MISTISISME MITOS PEWAYANGAN
DALAM NOVEL
RAHVAYANA
KARYA SUJIWO TEJO:
Analisis Strukturalisme Claude Lévi-Strauss
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan
guna Mencapai Gelar Sarjana Sastra Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sebelas Maret
Disusun oleh:
IMAMAH FIKRIYATI AZIZAH
C0213033
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
iv
PERNYATAAN
Nama : Imamah Fikriyati Azizah NIM : C0213033
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Mistisisme Mitos Pewayangan dalam Novel Rahvayana Karya Sujiwo Tejo: Analisis Strukturalisme Claude Lévi-Strauss adalah betul-betul karya sendiri, bukan plagiat, dan tidak dibuatkan oleh orang lain. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam skripsi ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang diperoleh dari skripsi tersebut.
Surakarta, 12 Juli 2017 Yang membuat pernyataan,
MOTTO
bismillāhirrahmānirrahīm
„dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang‟
vi
PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati, skripsi ini peneliti persembahkan kepada bapak, ibu, dan kakak lelaki yang selalu mewanti-wanti
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga skripsi dengan judul Mistisisme Mitos Pewayangan dalam Novel
Rahvayana Karya Sujiwo Tejo: Analisis Strukturalisme Claude Lévi-Strauss dapat
diselesaikan dengan baik. Penulisan skripsi ini dapat terlaksana dengan baik berkat keterlibatan berbagai pihak. Secara khusus, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan izin dalam penyusunan skripsi ini.
2. Dra. Chattri Sigit Widyastuti, M.Hum. selaku Kepala Program Studi Sastra Indonesia yang telah memberikan motivasi kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini.
3. Asep Yudha Wirajaya, S.S., M.A. selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan sabar membimbing peneliti selama proses penyusunan skripsi ini. 4. Dra. Murtini, M.S. selaku dosen penelaah skripsi yang telah memberikan
masukan-masukan kepada peneliti selama proses penyusunan skripsi ini. 5. Dosen-dosen Sastra Indonesia yang telah mendidik serta mewariskan ilmu. 6. Sujiwo Tejo selaku penulis dwilogi novel Rahvayana yang telah memengaruhi
pemikiran serta memberi izin bagi peneliti untuk meneliti karyanya.
7. Staf perpustakaan yang telah memberikan kemudahan dalam peminjaman bahan referensi selama proses penyusunan skripsi.
viii
8. Keluarga di Klaten, terkhusus bapak, ibu, dan kakak lelaki, serta Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia (KEMASINDO) yang telah mengirim segala doa baik dan motivasi kepada peneliti.
9. Sahabat-sahabat karib, terkhusus Villa Firdaus, Fatimah Wahyu Sundari, dan Ika Juni, yang telah peneliti pinjam telinga mereka untuk menyimak gelisah serta puisi-puisi selama penyusunan skripsi.
10.Pihak-pihak yang telah hadir dan menjadi “guru” dalam kehidupan peneliti. Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Oleh sebab itu, peneliti sangat mengharapkan masukan yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat, baik bagi peneliti sendiri maupun bagi pembaca.
Surakarta, 12 Juli 2017
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
ABSTRAK ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Pembatasan Masalah ... 6
C. Rumusan Masalah ... 6
D. Tujuan Penelitian ... 7
E. Manfaat Penelitian ... 7
F. Sistematika Penulisan ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR ... 10
A.Kajian Pustaka 1. Penelitian Terdahulu ... 10
x
a. Strukturalisme Claude Lévi-Strauss ... 15
b. Mistisisme... 22
B. Kerangka Pikir ... 24
BAB III METODE PENELITIAN... 27
A. Jenis Penelitian ... 27
B. Objek Penelitian ... 27
C. Data ... 27
D. Sumber Data ... 27
E. Teknik Pengumpulan Data ... 28
F. Teknik Interpretasi Data ... 28
G. Teknik Penarikan Simpulan ... 28
BAB IV ANALISIS DATA ... 29
A. Struktur Luar ... 30
1. Kehidupan Tokoh Rahvayana ... 31
2. Lakon “Rahvayana” ... 43
3. Lakon dalam pewayangan Ramayana ... 45
B. Struktur Dalam ... 53 C. Oposisi Biner ... 79 BAB V PENUTUP ... 97 A. Simpulan ... 97 B. Saran ... 99 DAFTAR PUSTAKA ... 100 LAMPIRAN ... 104
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Relasi Rahvayana dengan Dirinya yang Lain ... 54
2. Relasi Saudara Rahvayana ... 56
3. Relasi Sahabat Rahvayana ... 56
4. Relasi Sinta dengan Dirinya yang Lain ... 59
5. Relasi Plato dengan Dirinya yang Lain ... 62
6. Relasi Rahvayana dengan Dirinya yang Lain pada Tiga Kategori ... 63
7. Relasi Antara Kamajaya dan Kamaratih pada Tiga Kategori ... 67
8. Relasi Lawwamah dengan Kumbakarna pada Tiga Kategori ... 68
9. Relasi Supiah dengan Sarpakenaka pada Tiga Kategori ... 69
10. Relasi Mutmainah dengan Wibisana pada Tiga Kategori ... 70
11. Relasi Samudra dengan Rama pada Tiga Kategori ... 72
12. Relasi Sinta dengan Dirinya yang Lain pada Tiga Kategori ... 73
13. Relasi Trijata dengan Dirinya yang Lain pada Tiga Kategori ... 75
14. Relasi Indrajit dengan Dirinya yang Lain pada Tiga Kategori ... 76
15. Relasi Subali dengan Dirinya yang Lain pada Tiga Kategori ... 76
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Analisis Sekuen Dwilogi Novel Rahvayana ... 104
ABSTRAK
Imamah Fikriyati Azizah. C0213033. 2017. Mistisisme Mitos Pewayangan dalam Novel Rahvayana Karya Sujiwo Tejo: Analisis Strukturalisme Claude Lévi-Strauss. Skripsi: Program Studi Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Sebelas Maret.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah i) bagaimana struktur berpikir Rahvayana pada dwilogi novel Rahvayana; ii) bagaimana relasi cara berpikir Rahvayana terhadap tokoh-tokoh lain pada dwilogi novel Rahvayana; dan iii) bagaimana mistisisme pewayangan sebagai pesan yang disampaikan pengarang pada dwilogi novel Rahvayana?
Tujuan penelitian ini adalah i) mendeskripsikan struktur berpikir Rahvayana pada dwilogi novel Rahvayana; ii) mendeskripsikan relasi cara berpikir Rahvayana terhadap tokoh-tokoh lain pada dwilogi novel Rahvayana; dan iii) mendeskripsikan mistisisme pewayangan sebagai pesan yang disampaikan pengarang pada dwilogi novel Rahvayana.
Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Objek material penelitian ini adalah dwilogi novel Rahvayana, sedangkan objek formal penelitian adalah mistisisme yang diperoleh melalui analisis struktur luar dan struktur dalam. Sumber data penelitian ini adalah Rahvayana: Aku Lala Padamu dan Rahvayana: Ada yang Tiada. Data berupa teks cerita pada dwilogi novel Rahvayana yang menunjukkan struktur berpikir tokoh Rahvayana serta relasi cara berpikir Rahvayana terhadap tokoh-tokoh lain melalui penemuan mitemenya. Miteme ditemukan melalui analisis sekuen sehingga ditemukan struktur luar atau struktur berpikir Rahvayana. Miteme tersebut disusun secara sintagmatik dan paradigmatik untuk mengetahui relasi cara berpikir Rahvayana terhadap tokoh lain yang termasuk pada pembedahan struktur dalam. Mistisisme pewayangan sebagai pesan ditemukan melalui oposisi biner yang dikaji dengan melibatkan struktur berpikir serta relasi cara berpikir Rahvayana terhadap tokoh lainnya. Teknik penarikan simpulan dilakukan dengan ragam induktif, yakni data-data bersifat khusus ditarik ke arah simpulan yang bersifat umum.
Berdasarkan analisis menggunakan teori strukturalisme Lévi-Strauss, simpulan penelitian ini adalah i) struktur berpikir tokoh Rahvayana adalah religius yang dikemas dengan lebih membumi, yakni melalui sisi romantisme Rahvayana berupa surat-surat cintanya kepada perempuan bernama Sinta; ii) relasi cara berpikir Rahvayana terhadap tokoh lain adalah satu kesatuan penokohan serta ditemukan konsep mistisisme melalui representasi tokoh dan alur, yakni terkait sangkan paraning dumadi dan sastrajendra hayuningrat pangruwating diyu; dan iii) pesan yang terkandung adalah imbauan agar manusia memahami sastrajendra hayuningrat pangruwating diyu, yakni peniadaan diri jika hendak mendapatkan keridaan Tuhan yang terkait dengan segala nafsu keduniaan, lantas diisi segala kebajikan dengan menghormati, memuliakan, serta mendidik wanita. Wanita menjadi kunci penting untuk menempuh jalan menuju Tuhan karena pada