• Tidak ada hasil yang ditemukan

sejarah dan perkembangan hukum acara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "sejarah dan perkembangan hukum acara"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Nama: M. Fikri Gozali Npm: 2011200019 Hukum Sanksi SEJARAH PIDANA PENJARA

Penjara sebagai wahana untuk melaksanakan pidana, yaitu suatu pidana pembatasan kebebasan bergerak terhadap seorang terpidana, penjara ternyata sudah dikenal orang sejak abad ke-16 (Lamintang, 1986:56). Bahkan diperkirakan penjara dalam bentuk yang sederhana sudah ada sejak abad ke-13 di Florence, Perancis.

Pada masa itu, penjara dilakukan dengan menutup para terpidana di menara-menara, di puri-puri, di benteng-benteng yang gelap dan kotor, sehingga sangat tidak manusiawi. Dengan menempatkan terpidana pada tempat-tempat tertentu seperti tersebut di atas, atau berupa pembuangan, atau pengasingan dimaksudkan supaya tidak bisa mengganggu masyarakat lagi. Pemberian pidana merupakan perwujudan dari rasa kebencian masyarakat dan sebagai pengungkapan rasa takut masyarakat terhadap para pelanggar hukum. Oleh karena itu sistem koreksi dari masyarakat pada saat itu, selain bertujuan agar pelaku tindak pidana tidak mempunyai kemungkinan untuk melakukan lagi perbuatan yang melanggar hukum, juga sekaligus dimaksudkan untuk melindungi masyarakat. Dalam hal ini faktor pembalasan menjadi dasar utama dalam penjatuhan pidana.

(2)

Di negeri Belanda, pada akhir abad 16 mulai didirikan lembaga penertiban yang dikenal sebagai tuchthuis, yaitu rumah penjara untuk menjalankan pidana yang sifatnya berat. Selain itu juga ada rasphuis untuk terpidana wanita (Lamintang, 1986:57). Berbagai upaya dilakukan agar perlakuan yang tidak menusiawi terhadap para narapidana diperbaiki dan diubah dengan perlakuan yang lebih baik.

Orang yang berjasa mengubah dan membawa wawasan baru mengenai lembaga penjara adalah John Howard, seorang berkebangsaan Inggris. Howard yang menulis bukunya yang terkenal, The State of The Prisons, didasarkan atas penelitian dan pengalamannya menjelajahi penjara-penjara di Inggris dan daratan Eropa, telah membawa pengaruh bagi pembaharuan-pembaharuan dalam pembinaan narapidana.

Disekitar abad ke-16 di Inggris terdapat pidana penjara dalam arti tindakan untuk melatih bekerja di Bridewell yang terkenal dengan nama Thriftless Poor bertempat di bekas Istana Raja Edward VI tahun 1522. Kemudian setelah dikeluarkan Act of 1630 dan Act of 170 dikenal institusi pidana penjara yang narapidananya dibina The House of Correction. Kesimpulan sementara dari catatan sejarah pertumbuhan pidana yang dikenakan pada badan orang dapat diperoleh gambaran, bahwa pidana penjara diperkirakan dalam tahun-tahun permulaan abad ke-18 mulai tumbuh sebagai pidana baru yang berbentuk membatasi kebebasan bergerak, merampas kemerdekaan, menghilangkan kemerdekaan yang harus dirasakan sebagai derita selama menjalani pidana penjara bagi narapidana. Batasan arti pidana ini kemudian dikembangkan oleh

para ahli.

(3)

ke kepulauan St Helena dan pulau Elba. Pembuangan penjahat-penjahat Inggris ke Australia. Pembuangan Syech Yusuf dari Makasar ke Sailan kemudian ke Afrika Selatan oleh VOC. Di Indonesia sistem pengasingan ini didasarkan pada hak istemewa Gubernur Jenderal (exorbitante) misalnya pengasingan Hatta dan Syahrir ke Boven Digul kemudian ke Bandara Naire. Pengasingan Soekarno ke Endeh, kemudian ke Bengkulu. Pada zaman kemerdekaan dikenal pembuangan orang-orang PKI, ke Pulau Buru sesudah pecah gerakan 30 september/ PKI. Pidana penjara sebagai pidana yang ditakuti setelah pidana mati mengalami banyak perubahan dari model yang semula paling keras dan kejam tanpa perikemanusiaan sampai model yang paling ringan, longgar sesuai dengan tututan zaman, seperti pada abad ke 20. Model yang pertama kepenjaraan adalah sistem Pennesylvania, dengan memperaktekkan pembinaan terpidana agar menjadi anggota masyarakat yang produktif. Penjara yang sangat terkenal dipraktikan pada sistem pennesylvania yaitu Walnut street jail yang dibangun pada tahun 1776, kemudian disusul Eastern state penintentiary yang mulai dipakai pada tahun 1829 yang berkembang keseluruh eropa. Konsep dasar The eastern state penitentiary dipolakan dan deprogram dengan cermat dan tepat. Kejahatan disebabkan oleh pengaruh lingkungan, misalnya para peminum, prostitusi, gelandangan, sehingga para terpidana dimasukan ke dalam sel terpisah untuk setian terpidana, dan hanya pada hari minggu terpidana boleh melihat terpidana lainnya

dengan pengawasan yang sangat ketat.

(4)

pemberian pekerjaan dianggap salah satu daya upaya untuk memperbaiki akhlak terhukum, maka timbullah system campuran, yaitu: a. pada waktu malam ditutup sendirian. b. pada waktu siang bekerja bersama-sama. Pada waktu bekerja mereka dilarang bercakap-cakap mengenai hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Oleh karenanya maka system ini dinamakan pula “silent system”. Utrecht, mengemukakan bahwa system ini sangat sukar sekali untuk dipertahankan, karena dilarangnya berbicara antara para narapidana, dan bertentangan dengan tabiat manusia.

(5)

dijalankan secara keras. Tetapi kemudian, sesudah kelihatan bahwa terpidana berkelakuan baik, maka secara berangsur-angsur dujalankannya pidana penjara lebih diringankan. Maksudnya ialah “melatih” si terpidana menjadi seorang warga masyarakat yang baik. Mark System dan system Irlandia ini melahirkan “the Rise of the Reformatory’. Pada tahun 1787-1860 dipraktikan sistem Moconochi and the Norfolk experiment oleh Alexander Moconochie untuk menghentikan praktek-praktek yang kejam dalam penjara, sistem ini menerapkan Mark system yang memberikan insentif bagi terpidana yang berkelakuan baik dan memperkerjakan terpidana. Pelaksanaannya dianggap efektif untuk mempersiapkan terpidana kembali kemasyarakat yang bersangkutan. Wolter Crofton (1815-1897) sebagai direktur Irish prison administration sebagai salah satu pengikut Alexander Moconochi yang telah menerapkan dengan konsekwen pada The Elmira Reformotory, yang sangat mempengaruhi kepenjaraan di Amerika Serikat pada akhir abad ke 19 dan awal abad ke 20 yang akhirnya mempengaruhi kepenjaraan diseluruh dunia, dengan melaksanakan latihan kerja yang berguna untuk penghidupan terpidana, terhadap yang berkelakuan baik mendapatkan insentif dengan mengubah dari pengawasan maksimum menjadi pengawasan moderat dan diperkerjakan dipertanian atau diperindustrian yang sudah dipersiapkan.

(6)

bagian Amerika Serikat New York, didirikan sebuah penjara bagi orang-orang terpidana yang umumnya tidak lebih dari 30 tahun. Penjara ini diberi nama reformatory, yaitu tempat untuk memperbaiki orang, menjadikannya kembali menjadi seorang warga masyarakat yang berguna. Sistem penjara di Elmira pada prinsipnya pidana penjara dijalankan melalui tiga tingkatan, tetapi dengan titik berat yang lebih besar lagi pada usaha untuk memperbaiki si terhukum tersebut. Kepada si terhukum diberikan pengajaran, pendidikan dan pekerjaan yang bermanfaat bagi masyarakat. Sebagai akibat diadakannya sistem tersebut, maka kemudian dalam keputusan hakim pidana tidak lagi ditentukan lamanya pidana penjara yang berangkutan. Lamanya terpidana di dalam penjara sampai kepadanya diberikan “parole”, semata-mata tergantung pada tingkah laku si terhukum itu sendiri di dalam penjara. Sistem Elmira tidak hanya dikenal secara luas di Amerika Serikat. Akan tetapi juga dikenal di Eropa Barat. Pada tahun 1902 didirikan satu “reformatory” di kota Borstal, yaitu suatu kota kecil yang letaknya dekat dengan kota London. Sistem yang diterapkan dipenjara Borstal adalah sebagai berikut: Lamanya pidana penjara ditetapkan oleh pengadilan, akan tetapi Menteri Kehakiman diberi wewenang untuk melepaskan dengan perjanjian kepada si terhukum. Misalnya si terhukum dipidana selama tiga tahun, Menteri Kehakiman dapat mempunyai wewenang untuk melepaskan si terhukum apabila ia telah menjalani pidana selama enam bulan, dengan suatu perjanjian, yaitu selama masa sisa pidana yang belum dijalani oleh si terhukum tidak perlu dijalani akan tetapi si terhukum ditempatkan di

bawah pengawasan khusus.

(7)

system yang dapat menampung 1500 anak-anak. Sistem ini kemudian diikuti di negara-negara Skandinavia dan Nederlands dan pengaruhnya yang besar setelah perang dunia ke dua, terutama di Amerka Serikat dan disyahkan pada Syistem Model Youth Corrections Act diformulasikan pada American Law Institute pada tahun 1940. Serta meluas di Great Britan untuk menampung terpidana berumur 16-21 tahun yang dipidana penjara lebih dari enam bulan, tetapi kurang dari tiga tahun. Terpidana anak-anak setiap sabtu sore diperkerjakan dengan pengawasan polisi, dan seluruh dunia terpengaruh pada sistem ini terutama untuk terpidana yang berusia muda dalam

perkara besar.

(8)
(9)
(10)

diadakan percobaan dengan cara memberikan pekerjaan dalam lingkungan pagar tembok penjara

kepada beberapa narapidana kerja paksa.

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat yang sama, misi gereja dimengerti sebagai persekutuan dari orang-orang yang dahulu adalah sebagai anggota komunitas penyembah berhala dan kemudian dimasukan oleh

Semua tenaga kependidikan sudah melaksanakan tugas dengan baik dan selalu mengondisikan kelas agar proses belajar mengajar berjalan secara efektif dan

Asean-Korea Free Trade Area (AKFTA) merupakan kesepakatan antara negaranegara anggota Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) dengan Korea Selatan

Masinis satu : “Dampak yang ditimbulkan dari faktor mesin akibat filter turbocharger kotor yang menyebabkan naiknya temperatur udara bilas pada ruang scaving air

Investor Adaro Energy harus men- dorong Adaro Energy untuk mengembangkan rencana strategis dengan target batas waktu yang terukur untuk mengurangi keter-

Terdapat keragaman genetik dan fenotip yang tinggi pada beberapa karakter kedelai sayur, yaitu tinggi tanaman, jumlah cabang per tanaman, jumlah polong pertanaman, berat

10 9=6+7+8 8 7 Tahun 2015 Tahun 2016 ( 1.04.. Kecamatan dan Puskesmas Fasilitasi Pengadaan dan Pengisian Ulang APAR. APAB 33.. ) - Komunikasi

(1975) dalam Fachrul (2007) pada tabel 2.2 dapat diketahui bahwa keadaan perairan waduk Wonorejo pada tiap stasiun secara kumulatif yaitu stasiun I yang merupakan daerah