• Tidak ada hasil yang ditemukan

IbM OF GUTI CRISPLY BUSINESS GROUP SIDOMULYO VILLAGE NGRAMBE SUBDISTRICT NGAWI DISTRICT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IbM OF GUTI CRISPLY BUSINESS GROUP SIDOMULYO VILLAGE NGRAMBE SUBDISTRICT NGAWI DISTRICT."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

I

b

M KELOMPOK USAHA KERUPUK GUTI

DESA SIDOMULYO KECAMATAN NGRAMBE

KABUPATEN NGAWI

Oleh

Dra. Suminah Anantanyu,  M.Si 

Ir. Choirul Anam, MT. MP

RINGKASAN

Industri kerupuk sebenarnya tergolong industri kecil atau industri rumah tangga. Akan tetapi, industri tersebut dapat dikembangkan menjadi industri yang mampu berkembang menjadi industri yang besar, sehingga dapat meningkatkan pendapatan penggusaha dan tenaga kerja di sekitarnya. Kerupuk merupakan makanan tradisional Indonesia yang disukai oleh seluruh masyarakat baik dalam negeri maupun luar negeri, dapat diterima oleh hampir semua lapisan masyarakat, mulai kalangan bawah sampai atas (dari anak-anak sampai dengan orang tua) di seluruh dunia. Selain itu, krupuk juga fleksibel karena dapat berperan sebagai pelengkap lauk dan sebagai makanan ringan/snack, potensi bahan cukup besar dan berasal dari dalam negeri sendiri, teknik pembuatannya tidak sulit.

Berdasarkan data hasil PRA Sibermas di Desa Sidomulyo Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi, terdapat bidang usaha kerajinan rumah tangga (home industri) krupuk GUTI yang berbahan baku tepung tapioka dan terigu. Saat ini di Desa Sidomulyo ada 13 industri krupuk skala rumah tangga, sementara itu kegiatan Sibermas sudah membentuk kelompok usaha bersama tetapi belum ada intervensi terhadap bidang usahanya yang kualitas dan kuantitasnya masih rendah karena dikelola secara manual dan tradisonal.

Program IbM ini bertujuan untuk membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi kelompok krupuk Guti dengan cara: (1) introduksi alat pengukus adonan krupuk; (2) introduksi alat pemotong krupuk; (3) introduksi alat pengering krupuk; (4) introduksi alat pengemas (sealer), timbangan dan plastik berlabel; (5) menguruskan ijin depkes (P-IRT); (6) pelatihan penggunaan berbagai peralatan tersebut di atas dan; (7) pelatihan substitusi dengan perbandingan 1:0,25; (8) pelatihan peningkatan pengetahuan ketrampilan usaha krupuk Guti; (9) pemberian modal usaha kelompok. Metode yang digunakan adalah fasilitasi, edukasi, dan pendampingan.

Hasil yang diperoleh dari program IbM kelompok krupuk Gti ini adalah pemberian 2 unit alat pengukus adonan, 2 unit alat pemotong krupuk, 1 unit alat pengering krupuk, 2 unit sealer, P-IRT, kemasan berlabel standart, pemberian modal usaha, dan terselenggarakannya pelatihan diversifikasi produk, pelatihan penggunaan berbagai alat, serta pelatihan kewirausahaan dan pembukuan praktis.

Kata Kunci: krupuk guti, kualitas, produksi

(2)

IbM OF GUTI CRISPLY BUSINESS GROUP

SIDOMULYO VILLAGE NGRAMBE SUBDISTRICT NGAWI DISTRICT By

Dra. Suminah Anantanyu, M.Si Ir. Choirul Anam, MT. MP

ABSTRACT

Crisply industry is pertained by a small or home industry. The industry can be developed to become into the big industry, so that can improve the earnings and labour. Crisply or crackers is Indonesian traditional food which took a fancy to all society, is acceptable by all society, the low until high class, (from children up to old fellow) in all the

world. Besides, crisply or crackers is flexible as a complement the other foods or a snack,

raw materials come from domestic, its making technique is not difficult.

Based to data of Sibermas PRA at Sidomulyo Village Ngrambe Subdistrict Ngawi District, there are home industries of GUTI crisply which were made of tapioka flour and wheat flour. In this time, there are 13 home industries of GUTI crisply in household scale at Sidomulyo. Sibermas activity has made the effort group but there is no intervention to increase quality of product and management.

This IbM Program’s aims to assist improvement the quality and amount produce

of GUTI crisply group trough: (1) to introduce steamer appliance dough; (2) to introduce

cutter chips; (3) to introduce of dryers crackers; (4) to introduce sealer, weighing-machine

and plastic tagg; (5) to arrange Depkes permits (P-IRT); (6) training of equipments usage,

and; (7) training of substitution material with the comparison 1:0,25; (8) training of skill and knowledge improvement; (9) giving of capital to group. Method used is fasilitation, education, and adjacent

Result obtained of IbM program in GUTI crisply business group is: giving 2 unit

of steamer appliance dough, 2 unit of cutter chips, 1 unit of dryers crackers, 2 unit sealer,

Depkes permits (P-IRT), labeled packaging standard, providing venture capital, and carrying

out diversification product training, training of equipments usage, and also training of

entrepreneurship and practical bookkeeping.

Referensi

Dokumen terkait

Dari nilai P -value tersebut maka keputusan dari hipotesis adalah tolak H 0 sehingga dapat disimpulkan bahwa residual dari model dugaan dari data outflow bulanan uang

Para pihak dalam menentukan klasula pengesampingan Pasal 1266 dan 1267 KUH Perdata harus telah memahami bahwa dengan mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 KUH

Adapun tujuan dari teknik modeling adalah untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dengan cara meniru tingkah laku model yang memiliki kedisiplinan belajar

Bukaan pada fasad bangunan yang berupa jendela juga berfungsi sebagai penyalur udara ke dalam bangunan.Bila bukaan/jendela dibuat pada bidang yang sejalur dengan arah angin di

1 Tahun 1970 mengenai Keselamatan Kerja pada Pasal 1 Ayat 1, bahwa tempat kerja ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana

Tahap awal dalam mengelompokan kabupaten dan kota adalah melakukan reduksi terhadap 27 variabel , berdasarkan hasil analisis diperoleh 7 variabel yang tidak

Prototipe bahan ajar Bahasa Indonesia berbasis lingkungan meliputi pemilihan materi pada kelas I SD, materi lingkungan di Kabupaten Kudus, selanjutnya pembuatan