• Tidak ada hasil yang ditemukan

Partisipasi Kontak Tani dalam Perencanaan Program Penyuluhan Pertanian di Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Partisipasi Kontak Tani dalam Perencanaan Program Penyuluhan Pertanian di Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

http://ojs.uho.ac.id/index.php/JIMDP doi: http://dx.doi.org/ 10.33772/jimdp.v4i1.6411 ISSN: 2527-2748 (Online)

PARTISIPASI KONTAK TANI DALAM PERENCANAAN PROGRAM

PENYULUHAN PERTANIAN DI KECAMATAN KONDA KABUPATEN

KONAWE SELATAN

Dzoelkarman1), Idrus Salam2), Awaluddin Hamzah2) 1

Alumni Jurusan Agribisnis Fakultas Perta`nian UHO

2

Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian UHO

ABSTRACT

This research was conducted in Konda Subdistrict, South Konawe Regency from July to August 2017. The purpose of this study was to determine the level of farmer participation in planning agricultural extension programs in Konda Subdistrict, South Konawe District. The population of agricultural contacts is 118 people and the number of contact samples of selected farmers is 32 people plus 1 informant namely Field Extension Officer (PPL), sampling technique is done randomly using the method (Simple Random Sampling) of the total population 118 and Number of respondents taken as a sample of 32 people. Data analysis techniques used are quantitative and quantitative by tabulating and presented. Based on the description of the discussion from the results of the research conducted, it can be concluded that the level of farmer contact participation in planning agricultural extension programs in Konda Subdistrict is generally classified into the medium category (53.12%), in the low category (37.5%), and in the category high as much (9.37%) Forms of farmer contact participation in giving and receiving information Generally classified as high (50%), in the moderate category as much (34.37%), and in the low category as much (15.62%). Participation in giving responses and suggestions is generally classified as low (50%), in the moderate category as much (34.37%), and in the high category as much (15.62%). While participation in planning extension programs is generally classified as moderate (56.25%), in the low category as much (25%), and in the high category as much (18.75%).

Keywords: Participation, Kontak Tani, Planning, Agriculture Release Program

PENDAHULUAN

Program Penyuluhan Pertanian adalah rencana penyuluhan pertanian yang memadukan aspirasi masyarakat tani dengan potensi wilayah dan program pembangunan pertanian yang menggambarkan keadaan sekarang, tujuan yang diinginkan/dicapai, masalah-masalah dan alternatif pemecahannya serta cara mencapai tujuan yang disusun secara partisipatif, sistematis dan tertulis yang disusun setiap tahun.

Seiring dengan perkembangan pembangunan pertanian, agar efektif dalam menjalankan program penyuluhan, maka dibentuklah kelompok-kelompok tani yang diharapkan dapat berfungsi sebagai wadah yang dapat memotivasi petani sebagai anggotanya untuk lebih aktif dan berperan dalam berbagai kegiatan guna mengembangkan dan meningkatkan usahataninya. Pembinaan usahatani melalui kelompok tani tidak lain adalah sebagai upaya percepatan sasaran yaitu petani yang banyak jumlahnya dan kawasan pedesaan yang tersebar dan luas, sehingga dalam pembinaan kelompok diharapkan tumbuh rasa kebersamaan memecahkan dan merubah citra, usahatani sekarang menjadi usahatani masa depan yang cerah.

Tujuan dibentuknya kelompok tani adalah untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kemampuan petani dan keluarganya sebagai subjek pendekatan kelompok, agar lebih berperan dalam pembangunan. Aktifitas usahatani yang lebih baik dapat dilihat dari adanya peningkatan dalam produktifitas usahatani yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan petani sehingga akan mendukung terciptanya kesejahteraan yang lebih baik bagi petani dan keluarganya.

Keberadaan kelompok tani diharapkan dapat memfasilitasi antara petani dengan program penyuluhan pertanian yang mempunyai tujuan selaras yaitu peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani. Oleh karena itu pembinaan kelompok tani perlu dilaksanakan secara lebih intensif, terarah dan terencana sehingga mampu meningkatkan peran dan fungsinya. Terry (1977), Vitayala (1992), Mardikanto (1993) menerangkan pengertian partisipasi masyarakat dalam pembangunan secara sederhana, adalah keikutsertaan masyarakat baik dalam bentuk pernyataan

(2)

maupun kegiatan. Lebih lanjut Tjondronegoro (1984) menambahkan bahwa partisipasi seseorang di pengaruhi oleh kebutuhan, motivasi, struktur dan stratifikasi sosial dalam masyarakat. Seseorang akan berpatisipasi apabila dapat memenuhi kebutuhan akan kepuasan, mendapatkan keuntungan dan meningkatkan statusnya

Kontak tani yang merupakan ketua kelompok tani adalah petani pemimpin atau wakil dari sekelompok petani yang sengaja dibentuk sebagai wadah kerjasama antar petani sehubungan dengan peningkatan hasil usahataninya, telah menjadi salah satu kegiatan strategis untuk dapat dijangkau semua petani oleh penyuluhan pertanian. Sebagai pemimpin, seorang kontak tani harus memiliki jiwa maju untuk memotivasi dan menggerakkan anggotanya dalam bekerja sama secara berdaya guna, demi mewujudkan aspirasi anggota kelompoknya. Kelompok tani berfungsi sebagai wadah terpeliharanya dan berkembangnya pengertian, pengetahuan dan keterampilan serta kegotongroyongan berusaha tani para anggotanya (Kartasapoetra, 1991). Wahyuni (2011) bahwa kontak tani adalah petani yang atas kesediaan sendiri bekerjasama sebagai mitra penyuluh pertanian dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan penyuluh pertanian bagi kelompok taninya dan masyarakat sekitarnya. Hernanto, (2006) mengemukakan bahwa kontak tani dibutuhkan keterlibatannya dalam penyusunan program penyuluhan, sehingga penyuluh tidak hanya melakukan sesuatu untuk petani, tetapi melakukan sesuatu bersama petani

Wilayah kerja Balai Penyuluhan Pertnian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Konda terletak pada ± 14,12 Km dari ibu kota provinsi dan ± 75 Km dari ibu kota kabupaten serta dua kilometer dari ibu kota kecamatan. Luas wilayah kerja BP3K Konda seluas 132,84 Ha sesuai inventarisasi data luas wilayah Kecamatan Konda tahun 2016. Berdasarkan data yang ada, strategi administrasi pemerintah Wilayah Kerja Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (WKBP3K) Kecamatan Konda meliputi satu kelurahan, 17 (tujuh belas) desa definitif dan satu desa persiapan. Berdasarkan profil tersebut, maka penulis memfokuskan pada semua desa/kelurahan yang memilik kontak tani sebanyak 118 orang.

Pelaksanaan program pembangunan pertanian yang ada di Kabupaten Konawe Selatan sepenuhnya diserahkan kepada pihak penyuluh lapangan termasuk perencanaan program penyuluhan pertanian. Penyediaan dana pembangunan pertanian yang diperlukan oleh penyuluh telah disediakan oleh pemerintah Kabupaten Konawe Selatan. Penyuluh pertanian inilah yang merencanakan program-program pertanian yang akan diterapkan di masyarakat, sehingga untuk menyukseskan program tersebut maka perlu aspirasi masyarakat dan kelompok tani yang ada di daerah tersebut. Hal ini sesuai dengan paradigma pembangunan pertanian yang bersifat bottom up

(dari petani kepihak pemerintah)

Berdasarkan alur pikir program pemberdayaan petani, penguasaan yang diharapkan dari petani (sesuai dengan paradigma baru penyuluhan pertanian) adalah: penguasaan peran, penguasaan keahlian dan penguasan sumberdaya. Pertama, dalam konteks penguasaan peran, petani diharapkan menguasai peran dan fungsinya sebagai seorang petani sekaligus pengusaha dalam bidang pertanian, berorientasi pasar dan berwawasan agribisnis, tidak hanya menjadikan petani sebagai petani subsisten yang hanya berusaha untuk memenuhi kebutuhannnya sendiri. Petani atau kelompok tani diharapkan dapat mengambil keputusan-keputusan agribisnis, keputusan usaha berdasarkan data usaha yang telah digelutinya, sehingga usahataninya benar-benar menguntungkan secara ekonomi.

Kedua, dalam konteks penguasaan keahlian, petani dan kelompok tani diharapkan dapat

menguasai teknologi, terutama teknologi budidaya dan pascapanen, acceptable terhadap adopsi inovasi baru yang dapat mendukung produktivitas usahanya, dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi usahanya. Selain itu, petani juga menguasai keahlian teknologi informasi seperti akses informasi internet untuk melakukan pemasaran produk, mengetahui informasi pasar, supply agroinput

dan kebutuhan lainnya sehingga pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh petani atau kelompok tani tersebut menjadi lebih efektif.

Ketiga, penguasaan yang diharapkan dari petani adalah petani dapat mengakses

sumberdaya yang mendukung keputusan usahanya, yaitu terdiri dari penguasaan modal, penguasaan saprodi dan penguasaan pasar dan lain sebagainya. Dalam menentukan akses modal petani dapat mengambil keputusan apakah modal yang akan digunakan adalah modal pinjaman dari Bank, Bantuan Sosial atau modal sendiri, keputusan diambil berdasarkan kondisi dan kemampuan kelompok, misalnya ketika akan berniat mengambil modal melalui Bank apakah mampu melewati prosedur yang telah ditetapkan oleh bank? Apakah memiliki agunan? dan yang lebih penting apakah mampu membayar cicilan Bank?. Partisipasi kelompok tani tidak dapat langsung diimplementasikan dalam rapat perencanaan program penyuluhan, namun harus dihimpun oleh kontak tani dan selanjutnya disampaikan kepada penyuluh pertanian lapangan yang bertugas di masing-masing wilayah kerja untuk disampaikan pada rapat perencanaan program penyuluhan pertanian di BP3K

(3)

Kecamatan Konda. Berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis tertarik untuk meneliti tentang partisipasi kontak tani dalam perencanaan program penyuluhan pertanian di Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Konda Wilayah Kerja Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (WKBP3K) Kecamatan Konda. Penentuan lokasi ini dilakukan secara

purposive dengan pertimbangan bahwa kegiatan perencanaan program penyuluhan pertanian telah

dilakukan secara berkesinambungan setiap tahun. Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua kontak tani dari kelompok tani yang ada di Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan yang berjumlah 118 orang. Untuk memperkaya data digunakan informan tambahan yakni 2 orang Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang selama ini bertugas sebagai pendamping para kelompok tani. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode acak sederhana (simple random sampling). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis data kualitatif di kuantitatifkan, dimana data yang diperoleh dari hasil pengumpulan ditabulasi sesuai dengan kebutuhan, kemudian dihitung secara persentase sebagai acuan untuk menjelaskan secara deskriptif masing-masing komponen dari kedua variabel di atas. Sedangkan untuk menggolongkan kategori tinggi, sedang dan rendahnya masing-masing variabel digunakan rumus interval

HASIL DAN PEMBAHASAN Partisipasi Kontak Tani dalam Memberi dan Menerima Informasi

Partisipasi mengandung pengertian aktif, yakni adanya suatu kegiatan aktifitas (Soekanto, 1990). Partisipasi kontak tani dalam memberi dan menerima informasi adalah menilai partisipasi kontak tani dengan melihat apakah kontak tani responden tersebut senantiasa menyebarluaskan informasi yang diperoleh kepada anggota kelompok tani, mengetahui kegiatan-kegiatan dalam program perencanaan penyuluhan, dan menerima dan mengerti informasi yang disampaikan dalam perencanaan program penyuluhan.

Tabel 1. Partisipasi Kontak Tani dalam Memberi dan Menerima Informasi di Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2017

No Tingkat Partisipasi Jumlah (Jiwa) Persentase (%) 1 2 3 Tinggi Sedang Rendah 16 11 5 50,00 34,37 15,62 Jumlah 32 100,00

Partisipasi kontak tani di Kecamatan Konda dapat dilihat dari memberi dan menerima informasi. (Wibowo, 2005) partisipasi dapat dilakukan dalam bentuk memberi dan menerima informasi. Partisipasi kontak tani tergolong dalam kategori tinggi dengan persentase 50%, sedang dengan persentase 34,37% dan rendah dengan persentase 15,62%. Hal ini menggambarkan bahwa kontak tani di Kecamatan Konda pada penelitian ini sering aktif dalam memberi dan menerima informasi yang berkaitan dengan perencanaan program penyuluhan, sehingga kontak tani tersebut tidak mengalami hambatan untuk memberikan informasi yang diperolehnya kepada anggota kelompok taninya.

Partisipasi Kontak Tani dalam Memberi Tanggapan dan Saran.

Partisipasi kontak tani memberikan tanggapan dan saran adalah menilai partisipasi kontak tani apakah dalam setiap mengikuti kegiatan perencanaan program penyuluhan selalu berminat dengan topik dalam rapat, aktif mengajukan idea tau pendapat baik dalam rapat perencanaan program maupun antar anggota atau dengan kontak tani yang lain. (Wibowo, 2005) partisipasi dapat dilakukan dalam bentuk memberikan tanggapan dan saran terhadap informasi yang diterima, baik yang bermaksud menolak maupun menerima

(4)

Tabel 2. Partisipasi Kontak Tani dalam Memberikan Tanggapan dan Saran di Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2017

No Tingkat Partisipasi Jumlah (Jiwa) Persentase (%) 1 2 3 Tinggi Sedang Rendah 5 11 16 15,62 34,37 50,00 Jumlah 32 100,00

Pada tingkat partisipasi kontak tani di Kecamatan Konda dalam memberi tanggapan dan saran tergolong rendah dengan persentase sebanyak 50%, dan sedang dengan persentase 34,37%, sedang tinggi dengan persentase 15,62%. Hal ini menggambarkan bahwa rata-rata kontak tani di Kecamatan Konda kurang aktif memberikan tanggapan dan saran dalam kegiatan program penyuluhan.

Partisipasi Kontak Tani dalam Merencanakan Program Penyuluhan

Partisipasi kontak tani dalam merencanakan program penyuluhan adalah menilai partisipasi kontak tani apakah dalam setiap perencanaan program penyuluhan kontak tani tersebut selalu diikut sertakan dalam pengumpulan data, penyusunan dan pengesahan program dalam rapat. (Wibowo, 2005) partisipasi dapat dilakukan dalam bentuk merencanakan program penyuluhan. Menurut Siagian (1993), yang dimaksud dengan penyusunan program adalah penjabaran suatu rencana yang telah ditetapkan sedemikian rupa sehingga program kerja itu memiliki ciri-ciri operasional tertentu

Tabel 3. Partisipasi Kontak Tani dalam Merencanakan Program Penyuluhan di Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2017

No Tingkat Partisipasi Jumlah (Jiwa) Persentase (%) 1 2 3 Tinggi Sedang Rendah 6 18 8 18,75 56,25 25,00 Jumlah 32 100,00

Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat partisipasi kontak tani di Kecamatan Konda dalam merencanakan program-program penyuluhan tergolong sedang sebanyak 56,25% dan tergolong rendah sebanyak 25%, sedangkan tinggi sebanyak 18,75. Hal ini menggambarkan bahwa dalam setiap kegiatan perencanaan program penyuluhan kontak tani senantiasa mengumpulkan data-data yang akurat mengenai anggota kelompoknya dan mengikuti pengesahan program-program yang telah disusun oleh penyuluh. Perencanaan menurut Rejeki (1998) merupakan suatu proses kegiatan persiapan sistematik untuk menyusun kebijaksanaan yang konsisten menuju tercapainya suatu tujuan tertentu. Dalam kegiatan penyusunan program kontak tani tidak pernah diikut sertakan, sehingga kadang program-program yang diusulkan sebelumnya tidak semua dimasukan dalam program yang disahkan untuk dilaksanakan.

Partisipasi Kontak Tani Pada Program Penyuluhan Pertanian

Melibatkan kontak tani dalam penyusunan program penyuluhan pertanian dipandang perlu agar rencana tersebut sesuai dengan kebutuhan petani dan petani merasa program-program yang disusun merupakan mereka sendiri. Kontak tani sebagai pergerak kelompok membantu menyampaikan dan memotivasi anggotanya tentang program yang dibuat. (Wibowo, 2005) partisipasi dapat dilakukan dalam bentuk melaksanakan program-program penyuluhan dan menerima hasil-hasil program penyuluhan.

(5)

Tabel 4. Partisipasi Kontak Tani dalam Perencanaan Program Penyuluhan Pertanian di Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2017

No Tingkat Partisipasi Jumlah (Jiwa) Persentase (%) 1 2 3 Tinggi Sedang Rendah 3 17 12 9.37 53,12 37,50 Jumlah 32 100,00

Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat partisipasi kontak tani dalam perencanaan program penyuluhan pertanian di Kecamatan Konda, sebagian besar berada pada kategori tinggi sebanyak 9,37% atau 3 jiwa, dan kategori sadang sebanyak 53,12% atau 17 jiwa, dan kategori rendah sebanyak 37,5% atau 12 jiwa. Artinya, pada umumnya kontak tani yang berada di Kecamatan Konda ini sudah memiliki kesadaran dan senantiasa berpartisipasi dalam memberi dan menerima informasi, memberikan tanggapan dan saran serta ikut dalam pengumpulan data pengesahan program dalam rapat penyuluhan. Bryson (2003) membagi program menjadi dua macam : program baru dan program berjalan. Program baru adalah rencana kegiatan jangka panjang baru yang dipilih untuk menjabarkan inisiatif strategik yang ditetapkan dalam perencanaan strategik. Program berjalan adalah rencana kegiatan jangka panjang yang masih dilaksanakan untuk menjabarkan.

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian pembahasan dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa tingkat partisipasi kontak tani dalam perencanaan program penyuluhan pertanian di Kecamatan Konda pada umumnya tergolong dalam kategori sedang (53,12%), pada kategori rendah sebanyak (37,5%), dan pada kategori tinggi sebanyak (9,37%) Bentuk-bentuk partisipasi kontak tani dalam memberi dan menerima informasi Umumnya tergolong tinggi (50%), pada kategori sedang sebanyak (34,37%), dan pada kategori rendah sebanyak (15,62%). Partisipasi dalam memberikan tanggapan dan saran pada umumnya tergolong rendah (50%), pada kategori sedang sebanyak (34,37%) , dan pada kategori tinggi sebanyak (15,62%). Sedangkan partisipasi dalam merencanakan program penyuluhan pada umumnya tergolong sedang (56,25%), pada kategori rendah sebanyak (25%), dan pada kategori tinggi sebanyak (18,75%).

REFERENSI

Bryson, J M., 2003. Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Sosial. Hernanto, F., 2006. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya, Jakarta.

Kartasapoetra, A. G, 1991. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Bumi Aksara, Jakarta.

Mardikanto, T., 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret University Press. Surakarta.

Soekanto, S,. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. CV. Rajawali. Jakarta.

Rejeki, S. N. 1998. Perencanaan Program Penyuluhan Teori dan Praktek Universitas Atman Jaya. Yogyakarata.

Siagian, S P.,1993. Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan Dan Strategis Organisasi. PT. Toko Gunung Agung. Jakarta.

Tjondronegoro, S. 1984. Gejala Organisasi dan Pembangunan Berencana dalam Masyarakat Pedesaan di Jawa. Bunga Rampai Antropologi Terapan. Disuting Oleh Koentjaraningrat, LP3ES. Jakarta.

Terry,G ,R 1977. Asas-asas Manajemen. Penerbit Alumni. Bandung.

Vitayala, Aida., 1992. Penyuluhan Pembangunan di Indonesia Menyosong Abad XXI. Pembangunan Swadaya Nusantara. Yogyakarta.

Wibowo, Hendro Ari. 2005. Partisipasi Kelompok Petani Dalam Usaha Konservasi Tanah, di desa Medini Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Http://digilib.unnes.ac.id (Diakses 25-01-2010). Wahyuni, 2011. Kerja Sama Penyuluh dan Kontak Tani dalam Difusi Inovasi Sebagai Upaya

Meningkatkan Efektivitas penyuluh. (online).

(http://wahyuni90.wordpress.com/2011/05/25/kerjasama-penyuluh-dan-kontak-tani-dalam-difusi-inovasi-sebagai-upaya-meningkatkan-efektivitas-penyuluhan/. Diakses 30 agustus 2012).

Gambar

Tabel 1.  Partisipasi  Kontak  Tani  dalam  Memberi  dan  Menerima  Informasi  di  Kecamatan  Konda  Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2017
Tabel 2.  Partisipasi  Kontak  Tani  dalam  Memberikan  Tanggapan  dan  Saran  di  Kecamatan  Konda  Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2017
Tabel 4.  Partisipasi Kontak Tani dalam Perencanaan Program Penyuluhan Pertanian di Kecamatan  Konda Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2017

Referensi

Dokumen terkait

Data keadaan jalan merupakan salah satu faktor yang tidak dapat ditinggalkan, karena dari keadaan ini dapat dilihat daerah dengan kecelakaan paling sering terjadi. Data ini

Memulihkan fungsi empat organ tubuh utama dan melepaskan tekanan batin Bagi pasien kanker, asal fungsi empat organ tubuh, berupa limpa, hati, usus besar dan ginjal sehat

Penelitian ini disusun menjadi skripsi dengan judul ”Optimasi Pemekatan Karotenoid pada Metil Ester Kasar (Crude Methyl Ester) Minyak Sawit dengan Menggunakan Metode

Penghargaan Adhi Karya Pangan Nusantara kategori Pelayan ketahanan Pangan tahun 2013 yang diberikan kepada salah satu penyuluh terbaik Tulungagung. Penghargaan THL-TB

1. Para pemasok didominasi oleh beberapa perusahaan dan lebih terpusat daripada indsutri di mana mereka menjual. Pemasok tidak menghadapi produk pengganti lain untuk dijual kepada

Jika Kantor Pos Fatmawati merasa alamat yang dituliskan oleh pihak pengirim tidak lengkap maka pihak Kantor Pos Fatmawati akan menanyakan kembali untuk meyakinkan

Dan penyuluh inilah yang merencanakan program-program pertanian yang akan diterapkan dimasyarakat, sehingga untuk mensukseskan program tersebut perlu adanya partisipasi

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa partisipasi anggota kelompok tani pada tahap perencanaan kegiatan terhadap tanaman vanili berada pada kategori