• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN METODE MONTESSORI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS ANAK USIA DINI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN METODE MONTESSORI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS ANAK USIA DINI."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN METODE MONTESSORI DALAM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS ANAK USIA DINI

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok A di TK Trisula Perwari

Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun Pelajaran 2013-2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh:

Novia Puspita Darmastuti

0902826

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGGUNAAN METODE MONTESSORI DALAM MENINGKATKAN

KEMAMPUAN MENULIS ANAK USIA DINI

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok A di TK Trisula Perwari Kecamatan

Sukajadi Kota Bandung Tahun Pelajaran 2013-2014)

Oleh

Novia Puspita Darmastuti

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Fakultas Ilmu Pendidikan

©Novia Puspita Darmastuti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak cipta dilindungi undang-undang

(3)
(4)
(5)

PENGGUNAAN METODE MONTESSORI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS ANAK USIA DINI

(Penelitian Tindakan Kelas di TK Trisula Perwari Kelompok A Tahun Pelajaran 2013-2014)

Novia Puspita Darmastuti 0902826

Abstrak

Penelitian ini dilakukan berdasarkan temuan masalah yang berkaitan dengan kemampuan menulis anak di TK Trisula Perwari Kelompok A. Permasalahan tersebut menuntut perlunya suatu pendekatan, metode atau model pembelajaran untuk menanganinya. Pembelajaran yang dikembangkan adalah pembelajaran melalui metode Montessori. Hal tersebut menjadi alasan yang mendasari rumusan masalah, yaitu (1) Bagaimana kondisi objektif kemampuan menulis anak usia dini pada kelompok A TK Trisula Perwari Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun Pelajaran 2013-2014?, (2)Bagaimana penerapan metode Montessori dalam meningkatkan kemampuan menulis anak usia dini pada kelompok A TK Trisula Perwari Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun Pelajaran 2013-2014?, (3) Bagaimana peningkatan kemampuan menulis anak setelah diterapkan metode Montessori pada kelompok A TK Trisula Perwari Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun Pelajaran 2013-2014?.

Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran mengenai penggunaan metode Montessori dalam meningkatkan kemampuan menulis anak usia dini di TK Trisula Perwari pada kelompok A.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan desain penelitian Elliot pada anak TK Trisula Perwari kelompok A sebanyak 18 orang anak. Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dengan pelaksanaan beberapa tahapan diantaranya reduksi data, paparan data, dan penyimpulan.

Kondisi awal kemampuan menulis anak di TK Trisula Perwari pada kelompok A sebelum diberi tindakan, anak yang termasuk kategori baik (B) sebesar 0%, kategori cukup (C) sebesar 11%, dan kategori kurang (K) sebesar 89%. Pada siklus pertama, yang termasuk kategori baik (B) meningkat menjadi 6%, kategori cukup (C) sebesar 77%, dan kategori kurang (K) menjadi 17%. Pada siklus kedua, anak yang termasuk kategori baik (B) meningkat menjadi 72%, kategori cukup (C) sebesar 22%, dan kategori kurang (K) sebesar 6%.

Rekomendasi yang diberikan untuk pendidik anak usia dini yaitu metode Montessori ini dapat dijadikan sebagai alternatif untuk meningkatkan kemampuan menulis anak.

(6)

USE OF MONTESSORI METHOD IN IMPROVING EARLY CHILDHOOD’S WRITING SKILLS

(Classroom Action Research in Kindergarten Group A Trisula Perwari Academic Year 2013-2014)

Novia Puspita Darmastuti 0902826

Abstract

This study was conducted based on the findings of the problems related to the ability to write in kindergarten Group A Trisula Perwari. These problems require the need for an approach, method or model of learning to handle it. Developed learning is learning through the Montessori Method. This is the reason underlying the formulation of the problem, namely (1) How does the objective conditions of

early childhood’s writing skills in group A kindergarten Trisula Perwari Sukajadi

Bandung district of Academic Year 2013-2014? , (2) How does the application of

the Montessori method in improving children's ability to write early age in group A kindergarten Trisula Perwari Sukajadi Bandung district of academic year 2013-2014 ?, (3) How does the increasing of children's ability write after appling the Montessori method in group A kindergarten Trisula Perwari Sukajadi Bandung district of academic year 2013-2014?

The purpose of this study is to obtain an overview of the use of the Montessori

Method in improving early childhood’s writing skills in kindergarten group A Trisula Perwari.

This study uses action research based on Elliot’s design research in kindergarten Trisula Perwari group A as many as 18 children. Data collection techniques in

this study are observation, interviews, and documentation. The data analysis technique used is the analysis of qualitative data with the implementation of several stages included data reduction, exposure data, and conclusion.

Initial conditions children’s writing skills in kindergarten group A Trisula Perwari before giving action, children categorized as good (B) of 0%, enough

categories (C) 11 %, and less category (K) 89 %. In the first cycle, included categories (B) increase 6 %, enough categories (C) 77 %, and less categories (K) 17 %. In the second cycle, children categorized as good (B) increase to 72 %, enough categories (C) 22 %, and less categories (K) 6 %.

Recommendations are given for early childhood educators that Montessori

Method can be used as an alternative to improve the children’s writing skills.

(7)

DAFTAR ISI A. Latar Belakang Penelitian……… 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ……….. 4

C. Tujuan Penelitian………. 5

D. Manfaat/Signifikansi Penelitian ……….. 6

E. Struktur Organisasi Skripsi……….. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini ……….. 8

1. Konsep Perkembangan Bahasa ………. 8

2. Tahapan Perkembangan Bahasa Anak ……….. 9

B. Perkembangan Kemampuan Menulis ………. 11

1. Pengertian Kemampuan Menulis ……….. 11

2. Tahapan Menulis Anak ………. 13

C. Stimulasi Perkembangan Menulis pada Anak Usia Dini … 15 D. Metode Montessori……….. 18

1. Pengertian Metode Montessori……….. 18

2. Prinsip Dasar Metode Montessori………. 21

3. Karakteristik Umum Anak dalam Metode Montessori . 22 4. Metode Montessori dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Anak……….. 24

E. Penelitian Terdahulu……… 27

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ……….. 28

1. Pengamatan (Observasi)………. 34

(8)

3. Dokumentasi……….. 34

F. Prosedur Pengembangan Instrumen……… 34

G. Teknik Pengumpulan Data……….. 36

H. Analisis Data……… 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian……… 40

1. Kondisi Objektif Lapangan……… 40

2. Kondisi Objektif Kemampuan Menulis di TK Trisula Perwari……… 44

3. Upaya untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Melalui Metode Montessori………. 48

4. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Menulis dengan Metode Montessori………. 50

5. Deskripsi Analisis Perkembangan Kemampuan Menulis Anak Setiap Siklus ……….. 65

B. Pembahasan………. 66

1. Kondisi Kemampuan Menulis di TK Trisula Perwari……… 66

2. Implementasi Metode Montessori dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Anak TK Trisula Perwari……… 69

3. Kemampuan Menulis Anak TK Trisula Perwari Setelah Diterapkannya Metode Montessori ………….. 71

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ………. 75

B. Rekomendasi……… 76

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki

pendidikan lebih lanjut (Pasal 1 ayat 14 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional). Upaya pembinaan yang ditujukan kepada

anak usia dini salah satunya dengan membantu mengembangkan aspek

perkembangan anak agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan yang

lebih tinggi. Aspek-aspek perkembangan tersebut meliputi sosial emosi, kognitif,

fisik motorik, moral agama dan bahasa.

Salah satu aspek perkembangan yang harus dikembangkan pada anak adalah

perkembangan bahasa. Perkembangan bahasa merupakan salah satu aspek

perkembangan yang wajib diasah di Taman Kanak-kanak, sebab melalui bahasa

anak dapat berkomunikasi terhadap orang lain. Pernyataan ini sejalan dengan yang

dikemukakan Santrock (1995:178) bahwa bahasa merupakan suatu sistem simbol

yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Perkembangan bahasa memiliki beberapa komponen yang terdiri dari

menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Kemampuan menyimak adalah

“suatu proses mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap

isi atau pesan serta memahami makna yang telah disampaikan oleh sang

pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan” (Tarigan, 1994:28). Oleh karena itu, anak diharapkan memiliki kemampuan menyimak sehingga dapat memahami

(10)

2

Perkembangan bahasa selanjutnya adalah kemampuan membaca. Tarigan

(2008:7) menyebutkan bahwa membaca adalah „suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang disampaikan oleh

penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis‟. Proses tersebut juga diharapkan dapat dimiliki oleh anak usia dini dalam memahami kata-kata atau bahasa yang

tertulis.

Kemampuan berbicara merupakan perkembangan bahasa selanjutnya. “Pada

hakikatnya kemampuan berbicara merupakan suatu proses komunikasi sebab di

dalamnya terjadi pemindahan pesan dari suatu sumber ke tempat lain” (Haryadi dan Zamzani, 1997:54). Hal ini juga diharapkan dapat dimiliki oleh anak usia dini,

sebab kemampuan berbicara memudahkan anak berkomunikasi dengan

orang-orang di sekitarnya.

Komponen perkembangan bahasa yang terakhir adalah menulis. “Menulis merupakan proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam lambang-lambang

tulisan” (Semi, 1995:16). Kemampuan memindahkan gagasan ke dalam lambang

tulisan juga diharapkan dapat dimiliki oleh anak-anak usia dini sebagai salah satu

komponen perkembangan bahasa yang akan dicapai.

Berbagai komponen perkembangan bahasa tersebut, khususnya menulis

sebaiknya dikembangkan melalui sebuah pembelajaran yang menyenangkan.

Pembelajaran yang menyenangkan untuk anak, biasanya dilakukan melalui

kegiatan layaknya bermain. Mayesty (1990:196-197) mengungkapkan, “bagi seorang anak, bermain adalah kegiatan yang mereka lakukan sepanjang hari

karena bagi anak bermain adalah hidup dan hidup adalah permainan.” Oleh karena

itu, anak tidak membedakan antara bermain, belajar, dan bekerja. Apabila

kegiatan dilakukan secara menyenangkan, tentu anak tidak merasa bahwa dirinya

sedang belajar.

Menurut Musfiroh (2003:3), cara yang paling tepat untuk memperkenalkan

lambang bahasa huruf dan angka pada anak, yaitu pertama adalah dengan

menunggu kemunculan pada anak. Kedua, dengan menstimulasi melalu konteks

yang dikenal dan disukai anak. Ketiga, dengan memberikan pelajaran yang

(11)

3

bermain. Oleh karena itu, dalam memperkenalkan lambang bahasa, hendaknya

diikuti dengan kegiatan-kegiatan yang bermakna dan menyenangkan. Kegiatan

tidak hanya sekedar menuliskan lambang-lambang bahasa, namun diberikan juga

gambaran, media, dan metode yang menyenangkan. Idealnya, kegiatan yang

dilakukan tidak luput dari demonstrasi guru, pengkondisian kelas yang baik dan

menyenangkan, alat dan media yang menarik bagi anak, serta penggunaan model,

pendekatan, dan metode yang tepat dan mendukung proses pembelajaran.

Nyatanya dalam proses pembelajaran di sekolah masih ditemukan beberapa

masalah yang dihadapi anak. Hal-hal yang terkait dengan masalah menulis anak di

antaranya, yaitu anak masih belum dapat membedakan huruf “a” dan “o”, “b” dan “d” serta huruf “p” dan huruf “q”. anak-anak juga masih belum dapat memegang pensil dengan benar. Selain itu, ada beberapa anak yang suka menulis dengan

tangan kiri padahal, anak tersebut tidak kidal.

Selain ditemukannya masalah pada anak terkait dengan kemampuan menulis

anak, ditemukan pula masalah yang terkait dengan bagaimana guru

menyampaikan materi menulis pada anak. Hal-hal yang terkait dengan cara

penyampaian materi menulis tersebut, yaitu guru masih melakukan

kegiatan-kegiatan yang membuat anak jenuh contohnya seperti kegiatan-kegiatan menulis yang

hanya menggunakan buku tulis bergaris dan anak wajib membuat huruf “a” dari atas ke bawah sampai penuh, dan guru hanya memberi contoh satu kali di bagian

kertas paling atas. Selain itu, anak juga dipaksa untuk menyelesaikan tugas

tersebut sampai selesai, apabila belum selesai maka anak tidak boleh melakukan

kegiatan menulis berikutnya. Hal ini sering membuat anak frustasi sehingga anak

mudah menangis bahkan sampai tidak mau sekolah lagi.

Berbagai masalah tersebut, memunculkan gagasan penulis untuk

meningkatkan kemampuan menulis anak dengan menggunakan sebuah metode,

yaitu metode Montessori. Metode Montessori menggunakan kerjasama antara

indera penglihatan, pendengaran, dan peraba. Anak belajar menggunakan

(12)

4

setiap lekuk huruf yang bertekstur kasar tersebut. Anak dapat merasakan

teksturnya, melihat bentuk dan arah hurufnya, dan dapat mendengar suara gesekan

yang ditimbulkan dari jari dan kartu ampelas tersebut. Hasil penelusuran melalui

jari itu dituangkan ke dalam kotak pasir dengan menggoreskan jari membentuk

sebuah huruf sesuai dengan apa yang telah diraba, dilihat, dan didengar

sebelumnya. Penelusuran jari tersebut dapat meningkatkan kepekaan indera anak.

Melalui bantuan sandpaper dan sandtray akan membuat ketiga indera

berkoordinasi dalam satu waktu sehingga anak akan fokus dan merasa senang

dalam mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan menulis akan dianggap sebagai

hal yang menyenangkan dan bukan merupakan tes yang seringkali harus

diselesaikan secara tepat waktu. Anak lebih merasakan pembelajaran yang nyata

dari penelusuran jari tersebut.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis memfokuskan kajian

dengan judul “Penggunaan Metode Montessori dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Anak Usia Dini”.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat disimpulkan bahwa

kemampuan berbahasa merupakan hal yang sangat penting untuk memudahkan

anak berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya. Perkembangan bahasa

memiliki beberapa komponen, yaitu menyimak, membaca, berbicara, dan menulis.

Dari keempat komponen tersebut, penulis akan membatasi masalah yang

berkaitan dengan kemampuan menulis.

Selama ini kemampuan menulis di Taman Kanak-kanak dikembangkan

melalui metode yang kurang bermakna bagi anak. Pembelajaran menulis hanya

diterapkan dengan menuliskan huruf satu persatu dari atas sampai bawah pada

selembar kertas tanpa adanya unsur bermain yang merupakan prinsip

pembelajaran di TK. Oleh karena itu diperlukan suatu metode pembelajaran yang

menarik untuk mengembangkan kemampuan menulis anak, yaitu metode

(13)

5

mengintegrasikan ketiga inderanya, yaitu indera penglihatan, peraba, dan

pendengaran.

Penulis membatasi masalah dalam penelitian yang akan dilakukan, yaitu

apakah penggunaan metode Montessori dapat meningkatkan kemampuan menulis

anak usia dini.

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi objektif kemampuan menulis anak usia dini pada

kelompok A TK Trisula Perwari Kecamatan Sukajadi Kota Bandung

Tahun Pelajaran 2013-2014?

2. Bagaimana penerapan metode Montessori dalam meningkatkan

kemampuan menulis anak usia dini pada kelompok A TK Trisula Perwari

Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun Pelajaran 2013-2014?

3. Bagaimana peningkatan kemampuan menulis anak setelah diterapkan

metode Montessori pada kelompok A TK Trisula Perwari Kecamatan

Sukajadi Kota Bandung Tahun Pelajaran 2013-2014?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kondisi objektif kemampuan menulis anak usia dini

pada kelompok A TK Trisula Perwari Kecamatan Sukajadi Kota Bandung

Tahun Pelajaran 2013-2014.

2. Untuk mengetahui penerapan metode Montessori dalam meningkatkan

kemampuan menulis anak usia dini pada kelompok A TK Trisula Perwari

Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun Pelajaran 2013-2014.

3. Untuk mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan menulis anak usia

dini setelah diterapkan metode Montessori pada kelompok A TK Trisula

(14)

6

D. Manfaat/Signifikansi Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk Anak

a. Dapat meningkatkan kemampuan menulis anak

b. Dapat memperdalam penguasaan kemampuan menulis secara

menyenangkan.

2. Untuk Guru

a. Dapat mendorong dan memotivasi untuk meningkatkan kemampuan

menulis anak.

b. Dapat menambah wawasan guru dalam membantu proses

pembelajaran menulis anak di TK.

3. Untuk Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini

a. Dapat menambah referensi untuk dijadikan bahan acuan dalam

meningkatkan wawasan.

b. Dapat memberikan pembinaan dalam meningkatkan kemampuan

menulis anak melalui metode Montessori.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Hasil penelitian ini ditulis dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang penelitian, identifikasi dan

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat/signifikasi penelitian, dan struktur

organisasi skripsi.

BAB II Kajian Pustaka, Pertama berisi tentang perkembangan bahasa anak

usia dini yang didalamnya mencakup tentang konsep perkembangan bahasa dan

tahapan perkembangan bahasa anak. Kedua, perkembangan kemampuan menulis

yang mencakup tentang pengertian kemampuan menulis dan tahapan menulis

anak. Ketiga, stimulasi perkembangan menulis untuk anak usia dini. Keempat,

(15)

7

BAB III Metode penelitian, yang berisi tentang lokasi dan subjek penelitian,

desain penelitian, metode penelitian, penjelasan istilah, instrument penelitian,

proses pengembangan instrument, teknik pengumpulan data dan alasan

rasionalnya, dan terakhir analisis data.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, yang berisi tentang hasil penelitian

yaitu pengolahan data, serta pembahasan yaitu analisis hasil temuan.

BAB V, Kesimpulan dan Rekomendasi, berisi tentang kesimpulan penelitian

dan rekomendasi.

(16)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian ini bertempat di TK Trisula Perwari yang terletak di Jalan

Makmur No. 32 Kecamatan Sukajadi Kota Bandung. Subjek dalam penelitian ini

adalah anak-anak di TK Trisula Perwari kelompok A tahun ajaran 2013/2014

yang berusia 4-5 tahun, dengan jumlah anak didik sebanyak 18 orang anak.

Alasan memilih lokasi karena keterampilan menulisnya masih rendah. Hal ini

terlihat dari anak-anak yang masih sulit menggunakan pensil yang benar. Mereka

belum bisa menulis huruf-huruf dan angka. Pada pembelajaran menulis, metode

yang digunakan masih kurang bervariasi dan terpaku pada bantuan buku-buku

latihan menulis. Melihat permasalahan ini, maka perlu adanya variasi metode

pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan menulis yaitu metode Montessori

sebagai salah satu metode alternatif pembelajaran.

B. Desain Penelitian

Desain dalam penelitian ini menggunakan model John Elliot. Menurut

John Elliot (Muslihudin, 2009 : 6) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan

PTK adalah suatu kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk

meningkatkan kualitas tindakan penelitian di dalamnya yaitu : (1) Perencanaan

tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan, (4) Refleksi.

Aqib (2008:24) menyatakan bahwa model ini detail dan rinci, karena dalam

setiap siklus terdiri dari beberapa aksi yang setiap aksinya terdiri atas beberapa

langkah yang terealisasi dalam bentuk kegiatan belajar mengajar. Elliot juga

menyatakan bahwa terincinya setiap tindakan sehingga menjadi beberapa langkah,

karena suatu pembelajaran terdiri dari beberapa sub pokok bahasan atau materi

pelajaran. Walaupun demikian, dalam kenyataan di lapangan setiap pokok

(17)

29

penelitian ini, menulis melalui metode Montessori terdiri dari beberapa tahapan.

Skema model John Ellion secara singkat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Model spiral John Elliot (Sunendar, 2008:6)

Seperti keterangan di atas bahwa model John Elliot memiliki empat

komponen, yaitu:

a. Tahapan Perencanaan. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa

keterampilan menulis di TK Trisula Perwari masih rendah. Hal ini

terlihat dari pembelajaran yang diberikan kepada anak melalui

latihan-latihan dengan bantuan buku latihan-latihan menulis (buku paket/majalah). Guru

jarang menggunakan alat peraga sehingga pembelajaran menjadi kurang

menarik dan membosankan. Hal yang sama juga tampak metode yang PELAKSANAAN

PERENCANAAN

SIKLUS 1

PENGAMATAN

REFLEKSI

PELAKSANAAN

PENGAMATAN

PERENCANAAN

SIKLUS 2

(18)

30

digunakan kurang bervariasi. Metode yang digunakan adalah pemberian

tugas. Bahkan kadang-kadang guru terlalu keras menuntut anak agar

menyelesaikan lembar tugasnya. Berdasarkan hasil diskusi dengan guru,

sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut digunakan salah

satu metode alternative yaitu metode Montessori untuk meningkatkan

kemampuan menulis. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka

perencanaan pembelajaran yang akan dilakukan dalam penelitian ini

antara lain: 1). Menentukan waktu penelitian, 2). Mendiskusikan dan

menyusun pedoman umum untuk melakukan aktivitas pembelajaran

menulis, 3). Membuat skenario rencana pembelajaran menulis antara

lain: memperkenalkan huruf alphabet dengan alat peraga berupa kartu-kartu huruf “sandpaper” (ampelas) yang terbuat dari karton dan ampelas bertuliskan alphabet kecil yang kemudian anak meraba kartu dengan

jarinya tersebut dan menuangkan ke dalam sandtray. Skenario

pembelajaran ini dibuat untuk setiap siklus. Setiap siklus melalui tahapan

dalam metode Montessori. Tahapan tersebut adalah pengenalan huruf dan

coretan melalui sandpaper dan merabanya, menulis pada sandtray, 4).

Membuat pedoman observasi untuk mencatat kemampuan anak dalam

belajar menulis. 5). Merancang format evaluasi untuk melihat apakah

metode Montessori dapat meningkatkan kemampuan menulis.

b. Tahapan Pelaksanaan Tindakan. Setelah persiapan selesai, pada tahap ini

tiba saatnya guru melaksanakan tindakan dalam situasi yang aktual. Pada

saat yang bersamaan kegiatan ini juga disertai dengan melakukan

pengamatan secara sistematis, kritis dan objektif dalam memantau

pelaksanaan tindakan yang dilakukan, interpretasi serta diikuti dengan

kegiatan refleksi.

c. Tahapan Pengamatan. Pada tahap ini dilakukan perekaman data yang

meliputi proses dan hasil dari pelaksanaan kegiatan. Tujuan

dilaksanakannya pengamatan ini adalah untuk mengumpulkan bukti hasil

tindakan agar dapat dievaluasi dan dijadikan landasan dalam melakukan

(19)

31

d. Tahapan Refleksi. Pada tahap ini dilakukan refleksi dengan analisis data

mengenai proses, masalah dan hambatan yang dijumpai, sehingga dapat

diketahui apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai tujuan atau

belum. Jika belum, maka peneliti segera menyusun rencana lanjutan.

Dalam refleksi ada beberapa kegiatan yang penting, seperti :

1) Merenungkan kembali mengenai kekuatan dan kelemahan dari

tindakan yang telah dilakukan.

2) Menjawab tentang penyebab situasi dan kondisi selama

pelaksanaan tindakan berlangsung.

3) Memperkirakan solusi dari masalah yang terjadi

4) Mengidentifikasi kendala yang mungkin akan dihadapi

5) Memperkirakan akibat dari tindakan yang telah direncanakan.

Ketika siklus dilaksanakan, apabila hasil yang diperoleh belum

memuaskan, maka kemungkinan besar diperlukan lebih dari satu siklus.

Siklus-siklus tersebut saling terkait dan berkelanjutan. Siklus dua

dilaksanakan apabila masih terdapat hal-hal yang kurang berhasil dalam

siklus satu dan siklus tiga dilaksanakan karena siklus dua belum

mengatasi masalah.

C. Metode Penelitian

Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang sudah dirumuskan sebelumnya,

secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis

pada anak usia dini. Dengan penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan suatu

ide baru dalam meningkatkan keterampilan menulis sehingga menciptakan

perubahan perbaikan dan peningkatan dalam kemampuan bahasa khususnya di

pendidikan anak usia dini.

Menjawab permasalahan dalam penelitian, diperlukan metode yang tepat

(20)

32

masalah dengan efektif dan efisien. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu metode penelitian tindakan kelas (PTK). Dalam bahasa inggris PTK

diartikan dengan Classroom Action Research (CAR), yaitu sebuah penelitian yang

dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri (dilakukan dalam pembelajaran biasa

bukan kelas yang khusus). Hal ini ditujukan untuk memperbaiki kinerja guru yang

bersangkutan agar hasil belajar siswa meningkat.

Menurut Arikunto (2007) penelitian tindakan kelas melalui paparan gabungan

definisi dari tiga kata, Penelitian, Tindakan, dan Kelas sebagai berikut :

1. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek , menggunakan aturan

metodologi tertentu untuk memperolah data atau informasi yang

bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan

penting bagi peneliti.

2. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan

tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan.

3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima

pelajaran yang sama dari seorang guru.

Dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan

terhadap kegiatan berupa sebuah tindakan, yang disengaja dimunculkan dan

terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.

D.Penjelasan Istilah

Agar penelitian semakin jelas dan tidak menimbulkan banyak persepsi, maka

penulis memberikan batasan sesuai dengan apa yang dimaksudkan dalam kegiatan

penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan Menulis

Kemampuan menulis merupakan salah satu keterampilan bahasa yang

harus diajarkan sejak dini. Menurut Poerwadarminta (dalam Dhieni:2007),

menulis memiliki batasan sebagai berikut:

(21)

33

b. Mengekspresikan pikiran atau perasaan seperti mengarang, membuat

surat, dan lainnya dengan tulisan.

2. Metode Montessori

Metode Montessori terkait dengan kegiatan menulis anak merupakan

penyesuaian dari lingkungan belajar anak dengan tingkat

perkembangannya, dan peran aktivitas fisik dalam menyerap konsep

akademis dan keterampilan praktik. Penggunaan peralatan auto correction

untuk membantu anak belajar dengan baik, dan mengerti benar atau salah

terhadap perbuatan yang dilakukan, sehingga anak bisa mengoreksi dirinya

sendiri. Penelusuran jejak huruf dengan jari menjadi kegiatan utama dalam

metode Montessori ini. Melalui penelusuran ini, anak dapat merasakan

tekstur dan arah huruf, melihat bagaimana arah huruf dimulai, dan

mendengarkan suara yang ditimbulkan dari gesekan jari dan kartu.

Penelusuran jejak huruf dengan jari ini memusatkan koordinasi mata, jari,

dan telinga.

3. Anak Usia Dini

Anak usia dini merupakan anak yang berada di rentang 0-6 tahun dengan

segala potensi yang telah dimilikinya. Segala potensi tersebut hendaknya

diberikan stimulasi yang tepat untuk merangsang segala potensi yang telah

dimiliki setiap individunya. Anak-anak di usia dini ini masih sangat

menyukai bermain, bahkan wahana mereka dalam belajar itu harus

berbasis bermain agar anak tidak jenuh.

E. Instrumen Penelitian

Berdasarkan kisi-kisi penelitian dikembangkan alat penelitian yang berkenaan

dengan peningkatan keterampilan menulis pada anak usia dini. Pengembangan

alat ini diwujudkan dalam bentuk pedoman observasi, pedoman wawancara dan

(22)

34

a. Pedoman observasi

Pedoman observasi adalah alat penelitian yang digunakan oleh peneliti

untuk mengukur tingkah laku siswa pada waktu belajar dan perilaku guru

saat mengajar. Muslihuddin (2009:60) menyatakan bahwa observasi

adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret sejauh

mana efek tindakan telah mencapai sasaran. Pedoman observasi ini

bertujuan untuk memperoleh data tentang peningkatan keterampilan

menulis pada anak, perencanaan pembelajaran yang mencakup tujuan

pembelajaran, materi, media, metode dan evaluasi.

b. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan

data tentang pembelajaran yang dilakukan di TK Trisula Perwari dalam

meningkatkan keterampilan menulis pada anak usia dini.

c. Pedoman Studi Dokumentasi

Pedoman dokumentasi dalam penelitian ini berupa foto-foto dan dokumen

tertulis seperti dokumen profil guru, sekolah, kurikulum, program

semester, program mingguan, dan program harian yang berisi kegiatan

pembelajaran dalam meningkatkan keterampilan menulis pada anak usia

dini di TK Trisula Perwari.

F. Prosedur Pengembangan Instrumen

Prosedur pengembangan instrument yang dilakukan dalam penelitian ini

antara lain sebagai berikut (Margono, 2002:157):

i. Menganalisis Variabel Penelitian

Peneliti terlebih dahulu mengkaji variabel menjadi dimensi/sub variabel,

indikator serta item pernyataan dengan rinci dan jelas sehingga dapat

diukur dan menghasilkan data yang diinginkan oleh peneliti. Pembuatan

(23)

35

menggunakan teori atau konsep-konsep yang ada dalam pengetahuan

ilmiah seorang ahli.

ii. Menetapkan jenis Instrumen

Langkah kedua, peneliti menetapkan jenis instrumen penelitian yang akan

digunakan sesuai dengan kebutuhan dalam pengumpulan data di lapangan,

atau dengan kata lain instrument tersebut digunakan untuk mengukur

variabel, sub variabel atau indikator yang telah ditentukan sebelumnya

berdasarkan teori. Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah pedoman observasi dalam bentuk ratting scale dan pedoman

dokumentasi berupa foto pelaksanaan metode Montessori untuk

meningkatkan kemampuan menulis anak.

iii. Menyusun kisi-kisi instrumen

Peneliti menyusun kisi-kisi instrumen yang berisi lingkup variabel, sub

variabel, indikator, butir item, teknik pengumpulan data dan sumber data.

iv. Membuat instrumen penelitian

Berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun pada langkah sebelumnya.

Peneliti kemudian membuat instrumen penelitian yang terdiri dari item

atau pernyataan yang mengacu pada indikator yang telah ditentukan. Jenis

instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi

dalam bentuk ratting scale.

v. Judgment Instrumen

Langkah selanjutnya peneliti mengkonsultasikan instrumen yang telah

dibuat dengan ahli, dalam hal ini dengan dua dosen yang ahli di bidang

pendidikan anak usia dini. Judgment instrumen ini dilakukan untuk

merevisi instrumen apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam

pembuatannya, misalnya dengan membuang instrumen yang tidak perlu,

mengganti item dalam masing-masing indikator, perbaikan isi atau redaksi

(24)

36

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data yang digunakan penulis dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan langsung para pembuat keputusan berikut

lingkungan fisiknya dan atau pengamatan langsung suatu kegiatan yang

sedang berjalan. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan

secara akurat, mencatat fenomena yang muncul , dan mempertimbangkan

hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Sebagai metode yang paling

dasar dan paling tua, dasar karena dalam setiap aktivitas psikologi ada aspek

observasi Semua bentuk penelitian kualitatif dan kuantitatif mengandung

aspek obsevasi. Dapat berlangsung dalam konteks laboratorium

(eksperimental) maupun dalam konteks alamiah (Banister, 1994)

Tujuan observasi adalah mendeskripsikan seting yang dipelajari,

aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas-aktivitas, dan

makna kejadian yang dilihat dari perspektif mereka yang terlibat dalam

kejadian yang diamati.

Pentingnya Observasi menurut (Patton,1990), yaitu:

1. Peneliti akan mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks

2. Peneliti lebih bersikap terbuka, berorientasi pada penemuan daripada

pembuktian, dan mendekati masalah secara induktif. Pengaruh

konseptualisasi (yang ada sebelumnya) ttg topik yang diamati berkurang

3. Peneliti dapat melihat hal-hal yang oleh partisipan kurang disadari atau

partisipan kurang mampu merefleksikan pemikiran tentang pengalaman itu

4. Memperoleh data tentang hal-hal yang tidak diungkapkan secara terbuka

(25)

37

5. Mengatasi persepsi selektif dan peneliti dapat bergerak lebih jauh

6. Memungkinkan peneliti merefleksi & bersikap introspektif terhadap

penelitian yang dilakukan.

Kebaikan dari observasi adalah sebagai berikut :

1. Data yang dikumpulkan melalui observasi cenderung mempunyai

keandalan yang tinggi. Kadang observasi dilakukan untuk mengecek

validitas dari data yang telah diperoleh sebelumnya dari individu-individu.

2. Dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan, pekerjaan-pekerjaan

yang rumit kadang-kadang sulit untuk diterangkan.

3. Dapat menggambarkan lingkungan fisik dari kegiatan-kegiatan, misalnya

tata letak fisik peralatan, penerangan, gangguan suara dan lain-lain.

4. Dapat mengukur tingkat suatu pekerjaan, dalam hal waktu yang

dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit pekerjaaan tertentu.

Hal-hal yang perlu dilakukan dalam teknik observasi

1. Rencanakan terlebih dahulu observasi yang akan dilakukan, meliputi :

2. Apa yang akan diobservasi , dimana letak lokasi observasi, kapan observasi akan dilakukan, siapa yang akan melaksanakan observasi

tersebut, siapa yang akan diobservasi, bagaimana melaksanakan observasi

tersebut.

3. Mintalah ijin terlebih dahulu dari manajer dan atau pegawai yang terlibat 4. Bertindaklah dengan rendah hati (low profile)

5. Lengkapilah dengan catatan selama observasi

6. kaji ulang hasil observasi dengan individu-individu yang terlibat.

Teknik observasi ini dilakukan oleh peneliti yaitu sebelum, pada saat dan

sesudah kegiatan di TK Trisula Perwari.

b. Wawancara

Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan

(26)

38

dilakukan dengan dialog (Tanya jawab) secara lisan, baik langsung

maupun tidak langsung (I.Djumhur dan Muh.Surya, 1985).

Kelebihan dalam menggunakan teknik wawancara yaitu Flexibility.

Pewawancara dapat secara luwes mengajukan pertanyaan sesuai dengan

situasi yang dihadapi pada saat itu. Demikian pula jika ingin memperoleh

informasi tambahan, maka dia dapat mengajukan pertanyaan tambahan,

bahkan jika suatu pertanyaan dianggap kurang tepat ditanyakan pada saat

itu, maka dia dapat menundanya.

Nonverbal Behavior. Pewawancara dapat mengobservasi perilaku

nonverbal, misalnya rasa suka, tidak suka atau perilaku lainnya pada saat

pertanyaan diajukan dan dijawab oleh responden.

Question Order. Pertanyaan dapat diajukan secara berurutan sehingga

responden dapat memahami maksud penelitian secara baik, sehingga

responden dapat menjawab pertanyaan dengan baik.

Respondent alone can answer. Jawaban tidak dibuat oleh orang lain tetapi

benar oleh responden yang telah ditetapkan.

Greater complexity of questionnaire. Kuesioner umumnya berisi

pertanyaan yang mudah dijawab oleh responden. Melalui wawancara,

dapat ditanyakan hal-hal yang rumit dan mendetail.

Completeness. Pewawancara dapat memperoleh jawaban atas seluruh

pertanyaan yang diajukan.

c. Studi dokumentasi

Studi Dokumentasi digunakan karena dapat memberikan gambaran yang

jelas mengenai pokok penelitian berupa proses dan hasil yang dicapai dari

penerapan pembelajaran dengan metode Montessori dalam meningkatkan

keterampilan menulis pada anak usia dini. Studi dokumentasi dilakukan

terhadap data-data yang dimiliki oleh TK Trisula Perwari dan dokumen –

(27)

39

H.Analisis Data

Analisis merupakan proses menyusun data agar dapat ditafsirkan. Nasution

(Sugiyono, 2009:245) mengungkapkan bahwa penelitian kualitatif, analisis data

telah dimulai sejak merumuskan masalah dan menjelaskan masalah, sebelum

terjun ke lapangan, selama berlangsungnya penelitian, terus sampai penulisan

hasil penelitian.

Menurut Sugiyono (2009:246) aktivitas dalam analisis data interaktif, yaitu:

 Reduksi Data

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, focus pada

hal yang penting, dicari tema dan polanya, meringkas dan mengubah

bentuk data mentah pada catatan lapangan.  Paparan data

Macam-macam data PTK yang telah direduksi perlu dijelaskan dengan

tertib dan rapi dengan menggunakan narasi.  Penyimpulan

Dalam menarik kesimpulan tentang peningkatan atau perubahan dilakukan

secara bertahap mulai dari kesimpulan sementara yang diambil pada akhir

siklus satu.

Data hasil observasi setiap butir aspek yang diamati selama dua siklus

dihitung dengan menggunakan table distribusi frekuensi, menurut Supranto

(2000:62) distribusi frekuensi adalah pengelompokan data ke dalam beberapa

kelompok dan kemudian dihitung banyaknya data yang masuk ke dalam tiap

kelas. Adapun cara perhitungan kemampuan menulis menggunakan tabel

(28)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang penggunaan metode Montessori dalam

meningkatkan kemampuan menulis yang dilakukan di Taman Kanak-kanak

Trisula Perwari kecamatan Sukajadi Kota Bandung dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Kemampuan menulis di TK Trisula Perwari sebelum penggunaan metode

Montessori masih rendah, hal ini terlihat dari sedikitnya anak-anak yang

mampu mengenal symbol-simbol huruf dan menirukan coretan dan huruf.

Padahal menurut Permen No. 58 Tahun 2009, keterampilan keaksaraan

usia 4-5 tahun di antaranya adalah anak mampu membuat coretan yang

bermakna dan meniru huruf. Hal sama yang terlihat adalah pembelajaran

menulis yang dilaksanakan belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari

pembelajaran menulis yang terpaku pada buku latihan menulis yang

diberikan oleh sekolah, metode pembelajaran yang digunakan hanya

sebatas ceramah, bercakap-cakap, dan pemberian tugas, serta media yang

digunakan juga terbatas dan kurang bervariasi.

2. Implementasi metode Montessori dalam mengembangkan kemampuan

menulis dilaksanakan melalui penelusuran bentuk-bentuk huruf dan

coretan dengan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah dimana anak

menggunakan indra penglihatan, pendengaran, dan perabanya dengan

penggunaan media sebagai penunjang kegiatan, seperti kartu huruf

sandpaper, sandtray, dan inset geometri. Pembelajaran ini dilakukan

secara bertahap dan berulang sehingga menjadi pengalaman yang

membekas di ingatan anak, tentunya didukung dengan kegiatan dan media

yang menarik untuk anak. Penggunaan metode Montessori telah berhasil

memberikan dampak positif terhadap proses pembelajaran dan dapat

(29)

76

3. Setelah menggunakan metode Montessori, kemampuan menulis anak TK

Trisula Perwari mengalami peningkatan. Peningkatan yang dapat dilihat

antara lain, anak mampu mengenal arah (kiri, kanan, atas, bawah),

mengenal simbol huruf, dan mampu menirukan bagaimana cara membuat

huruf sesuai dengan cara penulisan yang benar. Selain itu, minat anak

yang tinggi dan antusias serta semangat mereka juga tampak ketika

digunakannya metode ini. Anak-anak tertarik dengan kegiatan dan media

yang disediakan dan memunculkan rasa ingin tahu untuk mengikuti

kegiatan menulis di kelas. Bahkan anak-anak yang jarang mengikuti

kegiatan di kelas juga sangat tertarik dan dapat fokus menlaksanakan

kegiatan pembelajaran menulis ini.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil pembahasan yang disimpulkan di atas, terdapat

beberapa hal yang menjadi catatan sebagai bahan rekomendasi dan bagi

pihak-pihak terkait antara lain:

1. Bagi Guru

a. Terdapat banyak metode pembelajaran, sebaiknya guru

menggunakan metode yang bervariasi dalam mengajarkan menulis

kepada anak. Hal yang perlu diingat adalah metode apapun yang

akan digunakan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan dan

perkembangan anak. Salah satu metode yang dapat digunakan

dalam meningkatkan keterampilan menulis anak adalah metode

Montessori yaitu melalui penelusuran bentuk dengan menggunakan

jari tengah dan telunjuk melalui media penunjang seperti

sandpaper dan sandtray serta kontrol pensil melalui inset geometri.

b. Untuk mengatasi hambatan yang dirasakan oleh guru dalam

mengajarkan keterampilan menulis, guru hendaknya dibekali

pemahaman bahwa kegiatan menulis untuk anak tidak hanya

melalui buku, tetapi bisa memanfaatkan media-media konkret di

(30)

77

.

2. Bagi Sekolah

a. Sekolah sebaiknya dapat memfasilitasi pembelajaran dengan baik

khususnya kegiatan menulis dengan media dan sumber belajar

yang bervariasi, serta membekali ilmu kepada guru-guru melalui

seminar, loka karya, maupun pelatihan.

b. Metode Montessori dapat digunakan sebagai metode alternatif

dalam meningkatkan keterampilan menulis di TK.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Penelitian ini hanya mengukur kemampuan menulis anak usia 4-5

tahun dimana beberapa coretan dan huruf dipilih untuk mewakili

bentuk-bentuk yang lain. Sebaiknya pada penelitian selanjutnya

bentuk-bentuk coretan, huruf, bahkan angka dapat diteliti dengan

menggunakan pengembangan instrument penelitian yang berbeda.

b. Penelitian ini masih dalam ruang lingkup terbatas, sehingga masih

banyak aspek lain yang belum terungkap. Peneliti berharap

penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut, di antaranya untuk

aspek pengembangan motorik halus, seni, dan berbagai aspek yang

dapat dikembangkan, sehingga memberikan kontribusi ilmu baik

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, M. dan Muslihuddin. (2009). Kiat Sukses Melakukan Tindakan Kelas,

Panduan Praktis Untuk Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Rizqi

Press.

Arikunto. (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Aqib, Z. (2008). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung: Yrama Widya.

Banister, P. (1994). Qualitative Methods In Psychology A Research Guide. Buckingham: Open University Press.

Baradja, A. (2005). Psikologi Perkembangan, Tahapan- tahapan dan Aspeknya. Jakarta: Studia Press.

Dhieni, N, dkk. (2008). Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.

Dwiyanti. (2010). Skripsi Penggunaan Metode Montessori dalam Upaya

Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini. Bandung: Universitas

Pendidikan Indonesia.

Eliyawati, C, dkk. (2005). Pemilihan dan Pengembangan Sumber Belajar Untuk

Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.

Epstein, A. (2006). Montessori Early Childhood Language Life Long Literacy. [online].http://www.montessori.org/index.php?option=com_content&view= article&id=142:montessori-early-childhood-language-life-long

literacy&catid=39:birth6&Itemid=71)

Everett George, A. (1882). The Montessori Method by Maria Montessori. New York: Frederick A. Stokes Company.

Feez, S. (2010). Montessori and Early Childhood: A Guide for Students. London: SAGE.

Hainstock. (2002). Montessori Untuk Sekolah Dasar. Jakarta: Pustaka Delapratasa.

Hainstock. (2002). Montessori Untuk Prasekolah. Jakarta: Pustaka Delapratasa.

Hainstock. (2008). Kenapa Montessori?. Jakarta: Mitra Media.

Haryadi dan Zamzani. (1997). Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud .

(32)

Herlianawati, R. (2012). Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Menggunakan Media Kartu Bergambar. Bandung: Universitas PEndidikan

Indonesia.

I Djumhur dan Surya, M. (1975). Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah,

(Guidance and Councelling). Bandung: CV Ilmu.

Margono, S. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Mayesty, M. (1990). Creative Activities for Young Children (4th Ed). New York:

Delmar Publishers Inc.

Montessori, M. (1973). From Childhood to Adolescence. New York: Schocken books.

Montessori, M. (1870). The Montessori Method. New York: Frederick A. Stokes Company.

Morrison, G.S. (2009). Early Childhood Education Today.

Musfiroh, T. (2009). Menumbuhkembangkan Baca-Tulis Anak Usia Dini. Jakarta: Grasindo.

Donnell, M. (2013). Maria Montessori:a critical introduction to key themes and

debates. India: Bloomsburry.

Patmonodewo. (2003). Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Peraturan Menteri No. 58. (2009). Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional.

Santrock, J. (1995). Life Span Development. Dubuque, IA: Brown & Benchmark

Schultze, B. (2008). Basic Tools for Beginning Writers. Pembroke Publishers Limited.

Seldin, Tim. (2007). How to Raise an Amazing Child; The Montessori Way to

Bring up Caring, Confident Children. Dorling Kindersley: Penguin

Company.

Semi, M.A. (1995). Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Mugantara.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.

Tarigan, H. G. (1994). Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, D, dkk. (1998). Pengembangan Keterampilan Berbicara. Jakarta:

(33)

Yawkey, T. D, dkk. (1981). Language Arts and The Young Child. Illionis: Peacock Publisher.

Gambar

Gambar 3.1 Model spiral John Elliot (Sunendar, 2008:6)

Referensi

Dokumen terkait

Sekaran, Uma, 2006, Metode Penelitian Untuk Bisnis, Edisi IV, Buku 1, Salemba Empat, Jakarta.. Simamora, Henry, 1997,Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Kedua, STIE

dampak kegiatan Braga Culinary Night terhadap masyarakat sekitar dilihat dari. segi ekonomi,

Rangkaian ini dapat dikembangkan dengan merubah tampilan dari 7 segmen dengan kumpulan lampu bohlam atau tampilan lain yang lebih besar, sehingga dapat digunakan dalam sebuah

Nilai Akhlak dalam Lagu Maher Zain Album Thank You.. Allah dan Relevansinya dengan

Pada Program Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dari hubungan antara komunitas gastropoda dan alga epilitik di Pantai Krakal, Kabupaten Gunung

Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2016 III- 10 Persentase formasi jabatan struktural yang terisi sesuai dengan kompetensi.. jabatan dan Persentase SKPD

Metodologi yang digunakan dalam rancang bangun test bed kompresor torak dua tingkat adalah:..