• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI ADAPTASI PELAKSANAAN PENDIDIKAN ANAK PENGUNGSI DI LOKASI PENGUNGSIAN MASJID ISTIHRAR BERASTAGI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRATEGI ADAPTASI PELAKSANAAN PENDIDIKAN ANAK PENGUNGSI DI LOKASI PENGUNGSIAN MASJID ISTIHRAR BERASTAGI."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI ADAPTASI PELAKSANAAN PENDIDIKAN ANAK

PENGUNGSI DI LOKASI PENGUNGSIAN MASJID

ISTIHRAR BERASTAGI KEBUPATEN KARO

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

DEDI ADI SAPUTRA SIANIPAR NIM 3103331011

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)

vi

ABSTRAK

Dedi Adi Saputra Sianipar, NIM 3103331011. Strategi Adaptasi Pelaksanaan Pendidikan Anak Pengungsi di Lokasi Pengungsian Masjid Istihrar Berastagi. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi adaptasi yang dilakukan (1) pemerintah, (2) Masyarakat, (3) Orangtua, dan (4) Anak dalam Pelaksanaan pendidikan di lokasi pengungsian Masjid Istihrar Berastagi Kabupaten Karo.

Penelitian ini dilaksanakan di Lokasi Masjid Istihrar Berastagi Kabupaten Karo, 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia bersekolah (SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi) dan menjadi pengungsi di posko Masjid Istihrar Berastagi Kabupaten Karo berjumlah 162 orang. Sampel ditentukan 30 persen dari jumlah populasi dengan teknik Proporsional stratified random sampling berdasarkan jenjang pendidikan, sehingga diperoleh jumlah sampel 49 jiwa. Teknik pengumpulan sampel dilakukan dengan teknik komunikasi langsung, observasi dan studi dokumenter. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan

kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Strategi

Adaptasi Pelaksanaan Pendidikan Anak Pengungsi Di Lokasi Pengungsian Masjid Istihrar Berastagi Kebupaten Karo ”. Adapun tujuan dari pada penelitian ini adalah sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari bahwa dalam penulisan

skripsi ini masih banyak mengalami rintangan dan masalah, namun berkat bantuan

dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, pada

kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, sebagai Rektor Universitas

4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si, sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi

sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing dan

mengarahkan penulis dalam melaksanakan penelitian hingga skripsi ini dapat

terselesaikan sesuai dengan rencana

5. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, selaku dosen Pembimbing Akademik yang

telah memberikan bimbingan kepada penulis selama penulis menjadi

mahasiswa.

6. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si, dan Bapak Drs. Mbina Pinemu, M.Si, selaku

dosen penguji.

7. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Geografi yang telah memberikan bekal ilmu

yang tak ternilai hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Bapak Hajat Siagian yang telah memperlancar administrasi.

9. Kepala dinas Pendidikan Kabupaten Karo beserta stafnya dan Bapak

Rusdianto Purba Selaku Koordinator Posko Masjid Istihrar Berastagi yang

(7)

iv

seluruh responden yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan

informasi.

10.Teristimewa yang saya cintai ayahanda T. Sianipar dan ibunda K.br Sinaga

yang telah memberikan doa, dukungan, semangat, dan segala pengorbanan

yang tidak ternilai kepada penulis.

11.Kepada Abang, Kakak, dan keluarga besarku tercinta yang telah memberikan

semangat dan dukungan penulis selama perkuliahan dan sampai pada

penyusunan skripsi.

12.Kepada Lestari Batubara yang telah memberikan motivasi dan dorongan

kepada penulis untuk menyelesikan penyusunan skripsi

13.Teman-teman di Jurusan Pendidikan Geografi, A dan B ekstensi stambuk

2010..

14.Teman-teman PPLT SMP AKP Galang ( Erik Putra dan Annisa Zulaika)

15.Teman-teman satu daerah penelitian ( Ade Tri barus, Dosma, Clara, Dina,

Ekalina Elfrida, Satri Togatorop, Serevia Carolina Purba)

16. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhirnya kata ucapan terimakasih dan semoga Tuhan memberikan kebaikan

mereka yang telah memberikan bantuan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

pembaca khususnya jurusan pendidikan geografi Universitas Negeri Medan.

Medan, Juli 2014 Penulis

(8)

vii

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

C. Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional ... 32

(9)

viii

A. Hasil Penelitian ... 49

B. Pembahasan Hasil ... 72

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 76

A. Kesimpulan ... 76

B. Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 79

(10)

ix

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

1 Stratifikasi anak berdasarkan jenjang pendidikan ... 31

2 Komposisi Pengungsi Berdasarkan Umur ... 41

3 Komposisi Pengungsi Berdasarkan Asal Daerah ... 42

4 Komposisi Anak Usia Sekolah Yang Sedang Bersekolah ... 43

5 Persediaan Kebutuhan Logistik di Posko Masjid Istihrar ... 44

6 Daftar Nama Pengelola Posko Masjid Istihrar ... 45

7 Sarana dan Prasarana Kesehatan ... 47

8 Sarana dan Prasarana Air Bersih ... 47

9 Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 49

10 Jumlah Orang Tua Responden ... 50

11 Data Sekolah Asal di Sekolah yang Dialokasikan untuk Pelaksanaan Pendidikan Responden ... 52

12 Data Responden Perguruan Tinggi ... 52

13 Standar Mutu Pendidikan ... 53

14 Jumlah Ketidakhadiran Responden di Sekolah Semester I dan II Untuk Tingkat SD ... 54

15 Jumlah Ketidakhadiran Responden di Sekolah Semester I dan II Untuk Tingkat SMP dan SMA ... 55

16 Rekap Jumlah Bantuan yang Diberikan Pemerintah Kepada Responden ... 58

17 Rekap Jumlah Bantuan yang Diberikan Masyarakat Kepada Responden ... 61

18 Instansi Asal relawan dan Kegiatan yang Dilakukan di Posko Pengungsian . 64 19 Daftar Orangtua yang Memiliki Responden Usia Sekolah yang Sedang Bersekolah ... 66

20 Jumlah Uang Saku yang Diberikan Orangtua ... 67

21 Strategi Orangtua Agar Anak Tetap Bersekolah... 69

22 Kesulitan Responden Dalam Beradaptasi di Sekolah ... 70

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1 Skema Kerangka Berfikir ... 30

2 Peta Administrasi Kabupaten Karo ... 36

3 Peta Administrasi Kecamatan Berastagi ... 37

4 Denah Posko Masjid Istihrar Berastagi ... 40

5 Posko Masjid Istihrar Berastagi ... 46

6 Guru Membimbing Responden Mengisi Biodata Formulir BNI di Sekolah Untuk Keperluan Penerimaan Beasiswa ... 58

7 Tenda Tempat Belajar dan Relawan Bersama Responden Sedang Belajar .... 63

8 Penulis Bersama Relawan dan Para Responden Sedang Memutar Film dan Bermain ... 65

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1 Daftar Pedoman Wawancara ... 81

2 Daftar Pedoman Observasi ... 83

3 Daftar Pedoman Pengambilan Data Dokumentasi ... 83

4 Data Induk Penelitian Bantuan Pemerintah ... 84

5 Data Induk Penelitian Bantuan Masyarakat ... 85

6 Daftar Lampiran Gambar ... 86

7 Surat Penunjukan Dosen Pembimbing Skripsi ... 88

8 Surat Pengajuan Judul Proposal Penelitian ... 89

9 Nota Tugas ... 90

10 Lembar Persetujuan Seminar Proposal Penelitian ... 91

11 Undangan Seminar ... 92

12 Daftar Hadir Mahasiswa ... 93

13 Berita Acara Perbaikan Proposal Penelitian ... 94

14 Lembar Perbaikan Seminar Proposal Penelitian ... 95

15 Persetujuan Penelitian ... 96

16 Penerbitan Surat Izin Penelitian ... 97

17 Surat Izin Mengadakan Penelitian ... 98

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, bagi

sebagian besar orang pendidikan berarti membimbing anak untuk menjadi kearah

yang lebih dewasa. Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh

si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju

terbentuknya kepribadian yang utama, Marimba (dalam Rosdiana, 2009). Oleh

karena itu pendidikan sangat penting bagi setiap orang agar mampu menyesuaikan

dengan kondisi yang berkembang, baik kemajuan teknologi, pola pikir, maupun

tuntutan hidup baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang. Dengan

kata lain pendidikan merupakan suatu bentuk upaya mempersiapkan sumber daya

manusia yang mampu menghadapi problem hidup yang senantiasa berkembangan

dari masa ke masa.

Amanat pembukaan UUD 1945, salah satu tujuan Negara Kesatuan

Republik Indonesia ialah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan tersebut

dirumuskan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. No. 20 Tahun

2003 pasal 3 bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik, agar menjadi

manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, kreatif mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggungjawab. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses

yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia. Oleh

karena itu pendidikan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari, karena

(14)

2

pendidikan merupakan usaha sengaja dan terencana untuk membantu

meningkatkan perkembangan potensi bagi manusia. Pendidikan yang berkualitas

sangat diperlukan untuk mendukung terciptanya manusia yang cerdas serta

mampu bersaing dimasa yang akan datang.

Banyak cara yang dilakukan dalam mendapatkan pendidikan yang terdapat

pada tiga lembaga pendidikan meliputi: (1) pendidikan formal, (2) pendidikan

non formal, (3) pendidikan informal. Semua pendidikan yang diselenggarakan

oleh ketiga lembaga pendidikan ini, tertuju pada satu tujuan umum yaitu untuk

membentuk peserta didik mencapai kedewasaan, sehingga ia mampu berdiri

sendiri di dalam masyarakat sesuai dengan dengan nilai-nilai dan norma-norma

yang berlaku di lingkungan masyarakat. Dengan demikian semua lembaga

pendidikan membantu perkembangan anak didik agar dapat meningkatkan

kualitas sumber daya manusia. Dalam undang-undang tahun 2003 pasal 5 tentang

sistem pendidikan mengatakan warga negara berhak mendapatkan kesempatan

meningkatkan pendidikan sepanjang ayat, baik memiliki kelainan fisik,

emosional, mental, intelektual, dan sosial berhak memperoleh pendidikan khusus

dan yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh

pendidikan setinggi-tingginya. Untuk mewujudkan peningkatan kualitas sumber

daya manusia di kemudian hari bergantung pada pendidikan yang dikecap oleh

anak-anak sekarang, terutama melalui pendidikan formal yang diterima di

sekolah.

Dalam mendapatkan pendidikan banyak faktor yang mempengaruhi, salah

satu faktor adalah kondisi alam, seperti yang baru-baru ini terjadi, yaitu Erupsi

(15)

3

menyemburkan debu vuklkanis setinggi 3 kilometer. Letusan kedua terjadi

bersamaan dengan gempa bumi vulkanis yang dapat terasa hingga 25 kilometer di

sekitar gunung ini. Akibat peristiwa ini, status Gunung Sinabung dinaikkan ke

level 3 menjadi Siaga. Letusan terjadi berkali-kali setelah itu, disertai luncuran

awan panas sampai 1,5 km. Pada tanggal 24 November 2013 status Gunung

Sinabung dinaikkan ke level tertinggi, level 4 (Awas).Status level 4 (Awas) ini

terus bertahan hingga memasuki tahun 2014. Guguran lava pijar dan semburan

awan panas masih terus terjadi. Mulai tanggal 4 Januari 2014 terjadi rentetan

kegempaan, letusan, dan luncuran awan panas terus-menerus sampai hari

berikutnya. Kondisi ini memaksa ribuan warga yang bertempat tinggal di sekitar

Gunung Sinabung terpaksa mengungsi ke kawasan aman, hingga pada tanggl 17

Februari 2014 tercatat data pengungsi Gunung Sinabung berjumlah 24.291 Jiwa

yang tersebar di 33 titik posko pengungsian yang berasal dari 4 kecamatan yaitu

Kecamatan Payung, Kecamatan Simpang Empat, Kecamatan Namantran,

Kecamatan Tiganderket.

Dampak dari terjadinya Erupsi Gunung Sinabung telah merusak semua

sendi kehidupan masyarakat, kerena telah merusak rumah-rumah, hilangnya harta

benda bahkan menimbulkan korban nyawa manusia. Khususnya hubungan dengan

sarana pendidikan, antara lain rusaknya bangunan sekolah, fasilitas belajar seperti

peralatan sekolah dan sebagainya. Namun pelaksanaan pendidikan untuk anak

tetap harus dilaksanakan walaupun dalam keadaan terkena musibah.

Salah satu posko pengungsian yang ada di Kabupaten Karo adalah posko

Masjid Istihrar Berastagi. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 15

(16)

4

oleh Bapak Rusdianto Purba. Jumlah pengungsi yang memiliki anak bersekolah

sebanyak 162 Jiwa, Tingkat SD sebanyak 90 Jiwa, tingkat SMP berjumlah 40

Jiwa, Tingkat SMA berjumlah 27 Jiwa dan Perguruan Tinggi berjumlah 5 jiwa.

Seluruh pengungsi yang ada di posko Masjid Istihrar Berastagi berasal dari Desa

Gamber, Desa Kuta Tengah, Desa K.Gugung, Desa Sukanalu, Desa

Sigarang-garang, Desa Lau Kawar, Desa Kutarayat, Desa K.Tonggal, Desa Berastepu, Desa

Bakerah, dan Desa Simacem yang terletak di dua kecamatan yaitu Kecamatan

Simpang Empat dan Kecamatan Namantran. Dua kecamatan ini merupakan

daerah yang termasuk Zona Evakuasi dari Erupsi Gunung Sinabung.

Keadaan di Posko Pengungsian Masjid Istihrar Berastagi tidak mendukung

anak yang masih usia bersekolah untuk belajar karena hanya memiliki tempat

belajar berupa tenda yang telah disediakan ketua posko pengungsian untuk

belajar yang membuat kondisi belajar anak menjadi tidak nyaman. Semua pihak

berupaya beradaptasi dengan kondisi yang ada untuk tetap melakukan sesuatu

yang mendukung dalam proses pelaksanaan pendidikan, pemerintah, orangtua.

masyarakat, dan anak itu sendiri. Penanganan pendidikan untuk korban Erupsi

Sinabung ini bertujuan memulihkan kembali kelangsungan proses pembelajaran

dalam situasi darurat. Tahapan ini mencakup pendidikan formal (persekolahan),

non formal (luar sekolah) dan informal (keluarga). Pada jalur formal, Depdiknas

berusaha memindahkan tempat sekolah anak-anak yang terkena Erupsi Gunung

Sinabung ke sekolah yang aman, sehingga para pelajar bisa tetap bersekolah. Pada

jalur nonformal, BNPB dan masyarakat (relawan) dalam situasi darurat

memberikan layanan pendidikan untuk membangkitkan semangat belajar anak

(17)

5

berperan dalam memberikan semangat dan motivasi agar anak tetap mau

bersekolah dan belajar di sekolahnya yang baru maupun di posko pengungsian.

Semua strategi yang diupayakan oleh semua pihak bertujuan untuk tetap

terlaksananya pendidikan anak secara maksimal sesuai situasi yang ada.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasi

masalah berikut :

1. Dampak Erupsi Gunung Sinabung telah merusak sarana pendidikan seperti

bangunan sekolah dan fasilitas belajar.

2. Pelaksanaan pendidikan untuk anak tetap dilaksanakan walaupun dalam

keadaan terkena musibah..

3. Kecamatan Simpang Empat dan Kecamatan Namantran merupakan daerah

yang termasuk Zona Evakuasi dari Erupsi Gunung Sinabung.

4. Keadaan di Posko Pengungsian Masjid Istihrar Berastagi tidak mendukung

anak yang masih usia bersekolah untuk belajar.

5. Strategi adaptasi yang dilakukan pemerintah, masyarakat, orang tua dan anak

dalam melaksanakan pendidikan anak pengungsi korban Erupsi Gunung

Sinabung Kabupaten Karo.

C. Batasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah strategi adaptasi

pelaksanaan pendidikan anak pengungsi korban Erupsi Gunung Sinabung yang

(18)

6

D. Rumusan Masalah

Pada penelitian ini yang menjadi rumusan masalah adalah :

1. Bagaimana strategi adaptasi yang dilakukan pemerintah untuk melaksanakan

pendidikan anak pengungsi korban Erupsi Gunung Sinabung di Masjid Istihrar

Berastagi Kabupaten Karo?

2. Bagaimana strategi adaptasi yang dilakukan masyarakat untuk melaksanakan

pendidikan anak pengungsi korban Erupsi Gunung Sinabung di Masjid Istihrar

Berastagi Kabupaten Karo?

3. Bagaimana strategi adaptasi yang dilakukan orang tua untuk melaksanakan

pendidikan anak pengungsi korban Erupsi Gunung Sinabung di Masjid Istihrar

Berastagi Kabupaten Karo?

4. Bagaimana strategi adaptasi yang dilakukan anak untuk melaksanakan

pendidikan di daerah pengungsian Masjid Istihrar Berastagi Kabupaten Karo?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Strategi adaptasi yang dilakukan pemerintah untuk melaksanakan pendidikan

anak pengungsi korban Erupsi Gunung Sinabung di Masjid Istihrar Berastagi

Kabupaten Karo.

2. Strategi adaptasi yang dilakukan masyarakat untuk melaksanakan pendidikan

anak pengungsi korban Erupsi Gunung Sinabung di Masjid Istihrar Berastagi

(19)

7

3. Strategi adaptasi yang dilakukan orang tua untuk melaksanakan pendidikan

anak pengungsi korban Erupsi Gunung Sinabung di Masjid Istihrar Berastagi

Kabupaten Karo.

4. Strategi adaptasi yang dilakukan anak untuk melaksanakan pendidikan di

daerah pengungsian Masjid Istihrar Berastagi Kabupaten Karo.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

1. Dapat dijadikan sebagai masukan dan pertimbangan bagi pemerintah

Kabupaten Karo dalam mengambil kebijakan khususnya strategi adaptasi

pelaksanaan pendidikan anak pengungsi Erupsi Gunung Sinabung Kabupaten

Karo.

2. Memberikan gambaran dan informasi yang jelas kepada penulis dan semua

masyarakat mengenai strategi adaptasi pelaksanaan pendidikan anak pengungsi

Erupsi Gunung Sinabung Kabupaten Karo.

3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lainnya khusus mengenai topik yang

sama pada waktu dan tempat yang berbeda.

4. Bagi UNIMED khususnya jurusan pendidikan Geografi sebagai masukan untuk

lebih berperan dalam menanganin Musibah Erupsi Gunung Sinabung yang

berkaitan dengan masalah sosial ekonomi, fisik wilayah dan pelaksanaan

pendidikan anak yang terkena musibah Erupsi Gunung Sinabung Kabupaten

Karo.

(20)

76

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A.KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan diatas,

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Strategi adaptasi pemerintah dalam pendidikan anak dengan menerapkan

seperangkat cara untuk mengatasi berbagi permasalahan khususnya dibidang

pendidikan anak yang dilakukan melalui (1) Perumusan kebijakan umum

dengan pemindahan lokasi sekolah, menggabungkan anak pengungsi dengan

murid sekolah asal agar standar mutu bisa dipertahankan dengan baik. (2)

Pelayanan teknis dilaksanakan dengan pengadaan fasilitas transportasi

antar-jemput siswa, pemberian bantuan dana dan perlengkapan sekolah. (3)

Monitoring program dilakukan dengan cara bekerjasama dengan koordinator

posko pengungsian dan kepala sekolah. Total yang diberikan oleh pemerintah

sebesar Rp. 76.906.600 atau (58 %) dari total keseluruhan jumlah bantuan (Rp.

132.123.700) yang diterima oleh anak pengungsi di posko Masjid Istihrar

Berastagi.

2. Strategi adaptasi yang dilakukan masyarakat dalam pendidikan anak adalah

dengan cara (1) Memberikan bantuan dana dan perlengkapan sekolah anak, (2)

membantu mengatasi masalah tentang materi pelajaran, dan (3) sebagai sumber

belajar. Total yang diberikan oleh masyarakat sebesar Rp. 55.217.100 atau (42

%) dari total keseluruhan jumlah bantuan (Rp. 132.123.700) yang diterima oleh

anak pengungsi di posko Masjid Istihrar Berastagi.

(21)

77

3. Strategi adaptasi yang dilakukan orangtua dalam pendidikan anak di posko

pengungsian Masjid Istihrar Berastagi adalah (1) memberikan

motivasi/dorongan kepada anak, (2) menyiapkan fasilitas kepada responden

seperti peralatan belajar,seragam sekolah, dan uang saku kepada anak agar

tetap mau bersekolah.

4. Strategi adaptasi yang dilakukan anak di sekolah adalah (1) dengan sosialisai

dan menyesuaikan diri dengan situasi sekolah yang baru, (2) berusaha

beradaptasi dengan teman yang baru, (3) dengan guru, dan (4) penguasaan

materi pelajaran karena mereka digabung dengan sekolah asli SD dari

berastagi, sedangkan di sekolah SMP N 2 Simpang Empat adalah (1)

penyesuaian cara belajar dan (2) kesulitan dengan materi ajar di sekolah,

sedangkan strategi anak di posko Masjid Istihrar Berastagi yaitu (1)

menyesuaikan cara belajar karena kondisi dari fasilitas yang tidak mendukung

untuk sarana belajar di posko pengungsian yang serba terbatas, (2) sosialisasi

dengan teman di posko pengungsian, dan (3) sosialisasi dengan masyarakat

yang ada di posko pengungsian baik masyarakat pengungsi maupun

lembaga-lembaga masyarakat (relawan) lainnya.

B.SARAN

Adapun saran yang disampaikan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Strategi adaptasi pemerintah dalam pendidikan anak pengungsi perlu

ditingkatkan agar mampu mengatasi berbagi permasalahan khususnya

(22)

78

umum, pelayanan teknis, dan monitoring program secara intensif agar

peyelenggaraan pendidikan bisa berjalan dengan baik dan optimal.

2. Strategi adaptasi masyarakat dalam pendidikan anak pengungsi sangat

diperlukan dan perlu ditingkatkan dalam mengatasi permasalahan khususnya

dibidang pendidikan anak yang dilakukan melalui baik berupa sumbangan

uang tunai, memberikan tenaga kerja secara sukarela bahkan dukungan doa

sekalipun.

3. Strategi adaptasi yang dilakukan orangtua dalam pendidikan anak pengungsi

sangat penting dan paling utama untuk mengatasi berbagi permasalahan

khususnya dibidang pendidikan anak yang dilakukan berupa memberikan

motivasi/dorongan kepada responden agar tetap mau bersekolah walaupun

dalam kondisi yang kurang nyaman, memberikan fasilitas kepada anak seperti

peralatan belajar,seragam sekolah, dan uang saku kepada anak.

Strategi adaptasi anak melaksanakan pendidikan perlu dilakukan pengawasan dan

perlengkapan fasilitas belajar agar anak tetap mau belajar di sekolah dan posko

pengungsian walaupun dalan kondisi yang tidak baik dan kurang nyaman agar

responden tetap bisa mendapatkan pengetahuan yang akan berguna untuk masa

Referensi

Dokumen terkait

Jarak” [4] di jelaskan bahwa sistem ini menggunakan Wireless Sensor Network (WSN) yang menggabungkan beberapa sensor yang bertujuan untuk memonitoring kelembaban

Setelah mengikuti mata kuliah Nirmana ini, mahasiswa akan dapat membuat disain dan mempresentasikannya ke dalam bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi baik secara konsep tual

Monografija z naslovom »Goražde – urbani potenciali« predstavlja zaključek dela na arhitekturno – urbanistični delavnici, ki je potekala v letu 2012 kot oblika

Telah dilakukan analisis kandungan logam berat mangan dan nikel pada sedimen di sekitar Pesisir Teluk Lampung.. Konsentrasi logam mangan dan nikel ditentukan

Berdasarkan hasil uji statistik di dapat ( p-value < α, α= 0,05) sebesar 0,015 yang berarti dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara pengetahuan laki-laki dan

Bentuk candi digunakan sebagai dasar perancangan yang telah menjadi situs tradisi dan karakteristik dari budaya Arek yang telah menjadi kebutuhan masyarakat sampai saat

Selain itu, saya rnemohon kcsediaan bapak Dekan FITK untuk dapat menerbitkan SK pembimbing skripsi atas narna saya berdasarkan usulan/persetujuan dari

Pembagian shar ing dalam kemitr aan/ KSO ini tidak akan diubah baik selama masa penaw ar an maupun sepanjang masa kontr ak, kecuali dengan per setujuan tertulis ter lebih