• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kampanye Bangga Kuliner Indonesia pada Kalangan Remaja.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kampanye Bangga Kuliner Indonesia pada Kalangan Remaja."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

KAMPANYE BANGGA KULINER INDONESIA PADA KALANGAN REMAJA

Oleh

Nadya Poespowardojo NRP 1064145

ABSTRAK

Begitu banyak kelezatan kuliner Indonesia yang diakui oleh dunia, salah satunya oleh CNN Go Travel yang menetapkan rendang sebagai makanan paling enak di dunia berdasarkan survei terhadap 35.000 orang. Tapi di sisi lain, remaja yang akrab dengan media sosial seperti Instagram justru lebih gemar memposting kuliner asing dibanding kuliner nusantara sendiri. Ada beberapa faktor seperti kurangnya promosi menarik yang dilakukan atau kurangnya pendekatan yang dekat dengan remaja. Pada dasarnya di kalangan remaja, kuliner Indonesia jelas memiliki rasa yang dapat bersaing dengan kuliner asing, tetapi tidak memiliki kebanggaan akan kuliner nusantara tersebut. Padahal, kuliner Indonesia tersebut merupakan warisan budaya yang harus dijaga dan diestarikan. Salah satu solusi yang mungkin dapat dilakukan adalah dengan kampanye bangga kuliner Indonesia dengan pendekatan yang dekat dengan remaja. Pendekatan yang dapat dilakukan salah satunya adalah dengan memaparkan fakta-fakta tentang masakan kuliner Indonesia yang diakui internasional, ataupun fakta mengenai kuliner Indonesia yang digemari oleh artis mancanegara.

Kata kunci : Kampanye, Ilustrasi, Kuliner, Indonesia

(2)

ABSTRACT

PROUD INDONESIAN CULINARY CAMPAIGN FOR YOUNG GENERATION

Submitted by Nadya Poespowardojo

NRP 1064145

There are so many Indonesian delicacies that are recognized by the world. The CNN Go Travel declares rendang as the most delicious food in the world. This is based on a survey given to 35,000 people. Unfortunately, the Indonesian young people who use social media such as Instagram prefer foreign food to Indonesian cuisine. There are several factors which contribute to this, such as the lack og attractive promotion and the use of approaches unsuitable to young people.

Basically, Indonesia youths like Indonesian cuisine in terms of its taste, since it can really complete with the taste of food form other countries. Sadly, they have little sense of prode of their national delicacies although the Indonesian dishes are actually part of the national heritage.

One solution to this problem is the “Indonesian Cullinary Pride” campaign whose approaches

are made to appeal to the Indonesian youths. One of the approaches may be giving facts about the Indonesian dishes which become the favourites of International celebrities.

Keywords : Campaign, Illustration, Culinary, Indonesia

(3)

DAFTAR ISI

1.2. Permasalahan dan Ruang Lingkup...2

1.3. Tujuan Perancangan...3

1.4. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data...3

(4)

2.5.2. Elemen Fotografi………...………...……10

2.6. Promosi………...……….……….11

2.7. Kampanye………...………..….………...11

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta...13

3.1.1 Perusahaan / Lembaga Terkait…………..……….…….13

3.1.2 Tinjauan terhadap proyek / persoalan sejenis……...………….…..23

3.2 Analisis terhadap permasalahan berdasarkan data dan fakta...37

BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi ...41

4.2 Konsep Kreatif...41

4.3 Konsep Media...45

4.4 Hasil Karya………..………...……..…46

4.5 Biaya dan Budgeting………..…………..…………68

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ...69

5.2 Saran...69

DAFTAR PUSTAKA...70

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Memilih Kuliner………….……….……….27

Tabel 3.2 Pengetahuan Mengenai Kuliner………..……….28

Tabel 3.3 Pengetahuan Mengenai Kuliner………..……….28

Tabel 3.4 Pengetahuan Mengenai Bahan…..…………..……….29

Tabel 3.5 Pernah Membuat………...………..……….29

Tabel 3.6 Pengetahuan Bumbu Racik…...……..……….30

Tabel 3.7 Jenis Kuliner……….……..……….……….30

Tabel 3.8 Alasan Menikmati Kuliner Indonesia…..…...……….31

Tabel 3.9 Alasan Menikmati Kuliner Asing………….…..……….31

Tabel 3.10 Pengetahuan Kuliner Indonesia………..……….32

Tabel 3.11 Pemilihan Media………..…...……….32

Tabel 3.12 Media Promosi………..……..……….33

Tabel 3.13 Pemilihan Kuliner………..……….……….33

Tabel 3.14 Pemilihan Visual………..………34

Tabel 3.15 Menyajikan Kuliner………..………..……….34

Tabel 3.16 Bumbu Tradisional Halus……..….……….35

Tabel 3.17 Pengetahuan Bumbu Paket…….……….35

Tabel 3.18 Mencoba Bumbu Praktis……...……..……….36

Tabel 4.1 Susunan Hierarki Website……...……..………..…….58

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo ACMI……….……….15

Gambar 3.2 Logo Indofood……….……….17

Gambar 3.3 Sate……….………..19

Gambar 3.4 Nasi Goreng………..…...……….20

Gambar 3.5 Rendang………...………...……….………….21

Gambar 3.6 Website Kecap Bango………...…...……...……….25

Gambar 3.7 Festival Jajanan Bango………...……….26

Gambar 4.1 Warna dalam Kampanye Bakul Indonesia………...43

Gambar 4.2 Gaya Ilustrasi yang Digunakan………….………...45

Gambar 4.3 Logo Bakul Indonesia………...47

Gambar 4.4 Logo Bakul Indonesia Sekunder………...………...47

Gambar 4.5 Grid Logo Bakul Indonesia………...………...48

Gambar 4.6 Skala Minimum Logo Bakul Indonesia…………...………...48

Gambar 4.7 Cover Buku Resep……….…………...49

Gambar 4.8 Halaman Pembuka……….………...50

Gambar 4.9 Halaman Daftar Isi………...50

Gambar 4.10 Halaman Resep 1………...………...51

Gambar 4.11 Halaman Resep 2………...………...51

Gambar 4.12 Halaman Resep 3………...………...52

(7)

Gambar 4.14 Halaman Resep 5………...………...53

Gambar 4.15 Halaman Media Sosial………...…....………...53

Gambar 4.16 Halaman Belakang……….………...54

Gambar 4.17 Poster Awareness………...………...55

Gambar 4.18 Poster Informing………...56

Gambar 4.19 Halaman Utama Website………...………...57

Gambar 4.20 Storyboard Video Versi Laki-Laki………...59

Gambar 4.21 Storyboard Video Perempuan………...60

Gambar 4.22 Merchandise Baju………..………...61

Gambar 4.23 Merchandise Case Handphone………..………...62

Gambar 4.24 Merchandise Tas………...63

Gambar 4.25 Merchandise Notebook………..………...63

Gambar 4.26 Merchandise Sticky Note………..………...64

Gambar 4.27 Media Instagram………...64

Gambar 4.28 Media Youtube………..………...65

Gambar 4.29 Media Facebook………...65

Gambar 4.30 Media Twitter………...66

Gambar 4.31 Mobile Booth……….…………...67

(8)

Universitas Kristen Maranatha | 1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Begitu banyak kuliner Indonesia yang diakui kelezatannya oleh dunia. Salah satunya oleh CNN Go Travel dimana kuliner Indonesia masuk jajaran 50 kuliner terenak di dunia antara lain posisi 1 ditempati rendang, posisi 2 nasi goreng, dan juga sate pada posisi 14. Data tersebut diperoleh dari hasil voting yang dilakukan oleh CNN Global News pada bagian CNN Travel. Voting dilakukan pada September 2011 dengan total sebanyak 35.000 suara.

“Makanan bukan sekedar rasa, akan tetapi ada nilai – nilai lain yang juga terkandung di sana. Ada seni, budaya, sejarah, cerita, dan daya cipta”

Santhi Serad, 2013.

Hal tersebut mengungkapkan bahwa kuliner Indonesia diakui kenikmatannya secara internasional. Tidak hanya ketiga jenis makanan tersebut, bahkan kerap kali dijumpai restoran padang ataupun yang menjual kuliner khas Indonesia lainnya seperti baso, ayam bakar, sambal, dan lain sebagainya.

Kuliner Indonesia kaya dengan bumbu. Kekayaan bumbu tersebut berasal dari rempah-rempah seperti kemiri, cabai, temu kunci, lengkuas, jahe, kencur, kunyit, kelapa dan gula aren. Hal tersebut diikuti penggunaan teknik-teknik memasak menurut bahan dan tradisi adat yang juga dipengaruhi melalui perdagangan yang berasal dari India, Tiongkok, Timur Tengah dan juga Eropa.

(9)

Universitas Kristen Maranatha | 2 masih sangat kurang dari pemerintah dan masyarakat, khususnya generasi muda terhadap kuliner tradisional. Remaja Indonesia saat ini cenderung lebih menyukai kuliner yang berasal dari barat, sehingga makin mengikis rasa bangga akan kuliner bangsanya sendiri. Oleh karena itu perlu dibuat sebuah perancangan kampanya Bangga Kuliner Indonesia khususnya di kalangan remaja.

1.2.Permasalahan dan Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan permasalahan dari perancangan ini adalah: “Bagaimana agar generasi muda lebih mengapresiasi kuliner lokal Indonesia melalui perancangan DKV yang tepat?”. Adapun ruang lingkup permasalahan dibatasi pada anak muda yang bertempat tinggal di 5 kota besar di Indonesia dengan proyek percobaan diawali di kota Bandung.

1.3.Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan ini adalah:

Agar generasi muda lebih mencintai produk budaya lokal khususnya kuliner lokal Indonesia.

1.4. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, dilakukan beberapa hal seperti: a. Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap Bapak Atang Sabur Safari, S.Sos, M.Sc. selaku pengkaji kuliner Indonesia untuk mengetahui lebih dalam mengenai kuliner Indonesia dan dampak dari masuknya keberadaan kuliner asing ke Indonesia khusunya di kalangan anak muda.

b. Studi pustaka

(10)

Universitas Kristen Maranatha | 3 c. Kuesioner

Kuesioner disebar untuk: anak muda usia 16 – 22 tahun sebanyak 120 responden untuk mengetahui sebangga apakah anak muda zaman sekarang terhadap kuliner tradisional Indonesia.

d. Observasi

(11)

Universitas Kristen Maranatha | 4 1.5. Skema Perancangan

JUDUL PERANCANGAN Kampanye Bangga Kuliner Indonesia pada Kalangan Remaja

LATAR BELAKANG Begitu banyak kuliner Indonesia yang sudah diakui kelezatannya

secara internasional, namun masih kurangnya apresiasi dari masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda.

RUANG LINGKUP Ruang Lingkup dibatasi pada anak muda yang bertempat tinggal di 5 kota besar di

Indonesia dengan proyek percobaan diawali di kota Bandung.

SUMBER DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

KUESIONER Generasi muda lebih bangga terhadap produk lokal khususnya kuliner

(12)

Universitas Kristen Maranatha | 69 BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Ragam kuliner Indonesia dan kenikmatan rasanya jelas tidak perlu diragukan lagi. Tidak hanya digemari masyarakat Indonesia, bahkan digemari di kalangan internasional bahkan oleh tokoh-tokoh publik ataupun artis sekalipun seperti Barrack Obama, Choi Siwon, dan masih banyak lagi. Namun pada masa kini, remaja Indonesia kerap kali lebih akrab dengan kuliner asing akibat sebagian kecil dari dampak era modernisasi. Walaupun kuliner nusantara akrab dengan remaja Indonesia, tapi kurangnya rasa bangga akan kuliner nusantara yang merupakan warisan budaya bangsa jelas menjadi hal yang harus diperhatikan.

Kampanye Bangga Kuliner Indonesia dapat menjadi salah satu solusi untuk mulai memupuk rasa bangga pada remaja Indonesia terhadap kuliner nusantara. Kampanye tentunya harus dilakukan dengan pendekatan khas remaja dengan gaya modernisasi tanpa meninggalkan unsur lokal sebagai identitas. Pendekatan dapat melalui media yang paling sering dijumpai oleh remaja Indonesia saat ini adalah dengan melalui berbagai media sosial dan website.

Pendekatan juga dapat ditunjang dengan kebiasaan remaja Indonesia untuk berkumpul bersama teman-teman dengan durasi yang lama. Maka dibutuhkan tempat berkumpul khas anak muda yang mudah dijumpai, memberikan harga yang terjangkau, sambil menyajikan kuliner Indonesia seperti mobile booth yang menyajikan kuliner Indonesia.

5.2. Saran

(13)
(14)

Universitas Kristen Maranatha | 70

DAFTAR PUSTAKA

Ajuskoto, 2014. Teknik Fotografi dan Hasil Bagus itu Gampang Kok Beneran, (ONLINE), (http://forum.kompas.com, diakses pada 4 Maret 2014)

Alia, 2013. Istimewanya Kuliner Khas Indonesia, (ONLINE), (http://www.seizeurfuture.com/, diakses 20 Februari 2014)

Chairul Fadheli, 2013. Definisi tentang Kuliner, (ONLINE), (www.rumahreview.com., diakses pada 20 Februari 2014)

Darmaprawira W.A., Sulasmi. (2002), WARNA : Teori dan Kreativitas Penggunaannya, Edisi ke 2, ITB, hal 33-34, hal 65-67.

Dewi Andriani, 2013. Kaya Ragam dan Unik Mengapa Kuliner Indonesia Tak Mendunia, (ONLINE), (http://lifestyle.bisnis.com, diakses pada 5 April 2014)

Dikky Setiawan, 2013. Melongok kegiatan Aku Cinta Masakan Indonesia, (ONLINE), (http://lifestyle.kontan.co.id/news/, diakses pada 20 Februari 2014)

Fitri Prawitasari, 2012. Inilah 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia, (ONLINE), (http://travel.kompas.com, diakses pada 20 April 2014)

Fitri Yulianti, 2013. 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia Makin Unjuk Taring, (ONLINE), (http://www.okefood.com, diakses pada 5 April 2014)

Gobe, M. (2001), Emotional Branding: Paradigma Baru untuk Menghubungkan Brand dengan Pelanggan, Jakarta, Erlangga.

Gyimóthy, S. , Mykletun, R. (2008), Scary food: Commodifying Culinary

(15)

Universitas Kristen Maranatha | 71 Herda Puspita, 2013. Ciri Khas Kuliner Indonesia, (ONLINE), (http://kulinerkita.net/, diakses pada 4 Maret 2014)

http://www.periplus.com http://acmi-indonesia.org/about

Lawson, Bryan. (2007), Bagaimana Cara Berpikir Desainer , Cetakan I, Jalasutra, hal 34-35. Lensa Kita, 2012. Memahami Komposisi dan Elemen Penting dalam Fotografi, (ONLINE), (TIPSFOTOGRAFI.NET., diakses pada 18 Maret 2014)

Odilia Winneke, 2012. Ini Dia 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia, (ONLINE), (http://food.detik.com, diakses pada 5 April 2014)

Rustan, Surianto. (2008), Buku Layout Dasar & Penerapannya, Gramedia. Sukmana, Danang., Widyatmoko, FX., Afnita, Natalia. (2009), Layout, From; dgi-indonesia.com, 28 April 2014

Tim Cheung, 2011. Readers choice worlds 50 most delicious foods, (ONLINE), (http://travel.cnn.com, diakses pada 18 Maret 2014)

Triananda, Kharina. (2013), William Wongso: Tradisi Kuliner Masih Kurang Diapresiasi , From; www.beritasatu.com, 4 Mei 2014

Vinsensius Sitepu, 2010. E Book “Panduan mengenal Desain Grafis”, (ONLINE), (www.escaeva.com, diakses pada 15 Mei 2014)

Wahyu, 2013. Asal-Usul Nasi Goreng, (ONLINE), (indonesiaindonesia.com, diakses pada 5 April 2014)

Winarno, Bondan. (2013), 100 Makanan Tradisional Indonesia Mak Nyus, Jakarta, Kompas. 2014. Fotografi, (ONLINE), (http://id.wikipedia.org, diakses pada 4 Maret 2014)

(16)

Universitas Kristen Maranatha | 72 2012. (ONLINE), (www.pusat-definisi.com, diakses pada 18 Maret 2014)

2013. (ONLINE), (www.bango.co.id, diakses pada 4 Maret 2014)

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan Laila 2016 juga melakukan penelitian pengembanan ekstrak daun sirsak dengan zeolit NaX menggunakan impregnasi basah, hasil perbandingan yang paling berpotensi dalam

Sebagai contoh, dalam sebuah masyarakat yang menghendaki bahwa makan harus memakai tangan kanan, ketika ada anggota masyarakat yang menyengaja bersantap menggunakan tangan kiri,

Mengetahui perbedaan rerata penurunan intensitas nyeri dan kecemasan persalinan primigravida kala I fase aktif sebelum dan sesudah dilakukan terapi murottal di RSUD.. Margono

Kelengkapan sarana prasarana sangat penting dalam menunjang suatu kegiatan,suatu kegiatan akan berjalan dengan baik apabila terdapat sarana prasarana yang mendukungnya. Pasar

Dilatarbelakangi hal tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul: Peranan Dinas Penenamn Modal, Koperasi dan Pengusaha Kecil Menengah dalam

Pengaruh jenis bahan organik tidak tampak terhadap efikasi Trichoderma dalam mengendalikan penyakit BPBL pada peubah daun, batang, maupun

Selama ini banyak konsep yang salah mengenai belajar sejarah. Di sekolah biasanya pelajaran yang dianggap membosankan oleh siswa diantaranya adalah pelajaran

Wakaf memainkan peran ekonomi dan sosial yang sangat penting dalam sejarah Islam, wakaf berfungsi sebagai sumber pembiayaan bagi masjid-masjid, sekolah-sekolah,