f"g%
r&)
J*
rssN
02rG6449
PE,NA
AKUATII(A
JURNAL
ILMIAH
PERIKANAh{
DAN
KELAUTA}[
Volume
I
No.
I
APRIL
2010
Upaya Peningkatan Produksi Tanaman Kangkung Daral (lpomea reptaus
Poir) dengan Pemangkasan dan Pemberian Pupuk N di Lahan Pantai
Ari Handriatni,
Susilo
...Pengaruh Perbedaan Tingkat Dosis Pupuk Oryanik Cair "Bio Sugih" dalam Media Kultur terhadap Pertumbuhan Populasi Skeletuemla
cwlqtum Greville
M
Bahrus Syakirinlnvertigaei Penggunaan Shebervang Berbeda pada Produksi Massal Lawa Cherax sp dalam Sistem Resirkulasi
Restiana Wirnu Ariyati, Lilik Teguh Pambudi, Endang Arini ...
Megitong Instans"Sebagai Pengembangan Produk KuIiner Heritage
Megono dan Olahan lkan Tongkol, serta Kemungkinan Pengembangannva sebegai Oleh-Oleh Kulincr Khas Pekalongan
ArifBudiharjo ...,..
Insidensi Penyakit Koi Hen'es Virus (KHV) pada lkan Mas di Waduk Kedung Ombo
RohitaSari, Sarjito, dan Betti lndri.vani
Persent&se Penempelan Telur, Penetasan dan Kelangsungan Hidup Lan'a Ikan Sumatra (Puntius telrazono) pada Substrat Eceng Gondok
(Eichonria Crassipes) dengan Jumlah Rumpun y'ang &rbeda
Mochamad S1'aifudin. Ade Drvi Sasanti, VL Rendi Oktariza Penanganan Fillet lkan Curami (Osphrouemaus goarcm! Lecepede) dengan Kemasan Modifikasi Atmoslir
Slafret Suharto 1. 7. I -
ll
t2-
t7t8-24
t<_ lt J3-39$-
4148-S
59-66 67 -73 76-84 85-94Studi Tentang Aspek Biologi Udang Leptrcarpus ptamiscus
Di Laguna $egara Anakan Cilacap Jeria Tengah
Suradi Wijala Saputra
Pengaruh Perbedaan Jenis Pakan Berupa Wortel, Keong Mas dan
Pekin Burten ter{radan Pcrtumbuhen dan Kelenssungen Hidun
Pakan Buatan terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup
Lobster Air Tawar (CEerax quadricoinuus)quadricoinotas)
Pengembangan Diversifikasi Usaha Budidaya Di Tambak Pemalang Benny DiahMadusari, Tri Yusufi Mardiana
Pengaruh Perbedaan Dosis Pemberian Pakan La'rur Chiroromus sp
lgrhe{ap Pertumbuhan Ikan Black Ghost (Apteronotus albifrons)
Hadi PFanggono dan lW Zaqqi Abdih
Basuki Rahario, Komari.vah, Lulud Asdotomo
Diterbitkan
Oleh
Fakultas Perikanan Universitas
Pqkalongan
ffi
rc
PENA Afudiko Volume I NoI April2010
UPAYA
PENINGKATAI\I
PRODUKSI
TANAMAN
KAI\IGKUNG
DARAT
QpomeareptansPoir) DENGAII
PEMAF{GKASAI\I DAIY
PEMBERIAI\I
PUPT]KN
DI LAHAN
PAI\TTAIOleh:
Ari
Handriatni r), Susilo 2)1)starpenpajarFakurr;;;ffitilHlff,ffJ"ikarongan
ABSTRAK
Kangkung darx (Ipomea reptans Poir) merupakan sayuran yang cukup populer, mengandung vitamin
A,
B
dan vitamin C, protein, fosfor, kalsium, karoten, sitosterol yang berguna bagi kesehatan. (Snnarjono, 2002; Kompas,2007; Bisnis Bali, 2007). Tanaman kangkung diambil bagran vegetatifny4yaitu batang, tunas dan daun mud4 sehingga produksinya sangat ditentukan oleh unsur hara N dan tindakan pemangkasan dapat merangsang pertumbuhan tunas- Penanaman kangkung ini dapat ditanam
di latnn marginal yaitu di lahan pantai sekaligus sebagai pemanfaaan atau pemberdayaan wilayah
pesisir. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh dosis pupuk N dan jenis pemangkasan yang tepat terhadap pertumbuhan kangkung darat yang ditumbuhkan di lahan pantai. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang disusun secara factorial, dengan tiga kali ulangan. Dosis pupuk N yang dicoba, t€rdiri atas 4 taraf yaitu
0,
23, zt6 dan 69 kg N/ha Sedang jenis pemangkasan terdiri atas 3 taraf yaitu pemangkasan pucuk pada ruasI,
masII,
dan Urasm.
Parameter yang diamatimeliputi : panjang tunas, jumlah daun ltananan, luas darm ltanaman jurnlah akar/tarcman, paqiang akar/tanaman, bobot basah brangkasanitanama4 bobot kering brangkasan tanama& bobot basah brangkasan/ petak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis pupuk Nieogen berpengaruh terhadap s€rnua parameter yang diarnati, kecuali bobot brangkasan keringltanaman. Perarmbuhan dan hasil
kangkung darat tertinggi diperoleh pada dosis 69 kg N/ha (Urea 150 kg/ha). Jenis pemangkasan terttadap s€mua paraneter yang diamati. Pertumbuhan dan hasil kangkung Oarat tertinggi dicapai padajenis pemangkasan pada ruas tI. Terdapat intera*si antara dosis pupuk nitrogen dengan
jenis pemangkasan. Kombinasi terbaik dicapai pada dosis prpuk niaogen 69 kg N4ra (Urea 150 kg/ha)
dengan jenis pernangkasan pada ruas tr, sehingga
tanaman
darat dapa ditanam di latran pantai.Kata kunci
:
Ifungkung darat, dosis pupukN, jenis pemangkasan, lahan pantaiPENDAHLILUAN
Selatan,Aushalia dan
bagian negaraAirika.
Dalam
perkembanganny4Tanaman kangkung
tergolong
tanamanini
meluas
cukup
pesat
disayur yang
sangat
populer,
karena
daerah
Asia
Tenggara
(Bisnis
Bali,
banyak
peminatnya.
Tanaman
2007).kangkung disebut
juga Swamp
Menurut Sugeng (1992) tanammcabbage,
Water
convoJulus,
Water
kangkung atau lpomoea reptansterdiri
spinach. Tanaman
kangkung
berasal
dari
dua
varietas,
yakni
lcangkung dari India yang kemudian menyebarke
darat {Ipomaea
reptans
Poir)
yangPENA Akilatika Yolume I NoI April 20IA
darat
(Ipomoea
reptans
Pon)
yang disebut kaul,gk:.lrr.gcina
dan kangkunsatr
(Ipomoea
aquatica Forsk)
yangtumbuh secara
alami
di
sawah,raw4
atau
paril
Menurut
Rubatza(199)
perbedaan antara kangkung darar dan
kangkung
air
terletak pada
warnabunga
Kangkungair
berbunga putih kemerah-merahan, sedangkankangkung darat berbunga putih bersih.
Perbedaan lainnya terletak pada bentuk
daun
dan
batang. Kangkung
air berbatangdan
berdaun
lebih
besardibandingkan kangkung darat. Warna batangnya juga berbeda. Kangkung air
berbatang
hijau,
sedangkan kanglungdarat be$atang
putih
kehijau-hijauan.Selain
itu,
kangkung
darat
lebih banyakbijinya
daripada kangkung air.'ltulah
sebabnya
kangkung
daratdiperbanyak
lewat
brji,
sedangkankangkung
air
dipe*anyak
denganmenggunakan
stek
pucuk
baang(Nazaruddin, 1994).
Bagran tanaman kangkung yang paling penting adalah batang muda dan pucuk-pucuknya sebagai bahan
sayur-mayur.
Tanaman kangkung
selain rasanya enak jugamemiliki
kandungangizi
cukup
tinggi,
mengandungvitamin
A,
B
dan vitamin
C
jugamengandung
protein,
kalsium, fosfor,karoten, sitosterol
terutamazat
besi yang berguna bagi pertumbuhan badandan kesehatan. Disamping
itu
hewanjuga
menyukai
t*d.ung
bila dicampur dalam makanan ayam,itik,
sapi,
kelinci dan babi
(Sunarjcno,2W2).
Tanamm kangkung
s@arafarmakologis berperan
sebagaiantiracun (antitoksik),
antiradang,peluruh kencing
(diuretik),2
menghentikan perdarahan
(hemostatik), dan sedatif
(obat
tidur).Kangkung
juga
bersifat menyejukkandan menenangkan (Kompas, 2007).
Menurut
Sastroamidjojo, MD.
dalam Senior Q007)
nilai nutrisi
100gram
l@ngkungyang
direbus
tanpa garam mengandung air 91,2 gr, energi28 kcal, protein
1,9g,lemak
0,4
gr,karbohidrat
5,63 gr,
seraf2
gr,
danampas 0,87 gr.
Menurut
Rukmana
(1994)beberapa
negara
yang
merintispembudidayaan
tanaman
kangkung secaraintensif dan komersial
adalahTaiwan,
Thailand,Filipina
dan jugamulai
mendapat
perhatian
di
Indonesia.
Di
Taiwan pada tahun 1964terdapat
luas
areal
pertanarnankangkung sekitar 2.342 hektar dengan produksi 20.81 5 mehik ton. Daya hasil
kangkung
di
Taiwan
ini
mencapaiantara 40-90 ton per hektar.
Dewasa
ini
kebutuhan sayuran daun seperti kangkung cendenrng terusmeningkat
sejalan
denganmeningkafirya
kesadaran masyarakatakan
pentingnya
giz.
Hal
ini
memberikan
indikasi
batrwa,
selain peningkatan produksi untuk memenuhi kebutuhan,juga
peningkatan kualitas yang menjadi tuntutan konsumen pasar(Rukman4 1994).
Sayuran kangkung telah menjadi mata dagangan sehari-hari
di
berbagaitempat (pasar), dengan
tingkat
hargayang
dapat dijangkau
oleh
berbagaikalangan masyarakat. Meskipun harga
sayuran kangkung
relatif
murah,namun
bila
dibudidayakan
secaraintensif
dan
berorientas
ke
arahagribisnis,
akan
memberikanpara petani. Kelebihan
dari
kangkungadalah
mempunyai daya penyesuaian (adaptasi) yang luas terhadap berbagaikeadaan
lingkungan
tumbuh,harapannya
dapat
tumbuh
pula
di
lahan
pantai, mudah
dalampemeliharaannya,
dan relatif
murah dalam penyediaan biaya usahataninya.Di
samping
itu,
pemungutan hasil(panen) kangkung dapat
dilakukansecara
rutin
(periodik) setiap
10-15hari
sekali,
sehingga
dengan pemasukan uang dari hasil panen yangkontinu
ini
dapat
memperkuat(meningkatkan)
posisi petani
dalammemenuhi
kewajiban
finansialnya sehari-hari (Rukmana" 1994).Pada
tahun
1985 terdapat luasareal
pertanaman kangkung nasional41.953 hektar, namun
tahun-tahunberikutnya cenderung menurun, yaitu
hanya
32.48
hektar
(1988),
dan20.578 hektar (1990).
Hasil
rata-rata kangkung nasional masih rendatr, yaitubaru
mencapai2.389
ton/ha
(1985), 4.616 ton/ha (1988), dan 7.660 ton/ha (1990). Sedangkan pada tahun 2002di
sentra
pengembangan
kangkungIndonesia (Mataram) terdapat
luaspanen
254
hektar
dengan
totalproduksi
16.174
kuintal, angka
ini
mencapai
tiga
perlima
dari
totalproduksi
kangkung
di
NTB.
Hasilpanen
sebagian
besar
masih dikonsumsi oleh masyarakat setempat,dan 30
%
selebihnya dipasarkan keBali,
Surabaya, dan Jakarta (Suwastuti,2008).
Rendahnya
hasil
rata-ratakangkung
di
lndonesia
antara
laindisebabkan
oleh pola
pengembanganusahatani
yang
masih
bersifat sampingan @ukman4 1994\.PENA Afuatil(aYolume I NoI April 2010
Jenis kangkung darat banyak di
tanam
di
lahanJahan pekarangan,di
atas fumpukan-tumpukan sampah, dan sebagian
kecil
ditanam secaraintensif
di
lahanlahan
kering,sehingga dapatjuga
ditanam
di
lahan
pantai(Rukman4
1994). Peluang pemasarankangkung
darat makin luas
karenatidak hanya dijual di pasar-pasar lokal, tetapi
juga
telah banyak dipesan olehpasar-pasar
elit
di
kota-kota
besarseperti
swalayan
dan
supermarket.Hasil
survei
yang
dilakukan
olehpenulis diperoleh informasi
bahwa harga kangkung daratdi
pasaran lokal mencapaiRp.
4.600,-
per
kilogram,sedangkan harga kangkung
air
hanyamencapai
Rp.
1.000,-
per
kilogram. Selisih yang mencolokini
merupakanpeluang
bagi
masyarakat
untuk mengembangkandan
meningkatkanproduksi serta kuatitas kangkr,rng darat
dengan
mengusahakannya
secaraintensif.
Usaha
meningkatkan
kuantitas dan kualitas produksikangkung
tidakhanya memberikan
nilai
tambatr untukpeningkafan pendapatan
ekonomi mmah tangga petani, tetapi juga sangatmendukung perluasan
kesempatankerja dan
wirausatra
tani,pengembangan
agribisnis,
danpenyediaan
pangan
bagi
penduduk (Rukmaira, 1994).Peningkatan
hasil
produksitanaman kangkung
darat
sangat dipengaruhi kandungan unsur Nitrogenyang
diserap
tanaman.
Salatr
satufungsi
Nitrogen adalah
sebagaidorongan pertumbuhan
vegetatif
diatas
tanah.
Kelimpahan
Nitrogen mendorong peitumbuhanyang
cepatPEI,{A Afuatiko Yolume I Nol April 2010
batang
hijau
tua
yang lebih
besar.Tanaman yang
kekurangan
Nitrogenterlihat dari penampilan daundaunnya. Biasanya daundaun
di
bagian bawah yang lebih tua mulai bsrubah menjadihijau
mud4
kemudian
berubatrmenjadi
kuning,
meskipun jaringan-jaringan masih hidup dan penuh (Foth,ree4).
Persediaan
Nitrogen
yang dapatdigunakan selama
kehidupan
awaltanaman
mer_angsang pertumbuhandan
menghasilkan kedewasaan yanglebih
awal.
Persediaan
Nitrogendigunakan untuk mendorong produksi
jaringan berair yang lunak. Bagi
sayu-sayuran
yang
dimanfaatkan daunnya, ketebalan,kempukan,
dan kegaringan merupakan keadaan yang dikehendaki konsumen (Foth, 1994).Menurut Lingga (1986),
respontanaman
terhadap
pemupukan al<anmeningkat
jika
pemberian
pupuk sesuai dengan dosis,waktu dan
carayang tepat.
Ketersediaanunsur
harabagi
tanaman merupakansalah
safufaktor yang
sangat
mempenganrhiproduksi tanaman,
seperti
halnya pupuk nitrogen. Lebih lanjut dikatakanbatrwa
pemberian
nitrogen
yang berlebihan dapat berpengaruh terhadaprusaknya lingkungan seperti
tanahmenjadi
keras,
struktur dan
teksturtanah menjadi lcurang
baik
sehingga pertumbuhan tanaman terhambat. Olehkarena
itu
dalam
pemupukan perludiperhatikan dosis yang sesuai dengan kebutuhan tanaman
Pemberian pupuk urea sebanyaak
100 kg/ha yang diaplikasikan sebanyak
dua
kali
yaitu pada saat pertumbuhan telah merata (4-5 HST) dan 7-10 harikemudian
memberikan
hasil
yang 4optimal
pada pertumbuhan kangkung darat @P2TPDKI
Jakarta,2007)Hasil penelitian Zainal
Abidin,
dkk
(1990)
dalan
Rukmana (1994)bahwa
pemberian
Nihogen
secarasekaligus
padasetelah
tanamsatu
minggu meningkatkanhasil
untuk
panen
pertama.Pemupukan
Nitrogen dua
kali
yaitupada umur satu minggu setelah tanam
(mst) dan
satuminggu
setelah panen (msp) pertama dapat memberikan hasil panen yangtinggi
untuk panen kedua. PemupukanNitrogen
tiga
kali
dapatmemberikan
hasil
yang
tinggl
untuk panen kedua dan ketiga.Pemangkasan dilakukan
untukmembuat percabangan.
Bila
tanamantidak
dipangkasmaka
biasanya akanterus
tumbuh memanjang dantunas-tunas
tidur
di
ketiak
daun
tua
tidakmau
tumbuh.
Pemangkasan
akan mengakibatkan terpacunyapertumbuhan
vegetatif.
Hal
ini
disebabkan
oleh
meningkaurya jatahbatran
makanan
karena
sec,afakeseluruhan
jumlah
cabang berkurang,sementara
sistem
perakaran sebagai " ..pemasokair
dan haratidak
terganggu(Widodo, 1995).
Kusumo
(1984)
menyatakanbahwa
pemotongan
pucuk
batang mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tanaman, karena batangakan
mengalami dormansi
sehinggapertumbuhan
tunas
apikal
terhambattetapi
pertumbuhan
tunas
lateralmeningkat. Keadaan
ini
disebabkanauksin yang berkadar
tinggi di
pucukbatang mengalir
dan
meftrrgsang tumbuhnya tunas lateralLakitan (2001)
menyatakanbahwa
Pemotongan
pucuk
batang umurmengakibatkan dominansi apikal, yaitu
terhambatnya pertumbuhan
tunasapikal
karena dalam keadaan dormandan
mendorong tumbuhnya
tunaslateral yang selanjutnya akan tumbuh
menjadi
cabang-cabangbanr
yangproduktif. Kondisi demikian
terjadikarena
dengan
pemangkasan pucukpada saat
berlangsungnyapertumbuhan
vegetatif,
auksin
yangterdapat
di
pucuk tunas dengan kadarlinggr
akan mengalir
s@ara
polarbasipetal
menghambat pertumbuhantunas
apikal,
dengandemikian
akanmendorong tumbuhnya
tunas
lateral,yaitu tunas-tunas baru yang tumbuh ke
samping.
Lebih
lanjut
dikatakanbahya
kandungan kosntituen masing-masing bagian pada batang dari ujungsampai pangkal sangat
bervariasi.Konstituen tersebut
meliputi
proporsiauksin, nutrisi,
karbohidrat,
proteindan
inhibitor. Lebih
lanjut
dikatakanbahwa batang tanaman bagian tengah
mempunyai kandungan
konstituenyang
optimal
dan seimbang sehinggaapabila
dilakukan
pemangkasanberpengaruh terhadap
pembentukan tunas dan daunPenelitian
ini
dilakukan
denganhrjuan
untuk
mengetahui
pengaruhdosis pupuk
N
dan
dosis pupuk
N
optimal,
pengaruh pemangkasan Oanjenis
pemangkasanyang tepat,
daninteraksi
antaradosis
pupuf
N
aunpemangkasan
terhadap
pertumbuhankangkung daraL yang ditanam
di
latranpantai.
METODE
PEI\TELTTIAN Percobaanini
telah dilaksanakandi
Desa
Dringo
KecamatanPENA Alantika Yolume t NoI April 2010
Wonotunggal Kabupaten Batang pada
ketinggian
lebih
kurang
I
m
di
ataspermukaan
lau!
denganjenis
tanahgpic
Epiaquepts.
percobaan dilaksanakanselama
3
bulan,
yaituDesember
20A7
sampai
denganPebruari
2008.
Rancangan percobaanyang
digunakan
adalah
RancanganAcak
Kelompok Lengkap (RAKL)
dengan perlakuan
faktorial
4
x
3.Faktor
pertama dosispupuk
N
yanglerdiri
atas4
taraf,yaitu tanpa
pupukN,
dosis 23kgNlra
dosis 46 kg N/ha dan dosis69 kg
N/ha.
Faktor keduajenis pemangkasan
terdiri
atas 3 taraf,yaitu
Pemangkasan pucuk pada ruas I,ruas
II
dan ruasIII.
Dengan demikianterdapat
12
kombinasi
perlakuan, masing-masing perlakuan diulang tigakali
sehingga seluruhnya ada(4x
3fx
3
:
36
satuan percobaan. Data yang dihasilkan dianalisis denganuji
F
danapabila terdapat
perbedaan diantarafaktor yang
dicoba, maka
analisisdilanjutkan dengan
uji
DMRT
danuji
regresi.
Variabel yang diamati
meliputi
:(l)
panjang tunas, (2)jumlah
daun pertanaman,
(3)
luas daunper
tanaman,(4)
bobot akar
per
tanaman,
(5)Panjang
akar
terpanjang,(6)
bobot basah brangkasanper
tanarnan, (7)bobot kering brangkasan per tanarnan, dan
(8)
bobot basah brangkasan perpetak
HASIL
DAN
PEMBAHASAI\TA.
Pengaruh dosis pupuk nitrogenPada Tabel
I
dN
2
dapatdilihat
bahwa diantara perlakuan dosis pupuk
nitrogen
berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan hasil kanglung daratyang daun
PENA Atuqtikq Yolume
I
NoI April 2010meliputi
panjang tunas, jumlahper
tanaman,
luas
daun
pertanaman,
bobot akar
per
tanaman, panjang akar tsrpar$ang bobot basahbrangkasan
per
tanaman,dan
bobotbasah
brangkasanper petak
Hasil tertinggi dicapai pada dosis 69kgN/ha
dan
terendahpada
perlakuan
tanpapupuk
N.
Pola pengaruh dosis pupukN
terhadap perhrmbuhandan
hasilkangkung
berbentuk
linier,
artinyamakin
tinggi
dosis pupuk
N
yangdiberikan
dapat
meningkatkanpertumbuhan
dan hasil
kangkungdarat.
Meningkatnya
pertumbuhandan hasil
kangkung
ini
disebabkannitrogen
merupakan
komponenstnrktural
dari
senyawa organik yangpenting
seperti asamamino,
protein,nukleoprotein, berbagai
enzim,
purindan
pirimidin
yang sangat dibutuhkan unfuk pembelatran dan pembesaran selatau pertumbuhan tanaman (Gardner,
1991). Nitrogen
sebagai
penyusunprotein
juga tidak
dapat
diabaikanperanannya
dalam
pembentukanklorofil
bersama-samadengan
Mg.Menurut
Engelstad(1997),
nitrogenpenting
untuk
pertumbuhan vegetatif,pembentukan
klorofil
yangmenyebabkan
wama daun
menjadilebih hijau. Oleh
karena
itu
makintinggi dosis nitrogen, makin meningkat
pula
laju
pertumbuhan
vegetatiftanaman sehingga meningkatkan pula
hasil
yang diperoleh. Dipertegas olehLingga (2000)
tersedianya nitrogendalam
jurnlah cukup
menyebabkanpertumbuhan tanaman
berlangsung dengan bailq halini
akan berpengaruh terhadap meningkatnya hasil tanaman.Tetapi dalam penelitian
ini
belumdapat diperoleh dosis
pupuk
nitrogenyang optimal
(masih bersifat
linier),hal
ini
disebabkan karena penelitian dilaksanakan dilahan jenis tanahTypic
Epiaquepts
yang
mempunyaikarakteristik
kedalamantanah
dalamsampai sangat dalam,
drainase terhambat, t€ks;tur tanah halus, danpH
tanah
asaltl
yainr 5,1 (Anonim, 2005),sehingga
pemberian
pupuk
nitnogen sampai dengan 69 kg N/ha tidak dapatdimanfaatkan
oleh
tanaman
secaramaksimal.
Tabel
l.
Angka rata-rata dan analisis statistik pengaruh dosis pupukN
terhadap panjang tunas,jumlah
daun, luas daun danjumlah
akar pada pertumbuhantanaman darat
Perlakuan Panjang tunas(cm) Jumlah daun
ftelai) Luas daun (cm2) Jumlah akar (buah) Dosis pupukN N0
:
tanpa pryuk NNl :
23 kgN/tn N2=
46kgN/ha N3:
69kgN/ha FHitung F Tabel5 o/o FTabt lo/o DMRT5%
l
44.41 a 47Je b 49,68 bc 51,17 c 9,71 ** 3,05 4,63 2.74 24,67 a 2696 ab 2E,76fu
30,80 c 9,28**
3,05 4,OS 2"51 49,E7 a 56,36 ab 60,18 b 62,57 b 3,88 * 3,054,63
lE-2s
I
37,71 a 39,64 ab 40,38 b 45,24 c 6,09 ** 3,054,63
t4.M
IKeterangan : Angka-anglq dalam kolom dan p€rlakuan vans diikuti sama
K€t€rangan : Angxa-anglq dalam kolom dan perlakuan yang diikuti dengan
PENA Alwotika Volume I NoI April 2010
*
=
Berbedanyata;
**
-
Berbedasangatnyata;
ns:
TidakberbedanyataTabel
2.
Angka rata-rata dan analisis statistik pengaruh dosis pupukN
terhadap panjang akar terpanjang, bobot basah brangkasan per tanaman, bobot keringbramngkasan
per
tanaman,dan bobot
basah brangkasanper
petak padaKeterangan :
Angka-angka dalam kolom dan perlakuan yang diikuti dengan hurufyang sama menur{ukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji DMRT padataraf 5 o/o.
*
=
Berbedanyata;
**
-
Berbedasangatnyata;
ns:
TidakberbedanyafaI€tih
la4iut
dijelaskan
Soepardi (1985) bahwa faktor edafik yang idealuntuk
pertumbuhantanaman
adalahmempunyai
solum dalam,
bertekstur seimbang, berstruktur remah, gernbur, aerasi dan drainasebaik,
kemampuanmenatran
air
tinggi,
mengandungceftup bahan organilq
ketersediaan unsur ham" dan pH netral arrtaca 6-? .B. Pengaruh jenis pangkasan
Hasil
penelitian
menunjukkanbahwa j enis pemangkasan berpengaruh
terhadap pertumbuhan
dan
hasil kangkung. Tabel3
dan4
dapatdilihatbahwa
Pertumbuhan
dan
hasilkmgkung
darat terbaik yang meliputimeliputi
panjang tunas,jumlah
daunper tanaman" luas daun
per
tanarnanobobot akar per tanaman, panjang akar
erpanjang,
bobot
basah
brangkasan per tanaman, bobot kering brangkasanper
tanaman
dan
bobot
basahbrangkasan per
petak
diperoleh padajenis
pemangkasan ruasII,
kemudiandiikuti
pemangkasanruas
IU
danterendah
pada ruas
I.
Meningkatnya pertumbuhan dan hasil kangkung daratyang
meliputi panjang
tuna1
luasdaun,
jumlah
daun,
bobot
basahbtangkasan,
bobot kenng
bmngkasanini
berkaitan dengan konstituen yangterkandung
dalam batang pada
ruaskedua
terutama
kandungan karbohidrat, protein dan auksin dalamjumlah
cukup
dan seimbang sehinggadapat
mendorong
pembelahan, pembesarandan
pengembangan sel.Lakitan
(2001)
menyatakan
bahwakandungan
kosntituen pada
masing-masing bagian pada batang dari ujungsampai
pangkal
sangat
bervariasi.Konstituen tersebut
meliputi
prcponi
auksin,
nutrisi,
kaftohidrat,
protein7 tanaman darat. Perlakuan Paqiang akar terpanjang
(ctt\
Bobot basah brangkasan per tanaman \u\ Bobot kering brangkasan per tanaman\s\
Bobot basah brangkasan per petak\
\\s\
Dosis pupuk N N0:
tanpapupukNNl :
23kgN/ha N2:
46kgN/ha N3:
69kgNlha F Hitung FTatul5 % F Tabel 1% DMRT 5% 26,1O a 26,7E a 26,94 a 30,28 b 3,42 + 3,05 4,63 3,00 39,33 a 49,64 b 59,(D c 66,67 d 41,16 't* 3,05 4,63 5,40 2,32 a 2,30 a 2,54 a 2,84 a 2,33 ns 3,05 4,63 3,66 a 4,14 ab 4,82 bc 5,04 c 5,79 ** 3,05 4,63 0,77PENA Afuatika Voiume I Nol April 2010
dan
inhibitor. Lebih lanjut
dikatakanbahwa batang tanaman bagian tengah
mempunyai kandungan
konstituenyang
optimal dan
seimbang sehinggaapabila
dilakukan
pemangkasanberpengaruh
terhadap
pembentukan tunas dan daun.Kandungan konstituen yang cukup dan
seimbang
akan
mendorongmeningkatkan
pembelahan,pembesaran
dan
pemanjangan sel.Menurut Rochiman dan Harjadi (1973)
kandungan
makanan
pada
batang,terutama persediaan
karbohidrat
dannitrogen sangat
mempengaruhi perkembangan tunas dandaun
melalui adanya pembelahan, pemanjangan danpengembangan
sel.
Batang
pada bagian tengah mempunyai kandungan karbohidrat dan nitrogen dalam jumlahyang cukup dan
seimbang sehinggaberpenganrh
terhadap
pertrrmbuhanhrnas
dan
daun.
Irkitan
(2001) berpendapat bahwa batang pada bagiantengah
terdapat zona pembelahan dan pembesaransel
yang
aktif
tumbuh. Dengan demikian pada bagian batangtengah (pada
nus ke
ID
terdapatkandungan
karbohidrat
dan
nitrogenyang
cularp
dan
seimbang sehinggadapat
mendorong pembelahan
dan pembesaran sel pada batang dan daunmeningkat, akibatnya
pertumbuhandan hasil tanaman meningkat C. Pengaruh interaksi
Hasil
penelitian
menunjukkanbahwa terdapat interaksi antara dosis
pupuk
nitrogen
dengan
jenispemangkasan terhadap
jumlah
daun. Jumlah daun terbanyak diperoleh padakombinasi dosis nitrogen
69
kg
N/hadengan
jenis
pemangkasan pada ruas8
lll,
yaitu
34helai
dan terendah padakombinasi
tanpa
pemberian
pupuknitrogen
denganjenis
pemangkasan pada ruasI
yaitu
22,8helai.Interaksi
ini
terjadi
disebabkan adanya salingmendukung
antara
fungsi
nitrogendapat
meningkatkan
pertumbuhanvegetatif
tanaman dengan
jenispemangkasan pada ruas
III
merupakanbatang
pucuk
yang
mampunyaikandungan
auksin
yang
tinggisehingga
dapat
meningkatkanpembelahan
dan
pembesaran
sel.Menurut
Lakitan
(2001)
kandunganauksin
pada
batang
tanamandipengaruhi
oleh
adanya
IAA
oksidase,
yaitu
enzim yang
dapatmerombak
dan
menghambat kegiatanauksin.
Lebih lanjut
dikatakan bahwamakin fua umur batang tanaman akan semakin rendatr kandungan auksinnya karena
buang
yang mempunyai umuryang
tua
(pangkal) terdapat
LAA Oksidase yang cukuptinggi
sehingga menghambat kandungan dan aktivitasauksin. Sebaliknyq makin muda umur baang (pucuk) mempunyai kandungan dan aktivitas auksin yang lebih trnggi
karena kurangnya
IAA
Oksidase,sehingga kandungan
dan
aktivitasauksin meningkat.
Pertumbuhan
vegetatif
yangmeningkat
yang
didukung
adanya kandungandan aktivitas
auksin yangtinggi,
berpengaruh
terhadappembelahan
dan
pembesaran
selseperti
pada
sel
daun.
Akibat
pembelahan dan pembesaran sel pada
daun,
maka
jumlatr daun
akanbertambah
banyak
Gardner (1991)menyatakan bahwa"
tanda
awal
dariperkembangan
daun
pada
tanaman umumnya adalah pernbelahan sel padaujung batang secara longitudinal, yanE
diikuti
oleh
pembesaran sel-sel yangmuda
akan
membentuk
primordiadaun.
Meningkatnya
pertumbuhanvegetatif
tanaman
berpengaruhterhadap meningkatnya
kandunganauksin,
selanjutnya
auksin
tersebutditransportasikan
secara
polarbasipetal
yaitu dari ujung ke
pangkalseperti
pada
tunas-tunascalon
daunkemudian
sel-sel
daun
mengalami pembelahan maka daun yang terbentuk mempunyai jumlah yang lebih banyakMeningkatnya pertumbuhan vegetatif
tanaman
sebagai
akibat
kombinasi perlakuan dosis pupuk nitrogen denganjenis
pemangkasanpada
ruas
II
berpengaruh
terhadap
bobot
basatrbrangkasan
per
tanaman.
Hasilpenelitian
menunjukkan
bahwa kombinasi terbaik diperoleh pada dosispupuk
.nitrogen69 kg
N/ha
denganjenis
pemangkasan pada nrasII
yang menghasilkan bobot basah brangkasan79,33
g.
Bertambatrnya bobot basahPENA AhntikaYolume I NoI April 2010
brangkasan
per
tanaman
ini
disebabkan
kombinasi
perlakuantersdebut
dapat
meningkatkanpertumbuhan
vegetatif
tanaman.Menurut
Sarief (1989), meningkatnyapertumbuhan
tanaman
akanmeningkatkan
perkembangan
akar,batang
dan
daun,
'menyebabkanaktivitas
fotosintesismenjadi
lancar, sehingga akan meningkatkan pula hasil fotosintesis berupa protein, karbohidratdan lemah
yang
selanjutnyaditranslokasikan
ke
seluruh
bagiantanaman,
akibatrya
makin
banyakkarbohidrat,
protein
dan
pati
yangditranslokasikan
dan
diakumulasikanpada
batang,akar dan
daun,
makinmeningkat
pula bobot
basahbrangkasan.
Hal
ini
didukung
olehpendapat
Harjadi (1993)
yangmenyatakan
batrwa
pertumbuhantanaman ditandai
dengan bertambahnya ukuran dan bobot kering yang tidak dapat kembali.Tabel 3. Angka rata-rata dan analisis statistik pengaruh
jenis
pemangkasan terhadap panjang tunas,jumlah
daun, luas daun danjumlah
akar pada pertumbuhan tanaman kangkung daratPerlakuan Panjang (cm)tunas Jumlah daun(helai) Luas daun(crn2) Jumlah akar (buah) Jenis pemangkasan
Pl
=
Pada ruasI
P2=
Pada ruas II P3:
Pada ruas III F Hitung F Tabel 5 % FTabel I % DMRT 5 % 43,67 a 52,26 c 48,86 b 28,54 +* 3,M 5,72 2,37 25,03 a 30,15 b 28,20 b 12,10 ** 3r44 5,72 2.17 49,10 a 64,26 b 58,37 b 9,82 ** 3,44 5,72 7.15 37,77 a 43,13 b 40,88 b 5,09 * 3,44 5,72 3.50 Keterangan :Angka-angka dalam kolom dan perlakuan yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan tidak
berbeda nyata berdasarkan uji DMRT pada
twaf
5 a/o.PENA Akuatila Yolume I Nol April20IA
Tabel 4. Angka rata-rata dan analisis statistik pengaruh
jenis
pemangkasan terhadap panjang akar terpanjang, bobot basah brangkasan per tanaman, bobot keringbrangkasan
per
tanaman,dan bobot
basah brangkasanper
petak
pada pertumbuhan tanaman kangkung daratPerlakuan Panjang akar terpanjang (cm) Bobot basah brangkasan per tanaman (s) Bobot kering brangkasan per tanaman (o) Bobot basah brangkasan perpaak &oI Jenis pemangkasan
Pl
=
Padaruas I P2:
Padaruasll P3:
PadaruasIII
F Hitung F Tabel 5 % F Tabel I o/o DMRTs % 24,E6 a 28,98 b 28,67 b 6,69 ** 3,44 5,72 2-60 47,75 a 57,90 b 55,40 b 1Q!6**
3,44 5,72 4.68 2,12 a 2,80 b 2,55 b 6,72 ** 3,44 5,72 0,39 3,37 a 5,36 c 4,52 b 19,43 ** 3,44 5,72 4,67 Keterangan :Angka-angka dalam kolom dan perlakuan yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji DMRT pada tataf 5 o/o.
* :
Berbedanyata
**
-
BerbedasangatnyataPertumbuhan
vegetatif
yang tumbuhdengan
cepat
akan
mendorongterbentuknya kandungan karbohidrat
di
dalam
tanaman.
Kandungankarbohidrat
ini
merupakanhasil
dariproses fotosintesis
yang terjadi
padadaun
dan
adanya proses metabolismeyang
meningkat sehinggameningkatnya pembentukan
dantranslokasi karbohidrat,
protein
danlemak pada batang,
akar dan
daunakan
meningkatkan
pula
akumulasiasimilat
tersebut,maka
berpengaruh terhadap bobot basah brangkasan per tanaman.SIMPT]LANI
l.
Dosis pupuk nitrogen berpengarutrterhadap
semua variabel
yangdiamati, kecuali bobot brangkasan.
kering per tanamSn. Pertumbuhqr dan hasil kangkung darat tertinggi
ns
=
Tidak berbeda nyatadiperoleh pada
dosis
69 kg
N/ha(urea
150kg/ha)2.
Jenis
pemangkasan berpengaruhterhadap semua
variabel
yangdiamati.
Pertumbuhandan
hasilkangkung
darat tertinggi
dicapaipada
jenis
pemangkasan pada ruasu.
3.
Terdapat
interaksi antara
dosispupuk
nitroge,lr
dengan
jenis
pemangkasan.
Kombinasi
terbaikdicapai pada dosis pupuk nitrogen
69 kg
N/ha (urea
150
kg/ha)dengan
jenis
pemangkasan pasaruas
III.
4.
Tanaman
kangkung darat
dapatditanam
di
lahan
pantai
asalkandalam
pengolahan
tanah
diberipupuk
kandan€,
s€rta
dengarrperlakuan
pupuk
N
dan pemangkasan.DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.
2002.
Data
Base SumberDcya
Lahan
(hna
Agroeecologi)
KabupatenBatang.
Balai
PengkajianTeknologi
Pertanian
(BPTP)Jawa Tengah.
Bisris Bali.
2W7. Bioya
Rendah,Bertanam
KanghmgMenjonjikon.
htp://www.bisnisbali.com.
Engelstad.
1997.
Teknologi
dan PenggunaanPupuk UGM
Press.Yogyakarta.
Fd,
H.D.
1994.Dasar-dasar Ilmu
Tanah. Erlangga. Jakarta.
Gardner,
F.P. 1991.
Fisiologi
Tanaman Budidaya. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Idr{adi,
1993. Pengantar Agronomi. PT Gramedia, JakartaXmpas,
2W7. Kanghang Si Pengusir Racun.htp ://www.ropeg.depkes. go. id.
I*itan
B. 2001.
Fisiologi
Pertumbuhan
danPerkembangan
Tanaman.
pT.Raja Grafindo Persada Jakarta
PENA AfuatilaYolume I NoI April2010
Lingga,
P. 2000.
PetunjukPenggunaan
Pupuk.
Penebar Swaday4 Jakarta.Rochiman
dan
Harjadi,
S.S.
1973.Pembiaknn Yegetatif,
BahanBacaan Pengantar
Agronomi.IPB.
Bogor.32P
Rukmana,
R.
1994.
BertanamKangkung.
Kanisius.Yogyakarta
Sariel
S.,
1989. Kesuburan
danPemupukan
Tanah
Pertanian. Pustaka Buana" BandungSe,nior.
2007.
Kangkung
"selainSebagai
PenenangJuga
AtasiPendarahan".
http ://www.obesitas.web. id/eatin
gwelVnews.htnl.
Sunarjono,
Hendro. 2003.
Bertanam30 Jenis
Suyur.
Penebar Swadaya. Jakarta.Suwastuti.
2008.
Litbang
Kompas.htp://Produksi
TanamanKangkung
Darat Tahun
2002.htnl
Widodo,
W.D.
1995. Pemangkasan'
Pohon Buah-buahan. PenebarSwadaya Jakarta