• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA

2.1. Tinjauan Teori

2.1.1. Teori Tentang Corporate Identity

Identitas perusahaan merupakan suatu bentuk visual dan ekspresi grafis dari citra atau image suatu perusahaan yang diciptakan melalui suatu rancangan desain khusus yang berkenaan dengan perusahaan yang bersangkutan secara fisik. Desain ini memiliki desain sedemikian rupa sehingga dapat mengingatkan khalayak akan perusahaan tersebut (Anggoro 280). Sebagai bentuk visual, corporate identity menampilkan simbol yang mencerminkan image yang hendak disampaikan. Sebagai suatu ekspresi grafis, suatu identitas perusahaan dapat diciptakan dan mempengaruhi nasib perusahaan.

Menurut Rustan dalam bukunya Mendesain Logo (54), identitas suatu perusahaan terdiri dari:

a. Visual

Contohnya: logo, tipografi, warna, packaging, seragam, bangunan. b. Komunikasi

Contohnya: iklan, pelayanan, public relation. c. Perilaku (Behaviour)

Contohnya: corporate value, corporate culture, norma.

Rustan (16), memaparkan bahwa dalam sebuah corporate identity, logo diibaratkan wajah dari seseorang, sedangkan keseluruhan badannya merupakan identitas (termasuk logo). Keseluruhan badan dimaksud dengan aplikasi dari logo dalam sistem corporate identity, antara lain: stationery, merchandise, seragam, kendaraan kantor. Dari uraian diatas, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa identitas perusahaan adalah suatu cara yang memungkinkan suatu perusahaan dikenal dan dibedakan dari perusahaan lainnya, memiliki elemen utama meliputi warna atau bentuk bangunan, atribut, slogan, sampai dengan seragam yang semuanya merupakan pengaplikasian dari logo perusahaan.

(2)

2.1.2. Teori Tentang Brand Image

Setiadi (180) berpendapat: Citra merek mengacu pada skema memori akan sebuah merek, yang berisikan interpretasi konsumen atas atribut, kelebihan, penggunaan, situasi, para pengguna, dan karakteristik pemasar dan/atau karakteristik pembuat dari produk/merek tersebut. Citra merek adalah apa yang konsumen pikirkan dan rasakan ketika mendengar atau melihat nama suatu merek. Image konsumen yang positif terhadap suatu brand lebih memungkinkan konsumen untuk melakukan pembelian. Brand yang lebih baik juga menjadi dasar untuk membangun citra perusahaan yang positif.

Menurut Kotler, Amstrong (1:225) “Brand image adalah keyakinan tentang merek tertentu”. Citra atau asosiasi merepresentasikan persepsi yang bisa merefleksikan kenyataan yang objektif ataupun tidak. Citra yang terbentuk dari asosiasi inilah yang mendasari keputusan konsumen untuk membeli.

Brand Image mempunyai berbagai manfaat bagi perusahaan, seperti

dikemukakan oleh (Rangkuti 17) yaitu:

a. Brand Image dapat dibuat sebagai tujuan didalam strategi perusahaan.

b. Brand Image dapat dipakai sebagai suatu dasar untuk bersaing dengan brand

produk lain yang sejenis yang dihasilkan oleh pesaing.

c. Brand Image juga dapat membantu memperbaharui penjualan suatu brand.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa brand image merupakan serangkaian kepercayaan konsumen tentang merek tertentu sehingga asosiasi merek tersebut melekat di benak konsumen, yang memungkinkan konsumen untuk melakukan pembelian.

2.1.3. Teori Tentang Logo

Logo merupakan sebuah simbol yang dirancang untuk mewakili karakter dan menjadi identitas dari sebuah perusahaan. Logo merupakan bentuk ekspresi dan bentuk visual dari konsepsi perusahaan, produk, organisasi, maupun institusi serta merupakan simbol visual yang memiliki bentuk yang berasal dari nilai strategis perusahaan yang bersangkutan. Pengertian logo menurut Jefkins (367) “Logo adalah

(3)

presentasi, sosok atau penampilan visual yang senantiasa dikaitkan dengan organisasi tertentu sebagai bentuk identitas dan bagian identitas perusahaan”. Sebagai bagian identitas perusahaan, logo ibarat bagian tubuh yang mampu mengutarakan isi hati produk atau perusahaan. Dari sisi pemasaran, logo mempunyai fungsi pembeda produk dengan produk lainnya.

Menurut John Murphy dan Michael Rowe (6) logo merupakan pemadatan dari realita kompleks, menjadi satu kesatuan pernyataan yang sederhana, yang dapat dirombak, dikembangkan dan mengalami kematangan dalam masa tertentu. Sedangkan fungsi logo menurut Lasiman M.S. (1992/1993) adalah sebagai berikut: a. Sebagai identitas suatu perusahaan.

b. Sebagai simbol citra perusahaan. c. Sebagai simbol kualitas perusahaan. d. Sebagai simbol kredibilitas perusahaan. e. Sebagai simbol bonafiditas perusahaan.

Beberapa pertimbangan logo yang baik menurut David E.Carter (31) harus mencakup hal sebagai berikut:

a. Original dan Destinctive

Memiliki kekhasan, unik, dan kemampuan pembeda yang jelas.

b. Legible

Memiliki tingkat keterbacaan yang baik meskipun diaplikasikan dalam berbagai media dan ukuran yang berbeda.

c. Simple

Sederhana yaitu mudah dimengerti dalam waktu singkat.

d. Memorable

Mudah diingat meskipun dalam waktu yang lama.

e. Easily associated with the company

Mudah diasosiasikan atau dihubungkan dengan jenis usaha dan citra perusahaan.

(4)

f. Easily adaptable for all graphic media

Faktor kemudahan mengaplikasikan logo menyangkut bentuk fisik, warna maupun konfigurasi logo pada berbagai media grafis perlu diperhitungkan pada perancangan untuk menghidari kesulitan dalam penerapannya.

Dapat disimpulkan bahwa logo dan Brand Image adalah dua hal yang berbeda. Keduanya sama-sama tidak bisa bekerja efektif tanpa dukungan satu sama lain. Brand Image membutuhkan logo sebagai representasi utama dalam membangun citra perusahaan. Sebaliknya, logo membutuhkan brand image untuk mencapai fungsinya melalui bentuk bentuk yang lebih spesifik dalam membangun citra positif kepada konsumen.

2.1.4. Bentuk

Untuk menciptakan sebuah logo yang sesuai dengan identitas perusahaan, dibutuhkan pertimbangan yang baik akan bentuk dan sifat yang terkandung didalamnya. Beberapa hubungan antara arah garis dan sifatnya (Rustan 46-47): a. Garis mendatar atau horizontal

Pasif, statis, berhenti, tenang atau tentram, rasional, formal, basis atau dasar, dataran, negative atau minus, pembatalan.

b. Garis tegak atau vertikal

Aktif, tinggi, agung/mulia, megah, kokoh, angkuh, spiritual, kesatuan, tunggal, kepemilikan, kekuatan, absolut, terkemuka.

c. Garis miring/diagonal

Dinamis, bergerak, mengarah, informal, tidak stabil, larangan, pembatalan. d. Lingkaran

Dinamis, bergerak, kecepatan, berulang, tak terputus, tak berawal dan berakhir, abadi, kualitas, dapat diandalkan, sempurna, matahari, kehidupan, semesta.

e. Segi empat

Stabil, diam, kokoh, teguh, rasional, keunggulan teknis, formal, sempurna, dapat diandalkan, kejujuran, integritas.

(5)

f. Segi tiga

Stabil, diam, kokoh, megah, teguh, rasional, tritunggal, api, kekuatan, gunung, harapan, terarah, progress, bernilai, suci, sukses, sejahtera, keamanan.

2.1.5. Warna

Warna dapat didefinisikan secara subjektif/psikologis sebagai bagian dari penglaman indra penglihatan atau secara objektif/fisik sebagai sifat cahaya yang dipacarkan. Ketika warna menjadi lebih terang/gelap, karakternya pun akan berbeda-beda. Menurut Sadjiman Ebdi Sanyoto dalam buku “Nirmana: Elemen-elemen Seni dan Desain” (46-51), berikut adalah karakter dan simbolisasi warna/bahasa rupa warna:

a. Kuning

Warna kuning berasosiasi pada sinar matahari, bahkan matahari itu sendiri, yang menunjukkan keadaan terang dan hangat. Kuning mempunyai karakter terang, gembira, ramah, supel, riang, cerah, hangat. Kuning melambangkan kecerahan, kemenangan, kegembiraan, kemeriahan, kecermelangan, peringatan, dan humor. b. Jingga/Oranye

Warna jingga (orange) berasosiasi pada awan jingga atau juga buah jeruk jingga (orange). Awan jingga terlihat pada pagi hari sebelum matahari terbit, menggambarkan gelap malam menuju terbit matahari, sehingga melambangkan kemerdekaan, anugerah, kehangatan. Awan jingga juga terlihat pada senja menjelang malam, mengingatkan sebentar lagi akan gelap malam, sehingga melambangkan bahaya. Warna jingga mempunyai karakter dorongan, semangat, merdeka, anugerah, tapi juga bahaya. Warna ini melambangkan kemerdekaan, penganugerahan, kehangatan, keseimbangan, tetapi juga lambang bahaya.

Jingga merupakan warna paling menyolok (terlihat lebih dulu daripada warna lain) sehingg banyak digunakan sebagai pakaian para petugas di keramaian. Pesawat terbang dengan warna jingga akan terlihat menyolok di langit biru. Warna ini mengingatkan orang pada buah orange sehingga akan menimbulkan rasa manis jika

(6)

untuk makanan. Jingga dapat menimbulkan kesan murah, dalam arti harga, sehingga banyak digunakan sebagai warna pengumuman penjualan obral.

c. Merah

Warna merah bisa berasosiasi pada darah, api, juga panas. Karakternya kuat, cepat, enerjik, semangat, gairah, marah, berani, bahaya, positif, agresif, merangsang, dan panas. Merah merupakan simbol umum dari sifat marah, berani, perselisihan, bahaya, perang, kekejaman, dan kesadisan. Dibandingkan warna lain, merah adalah warna paling kuat dan energik. Warna ini bersifat menaklukkan, ekspansif, dan dominan (berkuasa).

d. Ungu

Ungu sering disamakan dengan violet, tetapi ungu ini lebih tepat disamakan dengan purple, karena warna tersebut cenderung kemerahan. Sedangkan violet cenderung kebiruan. Ungu memiliki watak keangkuhan, kebesaran, dan kekayaan. Ungu adalah lambang kebesaran, kejayaan, keningratan, kebangsawanan, kebijaksanaan, pencerahan. Namun ungu juga melambangkan kekejaman, arogansi, duka cita, dan keeksotisan. Untuk cat ruangan anak-anak, warna ungu dapat meningkatkan imajinasi, sedangkan untuk ruang kerja dapat menginkatkan inspirasi. e. Violet

Violet warna yang lebih dekat dengan biru. Sesungguhnya antara violet dan biru terdapat warna indigo. Watak warna violet adalah dingin, negative, diam. Violet hampir sama dengan biru, tetapi lebih menekan dan meriah. Warna ini memiliki watak melankolis, kesusahan, kesedihan, belasungkawa, bahkan bencana.

f. Biru

Warna biru mempunyai asosiasi pada air, laut, langit, dan di Barat pada es. Biru mempunyai watak dingin, pasif, melankolis, sayu, sendu, sedih, tenang, mendalam, tak terhingga, tetapi cerah. Karena dihubungkan dengan langit, yakni tempat tinggal para dewa, Yang Mahatinggi, surya, kahyangan, biru melambangkan keagungan, keyakinan, keteguhan iman, kesetiaan, kebenaran, kemurahan hati, kecerdasan, perdamaian, stabilitas, keharmonisan, kesatuan, kepercayaan, dan keamanan.

(7)

g. Hijau

Warna hijau berasosiasi pada hijaunya alam, tumbuh-tumbuhan, sesuatu yang hidup dan berkembang. Hijau mempunyai watak segar, muda, hidup, tumbuh, dan beberapa watak lainnya yang hampir sama dengan warna biru. Dibandingkan warna-warna lain, warna-warna hijau relative lebih netral pengaruh emosinya, sehingga cocok untuk istirahat. Hijau sebagai pusat spectrum menghadirkan keseimbangan yang sempurna dan sebagai sumber kehidupan. Hijau melambangkan kesuburan, kesetiaan, keabadian, kebangkitan, kesegaran, kemudaan, keremajaan, keyakinan, kepercayaan, keimanan, pengharapan, kesanggupan, kementahan/belum pengalaman, kealamian, lingkungan, keseimbangan, kenangan, dan kelarasan.

h. Putih

Putih warna paling terang. Putih berasosiasi pada salju di dunia Barat. Adapun di Indonesia, warna ini berasosiasi pada sinar putih berkilauan, kain kafan, sehingga dapat menakutkan pada anak-anak. Putih mempunyai watak positif, cerah, tegas, mengalah. Warna ini melambangkan cahaya, kesucian, kemurnian, kekanak-kanakan, kejujuran, ketulusan, kedamaian, ketentraman, kebenaran, kesopanan, keadaan tak bersalah, kehalusan, kelembutan, kewanitaan, kebersihan, simple, kehormatan. Di Barat, putih sebagai kostum pengantin wanita sebagai lambang kesucian, tapi juga simbol peletakan senjata dan tanda menyerah.

i. Hitam

Warna ini berasosiasi dengan kegelapan malam, kesengsaraan, bencana, perkabungan, kebodohan, misteri, ketiadaan, dan keputusasaan. Watak atau karakter warna ini adalah menekan, tegas, mendalam, dan “depressive”. Hitam melambangkan kesedihan, malapetaka, kesuraman, kemurungan, kegelapan, bahkan kematian, terror, kejahatan, keburukan ilmu sihir, kedurjanaan, kesalahan, kekejaman, kebusukan, rahasia, ketakutan, seksualitas, ketidakbahagiaan, penyesalan yang mendalam, amarah, dan duka cita. Akan tetapi, hitam juga melambangkan kekuatan, formalitas, dan keanggunan (elegance). Hitam memang misterius, karena hitam yang berdiri sendiri memiliki watak buruk, tetapi jika dikombinasikan dengan warna-warna

(8)

lain, hitam akan berubah total wataknya. Sebagai kombinasi warna, hitam berasosiasi dengan kuat, tajam, formal, bijaksana.

j. Abu-abu

Abu-abu adalah warna paling netral, tidak adanya kehidupan yang spesifik. Abu-abu berasosiasi dengan suasana suram, mendung, ketiadaan sinar matahari secara langsung. Warna ini ada di antara putih dan hitam, sehingga berkesan ragu-ragu. Karenanya, wataknya pun diantara hitam dan putih, warna ini menyimbolkan ketenangan, kebijaksanaan, kerendahan hati, suasana kelabu, turun tahta, dan keragu-raguan.

k. Coklat

Warna coklat berasosiasi dengan tanah, warna tanah, atau warna natural. Karakter warna coklat adalah kedekatan hati, sopan, arif, bijaksana, hemat, hormat, tetapi sedikit terasa kurang bersih atau tidak cemerlang, karena warna ini berasal dari percampuran beberapa warna. Warna kecoklatan melambangkan kesopanan, kearifan, kebijaksanaan, kehormatan.

2.1.6. Teori Tentang Tipografi

Tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan property visual yang pokok dan efektif. Pada dasarnya huruf memiliki energi yang dapat mengaktifkan gerak mata ketika dimanfaatkan secara positif bila dalam penggunaannya memperhatikan estetika, kenyamanan, dan keterbacaan. Berikut ini jenis huruf berdasarkan klasifikasinya (Craig 131-144):

a. Roman

Cirinya memiliki kaki yang berbentuk lancip pada bagian ujung. Memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah anggun, klasik, lemah gemulai, feminism.

b. Egyptian

Cirinya memiliki kaki yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kuat, kokoh, stabil.

(9)

c. Sans Serif

Cirinya tidak memiliki kaki pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah modern, kontemporer, efisien.

d. Script

Cirinya menyerupai goresan tangan menggunakan pena, kuas, atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkan adalah sifat pribadi, akrab.

e. Miscellanous

Merupakan pengembangan diri bentuk-bentuk yang sudah ada, ditambah adanya ornament dan hiasan atau garis dekoratif. Kesan yang ditimbulkan adalah dekoratif dan ornamental.

2.2. Tinjauan Tentang Perusahaan/Lembaga 2.2.1. Tinjauan Perusahaan

a. Nama Perusahaan : Toko Buku Nusantara

b. Alamat : Jl. Dr. Wahidin No.1A, Bojonegoro c. Telefon : (0353) 881809

2.2.2. Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi : Membangun toko buku yang terdepan di Bojonegoro, guna membantu mencerdaskan kehidupan seluruh masyarakat Bojonegoro, terutama dalam bidang pendidikan.

b. Misi : Memberikan kepuasan dan keuntungan kepada setiap konsumen, meliputi kemudahan proses pembelian, harga yang murah, pelayanan berkualitas dan bertanggung jawab, serta produk yang lengkap.

2.2.3. Latar Belakang Sejarah Perusahaan

Toko Buku Nusantara adalah usaha keluarga yang didirikan pada tahun 1953, oleh Alm. Liem Boen Yang. Dibangun dengan keinginan untuk membantu

(10)

mencerdaskan masyarakat Bojonegoro, tempat Alm. Liem Boen Yang lahir dan dibesarkan. Dilandasi dengan kepercayaan pada Tuhan Yang Maha Esa, kejujuran, kerja keras, dan tanggung jawab. Dimulai dari toko buku kecil yang berada di Jl. Bengawan Solo, dengan luas 40 meter persegi dan jumlah item sekitar 500 judul buku. Produk utama yang dijual oleh Toko Buku Nusantara adalah buku pelajaran sekolah, dilengkapi dengan buku umum dan Agama.

Pada Tahun 1972, Alm. Liem Boen Yang meninggal dunia, Toko Buku Nusantara dikelola oleh putra sulungnya, Hariyanto. Hariyanto/Liem Ho Bing atau Binghar (sapaan akrab Hariyanto) yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) pada waktu itu, memutuskan untuk meninggalkan dunia pendidikan demi mengelola satu-satunya usaha keluarga tersebut, serta untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Perjuangan Hariyanto dalam mengelola Toko Buku Nusantara tidak lepas dari berbagai permasalahan yang membuat Toko Buku Nusantara berada dalam masa-masa sulit, antara lain:

a. Diresmikannya EYD atau Ejaan Yang Disempurnakan (1972). Semua buku yang diperdagangkan dengan ejaan lama harus diubah dengan EYD.

b. Penerbit menjual buku pelajaran langsung pada sekolah, tanpa menggunakan toko buku sebagai perantaranya, dengan diskon lebih tinggi dibandingkan dengan diskon untuk toko buku.

c. Penerbit merubah buku pelajaran setiap tahunnya. Misalnya buku pelajaran IPA kelas 1 SMA diproduksi dengan cover kereta api, tahun berikutnya buku IPA kelas 1 SMA diproduksi dengan cover pesawat terbang, dengan keterangan edisi revisi.

d. Perubahan kurikulum pada tahun 2013, yang disebut K13. K13 memberikan buku pelajaran milik negara, yang dapat dipinjam secara gratis dari sekolah, sehingga pelajar sekolah tidak perlu membeli buku pelajaran lagi.

Berbagai permasalahan yang menimpa Toko Buku Nusantara menyebabkan banyak kerugian yang harus ditanggung oleh Toko Buku Nusantara. Namun semua permasalahan itu menjadikan Toko Buku Nusantara semakin kuat dan mantap

(11)

menjalani usahanya hingga sekarang. Sebab dimasa sulit tersebut, tidak sedikit toko buku di Bojonegoro yang kemudian beralih usaha menjadi toko alat tulis, bahkan harus gulung tikar. Antara lain: TB Pertiwi, TB Kartini, TB Untung, TB Pasar Rakyat, dan sebagainya.

Tuntutan pasar yang terus berkembang dan industri buku yang menjanjikan akhirnya membuat Hariyanto mengubah atau memindahkan lokasi Toko Buku Nusantara, dengan tujuan mendapatkan lokasi yang strategis untuk perdagangan. Dari Jl. Bengawan Solo berpindah ke Jl. Diponegoro (1957), kemudian sempat berpindah lagi pada tahun 1970 ke Jl. Panglima Sudirman. Dan terakhir menetap di Jl. Dr, Wahidin No.1A, Bojonegoro dari tahun 2004 hingga sekarang ini (tahun 2015). Pencapaian yang telah diraih Toko Buku Nusantara berkat kerja keras suami istri Hariyanto dan Vonny antara lain: perkembangan toko buku yang mencapai luas 200 meter persegi dengan jumlah item sekitar 3000 judul buku, lahan parkir untuk sepeda motor dan mobil (kapasitas: 10 sepeda motor dan 3 mobil), jumlah staf menjadi 10 orang, melengkapi penjual dengan mainan edukasi, peralatan sekolah, dan jenis buku yang belum tersedia sebelumnya (fiksi, hobi, majalah, dan sebagainya).

(12)

Gambar 2.2. Foto pemilik dan sebagian staf Toko Buku Nusantara

2.2.4. Informasi Produk

Produk utama Toko Buku Nusantara adalah buku pelajaran sekolah. Buku pelajaran ditawarkan dengan diskon yang tinggi (10% - 20%), karena Toko Buku Nusantara tidak memberikan promo lain (misalnya: free pemasangan sampul untuk pembelian buku). Konsentrasi Toko Buku Nusantara ada pada diskon, penawaran diskon yang tinggi membuat harga yang diperoleh konsumen lebih murah dibandingkan pesaingnya.

(13)

Buku pelajaran yang ditawarkan Toko Buku Nusantara lengkap mulai dari TK (Taman Kanak-Kanak), SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama), SMA (Sekolah Menengah Atas), dan Perguruan Tinggi (PT). Serta memiliki banyak pilihan dari berbagai penerbit, seperti: Erlangga, Esis, Intan Pariwara, Tiga Serangkai, Yudhistira, Pustaka Setia, Irama Widya, J P Book, Bumi Aksara, Aneka Ilmu, dan sebagainya.

Gambar 2.4. Koleksi buku fiksi

Toko Buku Nusantara juga bisa dibilang sebagai toko buku yang terbanyak menjual karya penulis Bojonegoro. Sebab, selama ini hanya Hariyanto yang selalu berhubungan langsung dengan para penulisnya. Bahkan, jika ada penulis yang menyelesaikan karyanya, ia pasti yang dihubungi pertama kali untuk mendapatkan buku tersebut (“Tidak Hanya Bisnis, namun Ada Kebanggaan Tersendiri”, par.10-14). Beberapa hal tersebut merupakan wujud kelengkapan dan keunggulan produk yang dimiliki Toko Buku Nusantara, serta menjadi pembeda Toko Buku Nusantara dengan pesaingnya.

(14)

Gambar 2.5. Artikel mengenai Toko Buku Nusantara Sumber: Koran JawaPos Radar Bojonegoro

Tabel 2.1. Jenis Buku pada Toko Buku Nusantara Buku Pelajaran TK (Taman Kanak-Kanak)

Buku Pelajaran SD (Sekolah Dasar) kelas 1 -6

Buku Pelajaran SMP (Sekolah Menengah Pertama) kelas 1 – 3 Buku Pelajaran SMA (Sekolah Menengah Atas) kelas 1 – 3

Hukum Akuntansi

Psikologi Manajemen

Psikotes Kedokteran dan Kesehatan

Kesehatan Ekonomi

Sejarah Bisnis

Bahasa Agama

Biography Motivasi

Pertanian dan Peternakan Keterampilan dan Kerajinan Tangan

Musik Makanan dan Minuman

Anak-Anak Cerpen (Cerita Pendek)

Atlas dan Peta Puisi

Novel Majalah dan Tabloid

(15)

Tabel 2.2. Peralatan Sekolah dan Mainan Edukasi

Buku Tulis Alat Peraga Pendidikan

Alat Lukis SOLAR SYSTEM

Alat Tulis GLOBE

Meja Belajar Kalender Jawa

Kalkulator dan Alfalink Tempat atau Kotak Pensil

Rubik Monopoli

Ular tangga UNO

Playing Card Kaca Pembesar

2.2.5. Informasi Wilayah Operasional Perusahaan

Wilayah operasional Toko Buku Nusantara mencakup seluruh masyarakat Bojonegoro, mulai dari anak-anak, remaja, sampai dewasa. Konsentrasi utama Toko Buku Nusantara adalah para pelajar sekolah dan mahasiswa, khususnya dalam hal pembelian secara eceran. Namun tidak menutup kemungkinan untuk pembelian secara grosir.

2.2.6. Informasi Karakteristik Konsumen a. Demografis

Target utama dari Toko Buku Nusantara adalah sebagian golongan masyarakat, dari kelas menengah bawah sampai kelas mengengah. Dengan rentan usia antara 6 – 18 tahun, yaitu mulai dari anak-anak hingga remaja. Profesi target utama Toko Buku Nusantara sebagai pelajar sekolah dan mahasiswa, baik laki-laki atau perempuan.

b. Geografis

Dari segi geografis, target utama Toko Buku Nusantara mencakup seluruh masyarakat Bojonegoro.

c. Psikografis

Target utama Toko Buku Nusantara adalah para pelajar sekolah dan mahasiswa yang membutuhkan kehadiran buku untuk menunjang proses belajar dan

(16)

mengajar mereka di sekolah atau perguruan tinggi, serta memiliki keinginan yang tinggi untuk mencari ilmu , menambah wawasan, dan memperluas pengetahuan. d. Behaviour

Behaviour atau disebut juga sikap/tingkah laku dari target utama Toko Buku Nusantara adalah individu yang suka membaca (buku/novel/berita), menulis (cerita/lagu/puisi), dan belajar.

2.2.7. Informasi Kompetitor 1. Toko Buku Togamas

a. Nama Perusahaan : Toko Buku Togamas

b. Alamat : Jl. Panglima Sudirman, No.119, Kauman Bojonegoro c. Telefon : (0353) 880886

d. Logo Perusahaan :

Gambar 2.6. Logo Toko Buku Togamas Sumber : http://togamas.co.id/

2. Toko Buku Sumber Agung

a. Nama Perusahaan : Toko Buku Sumber Agung b. Alamat : Jl. AKBP M Suroko, Bojonegoro c. Telefon : (0353) 881096

(17)

Gambar 2.7. Logo Toko Buku Sumber Agung

Berikut adalah tabel SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) dari Toko Buku Nusantara dan kedua pesaingnya (Toko Buku Togamas dan Toko Buku Sumber Agung):

Tabel 2.3. SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) Toko Buku Nusantara Bojonegoro

Strength - Buku pelajaran TK-PT lengkap, karena jenis buku

dan penerbit lebih beragam.

- Buku karya penulis lokal Bojonegoro lengkap. - Jasa Antar (delivery) dan order by request - Harga lebih murah (10% - 20%).

Contohnya: Detik-detik SMP (4 buah buku dalam 1 paket pembelian) harga awal Rp 90.000,00 diskon 15% menjadi Rp 76.500,00.

- Promosi: Radio Ad (Madani FM), sponsor Olimpiade, pameran (Mizan), facebook, majalah (Refleksi News), spanduk.

Weakness - Tidak ada logo beserta aplikasinya.

(18)

lama dibandingkan sistem penjualan komputer. - Tidak ada petunjuk pada setiap jenis buku.

Opportunity - Perekonomian masyarakat Bojonegoro meningkat,

membuat kemampuan/daya beli akan buku turut meningkat.

- Ujian Nasional (UN) tahun pelajaran 2013/2014 di Kabupaten Bojonegoro akan diikuti sebanyak 31.657 siswa. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 1 persen dibandingkan tahun lalu (“Jumlah peserta UN di Bojonegoro 31.657 Siswa”, 2014).

Threat - Pesatnya perkembangan industri buku, sehingga

banyak muncul toko buku baru.

- Penerbit menjual buku pelajaran langsung pada sekolah, tanpa perantara toko buku.

Tabel 2.4. SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) Toko Buku Togamas Bojonegoro

Strength - Logo beserta aplikasi (seragam).

- Penjualan online melalui website. - Penjualan memakai sistem komputer.

- Free pemasangan sampul setiap pembelian buku. - Adanya petunjuk pada setiap jenis buku.

Weakness - Harga lebih mahal (diskon 10% - 15%).

Contohnya: Detik-detik SMP (4 buah buku dalam 1 paket pembelian) harga awal Rp 90.000,00 diskon 10% menjadi Rp 81.000,00.

- Buku pelajaran kurang lengkap (sekolah dasar-perguruan tinggi).

(19)

Bojonegoro.

- Promosi kurang lengkap: brosur, spanduk, facebook, pameran.

Opportunity - Perekonomian masyarakat Bojonegoro meningkat,

membuat kemampuan/daya beli akan buku turut meningkat.

- Ujian Nasional (UN) tahun pelajaran 2013/2014 di Kabupaten Bojonegoro akan diikuti sebanyak 31.657 siswa. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 1 persen dibandingkan tahun lalu (“Jumlah peserta UN di Bojonegoro 31.657 Siswa”, 2014) .

Threat - Pesatnya perkembangan industri buku, sehingga

banyak muncul toko buku baru.

- Penerbit menjual buku pelajaran langsung pada sekolah, tanpa perantara toko buku.

Tabel 2.5. SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) Toko Buku Sumber Agung Bojonegoro

Strength - Logo beserta aplikasi (nota).

- Penjualan memakai sistem komputer.

- Penjualan dilengkapi dengan jasa fotocopi dan percetakan.

Weakness - Harga relatif mahal (tanpa diskon).

Contohnya: Detik-detik SMP (4 buah buku dalam 1 paket pembelian) harga Rp 90.000,00 net.

- Buku pelajaran kurang lengkap (sekolah dasar – sekolah menengah atas).

- Tidak tersedia buku-buku karya penulis lokal Bojonegoro.

(20)

- Promosi: brosur, pameran.

Opportunity - Perekonomian masyarakat Bojonegoro meningkat,

membuat kemampuan/daya beli akan buku turut meningkat.

- Ujian Nasional (UN) tahun pelajaran 2013/2014 di Kabupaten Bojonegoro akan diikuti sebanyak 31.657 siswa. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 1 persen dibandingkan tahun lalu (“Jumlah peserta UN di Bojonegoro 31.657 Siswa”, 2014).

Threat - Pesatnya perkembangan industri buku, sehingga

banyak muncul toko buku baru.

- Penerbit menjual buku pelajaran langsung pada sekolah, tanpa perantara toko buku.

2.2.8. Program Pengembangan Perusahaan 5 Tahun Mendatang

Program Pengembangan yang telah direncanakan dan ingin diwujudkan oleh Toko Buku Nusantara Bojonegoro pada 5 tahun mendatang antara lain:

1. Menambah jumlah buku, sebesar 10% dari jumlah judul buku pada tahun 2015. Jumlah item pada tahun 2015 sekitar 3000 judul buku.

2. Renovasi Toko Buku Nusantara menjadi 2 lantai dengan luas yang sama seperti tahun 2015 (200 meter persegi).

3. Memperbaiki interior (penataan buku) dan sistem pembayaran menggunakan barcode dan mesin komputer.

4. Mengembangkan penjualan Toko Buku Nusantara secara online melalui website.

2.2.9. Citra Perusahaan

Citra Toko Buku Nusantara yang didapatkan dari hasil wawancara dengan beberapa masyarakat Bojonegoro adalah:

(21)

1. Nyaman untuk membeli di Toko Buku Nusantara, karena anjuran Orang Tua. Sehubungan dengan waktu berdirinya Toko Buku Nusantara yang cukup lama.

2. Pelayanan yang baik dan ramah.

3. Harga buku yang murah dan terjangkau.

2.3. Tinjauan Permasalahan

Permasalahan yang dihadapai Toko Buku Nusantara adalah tidak adanya wujud identitas perusahaan yang sesuai dengan karakteristik, visi/misi, dan citra atau image dari Toko Buku Nusantara. Sehingga dapat menimbulkan salah persepsi oleh khalayak masyarakat. Faktor biaya adalah kendala utama bagi Toko Buku Nusantara untuk menciptakan dan melengkapi seluruh aplikasi corporate identity. Karena biaya yang harus dikeluarkan relatif tinggi untuk mendesain logo beserta aplikasinya.

Berbeda dengan pesaingnya (Toko Buku Togamas dan Toko Buku Sumber Agung) yang telah memiliki identitas perusahaan, sehingga lebih mudah dibedakan dengan kompetitor lainnya. Serta melalui logo tersebut, tercipta citra positif dalam benak masyarakat yang dapat membuat masyarakat memutuskan untuk melakukan pembelian. Contohnya: Toko Buku Togamas merupakan toko buku diskon, yang menawarkan harga murah. Toko Buku Sumber Agung merupakan toko buku yang menyediakan jasa fotocopi dan percetakan.

2.4. Analisis Positioning Perusahaan

Toko Buku Nusantara berusaha menjadi toko buku terdepan di Bojonegoro, dengan menawarkan kelengkapan produk dan harga yang murah sebagai sebuah pembeda dari pesaingnya, khususnya pada buku pelajaran sekolah (TK, SD, SMP, SMA, PT). Namun Toko Buku Nusantara juga berupaya melengkapi penjualannya dengan berbagai jenis buku lain, seperti buku umum, sejarah, Agama, fiksi, mainan edukasi, dan peralatan tulis sekolah. Serta menjual buku karya para penulis asli Bojonegoro, yang secara tidak langsung membanggakan nama Bojonegoro.

(22)

Gambar 2.8. Koleksi buku sejarah

(23)

Gambar 2.10. Koleksi buku karya penulis Bojonegoro

2.5. Analisis Data

Pelayanan yang terbaik diberikan oleh Toko Buku Nusantara melalui sapa ramah setiap karyawan ketika konsumen datang ke Toko Buku Nusantara, selain sapa ramah, para karyawan juga siap membantu setiap konsumen untuk menemukan jenis buku atau peralatan tulis sekolah yang hendak dibeli. Selain pelayanan tersebut, Toko Buku Nusantara menyediakan berbagai fasilitas untuk menunjang kenyamanan para konsumen, yaitu lahan parkir yang luas, label harga pada setiap produk yang memudahkan konsumen untuk mengetahui harga secara langsung, televisi, kipas angin, dan jasa antar barang atau disebut delivery.

Sebagai wujud dari upayanya untuk menjadi toko buku yang terlengkap di Bojonegoro, Toko Buku Nusantara menawarkan jasa khusus apabila buku yang hendak dibeli oleh konsumen tidak tersedia, maka Toko Buku Nusantara bersedia

(24)

membantu konsumen untuk melakukan pencarian. Dengan syarat judul, nama pengarang, dan tahun terbit yang jelas, Toko Buku Nusantara memberikan kurun waktu 7 hari atau 1 minggu untuk melakukan pencarian. Apabila ditemukan buku yang sesuai dengan kriteria dari konsumen, maka Toko Buku Nusantara akan menghubungi konsumen. Tetapi jika terjadi hal sebaliknya, maka Toko Buku Nusantara akan melakukan konfirmasi dengan konsumen dan menghentikan pencarian. Fasilitas ini dapat disebut juga dengan order by request, yang pastinya memudahkan dan menguntungkan konsumen.

2.6. Kesimpulan

Strategi khusus dibutuhkan oleh Toko Buku Nusantara untuk menghadapi persaingan yang timbul di dalam industri buku di Bojonegoro. Strategi khusus tersebut adalah meningkatkan citra atau image Toko Buku Nusantara meliputi keunggulannya yang tidak dimiliki kedua pesaingnya (Toko Buku Togamas dan Toko Buku Analisa). Keunggulan Toko Buku Nusantara antara lain:

1. Kelengkapan produk, terutama buku pelajaran sekolah dari tingkat TK sampai dengan Perguruan Tinggi (PT).

2. Diskon yang cukup tinggi, membuat harga buku di Toko Buku Nusantara menjadi lebih murah dan terjangkau.

3. Upaya Toko Buku Nusantara untuk memperkenalkan para penulis asli Bojonegoro kepada konsumen, yang secara tidak langsung membanggakan nama Bojonegoro.

Citra atau image menjadi sebuah strategi khusus yang harus dimiliki Toko Buku Nusantara, sebab Brand Image dapat dibuat sebagai tujuan didalam strategi perusahaan, yaitu menarik minat konsumen. Brand Image dapat menjadi suatu dasar dalam bersaing dengan brand produk lain yang sejenis yang dihasilkan oleh pesaing, artinya Toko Buku Nusantara dapat menggunakan Brand Image sebagai dasar untuk bersaing dengan Toko Buku Togamas dan Toko Buku Analisa. Serta membantu memperbaharui penjualan suatu brand (Rangkuti 2004:17).

(25)

2.7. Usulan Pemecahan Masalah

Citra atau image dari Toko Buku Nusantara yang mencerminkan keunggulannya dapat dibangun dengan menciptakan sebuah corporate identity atau logo beserta aplikasinya. Karena identitas perusahaan merupakan bentuk visual dan ekspresi grafis dari citra atau image suatu perusahaan, yang diciptakan melalui suatu rancangan desain khusus yang berkenaan dengan perusahaan yang bersangkutan secara fisik. Selain itu identitas perusahaan adalah suatu cara yang memungkinkan suatu perusahaan dikenal dan dibedakan dari perusahaan lainnya, memiliki elemen utama meliputi warna atau bentuk bangunan, atribut, slogan, sampai dengan seragam yang semuanya merupakan pengaplikasian dari logo perusahaan.

Serta sesuai fungsi logo sebagai identitas perusahaan, simbol citra, kualitas, kredibilitas, dan bonafiditas sebuah perusahaan. Logo dan Brand Image adalah dua hal yang berbeda. Keduanya sama-sama tidak bisa bekerja efektif tanpa dukungan satu sama lain. Brand Image membutuhkan logo sebagai representasi utama dalam membangun citra perusahaan. Sebaliknya, logo membutuhkan brand image untuk mencapai fungsinya melalui bentuk bentuk yang lebih spesifik dalam membangun citra positif kepada konsumen. Dengan adanya corporate identity, pengenalan konsumen akan perusahaan akan bertambah. Melalui pengenalan tersebut akan timbul kepercayaan konsumen, sehingga citra atau image yang hendak ditampilkan akan melekat dibenak konsumen, yang memungkinkan konsumen untuk melakukan pembelian.

Gambar

Gambar 2.1. Toko Buku Nusantara Bojonegoro
Gambar 2.2. Foto pemilik dan sebagian staf Toko Buku Nusantara
Gambar 2.4. Koleksi buku fiksi
Tabel 2.1. Jenis Buku pada Toko Buku Nusantara  Buku Pelajaran TK (Taman Kanak-Kanak)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa penanaman tomat menggunakan kompos kotoran sapi dan paitan berpengaruh nyata pada jumlah daun, jumlah bunga, jumlah buah,

a) Perilaku keberagamaan anak tunalaras dalam kesehariannya belum menunjukkan kesesuaian dengan ajaran agama. Seperti ketika dengan guru kurang sopan, selain itu anak

mengembangkan produk koperasi, dari analisa kelemahan pengelola koperasi KBIH Uswah akan meningkatkan kualitas produk sehingga nasabah merasa nyaman untuk menjadi anggota,

PENGGUNAAN AIR KELAPA MUDA DAN MADU TERHADAP KUALITAS SPERMA IKAN MAS (Cyprinus carpio) SELAMA MASA PENYIMPANAN THE USE OF COCONUT WATER AND HONEY AGAINST QUALITY OF.. GOLD FISH

[r]

Motivator; guru harus dapat merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta

At all "water-filled window" construction with water thickness of 5 mm in window type-2, and type-5, the water will be difficult to reach the saturation point calorific,

Yayasan Pendidikan Sudirman Semarang berupaya untuk terus merintis peningkatan mutu kualitas dan kuantitas pendidikannya yang didasari dengan dasar kependidikan yang