• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Perbedaan Pengetahuan Gizi Dan Kebugaran Jasmani Pada Remaja Yang Overweight Dan Non-Overweight Di SMK Batik 2 Surakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Perbedaan Pengetahuan Gizi Dan Kebugaran Jasmani Pada Remaja Yang Overweight Dan Non-Overweight Di SMK Batik 2 Surakarta."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja merupakan masa yang rentan terhadap gizi, oleh karena itu remaja perlu mendapatkan perhatian yang khusus. Pertumbuhan pada remaja berlangsung secara cepat, sehingga remaja memerlukan asupan gizi yang seimbang untuk memenuhi kebutuhan didalam tubuh. Kebutuhan zat gizi berkaitan erat dengan masa pertumbuhan remaja dalam meningkatkan pertumbuhan fisik dan perkembangan yang drastis. Remaja yang asupan gizinya terpenuhi sesuai dengan kebutuhan maka pertumbuhannya akan optimal (Almatsier, 2011). Secara nasional prevalensi overweight pada usia 16-18 tahun yaitu 5,7 %. Di Jawa Tengah prevalensi overweight yang terjadi pada remaja sebanyak 5.4 % (Riskesdas, 2013).

Overweight pada remaja terjadi karena ketidakseimbangan

asupan zat gizi. Pola makan yang terjadi pada remaja saat ini yaitu pola makan tinggi energi yang sebagian besar terdiri dari karbohidrat dan lemak. Asupan energi yang tinggi akan berpengaruh terhadap terjadinya overweight (Gharib dan Rasheed, 2011). Menurut Misnadiarly (2007)

(2)

Status gizi yang terjadi pada remaja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Pertama, faktor internal mencakup genetik, asupan makanan dan penyakit infeksi. Kedua, faktor eksternal status gizi remaja dapat dipengaruhi oleh sektor budaya, ekonomi, sosial, budaya dan pengetahuan gizi (Suhardjo, 2003).

Salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi remaja adalah pengetahuan gizi. Pengetahuan tentang gizi akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam pemilihan makanan. Pada masa ini dalam pemilihan makanan remaja dipengaruhi oleh selera dan keinginan yang cenderung pada pemilihan makanan yang tinggi kalori dan lemak sehingga dapat memicu pertumbuhan berat badan. Pada remaja yang memiliki pengetahuan yang baik maka akan lebih memperhatikan asupan makan yang seimbang sehingga status gizinya baik (Rosa, 2011).

(3)

Faktor lain yang mempengaruhi kebugaran jasmani yaitu status gizi. Kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang dalam melakukan aktifitas sehari-hari tanpa merasakan lelah. Remaja yang mengalami overweight akan merasakan sesak nafas, badan terasa berat, sering sakit pada bagian pinggang, pinggul, paha dan lutut (Suharjono, 2004).

Remaja yang kebugarannya menurun maka akan berdampak pada munculnya penyakit seperti kardiovaskuler, kencing manis, obesitas dan jantung. Remaja dikatakan memiliki status kebugaran jasmani yang baik jika memiliki status gizi yang baik. Remaja yang mengalami overweight akan berpengaruh terhadap berat tulang, otot dan lemak, sehingga remaja yang overweight memiliki basal metabolisme rate (BMR) lebih rendah di banding remaja yang non overweight (Petersen, 2004).

Berdasarkan hasil survei Sosial Ekonomi Nasional, (2004) menyatakan bahwa ada hubungan kesegaran jasmani dengan status gizi. Hasil survei menunjukkan remaja yang overweight maka akan memiliki kesegaran jasmani yang rendah (Syarif, 2007). Pribis, et al (2010), menyatakan bahwa ada hubungan antara kebugaran jasmani dengan status gizi. Penelitian ini menunjukkan bahwa remaja yang memiliki kelebihan berat badan maka kebugaran jasmani akan menurun.

(4)

jajanan pun banyak dijual di area sekolah, yang lokasinya berdekatan dengan mall yang dapat mendukung siswa untuk terjadinya overweight.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti akan meneliti tentang perbedaan pengetahuan gizi dan kebugaran jasmani pada remaja yang overweight dan non overweight di SMK Batik 2 Surakarta.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dirumuskan masalah “apakah

ada perbedaan pengetahuan gizi dan kebugaran jasmani pada remaja yang overweight dan non overweight di SMK Batik 2 Surakarta?”.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mengetahui perbedaan pengetahuan gizi dan kebugaran jasmani pada remaja yang overweight dan non overweight di SMK Batik 2 Surakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Mendeskripsikan pengetahuan gizi dan kebugaran jasmani remaja di SMK Batik 2 Surakarta.

b. Mendeskripsikan kejadian overweight dan non overweight pada remaja di SMK Batik 2 Surakarta.

c. Menganalisis perbedaan pengetahuan gizi remaja yang overweight dan non overweight di SMK BATIK 2 Surakarta.

(5)

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi remaja tentang pentingnya status gizi pada remaja yang overweight dan non overweight sehingga dapat meningkatkan mutu hidup dan derajat

kesehatan. 2. Manfaat Praktis

a. Bagi Remaja

Memberikan informasi kepada remaja tentang pentingnya status gizi, pengetahuan gizi dan kebugaran jasmani.

b. Bagi Pihak Sekolah

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian yang diperoleh adalah penerapan strategi pembelajaran Learning Starts With A Question (LSQ) dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada materi

Annisa Shanti Rahmani dan Fitri Rista Riana, 2015, Prarancangan Pabrik Butena-1 dengan Proses Dehidrogenasi n-Butana Kapasitas 60.000 Ton/Tahun, Jurusan Teknik

Pada fase akhir dari infeksi HIV, yang terjadi sekitar 10 tahun atau lebih setelah terinfeksi, gejala yang lebih berat mulai timbul dan infeksi tersebut akan berakhir pada

Finally, assume that x, y and z are non-zero and distinct..

[r]

Analisis mekanika struktur untuk mencari gaya-gaya dalam yang terjadi pada portal struktur gedung menggunakan program “ SAP 2000” 8 nonlinear. Perhitungan matematis agar

Segala puji dan syukur penulis panjatkan sebesar-besarnya atas kehadirat Allah SWT karena atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

セ・ョオイオエ@ Persetudjuan ini , segala fasilitas jang diperlu.kan untuk mendjalankan tugas mereka dengan baik berdasarkan kontrak2 jang dibuat setjara tersendiri