• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK STATIS DI KELAS IX SEMESTER I SMP SWASTA GKPI PADAN BULAN MEDAN TA 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK STATIS DI KELAS IX SEMESTER I SMP SWASTA GKPI PADAN BULAN MEDAN TA 2012/2013."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK STATIS DI KELAS IX SEMESTER I SMP SWASTA GKPI

PADANG BULAN MEDAN T.A. 2012/2013

Oleh:

Magdalena Manullang NIM 409621006

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Hasil

Belajar Siswa Pada Materi Listrik Statis di Kelas IX Semester I SMP Swasta GKPI Padang Bulan Medan T.A. 2012/2013. Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Nurdin Bukit, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan proposal sampai akhir penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dr. Mariati P. Simanjuntak, M.Si., selaku dosen pembanding I, Bapak Drs. Rahmatsyah, M.Si., selaku dosen pembanding II, dan Bapak Drs. Manter Sihotang selaku dosen pembanding III. Ucapan terimakasih juga kepada Bapak Drs. Makmur Sirait, M.Si., selaku dosen pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak Ibu dosen beserta staf pegawai jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Serta Bapak Jekson Gaja, S.Pd selaku Plt. kepala sekolah SMP Swasta GKPI Padang Bulan Medan yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian.

Teristimewa penulis sampaikan kepada ayahanda Pdt. R. Manullang dan

Ibunda tercinta R. Simanjuntak (Alm), abangku Romso Maralim Manullang, Doli Ongmen Manullang dan kakakku Susi Lilis Suryani Manullang dan Herna

(4)

Mamperianto Siboro, Sinemaso Manik) dan masih banyak lagi yang belum disebutkan disini yang telah memberikan dukungan kepada penulis.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi, maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan Skripsi ini. Kiranya skripsi ini

bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Juli 2012 Penulis

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 4

1.3 Batasan Masalah 5

1.4 Rumusan Masalah 5

1.5 Tujuan Penelitian 5

1.6 Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1 Kerangka Teoritis 7

2.1.1 Defenisi Belajar 7

2.1.2 Hasil Belajar 8

2.1.3 Pembelajaran Kooperatif 9

2.1.4 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif 12 2.1.5 Beberapa Tipe Dalam Pembelajaran Kooperatif 12 2.1.6 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 14

2.1.7 Model Pembelajaran Konvensional 17

2.2 Materi Listrik Statis 18

2.2.1 Muatan Listrik 18

2.2.2 Hukum Coulomb 21

2.2.3 Medan Listrik 21

2.2.4 Elektroskop 22

2.2.5 Manfaat dan Bahaya Listrik Statis 23

2.3 Kerangka Konseptual 23

2.4 Hipotesis Penelitian 24

BAB III METODE PENELITIAN 25

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 25

3.2 Populasi dan Sampel 25

3.2.1 Populasi 25

3.2.2 Sampel 25

3.3 Variabel Penelitian 25

(6)

3.3.2 Variabel Terikat 25

3.4 Metode dan Desain Penelitian 25

3.4.1 Metode Penelitian 25

3.4.2 Desain Penelitian 26

3.5 Instrumen Penelitian 26

3.5.1 Validitas Tes 27

3.5.2 Reliabilitas Tes 28

3.5.3 Tingkat Kesukaran Tes 29

3.5.4 Daya Beda Tes 29

3.6 Prosedur Penelitian 30

3.7 Analisis Data 31

3.7.1 Uji Normalitas 31

3.7.2 Uji Homogenitas 32

3.7.3 Uji Hipotesis 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33

4.1 Pengolahan dan Analisa Data 33

4.2 Pengujian Analisa Data 35

4.2.1 Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku 35

4.2.2 Uji Normalitas Data 35

4.2.3 Uji Homogenitas Data 35

4.2.4 Uji Hipotesis Penelitian 36

4.2.5 Observasi 37

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 41

5.1 Kesimpulan 41

5.2 Saran 41

DAFTAR PUSTAKA 43

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tahapan pembelajaran kooperatif 12

Tabel 2.2 Muatan listrik yang dihasilkan beberapa muatan 19

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 26

Tabel 3.2 Kriteria dan Persentase Nilai 27

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Model Atom 18

Gambar 2.2 (a) atom netral 29

(b) atom bermuatan negatif (c) atom bermuatan positif

Gambar 2.3 Memberi muatan dengan cara menggosok 20 Gambar 2.4 Memberi muatan dengan cara induksi 20 Gambar 2.5 Gaya interaksi antar dua muatan 21

Gambar 2.6 (a) arah gaya listrik 21

(b) garis gaya listrik antara dua muatan

Gambar 2.7 Elektroskop dan cara kerjanya 22

Gambar 4.1 Diagram batang data pretes dan postes kelas eksperimen

(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, dimana kualitas sumber daya manusia tersebut bergantung pada kualitas

pendidikan. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pengembangan semua potensi, kecakapan, serta karakteristik sumber daya manusia kearah positif baik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya. Pelaksanaan pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar di kelas. Proses belajar mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Sumber daya manusia yang berpendidikan akan mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), sebaliknya jika kemampuan sumber daya manusia rendah, maka manusia tidak akan mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat akhir-akhir ini.

Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah maupun praktisi pendidikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti dari usaha pemerintah dalam melakukan inovasi seperti perubahan kurikulum, penataan guru dan dosen, memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan, penggunaan metode, model, dan pendekatan mengajar, juga pelaksanaan penelitian. Kesemuanya dilakukan dalam upaya untuk memperbaiki pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah yang pada akhirnya diharapkan meningkatkan hasil belajar siswa (Turnip, 2007).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMP Swasta GKPI Padang Bulan Medan dengan melakukan wawancara kepada guru bidang studi

(10)

dilaporkan merupakan penilaian tugas pribadi, kehadiran siswa, dan disiplin siswa. Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata siswa pada pembelajaran fisika masih tergolong rendah. Hal ini relevan dengan data yang diperoleh dari instrumen angket yang disebarkan kepada 35 siswa diperoleh bahwa 62,86 % siswa mengatakan fisika sulit dan kurang menarik, 28,57 % siswa mengatakan fisika tidak terlalu sulit tapi kurang menarik dan 8,57 % siswa

mengatakan fisika menarik dan menyenangkan.

Rendahnya hasil belajar siswa berdasarkan hasil wawancara guru fisika tersebut disebabkan oleh: (1) Model pembelajaran fisika kurang bervariasi (model konvensinal), dimana proses belajar mengajar yang dilakukan terpusat pada guru (teacher centered), dengan urutan menjelaskan, memberi contoh, latihan dan penugasan. Variasi metode pembelajaran yang diberikan guru tidak disesuaikan berdasarkan karakteristik materi pelajaran yang diajarkan. (2) Guru jarang sekali memberikan kesempatan kepada siswa untuk berintraksi dengan teman sejawat atau dengan guru dalam upaya mengembangkan pengetahuan siswa yang menyebabkan mereka menjadi pasif dan sulit untuk memahami dan menguasai materi pelajaran, sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa tidak maksimal.

Berdasarkan pemaparan masalah-masalah tersebut, salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh guru untuk memperbaikinya adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang tepat, yang dapat melibatkan siswa secara aktif sehingga siswa belajar dengan suasana yang menyenangkan. Model pembelajaran tersebut salah satunya model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang melatih siswa agar mampu berpikir dan bekerja secara kelompok, berdiskusi untuk memecahkan suatu

permasalahan dan selanjutnya bertanggung jawab untuk melaporkan jawabannya kepada anggota kelompok yang lain.

Ada beberapa tipe yang dapat diterapkan dalam model pembelajaran kooperatif, antara lain: 1) Student Team Achievement Divisions (STAD); 2) Jigsaw; 3) Group investigation (GI); dan 4) Struktural yang meliputi Think Pair

Share (TPS), dan Numbered Head Together (NHT). Dalam penelitian ini peneliti

(11)

kooperatif tipe NHT yaitu 1) setiap siswa menjadi siap semua; 2) dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh; 3) siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.

Model pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan model pembelajaran yang dikembangkan oleh Kagan (Lie, 2004). Dengan menerapkan model pembelajaran ini maka dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling

memberikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu, model ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sesama mereka. Model ini dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik. Dan dengan model ini, dapat memudahkan pembagian tugas. Siswa belajar melaksanakan tanggung jawab pribadinya dalam saling keterkaitan dengan rekan-rekan kelompoknya. Dengan adanya sistem penomoran pada tipe NHT, siswa berusaha memahami setiap materi yang diajarkan dan bertanggung jawab atas nomor anggotanya masing-masing. Dengan pemilihan model ini, diharapkan pembelajaran yang terjadi dapat lebih bermakna dan memberi kesan yang kuat kepada siswa.

Penelitian sebelumnya tentang model kooperatif tipe NHT yang dilakukan oleh Juniarti (2006) menunjukan bahwa nilai rata-rata siswa di kelas eksperimen meningkat dari 47,5 menjadi 74,75. Hasil belajar meningkat dari kategori kurang baik menjadi baik dengan besar persentase peningkatan sebesar 36,45%. Penelitian yang dilakukan oleh Sitanggang (2008) diperoleh hasil pembelajaran kooperatif tipe NHT cukup baik, dimana nilai rata-rata siswa dikelas eksperimen meningkat dari 41,7 menjadi 72,3. Hal ini memperlihatkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat lebih meningkatkan hasil belajar siswa

dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Dari penelitian Maya (2009) diperoleh rata-rata hasil belajar siswa di kelas eksperimen meningkat dari 41,87

menjadi 67,00.

(12)

tersebut. Seperti Juniarti (2006), kelemahannya adalah pengalokasian waktu yang kurang efisien dan selain itu saat pembagian kelompok situasi tidak kondusif. Sitanggang (2008) kelemahannya tidak menciptakan keakraban di dalam kelas terlebih dahulu agar siswa aktif dalam pembelajaran. Maya (2009) kelemahanya pada alokasi waktu pada penomoran, dan kurangnya variasi metode pembelajaran yang digunakan dalam model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kelemahan pada penelitian sebelumnya adalah peneliti akan lebih mengoptimalkan alokasi waktu untuk setiap tahap pembelajaran yang sudah ditetapkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, sehingga alokasi waktu untuk setiap tahap pembelajaran efisien. Pada Fase penomoran, siswa tidak hanya ditunjuk tetapi juga diberikan nomor yang kemudian ditempelkan pada seragam mereka sehingga memudahkan guru pada saat pemanggilan guru dapat mengefektifkan waktu yang digunakan. Selain itu penulis juga akan melakukan sedikit variasi model pembelajaran yang digunakan dalam model pembelajaran kooperatif tipe NHT serta menerapkan pola kompetisi antar kelompok guna memberikan motivasi belajar kepada siswa dengan memberikan penghargaan serta menciptakan suasana keakraban di dalam kelas terlebih dahulu agar siswa aktif dalam pembelajaran.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian diberi judul

“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Listrik Statis Kelas IX SMP Swasta GKPI Padang Bulan Medan T.A. 2012/2013”.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka permasalahan pada penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1) Hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika masih rendah. 2) Kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran.

(13)

1.3. Batasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan maka masalah dalam penelitian ini dibatasi hanya pada masalah-masalah berikut:

1) Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe NHT untuk kelas eksperimen dan model konvensional untuk kelas kontrol pada materi Listrik Statis.

2) Objek yang diteliti adalah siswa kelas IX SMP Swasta GKPI Padang Bulan Medan T.A. 2012/2013.

1.4. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1) Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan model kooperatif tipe NHT pada materi Listrik Statis di kelas IX semester I SMP swasta GKPI Padang Bulan Medan ?

2) Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional pada materi Listrik Statis di kelas IX semester I SMP swasta GKPI Padang Bulan Medan ?

3) Apakah ada Pengaruh hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan pembelajaran konvensional pada materi Listrik Statis di kelas IX semester I SMP swasta GKPI Padang Bulan Medan T.A. 2012/2013?

4) Bagaimanakah aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menerapkan

(14)

2) Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menerapkan model pembelajaran konvensional pada materi Listrik Statis di kelas IX semester 1 SMP swasta GKPI Padang Bulan Medan.

3) Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar dengan menerapkan model kooperatif tipe NHT dengan pembelajaran konvensional pada materi Listrik Statis di kelas IX

semester I SMP swasta GKPI Padang Bulan Medan T.A. 2012/2013. 4) Untuk mengetahui bagaimana aktifitas siswa selama proses pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe NHT.

1.6. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang akan di dapatkan dari penelitian ini, diantaranya: 1) Sebagai bahan masukan dan bekal ilmu pengetahuan bagi peneliti dalam

mengajar fisika di masa yang akan datang.

2) Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi guru untuk menerapkan model pembelajaran tipe NHT dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

(15)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Hasil belajar siswa yang diberi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi Listrik Statis di kelas IX SMP Swasta GKPI Padang

Bulan Medan T.A. 2012/2013 sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 40,71 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 74,57.

2. Hasil belajar siswa yang diberi penerapan model pembelajaran konvensional pada materi Listrik Statis di kelas IX SMP Swasta GKPI Padang Bulan Medan T.A. 2012/2013 sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 40,86 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata-rata-rata postes siswa sebesar 64,57

3. Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi Listrik Statis di kelas IX SMP Swasta GKPI Padang Bulan Medan T.A. 2012/2013 dengan thitung > ttabel = 4,51 > 1,668 pada taraf siginifikansi α =

0,05.

(16)

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang Model Pembelajaran NHT. Ada baiknya memberikan motivasi terlebih dahulu kepada siswa yang akan mempresentasekan hasil diskusi untuk

meningkatkan rasa percaya diri pada siswa tersebut karena dengan kooperatif tipe NHT tidak semuanya siswa siap untuk mempresentasekan hasil diskusi ketika nomor anggotanya dipanggil oleh guru.

2. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan lebih memperhatikan penggunaan waktu di dalam pembelajaran untuk setiap fase dalam NHT karena pada kooperatif tipe NHT memerlukan waktu yang banyak khususnya ketika siswa mempresentase hasil diskusi.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Intisari Fisika. Penerbit Pustaka Sandro Jaya, Jakarta.

Abdullah, M., (2006), IPA Fisika 2 SMP dan MTs untuk Kelas VIII, Penerbit Esis, Jakarta.

Abdurahman, M., (2003), Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2010), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA Unimed.

Hamalik, Oemar., (2009), Proses Belajar Mengajar, Bandung: Bumi Aksara

Giancoli, D.C., (2001), Fisika jilid 2, Erlangga, Jakarta

Isjoni., (2009). Cooperative Learning, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Kanginan, M., (2007), IPA Fisika Untuk SMP Kelas VIII, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Lie, A., (2008). Cooperatif Learning Mempraktikkan Cooperatif Learning DiRuang Ruang Kelas, Penerbit PT,Grasindo, Jakarta.

Mangunwiyoto Harjono, W., (2007), Pokok – pokok Fisika SMP untuk Kelas VIII, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Prasodjo, Budi., (2005). Teori dan Aplikasi Fisika, Penerbit Yudhistira, Bogor.

Sanjaya, Wina., (2008). Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Prenada Media: Jakarta.

Sanjaya, Wina., (2006), Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan KTSP. Jakarta: Kencana

Sari, Maya., (2009). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya di Kelas VII Semester I SMP Negeri 2 Tanjung Pura T. P. 2010 / 2011., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

(18)

Sudjana., (2002). Evaluasi Statistika. Tarsito, Bandung.

Sukardi., (2003), Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Sugiyono., (2004). Metode Penelitian Pendidikan, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Suprijono, A., (2009), Cooperative Learning, Penerbit Pustaka Belajar, Surabaya.

Sitanggang., (2008), Pengaruh Model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok kalor di kelas VII semester I SMP Negeri 1 Batang Kuis T.A. 2009/2010., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti juga berterimakasih bagi dosen pembimbing dan dosen-dosen pengajar yang dari awal memberika ide dan dukungan dalam penyusunan skripsi Maskulinitas Pemimpin Perempuan

Sehubungan dengan telah berakhirnya masa sanggah terhadap Pengumuman Pemenang Seleksi Sederhana Nomor : 602.1/08/PK16/POKJA-DINKES/STG/X/2015, tanggal 12 Oktober 2015 untuk paket

Pada hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti pada kedelapan bank bank umum swasta nasional yang go public yang meliputi: bank BCA, bank Lippo, bank Niaga, bank Danamon, bank

Fase- fase yang terbentuk pada lapisan IMC tersebut berpengaruh terhadap waktu yang optimal dalam perendaman baja pada aluminium cair yaitu 10 sampai 20 menit.. Kata kunci

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Untuk mendeskripsikan jenis tuturan imperatif yang digunakan dalam komunikasi antara penjual handphone dengan pembeli di

Hubungan antara penggunaan metode mengajar, pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dan pengalaman mengajar guru dengan tingkat motivasi beiajar geografi siswa SMA Negeri di

Pengembangan teknologi perlakuan karantina perlu dilakukan untuk mengeliminasi OPTK yang terbawa umbi sekaligus menghilangkan daya tumbuh (devitalisasi) umbi bawang

Peningkatan belanja modal dan efisiensi belanja barang untuk mendukung belanja produktif dalam rangka pembangunan infrastruktur untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan