• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan Agunan dalam Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengelolaan Agunan dalam Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 00 0 0 00 11 1 111110000000111 1 100011 0 0110000 1 1 1 111111000000000000011111111 1 1 1 1 1 1 1 111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111110000000000000000000000000000000000000000000000000000000000001100110011010011001080000000 1199999999999999999999999999999999999999999 0 10 00 00 00 0000 0 0000 11111111000 1 1 111110000000100 1 10011111100000011111111111111 111111111111111111100000000000000000000000110011000111100000111000001111000001111110000808888800000000000111199991119999199999999999999199999119999 01 00 00 00 00 0000 000011 1101 1010 1 1000111 0 000011111111 1 1 1 11111111111111111111000000000033033300000 0000800000888888000000000000001101100101100000111100101001100111100008888888888880000000000000000000000000000000000000001111111111111

esuai filosofinya, agunan merupakan aset yang menjadi jaminan atas penyelesaian transaksi bursa. Agunan dalam konteks ini, merupakan bagian dari pengelolaan risiko atau risk management dan penjaminan saat terdapat potensi kegagalan penyelesaian transaksi bursa yang melibatkan Anggota Kliring (AK). Sesuai konsep risk management di KPEI, seluruh exposure atau risiko ke­ gagalan transaksi bursa dikaitkan dengan ketersedian agun­ an yang dimiliki AK.

Sebagai pengemban amanat pengelolaan risiko, KPEI berkomitmen untuk memastikan

bahwa agunan milik AK cukup me­ madai untuk menutupi risiko penye­ lesaian transaksi di bursa. Untuk memastikan bahwa agunan yang diserahkan cukup memadai, KPEI mengacu pada kebijakan manaje­ men risiko, metodologi perhitung­ an, serta parameter penilaian agun­ an. Agunan yang diserahkan AK pun telah ditentukan jenis dan kela­ yakannya sejalan dengan mekanis­

S

Agunan merupakan bagian dari

risk

management

yang mendukung fung­

si KPEI sebagai Lembaga Kliring dan

Penjaminan (LKP). Seiring berjalannya

waktu, KPEI terus melakukan pem­

benahan kebijakan tentang agunan

dengan semangat optimalisasi peng­

gunaan agunan dalam pengelolaan

risiko penyelesaian transaksi bursa.

indeks >>

Pengelolaan Agunan dalam Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa

Pengelolaan Agunan dalam Penjaminan

Penyelesaian Transaksi Bursa

1

Mekanisme & Parameter Agunan

e d i s i 4

I

Tr i w u l a n i V

l

2 0 1 4

Sesuai konsep

risk management

di KPEI, seluruh

exposure atau

risiko kegagalan

penyelesaian

transaksi bursa

dikaitkan dengan

ketersedian

agunan yang

dimiliki AK.

knowledge Management (kM) pada kuartal 3 Tahun 204

Lebih dekat dengan Tim ‘Risk Management’

ARTikeL uTAMA

3

4

5

Mengembangkan Layanan Pengelolaan Agunan kPei

statistik kilas Peristiwa

7

8

6

me risk management yang berlaku di KPEI.

Sesuai tujuan menjamin penyelesaian transaksi, maka harus dipastikan sejak awal bahwa setiap order transaksi AK selalu disertai dengan ketersediaan agunan yang me­ madai. Sudah menjadi tanggung jawab KPEI untuk me­ mastikan bahwa order transaksi yg disampaikan AK ke sistem perdagangan bursa sudah didukung dengan agun­ an yang cukup. Proses ini disebut pre deal check (PDC).

Selain menilai kecukupan agunan, KPEI juga ber­ tugas memastikan optimalnya nilai agunan yang di­ sertakan AK. “Di sisi lain, KPEI juga memastikan opti­

(2)

malisisasi dan utilisasi agunannya. Artinya seefisien mungkin, sepanjang memenuhi kebijakan, metodologi, dan parameter risiko atas agunan terse­ but,” terang Direktur Utama KPEI, Hasan Fawzi.

Penetapan agunan awal menggu­ nakan kebijakan minimum cash colla­ teral. KPEI yang menetapkan minimum cash collateral, atau agunan minimum

yang berbentuk uang kasatau setara

kas. Besarnya minimal Rp 1 miliar atau besaran lain yang mengacu pada statistik 6 bulan terakhir

aktivitas AK yang ber­ sangkutan. Jika AK ter­ golong aktif melakukan kegiatan transaksi dalam 6 bulan terakhir, maka setiap 3 bulan akan di­ pantau dan dimunculkan tagihan minimum cash collateral kepada AK.

Bila agunan yang diserahkan baik dan

berkualitas, tentu punya nilai yang tinggi. Jenis agunan pun beragam. Ada agunan bersifat likuid, yakni dalam

bentuk cash. Jenis agunan ini tidak

dikenakan haircut atau faktor pengu­

rang apapun. Deposito bank dan bank garansi milik AK juga dapat dijadikan agunan. Bank garansi yang diterima sebagai agunan hanya dari bank­bank yang telah ditentukan oleh KPEI. Agun­ an juga bisa berupa saham maupun obligasi milik AK atau milik nasabah yang disetujui untuk diagunkan ke KPEI. Khusus untuk agunan dalam ben­ tuk efek ini, kualitasnya dinilai secara berkala oleh komite haircut dan dieval­ uasi nilainya setiap bulan.

Besaran agunan mengacu pada besaran transaksi AK. AK yang ingin bertransaksi dalam jumlah besar, maka harus diimbangi dengan besarnya agunan AK. “Kalau aktivitas transaksi AK bersangkutan rata­rata tidak ter­ lampau besar, tidak perlu menyertakan agunan dalam jumlah besar,” terang Hasan Fawzi.

Dalam hal menghitung nilai agun­ an, KPEI mempunyai sistem yang dapat melakukan penilaian dan pemantauan setiap saat, sehingga masing­masing AK bisa memantau setiap waktu. Sistem yang diberi nama member inter­ face akan memudahkan AK untuk memantau nilai agunan AK. Dengan

A R t I K E L U t A m A

demikian, bila AK berencana untuk meningkatkan nilai transaksi, AK terse­ but dapat mempersiapkan diri dengan menambah nilai agunan.

Di sisi lain, setiap AK tentunya mempunyai unit pemantauan risiko, sehingga KPEI setiap saat dapat berkomunikasi terkait ketersediaan agunan. Pada prinsipnya, terdapat 2 alternatif bagi AK untuk menambah batasan transaksinya, yaitu dengan menurunkan exposure risiko atau me­

nambah agunan. “menurunkan ex­

posure contohnya adalah

dengan menyelesaikan

kewajiban yang belum diselesaikan. Dengan ada­ nya penyelesaian kewa­

jiban, maka exposure

akan berkurang sehingga

batasan transaksi AK

akan naik. Kalau itu tidak dapat dilakukan, maka AK dapat menambah agunan atau mengganti agunan dengan agunan yang bernilai lebih baik,” jelas Hasan Fawzi. Proses ini aktif dilakukan setiap hari dan

sampai dengan rekening nasabah.Ke­

tersediaan agunan di rekening agun­ an nasabah merupakan tanggung ja­ wab AK.

Formula penilaian dan paramater agunan telah disosialisasikan secara rutin oleh KPEI kepada AK, dan AK ke­ mudian mengatur kecukupan agunan nasabahnya masing­masing. KPEI se­ tiap saat memonitor dan bisa memasti­ kan kecukupan agunan sampai tingkat rekening nasabah.

Seiring perkembangan pasar, KPEI terus berupaya untuk mengoptimal­ kan pemanfaatan agunan yang dimili­ ki AK. KPEI telah melakukan review atas parameter yang digunakan de­ ngan tujuan mengoptimalkan utilitasi agunan. termasuk memastikan bahwa dengan penilaian agunan tersebut, la­ yanan pasar modal tetap dapat berja­ lan dengan aman. “Salah satu penyem­ purnaan yang telah dilakukan adalah evaluasi penerapan pengelompokan kualitas agunan dan Anggota Kliring dengan pendekatan perhitungan pa­

rameter risiko atau risk charge. Seja­

lan dengan itu, kita juga semakin me­ ngenal profil risiko AK,” tutur Direktur

Utama KPEI, Hasan Fawzi.F

[TiM RedAksi]

Para stakeholders KPEI, KPEI

Newsletter kembali hadir di ku­ artal IV tahun 2014. Pada kesem­ patan kali ini, KPEI Newsletter akan mengulas mengenai pe­

ngelolaan agunan atau collate­

ral management, dimana KPEI memberikan layanan penge­ lolaan agunan anggota kliring dalam menjamin penyelesaian transaksi di Bursa Efek Indone­ sia. Kolom Edukasi pada kali ini pun juga akan mengulas ren­ cana pengembangan dari sisi pengelolaan agunan tersebut. Pada edisi ini kami juga akan memperkenalkan punggawa da­ ri Divisi Penjaminan & Pengelola­ an Risiko KPEI sebagai pengelola risiko operasional dan agunan di KPEI.

tidak kalah penting kami menyajikan laporan program kegiatan KLIK KPEI periode Juli­ September 2014 serta informasi berbagai kegiatan pasar modal dan KPEI. Akhir kata, kami meng­ ucapkan selamat membaca dan semoga melalui KPEI Newsletter ini, pembaca mendapatkan pe­ ngetahuan lebih mengenai KPEI dan kegiatan perusahaan. E D I T O R I A L

Penerbit:

PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Penasihat:

Direksi PT KPEI Penanggung Jawab: Sekretaris Perusahaan dewan Redaksi:

Suryadi, Diah Sugiretno, Razif Yunus, Andre Taufan Pratama,

Vinsensia Selvia Muga, Rivanie Novalia Alamat Redaksi & sirkulasi: Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara I Lt. 5,

Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190,

Telp. 021-5155115 Fax. 021-5155120

Toll Free 0800-100-KPEI (5734) Email: customer.care@kpei.co.id Website: www.kpei.co.id

Seiring

perkembangan

pasar, KPEI terus

berupaya untuk

mengotimalkan

pemanfaatan

agunan yang

dimiliki AK.

(3)

dalam menjamin risiko kegagalan penyelesaian transaksi

bursa, kPei sebagai lembaga kliring dan Penjaminan

menetapkan agunan dalam bentuk uang, deposito,

saham, dan obligasi.

A R t I K E L K H U S U S

elain bertanggung jawab se­ bagai lembaga kliring di pasar modal Indonesia, KPEI juga menyediakan jasa penjaminan penye­ lesaian transaksi bursa bagi Anggota Kliring (AK) yang bertransaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jasa penjaminan adalah jasa untuk memberikan kepas­ tian dipenuhinya hak dan kewajiban AK yang timbul dari transaksi bursa. Fungsi penjaminan bertujuan memberi kepastian terselenggaranya transaksi Bursa bagi AK, kepastian waktu pe­ nyelesaian dan menjamin kegagalan penyelesaian transaksi yang dilakukan di BEI. Sehingga dengan

adanya kepastian ini pada akhirnya meningkatkan ke­ percayaan investor untuk bertransaksi di pasar modal Indonesia. Untuk menghin­ dari kegagalan transaksi, KPEI memerlukan agunan dari AK. Pengelolaan agun­ an dilakukan oleh KPEI se­ bagai salah satu metode pe­ ngendalian risiko kegagalan penyelesaian transaksi bur­

sa. Collateral management

merupakan proses penting yang diharapkan dapat mengurangi risiko kredit

counterparty dengan me­

nempatkan agunan seba­ gai jaminan penyelesaian

transaksi di bursa. KPEI memerlukan agunan dari AK untuk menutupi risiko atas transaksi yang dilakukan di bursa. Karena itu ditetapkan collateral mana­ gement melalui penetapan kebijakan, metodologi parameter risiko collate­

ral management tersebut, termasuk

jenis agunan yang diperbolehkan dan penerapannya dalam konteks risk ma­

nagement KPEI. Demikian dipaparkan

Direktur Utama KPEI, Hasan Fawzi. Penetapan KPEI dalam mengelola agunan tertuang dalam peraturan

kepada setiap AK. Jika agunan AK berkurang dari nilai minimum yang dipersyaratkan, maka kekurangan tersebut akan ditagihkan. Bila AK ti­ dak memberikan agunan kepada KPEI sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan, maka AK tersebut ti­ dak diperkenankan melakukan trans­ aksi di bursa. Setiap AK dapat melaku­ kan pengelolaan atas uang dan atau Efek yang dimilikinya, yang disimpan dalam rekening agunan yang tercatat dalam e­CLEARS, atau biasa disebut sebagai “on­line collateral”. AK juga berkesempatan untuk menambah ni­ lai agunannya dengan menyerahkan deposito, bank garansi, dan aset lain­ nya kepada KPEI sebagai agunan of­ fline AK. Nilai agunan Offline tersebut selanjutnya akan ditambahkan pada nilai agunan online untuk mendapat­ kan nilai agunan total AK.

Parameter penilaian

agunan dipengaruhi dari berbagai aspek. Yang per­

tama, bergantung pada

jenis agunannya. Kalau

dalam bentuk cash, tidak

ada parameter pengurang agunan, karena dianggap likuid. Sementara deposito ada faktor pengurang. Un­ tuk saham dan obligasi, ni­ lai agunan akan ditetapkan oleh komite haircut. Komite ini akan menetapkan nilai

haircut berdasarkan evalua­

si risiko. Nilai agunan saham

blue chips tentu berbeda

dengan saham lapis kedua dan ketiga. Sistem collateral

management terintegrasi

dengan data pasar yang real time dari berbagai sistem penyedia data. Selan­

jutnya, sistem akan menghitung nilai

portofolio agunan berdasarkan data

tersebut, yang dikenal dengan proses

marked­to­market (mtm). Berdasar­

kan terjadinya berbagai perubahan

nilai pasar, nilai collateral yang dialo­

kasikan pun akan terus disesuaikan

dan apabila diperlukan akan dilaku­

kan margin call.F

[TiM RedAksi]

S

KPEI No. II­12 tentang Penetapan Agunan. Disebutkan dalam peraturan, agunan yang diperkenankan KPEI dapat berbentuk uang kas, deposito, bank garansi, saham, efek dan obli­ gasi. KPEI menetapkan minimum cash collateral, atau agunan minimum yang berbentuk uang kas senilai minimal Rp 1 miliar atau besaran lain yang dilihat dari statistik aktivitas AK selama enam bulan terakhir. KPEI setiap bulan akan memantau dan menginformasikan ni­ lai tagihan minimum cash collateral

Mekanisme & Parameter Agunan

Gambar ilustrasi,

masih

dalam proses

PeRhiTunGAn AGunAn

Agunan Online Pada Rekening Agunan di ksei:

Agunan Penilaian

Tunai 100%

Efek (Saham & Obligasi)*

- Nilai maksimal agunan** Rp 25 Miliar - Rp 500 Miliar

- Volume saham maksimal 10% Saham Tercatat

Admisnistrasi Agunan Offline kPei:

Agunan Penilaian

Deposito Berjangka (Rp) 100%

Deposito Berjangka (Mata uang lain) 95%

Bank Garansi 95%

Sertifikat Bank Indonesia 95%

Keanggotaan di BEI Rp

*) Saham yang dipilih, menurut Kapitalisasi Pasar dan Haircut

**) Nilai maksimum untuk surat berharga sesuai dengan Kapitalisasi Pasar dan Haircut Saham berdasarkan SE-003 / DIR / KPEI / 0612

(4)

Deposit Efek Indonesia). Di tahun 1994, Roni yang lulusan StIE Perbanas ini mulai pertama kali me­ ngenal pasar modal me­ lalui KDEI.

Ia pun tahu betul masa­masa sulit atau pada masa scriptless trading. “Itu fase perubahan bisnis yang merupakan suatu lompatan besar bagi industri pa­ sar modal. KDEI, pada saat itu, tidak

ada bedanya dengan airport karena

semua orang bawa koper. Cuma be­ danya, kalau datang kopernya penuh, pulang kopernya kosong,” kenangnya sambil tertawa.

Dengan seabreg pengalaman dan

melihat transaksi bursa yang dulu hanya senilai miliaran hingga menjadi triliun di saat ini, Roni sangat optimis pasar modal akan semakin bertumbuh. Hanya saja, menurutnya, paradigma soal pasar modal yang perlu sosialisasi lebih lanjut. Pengetahuan nasabah yang kurang menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama­sama oleh para pelaku industri dan SRO.

Di bawah divisi PPR, ada Unit PRI. Di unit yang terdiri dari tujuh orang ini, Ahmad muzakkir mukrom ber­ fungsi sebagai Kepala Unit. tugas unit ini adalah memantau pelaporan modal dasar bersih disesuaikan (mKBD) dari anggota bursa, aktifitas transaksi ang­ gota bursa, dan juga memeriksa apa­

P R O F I L

sejak reorganisasi perusahaan pada Maret 203, divisi

Penjaminan dan Pengendalian Risiko memfokuskan diri pada

pengelolaan dan pengendalian risiko di kPei.

ada 1 maret 2013, KPEI telah melakukan reorganisasi yang meliputi penambahan divisi dan unit baru dan penyesuaian fokus kerja divisi. Salah satu divisi yang tercantum pada Keputusan Direksi No. Kep­003/ DIR/KPEI/0313 adalah Divisi Penjamin­ an dan Pengendalian Risiko atau di­ singkat PPR.

Divisi ini dibentuk untuk mem­ fokuskan diri pada pengelolaan risiko di KPEI dari fungsi sebelumnya yang tergabung dengan fungsi pengem­ bangan dan keanggotaan. Sebagai satu kesatuan, divisi PPR ini terbagi menjadi tiga unit, yaitu; Unit Peman­ tauan Risiko (PRI), Unit Analisis Risiko (ARI), dan Unit Pengelolaan Dana Jami­ nan dan Agunan (PDA).

Divisi PPR dituntut untuk selalu

prudent dalam mengelola risiko tran­

saksi bursa. mengemban misi yang tidak ringan ini mengharuskan KPEI diperkuat oleh kerja tim yang handal. Untuk mengenal divisi PPR ini lebih dalam, ada baiknya mengenal perso­ nel­personel di dalamnya.

Divisi PPR dipimpin oleh Roni Gu­ nardi. Ia adalah kepala Divisi PPR KPEI. Ia membawahi tiga unit kerja yaitu; PRI, ARI, dan PDA. Soal kemampuan dan pengalaman Roni Gunardi tidak perlu dipertanyakan lagi. Beliau sudah berkecimpung di dunia pasar modal se­ jak KPEI masih bernama KDEI (Kliring

P

Lebih dekat dengan Tim ‘Risk Management’

kah trading limit anggota bursa men­ cukupi. Sebagai kepala Unit PRI, pria yang kerap disapa Zakkir ini juga sarat pengalaman di pasar modal. Lulusan teknik manajemen industri ini mulai bergabung di KPEI sejak Agustus 1998.

“Berkecimpung di Divisi risk ma­

nagement harus hati­hati dalam men­ jaga kepercayaan,” ujarnya. menurut­ nya, divisi ini karena mengelola agunan anggota bursa, maka kepercayaan dan kerahasiaan informasi harus dijaga dengan baik.

Satu unit lain di risk management yang terkait berikutnya adalah ARI. Unit ini terdiri dari empat personil dan Natalina Hutapea menjadi kepala Unit tim tersebut. Wanita yang tergabung dengan KPEI sejak 2007 ini bertugas

melakukan review atas metodologi ri­

siko, seperti menghitung atau memverifikasi perhi­ tungan parameter risiko. “Salah satu tugas kita adalah menentukan hair­

cut. Review satu kali se­

bulan dan formulanya di­ hitung di unit ARI,” tutur wanita yang sebelumnya berada di divisi keuangan dan akuntansi KPEI ini.

tantangan di unit ini, menurut lu­ lusan master manajemen UI ini, adalah karena tim ARI merupakan unit awal yang memulai proses risk management. Hasil penilaian dari unit ARI akan digu­ nakan di unit lainnya di divisi PPR.

Unit terakhir di divisi PPR adalah PDA. Unit ini bertugas menjaga ke­ cukupan agunan dengan mengelola agunan anggota kliring serta menge­ lola dana jaminan. tim yang terdiri oleh tiga orang ini dikepalai oleh Ranti Kusuma Arini. Wanita yang kerap di­ sapa Arin ini bertindak sebagai kepala unit PDA. “Dana jaminan itu diamanat­ kan pengelolaannya kepada KPEI dan merupakan milik industri. Dana itu ber­ fungsi sebagai pengaman atas potensi kejadian kegagalan AK,” tutur lulusan Administrasi Fiskal Universitas Indone­ sia ini. “tantangan bagi KPEI adalah mengelola dana jaminan dan agunan

untuk dapat menutupi exposure atau

risiko transaksi yang terus berkem­ bang,” ucap Arin yang bergabung di

KPEI sejak 2009 ini.F [TiM RedAksi]

Divisi PPR

dituntut untuk

selalu prudent

dalam mengelola

risiko transaksi

bursa.

(5)

E D U K A S I

knowledge Management (kM)

pada kuartal 3 Tahun 204

Ajang sharing dari KLIK’ers di event thanks KLIK It’s

Friday tetap dilaksanakan meskipun tidak sebanyak

di kuartal sebelumnya, mengingat kuartal 3 memasuki bu­ lan Ramadhan dan Lebaran. topik­topik yang di­sharing di kuartal ini meliputi Corporate Social Responsibility (CSR) oleh Vinsen ­ Divisi SPE, Physival Security oleh Indrasusilo dari Di­ visi OtI dan ditutup dengan topik yang menarik yaitu Behind

Scene Movie Making oleh Agung – Divisi PtI. Kegiatan ini

tetap mendapatkan respon yang positif dari karyawan KPEI sebagai KLIK’ers.

Kegiatan rutin CoP Hobby bidang olah raga cabang

Bulutangkis, Squash, Futsal, tenis Lapangan dan tenis meja sedkit berkurang mengingat di kuartal ketiga berte­ patan dengan bulan Ramadhan dan Lebaran. Latihan rutin mulai diaktifkan kembali di bulan Agustus 2014 untuk mem­ persiapkan turnamen KPEI maupun turnamen HUt Pasar modal ke 37.

HUt KPEI ke 18 dengan tema vintage yang diselenggara­ kan di Plataran Dharmawangsa menampilkan COPAS Band dan COPAS tari. tari yang ditampilkan dari Sumatra Barat ‘Bagurau’.

COPAS Band ikut mera­ maikan kegiatan Gala Dinner team Building KPEI yang dise­ lenggarakan di Bukit tinggi tanggal 6 September 2014.

Di kuartal ketiga ini, CoP

Fotografi turut berperan dalam kegiatan HUt KPEI ke 18, se­

bagai sarana untuk mengimplementasikan teknik pengam­ bilan foto yang berkualitas. Selain itu CoP Fotografi telah mengadakan coaching clinic lanjutan dengan mengundang pembicara eksternal yaitu Bapak Gatot Subroto sebagai free­ lancer fotografi dan materi pelatihan sudah lebih advance ‘Pengenalan Foto Landscape’.

CoP marco telah merealisasikan beberapa kegiatan

di kuartal ketiga 2014. tOBACO ‘nonton bareng mar­ co’ menampilkan film pendek How the Economic Machine

Rangkaian kegiatan internal karyawan kPei dalam

rentang Juli - september 204 berikut diharapkan

berimbas positif dalam lingkungan kerja.

Works, film yang berdurasi 30 menit menceritakan tentang bagaimana ekonomi dunia bekerja, seperti sebuah mesin sederhana, tetapi banyak orang yang tidak memahami bah­ kan tidak setuju cara kerjanya.

Di kuartal ini, COPIN

mengadakan kegiatan Between Us yang mengambil

tema ‘Sosialisasi Game Trad­

ing Bareng Karyawan’ meru­ pakan agenda yang sangat dinantikan oleh karyawan,

karena peserta akan mengetahui lebih banyak tentang cara berdagang saham dan bagimana cara memulai permainan saham ini. meskipun tidak riil, animo dari karyawan sangat besar untuk menghadiri sharing ini.

Di tanggal 15 Agustus 2014, dilakukan kegiatan sharing kedua Open Mind ­ yang menghadirkan sesuatu yang berbe­ da yaitu dengan mengundang Annisa Wibi sebagai founder dari budi daya jamur dalam boks ‘GROW BOX’.

Sebagai penutup di kuartal ketiga tim COPIN mengun­

dang Bapak Sutikno untuk melakukan sharing tentang

usaha peternakannya dengan judul: Between Us ­ “Beternak Ayam”.

Sejak awal bulan mei 2014, kegiatan CoP Bahasa su­

dah mengaktifkan kembali kegiatan Basic English for Office Support. materi yang di­sharing ke peserta di kuartal ini adalah tentang Grammar Past Simple.

Kegiatan lain yang mendapatkan antusiasme yang besar dari seluruh karyawan adalah Kompetisi Bahasa Inggris per area ‘KPEI’s Inter Region English Competition’.

Launching Video Km dilakukan di Plataran Dhar­ mawangsa bertepatan dengan acara HUt KPEI ke 18.

Video berdurasi 10 menit memuat roadmap berdirinya Km

dan menceritakan aktivitas­aktivitas yang telah dilaksanakan

oleh KLIK’ers sampai saat ini.F [TiM RedAksi]

3

4

2

6

(6)

E D U K A S I

ayanan Collateral Management

mencakup penempatan dan pe­ nilaian agunan sebagai jaminan atas kewajiban penyelesaian serta pe­ mindahbukuan agunan sesuai instruksi AK atau sesuai kebutuhan penyelesai­ an. Agunan AK dan nasabah AK yang ditempatkan pada rekening agunan dimaksud juga digunakan sebagai exposure risiko dan dasar perhitungan trading limit. Agunan yang ditempat­ kan AK merupakan jaminan atas pe­ nyelesaian transaksi bursa baik untuk kepentingan AK maupun

nasabah AK.

Adanya kebutuhan

untuk terus meningkat­

kan kinerja dan layanan

collateral management

KPEI, KPEI melihat sistem

collateral management

yang berjalan saat ini per­

lu dikembangkan lebih lanjut terpisah dari kegiatan operasional KPEI lain. Pe­ misahan sistem untuk fungsi collateral ini semakin dibutuhkan seiring dengan frekuensi dan kompleksitas proses pe­ nyelesaian pada sistem e­CLEARS yang terus berkembang pasca implementasi Straight Through Processing (StP).

Di sisi lain, meningkatnya jumlah investor dan jumlah transaksi turut ber­ dampak pada meningkatnya jumlah instruksi terkait collateral. Sebagian be­ sar instruksi ini juga diproses di sistem e­CLEARS yang juga digunakan untuk

proses kliring dan settlement, sehing­

ga proses settlement proses collateral

withdrawal (COLW) dan proses kliring dan settlement harus dilaksanakan se­ cara bergantian. Selain itu, kebutuhan

untuk membuat sistem khusus colla­

teral management juga didasarkan

adanya kebutuhan untuk pengelolaan agunan pada pengembangan produk baru KPEI, terutama terkait layanan

transaksi bilateral, seperti Pinjam meminjam Efek

(PmE) dan Repurchase

Agreement (REPO). Pengembangan sistem

collateral yang baru juga

akan penyempurnakan

berbagai fitur untuk mem­ bentuk layanan collateral management terintegrasi yang terfokus, transpa­

ran, user friendly bagi pengguna jasa

serta mendorong pemanfaatan agun­ an optimal. Secara garis besar, fitur pengembangan layanan agunan yang sedang dikaji oleh KPEI antara lain dalam aspek sebagai berikut.

Member interface

Member Interface atau fitur ta­

tap muka dengan pengguna jasa akan memfasilitasi akses oleh AK untuk mendapatkan informasi layanan pe­ ngelolaan agunan secara terpadu dan terperinci. Fitur Member Interface akan menjadi layanan satu pintu untuk pe­ ngelolaan dan pelaporan posisi agunan atas berbagai transaksi pengguna jasa.

Instruction management

Fitur instruction management un­

tuk agunan online saat ini disediakan

oleh sistem e­CLEARS sementara fitur

L

instruction management untuk agunan offline saat ini dilakukan secara manual melalui surat menyurat dan telepon. Dengan pengembangan pada aspek in­ struction management, diharapkan la­ yanan pengelolaan agunan KPEI dapat menyediakan fasilitas manajemen in­ struksi (input, withdraw, amend/edit) yang dapat mendukung proses penem­ patan, penarikan dan subsistusi agunan secara lebih efisien.

Cross Market

Pengembangan fitur agunan un­ tuk mendukung transaksi antar pasar (cross market) diharapkan dapat me­ ningkatkan fleksibilitas pengelolaan dan pemantauan atas posisi agunan tiap pasar dan parameter collateral atas berbagai transaksi produk pasar modal.

Reinvestment

Pengembangan atas fitur ini ber­ tujuan untuk meningkatkan optimal­ isasi agunan pengguna jasa dengan melakukan investasi (reinvestment) atas agunan yang ditempatkan sebagai jaminan.

Allocation

Pengembangan fitur ini akan me­ mungkinkan nasabah dan AK untuk dapat lebih fleksibel dalam mengalo­ kasikan jumlah dan jenis agunan yang akan digunakan untuk menjamin risiko berbagai transaksi bursa.

Valuation

Pengembangan pada aspek pe­ nilaian agunan atau collateral valuation akan mengkaji metode penilaian agun­ an yang dapat mendukung optimalisasi agunan AK dengan tetap mempertim­ bangkan kecukupan agunan untuk penjaminan atas risiko penyelesaian transaksi.

Pengembangan collateral manage­

ment diharapkan dapat mendukung

optimalisasi nilai dan manfaat agunan yang ditempatkan pengguna jasa de­ ngan pengelolaan yang lebih efisien,

transparan dan aman.F [TiM RedAksi]

dalam menjalankan fungsi penjaminan penyelesaian transaksi

bursa di pasar modal, layanan collateral management

kPei memegang peranan yang sangat penting. Collateral

management atau pengelolaan agunan merupakan perangkat

pengendalian risiko yang diterapkan untuk mengelola risiko

kredit counterparty dari Anggota klriing (Ak).

Mengembangkan Layanan

Pengelolaan Agunan kPei

2

3

4

6

meningkatnya

jumlah investor dan

jumlah transaksi

turut berdampak

pada meningkatnya

jumlah instruksi

terkait collateral.

(7)

POsisi dAnA JAMinAn

Jenis Pasar nilai Presentase

Ekuiti ** 2,594,964,445,689.45 99.95% KBIE 1,194,578,109.54 0.05% Obligasi 1,087,103.00 0.00% Grand Total 2,96,60,0,90.99 00.00% nilai Cadangan Jaminan 28,,29,882.2

-POsisi CAdAnGAn JAMinAn

* Data sampai dengan 30 September 2014 **Harga SBN berdasarkan harga PHEI

PenYeLesAiAn TRAnsAksi BuRsA

S t A t I S t I K

TRAnsAksi PinJAM MeMinJAM efek

* Data per 30 September 2014

Penggunaan Biaya

Total Penggunaan 32,8,20,09,300 3,66,04,09

Rata­Rata Bulanan 6,89,6,263,663 4,630,3

Rata­Rata Harian 84,338,9,894 23,38,33

fAsiLiTAs inTRAdAY

* Data sampai dengan 30 September 2014

Bulan Total Rata-Rata harian Jumlah hari

nilai Volume frekuensi nilai Volume

Jan 16,317,479,500.00 5,641,100.00 53 526,370,306.45 181,970.97 31 Feb 10,460,253,500.00 2,486,300.00 28 373,580,482.14 88,796.43 28 mar 20,689,979,600.00 11,805,500.00 42 667,418,696.77 380,822.00 31 Apr 20,319,422,400.00 19,027,800.00 44 677,314,080.00 634,260.00 30 may 4,108,486,000.00 716,300.00 16 132,531,806.45 23,106.45 31 Jun 9,310,664,300.00 1,759,300.00 8 310,355,476.67 58,643.33 30 Juli 2,673,690,000.00 1,199,800.00 20 86,248,064.52 38,703.23 31 Agust 6,431,019,500.00 3,461,100.00 18 207,452,241.94 111,648.39 31 Sep 38,677,703,500.00 9,135,900.00 17 1,289,256,783.33 304,530.00 30 Total 90,30,994,800.00 46,09,200.00 229 330,809,04.6 68,84.2 23

transaksi Bursa Penyelesaian transaksi Bursa Efisiensi

Frekuensi Volume Nilai Volume Nilai Volume (%) Nilai (%)

total 2014 4,644,752 129,339,435,449 131,605,469,877,240 43,894,865,000 56,445,164,135,100 66.06 57.11

Tertinggi harian 265,687 8,380,121,687 18,353,861,789,741 2,457,989,100 3,815,876,332,200 75.64 87.81

Rata-rata harian 211,125 5,879,065,248 5,982,066,812,602 1,995,221,136 2,565,689,278,868 65.44 53.76

Terendah harian 151,452 4,348,031,513 3,646,241,473,305 1,479,822,900 1,588,714,735,000 54.57 45.38

* Data sampai dengan 30 September 2014

ACs Jumlah Ak(ACS)

Volume nilai serahAk TerimaAk

total 2014 11,529,500 65,563,698,375 23 63

Tertinggi harian 8,053,700 56,394,224,375 2 26

Rata-rata harian

64,411

366,277,645

0.13 0.35

Terendah harian - - -

-AlteRnAte CAsh settleMent (ACs)

* Data sampai dengan 30 September 2014

Jenis instrumen nilai Agunan Persentase (%)

Uang 230,612,662,553.93 1.432%

Saham 15,299,948,723,525.10 95.04%

Obligasi 568,693,526,790.00 3.53%

Grand Total 6,099,24,92,869.0 00.00%

kOMPOsisi AGunAn OnlIne

* Data sampai dengan 30 September 2014

Jenis instrumen nilai Agunan Persentase (%)

Bank Garansi 6,346,608,000,000.00 79.53%

Deposito 1,399,997,854,594.80 17.54%

Agunan Minimum Kas 222,033,562,225.21 2.78%

Seat BEI 11,600,000,000.00 0.15%

Grand Total ,980,239,46,820.02 00.0%

kOMPOsisi AGunAn OFFlIne

(8)

halal Bihalal & Workshop Pelaku Pasar Modal. KPEI berkerja sama dengan BEI dan KSEI menyelenggarakan acara Halal Bihalal dan Workshop yang bertema “Eco-nomic Outlook Pasca Pemilihan Umum 2014”, bertempat di Hotel Ritz Carlton Pacific Place – Jakarta. Acara ini di adakan pada tanggal 18 Agustus 2014 yang dihadiri oleh OJK, Direksi dan Komisaris SRO, Direksi Anggota Bursa, Direksi Perusahaan Tercatat (Emiten), Pimpinan Bank Kustodian, dan Ketua Asosiasi Pasar Modal.

Pada kesempatan tersebut, Bapak M. Noor Rachman selaku Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II OJK menyampaikan kata sambutan yang dilanjutkan de-ngan kegiatan workshop dengan mengundang pembicara yakni Bapak Budi Gunadi S. (Direktur Utama PT Bank Mandiri Persero Tbk,) dan Bapak Faisal Basri (Ekonom dan politikus). Sebagai moderator dalam workshop tersebut adalah Bapak Eko B. Supriyanto.

K I L A S P E R I S t I W A

Pengundian Gemilang investa Bursa. KPEI bersama BEI dan KSEI melakukan

pengundian Gemilang Investasi Bursa di Main Hall Bursa Efek Indonesia, pada 7 Agustus 2014.

3 Tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal indonesia. Pada Tanggal 14

Agustus 2014 Self Regulatory Organization (SRO) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan konferensi Pers dalam rangka 37 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia, bertempat di gedung Bursa Efek Indonesia konferensi Pers dihadiri oleh jajaran petinggi OJK, Direksi dan Komisaris SRO serta para pelaku pasar modal Indonesia. Sebagai pembicara pada konferensi Pers adalah Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK Nurhaida, Direktur Utama KPEI Hasan Fawzi, Direktur Utama BEI Ito Warsito dan Direktur Utama KSEI Heri Sunaryadi.

sosialisasi Mekanisme Penjaminan Penyelesaian

Transaksi Bursa. KPEI menyelenggarakan Sosialisasi

mekanisme penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang dilakukan pada tanggal 14 Juli 2014. Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan dari seluruh Anggota Kliring.

syukuran ulang Tahun kPei.

Sebagai bentuk

rasa syukur perusahaan atas pencapaian selama 18 tahun berkarya di pasar modal Indonesia, KPEI mengadakan acara syukuran ulang tahun KPEI pada tanggal 22 Agustus 2014 yang bertempat di Plataran Dharmawangsa Jakarta. Acara dihadiri oleh Direksi dan Komisaris serta Karyawan KPEI, telah menjalin tali silaturahmi antara pemegang saham, para mantan Komisaris dan Direksi KPEI, serta karyawan KPEI.

Award PeRTuni untuk kPei. KPEI menerima

peng-hargaan dari DPP PERTUNI (Persatuan Tuna Netra Indo-nesia) atas partisipasinya dalam mendukung pemenuhan hak pendidikan bagi siswa Tunanetra di Indonesia. Penghargaan diberikan oleh Wakil Presiden Indonesia Bapak Budiono di Hotel Grand Cempaka Jakarta pada tanggal 27 Agustus 2014.

securities Finance Workshop. Sebagai bentuk ko-mitmen KPEI dalam mengembangkan pasar modal Indonesia, KPEI telah menandatangani Nota Kesepa-haman dengan Japan Securities Finance Co. (JSF) pada tanggal 2 April 2014. Securities Finance Workshop diselenggarakan pada 21 Agustus 2014, bertempat di hotel Shangri-La Jakarta. Workshop ini dihadiri oleh perwakilan dari BEI, KPEI, KSEI, dan perwakilan dari Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI). Securities Finance Workshop telah berhasil menfasilitasi diskusi atas kemungkinan pengembangan praktik securities finance di pasar modal Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

(3) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal surat teguran atau surat peringatan atau surat lain yang sejenis, Wajib Pajak harus melunasi pajak yang

dibandingkan dengan kerang darah dari perairan Bondet dan perairan Mundu maka kerang darah dari perairan Mundu lebih cepat mencapai matang gonad dimana kerang darah

Cairan tubuh lainnya yang mengandung leptospira adalah darah, cerebrospinal fluid (CSF) tetapi rentang peluang untuk isolasi kuman sangat pendek

Sujono, (2014), Hubungan Antara Efikasi Diri ( Self Efficacy ) dengan Problem Focused Coping Dalam Proses Penyusunan Skripsi Pada Mahasiswa Fmipa Unmul, eJournal

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mendeskripsikan Perilaku Pemustaka dalam melakukan Penelusuran Informasi di Perpustakaan Daerah Kabupaten Enrekang dan untuk

rah lain yang tidak dikuasai Raja Bugis untuk membantu kita. mengusir Raja Bugis dan pasukannya dari

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Abdurrohman Aziz (Jurusan Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo tahun 2013) yang berjudul “Implemen Karakter Nilai-Nilai

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Prasarana ruang laboratorium dalam kondisi layak dan sesuai standar, namun penggunaan ruang melebihi kapasitas dan rasio