atau uji Geary (geary test).
3) Uji Breusch-Pagan-Godfrey untuk korelasi berordo tinggi
4) Uji d Durbin-Watson, yaitu membandingkan nilai statistik Durbin-Watson
hitung dengan Durbin-Watson tabel.
5) Nilai Durbin-Watson menunjukkan ada tidaknya autokorelasi baik positif
maupun negatif, jika digambarkan akan terlihat seperti pada gambar
berikut ini :
Autokorelasi Positif
Ragu – ragu Tidak ada Autokolerasi
Ragu – ragu Autokorelasi Negatif
0 dL du 4 - du 4 - dL 4
Gambar 3.1 Statistika d Durbin- Watson
43
Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan: dL = Durbin Tabel Lower
dU = Durbin Tabel Up
H0 = Tidak ada autkorelasi positif
H*0 = Tidak ada autkorelasi negatif
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan uji Durbin-Watson dengan
bantuan program SPSS 21 for Windows. Uji ini mengahsilkan nilai DW hitung (d) dan nilai DW table (dL dan dv).
3.8.2 Pengujian Hipotesis
1. Pengujian Secara Parsial (Uji t )
Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis:
Ho : masing- masing variabel Xi secara parsial tidak berpengaruh terhadap
variabel Y, dimana i = X1, X2
Hi : masing-masing variabel Xi secara parsial berpengaruh terhadap variabel
Y, dimana i = X1, X2
Untuk menguji rumusan hipotesis diatas digunakan uji t dengan rumus:
t =
Se
; i = X1, X2
Kaidah keputusan:
Tolak Ho jika t hit> t tabel, dan terima Ho jika t hit < t tabel.
2. Pengujian Secara Serempak (Uji F )
Pengujian ini dilakukan untuk menguji rumusan hipotesis:
Ho : semua variabel xi secara bersama-sama tidak berpengaruh i terhadap Y, dimana i = X1, X2
44
Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dimana i = X1, X2
Untuk menguji rumusan hipotesis diatas digunakan uji F dengan rumus :
Fk-1, n-k = =
3. Koefisien Determinasi
Menurut Gujarati (2001:98) dijelaskan bahwa koefisien determinasi (R2) yaitu angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan
variabel bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut. Koefisien determinasi
sebagai alat ukur kebaikan dari persamaan regresi yaitu memberikan proporsi atau
presentase variasi total dalam variabel tidak bebas Y yang dijelaskan oleh variabel
bebas X.
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana perubahan
variabel terikat dijelaskan oleh variabel bebasnya, untuk menguji hal ini
digunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut:
R2 =
Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin erat/dekat, atau dengan kata lain model
tersebut dapat dinilai baik.
Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat jauh/tidak erat, atau dengan kata lain model
45
Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
83 Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis dapat
menarik kesimpulan tentang pengaruh perilaku kewirausahaan dan diferensiasi
produk terhadap pendapatan pengusaha melalui suatu survey pada pengusaha
industri kreatif cinderamata di Kota bandung. Adapun kesimpulannya sebagai
berikut:
1. Perilaku kewirausahaan, diferensiasi produk, dan pendapatan pada pengusaha
sentra industri kreatif cinderamata di Kota Bandung berada pada posisi cukup
tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku kewirausahaan, diferensiasi
produk, dan pendapatan pada pengusaha sentra industri kreatif cinderamata di
Kota bandung tergolong cukup baik.
2. Perilaku kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pendapatan pengusaha industri kreatif cinderamata di Kota Bandung. Artinya
ketika perilaku kewirausahaan yang dimiliki pengusaha tinggi atau meningkat
maka pendapatan yang diperoleh akan semakin meningkat dan sebaliknya jika
perilaku kewirausahaan yang dimiliki pengusaha rendah atau menurun maka
pendapatan yang diperoleh pun akan menurun.
3. Diferensiasi produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan
pengusaha industri kreatif cinderamata di Kota Bandung. Artinya ketika
diferensiasi produk yang dimiliki pengusaha tinggi atau meningkat maka
pendapatan yang diperoleh akan semakin meningkat dan sebaliknya jika
diferensiasi produk yang dimiliki pengusaha rendah atau menurun maka
pendapatan yang diperoleh pun akan menurun.
84
Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan kesimpulan yang
diperoleh maka ada beberapa saran yang bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut:
1. Para pengusaha industri kreatif cinderamata di Kota bandung haruslah dapat
memahami faktor-faktor yang mempengaruhi besar atau kecilnya pendapatan
yang diterima, baik dari faktor perilaku kewirausahaan dan diferensiasi produk
yang dimiliki atau pun faktor-faktor lain yang diduga dapat mempengaruhi
pendapatan pengusaha, guna mempertahankan kelangsungan usaha dan
memperoleh pendapatan yang tinggi.
2. Untuk meningkatkan pendapatan, pengusaha haruslah meningkatkan perilaku
kewirausahaannya dengan cara memperluas wawasan dengan mencari
informasi dari berbagai sumber baik dari buku, televisi, internet atau
sumber-sumber lainnya serta apabila ada kesempatan para pengusaha diharapkan dapat
mengikuti berbagai pelatihan yang berhubungan dengan dunia usaha guna
memperluas wawasan. Dengan meningkatnya perilaku kewirausahaan akan
tercipta inovasi-inovasi dan kreatifitas yang pada akhirnya dapat
meningkatkan pendapatan. Serta pengusaha akan cepat tanggap dalam
menghadapi kondisi lingkungan usaha yang selalu berubah setiap saat.
3. Pengusaha harus lebih memotivasi diri sendiri untuk terus terpacu lagi untuk
lebih unggul dari pengusaha lain dalam segala hal. Pengusaha haruslah
menerapkan strategi yang tepat agar dapat bertahan dalam menghadapi
persaingan dan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi. Terutama dengan
menerapkan konsep diferensiasi produk dalam kegiatan usahanya dengan cara
berusaha menciptakan produk yang berbeda dengan para pesaing lainnya.
4. Pengusaha harus mengetahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
pendapatan usaha bukan hanya faktor perilaku kewirausahaan dan diferensiasi
produk saja. Masih banyak faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi
pendapatan usaha antara lain faktor modal usaha, bahan baku, dan persaingan
85 Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Ahman, Eeng dan Yana R. (2007). Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Bandung: Laboratorium EKOP UPI
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Jakarta.
Case and Fair. (2007). Prinsip-prinsip Ekonomi Mikro. Jakarta : Erlangga
Damodar,Gujarati. (2001). Ekonometrika Dasar.Jakarta :Erlangga.
Farida Hadi. Pengaruh kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha pengelas
besi. Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi Upi tidak dipublikasikan.
Fitra Dila Lestari. (2011). Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Persaingan Terhadap Pendapatan Pedagang Di Daerah Wisata Pantai Pangandaran (Suatu Kasus Pada Pedagang Di Sepanjang Pantai Pangandaran
Kabupaten Ciamis). Skripsi Upi tidak dipublikasikan.
Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah. 2008. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Pasal 6.
Kuncoro, Mudradjat. (2007). Ekonomika Industri Indonesia Menuju Negara
Industri Baru 2030. Yogyakarta : CV. ANDI.
86
Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Singkong Di Kota Cimahi Kabupaten Bandung). Universitas Pendidikan
Indonesia. Skripsi UPI Tidak Dipublikasikan.
Menteri Keuangan Republik Indonesia. 2003. Keputusan Menteri Keuangan No.40/KMK.06/2003 Tanggal 29 Januari 2003
Moeliono. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia 1994
Mulyati, Sri. 2008. Pengaruh Tingkat Persaingan dan Kebijakan Kredit Bank Terhadap Perkembangan Usaha (Suatu Kasus di Sentra Industri Rajut
Binong Jati). Universitas Pendidikan Indonesia
Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 57 Tahun 2009 Tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia.
Rahman, Arief. (2010). Definisi dan Kriteria UKM menurut Lembaga dan Negara
Asing. [Online]. Tersedia :
http//www.gereliku.web.id/news/criteria-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-umkm. [22 September 2012].
Riduwan. (2004). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta
Rohmana, Yana. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews.
Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi FPEB UPI.
Sadono Sukirno. (2005). Teori Pengantar Mikro Ekonomi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Samuelson, P.A. & W.D.Nordhaus. (1997). Mikro Ekonomi Edisi Keempatbelas. Jakarta : Erlangga.
Sri Haryani . Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pada industri
Paving blok Nanjung . Universitas Pendidikan Indonesia
87
Nurdinni Widianti,2013
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tyas Sasetyowati. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Sembako (Suatu Kasus Pada Pedagang Sembako Di Pasar
Pananjung Kecamatan Pangandaran). Skripsi UPI Tidak Dipublikasikan
Winardjono, Agus. (2005). Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan
Bisnis. Yogyakarta : EKONISIA FE UII.
Workshop Kolaborasi Mahasiswa ISI – Perajin Bali 2004
www.bps.go.id
www.find-docs.com