• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 612010014 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 612010014 BAB III"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

22

BAB III

PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan mekanik robot, perangkat lunak dari algoritma robot, serta metode pengujian robot.

3.1. Perancangan Mekanik Robot

Bagian ini menjelaskan tentang perancangan mekanik robot yang dibuat. Gambar 3.1. menunjukkan realisasi desain mekanik tampak depan.

Gambar 3.1. Realisasi Desain Mekanik.

Keterangan dari gambar 3.1. adalah sebagai berikut : 1. Tombol Stop

2. LED Indikator

3. Mic untuk Sound Activation

4. Tombol Start 5. Sensor Jarak SRF04 6. Sayap Robot

(2)

23 9. Sensor Api UVTRON

10.Kipas

11.Sensor Garis dan Sensor Warna

Mekanik robot terdiri dari kaki, badan, sayap, dan kepala. Untuk bagian kaki, badan dan sayap, robot menggunakan bahan aluminium 3 mm. Penggunaan bahan tersebut dikarenakan bahan ringan dan kuat, sehingga apabila robot bertabrakan dengan dinding atau robot lain, robot tidak akan mengalami kerusakan yang fatal. Sedangkan untuk bagian kepala robot menggunakan bahan pipa plastik yang berbentuk bundar, supaya bisa dibentuk sebagai wadah sensor jarak SRF04 dan juga sistem mikrokontroler yang ada didalamnya.

(3)

24

3.2. Perancangan Perangkat Lunak

Pada bagian ini akan dijelaskan tentang perancangan perangkat lunak algoritma robot. Pada KRPAI 2015 ada konfigurasi 7 lilin di semua ruangan, di mana 6 lilin dapat menggunakan alas lilin atau tidak sesuai undian dan 1 lilin yang pasti selalu menggunakan alas lilin. Konfigurasi lilin tersebut dapat dilihat pada gambar 3.2.

Gambar 3.2. Konfigurasi Lilin [6, h.15].

Untuk konfigurasi lilin pertama hingga keenam, penulis akan membuat dua algoritma yang berbeda dan akan membandingkan persentase keberhasilan memadamkan api dan keefektifan dalam hal pemadaman api. Pembuatan dua algoritma yang dibandingkan ini dikarenakan adanya lilin dengan juring dan lilin tanpa juring pada konfigurasi pertama hingga keenam. Pada saat perlombaan, konfigurasi lilinnya akan diacak dan setiap peserta akan mendapatkan satu lilin dengan juring dan satu lilin tanpa juring diantara ruang 1, ruang 3, atau ruang 4. Kinerja algoritma yang lebih baik antara kedua algoritma tersebut, akan digunakan untuk KRPAI divisi berkaki 2015.

(4)

25

3.2.1. Algoritma Pertama

Bagian ini menjelaskan tentang algoritma pertama, diagram alir dari algoritma ini adalah sebagai berikut :

Gambar 3.3. Diagram Alir Algoritma Pertama.

(5)

26

3.2.2. Algoritma Kedua

Konsep algoritma kedua adalah pertama, robot telah mendeteksi adanya api dalam ruangan dengan sensor UVTRON. Setelah itu, robot akan menelusuri dinding sebelah kanan bila di lapangan berwarna biru dan menelusuri dinding sebelah kiri bila di lapangan merah untuk mendekat ke titik api. Algoritma ini menggunakan teknik telusur dinding karena posisi api kebanyakan berada di pojok sudut ruangan.

Setelah robot berjalan menuju titik api, TPA 81 akan mengecek titik api sampai pada nilai suhu tertentu dengan jarak pemadaman sekitar 15 cm. Ketika TPA 81 telah mendeteksi suhu titik api, robot akan berhenti dan mengecek adanya alas lilin atau tidak dengan sensor garis. Bila tidak ada alas lilin, robot akan langsung memadamkan api dan bila ada alas lilin, robot akan memperbaiki posisi supaya setengah badan robot masuk alas lilin berbentuk juring lingkaran tersebut, setelah itu baru memadamkan api. Berikut adalah diagram alir untuk algoritma kedua :

Gambar 3.4. Diagram Alir Algoritma Kedua.

(6)

27

3.2.3. Algoritma Ketiga

Algoritma yang akan dipakai untuk konfigurasi lilin ketujuh adalah dengan menggunakan sensor warna. Di mana ruangan kedua yang dipakai untuk lilin ketujuh memiliki keunikan tersendiri dari ruangan lainnya, yaitu satu-satunya ruangan yang memiliki karpet. Robot akan menggunakan sensor warna untuk mendeteksi karpet. Setelah robot mengenali ruangan tersebut maka robot akan menelusuri dinding.

Bila karpet merah yang terdeteksi sensor warna, maka robot akan menelusuri dinding sebelah kiri. Sedangkan bila ternyata karpet biru, robot akan menelusuri dinding sebelah kanan. Sebelum robot dapat memasuki ruangan tersebut, robot harus melewati daerah lawan terlebih dahulu sesuai dengan peraturan KRPAI 2015. Dan setelah robot melewati daerah lawan, maka robot dapat memasuki ruangan tersebut. Setelah robot masuk ruangan dengan menelusur dinding, robot akan mendeteksi api dan menemukan alas lilin dengan sensor garis, maka robot akan berhenti dan memadamkan api.

Berikut diagram alir untuk algoritma konfigurasi api ketujuh pada ruangan kedua :

Gambar 3.5. Diagram Alir Algoritma Konfigurasi Lilin Ketujuh.

(7)

28

3.3. Peletakan Sensor Suhu TPA81

Kinerja dari ketiga algoritma di atas akan dibantu dengan tiga buah sensor suhu TPA81. Peletakan sensor ini dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3.6. Peletakan Tiga Buah Sensor Suhu TPA81.

Peletakan tiga buah sensor suhu TPA81 di atas dilihat dari sudut vertikal atau atas, sehingga sudut pandang sensor hanya terlihat bagian 6° saja dengan 8 titik

thermopiles dengan sudut pandang 41° ke arah bawah. Peletakan ketiga sensor ini dikarenakan adanya perbedaan ketinggian lilin antara 15-20 cm. Ketiga sensor ini akan diletakkan dibagian depan robot dengan posisi ketinggian sekitar 17 cm.

Sensor suhu TPA81 bernomor 2 akan digunakan untuk membantu kinerja algoritma pertama. Algoritma pertama, setelah robot memasuki ruangan berapi robot akan berputar untuk mencari titik api dengan menggunakan sensor nomor 2. Dan setelah menemukannya, robot akan berjalan mendekati titik api dan memadamkan api. Sensor suhu TPA81 nomor 2 ini juga akan digunakan untuk membantu kinerja algoritma ketiga, setelah robot berdiri di juring, menemukan titik api dengan sensor ini dan memadamkan api.

(8)

29

3.4. Metode Pengujian

Bagian ini akan menjelaskan tentang metode pengujian dari skripsi ini. Pengujian akan dilakukan pada konfigurasi lilin satu sampai enam dengan dua algoritma (algoritma pertama dan kedua) dan dua mode lilin (lilin dengan alas lilin atau tanpa alas lilin). Untuk konfigurasi lilin tujuh, algoritma yang digunakan adalah algoritma ketiga. Pengujian masing-masing algoritma akan dilakukan pada lapangan biru dan juga lapangan merah.

3.4.1. Konfigurasi Lapangan

Pengujian algoritma akan dilakukan pada konfigurasi lapangan seperti pada gambar 3.8. sebagai berikut :

Gambar 3.7. Konfigurasi Lapangan Pengujian.

Karena skripsi ini fokusnya pada algoritma proses pemadaman api, maka konfigurasi di atas dapat dilihat konfigurasi lilin setiap ruangan dan posisi furniture

Gambar

Gambar 3.1. menunjukkan realisasi desain mekanik tampak depan.
Gambar 3.3. Diagram Alir Algoritma Pertama.
Gambar 3.4. Diagram Alir Algoritma Kedua.
Gambar 3.5. Diagram Alir Algoritma Konfigurasi Lilin Ketujuh.
+3

Referensi

Dokumen terkait

Ketentuan-ketentuan penambahan modal dengan memberikan HMETD, termasuk harga pelaksanaan final atas HMETD dan jumlah final atas Saham Baru yang akan diterbitkan, akan diungkapkan

Jaringan telepon tetap nirkabel atau Fixed Wireless Access (FWA) , adalah suatu teknologi akses nirkabel yang menghubungkan pengguna telepon dengan jaringan telepon tanpa kabel

Jadi pH 6 ditetapkan sebagai pH optimum untuk adsorpsi logam Zn(II) oleh adsorben zeolit A dengan kapasitas adsorpsi sebesar 49,82 mg/g dan jumlah logam Zn(II) yang teradsorp

Pi’il pesenggiri merupakan pandangan hidup atau pedoman hidup masyarakat suku Lampung, konsep dan arti pi’il pesenggiri tersebut antara individu yang satu dengan yang

Desain sistem ini berisikan tampilan hasil yang akan diperoleh dari Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Lulusan Mahasiswa Terbaik Menggunakan Metode AHP

Risiko usaha yang dapat dihadapi bank antara lain risiko kredit, risiko investasi, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko penyelewengan (fraud risk) , risiko

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada penulis sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan

Bola basket merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang pelaksanaannya membutuhkan banyak faktor, yaitu kelincahan, kecepatan koordinasi gerak dan letak