PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA
SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP KINERJA
MENGAJAR GURU BAHASA INGGRIS DI SMP SWASTA
SE-KABUPATEN GARUT
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh:
HASAN TAUFAN RAHMAN NIM: 1007094
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul: “Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Bahasa Inggris Di Di Smp Swasta Se-Kabupaten Garut” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudin adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Garut, Januari 2014
HASAN TAUFAN RAHMAN NIM: 1007094
LEMBAR PENGESAHAN
TESIS
Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Bahasa Inggris Di SMP Swasta Se-Kabupaten Garut
Oleh:
Hasan Taufan Rahman NIM: 1007094
Disahkan dan Disetujui oleh: Pembimbing I
Dr.H. Endang Herawan, M.Pd.
Pembimbing II
Dr. Asep Suryana, M.Pd.
Mengetahui/Mengesahkan
Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan
Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Bahasa Inggris Di SMP Swasta
Se-Kabupaten Garut Hasan Taufan Rahman
NIM: 1007094
Penelitian ini didasari dari perilaku kepemimpinan kepala sekolah yang salah satunya merupakan indikator tingkat kesuksesan, motivasi, kemajuan dan tolak ukur atas keberhasilan kepemimpinan pendidikan, khususnya kepala sekolah dituntut agar dapat memenuhi standar kinerjanya yang salah satunya adalah tuntutan kebutuhan guru didalam melaksanakan sistem pembelajaran disekolah. Namun dalam prakteknya sekolah belum mampu menerapkan konsep perilaku kepemimpinan kepala sekolah untuk membangun sekolah yang berkualitas, hal ini terlihat dari ketimpangan yang dibuktikan terjadinya disharmonisasi antara kepemimpinan pendidikan dan guru disekolah. Permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru Bahasa Inggris di SMP swasta se-kabupaten Garut?. Untuk membuktikan hipotesis, penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif. Data diperoleh dengan cara teknik penggalian data menggunakan angket. Populasi penelitian berjumlah 100 SMP Swasta se-kabupaten Garut dan 2014 orang guru diambil sebagai responden berdasarkan teknik probability samples.
Hasil penelitian menghasilkan beberapa temuan bahwa gambaran aktual perilaku kepemimpinan kepala sekolah SMP Swasta di Kabupaten Garut secara umum baik. Gambaran aktual dari iklim sekolah di SMP Swasta di Kabupaten Garut berkriteria sangat baik. Gambaran aktual dari kinerja mengajar guru Bahasa Inggris secara umum sangat baik. Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru Bahasa Inggris SMP Swasta di Kabupaten Garut adalah rendah dan signifikan artinya, semakin kondusif orientasi tugas dan orientasi hubungan perilaku kepemimpinan kepala sekolah maka akan semakin baik tingkat kinerja mengajar guru Bahasa Inggris. Pengaruh iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru Bahasa Inggris pada SMP Swasta di Kabupaten Garut adalah sangat tinggi dan signifikan artinya, semakin kondusif iklim sekolah maka akan semakin memberikan dorongan bagi peningkatan kinerja mengajar guru Bahasa Inggris. Pegaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru Bahasa Inggris pada SMP Swasta di Kabupaten Garut adalah sedang/cukup dan tinggi serta signifikan artinya, semakin kondusif orientasi tugas dan orientasi hubungan perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah akan meningkatan kinerja mengajar guru Bahasa Inggris.
Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah
Subhanahu Wata’ala, karena atas karunia-Nya tesis ini dapat diselesaikan. Tesis
ini merupakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Perilaku Kepemimpinan
Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Bahasa Inggris Di SMP Swasta Se-Kabupaten Garut.” Sangat sulit untuk menyatakan bahwa tesis ini sebagai karya pribadi semata-mata, sebab sejak penyusunan desain hingga mencapai bentuk seperti sekarang ini, begitu banyak pihak yang terlibat dan berjasa membantu.
Tesis penelitian ini terdiri dari lima bab, yaitu: bab I pendahuluan,bab II kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis, bab III metode penelitian, bab IV hasil penelitian dan pembahasan, dan bab V kesimpulan dan saran. Di samping lima bab tersebut, laporan inipun dilengkapi dengan berbagai lampiran terkait dengan penelitian termasuk kisi-kisi, instrument dan hasil pengolahan data penelitian dengan menggunakan SPSS Statistics v.20.
Pada Bab I : Berisi uraian tentang pendahuluan dan merupakan bagian awal dari tesis dan berisi latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian serta struktur organisasi tesis.
Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bab III : Metode Penelitian. Bab ini berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian, lokasi penelitian, populasi/sampel penelitian, serta teknik pengolahan data penelitian.
Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini berisi penjabaran yang rinci mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari dua hal utama yaitu; a). Pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan penelitian, b). Pembahasan atau analisis temuan yang dikaitkan dengan dasar teoritik yang telah dibahas dalam bab kajian pusataka dan temuan sebelumnya.
Bab V : Kesimpulan dan Saran. Bab ini menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian, yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
Penulis sadar akan keterbatasan yang dimiliki dalam penelitian tesis ini. Saran dan kritik pembaca menjadi penting untuk perbaikan selanjutnya. Penulis
merasa berhutang budi, dan hanya ucapan terima kasih yang tulus disertai do’a
dapat penulis sampaikan, semoga semua pihak yang telah dengan kerelaan memberi bantuan tersebut memperoleh pahala dan kedudukan yang terpuji
dihadapan Allah Subhannahu Wata’ala.
Garut, Januari 2013
Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
UCAPAN TERIMA KASIH
Maha Suci Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga studi program magister dan penyelesaiannya selalu dilindungi Allah Yang Maha Kuasa. Semoga tesis ini dapat memberikan sumbangan pemikiran di bidang administrasi pendidikan, khususnya kualitas kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah yang menunjang, dan peningkatan kinerja mengajar guru, penelitian ini pun diharapkan dapat memberikan dorongan positif dalam diri, orang-orang terdekat dan praktisi di sekolah untuk bisa lebih baik lagi dan lebih maju dalam setiap karya di tempat pekerjaannya.
Dengan keterbatasan pengetahuan penulis sebagai manusia, penyusunan karya tulis ini tidak luput dari sumbangsih berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam pelaksanaanya, peneliti telah berupaya untuk membawakan karya terbaik, peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyelesaikan studi dan penulisan tesis ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dan dorongan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat:
Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menyelesaikan studi. Masukan dan arahan beliau begitu berharga bagi penulis untuk menyelesaikan Tesis ini.
2. Bapak Dr. Asep Suryana, M. Pd,, selaku pembimbing II, ditengah kesibukannya beliau dengan sabar selalu menyempatkan untuk memberikan bimbingan terhadap penulis. Masukan dan arahan beliau begitu berharga bagi penulis untuk menyelesaikan tesis ini. Kesabaran dan kebijaksanaan beliau sangat membantu penulis sehingga dapat segera menyelesaikan tesis ini.
3. Bapak Prof. H. Udin Syaefudin Sa’ud, Ph.D., selaku Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan yang telah memberi fasilitas dan kemudahan kepada penulis selama menempuh perkuliahan dalam program studi ini. Kebijaksanaan dan kesabaran beliau membuat penulis selalu termotivasi untuk segera menyelesaikan studi.
4. Direktur Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia yang telah memberikan fasilitas dan kemudahan kepada penulis untuk menyelesaikan studi ini
5. Bapak dan Ibu Dosen, pada Program Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia yang telah memberikan bimbinganan dan pengajaran kepada penulis selama menempuh perkuliahan pada Program Studi ini.
6. Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut yang telah memberikan izin kepada penulis melakukan penelitian di sekolah-sekolah swasta. 7. Para Kepala Sekolah SMP Swasta se-kabupaten Garut beserta jajarannya,
Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8. Seluruh Karyawan dan Staf, di lingkungan Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia yang telah memberikan bantuan selama penulis mengikuti studi di Universitas Pendidikan Indonesia.
9. Seluruh Staf/Civitas Akademika Yayasan Al-Ghifari yang telah memberikan dorongan dan bantuan kepada penulis dalam menempuh perkuliahan pada Program Studi ini.
10.Istri dan Anak tercinta: Dini Kartika Sari, S. Pd., dan Raihan Muhammad
Rahman, Humaira Nabila Rahman “semoga istri dan anak-anak kami selalu ada dalam lindungan Alloh SWT dan semoga menjadi anak yang
berguna bagi agama, bangsa dan negara” yang dengan sabar membantu
penulis dalam berbagai hal, khususnya dalam menempuh perkuliahan. 11.Almarhum Ayah, Ibu, sekeluarga, yang dengan ikhlas selalu mendoakan
kepada penulis selama menempuh studi ini serta segala kebaikan yang telah di berikan kepada penulis semoga Alloh membalas-Nya.
12.Teman-teman kuliah seperjuangan, S2 Reguler 2010 yang telah bersama-sama memberikan kenangan manis kepada penulis selama menempuh perkuliahan.
13.Semua pihak yang telah membantu penelitian ini, yang tidak bisa penulis tuliskan satu persatu, semoga Alloh SWT memberikan kebaikan di dunia dan juga di akhirat
Akhirnya kepada Alloh SWT, segalanya dikembalikan, semoga rahmat dan hidayah-Nya senantiasa dilimpahkan kepada semua pihak yang telah ikhlas membantu dalam menyelesaikan studi ini.
Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI B.Identifikasi dan Perumusan Masalah...
1. Identifikasi Masalah.………...
F. Struktur Organisasi Tesis…...
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN
Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A.Konsep Kinerja Mengajar Guru………
1. Konsep Guru………..……….
2. Pengertian Kinerja Guru……….………. 3. Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru…. 4. Pembelajaran Bahasa Inggris di SMP ……… B.Konsep Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah... 1. Pengertian Kepemimpinan... 2. Pendekatan Perilaku Kepemimpinan... 3. Konsep Kepala Sekolah... 4. Kinerja dan Peran Kepala Sekolah... C. Konsep Iklim Sekolah………...……….
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian ……….
B.Populasi Dan Sampel Penelitian... C.Teknik Pengumpulan Data ... D.Operasional Variabel Penelitian.……… E. Proses Penelitian Dan Pengumpulan Data...
Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Persiapan ……….
2. Studi Awal Lokasi Penelitian……….. 3. Penyusunan Instrumen Penelitian………...
4. Uji Instrumen………...
a. Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian…..……….. b. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian…..…………... F. Pelaksanaan Pengumpulan Data.……… G. Pengembangan Instrumen Penelitian ……… H.Teknik Pengolahan Dan Analisis Data ... I. Uji Hipotesis …... 1. Analisis Deskriptif ……… 2. Uji Normalitas Data……….. 3. Analisis Korelasi ……….. 4. Menentukan Model Regresi……….. 5. Uji Keberartian Koefisien X dalam Model Regresi………….. 6. Uji Linearitas Model Regresi……….
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….
A. Hasil Penelitian ….………... 1. Gambaran Kondisi Data Perilaku Kepemimpinan
Kepala Sekolah ………
2. Gambaran Kondisi Data Iklim Sekolah ……… 3. Gambaran Data Kondisi Kinerja Mengajar Guru Bahasa
Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Pengujian Hipotesis ……… a. Besar Pengaruh Perilaku Kepemimpinan
Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Bahasa Inggris di SMP Swasta se-Kabupaten Garut………. b. Besar Pengaruh Iklim Sekolah Terhadap Kinerja
Mengajar Guru Bahasa Inggris SMP Swasta
se-Kabupaten Garut ………. c. Besar Pengaruh Perilaku Kepemimpinan
Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap
Kinerja Mengajar Guru Bahasa Inggris SMP Swasta
se-Kabupaten Garut ………
B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 1. Perilaku Kepemimpinan Kepala SMP Swasta
Se-Kabupaten Garut ……… 2. Iklim Sekolah Terhadap SMP Swasta
Se-Kabupaten Garut ……… 3. Kinerja Mengajar Guru Bahasa Inggris Terhadap SMP Swasta
Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
1 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan merupakan aspek yang tidak bisa terlepas dari semua sendi kehidupan manusia, baik pendidikan dalam arti makro maupun pendidikan dalam arti mikro, karena setiap individu manusia mengalami proses pendidikan. Fenomena tersebut memberikan indikasi bahwa pendidikan memegang peranan kunci dalam menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas, bahkan sangat menentukan berhasil tidaknya pembangunan. Secara lebih arif dapat dikatakan bahwa pendidikan yang bermutu dapat menghasilkan kualitas pendidikan yang bermutu. Melalui pendidikan dapat dikembangkan juga kemampuan pribadi, daya pikir dan tingkah laku yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menyebutkan bahwa:
“Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan betakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
2 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pendidikan itu sendiri. Salah satu komponen penting untuk mencapai tujuan pendidikan nasional adalah peran kepala sekolah.
Perbaikan kualitas pendidikan tidak terlepas dari peran kepala sekolah sebagai pemegang kebijakan yang mampu menciptakan iklim kerja yang kondusif dan kepala sekolah juga merupakan motor penggerak bagi semua sumber daya sekolah secara lebih spesifik kepala sekolah dituntut untuk mampu menggerakan guru secara efektif, membina hubungan baik antar warga sekolah agar terciptanya suasana kondusif, menggairahkan, produktif, kompak serta mampu melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian terhadap berbagai kebijakan dan perubahan yang dilakukan secara efektif dan efisien yang semua diarahkan untuk menghasilkan produk atau lulusan yang berkualitas.
3 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Disamping kepimpinan kepala sekolah faktor lain yang mempengaruhi kinerja guru adalah iklim sekolah. Adapun menurut Hadiyanto (2004: 153) mengemukakan bahwa iklim sekolah adalah produk akhir dari interaksi antar kelompok peserta didik di sekolah, guru-guru dan para pegawai tata usaha (administrator) yang bekerja untuk mencapai keseimbangan antara dimensi organisasi (sekolah) dengan dimensi individu. Di duga munculnya iklim sekolah yang baik dari warga sekolah akan melahirkan kinerja yang baik pula. Oleh karenanya, itu akan menjadi salah satu faktor yang menjadi tolak ukur keberhasilan kepemimpinan kepala sekolah.
Sekolah adalah lembaga yang bersifat komplek dan unik, bersifat komplek karena sekolah sebagai organisasi yang didalamnya terdapat berbagai dimensi yang satu sama lain saling berkaitan dan saling menentukan. Keberhasilan sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah, karena itu kedudukan pemimpin dalam suatu organisasi atau lembaga pendidikan sangat menentukan berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mewujudkan suatu tujuan.
4 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ditargetkan agar peserta didik dapat mencapai tingkat functional yakni berkomunikasi secara lisan dan tulis untuk menyelesaikan masalah sehari-hari. Bahasa memiliki peranan sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa dan merupakan kata kunci penentu keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Mengingat fungsi bahasa yang bukan hanya sebagai suatu bidang kajian, sebuah kurikulum bahasa untuk sekolah menengah sewajarnya mempersiapkan siswa untuk mencapai kompetensi yang membuat siswa mampu merefleksi pengalamannya sendiri dan pengalaman orang lain, mengungkapkan gagasan dan perasaan, dan memahami beragam nuansa makna.
5 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam Peraturan Menteri Nomor 22 Tahun 2006 mengenai Standard Isi mata pelajaran Bahasa Inggris di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk mencapai tingkat literasi functional
2. Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya Bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global
3. Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa dengan budaya.
Sekolah Menengah Pertama merupakan suatu organisasi atau lembaga yang memerlukan pengelolaan terpadu baik oleh guru sebagai pelaksana kegiatan belajar mengajar di kelas maupun oleh kepala sekolah sebagai pengendali kegiatan di sekolah. Koordinasi yang baik oleh kepala sekolah melahirkan pencapaian tujuan sekolah, serta tujuan individu yang ada pada lingkungan sekolah. Sekolah Menengah Pertama Swasta di kabupaten Garut mempunyai tujuan yang sama dengan sekolah lain, yang menuntut para pemimpinnya dalam hal ini kepala sekolah dan yang dipimpinnya dalam hal ini guru dan staff sekolah mempunyai motivasi tinggi dan memperhatikan kualitas pemimpin sekolah yang baik bagi di lingkungan sekolahnya masing-masing, dalam upaya pencapaian tujuan sekolah.
6 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
potensi daerah yang ingin dikembangkan masih jauh dari yang diharapkan hal ini di buktikan dengan masih banyaknya sekolah yang di bawah standar pelayanan minimal. Kondisi tersebut selalu jadi bahan perbincangan dalam berbagai forum termasuk dikalangan media masa. Dengan keadaan seperti ini sudah tentu tidak harus menjadi alasan, untuk tidak berusaha meningkatkan pendidikan baik dari segi kualitas maupun kuantitas, tetapi bagaimana caranya agar penyelenggaraan pendidikan dapat berjalan secara efektif dan efisien dengan kondisi yang ada sekarang. Hal ini sejalan dengan pendapat para ahli yang mengatakan bahwa pengelolaan sistem pendidikan nasional apabila tidak dikelola dengan sebaik- baiknya maka bukan hanya tidak efektif tetapi juga tidak efisien.
7 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti terhadap sejumlah SMPS di Kab Garut menemukan bahwa masih terdapat keberagaman capaian prestasi sekolah dalam Ujian Nasional. Dari hasil ujian nasional tersebut, SMPS di Kab. Garut berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kab. Garut dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kategori, yakni SMP Swasta dengan kategori tinggi, sedang, dan rendah. SMPS berkategori tinggi ialah sekolah yang memperoleh peringkat tertinggi dalam ujian nasional di Kab. Garut, salah satunya adalah SMPS PGRI Limbangan dengan rata-rata nilai 8.93. SMPS berkategori sedang ialah sekolah yang berada pada tingkat pertengahan dalam ujian nasional di Kab. Garut, salah satunya adalah SMPS Islam terpadu Siliwangi dengan rata-rata nilai 7.42. Sedangkan SMPS dengan kategori rendah ialah sekolah yang memperoleh peringkat terendah dalam ujian nasional di Kab. Garut, salah satunya adalah SMPS Yapissa Selaawi dengan rata-rata nilai 5.93. (Terlampir)
8 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menghadapi kondisi seperti itu perlu dilakukan langkah-langkah penataan kembali kegiatan administrasi pendidikan. Administrasi pendidikan pada dasarnya adalah mengusahakan terwujudnya efisiensi dan efektivitas yang tinggi dalam penyelenggaraan tugas-tugas operasional kependidikan yang bersifat teknis edukatif dalam mencapai tujuan pendidikan di lingkungan tertentu. Pencapaian tujuan dan target pendidikan, senantiasa memerlukan suatu upaya keras dari para pelaksana pendidikan, baik guru, kepala sekolah, maupun instansi yang berada di atasnya. Guru yang dibutuhkan adalah guru yang memiliki kinerja yang sangat tinggi dalam mengemban jabatannya, yaitu guru yang memiliki kompetensi tersendiri.
Disamping iklim sekolah dan kinerja mengajar guru Bahasa Inggris itu sendiri kepala sekolah sebagai pemimpin dituntut untuk mampu memberikan perilaku yang mendorong guru tersebut dapat bekerja dengan optimal. Dan hal yang demikian bisa sangat berpengaruh dari perilaku kepemimpinan seseorang. Yang jadi pertanyaan berapa besar pengaruhnya tersebut? Betulkah iklim sekolah dapat meningkatkan kinerja guru? Berapa besar pengaruhnya? Hal ini memerlukan penelitian atau pengkajian baik secara teoritis maupun pengujian dilapangan. Oleh karenanya, berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang masalah tersebut dengan judul “Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja
9 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Kepala sekolah adalah seorang tenaga profesional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar. Perilaku kepemimpinan kepala sekolah memiliki peranan penting dalam memberikan kompetensi, komitmen dan motivasi dalam meningkatkan kinerja mengajar guru Bahasa Inggris. Sedangkan iklim sekolah memegang peranan penting dalam standar disiplin, lingkungan fisik yang mendukung, aman dan nyaman untuk proses PMB, penghargaan dan insentif guru, harapan yang tinggi dari komunitas sekolah, menciptakan suasana harmonis dengan personil sekolah.
Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja guru dan banyak pula kajian tentang kinerja guru dalam hal kaitannya dengan tugas yang diembannya. Karena itu penulis membatasi pembahasan kinerja guru yang berkaitan dengan salah satu tugasnya yakni mengajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi akan dikaji dalam penelitian ini meliputi perilaku kepemimpinan dan iklim sekolah. Berdasarkan hal tersebut, pokok masalah yang diungkap dalam penelitian ini adalah sejauhmana pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru Bahasa Inggris.
2. Perumusan Masalah
10 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Bagaimana gambaran aktual perilaku kepemimpinan kepala Sekolah Menengah Pertama Swasta se-Kabupaten Garut?
2. Bagaimana gambaran aktual iklim sekolah di Sekolah Menengah Pertama Swasta se-Kabupaten Garut?
3. Bagaimana gambaran aktual kinerja mengajar guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah Pertama Swasta se-Kabupaten Garut?
4. Seberapa besar pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah Pertama Swasta se-Kabupaten Garut?
5. Seberapa besar pengaruh iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah Pertama Swasta se-Kabupaten Garut?
6. Seberapa besar pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah Pertama Swasta se-Kabupaten Garut?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian diatas, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memperoleh gambaran empiris mengenai hal-hal sebagai berikut :
11 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Untuk mengetahui dan menganalisis gambaran aktual iklim sekolah di Sekolah Menengah Pertama Swasta se- Kabupaten Garut.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis gambaran aktual kinerja mengajar guru Bahasa Inggrisdi Sekolah Menengah Pertama Swasta se- Kabupaten Garut. 4. Untuk mengetahui Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap
kinerja mengajar guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah Pertama Swasta se- Kabupaten Garut.
5. Untuk mengetahui Pengaruh iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah Pertama Swasta se- Kabupaten Garut 6. Untuk mengetahui Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim
sekolah terhadap kinerja mengajar guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah Pertama Swasta se- Kabupaten Garut.
D. Manfaat Penelitian
Bila tujuan penelitian diatas dapat dicapai, setidaknya penelitian ini akan memberikan manfaat praktis dan teoritik.
12 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Secara praktis penelitian ini berguna sebagai bahan informasi bagi para pemimpin kepala sekolah untuk dapat memahami hal-hal yang berkaitan dengan kinerja mengajar guru Bahasa Inggris, sehingga faktor-faktor kepemimpinan dan iklim sekolah dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan kinerja mengajar guru Bahasa Inggris, disamping itu mencegah timbulnya masalah. Bagi para pelaku pendidikan hasil penelitian ini merupakan sumbangan untuk meningkatkan mutu dan produktivitas pendidikan. Sedangkan bagi para pengambil keputusan, merupakan bahan masukan dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan peningkatan mutu pendidikan yang berakar dari kinerja mengajar guru Bahasa Inggris.
2. Manfaat Teoritis
Kegunaan teoritis dari hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan bagi ilmu administrasi pendidikan, dan teori organisasi atau lembaga khususnya berkaitan dengan perilaku individu dalam organisasi atau lembaga. Temuan-temuan ini dapat dijadikan bahan pengembangan teoritik, atau dijadikan bahan kajian untuk mengkaji berbagai teori yang selama ini telah terakumulasi, sehingga dapat melahirkan kembali temuan ilmiah yang lebih produktif.
E. Penelitian yang Relavan
13 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil penelitian Syukri (2012) mengenai Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja Guru Terhadap Disiplin Kerja Guru Smk Negeri Kabupaten Lima Puluh Kota menyatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kontribusi yang signifikan; 13. 6% dari kepemimpinan kepala sekolah terhadap disiplin kerja guru, 27. 1% dari motivasi kerja guru terhadap disiplin kerja guru, dan 35,5% dari kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru secara kolektif terhadap disiplin kerja guru. Ini berarti bahwa disiplin kerja guru SMK di Lima Puluh Kota Kabupaten dapat ditingkatkan melalui kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru.
14 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan bawahan yang juga dengan berbagai strategi (strategie collaborative) sangat bermanfaat dan signifikan dalam peningkatan partisipasi kerja guru.
Dalam hasil penelitiannya Sri Surachmi (2012) Kajian Efektivitas Perilaku Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah menyatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas aspek perilaku kepemimpinan pembelajaran kepala sekolah terhadap pengelolaan pendidikan di SMP Negeri 2 Banyuwangi, dilihat dari lima indikator, tergolong sangat efektif. Persentase efektivitas dari indikator perilaku teknis, indikator perilaku hubungan antarmanusia, indikator perilaku edukasional, indikator perilaku simbolik, dan indikator perilaku kultural adalah berturut-turut: 87,23%; 90,60%; 87,04%; 91,13%; dan 92,89%. Rata-rata efektivitas perilaku kepemimpinan pembelajaran kepala sekolah adalah sebesar 89,78% dan ini menunjukan Efektivitas Perilaku Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah tergolong sangat efektif dan signifikan.
F. Struktur Organisasi Tesis
Tesis terdiri dari 5 bagian, setiap bagian disebut bab, sesuai dengan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah tahun 2011 yang dikeluarkan oleh Universitas Pendidikan Indonesia.
15 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bab II: Kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. Pada bab ini akan disajikan landasan teoritik dalam menyusun pertanyaan penelitian, tujuan, serta hipotesis penelitian.
Bab III: Metode Penelitian. Bab ini berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian, lokasi penelitian, populasi/sampel penelitian, serta teknik pengolahan data penelitian.
Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini berisi penjabaran yang rinci mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari dua hal utama yaitu; a).Pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan penelitian, b).Pembahasan atau analisis temuan yang dikaitkan dengan dasar teoritik yang telah dibahas dalam bab kajian pusataka dan temuan sebelumnya.
55
55 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif. Sementara yang dimaksud dengan pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang digunakan dalam penelitian dengan cara mengukur indikator-indikator variabel penelitian sehingga diperoleh gambaran pengaruh diantara variable-variabel tersebut. Jenis penelitian survei ini memfokuskan pada pengungkapan hubungan kausal antar variabel, yaitu suatu penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi.
Metode survey menurut Sangarimbun dan Effendi (1989:3) adalah: “Penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok”. Pengertian ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Gall (2003:638) bahwa:”Survey research. The use of questionnaires or interviews to collect data about the characteristics,
56
56 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mereka. 3) jawaban tersebut dikode secara numerik dan dianalisis dengan bantuan teknik statistik. Selain itu menurut Millan Mc & Schumacher S (2001:22) Pendekatan kuantitatif memiliki tujuan mengembangkan hubungan antara dua variabel terukur, dan proses penelitiannya dikembangkan sebelum studi dimulai. Pendekatan kuantitatif memiliki konsep kunci dengan adanya peubah. Untuk mendapatkan makna atau kesimpulan penelitian, dilakukan pengolahan data melalui perhitungan statistik atau analisis kuantitatif yakni; analisis deskripsi dan analisis korelasi serta regresi. Makna atau kesimpulan yang dihasilkan, selanjutnya merupakan dasar bagi penyusunan rekomendasi yang diharapkan dapat memberi manfaat dan masukan positif.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
57
57 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Mewakili SMPS yang ada di Kabupaten Garut dari sisi tingkatan kualitas (tinggi, sedang, rendah).
2. Dari sisi Iklim Sekolah, ketiga sekolah tersebut bisa mewakili sekolah swasta yang lainnya.
3. Dilihat Kinerja mengajar guru Bahasa Inggris, ketiga sekolah tersebut terdapat perbedaan dalam peningkatan kinerja mengajar guru Bahasa Inggris.
4. Rekomendasi dari dinas Pendidikan bahwa 3 sekolah tersebut akan mewakili heterogenitas SMPS di Kabupaten Garut.
Penetapan ketiga sekolah tersebut sebagai populasi penelitian karena dapat mewakili dari sejumlah SMPS yang ada baik dari segi karakteristik maupun kondisi lingkungannya. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik simple random sampling atau pengambilan sampel secara sederhana tanpa memperhatikan strata yang terhadap dalam populasi (Sugiyono, 2002:93).
Sesuai dengan kebutuhan penelitian, maka peneliti menetapkan sampel penelitian sebagai berikut:
1. Guru yang memiliki masa jabatan lebih dari 5 tahun. 2. Kualifikasi pendidikan minimal S1
3. Memilik Surat Keputusan sebagai Guru Tetap Yayasan (GTY)
58
58 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
59
59 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Sekolah Jumlah Swasta di Kabupaten Garut yang memenuhi tiga kriteria yang telah ditetapkan.
C. Teknik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner mengenai pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru Bahasa Inggris. Untuk perolehan data mengenai perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah dibuat dengan bentuk skala sikap dengan menggunakan SSHA (Survey of Study of Habits and
Attitudes).) dari Brown dan holtzman. Pola skala terdiri dari Selalu, sering,
Kadang-kadang, Jarang dan Tidak Pernah. Jawaban diberi bobot nilai 5 untuk selalu, sering bobotnya 4, Kadang-kadang bobotnya 3, Jarang bobotnya 2 dan tidak pernah bootnya 1.Adapun untuk kinerja mengajar guru Bahasa Inggris penilaian angket yang digunakan adalah skala lima kategori model likert (Sugiono, 2002), tiap alternatif jawaban diberi skor yang terentang dari 1 sampai dengan 5.
60
60 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2 Bobot Nilai Angket
Jawaban Pilihan Bobot Nilai (Positif)
Selalu 5
Sering 4
Kadang-kadang 3
Jarang 2
Tidak pernah 1
Dalam menjawab kuesioner responden dipersilahkan untuk menjawab pertanyaan dan pernyataan yang diajukan dalam kuesioner sesuai dengan keadaan yang dirasakan mengenai perilaku kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah dan kinerja mengajar guru Bahasa Inggris pada SMP Swasta di Kab. Garut . Angket ini dikembangkan oleh peneliti sendiri dengan mengacu pada konsep teori yang mendasarinya. Dari teori tersebut, kemudian disusun kisi-kisi yang selanjutnya dijabarkan ke dalam item pertanyaan sebagai alat pengumpul data yang didasarkan masing-masing variabel penelitian. Adapun kisi-kisi yang disusun oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
No Variabel Indikator Sub Indikator No.
Soal
a. Menjelaskan peran dan fungsi.
b. Merencanakan dan
mengorganisasikan.
61
61 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Variabel Indikator Sub Indikator No.
Soal
1. Struktur a.Kebebasan mengembangkan ide sebagai bagian dari fleksibilitas organisasi.
1-10
b.Guru mendapat job desk yang jelas dari
kepala sekolah.
c.Adanya system penghargaan bagi guru
sebagai bagian dari pengembangan
a. Rancang bangun sekolah sesuai
dengan system pendidikan yang dilaksanakan
11-20
b. Suasana dan kondisi sekolah yang
kondusif, bersih dan nyaman membuat saya meraya nyaman dan damai dalam mengajar.
c. Sekolah/Lembaga / Yayasan
mendukung terbentuknya kreatifitas guru dalam PBM melalui pengunaan Sistem Informasi dan Teknologi
d. Bapak/Ibu bersosialisasi dengan rekan
seprofesi dan melakukan kerjasama serta tukar informasi Mengenai pentingngya penggunaan IT
3. Sosial Budaya a. Bapak/ibu mengutamakan kerja sama tim dalam penyelesaian pekerjaan.
21-29
b. Hubungan antara guru dan kepala
sekolah berangkat dari azas kebersamaan.
c. Budaya saling menasehati menjadi
kebiasaan di sekolah sebagai bagian dari upaya membangun kedisiplinan dan kesuksesan anak anak.
d. Adanya budaya sekolah yang
62
62 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Variabel Indikator Sub Indikator No.
Soal
b. Penggunaan media dan sumber
belajar yang relevan.
c. Pengolahan dan penggunaan hasil
d. Menyusun dan melaksanakan
program perbaikan dan pengayaan.
63
63 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Operasional Variabel Penelitian
Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut dari seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya atau satu objek dengan objek lainnya (Hatch dan Farhadi dikutip oleh Sugiyono, 2000:20). Variasi nilai dari konsep disebut variabel yang dalam setiap penelitian selalu didefinisikan atau dibatasi pengertianya secara operasional. Variabel-variabel yang dioperasionalisasikan adalah semua variabel yang terkandung dalam hipotesis-hipotesis penelitian yang dirumuskan, yaitu dengan cara menjelaskan pengertian-pengertian konkret dari setiap variabel sehingga dimensi dan indikator-indikatornya serta kemungkinan derajat nilai atau ukurannya dapat ditetapkan. Dalam penelitian ini, variabel yang dimaksud ialah Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan Iklim Sekolah (X2) sebagai variabel bebas dan Kinerja mengajar guru Bahasa Inggris sebagai variabel terikat (Y). Operasional dari masing-masing variabel dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Variabel Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah(X1)
64
64 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Variabel Iklim Sekolah (X2)
Iklim organisasi atau iklim sekolah didefinisikan sebagai suasana di dalam lembaga pendidikan yang diciptakan oleh hubungan antar pribadi, baik hubungan antara kepala sekolah dengan guru maupun hubungan antara sesama pendidik serta dengan para siswa dan suasana yang terjadi akibat dari pengaruh sistem yang ditetapkan oleh lembaga tersebut serta pengaruh kepemimpinan kepala sekolah beserta lingkungan secara fisik. Pengukuran terhadap iklim organisasi akan dilakukan melalui penilaian guru terhadap suasana tempat ia bekerja yang ia lihat, dipikirkan dan dirasakan. Indikator yang digunakan adalah kualitas kepemimpinan, hubungan sosial, dan struktur tugas.
c. Variabel Kinerja mengajar guru Bahasa Inggris(Y)
Kinerja mengajar guru Bahasa Inggris didefinisikan sebagai sekolah yang menjalankan fungsinya sebagai tempat belajar yang paling baik (a place for a
better learning) yang menyediakan layanan pembelajaran yang bermutu bagi
65
65 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang meliputi supporting input (input pendukung) yang terdiri dari dukungan orangtua dan masyarakat, lingkungan belajar yang sehat, dukungan sistem pendidikan yang efektif dan kelengkapan sumber belajar. Enabling condition (kondisi utama) yang meliputi kepemimpinan yang efektif, tenaga guru yang kompeten, fleksibel dan otonomi, serta waktu belajar yang lama. School Climate (iklim sekolah) yang positif dengan adanya harapan siswa yag tinggi, sikap guru yang efektif, keteraturan dan disiplin, kurikulum terorganisir, serta sistem reward dan punishment bagi siswa dan guru. Teaching learning process (proses pembelajaran) yang terdiri dari tuntutan waktu belajar tinggi, strategi pembelajaran variatif, pekerjaan rumah dan penilaian secara berkesinambungan, partisipasi (kehadiran) dan penyelesaian studi tepat waktu. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan survei. Penelitian survei merupakan penelitian normative atau penelitian status yang tidak membatasi pada satu atau beberapa variabel, yang mana para peneliti pada umumnya dapat menggunakan variabel serta populasi yang luas sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai.
66
66 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang akan diteliti. Intensitas pengaruh atau kontribusi tersebut diukur dengan menyatakan koefisien korelasinya.
E. Proses Penelitian dan Pengumpulan Data
Sebagai suatu rangkaian kegiatan yang sistematis dalam penelitian ini dilakukan tahap- tahap sebagai berikut:
1. Persiapan
Pada tahap persiapan ini dilakukan beberapa kegiatan yaitu (a) konsultasi dengan dosen pembimbing, pembuatan kisi-kisi instrumuen penelitian dan desain penelitian,(b) mempersiapkan administrasi berupa catatan-catatan untuk survey awal penelitian.
2. Studi Awal Lokasi Penelitian
Pada tahap ini dilakukan observasi pendahuluan dan melakukan konsultasi dengan pihak terkait seperti unsur pimpinan di kantor dinas pendidikan ataupun kepala sekolah, serta pihak lain yang relevan dengan kebutuhan informasi penelitian. Termasuk dalam tahap ini adalah kegiatan memproses izin penelitian.
3. Penyusunan Instrumen Penelitian
pertanyaan-67
67 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pertanyaan beserta alternatif jawabannya sesuai dengan masalah penelitian dan disertai petunjuk pengisian,(d) melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing untuk diujicobakan. Instrumen penelitian yang digunakan peneliti untuk mempeorleh data lapangan dapat dilihat pada lampiran 4 penelitian.
4. Uji Instrumen
Sebelum kegiatan pengumpulan data yang sebenarnya dilakukan, terlebih dahulu diujicobakan terhadap responden yang memiliki karakteristik sama dengan responden yang telah ditetapkan. Uji coba dimaksudkan untuk mengetahui tingkat validitas dan tingkat reliabilitas instrument. Pentingnya ujicoba ini diungkapkan Faisal (1982:38) yaitu :
“Setelah angket ini disusun lazimnya tidak langsung disebarkan untuk penggunaan sesungguhnya (Tidak langsung dipakai dalam pengumpulan data yang sebenarnya). Sebelum pemakaian yang sesungguhnya sangatlah mutlak diperlukan uji coba terhadap isi maupun bahasa angket yang telah disusun”.
Setelah data uji coba angket terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis statistik dengan tujuan untuk mengukur tingkat validitas dan tingkat reliabilitas alat pengumpul data, maka diharapkan hasil penelitian memiliki validitas dan reliabilitas yang dapat dipertanggungjawabkan.
Klasifikasi koefisien validitas tes menurut J.P Guilford (Suherman, 2003:113) yaitu:
Tabel 3.4 Klasifikasi Koefisien Validitas
Nilai Interpretasi
68
68 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Klasifikasi koefisien reliabilitas tes menurut J.P Guilford (Suherman, 2003:139) sebagai berikut:
Tabel 3.5 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas
Nilai Interpretasi
a) Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
1) Uji Validitas Variabel Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1)
Variabel Perilaku kepemimpinan kepala sekolah terdiri dari 31 item pertanyaan yang dibagi ke dalam dua indikator, yakni pada orientasi tugas yang terdiri dari 15 item pernyataan. Indikator orientasi hubungan terdiri dari 16 item pernyataan. Hasil uji validitas terhadap ke-31 pertanyaan tersebut dapat dilihat seperti pada tabel 3.6 dibawah ini.
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Variabel Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah
Nilai Interpretasi
Pernyataan 1 Koefisien Korelasi 0,606 Sedang
Signifikansi 0,017
69
69 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nilai Interpretasi
Signifikansi 0,011
Pernyataan 3 Koefisien Korelasi 0,641 Sedang
Signifikansi 0,010
Pernyataan 4 Koefisien Korelasi 0,586 Sedang
Signifikansi 0,022
Pernyataan 5 Koefisien Korelasi 0,549 Sedang
Signifikansi 0,034
Pernyataan 6 Koefisien Korelasi 0,581 Sedang
Signifikansi 0,023
Pernyataan 7 Koefisien Korelasi 0,717 Tinggi
Signifikansi 0,003
Pernyataan 8 Koefisien Korelasi 0,603 Sedang
Signifikansi 0,017
Pernyataan 9 Koefisien Korelasi 0,669 Sedang
Signifikansi 0,006
Pernyataan 10 Koefisien Korelasi 0,540 Sedang
Signifikansi 0,038
Pernyataan 11 Koefisien Korelasi 0,548 Sedang
Signifikansi 0,034
Pernyataan 12 Koefisien Korelasi 0,650 Sedang
Signifikansi 0,009
Pernyataan 13 Koefisien Korelasi 0,627 Sedang
Signifikansi 0,012
Pernyataan 14 Koefisien Korelasi 0,810 Tinggi
Signifikansi 0,000
Pernyataan 15 Koefisien Korelasi 0,637 Sedang
Signifikansi 0,011
Pernyataan 16 Koefisien Korelasi 0,668 Sedang
Signifikansi 0,007
Pernyataan 17 Koefisien Korelasi 0,701 Tinggi
Signifikansi 0,004
Pernyataan 18 Koefisien Korelasi 0,640 Sedang
Signifikansi 0,010
Pernyataan 19 Koefisien Korelasi 0,505 Sedang
Signifikansi 0,045
Pernyataan 20 Koefisien Korelasi 0,646 Sedang
Signifikansi 0,009
Pernyataan 21 Koefisien Korelasi 0,509 Sedang
Signifikansi 0,043
Pernyataan 22 Koefisien Korelasi 0,589 Sedang
70
70 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nilai Interpretasi Pernyataan 23 Koefisien Korelasi 0,565 Sedang
Signifikansi 0,028
Pernyataan 24 Koefisien Korelasi 0,684 Sedang
Signifikansi 0,005
Pernyataan 25 Koefisien Korelasi 0,548 Sedang
Signifikansi 0,034
Pernyataan 26 Koefisien Korelasi 0,574 Sedang
Signifikansi 0,025
Pernyataan 27 Koefisien Korelasi 0,551 Sedang
Signifikansi 0,033
Pernyataan 28 Koefisien Korelasi 0,596 Sedang
Signifikansi 0,019
Pernyataan 29 Koefisien Korelasi 0,536 Sedang
Signifikansi 0,040
Pernyataan 30 Koefisien Korelasi 0,779 Tinggi
Signifikansi 0,001
Pernyataan 31 Koefisien Korelasi 0,712 Tinggi
Signifikansi 0,003
Berdasarkan tabel data diatas, dapat diperoleh informasi bahwa dari 31 item pernyataan variabel perilaku kepemimpinan kepala sekolah seluruhnya valid dikarenakan nilai Signifikansilebih kecil dari 0,05. Lebih lanjut, terdapat 5 soal yang memiliki validitas tinggi dan sisanya memiliki validitas sedang.
2) Hasil Uji Validitas Iklim Sekolah (X2)
71
71 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel: 3.7
Uji Validitas Variabel Iklim Sekolah
Nilai Interpretasi
Pernyataan 1 Koefisien Korelasi 0,657 Sedang
Signifikansi 0,008
Pernyataan 2 Koefisien Korelasi 0,570 Sedang
Signifikansi 0,026
Pernyataan 3 Koefisien Korelasi 0,903 Sangat Tinggi
Signifikansi 0,000
Pernyataan 4 Koefisien Korelasi 0,723 Tinggi
Signifikansi 0,002
Pernyataan 5 Koefisien Korelasi 0,718 Tinggi
Signifikansi 0,003
Pernyataan 6 Koefisien Korelasi 0,728 Tinggi
Signifikansi 0,002
Pernyataan 7 Koefisien Korelasi 0,576 Sedang
Signifikansi 0,025
Pernyataan 8 Koefisien Korelasi 0,753 Tinggi
Signifikansi 0,001
Pernyataan 9 Koefisien Korelasi 0,677 Sedang
Signifikansi 0,006
Pernyataan 10 Koefisien Korelasi 0,553 Sedang
Signifikansi 0,033
Pernyataan 11 Koefisien Korelasi 0,803 Tinggi
Signifikansi 0,000
Pernyataan 12 Koefisien Korelasi 0,573 Sedang
Signifikansi 0,025
Pernyataan 13 Koefisien Korelasi 0,741 Tinggi
Signifikansi 0,002
Pernyataan 14 Koefisien Korelasi 0,787 Tinggi
Signifikansi 0,000
Pernyataan 15 Koefisien Korelasi 0,740 Tinggi
Signifikansi 0,002
Pernyataan 16 Koefisien Korelasi 0,665 Sedang
Signifikansi 0,007
Pernyataan 17 Koefisien Korelasi 0,613 Sedang
Signifikansi 0,015
Pernyataan 18 Koefisien Korelasi 0,652 Sedang
Signifikansi 0,008
Pernyataan 19 Koefisien Korelasi 0,538 Sedang
Signifikansi 0,039
72
72 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nilai Interpretasi
Signifikansi 0,015
Pernyataan 21 Koefisien Korelasi 0,653 Sedang
Signifikansi 0,008
Pernyataan 22 Koefisien Korelasi 0,640 Sedang
Signifikansi 0,010
Pernyataan 23 Koefisien Korelasi 0,580 Sedang
Signifikansi 0,030
Pernyataan 24 Koefisien Korelasi 0,661 Sedang
Signifikansi 0,007
Pernyataan 25 Koefisien Korelasi 0,680 Sedang
Signifikansi 0,005
Pernyataan 26 Koefisien Korelasi 0,690 Sedang
Signifikansi 0,004
Pernyataan 27 Koefisien Korelasi 0,575 Sedang
Signifikansi 0,025
Pernyataan 28 Koefisien Korelasi 0,572 Sedang
Signifikansi 0,026
Pernyataan 29 Koefisien Korelasi 0,583 Sedang
Signifikansi 0,023
Berdasarkan tabel data diatas, dapat diperoleh informasi bahwa dari 29 item pernyataan variabel iklim sekolah seluruhnya valid dikarenakan nilai Signifikansi lebih kecil dari 0,05. Lebih lanjut, terdapat 8 soal yang memiliki validitas tinggi, 1 soal memiliki validitas sangat tinggi dan sisanya memiliki validitas sedang.
3) Hasil Uji Validitas Kinerja Mengajar Guru Bahasa Inggris Y
73
73 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
indikator evaluasi pembelajaran. Hasil uji validitas pada setiap item pertanyaan dapat dilihat pada tabel 3.8 dibawah ini.
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Kinerja Mengajar Guru Bahasa Inggris
Nilai Interpretasi
Pernyataan 1 Koefisien Korelasi 0,568 Sedang
Signifikansi 0,027
Pernyataan 2 Koefisien Korelasi 0,614 Sedang
Signifikansi 0,015
Pernyataan 3 Koefisien Korelasi 0,684 Sedang
Signifikansi 0,005
Pernyataan 4 Koefisien Korelasi 0,661 Sedang
Signifikansi 0,007
Pernyataan 5 Koefisien Korelasi 0,561 Sedang
Signifikansi 0,030
Pernyataan 6 Koefisien Korelasi 0,664 Sedang
Signifikansi 0,007
Pernyataan 7 Koefisien Korelasi 0,725 Tinggi
Signifikansi 0,002
Pernyataan 8 Koefisien Korelasi 0,524 Sedang
Signifikansi 0,045
Pernyataan 9 Koefisien Korelasi 0,562 Sedang
Signifikansi 0,029
Pernyataan 10 Koefisien Korelasi 0,553 Sedang
Signifikansi 0,032
Pernyataan 11 Koefisien Korelasi 0,638 Sedang
Signifikansi 0,011
Pernyataan 12 Koefisien Korelasi 0,755 Tinggi
Signifikansi 0,001
Pernyataan 13 Koefisien Korelasi 0,853 Tinggi
Signifikansi 0,000
Pernyataan 14 Koefisien Korelasi 0,594 Sedang
Signifikansi 0,020
Pernyataan 15 Koefisien Korelasi 0,648 Sedang
Signifikansi 0,009
Pernyataan 16 Koefisien Korelasi 0,673 Sedang
Signifikansi 0,006
Pernyataan 17 Koefisien Korelasi 0,645 Sedang
Signifikansi 0,009
74
74 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nilai Interpretasi
Signifikansi 0,044
Pernyataan 19 Koefisien Korelasi 0,733 Tinggi
Signifikansi 0,002
Pernyataan 20 Koefisien Korelasi 0,597 Sedang
Signifikansi 0,019
Pernyataan 21 Koefisien Korelasi 0,538 Sedang
Signifikansi 0,039
Pernyataan 22 Koefisien Korelasi 0,604 Sedang
Signifikansi 0,017
Pernyataan 23 Koefisien Korelasi 0,602 Sedang
Signifikansi 0,018
Pernyataan 24 Koefisien Korelasi 0,547 Sedang
Signifikansi 0,035
Pernyataan 25 Koefisien Korelasi 0,620 Sedang
Signifikansi 0,014
Pernyataan 26 Koefisien Korelasi 0,589 Sedang
Signifikansi 0,021
Pernyataan 27 Koefisien Korelasi 0,785 Tinggi
Signifikansi 0,001
Pernyataan 28 Koefisien Korelasi 0,722 Tinggi
Signifikansi 0,002
Pernyataan 29 Koefisien Korelasi 0,544 Sedang
Signifikansi 0,036
Pernyataan 30 Koefisien Korelasi 0,571 Sedang
Signifikansi 0,026
Pernyataan 31 Koefisien Korelasi 0,599 Sedang
Signifikansi 0,018
Berdasarkan tabel data diatas, dapat diperoleh informasi bahwa dari 31 item pernyataan variabel kinerja mengajar guru Bahasa Inggris seluruhnya valid dikarenakan nilai Signifikansi lebih kecil dari 0,05. Lebih lanjut, terdapat 6 soal yang memiliki validitas tinggi dan sisanya memiliki validitas sedang.
b)Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian.
75
75 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam memperoleh data penelitian. Untuk mengukur tingkat reliablitas instrumen, peneliti menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Hasil yang diperoleh dari uji reliabilitas yang dilakukan dapat dipaparkan sebagai berikut.
1) Reliability Instrumen Variabel X1
Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabilitas Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah
Reliability Statistics
Koefisien reliabilitas variabel perilaku kepemimpinan kepala sekolah yaitu sebesar 0,954, maka instrumen ini memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi atau dapat digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini.
2) Reliability Instrumen Variabel X2
Tabel 3.10
Hasil Uji Reliabilitas Iklim Sekolah
Reliability Statistics
Koefisien reliabilitas variabel orientasi iklim sekolah yaitu sebesar 0,952. Jadi instrumen ini memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi atau dapat digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini.
3) Reliability Instrumen Variabel Y
76
76 Hasan Taufan Rahman, 2014
Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut
universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Mengajar Guru Bahasa Inggris
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.949 31
Koefisien reliabilitas variabel orientasi iklim sekolah yaitu sebesar 0,949. Jadi instrumen ini memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi atau dapat digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini.
F. Pelaksanan Pengumpulan Data
Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan dengan dua tahap yaitu : tahap persiapan dan tahap pelaksanaan.Tahap persiapan meliputi kegiatan mempersiapkan lembaran-lembaran angket yang akan diberikan kepada responden, mempersiapkan surat izin untuk penelitian,dan menentukan hari untuk pengambilan data.
Sedangkan tahap pelaksanaan dilakukan setelah semua persyaratan dilengkapi dan semua angket telah dipersiapkan serta telah adanya persetujuan dari pihak lembaga yang diteliti maka angket disebarkan kepada responden yang akan diteliti, dan dikumpulkan kembali pada batas waktu yang telah ditentukan.
G. Pengembangan Instrumen Penelitian