V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1. Dayu GroupDayu Group merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Awal tumbuhnya dimulai dengan berdirinya griya pijat kesehatan keluarga yang bernama Bersih Sehat. Selanjutnya menyusul unit usaha Dayu Group lainnya yaitu Midori Japanese Restaurant, Griya Anyer, dan Salon Kirei. Meskipun memiliki jenis unit usaha yang berbeda, Dayu Group tetap mempunyai satu komitmen yaitu kepuasan konsumen. Hal ini dibuktikan dengan adanya unit usaha Dayu Group yang telah memperoleh Sertifikat ISO 9001 : 2000, yaitu Bersih Sehat (seluruh cabang di Jakarta dan Bandung).
Pendiri dan pemilik dari Dayu Group adalah Bapak Hariono. Beliau merupakan salah satu finalis Entrepreneur of The Year 2004. Berdirinya Dayu Group dengan unit usaha yang pertama yaitu Bersih Sehat dilatarbelakangi dari masa kanak-kanak Bapak Hariono di mana pijat adalah salah satu bagian dari kehidupan beliau. Tetapi ketika beliau pindah ke Jakarta, beliau memiliki kesulitan untuk menemukan panti pijat yang bersih dengan reputasi baik. Hal inilah yang mengilhami beliau untuk mendirikan panti pijat yang bersih dan secara profesional menawarkan pelayanan-pelayanan yang baik. Dengan tabungan yang dimilikinya, Bapak Hariono mendirikan panti pijat yang pertama di bawah merek Bersih Sehat pada tahun 1983 di Mayestik, Jakarta Selatan. Selang waktu 11 tahun, Bapak Hariono mendirikan Midori Japanese Restaurant, Griya Anyer, dan Salon Kirei.
5.2. Midori Japanese Restaurant
Midori Japanese Restaurant berdiri pada 30 Juni 1994. Berdirinya restoran Jepang ini dilatarbelakangi dari kegemaran Bapak Hariono mengkonsumsi makanan Jepang. Selain itu juga karena kecintaan anak beliau terhadap segala hal yang berhubungan dengan Jepang, sehingga segala informasi dan inovasi mengenai menu makanan dan minuman Jepang dapat diperoleh dengan mudah, terlebih karena anak beliau yang juga menuntut ilmu di Jepang. Midori Japanese Restaurant adalah restoran Jepang asli dalam arti mulai dari menu, cara memasak, material/bahan-bahan, bumbu hingga peralatan makan, asli
Jepang. Tidak hanya detail hidangan yang dihadirkan, suasana yang tenang dan nyaman juga menemani setiap sajian. Midori Japanese Restaurant ditujukan bagi konsumen lokal dan asing serta konsumen yang termasuk dalam kelas ekonomi menengah ke atas.
Lokasi awal berdirinya Midori Japanese Restaurant adalah Anyer. Saat ini, Midori Japanese Restaurant telah memiliki sembilan cabang, yaitu enam cabang di wilayah Jakarta, satu cabang di Bogor, satu cabang di Anyer, dan satu cabang di Bandung. Midori Japanese Restaurant selalu berada dalam satu gedung yang sama dengan Bersih Sehat, terkecuali Bersih Sehat Cabang Hotel Sahid Jaya Jakarta dikarenakan kendala tempat/lokasi. Berikut adalah cabang-cabang dari Midori Japanese Restaurant.
• Cabang Jakarta :
9 Mayestik, Jakarta Selatan 9 Kelapa Gading, Jakarta Utara 9 Bintaro, Tangerang
9 Puri Kencana, Jakarta Barat 9 Pondok Indah, Jakarta Selatan
9 Jl. K.H. Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat • Cabang Bogor :
9 Jl. Raya Pajajaran, Bogor • Cabang Anyer :
9 Jl. Raya Anyer, Banten • Cabang Bandung :
9 Jl. Sultan Tirtayasa, Bandung
Pramusaji yang ramah dan menyenangkan, didukung juga dengan juru masak yang handal dan profesional di bidangnya membawa konsumen kepada kesan oriental Jepang yang khas, merupakan suatu hal yang ditawarkan oleh Midori Japanese Restaurant. Selain itu, suasana restoran yang bernuansa Asia Timur menciptakan suasana yang merupakan perpaduan antara estetika interior nuansa alami dan alunan musik yang menyejukkan hati. Penerangan dalam restoran ini juga sesuai dengan alunan musik yang diperdengarkan. Tidak membutuhkan cahaya terlalu terang di malam hari. Salah satu cabang dari Midori Japanese
Restaurant yang saat ini juga menjadi kantor utama dari pemilik dan manajemen restoran yaitu Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat. Cabang ini terletak di Jl. K.H. Wahid Hasyim No 106, Jakarta Pusat.
5.3. Struktur Organisasi
Setiap perusahaan memiliki struktur organisasi dalam menjalankan segala kegiatan perusahaan. Begitu halnya dengan Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim. Struktur organisasi yang terbentuk di Midori Japanese Restaurant sudah kompleks dan memiliki pembagian tugas yang jelas. Hal ini dikarenakan Midori Japanese Restaurant merupakan restoran yang telah berdiri sejak lama dan masih bertahan hingga saat ini. Berikut struktur organisasi Midori Japanese Restaurant (Gambar 8).
Keterangan :
= garis perintah
= garis koordinasi antar manajer restoran di tiap-tiap divisi
Gambar 8. Struktur Organisasi Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat
Sumber : Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat
Berdasarkan Gambar 8, berikut tugas dari masing-masing jabatan yang terdapat di Midori Japanese Restaurant.
Pemilik (Direktur Utama) Hariono
Manajer
Produksi Operasional Manajer
Manajer Keuangan Supervisor Supervisor Manajer SDM Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan (Pelayan dan Koki) Manajer Pemasaran Karyawan
1. Pemilik (Direktur Utama):
• Menjaga koordinasi dari divisi produksi, divisi operasional, divisi keuangan, divisi HRD, dan divisi pemasaran.
• Memimpin rapat perusahaan (restoran).
• Mengambil keputusan tertinggi yang berkaitan dengan perusahaan (restoran).
• Bertindak sebagai perwakilan perusahaan (restoran) dalam berhubungan dengan pihak luar.
2. Manajer Produksi :
• Berkoordinasi dengan manajer divisi lain.
• Merencanakan pengadaan bahan baku makanan dan minuman.
• Membuat laporan ke divisi operasional mengenai kondisi barang dan persediaan bahan baku makanan dan minuman.
3. Manajer Operasional :
• Berkoordinasi dengan manajer divisi lain.
• Menerima laporan mengenai kondisi barang dan persediaan bahan baku dari divisi produksi.
• Mengatur proses produksi. 4. Manajer Keuangan :
• Berkoordinasi dengan manajer divisi lain.
• Mengatur seluruh keuangan yang ada dalam perusahaan (restoran). • Membuat laporan keuangan perusahaan (restoran) per bulan. • Melakukan audit keuangan.
5. Manajer SDM :
• Berkoordinasi dengan manajer divisi lain.
• Merumuskan syarat dan ketentuan dalam perekrutan karyawan baru bagi perusahaan (restoran).
• Turun langsung dalam kegiatan wawancara untuk merekrut karyawan baru.
• Mengatur segala tunjangan dan kompensasi yang diberikan untuk karyawan.
• Melakukan riset pasar.
• Menentukan harga jual produk makanan dan minuman. • Merumuskan strategi pemasaran.
7. Supervisor Divisi Produksi :
• Menentukan kapasitas produksi.
• Melakukan pemeliharaan alat-alat produksi. 8. Supervisor Divisi Operasional :
• Mempersiapkan segala kebutuhan untuk produksi.
• Bertanggung jawab terhadap penyaluran bahan baku makanan dan minuman ke seluruh cabang restoran.
9. Pelayan :
• Memberikan menu makanan dan minuman kepada konsumen. • Mencatat menu makanan dan minuman yang dipesan konsumen.
• Memberitahu menu makanan dan minuman yang telah dipesan konsumen ke bagian dapur/koki.
• Mengantar makanan dan minuman yang dipesan oleh konsumen dari bagian dapur/koki ke konsumen di meja makan.
• Memberikan daftar tagihan pesanan konsumen yang harus dibayar oleh konsumen.
• Bertindak juga sebagai kasir.
• Membersihkan meja makan setelah konsumen selesai melakukan pembelian di restoran.
10. Koki :
• Mengolah makanan dan minuman yang dipesan oleh konsumen 11. Karyawan Divisi Operasional :
• Mengelola barang yang ada di gudang penyimpanan. 12. Karyawan Divisi Keuangan :
• Membantu manajer keuangan dalam mengatur kelengkapan arsip keuangan perusahaan (restoran).
13. Karyawan Divisi SDM :
• Membantu manajer SDM dalam melakukan kegiatan wawancara untuk merekrut karyawan baru.
14. Karyawan Divisi Pemasaran :
• Melakukan promosi dan distribusi produk
5.4. Strategi Bauran Pemasaran Midori Japanese Restaurant
Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat perlu melakukan strategi pemasaran agar dapat memiliki keunggulan bersaing dari restoran-restoran sejenis. Suatu perusahaan akan sangat bergantung pada strategi pemasaran yang dilakukan jika perusahaan tersebut ingin berhasil dan sukses di pasaran. Strategi pemasaran dipengaruhi oleh karakteristik konsumen. Dalam penelitian ini, terdapat tujuh strategi bauran pemasaran (marketing mix) atau yang lebih dikenal dengan 7P, yaitu product (produk), price (harga), place (tempat), promotion (promosi), people (orang), process (proses), dan physical evidence (bukti fisik).
5.4.1. Produk (Product)
Sama halnya dengan cabang lainnya, Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat memiliki beraneka ragam menu dan disajikan untuk memenuhi selera tinggi konsumen, yang kelezatannya akan terus melekat dalam ingatan konsumen. Bahan baku yang digunakan berasal dari Jepang. Hal ini dilakukan oleh pihak restoran karena pertimbangan bahwa bahan baku yang berasal dari Jepang lebih segar dan sehat. Dalam mengolah menu makanan, koki restoran melakukannya dengan standar operasional yang berlaku di restoran. Menu yang ditawarkan beraneka ragam, seperti tsukidasi, sushi, sashimi, yakimono, agemono, jyu, men rui, curry, happy bento (dikhususkan untuk konsumen anak-anak), bento, nabemono, desert, dan specialty ribs. Aneka sashimi yang ditawarkan oleh Midori Japanese Restaurant antara lain shake (salmon), maguro (tuna), dan tai (ikan kakap putih). Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat memiliki sekitar 150 menu makanan dan minuman.
Bagi konsumen yang tidak menyukai menu dengan daging mentah dapat mengkonsumsi menu yang dimasak matang seperti chicken katsu, chicken teriyaki, kijidon, cumi panggang garam (ika shioyaki), ikan gindara, unagi. Selain itu juga tersedia beraneka macam salad (wafu salad, kani salad) dan beraneka jenis masakan mie berbahan ramen, udon, soba atau chasoba. Midori Japanese
Restaurant memiliki perbedaan dibandingkan restoran Jepang lainnya yaitu menu miso ramen yang terkenal dengan kuahnya yang gurih dan sedap. Untuk minuman, di antaranya terdapat menu teh hijau Jepang (ocha) dan jus Midori Special yang berwarna hijau gelap yang terbuat dari ekstrak aneka buah dan sayur. Sedangkan untuk hidangan penutup, terdapat pilihan menu puding dan es krim ogura (kacang merah). Midori Japanese Restaurant juga memberikan hidangan penutup berupa buah potong secara gratis. Berikut adalah gambar beberapa mnu yang ditawarkan oleh Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat (Gambar 9, 10, 11, dan 12).
Gambar 9. Tampilan Menu Midori Gambar 10. Menu Paket Bento Japanese Restaurant
Gambar 11. Menu Ramen Gambar 12. Menu Jyu Katsu Khusus di Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat, setiap hari kerja (Senin-Jumat) pada jam makan siang (12.00-14.00 WIB) ditawarkan menu-menu favorit dengan paket tertentu yang disajikan secara cepat selama lima menit. Paket tersebut terdiri dari satu porsi menu utama (lengkap dengan nasi), satu porsi jus, dan satu porsi es krim ogura (kacang
merah). Tujuan dari diberlakukannya paket tersebut dikarenakan letak Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat yang berada pada pusat perkantoran dan perbelanjaan di mana pada jam makan siang sebagian besar konsumennya adalah pegawai kantoran dengan tingkat kesibuksan yang tinggi. Sehingga konsumen tetap dapat menikmati hidangan yang ditawarkan oleh restoran dengan waktu yang tetap terjangkau.
5.4.2. Harga (Price)
Harga merupakan faktor yang seringkali dijadikan pertimbangan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Harga suatu produk yang dibayarkan oleh konsumen dapat mencerminkan daya beli konsumen. Daya beli konsumen tersebut dipengaruhi oleh karakteristik konsumen. Midori Japanese Restaurant ditujukan kepada konsumen yang tergolong ke dalam konsumen menengah ke atas. Sehingga hal ini menjadikan harga-harga yang diberikan oleh restoran disesuaikan dengan daya beli dan karakteristik konsumennya. Harga yang ditawarkan oleh Midori Japanese Restaurant untuk produk makanan dan minuman berkisar antara Rp. 15.000,- hingga Rp. 90.000,- per porsi.
5.4.3. Tempat (Place)
Pada umumnya, restoran terletak pada wilayah yang dekat dengan pusat perkantoran dan pusat perbelanjaan. Sama halnya dengan Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat. Pemilik restoran memilih lokasi tersebut dengan alasan lokasi dekat pusat perkantoran dan pusat perbelanjaan (Gambar 13 dan 14).
Gambar 13. Denah Lokasi Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat
Gambar 14. Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat
5.4.4. Promosi (Promotion)
Dalam menjalankan usahanya, Midori Japanese Restaurant dirasa kurang dalam kegiatan promosi. Promosi sebagian besar dilakukan dengan cara dari mulut ke mulut (word of mouth) dan umumnya konsumen mengetahui Midori Japanese Restaurant ketika sedang atau setelah berkunjung ke Bersih Sehat. Promosi lain yang dilakukan oleh Midori Japanese Restaurant adalah melalui internet dengan situs http://www.dayugroup.web.id. Midori Japanese Restaurant tidak melakukan promosi dengan menggunakan iklan baik di televisi, radio, maupun media cetak. Hanya saja Midori Japanese Restaurant sering dijadikan
objek liputan mengenai kuliner dari acara televisi. Berikut adalah beberapa promosi yang sudah dilakukan oleh Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat (Gambar 15 dan 16).
Gambar 15. Banner Promosi Midori Gambar 16. Promosi Menu Midori Japanese Restaurant Japanese Restaurant 5.4.5. Orang (People)
Midori Japanese Restaurant adalah suatu usaha yang bergerak dalam bidang jasa penyedia makanan dan minuman. Oleh karena itu, konsumen juga harus mendapatkan pelayanan selain mendapatkan produk makanan dan minuman yang dikonsumsi. Kegiatan pelayanan tersebut dilakukan oleh pelayan atau pramusaji restoran. Midori Japanese Restaurant menerapkan ajaran di mana pelayan atau pramusaji harus ramah dan menyenangkan dalam melayani konsumen. Hal lain yang juga diterapkan di Midori Japanese Restaurant adalah selalu menyapa konsumen saat konsumen datang dengan mengucapkan kata “hasemase” yang berarti selamat datang dan mengucapkan kata “terima kasih” saat konsumen akan meninggalkan restoran. Berikut adalah penampilan pelayan restoran (Gambar 17).
Gambar 17. Penampilan Pelayan Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat
5.4.6. Proses (Process)
Kegiatan pelayanan mencakup kecepatan penyajian, kesigapan pelayan atau pramusaji, dan kecepatan proses transaksi. Kecepatan penyajian makanan dan minuman merupakan hal yang penting dalam Midori Japanese Restaurant karena makanan dan minuman yang disajikan kepada konsumen harus dalam keadaan segar terutama untuk menu sushi dan sashimi yang berbahan baku mentah. Begitu juga dengan kesigapan pelayan dan kecepatan proses transaksi. Konsumen yang datang ke Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat merupakan konsumen dengan profesi sebagai pegawai kantoran sehingga tidak memiliki waktu yang banyak untuk makan siang. Oleh karena itu, kesigapan pelayan dan kecepatan proses transaksi sangat diperhatikan oleh pihak restoran. Berikut adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan pelayan restoran (Gambar 18).
Gambar 18. Kegiatan Pelayan Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat
5.4.7. Bukti Fisik (Physical Evidence)
Midori Japanese Restaurant adalah restoran dengan menu makanan Jepang. Oleh karena itu, dekorasi (eksterior dan interior) restoran juga harus mendukung dan sesuai dengan menu yang disajikan. Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim memiliki dekorasi (eksterior dan interior) yang kental dengan nuansa Jepang, Asia Timur. Mulai dari meja, kursi, hingga peralatan makan, Selain itu, di setiap meja disediakan hiasan melipat kertas khas Jepang yaitu origami. Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat memiliki fasilitas toilet dan wastafel yang bernuansa alami (tidak hanya menggunakan keramik tetapi juga menggunakan bebatuan). Toilet dan
wastafel ini berada di luar pintu restoran. Toilet dan wastafel ini tidak hanya digunakan oleh konsumen Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat tetapi juga digunakan oleh pelanggan Bersih Sehat Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat. Di bagian tengah ruangan restoran terdapat sebuah panggung yang digunakan hanya setiap Jum’at malam untuk live music. Selebihnya, panggung tersebut hanya dibiarkan kosong tanpa peralatan musik sehingga restoran terlihat tampak sepi dan terlihat seperti ada ruang kosong yang tidak dimanfaatkan. Hal ini dinilai konsumen sedikit mengganggu karena tampak ada yang kurang dari restoran tersebut. Berikut Gambar 19, 20, dan 21 yang menunjukkan layout, suasana, dan fasilitas restoran.
Keterangan :
1 = Meja kursi tempat makan konsumen 6 = Sofa untuk ruang tunggu
2 = Panggung untuk live music 7 = Meja untuk ruang tunggu
3 = Kasir 8 = Letak banner
4 = Dapur 9 = Pintu masuk dan keluar restoran
5 = Gerai sushi = Kursi untuk gerai sushi
Gambar 19. Layout Ruangan Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat
2 3 4 5 6 7 6 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Gambar 20. Suasana Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat
Gambar 21. Fasilitas Toilet dan Wastafel di Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat
5.5. Karakteristik Umum Konsumen
Karakteristik umum konsumen yang terdapat dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, kebangsaan, status, pendidikan, pekerjaan, dan pengeluaran rata-rata per bulan. Tabel 7 menyajikan karakteristik umum konsumen Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat yang menjadi responden dalam penelitian ini. Berdasarkan jenis kelamin, jumlah responden perempuan lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki yaitu sebesar 61,7 persen sedangkan sisanya adalah persentase jumlah laki-laki. Jumlah perempuan yang lebih banyak daripada laki-laki dikarenakan konsumen yang datang ke Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat merupakan konsumen yang juga mengunjungi Bersih Sehat di mana mayoritas konsumennya adalah perempuan yang melakukan pijat kesehatan.
Pembagian usia konsumen pada penelitian ini digolongkan menjadi enam kelompok usia. Konsumen umumnya berusia 24-30 tahun (30 persen) dan 31-40 tahun (30 persen) yang masing-masing berjumlah sebanyak 18 orang. Selain itu, terdapat sebanyak 18,3 persen (11 orang) berusia 51-65 tahun, 11,7 persen (7 orang) berusia 41-50 tahun, dan masing-masing lima persen (3 orang) yang berusia 17-23 tahun dan lebih dari 65 tahun. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa sebagian besar usia konsumen adalah usia dewasa lanjut (24-30 tahun dan 31-40 tahun) sebanyak total 36 orang. Hal ini dikarenakan usia tersebut merupakan usia produktif seseorang dan memiliki pendapatan yang cukup untuk melakukan pembelian.
Berdasarkan kebangsaan, 98,3 persen (59 orang) konsumen berkebangsaan WNI (Warga Negara Indonesia). Sedangkan hanya terdapat 1,7 persen (1 orang) konsumen yang berkebangsaan WNA (Warga Negara Asing) yaitu berasal dari Jepang. Hasil ini diperoleh berdasarkan penelitian yang pengambilan sampelnya dilakukan secara convenience sampling (responden yang ada pada saat penelitian). Midori Japanese Restaurant ditujukan untuk konsumen lokal dan asing, tetapi pada saat penelitian hanya terdapat satu konsumen asing yang bersedia untuk mengisi kuesioner.
Status pernikahan konsumen dalam penelitian ini adalah sebagian besar sudah menikah yaitu sebanyak 60 persen (36 orang) konsumen dan sisanya yaitu sebanyak 40 persen (24 orang) konsumen belum menikah. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat ditujukan bagi seluruh konsumen tanpa melihat status pernikahan konsumennya. Bagi konsumen yang belum menikah, biasanya mengunjungi restoran seorang diri dan juga bersama dengan teman, kekasih, atau rekan kerja (kolega). Sedangkan konsumen yang sudah menikah biasanya mengunjungi restoran bersama dengan keluarga (suami, istri, anak, atau saudara).
Tingkat pendidikan konsumen dalam penelitian ini dapat dikatakan tinggi. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya konsumen yang merupakan lulusan perguruan tinggi. Sebanyak 11,7 persen (7 orang) konsumen memiliki gelar Diploma, 65 persen (39 orang) konsumen memiliki gelar Sarjana, 21,7 persen (13 orang) konsumen memiliki gelar Pascasarjana, dan hanya 1,7 persen (1 orang)
konsumen yang lulusan SMA. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, akan semakin tinggi pula wawasan yang dimiliki. Orang tersebut akan lebih mudah mencari, menerima, dan mencerna informasi-informasi yang ada. Hal tersebut juga dapat mempengaruhi pola hidup dan gaya hidup seseorang dalam mengkonsumsi suatu produk.
Tabel 8. Karakteristik Umum Konsumen Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat
Karakteristik Umum Konsumen Jumlah Persentase (%)
Jenis Kelamin • Laki-laki 23 38,3 • Perempuan 37 61,7 Usia • 17-23 tahun 3 5,0 • 24-30 tahun 18 30,0 • 31-40 tahun 18 30,0 • 41-50 tahun 7 11,7 • 51-65 tahun 11 18,7 • > 65 tahun 3 5,0 Kebangsaan • WNI 59 98,3 • WNA 1 1,7 Status Pernikahan • Belum menikah 24 40,0 • Menikah 36 60,0 Pendidikan • SD 0 0,0 • SMP 0 0,0 • SMA 1 1,7 • Diploma 7 11,7 • Sarjana 39 65,0 • Pascasarjana 13 21,7 Pekerjaan • Pelajar/mahasiswa 2 3,3 • Pegawai/karyawan swasta 31 51,7 • PNS 1 1,7 • Wiraswasta 4 6,7 • Pensiunan 1 1,7
• Ibu rumah tangga 2 3,3
• Lainnya 19 31,7
Pengeluaran rata-rata per bulan
• < Rp. 500.000 0 0,0
• Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 6 10,0
• Rp. 1.000.001 – Rp. 3.000.000 14 23,3
• Rp. 3.000.001 – Rp. 5.000.000 13 21,7
Jenis pekerjaan yang dominan adalah pegawai/karyawan swasta yaitu sebanyak 51,7 persen (31 orang) konsumen, wiraswasta sebanyak 6,7 persen (4 orang) konsumen, pelajar/mahasiswa dan ibu rumah tangga yang masing-masing sebanyak 3,3 persen (2 orang) konsumen, PNS dan pensiunan masing-masing sebanyak 1,7 persen (1 orang) konsumen, serta 31,7 persen (19 orang) konsumen yang masuk dalam kategori lainnya (guru, wartawan/jurnalis, LSM, marketing, dokter, pegawai BHMN, pegawai BUMN, konsultan, analis, advokat, auditor, koas, dan trainer). Berdasarkan hasil tersebut, wajar jika sebagian besar konsumen memiliki pekerjaan sebagai pegawai/karyawan karena lokasi restoran yang dekat dengan pusat perkantoran. Sedangkan, jika dilihat dari segi pengeluaran rata-rata per bulan, konsumen dengan pengeluaran rata-rata per bulan > Rp. 3.000.000 merupakan persentase terbesar yaitu 45 persen (27 orang) responden. Berdasarkan data tersebut, menunjukkan bahwa Midori Japanese Restaurant ditujukan untuk konsumen kalangan menengah ke atas. Hal ini sesuai dengan segmentasi Midori Japanese Restaurant yang memang ditujukan untuk konsumen menengah ke atas.
Karakteristik umum konsumen Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat tersebut menjadikan pihak restoran menerapkan strategi-strategi bauran pemasaran yang sesuai dengan karakteristik konsumennya. Contohnya seperti konsumen dengan usia dewasa lanjut yang telah menikah dan membawa anak saat melakukan pembelian di Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat dapat memilihkan anaknya untuk mengkonsumsi produk Happy Bento yang memang ditujukan untuk konsumen anak-anak. Berikut adalah beberapa konsumen yang melakukan pembelian di Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat (Gambar 22).
Gambar 22. Konsumen Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat