• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP PENDAPATAN :Survey pada Pengusaha Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP PENDAPATAN :Survey pada Pengusaha Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar/FPEB/419/UN.40.7.D1/LT/2013

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN DAN

DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP PENDAPATAN

(Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata

di Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh

NURDINNI WIDIANTI

0909041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

(2)

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN DAN DIFERENSIASI

PRODUK TERHADAP PENDAPATAN

(Survey Terhadap Pengusaha Sentra industri Kreatif Cinderamata di

Kota Bandung)

Oleh:

NURDINNI WIDIANTI

Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Nurdinni Widianti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

(3)

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu NURDINNI WIDIANTI

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP PENDAPATAN

(Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ikaputera Waspada,M.M Yana Rohmana, S.Pd., M.Si.

NIP. 19610420 198703 1 002 NIP. 19790625 200501 1 002

Mengetahui,

Ketua Program Pendidikan Ekonomi

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI Bandung

Dr. Ikaputera Waspada, MM.

(4)

i Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

“Pengaruh Perilaku Kewirausahaan dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey pada Pengusaha Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung)”

di bawah bimbingan Dr. Ikaputera Waspada, MM dan Yana Rohmana, S.Pd, M.Si

Oleh

Nurdinni Widianti 0909041

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu pertumbuhan pendapatan pengusaha yang cenderung menurun akibat dari adanya berbagai faktor, baik faktor perilaku kewirausahaan pengusaha, kemampuan dalam diferensiasi produk, kreatifitas pengusaha, permodalan, sampai dengan tingginya harga bahan baku. Faktor-faktor tersebut diidentifikasi menjadi penyebab turunnya pertumbuhan pendapatan pengusaha, terutama faktor perilaku kewirausahaan pengusaha itu sendiri dan kemampuan pengusaha dalam menciptakan keanekaragaman dalam produksi barangnya.

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian yaitu pengusaha industri kreatif cinderamata di Kota Bandung yaitu di Sentra Industri Cinderamata Keramik Kebon Jayanti Kecamatan Kiaracondong, Sentra Industri Kerajinan Tangan (Handycraft) Pagarsih Kecamatan Bojongloa, dan Sentra Industri Percetakan Pagarsih Kecamatan Astanaanyar. Sampel sebanyak 52 pengusaha. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survey eksplanatori dengan menggunakan angket sebagai alat pengumpul data dan teknik menggunakan regresi linier berganda, Dalam analisis data menggunakan bantuan program SPSS

21 for Windows.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh temuan bahwa secara simultan maupun secara parsial variabel perilaku kewirausahaan dan diferensiasi produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pengusaha.

(5)

ii Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

“The Effect of Entrepreneurial Behaviour and Product Differentiation to Revenue

(A Survey on the Creative Souvenirs Industry Enterprise in Bandung)” under the

guidance ofDr. Ikaputera Waspada, MM andYana Rohmana, S.Pd, M.Si

by

Nurdinni Widianti 0909041

Problem in this research is entrepreneurs’revenue growth which tend to decline as a result of the existence of many factors, both entrepreneurial behaviors of entrepreneurs’ factor, the ability to make product differentiation, enterpreneur’s creativity, capitalization, and the high price of raw materials. These factors has been identified as the cause of declining entrepreneurs’ revenue growth, especially the entrepreneurial behaviors of entrepreneurs’ factor and ability to make difference of the craft production itself.

The object in this research is the creative souvenirs industry enterprise in Bandung, at Sentra Industri Cinderamata Keramik Kebon Jayanti Kecamatan Kiaracondong, Sentra Industri Kerajinan Tangan (Handycraft) Pagarsih Kecamatan Bojongloa, and Sentra Industri Percetakan Pagarsih Kecamatan Astanaanyar. Sample used is 52 respondents, using an explanatory survey method and questionnaire to collect the data. The technique used is multiple linier regression analysis. Data analysis is using SPSS 21 for Windows’ program.

Based on the research results obtained that simultaneously or partially the entrepreneurial behaviour and product differentiation variableshave a positive and significant effect on the entrepreneurs’ revenue.

Keywords: enterpreneurial behaviour, product differentiation, revenue,

(6)

vi Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK………... ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR. ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH. ... iv

DAFTAR ISI………. ... vi

DAFTAR TABEL…….. ... ix

DAFTAR GAMBAR…. ... x

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1.Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2.Rumusan Masalah ... 6

1.3.Tujuan dan Manfaat penelitian... 7

1.3.1 Tujuan Penelitian... 7

1.3.2 Manfaat Penelitian... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS .... 9

2.1Kajian Pustaka ... 9

2.1.1. Konsep UMKM ... 9

2.1.1.1.Pengertian UMKM ... 9

2.1.1.2.Kriteria UMKM... 11

2.1.2.Konsep Pendapatan ... 11

2.1.2.1.Pengertian Pendapatan ... 11

2.1.2.2.Pendapatan UMKM... 13

2.1.2.3.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan ... 13

2.1.3.Konsep Pasar Monopolistik ... 14

2.1.4.Konsep Industri Kreatif dan Kerajinan Cinderamata ... 16

2.1.5.Konsep Perilaku Kewirausahaan ... 18

2.1.5.1.Konsep Perilaku ... 18

(7)

vii Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.5.3.Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Pendapatan ... 20

2.1.6.Konsep Diferensiasi Produk ... 22

2.1.6.1.Pengertian Diferensiasi Produk ... 22

2.1.6.2.Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan ... 23

2.1.7.Penelitian Terdahulu ... 24

2.2.Kerangka Pemikiran ... 25

2.3.Hipotesis ... 28

BAB III METODE PENELITIAN... 29

3.1.Objek Penelitian ... 29

3.2.Metode Penelitian... 29

3.3.Populasi dan Sampel ... 29

3.3.1. Populasi ... 29

3.3.2. Sampel ... 30

3.4.Operasional Variabel ... 30

3.5.Teknik Pengumpulan Data ... 32

3.6.Sumber dan Jenis Data ... 33

3.7.Pengujian Instrumen Penelitian... 33

3.7.1. Tes Validitas ... 35

3.7.2. Uji Reliabilitas... 36

3.8.Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 35

3.8.1 Teknik Analisis Data ... 36

3.8.1.1.Uji Asumsi Klasik ... 37

3.8.2. Pengujian Hipotesis ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

4.1.Hasil Penelitian ... 45

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 45

4.1.2 Gambaran Umum Responden ... 47

4.1.3 Gambaran Umum Variabel Penelitian ... 58

(8)

viii Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1.5 Hasil Analisis Data ... 66

4.1.6 Uji Asumsi Klasik ... 68

4.1.7 Pengujian Hipotesis ... 70

4.2.Pembahasan Hasil Penelitian ... 74

4.3.Implikasi Pendidikan ... 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 83

5.1.Kesimpulan ... 83

5.2.Saran ... 83

(9)

ix Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Pengusaha Kecil, Menengah, Besar di Kota Bandung Tahun

2009 – 2012 ... 2

Tabel 1.2 Pertumbuhan Pendapatan Pada Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung ... 5

Tabel 3.1 Jumlah Pengusaha Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung ... 30

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel ... 31

Tabel 4.1 Nama Pengusaha Sentra Industri Keramik Kebon Jayanti ... 49

Tabel 4.2 Nama Pengusaha Sentra Aksesoris (Handycraft) Pagarsih ... 50

Tabel 4.3 Nama Pengusaha Sentra Percetakan Pagarsih ... 52

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 54

Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ... 55

Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Usaha ... 56

Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 57

Tabel 4.8 Klasifikasi Rata-rata Pendapatan Dalam Satu Bulan Terakhir ... 59

Tabel 4.9 Skor Alternatif Jawaban Skala Likert ... 60

Tabel 4.10 Klasifikasi Bobot Standar Variabel Perilaku Kewirausahaan ... 60

Tabel 4.11 Deskripsi Skor Capaian Variabel Perilaku Kewirausahaan ... 61

Tabel 4.12 Klasifikasi Bobot Standar Variabel Diferensiasi Produk ... 63

Tabel 4.13 Deskripsi Skor Capaian Variabel Diferensiasi Produk ... 63

Tabel 4.14 Uji Validitas Variabel Perilaku Kewirausahaan (X1) ... 64

Tabel 4.15 Uji Validitas Variabel Diferensiasi Produk (X2) ... 65

Tabel 4.16 Uji Reliabilitas Variabel ... 66

Tabel 4.17 Corelation Statistics ... 68

Tabel 4.18 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ... 71

Tabel 4.19 Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F) ... 72

(10)

x Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 28

Gambar 3.1 Statistika d Durbin- Watson ... 42

Gambar 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 54

Gambar 4.2 Responden Berdasarkan Usia ... 55

Gambar 4.3 Responden Berdasarkan Lama Usaha ... 57

Gambar 4.4 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 58

Gambar 4.5 Klasifikasi Rata-rata Pendapatan Perbulan Responden ... 61

Gambar 4.6 Uji Heteroskedastisitas ... 67

Gambar 4.7 Pengujian Autokorelasi dengan Uji Durbin Watson ... 69

Gambar 4.8 Uji t Variabel Perilaku Kewirausahaan ... 70

(11)

1

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini sektor industri merupakan salah satu penggerak utama

dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Meningkatnya kemampuan sektor

industri merupakan bagian terpenting bagi peningkatan potensi ekonomi nasional.

Hal ini dapat dilihat dari peranannya dalam penyediaan kesempatan kerja dan

lebih mampu bertahan terhadap krisis ekonomi, karena karakteristiknya yang

fleksibel dan banyak memanfaatkan sumber daya lokal.

Sementara itu, pengertian industri itu sendiri adalah sekumpulan atau

gabungan dari beberapa perusahaan yang memproduksi barang sejenis tertentu di

cakupan wilayah tertentu. Industri juga dibagi kedalam tiga jenis yaitu, industri

besar, industri sedang, dan industri kecil.

Perkembangan industri-industri yang dimaksud diatas, kini semakin

meningkat sehingga mengakibatkan adanya persaingan yang semakin ketat.

Sebagian besar, suatu perusahaan atau industri memiliki tujuan yang sama yakni

berorientasi untuk mendapatkan sejumlah keuntungan semaksimal mungkin.

Dalam kondisi tersebut, perkembangan industri kecil atau yang sering

kita sebut sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki kontribusi

yang cukup penting dalam perekonomian. Kemampuannya untuk tetap bertahan

dimasa krisis ekonomi merupakan bukti bahwa sektor UMKM ini merupakan

bagian dari industri yang kuat. Keberhasilan pembangunan ekonomi ditunjukkan

oleh nilai tambah, kesempatan kerja dan pemerataan kesempatan berusaha,

sehingga industri makin efektif menjadi penggerak utama dalam perekonomian.

Pertumbuhan industri dapat berlangsung dengan baik apabila

didukung oleh beberapa faktor. Selain faktor teknologi industri, dukungan dan

(12)

2

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sekitar wilayah industri dibina dan dipersiapkan untuk menerima kehadiran dan

kelanjutan adanya suatu industri.

Berdasarkan penjelasan diatas, pengembangan terhadap sektor swasta

merupakan suatu hal yang tidak diragukan lagi perlu untuk dilakukan. UKM

(Usaha Kecil Menengah) memiliki peran penting dalam pengembangan usaha di

Indonesia, khususnya di Kota Bandung.

UKM juga merupakan cikal bakal dari tumbuhnya usaha besar.

Hampir semua usaha besar berawal dari UKM. UKM harus terus ditingkatkan dan

dapat berperan aktif agar dapat maju dan bersaing dengan perusahaan besar. Jika

tidak, UKM di Indonesia, khususnya di Kota Bandung yang merupakan jantung

perekonomian Indonesia tidak akan bisa maju dan berkembang.

Tabel 1.1

Jumlah Pengusaha Kecil, Menengah, Besar di Kota Bandung Tahun 2009 – 2012

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat (Data Diolah)

Merujuk pada tabel 1.1 diatas, terlihat bahwa jumlah pengusaha di

Kota Bandung semakin menurun dari tahun ke tahun, baik itu pengusaha kecil,

menengah, dan besar. Penurunan yang paling menonjol terlihat pada jumlah

pengusaha kecil, dari tahun 2009 ke tahun 2010, jumlah semula yaitu pada tahun

2009 sebanyak 3.119 pengusahaturun menjadi 1.187 pengusaha pada tahun

2010-2012.

Sama hal nya dengan pengusaha menengah dan pengusaha besar,

jumlah pengusaha tersebut turun dari tahun 2009 ke tahun 2010-2012. Pada tabel

terlihat jumlah pengusaha menengah pada tahu 2009 yaitu 663 pengusaha turun

(13)

3

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sementara untuk jumlah pengusaha besar, terjadi penurunan dan

peningkatan dari tahun 2009-2012. Berdasarkan tabel terlihat jelas, pada tahun

2009 jumlah pengusaha sebanyak 406 pengusaha, turun menjadi 179 pengusaha

pada tahun 2010. Kemudian terjadi peningkatan pada tahun 2011 menjadi 182

pengusaha dan pada tahun 2012 menjadi 183 pengusaha.

Dalam konsep Usaha Kecil Menengah (UKM), terdapat kategori

industri kreatif (cinderamata). Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pusat

Statistik Nomor 57 Tahun 2009 Tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha

Indonesia, mendefinisikan industri kreatif sebagai industri yang berasal dari

pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta bakat individu untuk menciptakan

kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan

mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 57 Tahun

2009 Tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia, industri kerajinan cinderamata dapat digolongkan kedalam : (1) Industri Pakaian Jadi, (2) Industri

Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki, (3) Industri Kayu, Barang dari Kayu dan

Gabus (Tidak Termasuk Furnitur), (4) Industri Barang Anyaman dari Bambu,

Rotan dan Sejenisnya, (5) Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman.

Ada beberapa sentra industri kreatif yang tergolong industri kerajinan

cinderamata di kota Bandung yaitu Sentra Kerajinan Cinderamata Keramik yang

terletak di Jalan Kebon Jayanti Bandung , Sentra Industri Aksesoris Pakaian Anak

Pagarsih yang terletak di Jalan Pagarsih, Gang Pasantren, kecamatan Bojongloa

Kaler Bandung, dan Sentra Industri Percetakan Pagarsih yang terletak di Jalan

Pagarsih Kecamatan Astana Anyar Bandung.

Yang pertama, Sentra Kerajinan Cinderamata Keramik yang terletak

di Jalan Kebon Jayanti Bandung. Fokus sentra ini adalah produksi

keramik-keramik yang berupa guci atau hiasan seperti hiasan piring atau stonewear.

Menurut salah satu pengusaha yaitu Bapak Oma Rukman (67) yang mulai terjun

(14)

4

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dihasilkan bisa mencapai 300 buah hiasan kecil dan sekitar 25 buah hiasan guci

besar per minggu.

Yang kedua, Sentra Industri Aksesoris (Handycraft) Pagarsih . Fokus sentra ini adalah memproduksi aksesoris dan berbagai macam jenis pakaian anak

umur 1 – 5 tahun. Di sentra ini terdapat 9 pengusaha pakaian anak. Kapasitas

produksi per tahunnya sebanyak 852.200 lusin dengan nilai investasi Rp. 2,319

Milyar dan menyerap tenaga pekerja sebanyak 186 Orang.

Yang ketiga, Sentra Industri Percetakan Pagarsih. Fokus sentra ini

adalah memberikan jasa percetakan untuk berbagai macam souvenir baik berupa

gift card, kartu ucapan terimakasih dalam pernikahan, dll. Terdapat 36 pengusaha

jasa percetakan. Kapasitas produksi per tahunnya sebanyak 11.900 Rim dengan

nilai investasi Rp. 1,485 Milyar dan menyerap tenaga pekerja sebanyak 68 Orang.

Namun, setelah melakukan wawancara kepada beberapa pengusaha di

ketiga sentra industri kreatif tersebut, ternyata ketiga industri kreatif ini

mengalami penurunan pertumbuhan pendapatan setiap bulannya. Berbagai macam

faktor menjadi penyebab turunnya omset usaha yang mengakibatkan penurunan

pendapatan penggusaha di ketiga sentra tersebut.

Yang pertama, Sentra Kerajinan Cinderamata Keramik yang terletak

di Jalan Kebon Jayanti Bandung. Dalam wawancara dengan salah satu pengusaha

yaitu Bapak Oma Rukman, beliau menyatakan kenaikan harga bahan bakar

minyak (BBM) menyerang berbagai sektor industri tak terkecuali keramik. Hal ini

menyebabkan biaya bahan baku tanah liat dan minyak tanah melonjak yang

menyebabkan ketidakstabilan pendapatan pengusaha. Bahkan sejak BBM naik,

sebanyak 75 persen perajin keramik di Kiaracondong bangkrut.

Yang kedua, Sentra Industri Aksesoris (Handycraft) Pagarsih. Dalam wawancara yang dilakukan dengan salah satu pengusaha yang waktu usahanya

paling lama yakni 13 tahun yaitu Ibu Neneng di tokonya yang bernama Toko

Mentari, beliau menyatakan bahwa semenjak kenaikan harga BBM dan menjelang

waktu puasa, biaya transportasi untuk pengiriman bahan baku meningkat, hal ini

(15)

5

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Yang ketiga, Sentra Industri Percetakan Pagarsih. Wawancara pada

industri ini dilakukan pada pengusaha yang omsetnya cenderung besar dan lama

waktu usahanyapun sudah 10 tahun yaitu Bapak Philip (Toko Pelita Jaya) dan

Bapak Buyung (Toko Sinar Pelita). Hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa

menjelang bulan puasa sentra ini cenderung mengalami penurunan pendapatan.

Serta biaya perawatan peralatan dan mesin-mesin pun cenderung meningkat,

sehingga pengusaha pada sentra industri percetakan pagarsih ini harus membagi

antara pos untuk pendapatan dan pos untuk biaya operasional usaha yang mereka

lakukan.

Dibawah ini adalah deskripsi menurunnya pertumbuhan pendapatan

pengusaha-pengusaha pada ketiga sentra diatas yaitu Sentra Kerajinan Keramik

Kebon Jayanti, Sentra Industri Pakaian Jadi Anak Pagarsih, dan Sentra Industri

Percetakan Pagarsih. Agar lebih jelas berikut dideskripsikan dalam sebuah tabel :

Tabel 1.2

Pertumbuhan Pendapatan Pada Pengusaha Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung

Sumber : Pra penelitian terhadap pengusaha di ketiga sentra industri kreatif (Data Diolah)

Merujuk pada tabel 1.2 tentang pertumbuhan pendapatan pengusaha di

ketiga industri diatas dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan ketiga sentra

industri tersebut mengalami penurunan dalam pertumbuhan pendapatan. Data ini

(16)

6

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengusaha pada setiap sentra, kecuali di sentra kerajinan keramik kebon jayanti,

wawancara hanya dilakukan pada tiga orang pengusaha.

Dalam tabel tersebut diketahui bahwa pengusaha sentra kerajinan

keramik kebon jayanti mengalami penurunan pertumbuhan pendapatan. Pada

bulan April 2013 – Mei 2013 pertumbuhan pendapatan sebesar 1,8%. Namun

pada bulan Mei 2013 – Juni 2013 pertumbuhan pendapatan turun pada level 2,7%.

Dapat diketahui pula pengusaha pada sentra aksesoris (Handycraft) pagarsih pun mengalami penurunan pertumbuhan pendapatan. Pada bulan April

2013 – Mei 2013 pertumbuhan pendapatan sebesar 10%. Namun pada bulan Mei

2013 – Juni 2013 pertumbuhan pendapatan turun pada level 16,6%.

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui pula bahwa pengusaha pada

sentra percetakan pagarsih mengalami hal yang sama yaitu penurunan

pertumbuhan pendapatan. Pada bulan April 2013 – Mei 2013 pertumbuhan

pendapatan sebesar 5,2%. Namun pada bulan Mei 2013 – Juni 2013 pertumbuhan

pendapatan turun pada level 11%.

Pada dasarnya semua pengusaha ingin meningkatkan pendapatan

maksimum yang biasanya dilakukan melalui penjualan produknya. Banyak faktor

yang menyebabkan turunnya pendapatan usaha diantaranya faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi pendapatan diantaranya biaya promosi, lokasi usaha,

kurangnya kreativitas dan diferensiasi. Selain itu menurut hasil wawancara

dengan pengusaha Kerajinan Cinderamata tersebut faktor yang diduga

mempengaruhi penurunan pendapatan adalah akibat kurangnya memiliki sikap

kreatif dan inovatif pada perkembangan produknya.

Dengan adanya pengembangan produk yang bervariatif akan membuat

harapan terhadap minat konsumen. Ketertarikan konsumen terhadap produk yang

bervariatif akan sangat mempengaruhi volume penjualan. Oleh karena itu dengan

kurangnya kreatifitas pengusaha dalam diferensiasi produknya menyebabkan

industri ini lemah dalam variasi produk yang ditawarkannya.

Berdasarkan pemaparan diatas penulis bermaksud untuk melakukan

(17)

7

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung) “.

1.2 Rumusan Masalah

Merujuk pada latar belakang masalah diatas, terlihat bahwa yang

menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang

mempengaruhi pendapatan. Setiap pengusaha menginginkan usaha yang

dijalankannya memperoleh keuntungan yang besar. Pada umumnya setiap industri

memiliki permasalahan yang kompleks mulai dari permodalan, harga jual,

diferensiasi produk, perilaku kewirausahaan, persaingan, lokasi usaha dan

sebagainya.

Dari berbagai faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha di atas,

penulis membatasi beberapa permasalahan yang akan diteliti, diantaranya yaitu

perilaku kewirausahaan dan diferensiasi produk. Berdasarkan uraian tersebut

maka penulis mengemukakan perumusan masalah sebagai berikut :

1) Bagaimana gambaran perilaku kewirausahaan, diferensiasi produk dan

pendapatan Pengusaha Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung ?

2) Bagaimana pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap pendapatan Pengusaha

Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung ?

3) Bagaimana pengaruh diferensiasi produk terhadap pendapatan Pengusaha

Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung ?

1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka

tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Untuk mengetahui gambaran perilaku kewirausahaan, diferensiasi

produk dan pendapatan Pengusaha Industri Kreatif Cinderamata di Kota

(18)

8

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Untuk mengetahui pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap

pendapatan Pengusaha Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung.

3) Untuk mengetahui pengaruh diferensiasi produk terhadap pendapatan

Pengusaha Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran untuk memperkaya khasanah ilmu ekonomi mikro,

khususnya terkait dengan perilaku kewirausahaan dan diferensiasi

produk guna meningkatkan pendapatan pengusaha.

2) Secara praktis diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran

serta informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan

pengusaha Pengusaha Industri Kreatif Kerajinan Cinderamata di Kota

Bandung. Juga dapat memberikan masukan bagaimana seorang

pengusaha pakaian jadi anaka ini mampu mempertahankan maupun

(19)

29 Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Objek Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 118), objek penelitian adalah

variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika

penelitian. Dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat.

Dimana pendapatan sebagai variabel terikat, sedangkan perilaku kewirausahaan

dan diferensiasi produk sebagai variabel bebas. Variabel tersebut merupakan

objek dari penelitian ini. Adapun subjek dari penelitian ini yaitu Pengusaha

Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung.

3.2Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan

untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji

hipotesis. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

survey eksplanatori (explanatory methode) yaitu suatu metode penelitian yang bermaksud menjelaskan hubungan antar variabel dengan menggunakan pengujian

hipotesis.

Adapun pengertian penelitian survey menurut Suharsimi Arikunto

(1998:91) adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan

menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Tujuan dari

penelitian explanatory adalah untuk menjelaskan atau menguji hubungan antar variabel yang diteliti.

(20)

30

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi

Arikunto, 2006: 130). Populasi ini bisa berupa sekelompok manusia,

nilai-nilai, tes, gejala, pendapat, peristiwa-peristiwa, benda dan lain-lain. Dalam

penelitian ini yang menjadi populasi adalah Pengusaha Industri Kreatif

Cinderamata di Kota Bandung. Adapun rincian jumlah pengusaha pada tiga

sentra industri kreatif kerajinan cinderamata tersebut yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.1

Jumlah Pengusaha Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung

No. Nama Sentra Industri Kerajinan Jumlah Pengusaha

1. Sentra Kerajinan Cinderamata

Keramik Kebon Jayanti 7 Pengusaha

2. Sentra Industri Kerajinan Tangan

(Handycraft) Pagarsih 5 Pengusaha

3. Sentra Industri Percetakan Pagarsih 40 Pengusaha

Jumlah 52 Pengusaha

3.3.2 Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 131) Sampel adalah sebagian

atau wakil populasi yang diteliti. Sampel merupakan sebagian anggota dari

populasi yang dipilah dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga

diharapkan dapat mewakili populasinya.

Dalam penelitian ini, sampel penelitian yang akan diambil adalah

semua pengusaha industri kreatif cinderamata di kota bandung yang

berjumlah 52 pengusaha.

(21)

31

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menguji hipotesis yang diajukan, dalam penelitian ini terlebih

dahulu setiap variabel didefinisikan, kemudian dijabarkan melalui operasionalisasi

variabel. Hal ini dilakukan agar setiap variabel dan indikator penelitian dapat

diketahui skala pengukurannya secara jelas. Operasionalisasi variabel penelitian

secara rinci diuraikan pada Tabel 3.3

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel

Konsep Variabel Operasional Sumber Data

Variabel Dependen

skala likert yang dilihat

(22)

32

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memelihara usahanya. inovasi),

mengorganisasi,

Diferensiasi Produk : Diferensiasi

Data diperoleh dari

jumlah skor dalam

skala likert yang dilihat

dari dibanyaknya

3.5Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dengan teknik tertentu sangat diperlukan dalam analisis

anggapan dasar dan hipotesis karena teknik-teknik tersebut dapat menentukan

lancar tidaknya suatu proses penelitian. Pengumpulan data diperlukan untuk

menguji anggapan dasar dan hipotesis. Untuk mendapatkan data yang diperlukan,

maka teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah :

1) Angket, yaitu pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat

pertanyaan maupun pernyataan tertulis kepada responden yang menjadi

(23)

33

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Studi Dokumentasi, yaitu studi yang digunakan untuk mencari dan

memperoleh hal-hal yang berupa catatan-catatan, laporan-laporan serta

dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3) Studi literatur, yaitu teknik pengumpulan data dengan memperoleh data

dari buku, laporan ilmiah, media cetak dan lain-lain yang berhubungan

dengan masalah yang diteliti, yaitu pendapatan.

3.6 Sumber dan Jenis Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:129) yang dimaksud dengan sumber

data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Adapun

sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah pengusaha home industry

pada Sentra Rajutan Binong Jati Kota Bandung dan referensi studi pustaka,

artikel, jurnal, dan lain-lain.

Sedangkan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1) Data primer yang diperoleh dari pengusaha industri kreatif cinderamata di

Kota Bandung.

2) Data sekunder diperoleh dari kantor Badan Pusat Statistik (BPS) dan

Disperindag Jawa Barat.

3) Data sekunder diperoleh dari kantor Dinas Koperasi, UKM dan

Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung.

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian

Dalam suatu penelitian alat pengumpul data atau instrumen penelitian

akan menentukan data yang dikumpulkan dan menentukan kualitas penelitian.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tentang

perilaku kewirausahaan, diferensiasi produk dan pendapatan.

Skala yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah skala

likert. Skala likert yaitu suatu skala yang terdiri dari sejumlah pertanyaan atau

(24)

34

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan menggunakan skala likert, setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan positif dan negatif. Adapun ketentuan skala jawaban sebagai berikut:

Sangat Setuju / Sangat Sering : 5

Setuju/ Sering : 4

Ragu-ragu/ Kadang-kadang : 3

Pernah : 2

Sangat Tidak Setuju/ Tidak Pernah : 1

Dalam suatu penelitian alat pengumpul data atau instrumen penelitian

akan menentukan data yang dikumpulkan dan menentukan kualitas penelitian.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tentang

perilaku kewirausahaan, diferensiasi produk, dan pendapatan.

Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut :

1) Menentukan tujuan pembuatan angket yaitu mengetahui pengaruh perilaku

kewirausahaan dan diferensiasi produk terhadap pendapatan.

2) Menjadikan objek yang menjadi responden yaitu pengusaha kerajinan

cinderamata Kota Bandung.

3) Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden.

4) Memperbanyak angket.

5) Menyebarkan angket.

6) Mengelola dan menganalisis hasil angket.

Agar hipotesis yang telah dirumuskan dapat diuji maka diperlukan

pembuktian melalui pengolahan data yang telah terkumpul. Jenis data yang

dikumpulkan dalam penelitian ini ada yang berupa data ordinal yaitu perilaku

kewirausahaan dan diferensiasi produk. Dengan adanya data berjenis ordinal

maka data tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi data interval dengan

menggunakan Methods of Succesive Interval (MSI) dengan langkah-langkah sebagai berikut:

 Untuk butir tersebut berupa banyak orang yang mendapatkan (menjawab)

(25)

35

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut

Proporsi (P).

 Tentukan proporsi kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara proporsi

yang ada dengan proporsi sebelumnya.

 Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, tentukan nilai Z untuk

setiap kategori.

 Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan

menggunakan tabel ordinat distribusi normal.

 Hitung SV (Scale of Value = nilai skala) dengan rumus sebagai berikut:

SV= (Density of Lower Limit) – (Density at Upper Limit)

(Area Bellow Upper Limit) – (Area Bellow Lower Limit)

 Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus:

Y = SV + (1+ |SV min|)

Dimana nilai k = 1 + |SV min|

Selain itu, untuk mengolah data dari ordinal ke interval dengan

menggunakan Methods of Succesive Interval (MSI) juga dapat digunakan dengan menggunakan program Succ97.

Selanjutnya agar hasil penelitian tidak bias dan diragukan kebenarannya

maka alat ukur tersebut harus valid dan reliabel. Untuk itulah terhadap angket

yang diberikan kepada responden dilakukan 2 (dua) macam tes, yaitu tes validitas

dan tes reliabilitas.

3.7.1 Tes Validitas

Suatu tes dikatakan memiliki validitas tinggi apabila tes tersebut

menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil dengan maksud

digunakannya tes tersebut. Dalam uji validitas ini digunakan teknik korelasi

(26)

36

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai

r dengan derajat kebebasan (n-2), dimana n menyatakan jumlah banyaknya

responden. Peneliti mengunakan program Microsoft Excel 2007, dalam pengolahan data.

Jika r hitung > r 0,05 dikatakanvalid, sebaliknya jika r hitung r 0,05 tidak

valid.Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai

indeks korelasinya, (Riduwan, 2008: 217).

Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi

Tes reliabilitas adalah tes yang digunakan dalam penelitian untuk

mengetahui apakah alat pengumpul data yang digunakan menunjukan tingkat

ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan, dan konsistensi dalam

mengungkapkan gejala dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan

pada waktu yang berbeda.

Untuk menghitung uji reliabilitas, penelitian ini menggunakan rumus

alpha dari Cronbach sebagaimana berikut:

(Suharsimi Arikunto, 2002: 171)

Dimana; r11 = reliabilitas instrumen

(27)

37

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

n2

= Jumlah varians butir

t2

= varians total

Kriteria pengujiannya adalah jika r hitung lebih besar dari r tabel

dengan taraf signifikansi pada

= 0,05, maka instrumen tersebut adalah

reliabel, sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrument tidak

reliabel.

3.8 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.8.1 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, menganalisis data akan menggunakan analisis

regresi linier berganda (multiple linear regression method). Tujuannya untuk mengetahui variabel-variabel yang dapat mempengaruhi pendapatan.

Alat bantu analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan

program komputer SPSS Versi 21. Tujuan Analisis Regresi Linier Berganda adalah untuk mempelajari bagaimana eratnya pengaruh antara satu atau beberapa

variabel bebas dengan satu variabel terikat.

Dalam penelitian ini akan dilakukan pemilihan model fungsi regresi

model linier. Model analisa data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh

antara variabel bebas terhadap variabel terikat dan untuk menguji kebenaran dari

dugaan sementara digunakan model Persamaan Regresi Linier Ganda, sebagai

berikut:

Y = β0+ β1X1+ β2X2 + e

Dimana :

Y = Pendapatan

β0 = konstanta regresi

β1 = koefisien regresi X1

β2 = koefisien regresi X2

(28)

38

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

X2 = Diferensiasi Produk

e = Faktor pengganggu

3.8.1.1. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah situasi di mana terdapat korelasi variabel bebas

antara satu variabel dengan yang lainnya. Dalam hal ini dapat disebut

variabel-variabel tidak ortogonal. Variabel yang bersifat ortogonal adalah variabel-variabel yang

nilai korelasi antara sesamanya sama dengan nol. Ada beberapa cara untuk

medeteksi keberadaan Multikolinearitas dalam model regresi OLS (Gujarati,

2001:166), yaitu:

1) Mendeteksi nilai koefisien determinasi (R2) dan nilai thitung. Jika R2 tinggi

(biasanya berkisar 0,7 – 1,0) tetapi sangat sedikit koefisien regresi yang signifikan secara statistik, maka kemungkinan ada gejala multikolinieritas.

2) Melakukan uji kolerasi derajat nol. Apabila koefisien korelasinya tinggi,

perlu dicurigai adanya masalah multikolinieritas. Akan tetapi tingginya

koefisien korelasi tersebut tidak menjamin terjadi multikolinieritas.

3) Menguji korelasi antar sesama variabel bebas dengan cara meregresi setiap

Xi terhadap X lainnya. Dari regresi tersebut, kita dapatkan R2 dan F. Jika

nilai Fhitung melebihi nilai kritis Ftabel pada tingkat derajat kepercayaan

tertentu, maka terdapat multikolinieritas variabel bebas.

4) Regresi Auxiliary. Kita menguji multikolinearitas hanya dengan melihat

hubungan secara individual antara satu variabel independen dengan satu

variabel independen lainnya.

5) Variance inflation factor dan tolerance.

Dalam penelitian ini akan mendeteksi ada atau tidaknya multiko dengan

uji Variance inflation factor dan tolerance (VIF) antar variabel independen.

Sebagai aturan main yang kasar (rule of thumb), jika koefisien korelasi cukup

(29)

39

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebaliknya jika koefisien korelasi relatif rendah maka kita duga model tidak

mengandung unsur multikolinieritas.

Apabila terjadi Multikolinearitas menurut Yana Rohmana (2010:

149-154) disarankan untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1) Tanpa ada perbaikan

2) Dengan perbaikan:

o Adanya informasi sebelumnya (informasi apriori).

o Menghilangkan salah satu variabel independen.

o Menggabungkan data Cross-Section dan data Time Series. o Transformasi variabel.

o Penambahan Data.

2. Heteroskedastisitas (Heteroskedasticity)

Salah satu asumsi pokok dalam model regresi linier klasik adalah bahwa

varian-varian setiap disturbance term yang dibatasi oleh nilai tertentu mengenai variable-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai konstan yang sama dengan

δ2

. inilah yang disebut sebagai asumsi heterokedastisitas (Gujarati, 2001:177).

Heteroskedastisitas berarti setiap varian disturbance term yang dibatasi oleh nilai tertentu mengenai variabel-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai

konstan yang sama dengan atau varian yang sama. Uji heteroskedasitas

bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan

varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homokesdasitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Keadaan

heteroskedastis tersebut dapat terjadi karena beberapa sebab, antara lain :

 Sifat variabel yang diikutsertakan kedalam model.

 Sifat data yang digunakan dalam analisis. Pada penelitian dengan

menggunakan data runtun waktu, kemungkinan asumsi itu mungkin benar.

Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mengetahui adanya

(30)

40

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Metode grafik, kriteria yang digunakan dalam metode ini adalah :

 Jika grafik mengikuti pola tertentu misal linier, kuadratik atau hubungan lain berarti pada model tersebut terjadi heteroskedastisitas.

 Jika pada grafik plot tidak mengikuti pola atau aturan tertentu maka

pada model tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.

2) Uji Park (Park test), yakni menggunakan grafik yang menggambarkan keterkaitan nilai-nilai variabel bebas (misalkan X1) dengan nilai-nilai

taksiran variabel pengganggu yang dikuadratkan (^u2).

3) Uji Glejser (Glejser test), yakni dengan cara meregres nilai taksiran absolut variabel pengganggu terhadap variabel Xi dalam beberapa bentuk,

diantaranya:

korelasi rank spearman tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi

heteroskedastisitas berdasarkan rumusan berikut :

d1 = perbedaan setiap pasangan rank

n = jumlah pasangan rank

5) Uji White (White Test). Pengujian terhadap gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melakukan White Test, yaitu dengan cara meregresi residual kuadrat dengan variabel bebas, variabel bebas kuadrat dan

perkalian variabel bebas. Ini dilakukan dengan membandingkan χ2

hitung dan

χ2

tabel, apabila χ2hitung > χ2tabel maka hipotesis yang mengatakan bahwa

terjadi heterokedasitas diterima, dan sebaliknya apabila χ2

hitung < χ2tabel

(31)

41

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam metode White selain menggunakan nilai χ2hitung, untuk memutuskan

apakah data terkena heteroskedasitas, dapat digunakan nilai probabilitas

Chi Squares yang merupakan nilai probabilitas uji White. Jika probabilitas

Chi Squares < α, berarti Ho ditolak jika probabilitas Chi Squares > α, berarti Ho diterima.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan uji metode grafik, dengan

bantuan program SPSS 21 for Windows. Dalam regresi, salah satu asumsi yang harus dipenuhi adalah bahwa varians dari residual dari satu pengamatan ke

pengamatan lain tidak memiliki pola tertentu. Salah satu uji untuk menguji

heteroskedastisitas ini adalah dengan melihat penyebaran dari varians residual.

3. Autokorelasi (autocorrelation)

Secara harfiah, autokorelasi berarti adanya korelasi antara anggota

observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam kaitannya

dengan asumsi metode OLS, autokorelasi merupakan korelasi antara satu residual

dengan residual yang lain. Sedangkan salah satu asumsi penting metode OLS

berkaitan dengan residual adalah tidak adanya hubungan antara residual satu

dengan residual yang lain. Akibat adanya autokorelasi adalah:

 Varian sampel tidak dapat menggambarkan varian populasi.

 Model regresi yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan untuk menduga nilai variabel terikat dari nilai variabel bebas tertentu.

 Varian dari koefisiennya menjadi tidak minim lagi (tidak efisien),

sehingga koesisien estimasi yang diperoleh kurang akurat.

 Uji t tidak berlaku lagi, jika uji t tetap digunakan maka kesimpulan yang diperoleh salah.

Adapun cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi pada

model regresi, pada penelitian ini pengujian asumsi autokorelasi dapat diuji

(32)

42

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Graphical method, metode grafik yang memperlihatkan hubungan residual

dengan trend waktu.

2) Runs test, uji loncatan atau uji Geary (geary test).

3) Uji Breusch-Pagan-Godfrey untuk korelasi berordo tinggi

4) Uji d Durbin-Watson, yaitu membandingkan nilai statistik Durbin-Watson

hitung dengan Durbin-Watson tabel.

5) Nilai Durbin-Watson menunjukkan ada tidaknya autokorelasi baik positif

maupun negatif, jika digambarkan akan terlihat seperti pada gambar

berikut ini :

Autokorelasi Positif

Ragu – ragu Tidak ada Autokolerasi

Ragu – ragu Autokorelasi Negatif

0 dL du 4 - du 4 - dL 4

Gambar 3.1 Statistika d Durbin- Watson

(33)

43

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan: dL = Durbin Tabel Lower

dU = Durbin Tabel Up

H0 = Tidak ada autkorelasi positif

H*0 = Tidak ada autkorelasi negatif

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan uji Durbin-Watson dengan

bantuan program SPSS 21 for Windows. Uji ini mengahsilkan nilai DW hitung (d) dan nilai DW table (dL dan dv).

3.8.2 Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Secara Parsial (Uji t )

Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis:

Ho : masing- masing variabel Xi secara parsial tidak berpengaruh terhadap

variabel Y, dimana i = X1, X2

Hi : masing-masing variabel Xi secara parsial berpengaruh terhadap variabel

Y, dimana i = X1, X2

Untuk menguji rumusan hipotesis diatas digunakan uji t dengan rumus:

t =

Se

; i = X1, X2

Kaidah keputusan:

Tolak Ho jika t hit> t tabel, dan terima Ho jika t hit < t tabel.

2. Pengujian Secara Serempak (Uji F )

Pengujian ini dilakukan untuk menguji rumusan hipotesis:

Ho : semua variabel xi secara bersama-sama tidak berpengaruh i terhadap Y, dimana i = X1, X2

(34)

44

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dimana i = X1, X2

Untuk menguji rumusan hipotesis diatas digunakan uji F dengan rumus :

Fk-1, n-k = =

3. Koefisien Determinasi

Menurut Gujarati (2001:98) dijelaskan bahwa koefisien determinasi (R2) yaitu angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan

variabel bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut. Koefisien determinasi

sebagai alat ukur kebaikan dari persamaan regresi yaitu memberikan proporsi atau

presentase variasi total dalam variabel tidak bebas Y yang dijelaskan oleh variabel

bebas X.

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana perubahan

variabel terikat dijelaskan oleh variabel bebasnya, untuk menguji hal ini

digunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut:

R2 =

 Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin erat/dekat, atau dengan kata lain model

tersebut dapat dinilai baik.

 Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas

dengan variabel terikat jauh/tidak erat, atau dengan kata lain model

(35)

45

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

(36)

83 Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis dapat

menarik kesimpulan tentang pengaruh perilaku kewirausahaan dan diferensiasi

produk terhadap pendapatan pengusaha melalui suatu survey pada pengusaha

industri kreatif cinderamata di Kota bandung. Adapun kesimpulannya sebagai

berikut:

1. Perilaku kewirausahaan, diferensiasi produk, dan pendapatan pada pengusaha

sentra industri kreatif cinderamata di Kota Bandung berada pada posisi cukup

tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku kewirausahaan, diferensiasi

produk, dan pendapatan pada pengusaha sentra industri kreatif cinderamata di

Kota bandung tergolong cukup baik.

2. Perilaku kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pendapatan pengusaha industri kreatif cinderamata di Kota Bandung. Artinya

ketika perilaku kewirausahaan yang dimiliki pengusaha tinggi atau meningkat

maka pendapatan yang diperoleh akan semakin meningkat dan sebaliknya jika

perilaku kewirausahaan yang dimiliki pengusaha rendah atau menurun maka

pendapatan yang diperoleh pun akan menurun.

3. Diferensiasi produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan

pengusaha industri kreatif cinderamata di Kota Bandung. Artinya ketika

diferensiasi produk yang dimiliki pengusaha tinggi atau meningkat maka

pendapatan yang diperoleh akan semakin meningkat dan sebaliknya jika

diferensiasi produk yang dimiliki pengusaha rendah atau menurun maka

pendapatan yang diperoleh pun akan menurun.

(37)

84

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan kesimpulan yang

diperoleh maka ada beberapa saran yang bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut:

1. Para pengusaha industri kreatif cinderamata di Kota bandung haruslah dapat

memahami faktor-faktor yang mempengaruhi besar atau kecilnya pendapatan

yang diterima, baik dari faktor perilaku kewirausahaan dan diferensiasi produk

yang dimiliki atau pun faktor-faktor lain yang diduga dapat mempengaruhi

pendapatan pengusaha, guna mempertahankan kelangsungan usaha dan

memperoleh pendapatan yang tinggi.

2. Untuk meningkatkan pendapatan, pengusaha haruslah meningkatkan perilaku

kewirausahaannya dengan cara memperluas wawasan dengan mencari

informasi dari berbagai sumber baik dari buku, televisi, internet atau

sumber-sumber lainnya serta apabila ada kesempatan para pengusaha diharapkan dapat

mengikuti berbagai pelatihan yang berhubungan dengan dunia usaha guna

memperluas wawasan. Dengan meningkatnya perilaku kewirausahaan akan

tercipta inovasi-inovasi dan kreatifitas yang pada akhirnya dapat

meningkatkan pendapatan. Serta pengusaha akan cepat tanggap dalam

menghadapi kondisi lingkungan usaha yang selalu berubah setiap saat.

3. Pengusaha harus lebih memotivasi diri sendiri untuk terus terpacu lagi untuk

lebih unggul dari pengusaha lain dalam segala hal. Pengusaha haruslah

menerapkan strategi yang tepat agar dapat bertahan dalam menghadapi

persaingan dan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi. Terutama dengan

menerapkan konsep diferensiasi produk dalam kegiatan usahanya dengan cara

berusaha menciptakan produk yang berbeda dengan para pesaing lainnya.

4. Pengusaha harus mengetahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

pendapatan usaha bukan hanya faktor perilaku kewirausahaan dan diferensiasi

produk saja. Masih banyak faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi

pendapatan usaha antara lain faktor modal usaha, bahan baku, dan persaingan

(38)

85 Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ahman, Eeng dan Yana R. (2007). Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Bandung: Laboratorium EKOP UPI

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Jakarta.

Case and Fair. (2007). Prinsip-prinsip Ekonomi Mikro. Jakarta : Erlangga

Damodar,Gujarati. (2001). Ekonometrika Dasar.Jakarta :Erlangga.

Farida Hadi. Pengaruh kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha pengelas

besi. Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi Upi tidak dipublikasikan.

Fitra Dila Lestari. (2011). Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Persaingan Terhadap Pendapatan Pedagang Di Daerah Wisata Pantai Pangandaran (Suatu Kasus Pada Pedagang Di Sepanjang Pantai Pangandaran

Kabupaten Ciamis). Skripsi Upi tidak dipublikasikan.

Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah. 2008. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Pasal 6.

Kuncoro, Mudradjat. (2007). Ekonomika Industri Indonesia Menuju Negara

Industri Baru 2030. Yogyakarta : CV. ANDI.

(39)

86

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Singkong Di Kota Cimahi Kabupaten Bandung). Universitas Pendidikan

Indonesia. Skripsi UPI Tidak Dipublikasikan.

Menteri Keuangan Republik Indonesia. 2003. Keputusan Menteri Keuangan No.40/KMK.06/2003 Tanggal 29 Januari 2003

Moeliono. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia 1994

Mulyati, Sri. 2008. Pengaruh Tingkat Persaingan dan Kebijakan Kredit Bank Terhadap Perkembangan Usaha (Suatu Kasus di Sentra Industri Rajut

Binong Jati). Universitas Pendidikan Indonesia

Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 57 Tahun 2009 Tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia.

Rahman, Arief. (2010). Definisi dan Kriteria UKM menurut Lembaga dan Negara

Asing. [Online]. Tersedia :

http//www.gereliku.web.id/news/criteria-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-umkm. [22 September 2012].

Riduwan. (2004). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Rohmana, Yana. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews.

Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi FPEB UPI.

Sadono Sukirno. (2005). Teori Pengantar Mikro Ekonomi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Samuelson, P.A. & W.D.Nordhaus. (1997). Mikro Ekonomi Edisi Keempatbelas. Jakarta : Erlangga.

Sri Haryani . Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pada industri

Paving blok Nanjung . Universitas Pendidikan Indonesia

(40)

87

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tyas Sasetyowati. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Sembako (Suatu Kasus Pada Pedagang Sembako Di Pasar

Pananjung Kecamatan Pangandaran). Skripsi UPI Tidak Dipublikasikan

Winardjono, Agus. (2005). Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan

Bisnis. Yogyakarta : EKONISIA FE UII.

Workshop Kolaborasi Mahasiswa ISI – Perajin Bali 2004

www.bps.go.id

www.find-docs.com

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah Pengusaha Kecil, Menengah, Besar di Kota Bandung
Tabel 1.2 Pertumbuhan Pendapatan Pada Pengusaha Industri Kreatif Cinderamata
Tabel 3.1 Jumlah Pengusaha Industri Kreatif Cinderamata
Gambar 3.1 Statistika d Durbin- Watson

Referensi

Dokumen terkait

Pembuatan edible film dari campuran tepung tapioka, kitosan, gliserin dan ekstrak buah naga merah (hylocereus Costaricencis) sebagai pengemasan sosis sapi dilakukan dengan

Dengan terciptanya sistem peminjaman perpustakaan SMU Negeri 109 yang terkomputerisasi diharapkan dapat membantu untuk memudahkan staf perpustakaan dalam melakukan proses

Masalah yang sering terjadi di Penyewaan Mobil ini yaitu dalam hal pencatatan data pemasukan dan secara manual yang sering mengalami kesalahan sehingga dengan menggunakan Visual

“Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Kebe radaan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kawasan Tujuh Titik Bebas PKL Kota Bandung” ini beserta seluruh

Seluruh mahasiswa Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara baik junior maupun senior yang telah banyak memberi dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi

[r]

layak digunakan sebagai katalis dalam sintesis biodiesel melalui reaksi transesterifikasi menggunakan minyak dedak padi.. Kata kunci : biodiesel, minyak dedak padi, zeolit alam,

berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tentang “ Analisis Hasil Praktek Kebaya Pada Peserta Didik SMK Negeri 2 Baleendah” pada peserta didik program.. keahlian tata