• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT. BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT. BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT. BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT. BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

PT. BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT. BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN KEMBALI) (TIDAK DIAUDIT)/

FOR NINE MONTHS PERIOD ENDED SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (RESTATED) (UNAUDITED)

(2)

SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS’ STATEMENT LETTER

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan kembali) (Tidak Diaudit) serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal tersebut

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - As of September 30, 2010 and 2009 (Restated) (Unaudited) and for nine months period ended

Neraca Konsolidasian 1 Consolidated Balance Sheets

Laporan Laba Rugi Konsolidasian 3 Consolidated Statements of Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4 Consolidated Statements of Changes in Equity

Laporan Arus Kas Konsolidasian 5 Consolidated Statements of Cash Flows

Catatan Atas Laporan Keuangan

(3)
(4)

30 September 2010/ September 30, 2010 Catatan/ 30 September 2009/ September 30, 2009 (Disajikan kembali/ Restated) (Tidak Diaudit/ Unaudited)

Notes (Tidak Diaudit/ Unaudited)

Rp Rp

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan setara kas 212.637 3g,4 96.461 Cash and cash equivalents

Piutang usaha Trade accounts receivable

Pihak ketiga - setelah dikurangi Third parties - net of

penyisihan piutang ragu-ragu sebesar allowance for doubtful accounts

Rp. 11.190 per 30 September 2010 of Rp. 11,190 as of September 30, 2010

dan Rp. 4.201 per 30 September 2009 155.438 3i,5,32 182.049 and Rp. 4,201 as of September 30, 2009 Pihak hubungan istimewa 236 2.524 Related parties

Piutang lain-lain Other accounts receivable

Pihak hubungan istimewa - setelah dikurangi Related parties - net of allowance for

penyisihan piutang ragu-ragu sebesar nihil doubtful accounts

per 30 September 2010 dan 2009 - 3e,3i,6 328 of nil as of September 30, 2010 and 2009 Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan Third parties - net of allowance for doubtful

piutang ragu-ragu sebesar Rp. 31.128 accounts of Rp. 31,128

Per 30 September 2010 dan 2009 307 3i,7 27.794 as of September 30, 2010 and 2009

Persediaan - setelah dikurangi penyisihan Inventories - net of allowance

penurunan nilai persediaan sebesar for decline in value of

Rp. 51.235 per 30 September 2010 dan Rp. 51,235 as of September 30, 2010 and

Rp. 5.622 per 30 September 2009 2.335.780 3j,8 2.709.853 Rp. 5,622 as of September 30, 2009 Pajak dibayar dimuka 141.315 3u,9 113.497 Prepaid taxes Biaya dibayar dimuka 27.340 3k 32.325 Prepaid expenses Uang muka pembelian 70.232 19.382 Advance payment Jumlah Aset Lancar 2.943.285 3.184.213 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Piutang hubungan istimewa - setelah Accounts receivable from related parties

dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu net of allowance for doubtful accounts of

sebesar Rp. 12.395 Rp. 12,395 as

per 30 September 2010 dan 2009 - 3e,3i,10,32 - of September 30, 2010 and 2009 Uang muka pembelian aset tetap 27.046 195.798 Advance payment for property and equipment Aset pajak tangguhan 116.180 3u,30 88.521 Deferred tax assets

Aset tetap - setelah dikurangi Property and equipment - net of

akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation of

Rp. 500.392 per 30 September 2010 dan Rp. 500,392 as of September 30, 2010 and Rp.517.094 per 30 September 2009 1.644.414 3l,11,38 1.490.943 Rp. 517,094 as of September 30, 2009 Klaim pengembalian pajak 56.140 12 12.636 Claims for tax refund Goodwill 22.256 3c,13 31.792 Goodwill Aset tersedia untuk dijual 34.461 3n,14 21.121 Assets held for sale Aset lainnya 5.861 15,38 3.719 Other assets Jumlah Aset Tidak Lancar 1.906.358 1.844.529 Total Non-current Assets

JUMLAH ASET 4.849.643 5.028.742 TOTAL ASSETS

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan The accompanying notes form an integral bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. part of these consolidated financial statements.

(5)

30 September 2010/ September 30, 2010 Catatan/ 30 September 2009/ September 30, 2009 (Disajikan kembali/ Restated) (Tidak Diaudit/ Unaudited)

Notes (Tidak Diaudit/ Unaudited)

Rp Rp

KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES

Hutang usaha 16 Trade accounts payable

Pihak hubungan istimewa 1.572 3e,33 8.582 Related parties Pihak ketiga 215.266 115.560 Third parties Hutang lain-lain 23.349 20.383 Other accounts payable Hutang pajak 510.760 3u,17 655.430 Taxes payable Biaya yang masih harus dibayar 416.570 3f,18 231.891 Accrued expenses Hutang bank 27.040 19 347.763 Bank loans

Hutang bank jangka panjang Current maturities of

yang jatuh tempo dalam satu tahun - 20 3.214 long-term bank loans Jumlah Kewajiban Lancar 1.194.557 1.382.824 Total Current Liabilities

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON-CURRENT LIABILITIES

Hutang bank jangka panjang Long-term

setelah dikurangi bagian yang bank loans - net of

jatuh tempo dalam satu tahun - 20 8.545 current maturity Hutang obligasi 1.347.063 3q,21 1.345.653 Bonds payable Kewajiban imbalan pasca kerja 172.593 22 175.664 Post~employment benefits Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 1.519.656 1.529.862 Total Non-current Liabilities

EKUITAS EQUITY

Modal saham - nilai nominal Rp 50 per saham Capital stock - Rp 50 par value per share Modal dasar - 21.546.000.000 saham Authorized Capital - 21,546,000,000 shares

Modal ditempatkan dan Issued and

disetor - 7.240.005.000 saham 362.000 23 336.656 fully paid - 7,240,005,000 shares Tambahan modal disetor 927.658 3s,23 638.736 Additional paid-in capital Selisih nilai transaksi restrukturisasi Difference in value of restructuring transactions antar entitas sepengendali (70.250) 3b,24 244.016 among entities under common control Saldo laba 916.022 896.649 Retained earnings Jumlah Ekuitas 2.135.430 2.116.056 Total Equity JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 4.849.643 5.028.742 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan The accompanying notes form an integral bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. part of these consolidated financial statements.

(6)

2009 (Sembilan Bulan/ Nine Months) (Disajikan kembali/ Restated) (Tidak Diaudit/ Unaudited) (Tidak Diaudit/ Unaudited) Rp Rp

PENJUALAN DAN PENDAPATAN BERSIH 6.583.758 3t,25 5.233.657 NET SALES AND REVENUES

BEBAN POKOK PENJUALAN DAN COST OF GOODS SOLD

BEBAN LANGSUNG (5.195.966) 3t,26 (4.216.424) AND DIRECT COSTS

LABA KOTOR 1.387.792 1.017.233 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES

Penjualan 531.209 3t,27 463.751 Selling

Umum dan administrasi 370.788 269.082 General and administrative

Jumlah Beban Usaha 901.997 732.833 Total Operating Expenses

LABA USAHA 485.795 284.400 INCOME FROM OPERATIONS

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 3t OTHER INCOME (EXPENSE)

Interest income on time deposits

Penghasilan bunga deposito dan jasa giro 5.036 4 4.310 and current accounts

Keuntungan (kerugian) atas penjualan aset tetap 17.770 3l,11 (8.572) Gain (loss) on sale of property and equipment

Keuntungan penjualan barang sisa 7.443 5.343 Gain on sale of scrap

Penghasilan sewa 1.689 1.073 Rent income

Keuntungan dari selisih kurs - bersih 1.608 3d 9.073 Gain on foreign exchange - net

Kerugian rokok rusak (15.464) (12.478) Loss on damaged cigarettes

Beban bunga dan keuangan (117.805) 28 (138.430) Interest and financial charges

Lain-lain-bersih (57.180) 29 (43.919) Others - net

Jumlah Beban Lain-lain (156.903) (183.599) Total Other Charges

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 328.892 100.801 INCOME BEFORE INCOME TAX

Beban Pajak Penghasilan (115.961) 3u,30 (119.879) Income Tax Expenses

LABA (RUGI) BERSIH 212.931 (19.078) NET INCOME (LOSS)

LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR/DILUSI 29,41 3v,31 (2,64) BASIC/DILUTED EARNINGS (EXPENSE) PER SHARE

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan The accompanying notes form an integral bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. part of these consolidated financial statements.

Catatan/ Notes 2010 (Sembilan

(7)

Selisih nilai transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali/ Tambahan Difference in value of Modal disetor/ modal disetor/ restructuring transactions

Catatan/ Paid-up Additional among entities under Saldo laba/ Jumlah Ekuitas/ Note Capital Stock Paid-in Capital common control Retained earnings Total Equity

Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo per 1 Januari 2010 336.656 638.736 244.016 703.091 1.922.499 Balance as of January 1, 2010 Penambahan saham baru 25.344 288.922 (314.266) - - Issuance of new shares Laba bersih masa berjalan - - - 212.931 212.931 Net income for the period Saldo per 30 September 2010 362.000 927.658 (70.250) 916.022 2.135.430 Balance as of September 30, 2010

(Tidak Diaudit) (Unaudited)

Selisih nilai transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali/ Tambahan Difference in value of Modal disetor/ modal disetor/ restructuring transactions

Catatan/ Paid-up Additional among entities under Saldo laba/ Jumlah Ekuitas/ Note Capital Stock Paid-in Capital common control Retained earnings Total Equity

Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo per 1 Januari 2009 336.656 638.736 250.669 909.074 2.135.135 Balance as of January 1, 2009

Penyesuaian atas selisih Adjustments on difference in value

transaksi restrukturisasi of restructuring transactions among

entitas sepengendali - - (6.653) 6.653 - entities under common control Laba bersih masa berjalan - - - (19.078) (19.078) Net income for the period

Disajikan kembali Restated

Saldo per 30 September 2009 336.656 638.736 244.016 896.649 2.116.056 Balance as of September 30, 2009

(Tidak Diaudit) (Unaudited)

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. which are an integral part of the consolidated financial statements.

(8)

Yang Berakhir s/d 30 September 2009 / Ended September 30, 2009 (Disajikan kembali/ Restated) (Tidak Diaudit/ Unaudited) (Tidak Diaudit/ Unaudited) Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan kas dari pelanggan 6.588.250 5.231.783 Cash receipts from customers

Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (5.705.637) (4.976.424) Cash paid to suppliers and employees

Kas dihasilkan dari operasi 882.613 255.359 Cash produced from operations

Penerimaan bunga 16.580 3.895 Interest received

Penerimaan dari penjualan produk sampingan 12.155 12.550 Receipts from sale of by-products Penerimaan pendapatan sewa transportasi 1.897 1.114 Receipts of transportation rental income

Penerimaan lain-lain 30.864 44.866 Other receipts

Pembayaran pajak (60.873) (104.531) Taxes paid

Pembayaran bunga dan beban keuangan (10.520) (27.121) Interest and financial charges paid Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk)

Aktivitas Operasi 872.717 186.132 Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Perolehan aset tetap (18.679) (46.995) Acquisitions of property and equipment

Hasil penjualan aset tetap 39.600 13.879 Proceeds from sale of property and equipment Uang muka pembelian aset tetap (116.141) (189.119) Advance for acquisition of property and equipment Pengurangan (penambahan) deposito berjangka yang

dibatasi penggunaannya - 32.300 Decrease (Increase) in restricted time deposits

Penarikan (penambahan) investasi - (1.470) Deduction (addition) investment

Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (95.220) (191.405) Net Cash Used in Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Kenaikan (penurunan) hutang bank (542.261) (3.542) Increase (decrease) bank loans

Pembayaran bunga Obligasi (105.340) (103.922) Bond interest payment

Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk)

Aktivitas Pendanaan (647.601) (107.464) Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH

SETARA KAS 129.896 (112.738) EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 84.311 213.437 BEGINNING OF PERIOD

Pengaruh perubahan kurs mata uang asing (1.570) (4.239) Effect of foreign exchange rate changes

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 212.637 96.461 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF PERIOD

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. which are an integral part of the consolidated financial statements.

Yang Berakhir s/d 30 September 2010 / Ended September

(9)

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information

P.T. Bentoel Internasional Investama, Tbk (Perusahaan), didirikan berdasarkan akta No. 247 tanggal 11 April 1987 dari Misahardi Wilamarta, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-1219.HT.01.01.Th.89 tanggal 4 Februari 1989 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 90 tanggal 10 Nopember 1989 Tambahan No. 2990/1989. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No. 28 tanggal 4 Desember 2009 dari Aulia Taufani, S. H., pengganti Sutjipto, S. H., notaris di Jakarta, sehubungan dengan penggabungan usaha. Akta perubahan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. AHU-60718.AH.01.02. Tahun 2009 tanggal 11 Desember 2009 dan bukti penerimaan pemberitahuan No. AHU-AH.01. 10-23076 tanggal 17 Desember 2009.

P.T. Bentoel Internasional Investama, Tbk (the Company), was established based on Deed No. 247 dated April 11, 1987 from Misahardi Wilamarta, S.H., notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision

Letter No. C2-1219.HT.01.01.Th.89 dated

February 4, 1989 and was published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 90 dated November 10, 1989, Supplement No. 2990/1989. The Company’s articles of association have been amended several times. The last ammendment based on the ammendment of Company’s article association meeting No. 28 dated December 4, 2009 of Aulia Taufani, S.H., substitute to Sutjipto, S.H., notary in Jakarta related to merger. This amendment have been approved by the Minister of Justice and Human Right of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-60718.AH.01.02. Tahun 2009 dated December 11, 2009 and notification letter No. AHU-AH.01. 10-23076 dated December 17, 2009.

Perusahaan berdomisili di Jakarta, dan kantor pusat beralamat di Plaza Bapindo, Citibank Tower Lantai 2, Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

The Company is domiciled in Jakarta, and its head office is located on the 2nd Floor of Citibank Tower, Plaza Bapindo, Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan antara lain adalah menjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum, industri dan jasa. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1989, yang pada saat itu bergerak dalam bidang industri rotan. Saat ini Perusahaan bertindak sebagai induk perusahaan (holding

company) dan distributor rokok. Jumlah karyawan

Perusahaan dan anak perusahaan masing-masing per 30 September 2010 dan 2009 sebanyak 20.871 dan 19.416 karyawan, dimana jumlah karyawan tetapnya sebanyak 5.787 dan 5.809 karyawan. Jumlah biaya karyawan sebesar Rp. 601.019 dan Rp. 399.646 masing-masing per 30 September 2010 dan 2009.

In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, the scope of its activities is to engage in general trading, manufacturing and services. The Company started commercial operations in 1989, and was previously engaged in manufacturing rattan products. At present, the Company acts as a holding company and cigarettes distributor. Total employees of the Company and its subsidiaries at September 30, 2010 and 2009 are 20,871 and 19,416 which total permanent employees are 5,787 and 5,809, respectively. Total salary expenses per 30 September 2010 and 2009 amounted Rp. 601.019 and Rp. 399,646 respectively.

Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The Company’s management at September 30,

(10)

30 September 2010/

September 30, 2010 30 September 2009/ September 30, 2009

Presiden Komisaris Djoko Moeljono Darjoto Setyawan President Commisioner

Komisaris John Youngson Moffat Frans Setiawan Widjaja Commisioner

Komisaris

Independen Rudy Rene de Ceuninck Van Capelle Harianto Mangkusasono Commisioner Independent

James Richard Suttie

Presiden Direktur Jeremy David Pike Nicolaas B. Tirtadinata President Director

Direktur Andre Willem Joubert Sun Alexander Yapeter Directors

Chrisdianto Tedja Widjaja Ginawati Wibowo

Heru Kuntjoro Chrisdianto Tedja Widjaja Heru Kuntjoro

Anggota komite audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The Company’s members of audit committee at September 30, 2010 and 2009 consisted of the following:

30 September 2010/

September30, 2010 30 September 2009/ September 30, 2009

Ketua James Richard Suttie Harianto Mangkusasono Chairman

Anggota Johanes Sutrisno Edwin Corpus Members

Subarto Zaini Suharta Tirtaatmadja b.Penggabungan usaha dengan PT BAT Indonesia

Tbk b.Merger with PT BAT Indonesia Tbk

Berdasarkan Akta No. 28 tanggal 4 Desember 2009 dari Aulia Taufani, S.H., pengganti Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham telah menyetujui untuk penggabungan usaha PT Bentoel Internasional Investama, Tbk (BINI) dan PT BAT Indonesia, Tbk (BATI), dimana BINI sebagai perusahaan hasil penggabungan dan BATI bubar demi hukum tanpa melalui proses likuidasi, efektif tanggal 1 Januari 2010.

Based on deed No. 28 dated December 4, 2009 of Aulia Taufani, S.H., substitute to Sutjipto, S.H., notary in Jakarta, the stockholders agreed to merger the business operation of PT Bentoel Internasional Investama, Tbk (BINI) and PT BAT Indonesia, Tbk (BATI), with BINI as the surviving entity while BATI is dissolved by law without the process of liquidation, effective on January 1, 2010.

Sehubungan dengan penggabungan, Perusahaan merubah anggaran dasarnya diantaranya meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp. 336.656 menjadi Rp. 362.000 yang terdiri atas 7.240.005.000 saham

In relation to the merger, the Company amended its articles of association, mainly to increase subscribe and paid up capital from Rp. 336,656 to Rp. 362,000 consisting of 7,240,005,000 shares.

c.Anak Perusahaan c.Consolidated Subsidiaries

Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham anak perusahaan berikut:

The Company has ownership interest of more than 50%, directly or indirectly, in the following subsidiaries:

(11)

Tahun Operasi Komersial/

Start of

30 September 2009/ Jenis usaha/ Commercial 30 September 2010/ September 30, 2009 Nature of Business Operations September 30, 2010 (Disajikan kembali/

Restated) (Tidak Diaudit/ (Diaudit/ Unaudited) Audited)

30 September 2010/30 September 2009/ Rp Rp

September 30, 2010 September 30, 2009 PT Lestariputra Wirasejati (LW) Manufaktur rokok/

dan anak perusahaan/and its subsidiaries Manufacturing of cigarettes 99,99% 99,99% 1995 537.874 305.035 Anak perusahaan LW/

Subsidiaries of LW

PT Bintang Boladunia (BBD) Manufaktur rokok/ 100% 100% 2001 119.292 102.382

Manufacturing of cigarettes

PT Cipta Pesona Bintang (CPB) *) **) Manufaktur rokok/ 100% 100% - 511 507

Manufacturing of cigarettes

PT Bintang Pesona Jagat (BPJ) **) Manufaktur rokok/ 100% 100% 2009 89.472 13.974 Manufacturing of cigarettes

PT Putra Jagat Sejati (PJS) *) ***) Manufaktur rokok/ 100% - - 507 502

Manufacturing of cigarettes

PT Bintang Jagat Sejati (BJS) *) ***) Manufaktur rokok/ 100% - - 29.826 502

Manufacturing of cigarettes PT Bentoel Prima (BP) dan anak Manufaktur rokok/

perusahaan/and its subsidiaries Manufacturing of cigarettes 99,99% 99,99% 1997 3.999.336 3.172.401 Anak perusahaan BP /

Subsidiaries of BP

PT Perusahaan Dagang Manufaktur rokok/

dan Industri Tresno Manufacturing of cigarettes 100% 100% 1985 405.115 396.964

PT Taman Bentoel Taman rekreasi/

Recreational park 100% 100% 1972 17.846 21.209

PT Perusahaan Dagang Suburaman

(PDS) dan anak perusahaan/ Manufaktur rokok/

and its subsidiary Manufacturing of cigarettes 100% 100% 1993 485.661 316.545

Anak perusahaan PDS/ Subsidiary of PDS

PT Amiseta Manufaktur rokok/

Manufacturing of cigarettes 100% 100% 1957 57.133 29.119

PT Java Tobacco **) Manufaktur rokok/ 99,99% 99,99% ^ 2007 20.123 20.123

Manufacturing of cigarettes

PT Pantura Tobacco *) **) Manufaktur rokok/ 99,99% 99,99% ^ - 9.505 9.505

Manufacturing of cigarettes

*) Perusahaan masih dalam tahap pengembangan *) The Company still in development progress **) Laporan keuangan perusahaan dikonsolidasikan **) The Company's financial statements is consolidated into ke dalam laporan keuangan Perusahaan sejak the Company's financial statements since it's

tanggal akuisisinya acquisition date

***) Laporan keuangan perusahaan dikonsolidasikan ***) The Company's financial statements is consolidated into ke dalam laporan keuangan Perusahaan sejak the Company's financial statements since it's

tanggal pendiriannya establishment date

^ Perusahaan merupakan anak perusahaan PT BAT Indonesia ^ The Companies are subsidiaries of PT BAT Indonesia Jumlah Aset/Total Assets Persentase kepemilikan/

(12)

Sesuai hasil keputusan RUPSLB Perusahaan tanggal 4 Desember 2009, terhitung efektif 1 Januari 2010 terjadi penggabungan PT. BAT Indonesia, Tbk ke dalam Perseroan, dimana Perseroan bertindak sebagai Perusahaan Hasil Penggabungan. Anak perusahaan PT. BAT Indonesia, Tbk yaitu PT. Java Tobacco dan PT. Pantura Tobacco, akan menjadi anak perusahaan juga dengan kepemilikan masing-masing sebesar 99,99% dan 99,99% atau 5.999.999 dan 99.999 saham.

Based on the resolution of Extraordinary General Meeting of the Shareholders (EGMS) of the Company dated December 4, 2009, on January 1, 2010 PT. BAT Indonesia, Tbk have effectively entered into merger process with the Company, in which the Company became the surviving entity. The subsidiary companies of PT. BAT Indonesia, Tbk, that are PT. Java Tobacco and PT. Pantura Tobacco, automatically also became subsidiary companies with the ownership for each company are 99.99% and 99.99% or 5,999,999 and 99,999 shares, respectively

Seluruh anak perusahaan kecuali PT. Pantura Tobacco berdomisili di Malang (Jawa Timur) sedangkan PT. Pantura Tobacco berdomisili di Cirebon (Jawa Barat)

All of subsidiaries companies except for PT. Pantura Tobacco are domiciled in Malang, East Java. PT. Pantura Tobacco are domiciled in Cirebon, West Java.

d. Penawaran Umum Efek Perusahaan d.Public Offering of the Company Shares

Pada tanggal 30 Desember 1989, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S1-074/SHM/MK.10/1989 untuk melakukan penawaran umum atas 1.200.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 5 Maret 1990 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.

On December 30, 1989, the Company obtained the notice of effectivity from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) in his Letter No. S1-074/SHM/MK.10/1989 for the public offering of 1,200,000 shares. On March 5, 1990, these shares were listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges.

Sesuai dengan pengumuman tentang pemecahan saham (stock split) No. Peng-997/BEJ.1.1/U/07/97 tanggal 28 Juli 1997 yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Jakarta (BEJ), ditetapkan tanggal perdagangan saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham dimulai sejak tanggal 18 Agustus 1997.

In accordance with the stock split announcement No. Peng-997/BEJ.1.1/U/ 07/97 dated July 28, 1997 issued by the Jakarta Stock Exchange (BEJ), the trading of the Company’s shares with par value of Rp 500 per share started on August 18, 1997.

Melalui surat Bapepam No. S-222/PM/2000 tanggal 10 Februari 2000 Perusahaan telah memperoleh pemberitahuan efektif pernyataan pendaftaran Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 53.200.000 saham. Setiap pemegang saham yang memiliki 2 saham lama mendapatkan 8 HMETD untuk membeli 8 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 500 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 2.100 per saham. Pada 8 HMETD melekat 17 Hak Memesan Hak Menerima Saham (HMHMS) untuk membeli 17 Hak Menerima Saham (HMS) dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 2.100 per HMS yang dapat ditukar menjadi 17 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp. 500 per saham.

Through Bapepam’s Letter No. S-222/PM/2000 dated February 10, 2000 from Bapepam, the Company received the notice of effectivity for the Limited Offering of 53,200,000 shares, through Rights Issue I. Every holder of 2 old shares shall receive 8 Rights to purchase 8 new shares with par value of Rp 500 per share at the exercise price of Rp 2,100 per share. The 8 new shares resulting from the exercise of the rights are issued with 17 rights to subscribe and purchase 17 new shares with Rp 500 par value per share at an exercise price of Rp. 2,100 per share.

(13)

Pada tanggal 28 Februari 2000 peningkatan modal dasar Perusahaan sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-Undangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-3988.HT.01.04-TH.2000. Dengan demikian keseluruhan jumlah saham yang dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I ini adalah 166.250.000 saham.

On February 28, 2000, the increase in the Company’s authorized capital stock in relation with Rights Issue I was approved by the Minister of Law and Legislation of the Republic of Indonesia in his

Decision Letter No. C-3988.HT.01.04-TH.2000. In

relation with Rights Issue I, there was a total of 166,250,000 new common shares issued.

Pada tanggal 28 Desember 2001, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. 70 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 1.346.625.000 saham biasa atas nama. Setiap pemegang saham yang memiliki 4 saham lama berhak memperolah satu HMETD untuk membeli satu saham baru dengan nilai nominal Rp. 50 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 170 per saham.

On December 28, 2001, the Company obtained the notice of effectivity from the Chairman of Bapepam in his Letter No. 70 for the Limited Offering of 1,346,625,000 shares through Rights Issue II. Each holder of 4 old shares shall receive 1 right to purchase 1 new share with par value of Rp. 50 per share at the exercise price of Rp 170 per share.

Pada tanggal 27 Nopember 2007, Perusahaan menerbitkan obligasi Rupiah Bentoel I senilai Rp 1.350.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,5% per tahun yang dibayar setiap 3 bulan, berjangka waktu 5 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 27 Nopember 2012. Seluruh obligasi dijual dengan harga sebesar nilai nominal, tercatat di Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Surabaya) dengan Bank Niaga bertindak sebagai wali amanat.

On November 27, 2007, the Company issued bonds, Rupiah Bentoel I with nominal value of Rp 1,350,000 and interest per annum at 10.5%, which is paid quarterly, “over 5 years and will mature on November 27, 2012, the bonds are sold at face value and listed on Indonesia Stock Exchange (formerly Surabaya Stock Exchange) with Bank Niaga as the trustee”.

Pada tanggal 31 Desember 2009, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 6.733.125.000 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

As of December 31, 2009, all of the Company’s 6,733,125,000 shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange.

(14)

2. PENERAPAN PERNYATAAN STÁNDAR

AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) REVISI 2. ADOPTION OF REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK)

a. Standar revisi yang berlaku efektif pada tahun

berjalan. a. Revised standards effective in the current period Pada tahun 2010, Perusahaan dan anak

Perusahaan menerapkan standar akuntansi revisi sebagai berikut :

In 2010, The Comapny and its subsidiaries adopted the revised accounting standard as follow :

• PSAK 26 (revisi 2008), Biaya Pinjaman • PSAK 26 (revised 2008), Borrowing Costs.

Pada bulan September 2008, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) mengeluarkan standar akuntansi revisi untuk biaya pinjaman, yang menggantikan PSAK 26, Biaya Pinjaman.

In September 2008, the Financial Accounting Standards Board (DSAK) issued the revised accounting standard for borrowing cost, which supersedes PSAK 26, Borrowing Cost.

Menurut standar revisi, biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban.

Under the revised standard, borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset shall be capitalized as part of the cost of that asset. Other borrowing costs are recognized as an expense.

• PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan:

Penyajian dan Pengungkapan • PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures

Pada bulan Desember 2006, DSAK mengeluarkan PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, menggantikan ketentuan penyajian dan pengungkapan yang diatur dalam PSAK 50 (1998), Akuntansi Investasi Efek Tertentu, dan PSAK 55 (Revisi 1999), Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai.

In December 2006, DSAK issued PSAK 50 (Revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures, which supersedes the presentation and disclosure requirements of PSAK 50 (1998), Accounting for Investments in Certain Securities, and PSAK 55 (Revised 1999), Accounting for Derivatives and Hedging Activities.

Tujuan standar revisi ini adalah untuk menetapkan prinsip-prinsip penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan sebagai kewajiban atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan kewajiban keuangan. Standar ini berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. Prinsip-prinsip dalam standar ini melengkapi prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan dalam PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.

The objective of the revised standard is to establish principles for the presentation and disclosures of financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities. It applies to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of the related interests, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. The principles in this standard complement the principles for recognizing and measuring financial assets and financial liabilities in PSAK 55 (Revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement.

(15)

• PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan:

Pengakuan dan Pengukuran • PSAK 55 (revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement

Pada bulan Desember 2006, DSAK mengeluarkan PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.

In December 2006, DSAK issued PSAK 55 (Revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement.

Standar ini menetapkan prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan item non keuangan. Standar ini juga menetapkan pedoman untuk penghentian pengakuan; jika aset dan kewajiban keuangan dinilai pada nilai wajar, bagaimana menentukan nilai wajar dan mengevaluasi penurunan nilai; serta akuntansi lindung nilai.

This standard establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. The standard also provides guidance on derecognition, when financial assets and liabilities may be measured at fair value, how to determine fair value and assess impairment, as well as hedge accounting.

Standar ini menggantikan ketentuan pengakuan dan pengukuran yang diatur dalam standar akuntansi tertentu yang telah diterbitkan sebelumnya.

This standard supersedes the principles of financial instruments recognition and measurement prescribed in certain previously issued accounting standards.

Entitas harus menerapkan standar ini secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan standar lebih dini diperkenankan. Dalam ketentuan transisi, entitas dapat melakukan penyesuaian perlakuan akuntansi instrumen keuangan yang ada pada akhir periode laporan keuangan sebelum tanggal efektif dengan ketentuan yang ada dalam standar ini dan dampak penyesuaian tersebut diakui dalam laba rugi atau ekuitas periode berjalan.

Entities shall apply this standard prospectively for financial statements covering the periods beginning on or after January 1, 2010. Early application is permitted. Among the transitional provisions on initial application, entities are allowed to recognize either in profit or loss or in equity the effect of the recognition and measurement prescribed by the standard on financial instruments existing before the effective date of the standard.

b. Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:

b. Standards effective for consolidated financial statements beginning on or after January 1, 2011:

• PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan

Keuangan • PSAK 1 (revised 2009), Presentation of Financial Statements

• PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas • PSAK 2 (revised 2009), Statements of Cash Flows

• PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri

PSAK 4 (revised 2009), Consolidated and

Separate Financial Statements

• PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi • PSAK 5 (revised 2009), Operating Segments

• PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi

dalam Ventura Bersama • PSAK 12 (revised 2009), Financial Reporting of Interest in Joint Ventures

• PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas

Asosiasi • PSAK 15 (revised 2009), Accounting for Investments in Associates

• PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan

PSAK 25 (revised 2009), Accounting Policies,

Changes in Accounting Estimates and Errors

(16)

• PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas

Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi • PSAK 57 (revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets

• PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan

PSAK 58 (revised 2009), Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations

c. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) berikut ini telah diterbitkan tetapi belum diterapkan.

c. Interpretation of Financial Accounting Standards in issue not yet adopted

Pada tanggal persetujuan atas laporan keuangan, ISAK berikut ini telah berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011, telah diterbitkan tetapi belum diterapkan:

At the date of authorization of these financial statements, the following ISAKs which are effective for financial statements beginning on or after January 1, 2011, were in issue but not yet adopted:

• ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasian Entitas

Bertujuan Khusus • ISAK 7 (revised 2009), Consolidation: Special Purpose Entities

• ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas

Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa • ISAK 9, Changes Activities Liabilties in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities

• ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan • ISAK 10, Customer Loyalty Programmes

• ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada

Pemilik • ISAK 11, Distribution of Non-Cash Assets to Owners

• ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas:

Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer. • ISAK 12, Jointly Controlled Entities: Non-Monetary Contribution by Ventures.

Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Management is evaluating the effect of these standards and interpretations on the consolidated financial statements.

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian a. Consolidated Financial Statement Presentation

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

The consolidated financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia. Such consolidated financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan konsolidasian tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah, while the measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.

(17)

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.

b. Prinsip Konsolidasian b. Principles of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (dan anak perusahaan). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara.

The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company (and its subsidiaries) Control is achieved where the Company has the power to govern the financial and operating policies of the investee entity so as to obtain benefits from its activities. Control is presumed to exist when the Company owns directly or indirectly through subsidiaries, more than 50% of the voting rights.

Hak minoritas terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha (Catatan 3c) dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.

The minority interest consists of the amount of those interests at the date of original business combination (Note 3c) and minority's share of movements in equity since the date of the business combination. Any losses applicable to the minority interest in excess of the minority interest are allocated against the interests of the parent.

Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasian.

All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation.

Selisih antara harga pengalihan yang timbul dari pengalihan aset, hutang, saham atau bentuk instrumen kepemilikan lainnya dengan nilai buku transaksi dalam rangka restrukturisasi antara entitas sepengendali diakui sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai unsur ekuitas.

Difference between the transfer price of assets, liabilities, shares or other ownership instruments and book value for each restructuring transaction between companies under common control is recorded in an account entitled “Difference in Value of Restructuring Transactions among entities Under Common Control”. The account balance is presented as a component of Shareholders’ Equity.

c. Penggabungan usaha c. Business Combinations

Akuisisi anak perusahaan dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase

method). Biaya penggabungan usaha adalah

keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, kewajiban yang terjadi atau yang diasumsikan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian dari perolehan ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut.

Acquisitions of subsidiaries and businesses are accounted for using the purchase method. The cost of the business combination is the aggregate of the fair value (at the date of exchange) of assets given, liabilities incurred or assumed, and equity instruments issued in exchange for control of the acquire, plus any costs directly attributable to the business combination.

(18)

Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama lima tahun.

On acquisition, the assets and liabilities of a subsidiary are measured at their fair values at the date of acquisition. Any excess of the cost of acquisition over the fair values of the identifiable net assets acquired is recognized as goodwill and amortized using the straight-line method over five years.

Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aset bersih.

The interest of the minority shareholders is stated at the minority’s proportion of the historical cost of the net assets.

Merger dengan PT BAT Indonesia, Tbk.

Pada tanggal 1 Januari 2010 Perusahaan melakukan merger dengan PT BAT Indonesia, Tbk dengan metode penyatuan kepentingan.

Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaan yang bergabung untuk periode terjadinya penggabungan tersebut dan untuk periode perbandingan yang diungkapkan, harus dimasukkan dalam laporan keuangan gabungan seolah-olah perusahaan tersebut telah bergabung sejak permulaan periode yang disajikan tersebut.

Merger with PT BAT Indonesia, Tbk

Per 1 January 2010 the Company has merged with PT BAT Indonesia, Tbk with pooling of interest method.

In applying the pooling of interests method, the financial statement items of the combining enterprises for the period in which combination occurs and for any comparative periods disclosed should be included in the financial statements of the combined enterprise as if they had been combined from the beginning of the period presented

d. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing d. Foreign Currency Transactions and Balances

Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.

The books of accounts of the Company and its subsidiaries are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.

(19)

e. Transaksi Hubungan Istimewa e. Transactions with Related Parties

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa

adalah: Related parties consist of the following:

1) Perusahaan baik langsung maupun melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

1) Companies that, directly or indirectly through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Company (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);

2) Perusahaan asosiasi; 2) Associated companies;

3) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);

3) Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company that gives them significant influence over the Company, and close members of the family of any such individuals (close members of the family are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company);

4) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

4) Key management personnel who have the

authority and responsibility for planning, directing and controlling the Company’s activities, including commissioners, directors and managers of the Company and close members of their families; and

5) Perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.

5) Companies in which a substantial interest in

the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in point (3) or (4), or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company and companies that share a key member of management with the Company.

Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.

(20)

f. Penggunaan Estimasi f. Use of Estimates

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi yang dilaporkan pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could be different from these estimates.

g. Kas dan Setara Kas g. Cash and Cash Equivalents

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.

h. Investasi Saham h. Investment in shares of stocks

Investasi dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang yang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

Investments in shares of stock with ownership interest of less than 20% that do not have readily determinable fair value and are intended for long-term investments are stated at cost. The carrying amount of the investments is written down to recognize a permanent decline in the value of the individual investments. Any such write-down is charged directly to current operations.

i. Penyisihan Piutang Ragu-Ragu i. Allowance for Doubtful Accounts

Perusahaan dan anak perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing akun piutang pada akhir tahun.

The Company and its subsidiaries provide allowance for doubtful accounts based on a review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year.

j. Persediaan j. Inventories

Persediaan, kecuali pita cukai, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah yang ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Persediaan pita cukai dinyatakan berdasarkan biaya perolehan pita cukai tersebut termasuk pajak pertambahan nilainya.

Inventories, except for excise stamps, are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method. Excise stamp inventories are stated at actual cost including the related value added tax (VAT).

Persediaan tiket masuk taman rekreasi dan tiket parkir dinyatakan berdasarkan harga pembelian dari Pemerintah Daerah.

The entry tickets for the recreational park and parking receipts are stated at the cost of purchase from the Local Government Office.

(21)

Penyisihan penurunan nilai persediaan ditentukan berdasarkan penelaahan terhadap persediaan pada akhir tahun.

Allowance for decline in value of inventories is provided based on a review of the condition of the inventories at the end of the year.

k. Biaya Dibayar Dimuka k. Prepaid Expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.

l. Aset Tetap – Pemilikan Langsung l. Property and Equipment - Direct Acquisitions

Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.

Property, plant and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.

Periode manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Apabila ternyata hasil review berbeda dengan estimasi sebelumnya maka perbedaan tersebut harus diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi sesuai dengan PSAK 25 tentang Laba atau Rugi Bersih untuk Periode Berjalan, Koreksi Kesalahan Mendasar, dan Perubahan Kebijakan Akuntansi

The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis. The difference calculation between the last estimation and reviewed one is recognized as changes in accounting estimate, refer to PSAK 25 about Net Profit or Loss for Current Period, Principal Errors Adjustment, and Changes in Accounting Policy.

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan

dan tidak disusutkan. Land is stated at cost and is not depreciated. Semua asset kecuali tanah disusutkan dengan

metode garis lurus berdasarkan persentase penyusutan sebagai berikut:

All assets, except land, are depreciated using the straight-line method based on the following rates:

Persentase/Percentage

30 September 2010/

September 30, 2010

(SL Method)

Bangunan dan prasarana 2% - 4% Buildings and infrastructure

Mesin dan peralatan 6,67% - 20% Machinery and equipment

Kendaraan 20% Vehicles

Peralatan kantor 10% - 33,33% Office equipment

(22)

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di periode depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasian pada tahun yang bersangkutan.

The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

Construction in progress is stated at cost. Accumulated cost is transferred to the respective property and equipment account when the asset is completed and ready for use.

m.Penurunan nilai aset m.Impairment of an asset

Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated

recoverable amount) maka nilai tercatat tersebut

diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara nilai jual neto dan nilai pakai.

When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.

n. Aset yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk

dijual n. Assets classified as availabe for sale

Grup mengevaluasi pada setiap akhir periode pelaporan apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai. Untuk efek utang, Grup menggunakan kriteria (a) di atas. Untuk investasi dalam instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang nilai wajar efek di bawah biaya perolehannya juga merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai asset tersebut. Jika bukti ini terjadi untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif – yang dihitung dari selisih biaya perolehan dan nilai wajar kini, dikurangi dengan kerugian penurunan nilai aset keuangan tersebut yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian– dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian atas instrumen ekuitas tidak dipulihkan melalui

The Group assesses at the end of each reporting period whether there is objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. For debt securities, the Group uses the criteria refer to (a) above. In the case of equity investments classified as available-for-sale, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is also evidence that the assets are impaired. If any such evidence exists for available-for-sale financial assets, the cumulative loss – measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognised in consolidated income statement – is removed from equity and recognised in the consolidated income statement. Impairment losses recognised in the consolidated income statement on equity instruments are not reversed through the consolidated income statement. If, in a subsequent period, the fair value of a debt instrument classified as available-for-sale increases and the

(23)

laporan laba rugi konsolidasian. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah kerugian penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi konsolidasian.

increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognised in consolidated income statement, the impairment loss is reversed through the consolidated income statement.

o. Beban Tangguhan o. Deferred Expense

Hak Atas Tanah Landrights

Biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang umur hukum hak atas tanah karena umur hukum hak atas tanah lebih pendek dari umur ekonomisnya.

Expenses related to the legal processing of landrights are deferred and amortized using the straight-line method over the legal term of the landright, since the legal term of the right is shorter than its economic life.

p. Biaya Pinjaman p. Borrowing Costs

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadi. Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan biaya lain yang ditanggung Perusahaan sehubungan dengan peminjaman data.

Borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset are capitalized as part of the cost of the related asset. Otherwise, borrowing costs are recognized as expenses when incurred. Borrowing costs consist of interest and other financing charges that the Company incurs in connection with the borrowing of funds.

Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya dan pengeluaran untuk aset dan biaya peinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya secara substansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya.

Capitalization of borrowing costs commences when the activities to prepare the qualifying asset for its intended use arei n progress and the expenditures for the qualifying asset and the borrowing costs have been incurred. Capitalization of borrowing cost ceases when substantially all the activities necessary tp prepare the qualifying assets are substantially completed for their intended use.

(24)

q. Biaya Emisi Saham dan Obligasi q. Issuance Costs of Shares and Bond

Biaya emisi saham disajikan sebagai bagian dari

tambahan modal disetor dan tidak disusutkan. Share issuance costs are presented as part of additional paid-in capital and are not amortized.

Biaya emisi obligasi langsung dikurangi dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi neto obligasi tersebut. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan metode garis lurus.

Issuance costs of bonds are deducted directly from the related proceeds to determine the net proceeds of the bonds. The difference between the net proceeds and nominal value represents discount or premium which are amortized using the straight-line method over the term of the bonds.

r. Kewajiban Imbalan Pasca Kerja r. Post Employment Benefits

Perusahaan dan anak perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Kesepakatan Kerja Bersama Perusahaan dan anak perusahaan dengan Serikat Pekerjanya. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan dan anak perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.

The Company and its subsidiaries provide defined benefit post-employment benefits to their employees in accordance with the Company and subsidiaries’ Collective Bargaining Agreements with their Labor Unions. No funding has been made to this defined benefit plan.

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa periode kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the defined benefit obligations is recognized on

straight-line basis over the expected average

remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.

Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

The benefit obligation recognized in the balance sheet represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost.

Referensi

Dokumen terkait

Biaya penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, kewajiban yang terjadi atau yang diasumsikan dan

provided the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of

Classification of debt instruments, iness model for managing the financial assets and whether the contractual cash flows represent solely payments of principal and

• Debt instruments measured at fair value through other comprehensive income, allowance for expected loan losses are not recognized in the statement of financial position because

keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dicatat sebesar nilai wajar. After initial recognition, the financial liabilities measured at fair

Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomik di

To fulfill the minimum Capital Adequacy Ratio (CAR) stipulated by Bank Indonesia as a consequence of the legal transfer of all assets and liabilities from the ) 4 BUR to the

To fulfill the minimum Capital Adequacy Ratio (CAR) stipulated by Bank Indonesia as a consequence of the legal transfer of all assets and liabilities from the ) 4 BUR to the