• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wujudkan Merdeka Belajar, ITN Malang Digandeng Universitas Ma Chung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Wujudkan Merdeka Belajar, ITN Malang Digandeng Universitas Ma Chung"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Wujudkan Merdeka Belajar, ITN

Malang Digandeng Universitas

Ma Chung

Rektor ITN Malang Dr.Ir. Kustamar, MT, (kiri) dan Rektor Universitas Ma Chung Assoc.Prof. Dr. Murpin Josua Sembiring, S.E., M.Si. (kanan) usai penandatanganan MoU di kampus 1 ITN Malang, Rabu (29/07/2020). (Foto: Yanuar/humas)

Malang, ITN.AC.ID — Setelah sebelumnya Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang digandeng oleh Unmer Malang, pada Minggu lalu. Hari ini giliran Universitas Ma Chung kerjasama dengan Kampus Biru. Penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dilaksanakan di Ruang Sidang Rektorat Kampus 1 ITN Malang pada Rabu (29/07/2020).

Dikatakan Rektor ITN Malang Dr.Ir. Kustamar, MT, dengan adanya Kampus Merdeka, universitas diberi kewajiban memfasilitasi mahasiswanya yang ingin mengambil mata kuliah yang sama di perguruan tinggi lain.

(2)

Abadikan momen kebersamaan ITN Malang dan Universitas Ma Chung foto bersama. (Foto: Yanuar/humas)

“Kita sama-sama membutuhkan (antar perguruan tinggi). Karena institusinya sama (perguruan tinggi) maka sama-sama sudah mengenal tugasnya masing-masing. Jadi seperti barter (mahasiswa),” kata rektor.

Menurut Kustamar, beda halnya jika bekerjasama dengan instansi swasta. Selain membutuhkan biaya yang lebih, kampus juga mengalami kesulitan dalam mengontrol.

Baca juga: Pertukaran Mahasiswa Belajar, ITN Malang Kerjasama dengan Unmer Malang

“Tidak menutup kemungkinan bidang lainnya nanti bisa dikerjasamakan, semisal seminar nasional atau internasional, wirausaha, dan lainnya, yang sifatnya saling melengkapi,” imbuh Kustamar.

(3)

Apa yang disampaikan Rektor ITN Malang sesuai harapan Rektor Universitas Ma Chung Assoc.Prof. Dr. Murpin Josua Sembiring, S.E., M.Si. Menurut Prof. Murpin, mahasiswa sudah bisa mendesain sendiri jalan menuju masa depannya. Dengan cara merdeka belajar/kuliah tanpa menyusahkan.

“Mereka (mahasiswa) inginnya kan belajar tidak menyusahkan. Mahasiswa bisa mendesain sendiri (cara belajar),” kata Prof Murpin.

Selain kerjasama terkait pertukaran mahasiswa belajar, Prof Murpin berharap kedua kampus bisa mulai berkolaborasi dengan prodi masing-masing yang nyata di tengah masyarakat.

“Saat ini eranya berkolaborasi, tidak hanya lintas prodi tapi antar universitas. Mewujudkan yang nyata. Perguruan tinggi juga bisa berkolaborasi dengan rakyat. Semisal Teknik Mesin ITN membuat mekanisasi pertanian dan Ma Chung akan membantu (abdimas),” tuntasnya. (me/humas)

Baca juga: ITN Malang jadi Co Hosting Bahas Perubahan Iklim di 6th GoGreen Summit and Awareness on Climate Change

ITN Malang Support Rumah

Prestasi 3G dengan Edukasi

Teknologi

Rektor ITN Malang Dr.Ir. Kustamar, MT (kanan) mendampingi Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia, Prof.Dr. Hariyono, M.Pd., saat peresmian Rumah Prestasi 3G (Glintung Go Green), Selasa (28/07/2020). (Foto: Yanuar/humas)

(4)

Malang, ITN.AC.ID – Rektor Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang Dr.Ir. Kustamar, MT turut menghadiri peresmian Rumah Prestasi 3G (Glintung Go Green) di Kampung 3G pada Selasa (28/07/2020). Rumah Prestasi 3G sebagai pusat pelatihan membangun kampung berbasis gotong-royong ini diresmikan langsung oleh Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia, Prof.Dr. Hariyono, M.Pd.

Bambang Irianto (inisiator Kampung 3G) sebagai salah satu ikon prestasi Pancasila, dengan kiprahnya membangun kampung dipandang mampu mewujudkan kegiatan edukasi yang kental dengan upaya-upaya membangun jiwa Pancasila di masyarakat melalui gotong royong dan toleransi.

Meninjau produk masyarakat (ki-ka): Bambang Irianto (inisiator Kampung 3G), Wakil Kepala Badan BPIP RI, Prof.Dr. Hariyono, M.Pd., dan Rektor ITN Malang Dr.Ir. Kustamar, MT saat

(5)

melihat-lihat stand produk masyarakat. (Foto: Yanuar/humas)

“Peresmian rumah prestasi 3G sebagai home base aktifis Kampung 3G sekarang sudah lebih berkembang menjadi suatu komunitas edukasi. Mereka sering diminta dan memberi bantuan untuk mengedukasi banyak RW (kampung) di Indonesia. Sehingga ITN turut men-support Rumah Prestasi 3G dengan berbagai edukasi,” kata rektor saat ditemui di ruangannya, Rabu (29/07/20).

Baca juga: Rektor ITN Malang Bahas Solusi Atasi Banjir dan Siap Back Up Replikasi Kalpataru Bambang Irianto dengan Materi Lebih Ilmiah

Menurut rektor, support ITN Malang dilakukan dalam bidang teknologi misalnya dengan edukasi pengendalian banjir di lingkungan perumahan. Juga lewat Teknik Lingkungan, Kampus Biru sering kali melakukan pendampingan bila ada tamu yang ingin belajar konsep konservasi air.

“Kalau dari Kampung 3G edukasi ke masyarakatnya sudah, tapi dari konsep ilmiahnya perlu di-support. Tidak lama lagi akan saya gulirkan ke sana (Kampung 3G) tentang sumur resapan yang double fungsi. Selama ini pemahaman masyarakat sumur resapan hanya meresapkan air, sedangkan pengambilan airnya di tempat lain. ITN sudah menggabung dua fungsi dalam satu titik. Proses ilmiahnya sedang kami kembangkan lagi,” terang Kustamar. ITN Malang kedepannya berupaya menyediakan konsep edukasi yang menyesuaikan perubahan serta bisa disampaikan ke masyarakat dengan efektif.

Terpisah, Ketua Prodi Teknik Lingkungan Sudiro, ST.MT menyatakan, kerjasama ITN Malang dengan Kampung 3G bisa dijadikan pengabdian masyarakat dan pengembangan keilmuan khususnya Teknik Lingkungan.

(6)

Kampung Giripurno, Kota Batu, pembuatan company profile tentang kampung tematik, serta narasumber mitra saat melakukan pendampingan,” kata Sudiro. Teknik Lingkungan juga memiliki kesempatan mengirim mahasiswanya ke Kampung 3G untuk pengembangan keilmuwan di perguruan tinggi. (me/humas)

Baca juga: ITN Malang jadi Co Hosting Bahas Perubahan Iklim di 6th GoGreen Summit and Awareness on Climate Change

Prodi Teknik Informatika S-1

dan LSP Komputer Gelar Uji

Kompetensi

Sertifikasi

Profesi

Kaprodi Teknik Informatika S-1, Suryo Adi Wibowo, ST, MT, saat memberikan keterangan tentang Uji Kompetensi Sertifikasi Profesi di kampus 2 ITN Malang, Kamis (23/07/2020). (Foto: Mita/humas)

Malang, ITN.AC.ID — Uji Kompetensi Sertifikasi Profesi dengan Skema Teknisi Madya Jaringan Komputer dan Operator Komputer Muda digelar Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Kerjasama antara Program Studi (Prodi) Informatika S-1 ITN Malang dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Komputer SKOMTEK Malang ini diikuti 20 peserta dari mahasiswa dan umum. Menurut Kaprodi Teknik Informatika S-1, Suryo Adi Wibowo, ST, MT, BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) sedang menggalakkan uji sertifikasi gratis salah satunya lewat LSP

(7)

Komputer SKOMTEK Malang dengan jatah 20 peserta. Dengan rincian, 10 teknisi yang kuotanya diisi oleh mahasiswa ITN Malang dan 10 operator komputer dengan peserta dari SMK dan lembaga pendidikan.

“Program ini merupakan program dari BNSP yang menghendaki siswa dan mahasiswa di Indoneisa mempunyai sertifikasi bertaraf nasional yang diakui oleh semua lini (termasuk luar negeri). Jadi, sertifikasi ini berstandar BNSP,” ujar Adi akrab disapa saat ditemui di sela-sela ujian profesi di kampus 2 ITN Malang, Kamis (23/07/2020).

Persiapan Uji Kompetensi Sertifikasi Profesi dengan Skema Teknisi Madya Jaringan Komputer di Laboratorium Teknik Informatika S-1 ITN Malang. (Foto: Mita/humas)

(8)

Adi berharap dengan adanya sertifikasi profesi ini menjadi basis jaringan pengembangan kurikulum bagi Prodi Informatika S-1. Secara sumber daya ITN Malang sebenarnya sudah siap membuka Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), namun masih perlu beberapa pembenahan.

“Kedepannya harapan prodi akan ada sertifikasi khusus jaringan bagi mahasiswa. Jadi, saat mereka lulus sebisa mungkin sudah mendapat sertifikasi. Nanti, dari sertifikasi BNSP tiap tahunnya oleh prodi juga akan dikaji ulang dan menjadi bahan kurikulum,” tuturnya.

Baca juga: Perkuat Kompetensi Lulusan, Teknik Elektro Industri D IV ITN Malang Adakan Sertifikasi Profesi Skema Operator Connecting

Terpisah, Drs. Rudi Haryono pihak LSP Komputer SKOMTEK menyatakan, BNSP lewat program PSKK (Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Kerja) memberikan uji sertifikasi gratis. Tujuannya agar semakin banyak orang/tenaga kerja yang tersertifikasi. Punya kemampuan atau nilai lebih dan saat ke luar negeri keahliannya bisa diterima.

Dikatakan Rudi, sertifikasi merupakan bentuk pengakuan keahlian tenaga kerja yang bersangkutan yang diakui secara nasional melalui lembaga BNSP. “Skemanya macam-macam untuk sertifikasi. Bila memegang ini (sertifikat) nantinya akan berkolerasi terhadap posisi dan tentunya gajinya juga. Bahkan kalau di (lingkungan) pemerintahan bisa ditempatkan di jabatan tertentu,” terangnya.

Sertifikasi berlaku tiga tahun dan bisa diperpanjang. Rudi juga menyarankan bagi pemilik sertifikasi yang sudah habis masa berlakunya sebaiknya meng-upgrade sertifikasinya ke jenjang lebih tinggi.

(9)

“Baiknya memang ditingkatkan jenjangnya. Itu juga untuk membantu tenaga kerja dalam meningkatkan keahlian,” pungkasnya. (mer/humas)

Baca juga: ITN Malang Miliki Laboratorium Jaringan Distribusi Tenaga Listrik Berfasilitas Lengkap

Pertukaran Mahasiswa Belajar,

ITN Malang Kerjasama dengan

Unmer Malang

Rektor ITN Malang, Dr.Ir. Kustamar, MT (baju adat jawa) bersama Rektor Unmer Malang, Prof. Dr. Anwar Sanusi, SE.,M.Si., menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) di Ruang Sidang Rektorat ITN Malang, Kamis (23/07/2020). (Foto: Yanuar/humas)

Malang, ITN.AC.ID – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang dengan Universitas Merdeka (Unmer) Malang saling membangun kerjasama dalam pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan peningkatan SDM serta dukungan program merdeka belajar dan kewirausahaan. Salah satu poinnya ITN Malang bersama Unmer Malang sepakat menandatangani nota kesepahaman dalam pertukaran mahasiswa belajar antar dua kampus. Memorandum of Understanding (MOU) dilaksanakan di Ruang Sidang Rektorat ITN Malang pada Kamis (23/07/2020).

“Sebagai perguruan tinggi kami saling mengisi dan membutuhkan. ITN dengan Unmer nanti akan ada pertukaran mahasiswa di tiap prodi masing-masing lima orang. Mahasiswa Unmer ke ITN, dan

(10)

sebaliknya mahasiswa ITN ke Unmer. Kesempatan belajar mahasiswa ke luar kampus (ke kampus lain) kami fasilitasi. Tidak semua mahasiswa harus mengambil (ikut pertukaran mahasiswa), tapi ini sebagai fasilitas. Ketika ada mahasiswa yang menginginkan maka semua sudah siap,” tutur Rektor ITN Malang, Dr.Ir. Kustamar, MT, saat ditemui usai penandatanganan MoU.

Rektor ITN Malang (baju adat jawa) dan Rektor Unmer Malang bercengkerama akrab usai penandatanganan nota kesepahaman bersama. (Foto: Yanuar/humas)

Dikatakan rektor, ITN Malang sengaja bekerjasama dengan kampus dalam Kota Malang untuk meringankan biaya bagi mahsiswa. Kedepannya Kampus Biru akan memperbanyak kerjasama dengan perguruan tinggi, tidak hanya swasta tapi juga perguruan tinggi negeri.

“Kalau dibanding (kerjasama) dengan dunia industri ya tidak mudah (tidak sama). Industri di lapangan sepertinya belum

(11)

membutuhkan kampus, tapi secara konsep harusnya membutuhkan. Namun, kebalikannya di lapangan masih banyak kampus yang membutuhkan industri dari pada industri yang butuh kampus,” lanjut rektor yang sekaligus ahli pengairan ini.

Baca juga: ITN Malang Digandeng Pemkab Manggarai Garap RTRW

Rencananya ITN Malang akan membuka kerjasama dengan semua kampus di Malang. Tidak menutup kemungkinan ITN Malang juga akan menjalin bekerjasama dengan kampus luar kota dalam hal pertukaran mahasiswa belajar. “ITN sudah kerjasama dengan beberapa kampus seperti di Surabaya dan Bali. Kami lihat nanti sebaran asal mahasiswanya, kalau pas mahasiswa pulang mereka bisa magang di sana,” pungkas Kustamar.

Sementara itu Rektor Unmer Malang, Prof. Dr. Anwar Sanusi, SE., M.Si., dalam sambutannya menyampaikan, MoU Unmer dengan ITN Malang merupakan bagian dari pelaksanaan program Kampus Merdeka. Antar kampus di Kota Malang sedang membangun jaringan dan bekerjasama dalam berbagai bidang.

“Kerjasama antar kampus di Kota Malang memungkinkan pelaksanaan student exchange, riset bersama, magang maupun kegiatan lainnya yang meningkatkan mutu mahasiswa dan dosen,” kata Anwar. (me/humas)

Baca juga: Sentra KI ITN Malang Beri Motivasi pada Universitas Islam Madura (UIM) Pamekasan

(12)

ITN Malang Dilantik jadi

Sekda Kabupaten Malang

Gedung Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), di kampus 1 ITN Malang. (Foto: Yanuar/humas)

Malang, ITN.AC.ID – Alumnus Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITN Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM, resmi dilantik menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang. Pelantikan dilakukan oleh Bupati Malang, Drs. H M Sanusi, MM di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Senin (20/07/2020).

Rektor ITN Malang, Dr.Ir. Kustamar, MT mengatakan, Wahyu Hidayat memang layak menjabat sekretaris daerah. Pasalnya mantan Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) tersebut memiliki banyak pengalaman. Wahyu Hidayat sebelumnya pernah menjabat sebagai kepala di beberapa dinas di lingkungan Pemkab Malang.

“Pengalaman Pak Wahyu sudah banyak. Dengan pengalamannya yang sudah ada, masyarakat akan percaya Pak Wahyu bisa dan sudah siap mengkoordinir dinas-dinas yang ada di Kabupaten Malang,” ujar rektor saat ditemui Humas ITN Malang di ruangannya, Senin (20/07/2020).

Dikatakan rektor, Waktu Hidayat merupakan sosok yang rajin dan serius. Itu terlihat ketika selama ini Wahyu Hidayat menjadi Dosen Luar Biasa di Program Studi PWK ITN Malang. “Pak Wahyu itu kalau mengajar juga total, apa yang dibutuhkan oleh mahasiswa dilayani. Dia (Wahyu Hidayat) juga bersedia membimbing tugas akhir. Ya, harapan institusi Pak Wahyu meskipun sudah menjabat sekda, nanti masih bisa terus mengajar di ITN Malang. Dengan catatan tidak sampai mengganggu jadwalnya berdinas sebagai ASN dan mendapat ijin dari atasan,” terang Kustamar.

(13)

Rektor selama ini selalu terkesan dengan loyalnya Wahyu Hidayat kepada almamaternya ITN Malang. Seperti saat Prodi PWK mendapat akreditasi A, secara khusus Wahyu Hidayat memberi ucapan kepada institusi. Bahkan tatkala diminta hadir sebagai alumnus PWK saat ada asesor dari BAN PT, Wahyu Hidayat juga berkenan hadir.

“Harapan ke depannya akan ada sinergi yang baik antara pemerintah daerah dan ITN Malang. Kerjasama akan lebih luas lagi terkait perencanaan wilayah. Bahkan tidak hanya pada kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan keahlian PWK, namun juga di bidang lainnya. Nanti, selain melibatkan dosen juga bisa melibatkan mahasiswa. Sehingga mahasiswa paham terhadap permasalahan dan solusi yang harus diambil saat di lapangan,” imbuh lulusan doktoral UB ini.

Dihubungi terpisah, Kepala Prodi PWK, Dr. Agung Witjaksono, ST, MT mengucapkan selamat atas dilantiknya Wahyu Hidayat sebagai Sekda Kabupaten Malang. Di mata Agung, Wahyu Hidayat merupakan sosok yang ulet. Terbukti alumnus angkatan pertama PWK tahun 1985 ini selalu meng-upgrade keilmuwannya hingga mencapai gelar doktoral.

(14)

Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM

“ini sebagai bukti Pak Wahyu tidak pernah berhenti belajar dan selalu amanah dalam mengemban tugas, hingga ia mendapat amanah menjadi Sekda Kabupaten Malang. Semoga dengan menjabat sekda, Pak Wahyu bisa mengangkat pembangunan di Kabupaten Malang dan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Malang secara umum,” harap Agung saat dihubungi melalui sambungan whatsapp.

(15)

Baca Juga : Alumnus PWK ITN Malang Jabat Pelaksana Tugas Sekda Kabupaten Malang

Menurut Agung, capaian Wahyu Hidayat menjabat sekda juga menjadi keberhasilan bagi Prodi PWK. Pangkalnya, sekda merupakan jabatan cukup tinggi di instansi pemerintahan. Dengan begitu menjadi salah satu tolak ukur bagi Prodi PWK ITN Malang untuk bisa mengantarkan alumninya sukses dimanapun berada. Sebagai Dosen Luar Biasa PWK, Wahyu Hidayat diharapkan masih bisa mengajar dan konsisten dalam mentransfer ilmunya ke mahasiswa. Memberikan kajian dari sisi birokrasi pemerintahan terkait teori ke-planologian yang disajikan dengan contoh yang nyata dari tugas-tugas yang dihadapi Wahyu Hidayat.

“Kami berharap, Pak Wahyu bisa membuka wacana bagi calon mahasiswa yang ingin masuk ke PWK ITN Malang. Bahwa alumni PWK bisa berkontribusi dan berkompetisi untuk meraih kedudukan yang strategis di pemerintahan,” pungkas Agung. (Mita Erminasari/humas)

Baca juga: Perjuangan 33 Tahun PWK ITN Malang dibayar Akreditasi A dan Go Internasional

Mahasiswa Rantau ITN Malang

Terdampak Covid-19 dapat

Bantuan Pemkot Malang

Spanduk dengan pesan “Kawasan Wajib Masker”ditujukan kepada semua orang yang datang ke kampus untuk menggunakan masker sebagai upaya penanggulangan penyebaran virus corona (COVID-19) di ITN Malang. (Foto: Mita/humas)

(16)

Malang, ITN.AC.ID – Mahasiswa rantau Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang terdampak Covid-19 mendapat suntikan dana dari Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. ITN Malang menjadi salah satu dari 17 perguruan tinggi swasta di Kota Malang yang mendapat bantuan dana yang diberikan langsung oleh Wali Kota Malang, Sutiaji, di Balai Kota Malang pada Jumat (17/07/2020). Kampus Biru ITN Malang mendapatkan bantuan dana dari Pemkot Malang sebesar 58 juta 400 ribu rupiah. Dana tersebut akan dibagikan kepada 292 mahasiswa aktif ITN Malang yang berasal dari luar Kota Malang. Sedangkan mahasiswa terdapak Covid-19 dari Kota Malang tidak mendapat bantuan sebab dikhawatirkan double bantuan dengan bantuan yang diberikan kepada keluarga. “Mahasiswa ITN dari luar Malang yang mendaftar kemarin ada 292 mahasiswa. Jadi tiap mahasiswa akan mendapat bantuan sebesar 200 ribu rupiah. Dana dari pemkot masuknya ke rektor, nanti kami akan mentransfer ke rekening masing-masing mahasiswa,” kata Rektor ITN Malang, Dr.Ir. Kustamar, MT saat ditemui di kantornya, Senin (20/07/20).

(17)

Rektor ITN Malang, Dr.Ir. Kustamar, MT (Foto: Yanuar/humas)

Dikatakan rektor, institusi masih perlu memverifikasi ulang data mahasiswa penerima bantuan, seperti nomor rekening harus sama dengan nama mahasiswa penerima. “Satu, dua hari ke depan akan kitra transfer ke mahasiswa, tapi data perlu diverifikasi ulang. Karena ada yang mengumpulkan nomor rekening memakai rekening atas nama orang tua. Harusnya memakai nama dari mahasiswa yang bersangkutan. Ada beberapa yang seperti itu, ya maklum kemarin saat pengumpulan data waktunya terbatas. Itupun juga menyertakan NIK, dengan harapan mahasiswa tidak double dalam menerima bantuan,” tambah Kustamar.

(18)

Siap Kerja

Dana bantuan dari Pemkot Malang ini bebas dimanfaatkan baik untuk keperluan membeli sembako maupun membeli paket internet. Bagi ITN Malang, institusi jauh hari sudah mengumumkan kepada mahasiswa bahwa perkuliahan full daring. Sehingga bukan menjadi alasan bagi mahasiswa sulit mengakses internet karena pulang kampung.

“Kalau di ITN mahasiswa bukannya terjebak tidak bisa pulang. Karena sudah kami beritahukan di awal bahwa perkuliahan akan dilaksanakan full daring. Jadi mereka sudah bisa memutuskan untuk tinggal dimana agar tetap bisa mengikuti kelas daring tersebut,” imbuhnya.

Rektor berharap dana bantuan dari pemkot yang diberikan ke mahasiswa tepat sasaran. Mahasiswa yang menerima betul-betul membutuhkan dan dimanfaatkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh Pemkot Malang. Di ITN Malang sendiri bantuan paket internet akan diberikan kepada mahasiswa di semester ganjil sebesar 200 ribu rupiah.

“Kalau bantuan dari institusi berupa paket internet 200 ribu permahasiswa. Semua mahasiswa yang registrasi akan dapat bantuan. Karena meski di kampus ada WiFi, namun mahasiswa kan belum full masuk. Saya berharap mahasiswa ITN Malang dimanapun berada tetap jaga diri dan jaga kesehatan,” tandas rektor. (Mita Erminasari/humas)

Baca juga: Berbagi di Bulan Ramadhan, Teknik Kimia Salurkan Sembako dan Uang Tunai

(19)

FTSP Adakan Open House,

Dekatkan Prodi dengan Calon

Mahasiswa Baru

Dekan FTSP, Dr.Ir. Hery Setyobudiarso, MSc. (depan), (ki-ka) Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dedy Kurnia Sunaryo, ST,MT; Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Ir. Munasih, MT; Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Dr. Hardianto, ST,MT. (Foto: Yanuar/humas)

Malang, ITN.AC.ID – Fakultas Teknik Sipil dan Perencaan (FTSP) Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang membuka “Open House FTSP” sebagai terobosan mengenalkan lebih dekat Program Studi FTSP ITN Malang kepada masyarakat luas khususnya para siswa SMA/SMK sederajat yang akan melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi.

Acara digelar melalui webinar (web-seminar) via Zoom Meeting dan live Youtube ITN Malang Official pada Rabu (15/07/2020) pukul 10.00-12.000 WIB. Webinar diikuti oleh peserta dari sabang sampai merauke, seperti dari Banda Aceh, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara dan masih banyak lagi daerah lainnya. Webinar FTSP dianggap bisa menjadi terobosan terbaik yang bisa dilakukan di tengah-tengah pandemi Covid-19. Webinar FTSP menghadirkan narasumber dari lima program studi yakni, Teknik Sipil, Teknik Geodesi, Arsitektur, Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) serta Teknik Lingkungan.

(20)

Webinar Open House FTSP ITN Malang via Zoom Meeting dan live Youtube ITN Malang Official, Rabu (15/07/2020). (Foto: Yanuar/humas)

“Sebelumnya, kami sampaikan selamat akan kelulusan adik-adik yang bersekolah di SMA/SMK sederajat. Lewat webinar ini kalian bisa memahami lebih dalam tentang prodi di lingkungan FTSP ITN Malang. Kami ada lima prodi, Teknik Sipil, Teknik Geodesi, PWK, Arsitek dan Teknik Lingkungan, semua akan menjelaskan prodi masing-masing secara singkat,” terang Dekan FTSP, Dr.Ir. Hery Setyobudiarso, MSc.

Dikatakan Hery, FTSP Kampus Biru diperkuat dengan dosen yang sangat kompetitif di bidangnya, serta fasilitas pendukung sehingga bisa menjembatani mahasiswa menuju apa yang dicita-citakan.

Baca juga: Kerjasama dengan Kementerian ATR/BPN, ITN Malang Siap Support Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap

(21)

dengan kerja praktek sesuai bidang ilmu yang ditekuni (diambil). Diperkuat pula dengan keterlibatan riset dan abdimas dosen sehingga ada pengkayaan ilmu dan teknologi,” terangnya.

Hery mempertegas bahwa ke lima program studi tersebut merupakan unggulan FTSP ITN Malang. Mengedepankan produktifitas dan berkualitas dalam pendidikan, pengembangan IPTEK dan rancang bangun bidang Green Technology. FTSP ITN Malang siap mengantarkan mahasiswa menuju cita-cita.

“Semoga adik-adik calon mahasiswa bisa menyongsong masa depanya seperti yang diharapkan. Kami menunggu anda menjadi bagian keluarga besar FTSP ITN Malang,” pungkas Hery di penghujung webinar. (me/humas)

Baca juga: Pasca Gempa Bumi, Pemkab Lombok Tengah Butuh Kerjasama dengan PWK ITN Malang

ITN Malang jadi Co Hosting

Bahas Perubahan Iklim di 6th

GoGreen Summit and Awareness

on Climate Change

Rektor ITN Malang Dr.Ir. Kustamar, MT, (kanan) saat menerima cenderamata dari Dr. Ir. Bambang Sugiyono Agus Purwono panitia 6th GoGreen Summit and Awareness on Climate Change 2020 di Hotel Santika Premier Malang, Rabu-Kamis (01-02/07/2020). (Foto: Yanuar/humas)

(22)

Malang, ITN.AC.ID — Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang menjadi co hosting pada acara 6th GoGreen Summit and Awareness on Climate Change (KTT GoGreen ke-6 dan Kesadaran tentang Perubahan Iklim) di Hotel Santika Premier Malang, Rabu-Kamis (01-02/07/2020).

Mengusung tajuk “Skenario Sosial Ekonomi dan Konsekuensi Lingkungan dari Aktivitas Manusia yang Menyebabkan Perubahan Iklim” acara yang secara umum membahas tentang perubahan iklim dan antisipasinya ini diikuti oleh dosen dari berbagai universitas dari dalam dan luar negeri.

Dikatakan Rektor ITN Malang Dr.Ir. Kustamar MT, kegiatan yang awalnya akan dilaksanakan di Pulau Bali tersebut akhirnya dipindah ke Kota Malang dengan protokol kesehatan Covid-19. ITN Malang sebagai co hosting berkolaborasi dengan Universitas Budi Luhur, Polinema dan UMM.

“Semula memang akan kami laksanakan di Bali, tapi akhirnya bergeser ke Malang. Saya sendiri inginnya diadakan di kampus, namun karena mempertimbangkan banyak hal akhirnya diputuskan pelaksanaannya di hotel,” ujar Kustamar saat ditemui di lokasi acara, Rabu (01/07/2020).

(23)

Evy Hendriarianti, Dr. ST., M.MT, dosen Teknik Lingkungan ITN Malang saat presentasi di 6th GoGreen Summit and Awareness on Climate Change 2020. (Foto: Yanuar/humas)

KTT GoGreen ke-6 ini menarik perhatian peserta yang hadir. Namun sayangnya dengan kondisi pandemi Covid-19 peserta yang berasal dari luar negeri harus membatalkan kedatangan. Sebagai gantinya peserta yang tidak hadir harus membuat video presentasi.

“Peserta selain dari Indonesia juga berasal dari beberapa negara seperti India, Kanada, Malaysia. Untuk peserta dari luar negeri presentasi dikirim dalam bentuk video dan kita lihat bersama-sama,” imbuh Kustamar.

Baca juga: ITN Malang jadi Penyelenggara Konferensi Internasional Kelistrikan, Teknologi, dan Informasi di Bali

ITN Malang sendiri dalam KTT GoGreen ke-6 mengirimkan beberapa dosen dari Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP). Mulai

(24)

dari Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), Teknik Sipil, Arsitektur, Teknik Geodesi dan Teknik Lingkungan.

“Acara hari ini bagi ITN cocok untuk FTSP sehingga kami mendelegasikan tujuh dosen sebagai keynote speakers sesuai dengan tema masing-masing jurusan. Sebenarnya semua dosen bisa ikut. Hanya saja tahun kemarin FTI (Fakultas Teknologi Industri) sudah kami libatkan dalam Konferensi Kelistrikan Internasional di Bali, maka sekarang giliran FTSP,” terang Kustamar.

Rektor berharap dengan adanya kegiatan seminar nasional maupun seminar internasional hasil penelitian dan pemikiran dosen bisa dipublikasikan. Lebih bagus lagi bila antar perguruan tinggi bisa berkolaborasi riset, sehingga hasilnya bisa disampaikan dalam seminar nasional/internasional tiap tahunnya.

“Kalau di ITN Malang sudah mengadakan seminar secara rutin tiap tahun dua sampai tiga kali. Kalau ada kendala minimal bisa setahun sekali. Dengan berkolaborasi antar perguruan tinggi, maka diharapkan biaya bisa lebih ringan khususnya dalam acara besar,” tandasnya. (me/humas)

Baca juga: Para Pakar Sumber Daya Air Bahas Konservasi di Seminar FTSP ITN Malang

Referensi

Dokumen terkait

1) Keluarkan terminal konektor dari rumah konenektor dengan cara menekan pengunci menggunakan kawat atau obeng (-) ukuran kecil. Melepas Terminal Konektor 2) Dorong

Website di Desa Subaim Kecamatan Wasile sebagai berikut : 1) Aplikasi ini telah selesai dibangun sebagai solusi dari rumusan masalah yang diangakat yaitu membangun

Program Rumah Bebas Asap Rokok (RBAR) di 4 kampung di Jogjakarta. Program ini merupakan kegiatan pembiasaan merokok di luar rumah dan merupakan kegiatan

Dengan adanya arus globalisasi, masyarakat Indonesia banyak yang melupakan kebudayaan asli yang berasal dari Indonesia.. Eksistensi game lokal di Indonesia masih belum bisa

Melihat kepada cara hidup masyarakat hari ini, tidak mcnghairankan untuk mengaitkannya dengan fakta terkini tentang masalah penyakit tidak berjangkit atau

Hasil yang diinginkan dari terapi bedah dan non-bedah pada pasien dengan periodontitis kronis harus menghasilkan: Penurunan signifikan pada tanda klinis inflamasi

Hasil ujicoba penelitian pengembangan ini berupa media pembelajaran biologi berbasis Laboratorium Virtual pada materi Uji Zat Makanan yang telah melalui

Yang membedakan pekerjaan dalam kategori ini adalah bahwa hal itu mempelajari efek dari pengungkapan eksogen terhadap perubahan agregat atau tindakan