• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN DIRI PASIEN KANKER PAYUDARA PRIA : Studi Kasus pada Seorang Pasien Kanker Payudara Pria di Bandung.

N/A
N/A
N/A

Academic year: 2017

Membagikan "DINAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN DIRI PASIEN KANKER PAYUDARA PRIA : Studi Kasus pada Seorang Pasien Kanker Payudara Pria di Bandung."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Henny Listianingsih, 2014

D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

JUDUL

PERNYATAAN

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR i

UCAPAN TERIMAKASIH ii

ABSTRAK iv

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR ix

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Fokus Penelitian 6

C. Rumusan Masalah 6

D. Tujuan Penelitian 7

E. Manfaat Penelitian 7

F. Sistematika Penulisan 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 9

A. Kanker Payudara 9

a. Pengertian Kanker Payudara 9

b. Jenis-jenis Kanker Payudara 10

c. Faktor-faktor yang Bersiko Mengidap Kanker Payudara 12 d. Tanda-tanda dan Gejala Kanker Payudara pada Pria 14

e. Perkembangan Sel Kanker 15

B. Penerimaan Diri 18

a. Pengertian Penerimaan Diri 18

b. Ciri-ciri Penerimaan Diri 20

(2)

Henny Listianingsih, 2014

D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Faktor-faktor Penerimaan Diri 22

e. Jenis Penerimaan Diri 25

C. Dampak Psikolologis Penerimaan Diri 26

D. Penelitian Terkait Mengenai Penerimaan Diri pada

Pasien Kanker Payudara 27

BAB III METODE PENELITIAN 29

A. Subjek Penelitian 29

B. Desain Penelitian 29

C. Instrumen Penelitian 30

D. Teknik Pengumpulan Data 33

E. Teknik Analisis Data 34

F. Pengujian Keabsahan Data 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37

A. Hasil Penelitian dan Pembahasan 38

1. Profil Pasien Kanker Payudara 39

2. Hasil Penelitian 39

a. Riwayat Penyakit Kanker Payudara 39 b. Setting Tempat Tinggal Pasien Kanker Payudara 42

c. Gambaran Penerimaan Diri 43

3. Pembahasan 53

a. Gambaran Penerimaan Diri 49

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 54

A. Kesimpulan 54

B. Rekomendasi 55

(3)

Henny Listianingsih, 2014

D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

(4)

Henny Listianingsih, 2014

D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel

1.1Data Morbilitas Pasien Kanker Payudara Pria di RSUP

dr. Hasan Sadikin Bandung ... 3 3.1Pedoman Wawancara untuk Mengetahui Gambaran Penerimaan

(5)

Henny Listianingsih, 2014

D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar

(6)

Henny Listianingsih, 2014

D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Payudara (buah dada) adalah bagian tubuh manusia yang tidak asing lagi, terutama bagi pemiliknya. Kebanyakan orang berpikir bahwa pria tidak memiliki payudara. Faktanya, pria juga memiliki payudara sama seperti wanita. Tetapi terdapat perbedaan yang mencolok antara payudara pria dan payudara wanita. Payudara wanita biasanya membesar seiring dengan perkembangan hormonal, sementara payudara pria umumnya tidak akan mengalami pembesaran karena hormon yang berkembang pada pria berbeda dengan hormon yang berkembang pada wanita. Selain itu menurut yahoo.com (2007), fungsi dari payudara wanita dan pria juga tentunya berbeda, payudara wanita berfungsi untuk menyusui, sedangkan payudara pria tidak memiliki fungsi yang mencolok, hanya sebagai daerah sensitif saja.

Walaupun tidak dapat membesar layaknya payudara dan puting pada wanita, namun ditemukan kasus bahwa payudara pria juga dapat mengalami pembesaran. Pembesaran kelenjar payudara pada pria ini disebut ginekosmatia (Soemitro, 2012). Menurut American Cancer Society (2013), ginekosmatia umumnya terjadi pada laki-laki karena keseimbangan hormon tubuhnya berubah ketika masa remaja

Oleh karena kondisi payudara pria yang pada umumnya tidak dapat membesar seperti payudara wanita, banyak orang yang beranggapan bahwa kanker payudara hanya dapat terjadi pada wanita saja. Tetapi ternyata kanker payudara dapat ditemukan pada pria juga.

(7)

Henny Listianingsih, 2014

D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

abnormal dari jaringan payudara yang tidak terkendali. Kanker payudara pria terjadi saat hormon estrogen lebih tinggi daripada hormon testosteron dalam tubuhnya (Soemitro, 2012).

Kanker payudara pada pria cenderung lebih berbahaya dibandingkan dengan kanker payudara pada wanita. Hal ini disebabkan oleh sel kanker payudara pada pria lebih mudah menyebar ke jaringan tubuh lain akibat payudara pria tidak memiliki lolubus dan asinus, yaitu kelenjar pembuat ASI yang berkembang. Karena bentuk payudara pria berbeda dengan wanita, penyebaran kanker payudara pada pria lebih cepat karena jaringan sekitar payudara pria lebih tipis dibandingkan perempuan. Sehingga dalam waktu singkat sel kanker sudah menyebar pada jaringan di sekitar tubuh. Kelangsungan hidup pria penderita kanker payudara juga lebih rendah dari pada wanita penderita kanker payudara karena pria lebih rentan mengalami metastasis sel darah (Bima, 2013).

Banyak pasien terlambat menyadari penyakit kanker payudara, meskipun telah mengetahui akan bahayanya penyakit ini, terlebih bagi pria. Pria justru menyepelekan penyakit ini karena kurangnya pengetahuan mengenai penyakit yang sangat jarang diderita oleh pria ini. Keyakinan tidak mungkin diderita atau alasan tidak percaya yang dialami pria, maka membuat penderita kanker payudara pria justru semakin tinggi derajat keparahan penyakitnya, tutur dr. Mulawan Umar, SpB (K) Onk dalam Palembang Pos (2013). Dia juga menyayangkan, penderita kanker payudara selalu terlambat melakukan tindakan atau memeriksakan diri ke dokter setelah penyakit tersebut menggerogoti bagian payudara dengan tingkatan stadium lanjut.

(8)

Henny Listianingsih, 2014

D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikutip dari artikel dalam rshs.or.id (2013) menyebutkan bahwa kejadian ini meningkat 26% pada 25 tahun terakhir ini.

The American Cancer Society (2013) memperkirakan kanker payudara pada

pria di Amerika Serikat pada tahun 2013 adalah sekitar 2240 kasus baru terdiagnosa kanker payudara invasif, dan sekitar 410 pria akan meninggal karena kanker payudara. Untuk pria, resiko hidup dari kanker payudara ini sekitar satu dalam seribu. Angka kejadian kanker payudara pada pria ini relatif stabil pada 30 tahun terakhir ini. Tetapi di Tanzania dan beberapa bagian di Afrika Tengah, kanker payudara pria mencapai 6% dari seluruh kasus kanker payudara (Gradishar, 2013).

Data jumlah penduduk tahun 2007 diambil dari data Proyeksi Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Jawa Barat website Resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat , Cimahi, Banjar dan Tasikmalaya (diperbaharui Kamis, 13 Maret 2008). Data morbiditas pasien rawat inap dengan kanker payudara RSUP dr.Hasan Sadikin (ykpjabar.org, 2008):

TAHUN JUMLAH PASIEN KETERANGAN

2006 Perempuan : 985 orang Laki-laki : 0

Jumlah OS Keluar : 985 orang Keluar/meninggal : 16 orang 2007 Perempuan : 899 orang

Laki-laki : 5 orang

Jumlah OS Keluar : 904 orang Keluar/meninggal : 20 orang 2008 Perempuan : 682 orang

Laki-laki : 8 orang

Jumlah OS Keluar : 590 orang Keluar/meninggal : 23 orang

(9)

Henny Listianingsih, 2014

D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan wawancara awal yang sudah dilakukan, subjek SD (85 tahun) menemukan gejala kanker payudara pada usia 80 tahun. Mulanya subjek menemukan benjolan kecil di payudara kiri dan ia merasakan adanya perubahan yang semakin membesar dari payudaranya tersebut. Subjek merasakan sakit dan pegal-pegal pada payudara kirinya. Selain itu, payudara S berwarna kemerahan, dan gatal.

Mulanya subjek hanya mengira bahwa payudaranya hanya mengalami pembesaran kelenjar, tetapi setelah memeriksakan dirinya ke Rumah Sakit, ternyata dokter memvonisnya mengidap kanker payudara. Awalnya subjek juga tidak mau mengobati penyakitnya tersebut di Rumah Sakit, ia melakukan pengobatan di berbagai pengobatan alternatif. Tetapi S merasa payudaranya semakin membesar. Dokter menyarankan subjek untuk melakukan biopsi, yaitu tindakan untuk mengambil contoh jaringan payudara dan dilihat di bawah lensa mikroskop untuk mengetahui adanya sel kanker payudara (Pamungkas, 2011). Menurut dokter jika setelah biopsi benjolan pada payudara subjek tidak membesar, maka benjolan tersebut bukanlah kanker ganas. Kemudian subjek mengikuti saran dokter untuk melakukan biopsi. Tidak lama setelah tindakan biopsi, S merasa payudaranya membesar secara cepat, dan bentuknya menyerupai payudara wanita.

Subjek tidak mengetahui penyebab mengidapnya kanker payudara pada tubuhnya. Ia tidak memiliki riwayat keluarga yang pernah mengidap kanker payudara, dan juga tidak memiliki penyakit hati. Subjek juga tidak mengetahui apakah ada kelainan hormon dalam dirinya. Selain itu, subjek memiliki tubuh yang kurus, jauh dari tanda-tanda obesitas.

(10)

Henny Listianingsih, 2014

D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada tahun 2011, subjek melakukan operasi pengangkatan payudara. Setelah itu subjek tidak pernah merasakan pegal-pegal dan gejala-gejala lain yang dialami ketika benjolan tersebut masih ada. Ukuran benjolan yang diambil ketika ia dioperasi sekitar 200 gram.

Kanker payudara adalah ‘penyakit wanita’ yang sangat jarang terjadi pada

pria, perawatan medis dan rehabilitasinyapun disesuaikan dengan pasien kanker payudara pada wanita. Oleh karena itu pria yang mengidap kanker payudara mengalami kesulitan, diantaranya mengalami gangguan fungsional, gangguan citra tubuh, dan selain itu juga kurangnya dukungan psikososial (Kowalski et al, 2012).

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh Utami & Hasanat (dalam Lubis 2009) menunjukkan ketika mengetahui bahwa mereka menderita kanker, pasien kanker akan mengalami kondisi psikologis yang tidak menyenangkan, misalnya merasa kaget, cemas, takut, bingung, sedih, panik, gelisah atau merasa sendiri, dan dibayangi oleh kematian. Kecemasan meningkat ketika individu membayangkan terjadinya perubahan dalam hidupnya di masa depan akibat dari penyakit yang diderita ataupun akibat dari proses penanganan suatu penyakit. Kadangkala proses penanganan kanker sangat membebani pasien dibandingkan penyakitnya sendiri, misalnya proses radiasi dan obat-obatan yang digunakan untuk membunuh sel kanker tenyata dapat mengakibatkan kerusakan tubuh bahkan bepotensi untuk menyebabkan hilangnya fungsi tubuh yang tidak dapat diperbaiki (Burish, dalam Lubis 2009). Proses penanganan kanker juga disertai dengan rasa sakit, kecemasan, disfungsi seksual, dan kemungkinan perawatan di rumah sakit dalam jangka waktu yang lama (Redd & Jacobsen, dalam Lubis 2009).

(11)

Henny Listianingsih, 2014

D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan takut pada hal-hal lain yang sebenarnya kurang memberikan kontribusi bagi penyembuhannya.

Menurut keluarga subjek, ketika payudara subjek mengalami pembesaran, subjek belum dapat menerima bahwa dirinya mengidap kanker payudara, sebab penyakit tersebut sangat jarang diderita oleh pria. Pada awalnya subjek juga tidak mau memeriksaan penyakitnya ke rumah sakit, dan hanya mengandalkan pengobatan alternatif. Subjek menyangkal bahwa ia mengidap kanker payudara, ia mengira- ngira penyakitnya tersebut hanya pembesaran kelenjar pada bagian dada. Bagi penderita kanker payudara pria, penyakit kanker payudara ini tentunya akan mempengaruhi semua aspek kehidupan pasien. Diantaranya perubahan fisik, pekerjaan, dan aktivitas sosial.

Menurut Supratiknya (1995), penerimaan diri berkaitan dengan kerelaan untuk membuka atau mengungkapkan pikiran, perasaan, dan reaksi kepada orang lain. Untuk itu, apabila pasien kanker payudara tidak dapat menerima kelebihan dan kekurangan dalam dirinya, terutama penerimaan bahwa dirinya mengidap penyakit kanker payudara, maka dapat menghambat proses kesembuhannya, karena penerimaan diri berkaitan terhadap kesehatan psikologis.

Penerimaan diri adalah sejauh mana seseorang dapat menyadari dan mengakui karakteristik pribadi dan menggunakannya dalam menjalani kelangsungan hidupnya. Jika dikaitkan dengan kanker payudara, penerimaan diri ini dibutuhkan agar penderita kanker tidak hanya mengakui kelemahan dan terpaku pada keterbatasan yang dimilikinya saja, tetapi juga mampu mempergunakan berbagai potensi yang masih dimiliki agar dapat meningkatkan rasa berharga dan kepercayaan diri sehingga dapat menjalani kehidupannya secara normal.

(12)

Henny Listianingsih, 2014

D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka peneliti

tertarik untuk mengetahui “Dinamika Psikologis Penerimaan Diri Pada Pasien

Kanker Payudara Pria”.

C. Rumusan Masalah

Secara umum, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana

dinamika psikologis penerimaan diri pasien kanker payudara pria? “

Adapun dari rumusan masalah tersebut, diturunkan pertanyaan penelitian, yaitu:

Bagaimana dinamika psikologis pasien kanker payudara pria menerima keadaannya dirinya ditinjau dari faktor penerimaan diri?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran psikologis pasien kanker payudara menerima keadaan dirinya, ditinjau dari faktor penerimaan diri.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat memberikan sumbangan informasi mengenai bagaimana pasien penyakit kanker payudara pria dapat menerima keadaannya sehingga dapat menambah literatur penelitian dalam ilmu psikologi.

b. Dapat memberikan sumbangan informasi dan referensi bagi peneliti lain yang ingin mengadakan penelitian-penelitian lanjutan pasien kanker payudara pria, terutama yang berkaitan dengan penerimaan diri pasien tersebut.

(13)

Henny Listianingsih, 2014

D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah membantu pasien kanker payudara menerima keadaannya dirinya dan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai penerimaan diri pasien kanker payudara terutama kepada keluarga dan lingkungan sosialnya.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

Bab I: Pendahuluan

Bab I ini terdiri atas latar belakang masalah, fokus penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II: Tinjauan Pustaka

Bab II ini terdiri dari uraian teori yangmenjadi acuan pembahasan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori mengenai kanker payudara pria dan penerimaan diri.

Bab III: Metode Penelitian

Pada bab III diuraikan mengenai subjek penelitian, desain penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan uji keabsahan data

Bab IV: Analisis Data dan Pembahasan

Bab IV terdiri dari analisis data dan pembahasan yang berisi mengenai gambaran subjek penelitian, hasil, dan pembahasan

Bab V: Kesimpulan dan saran

(14)

Henny Listianingsih, 2014

D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah seorang pria yang mengidap kanker payudara yang berusia 85 tahun dan sudah pernah mengalami operasi pengangkatan sel kanker payudara. Subjek penelitian merupakan pasien kanker payudara pria yang divonis kanker payudara sejak 2011. Ia merupakan seorang pasien rawat jalan Poli Bedah Onkologi RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung.

Pemilihan subjek tersebut ditentukan dengan menggunakan teknik purpossive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti (Sugiyono, 2008). Subjek penelitian ini didapatkan melalui obrolan ringan yang tidak sengaja kepada rekam, yang kebetulan memiliki mitra yang mengidap kanker payudara pria.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Pendekatan kualitatif ini bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2010).

(15)

Henny Listianingsih, 2014

D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

model yang menekankan pada eksplorasi dari suatu sistem yang terbatas (bounded system) pada suatu kasus atau beberapa kasus secara mendetail,

disertai dengan penggalian data secara mendalam yang melibatkan beragam informasi yang kaya akan konteks. Studi kasus adalah model penelitian kualitatif yang terperinci tentang individu atau suatu unit sosial tertentu selama kurun waktu tertentu.

Yin (2005 dalam Herdiansyah) menyatakan bahwa studi kasus adalah inquiry empiris yang mendalami fenomena dalam kehidupan nyata, ketika

batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas.

Penelitian ini menggunakan desain studi kasus karena peneliti ingin menggali lebih dalam aspek penerimaan diri pada pria yang mengalami penyakit kanker payudara.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen dari penelitian ini adalah peneliti sendiri. Dalam penelitian kualitatif, peneliti menjadi segala dari keseluruhan proses penelitian yang merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, menganalisis data, menafsirkan data, dan juga pelapor hasil akhir penelitian (Moleong, 2010). Kedudukan peneliti sebagai key instrument yang mengumpulkan data berdasarkan kriteria-kriteria yang dipahami.

Instrumen penelitian sederhana yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara. Pedoman wawancara ini dibuat dan digunakan sebagai garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan, dan akan dikembangkan sesuai respon dari subjek penelitian ketika di lapangan nanti. Pedoman wawancara ini diharapkan dapat membantu peneliti dalam melengkapi dan membandingkan data yang diperoleh. Di bawah ini merupakan pedoman wawancara yang digunakan dalam penelitian ini:

Tabel 3.1 Pedoman Wawancara Untuk Mengetahui Gambaran

(16)

Henny Listianingsih, 2014

D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No. Faktor Penerimaan

Diri

Pertanyaan

1. Adanya pemahaman tentang diri sendiri

- Apakah kelebihan yang Anda miliki? - Apakah kekurangan yang Anda miliki? - Bagaimana Anda menyikapi kelebihan

dan kekurangan yang Anda miliki tersebut?

- Bagaimana Anda memandang diri Anda sebelum Anda mengidap kanker payudara?

- Bagaimana Anda memandang diri Anda yang sekarang?

2. Adanya harapan yang realistik

- Apakah cita-cita Anda?

- Apakah cita-cita tersebut sudah Anda capai?

- Apakah ada harapan atau cita-cita yang belum Anda capai sampai sekarang? - Apakah dengan kondisi yang sekarang

dapat mencapai cita-cita Anda? 3. Tidak adanya

hambatan di dalam lingkungan

- Apakah rekan-rekan Anda ada yang mengetahui keadaan Anda?

- Bagaimana respon mereka?

- Apakah Anda memiliki rekan tetangga yang dekat?

- Apakah Anda suka bersosialisasi dengan tetangga Anda?

- Bagaimana sikap mereka?

(17)

Henny Listianingsih, 2014

D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu masyarakat yang

menyenangkan

rekan-rekan mengenai penyakit Anda ini?

- Apakah rekan-rekan Anda tanggap jika Anda membutuhkan bantuan?

- Apakah ada tetangga atau rekan yang mengajak atau yang Anda ajak untuk melakukan kegiatan tertentu?

- Bagaimana pengaruh sikap masyarakat terhadap diri Anda?

5. Tidak adanya gangguan emosional yang berat

- Bagaimana perasaan Anda ketika Anda tahu bahwa Anda mengidap penyakit yang jarang menimpa pria ini? - Apakah perasaan tersebut membuat

Anda pesimis dengan kesembuhan Anda?

6. Pengaruh

keberhasilan yang dialami

- Seberapa besar peluang keberhasilan usaha Anda dalam menyembuhkan penyakit Anda ini?

- Bagaimana pengaruh keberhasilan tersebut pada diri Anda?

7. Identifikasi dengan orang yang memiliki penyesuaian diri yang baik

- Apakah Anda pernah bertemu dengan orang yang memiliki penyakit yang sama?

- Jika ada, apa yang Anda pelajari dari sikap orang tersebut?

8. Adanya perspektif diri yang luas

(18)

Henny Listianingsih, 2014

D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu - Apa yang Anda pelajari dari

pengalaman Anda tersebut? 9. Pola asuh di masa

kecil yang baik

- Bisakah Anda ceritakan bagaimana cara orang tua Anda mendidik Anda ketika masih kecil?

10. Konsep diri yang stabil

- Bagaimana Anda memandang diri Anda sebelum mengidap kanker payudara?

- Bagaimana Anda memandang diri Anda setelah mengidap kanker payudara?

- Apa cita-cita Anda sejak kecil sampai sekarang?

- Apa prinsip hidup yang Anda miliki? - Bagaimana Anda menjalaninya? - Apakah Anda pernah menjalankan

hidup yang tidak sesuai dengan prinsip hidup Anda?

D. Teknik Pengumpulan Data

(19)

Henny Listianingsih, 2014

D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur karena tujuan wawancara ini untuk memahami suatu fenomena, pertanyaan yang diajukan dalam wawancara terbuka tetapi ada batasan tema dan alur pembicaraan, pertanyaan yang diajukan bersifat fleksibel, dan menggunakan pedoman wawancara yang dijadikan patokan dalam alur wawancara (Herdiansyah, 2012). Jenis wawancara semi terstruktur ini masuk dalam kategori in-depth interview, tujuan dari wawancara ini adalah menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, ide-idenya.

Selama proses pengumpulan data, peneliti dibantu dengan alat perekam suara. Tahap-tahap wawancara yang dilakuakan peneliti selama proses mengumpulkan data adalah sebagai berikut:

1. Peneliti menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan.

2. Peneliti mengawali atau membuka alur wawancara serta menciptakan rapport atau hubungan yang baik dengan subjek penelitian. Dengan

hubungan yang baik, subjek penelitian akan merasa bebas memberikan informasi dan terangsang untuk bicara

3. Peneliti melakukan alur wawancara.

4. Setelah wawancara selesai, peneliti mencatat hasil wawancara secara verbatim.

Ketika proses wawancara berlangsung, peneliti juga melakukan observasi. Hal-hal yang diobservasi selama wawancara berlangsung adalah penampilan fisik subjek penelitian, suasana tempat di mana proses wawancara berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam situasi wawancara, dan emosi yang dirasakan atau diekspresikan oleh subjek.

(20)

Henny Listianingsih, 2014

D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

subjek miliki untuk menambahkan informasi mengenai riwayat penyakit subjek.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini mengacu pada teknik analisis data menurut Miles dan Huberman (1984 dalam Sugiyono 2008), yaitu dengan cara reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan (conclusion drawing or verification).Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas hingga datanya sudah jenuh. Langkah-langkah analisis ditunjukkan pada gambar berikut:

1. Reduksi Data

Pada tahap ini peneliti merangkum data yang telah dikumpulkan, memilih hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, serta mencari tema dan polanya. Dalam mereduksi data, peneliti memberikan kode pada aspek-aspek tertentu yang berhubungan dengan fokus dalam penelitian ini.

Pada lampiran hasil wawancara dengan subjek penelitian, kode yang digunakan adalah SDW1.(...), SDW2.(...), dan LW1.(...). dengan keterangan bahwa SD=subjek SD, L= subjek L yang merupakan menantu SD yang dijadikan itee, W1= wawancara 1 dan W2= wawancara ke-2.

2. Penyajian Data

Pada tahap ini peneliti menyajikan data yang telah direduksi dalam bentuk matriks, uraian singkat atau teks yang bersifat naratif, dan bagan hubungan antar kategori.

3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

(21)

Henny Listianingsih, 2014

D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang sehingga setelah diteliti menjadi jelas.

F. Pengujian Keabsahan Data

Dalam penelitian ini, pengjian keabsahan data dilakukan melalui beberapa cara, yaitu:

1. Triangulasi, yaitu pengecekan data dari berbagai cara dan berbagai waktu (Sugiyono, 2008). Peneliti melakukan triangulasi dengan mendapatkan data rekam medis subjek yang berisi mengenai riwayat penyakit dan pengobatan, mengulang pertanyaan yang sama kepada subjek penelitian pada waktu yang berbeda, dan mewawancarai anggota keluarga yang paling dekat dengan subjek.

(22)

Henny Listianingsih, 2014

D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada pasien kanker payudara pria, diketahui bahwa SD menerima keadaan dirinya bahwa ia mengidap kanker payudara pria. Ketika SD mengetahui bahwa dirinya mengidap kanker payudara, SD merasa sedih dan menghantui dirinya sehingga sulit tidur. Seseorang yang menerima dirinya dapat menerima keadaan emosionalnya tanpa mengganggu orang lain. SD merupakan pribadi yang terbuka kepada orang lain, SDpun tidak menutupi dirinya bahkan mengurung diri untuk menutupi keadaannya. SD rela membuka diri, selain itu SD mampu mengungkap pikiran dan perasaan terhadap orang lain. Hanya saja, setelah operasi pengangkatan sel kanker dan kemudian tumbuh beberapa benjolan di bagian payudara dan ketiaknya, SD menunjukkan bahwa dirinya kurang berusaha untuk menyembuhkan penyakit kanker payudara, karena emenjak hal tersebut terjadi, SD belum pernah memeriksakan keadaannya lagi dikarenakan keterbatasan fisik yang ia miliki.

(23)

Henny Listianingsih, 2014

D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terdapat beberapa benjolan yang tumbuh kembali di sekitar payudara dan ketiaknya, hal tersebut tidak membuat dirinya putus asa. Ia tetap ikhlas, menerima diri, dan pasrah kepada Tuhan.

B. Rekomendasi

1. Saran dan rekomendasi untuk SD

Karena saat ini tumbuh kembali benjolan di payudara SD, sebaiknya SD mengontrol kembali ke Rumah Sakit agar diketahui tindakan terbaik yang akan dilakukan oleh dokter.

2. Saran dan rekomendasi untuk keluarga SD

Untuk keluarga, disarankan untuk membantu SD dengan cara mengantarkan SD ke rumah sakit untuk mengontrol keadaannya. Karena menurutnya SD tidak pernah pergi ke Rumah sakit lagi dikarenakan tidak ada keluarga yang dapat mengantarkannya ke Rumah Sakit.

3. Saran dan rekomendasi untuk pasien kanker payudara pria yang lain Walaupun pasien kanker payudara pria sangat jarang, sebaiknya pasien yang pernah bertemu satu sama lain membuat komunitas kanker payudara pria, yang bertujuan sebagai wadah berkomunikasi dan berbagi satu sama lain

4. Saran dan rekomendasi untuk peneliti selanjutnya

(24)

Henny Listianingsih, 2014

D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka

---. 2008. Kesehatan di Indonesia. [Online]. 2013, 29 Desember. Diambil dari: http://ykpjabar.org/artikel/kesehatan-di- indonesia/

American Cancer Society. 2013. Breast Cancer in Men. 2013, 27 Desember. Diambil dari:

http://www.cancer.org/acs/groups/cid/documents/webcontent/003091-pdf.pdf Apriliani, I. 2009. Penerimaan Diri Terhadap Penyakit pada Pasien Kanker

Payudara. Skripsi. Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata.

Bastaman, H.D. 1996. Meraih Hidup Bermakna Kisah Pribadi dengan Pengalaman Tragis.Jakarta: Paramadina.

Bima, A. 2013. Bahaya Kanker Payudara. 2013, 8 Desember. [Online].

Diambil dari: http://www.sehataja.com/special-needs/bahaya-kanker-payudara-pria/.

Chaplin, J. P. 2002. Kamus Lengkap Psikologi. Penerjemah: Kartini Kartono. Jakarta: PT. Raya Grafindo.

Depkes. Jika Tidak Dikendalikan 26 Juta Orang di Dunia Menderita Kanker. 2012, 23 Oktober. [online].

Diambil dari: http://depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1060-jika-tidak-dikendalikan-26-juta-orang-di-dunia- menderita-kanker-.html

Furry Marlinne, P, S. 2012. Dinamika Emosi Wanita Penderita Kanker Payudara. Skripsi. Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata.

Gradishar, W. J. 2013. Breast Cancer in Men. 2013, 29 April. [Online]. Diambil dari:

http://rshs.or.id/uptodate/p/browse.php?u=http%3A%2F%2Fwww.uptodate.co m%2Fuptodate%2Fp%2Fbrowse.php%3Fu%3Dhttp%253A%252F%252Fww

w.uptodate.com%252Fcontents%252Fbreast-cancer-in-men%253Fsource%253Dsearch_result%2526search%253Dmale%252Bbreast %252Bcancer%2526selectedTitle%253D1%25257E21%26amp%3Bb%3D0& b=0

(25)

Henny Listianingsih, 2014

D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Helmi, A. F., Handayani M. M., Ratnawati S., 1998. Efektifitas Pelatihan Pengenalan Diri Terhadap Peningkatan Penerimaan Diri dan Harga Diri. Jurnal Psikologi, 2, 47-48.

Herdiansyah, H. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Salemba Humanika.

Hjelle, L.A. & Ziegler, D. J. 1992. Personality Theories (Third Edition). Singapore: McGraw-Hill, Inc.

Hurlock, E. B.2006. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentan Kehidupan. Edisi kelima. Jakarta: Erlangga

Hurlock, E. B. 1974. Personality Development. New Delhi: Mc Graw Hill.

Kowalski, C., et al. 2012. Health-related Quality of Life in Male Breast Cancer Patients. Breast Cancer Res Treat Journal (2012) 133: 753-757.

Kubbler-Ross, E. (1969). On Death and Dying (ed. Terjemahan). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Lubis, N.L., Hashim, M.B.O. 2009. Dampak Intervensi Kelompok Cognitive Behavioral Therapy Dan Kelompok Dukungan Sosial Dan Sikap Menghargai Diri Sendiri Pada Kalangan Penderita Kanker Payudara Jurnal Makara, Kesehatan. Vol. 15, No. 2, Desember 2011: 65-72. Depok: Universitas Indonesia.

Lubis, N. L., Hasnida. 2009. Terapi Perilaku Kognitif Pada Pasien Kanker. Medan: Usu Press.

Mahleda, M. I. P., Hartini, N.2012. Post-traumatic Growth pada Pasien Kanker Payudara Pasca Mastektomi Usia Dewasa Mady. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental Vol. 1 No. 02, Juni 2012: 67-71. Surabaya. Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.

Nursalam., Dian N. K. 2007. Asuhan Keperawatan pada Pasien Terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta: Salemba Medika.

PA/The Huffington Post UK. 2014. Obesity In Men Can Lead To Male Breast Cancer, Research Suggests. 2014, Maret 20. [Online]. Diambil dari:

(26)

Henny Listianingsih, 2014

D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Palembang Pos. 2013. Deteksi Kanker Payudara Pria. 2014, Februari 12. [Online]. Diambil dari:

http://palembangpos.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1 8792:deteksi-kanker-panyudara-pria&catid=45:terapi-kesehatan&Itemid=60 Pamungkas, Z. 2011. Deteksi Dini Kanker Payudara. Yogyakarta: Buku Biru Putri, N. 2009. Deteksi Dini Kanker Payudara. Yogyakarta: Aura Media.

Sadock, B., Sadock V. A. 2010. Kaplan & Sadock, Buku Ajar Psikiatri Klinis Edisi 2, Jakarta: EGC.

Satyaningtyas, R & Muliati S, A. Penerimaan Diri dan Kebermaknaan Hidup Penyandang Cacat Fisik. Jurnal (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta.

Schroevers, M., Kraaij, V., Garnefski, Nadia. 2008. How do cancer patientsmanage unattainable personal goals and regulate their emotions?. British Journal of Health Psychology. Vol 13 (551–562).

Soemitro, M, P. 2012. Blak-blakan Kanker Payudara. Bandung: Qanita. Stoppler, M. C. 2013. Male breast cancer (cont.). 2013, 29 Desember. [Online].

Diambil dari: http://www.medicinenet.com/male_breast_cancer/page2.htm Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Supraktinya.1995.Komunikasi antar pribadi:Tinjauan Psikologis. Yogyakarta: Kanisius

Supraktinya.1995. Mengenal Perilaku Abnormal. Yogyakarta : Kanisius

Vina, E. S & Sari K, D. Penerimaan Diri pada Penderita Epilepsi. Jurnal (Tidak Diterbitkan). Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro.

Yayasan Kanker Indonesia. 2012. Jakarta Race. 2012, 23 Oktober. [Online]. Diambil dari: http://yayasankankerindonesia.org/2012/yk i-jakarta-race/. Yahoo.com. 2007. Apa Bagi Pria (tanya jawab). 2013, 29 Oktober. [Online].

Diambil dari:

(27)

Henny Listianingsih, 2014

D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

Referensi

Dokumen terkait

Data dari sensor asap yang ditampilkan pada form utama dapat dilihat dalam bentuk grafik yaitu pada form grafik sensor asap dalam satuan volt tiap 1 detik, yang gambarnya

Pendahuluan Vagina spa merupakan perawatan daerah vagina melalui teknik penguapan dengan menggunakan ramuan tertentu, yang mempunyai manfaat merawat organ intim

Waktu pelaksanan tahapan tindakan pada siklus II yaitu pertemuan I dilaksanakan pada hari kamis tanggal 4 Februari 2016, pertemuan II dilaksanakan pada hari senin tanggal

The aim of the research was to find out the effectiveness of Jigsaw technique in teaching reading recount text. This research used

Modifikasi Antena Televisi Jenis Yagi Sebagai Penguat Sinyal Modem Menggunakan Sistem Induksi.. Antena; Prinsip &

Hasil analisis menunjukkan bahwa untuk tipe perairan selat, model prediksi pasang surut NaoTide memberikan keakuratan lebih baik dengan persentase error sebesar

Dalam skripsi ini penulis mencoba mendeskripsikan kesenian wayang sebagai media perkembangan budaya Islam ruang lingkup penelitian pada Perkumpulan Langen Suara

Sarana, iklim sekolah dan motivasi dalam meningkatkan minat baca di SDN 82 Pattene Kecamatan Marusu Kabupaten Maros ternyata dari ketiga variabel bebas ini,