• Tidak ada hasil yang ditemukan

JAPB : Volume 3 Nomor 1,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JAPB : Volume 3 Nomor 1,"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

JAPB : Volume 3 Nomor 1, 2020

136

EFEKTIVITAS PEGAWAI DALAM PELAYANAN PUBLIK PADA

KELURAHAN MABUUN KECAMATAN MURUNG PUDAK

KABUPATEN TABALONG

(Studi Pada Pengurusan Surat Keterangan Tidak Mampu)

Keithran Ali Saragih, Budi Setiawati)*, Muhammad Noor)**

Keitran.ali@gmail.com, budistiawati16@gmail.com)*, muhammad.stia@gmail.com)** Departemen Administrasi Publik, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Tabalong Kampus : Komplek Stadion Olahraga Saraba Kawa Pembataan Tanjung-Tabalong

Kalimantan Selatan 71571

Email: Stiatabalong@yahoo.com / info @stiatabalong.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas pegawai dalam pelayanan publik dan mengukur Kinerja Pegawai terutama pada Pelayanan Surat Keterangan Tidak Mampu dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau dan terukur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe desktiftif, Tekhnik pengumpulan data dengan cara angket serta di interprestasikan menurut Sudjana,(Syahrudi, 2015:32). Serta penelitian ini digunakan teknis analisis data yang dikembangkan oleh Muhammad Ali. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa Efektivitas Kinerja Pegawai dalam Pelayanan Publik Pada Keluarahan Mabuun Kecamatan Murung Pudak Kabupaten Tabalong sudah berjalan cukup efektiv (43,34%). Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam upaya untuk memaksimalkan efektivitas pelaksanaan tugas aparat terhadap pelayanan publik di kelurahan Mabuun, adalah kemampuan aparat dalam mentaati aturan sistem kerja dapat dilaksanakan dengan baik.

(2)

JAPB : Volume 3 Nomor 1, 2020

137

EFFECTIVENESS OF EMPLOYEES IN PUBLIC SERVICE IN MABUUN

DISTRICT, MURUNG PUDAK DISTRICT, TABALONG REGENCY

(Study on Handling Certificate of Disability)

ABSTRACT

This study aims to determine the effectiveness of employees in public services and measure Employee Performance, especially on the Service Certificate of Disability and reference assessment of service quality as an obligation and organizer to the community in the framework of quality, fast, easy, affordable and measurable services. This study uses a qualitative approach with descriptive type, data collection techniques by questionnaire and interpreted according to Sudjana, (Syahrudi, 2015: 32). And this study used technical data analysis developed by Muhammad Ali. The results of this study indicate that the Effectiveness of Employee Performance in Public Services at the Mabuun Outpour Murung Pudak District Tabalong District has been running quite effectively (43.34%). Factors that influence in an effort to maximize the effectiveness of the implementation of the duties of the apparatus to public services in the village of Mabuun, is the ability of officials to obey the rules of the work system can be implemented properly.

Keywords: Effectiveness, Performance, Employees in Public Services.

PENDAHULUAN

Negara Indonesia yang lahir pada 17 Agustus 1945 adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik. Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah Indonesia terdiri atas beberapa daerah/ wilayah dan setiap daerah/ wilayah terdiri atas beberapa daerah kabupaten/kota. Selanjutnya di dalam tiap kabupaten/ kota terdapat satuan pemerintahan terendah yang disebut

kelurahan dan desa. Dengan demikian kelurahan dan desa adalah satuan pemerintahan terendah di bawah pemerintah kabupaten/kota.

Setiap organisasi tidak mungkin bisa sukses tanpa adanya Sumber Daya Manusia (SDM) di balik organisasi tersebut (Ambarwati, 2005).

Oleh karena itu, pentingnya SDM dalam suatu organisasi menuntut setiap

(3)

JAPB : Volume 3 Nomor 1, 2020

138

organisasi mendapatkan pegawai yang

berkualitas untuk menjalankan roda organisasi. Peningkatan kualitas sumber daya pegawai menjadi sangat urgen dan perlu dilakukan secara terencana, terarah dan berkesinambungan. Kelurahan dan desa adalah dua satuan pemerintahan terendah dengan status berbeda kelurahan adalah satuan pemerintahan administrasi yang hanya merupakan kepanjangan tangan dari pemerintah kabupaten/kota jadi kelurahan bukan badan hukum melainkan hanya sebagai tempat beroprasinya pelayanan pemerintahan dari pemerintah di kabupaten/ kota di wilayah kelurahan setempat. Dalam penyelenggaraan Pemerintahan Indonesia, pemerintah Kelurahan merupakan suatu bagian dari organisasi pemerintahan yang melaksanakan suatu kebijaksanaan- kebijaksanaan yang ditetapkan pemerintah tingkat yang lebih tinggi, serta mengadakan pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan yang dilakukan oleh pemerintahan dibawahanya.

Kelurahan sebagai salah satu satuan kerja perangkat daerah yang mempunyai kedudukan yang strategis dalam mewujudkan kesiapan daerah. Kelurahan dipimpin oleh seorang lurah yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan dari bupati atau walikota.

Salah satu faktor yang turutserta menentukan keberhasilan kinerja melalui disiplin kerja pegawainya di Kelurahan adalah pimpinan seorang lurah.

Reformasi terhadap kualitas pegawai (sumber daya manusi) merupakan bagian dari reformasi pemerintahan dalam rangka mengarah pada pencapaian good governace. Upaya yang dapat dilakukan melalui sistem manajemen kinerja, tidak hanya pada staf akan tetapi menyeluruh dari pegawai jajaran kepemimpinan sampai dengan pegawai. Tuntutan masyarakat akan kualitas pelayanan memberikan sinyal pada birokrasi untuk melakuakan penyesuaian penyesuaian.

Pegawai Negeri adalah unsur aparatur Negara, abdi Negara dan abdi masyarakat yang dengan penuh kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila, Undang- Undang Dasar 1945, Negara, dan Pemerintah menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan.

Disiplin pegawai dalam manajemen sumber daya manusia berangkat dari pandangan bahwa tidak ada manusia yang sempurna, luput dari kekhilafan dan kesalahan.Oleh karena itu setiap organisasi perlu memiliki berbagai ketentuan yang harus ditaati oleh para anggotanya.

Disiplin merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para

(4)

JAPB : Volume 3 Nomor 1, 2020

139

anggota organisasi memenuhi tuntutan

berbagai ketentuan tersebut. Dengan adanya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, maka pegawai negeri sipil harus mengetahui tugas dan tanggung jawabnya di dalam melaksanakan tugas yang diembankan kepadanya dengan kedisiplinan yang tinggi.

Disiplin kerja pegawai adalah merupakan salah satu syarat penting yang harus diperhatikan agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik. Dengan adanya tingkat disiplin kerja yang tinggi berarti para pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan apa yang telah ditentukan sebelumnya. Usaha untuk membina pegawai negeri sipil, antara lain diperlukan adanya peraturan disiplin yang tegas dan benar.

Dengan memiliki efektivitas kerja pegawai yang baik akan mampu menjamin tercapainya tujuan organisasi secara maksimal. Salah satu lembaga pemerintah yang memberikan pelayanan kepada masyarakat adalah Kelurahan. Kelurahan adalah daerah pemerintahan terendah langsung di bawah kecamatan dan dipimpin oleh seorang lurah, Hasibuan (2012).

Demikian pula halnya pelaksanaan tugas aparat dalam memberikan pelayanan masyarakat di Kelurahan

Mabuun sebagai lokasi penelitian dari hasil pengamatan menunjukkan adanya indikasi pelaksanaan tugas aparat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat (pelayanan keterangan ekonomi lemah, pengantar pengurusan kelakuan baik, pengantar pengurusan KTP dan kartu keluarga), yang di berikan oleh aparat terkesan kurang efesien dan efektif misalnya dalam hal tertentu pelaksanaan pelayanan masyarakat yang di berikan oleh kelurahan, terkesan pilih kasih, dalam arti bahwa kadang pelaksanaan lebih cepat diberikan kepada masyarakat yang memiliki hubungan terhadap pemberi layanan atau masyarakat memberikan tips tertentu kepada aparat pelayanan .

Adapun manfaat yang akan dilakukan adalah

a.Mendukung teori Efektivitas Hidayat 1995, mengatakan bahwa dapat ditinjau dari segi Kualitas Kerja, dan Kuantitas Kerja.

b. Penelitian ini juga mendukung Penelitian Ambarwati (2014) penelitian ini memberikan hasil yang fositif dan mendukung terhadap penelitian pengurusan surat keterangan tidak mampu meskipun cara pengumpulan datanya berbeda tetapi hasil penelitian bahwa efektivitas peagawai kelurahaan, dapat disimpulkan bahwa Pelayanan

(5)

JAPB : Volume 3 Nomor 1, 2020

140

Surat Keterangan Tidak Mampu perlu

adanya pembinaan dan kesejahteraan terhadap pegawai untuk di lakukanpendidikan dan pelatihan serta pengembangan pegawai.

c.Tidak mendukung hasil penelitian oleh Irwansyah Ramadhan (2014) penelitian ini memberikan hasil yang negatif dan menolak atau tidak mendukung pengaruh partisipasi masyarakat dalam pelayanan pengurusan surat keterangan tidak mampu.

d. Di harapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi kelurahan mabuun baik tingkat atas maupun tingkat bawah dalam rangka meningkatkan tugas pelayanan publik utamanya dalam pelaksanaan pelayanan surat keterangan tidak mampu khusus nya di kelurahan mabuun kecamatan murung pudak. e. Manfaat Bagi Kantor Kelurahaan

Mabuun, diharapkan sebagai kajian refrensi dan juga masukan yang baik, dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai pelayan segala aspek bagi masyarakat sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik yang ada di kelurahan mabuun. f.Manfaat Bagi masyarakat penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan, pengetahuan dan informasi bagi masyarakat tentang berbagai

aspek pelayanan publik di Kelurahaan Mabuun

g.Manfaat bagi peneliti penelitian ini di harapkan dapat memberi wawasan dan menambah pengalaman dalam menerapkan ilmu yang di dapat

selama kuliah dan

mengimplementasikan ke dalam praktik nyata.

h. Sebagai bahan informaasi dan bahan kajian bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian – penelitian sejenis di masa yang akan datang dengan sudut pandang yang berbeda.

LANDASAN TEORI

Penelitian yang di lakukan oleh

Ambarwati (2014) dengan judul

evektivitas kinerja pelayanan pegawai di kelurahan sidomulyo menyatakan bahwa : kinerja pelayanan pegawai pada kantor kelurahan sidomulyo berdasarkan indikator sasaran pegawai, dengan sub indikator kualitas dan kuantitas, pelayanan waktu dan biaya sebesar 73,66 termasuk dalam kategori cukup efektif dan indikator kerja orientasi pelayanan, komitmen,disiplin, kerja sama, dan kepemimpinan sebesar 86,30% termasuk dalam kategori efektif. Dengan demikian evektifitas pelayanan kinerja pegawai di kantor kelurahan sidomulyo sebesar 81,88% termasuk kategori efektif.

Penelitian yang di lakukan oleh

(6)

JAPB : Volume 3 Nomor 1, 2020

141

judul indeks kepuasan masyarakat pada

pelayanan publik di kelurahan bungur jakarta pasat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : di tinjau dari di mensi indeks kepuasan masyarakat (IKM) pelayanan yang di berikan sudah berjalan dengan baik dengan nilai interval 2,87 dan setelah di konversikan menjadi 71,65 dengan mutu pelayanan B (baik).

Kelurahan dan desa adalah dua satuan pemerintahan terendah dengan status berbeda kelurahan adalah satuan pemerintahan administrasi yang hanya merupakan kepanjangan tangan dari pemerintah kabupaten/kota jadi kelurahan bukan badan hukum melainkan hanya sebagai tempat beroprasinya pelayanan pemerintahan dari pemerintah di kabupaten/ kota di. wilayah kelurahan setempat. Data terakhir jumlah kelurahan di Indonesia adalah 7.878 kelurahan (Dirdjen Administrasi Kependudukan Depdagri,2007) di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kelurahan hanya 11% dan selebihnya adalah desa.

Fakta yang didapat yaitu pegawai dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kantor Kelurahan Mabuun Raya Kabupaten Tabalong dinilai masih kurang efektif, hal ini ditunjukkan dengan adanya beberapa pegawai bekerja

tidak sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya serta tanggungjawabnya dalam menyelesaikan pekerjaan, sehingga pekerjaan yang dihasilkan belum maksimal dan berpengaruh pada kualitas dan kuantitas pekerjaan, hal ini terjadi apabila yang membuatkan surat keterangan tidak mampu dibuat oleh aparat yang bukan tugas maupun fungsinya dikelurahan.

Dengan demikian, perkembangan dan kemajuan di berbagai bidang selalu mengedepankan efektivitas Pelayanan pegawai. Terciptanya efektivitas pegawai yang baik diharapkan mampu menjamin kelancaran pelayanan terhadap masyarakat secara baik dan tepat. hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Brahmasari & Suprayetno, 2009; Siregar & Saridewi, 2016).

Dalam sebuah lembaga pemerintah, kinerja merupakan hal yang sangat penting guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good

governance) dan pemerintahan yang

bersih (clean governance), serta mendukung tugas-tugas pemerintah untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat (Rahmanurrasjid, 2008).

(7)

JAPB : Volume 3 Nomor 1, 2020

142

Dengan memiliki efektivitas

pegawai yang baik akan mampu menjamin Pelayanan terutama pada pengurusan Surat Keterangan Tidak Mampu yang diberikan kepada masyarakat untuk membantu perekonomian mereka. Salah satu lembaga pemerintah yang memberikan pelayanan kepada masyarakat adalah Kelurahan. Kelurahan adalah daerah pemerintahan terendah langsung di bawah kecamatan dan dipimpin oleh seorang lurah (Wenda & Akib, 2015).

Pegawai kurang teliti dalam bekerja seperti saat mengagendakan surat keterangan tidak mamapu, karena kurang ketelitian sehingga salah penempatan dalam buku agenda. Selain itu, masih adanya pegawai yang belum sepenuhnya paham menggunakan komputer dengan baik, sehingga menghambat penyelesaian pekerjaan (Wawointana, Akib, Tahmir, & Kerebungu, 2016).

A. Definisi Efektivitas

Winarno (2002), Efektivitas berasal dari kata efektif yang mengandung pengertian dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas disebut juga hasil guna. Efektivitas selalu terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang sesungguhnya dicapai. Harbani Pasalong (2007), mengatakan efektivitas pada dasarnya

berasal dari kata “efek” dan digunakan istilah ini sebagai hubungan sebab akibat. Efektivitas dapat dipandang sebagai suatu sebab dari variabel lain. Efektivitas berarti bahwa tujuan yang telah direncanakan sebelumnya dapat tercapai atau dengan kata sasaran tercapai karena adanya proses kegiatan. Adapun pengertian lain dari efektivitas adalah tingkat tujuan yang diwujudkan suatu organisasi.

Selanjutnya Mulyadi dalam Hidayat (1994:44) mengatakan bahwa efektivitas adalah hal-hal yang berkenaan dengan keberhasilan pelayanan organisasi mencapai produktivitas yang tertinggi, lebih lanjut dikatakan Hidayat bahwa efektivitas juga dapat dikatan adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas) yang telah dicapai oleh pegawai dalam menentukan hasil kinerjanya.

Sedangkan pengertian efektivitas menurut beberapa ilmuan adalah sebagai berikut:

a. Agung Kurniawan, (Khair, 2014), adalah kemampuan melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi) daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau

ketegangan diantara

(8)

JAPB : Volume 3 Nomor 1, 2020

143

b. Martani dan Lubis (Syahrudi, 2015),

efektivitas merupakan unsur pokok aktivitas untuk mencapai tujuan atau sasaran yang ditentukan sebelumnya. Dengan kata lain suatu organisasi disebut efektif apabila tercapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. c. Mahmudi (2005), efektivitas

merupakan hubungan antara output dengan tujuan, semakin besar kontribusi (sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi,program atau kegiatan.

Dari beberapa pengertian efektivitas yang dikemukakan oleh beberapa para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah pokok utama yang menyatakan berhasil tidaknya suatu organisasi dalam melaksanakan suatu program atau kegiatan untuk mencapai tujuan dan mencapai target-targetnya yang ditentukan sebelumnya. Penilaian efektivitas suatu program perlu dilakukan untuk mengetahui sejauhmana dampak dan manfaat yang dihasilkan oleh program tersebut. Karena efektivitas Berdasarkan kerangka teori di atas, maka dapat disusun kerangka konseptual sebagai berikut:

Gambar 2.1

merupakan gambaran keberhasilan dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Melalui penilaian efektivitas ini dapat menjadi pertimbangan mengenai kelanjutan program tersebut.

Kurniawan (2005), efektivitas menggambarkan seluruh siklus input, proses dan output yang mengacu pada hasil guna daripada suatu organisasi, program atau kegiatan yang menyatakan sejauh mana tujuan (kualitas, kuantitas, dan waktu) telah dicapai. Oleh karena itu suatu organisasi, program dan kegiatan dikatakan efektif apabila tujuan atau sasaran yang dikehendaki dapat tercapai sesuai dengan rencana dan dapat memberikan dampak, hasil atau manfaat yang diinginkan. Supriyadi (2003), yang berargumentasi bahwa ukuran efektivitas harus didasarkan pada sarana dan tujuan organisasi, dari pada berdasarkan pada kriteria yang berasal dari luar. Mereka menemukan bahwa produktivitas, fleksibilitas, dan tidak adanya ketegangan dan konflik, saling berhubungan dan berkaitan dengan penilain. B.Kerangka Konseptual Efektivitas Pegawai 1. Kualitas Pegawai 2. Kuantitas Pegawai (Hidayat, 1994:44)

(9)

JAPB : Volume 3 Nomor 1, 2020

144

Peraturan Bupati Kabupaten

Tabalong Tentang Tentang Organisasi dan Tata Kerja Pegawai

(10)

JAPB : Volume 3 Nomor 1, 2020

145

METODE PENELITIAN A . Pendekatan Penelitian

Menurut Muhammad Ali, penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu dengan melalui penyelidikan atau melalui usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.

Kegiatan penelitian ini biasanya muncul dan dilakukan karena ada suatu masalah yang memerlukan jawaban atau ingin membuktikan sesuatu yang telah lama dialaminya selama hidup, atau untuk mengetahui berbagai latar belakang terjadinya sesuatu.

Sedangkan pengertian metode penelitian

adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk mendapatkan data-data yang digunakan dalam proses penelitian. Ketetapan metode dalam sebuah penelitian menentukan proses penelitian dalam mencari data dan hasil penelitian yang dipertanggung jawabkan.

Pendekatan yang dilakukan peneliti berupa pendekatan kualitatif, pendekatan kualitatif adalah dengan mengumpulkan informasi dengan mengamati gejala-gejala atau fenomena sosial yang terjadi Arikunto , (Khair 2014).

B . Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan Deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan serta mengamati dalam suatu objek sesuai dengan kondisi dilapangan dengan cara mengumpulkan data dan menyebarkan angket. Arikunto, (Khair, 2014). Selain itu, penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel yang diteliti, melainkan menggambarkan suatu kondisi yang apa adanya.

C.

Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kantor Kelurahan Mabuun Kecamatan Murung Pudak Kabupaten Tabalong. Peneliti memilih objek penelitian kelurahaan mabuun bahwa dengan hasil observasi bebrapa waktu lalu Peneliti melihat beberapa objek yang menurut peneliti bagus untuk diambil bahan penyusunan skripsi yaitu tentang Efektivitas kinerja pegawai.

D.

Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang akurat mempunyai validitasi atau yang tepat sesuai dengan yang diharapkan di lapangan dan reliable atau data yang diperoleh.sesuai dengan kenyataannya, maka untuk itu diperlukan Pelayanan Surat Keterangan Tidak

Mampu Pelayanan Publik 1. Kesederhanaan dalam Pelayanan 2. Keterbukaan dalam Pelayanan

3. Keadilan dalam Pelayanan 4. Ketepatan waktu

Pelayanan

(11)

JAPB : Volume 3 Nomor 1, 2020

146

pengumpulan data yang tepat dan teknik tidak

hanya satu teknik saja, maka untuk itu penulis dalam peneitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut: Sugiyono (Khair, 2014).

1.Angket yaitu upaya pengumpulan data-data dan informasi melalui daftar pertanyaan/quisioner yang ditujukan kepada sejumlah responden secara tertutup dan terbuka, artinya responden memberikan jawaban berdasarkan yang telah ditentukan dan memenuhi syarat dalam pengisian. 2. Dokumentasi yaitu pengumpulan data-data

ditempuh melalui bahan tertulis berupa surat, gambar, dengan mempelajari dan mencatat dokumen-dokumen yang sesuai dengan masalah penelitian yang berguna untuk melengkapi data peneliti yang didapatkan dengan teknik observasi.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Arikunto, (Khair 2014) Populasi adalah Totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifaat- sifatnya Sudjana, (Syahrudi, 2015). Oleh sebab itu peneliti mengambil populasi sampel berjumlah 25 orang yang terdiri dari Lurah berjumlah 1 Orang, Sekretaris 1 Orang, Kasi Pemerintahaan 1 Orang, Kasi Kesejahteraan Masyarakat berjumlah 1 Orang, Staff kelurahaan berjumlah 5 Orang, dan Masyarakat berjumlah 16 Orang.

2. Sampel

Sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya, dan kemudian dilakukan penarikan sampel penelitian yang diambil berjumlah 25 orang Seperti yang dinyatakan oleh Singarimbun,(Syahrudi, 2015:39) bahwa pengambilan populasi dilakukan secara

Purposive Sampling yaitu pengambilan sampel

yang bersifat acak, yang dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu untuk menghasilkan penelitian yang benar-benar dapat dipertanggung jawabkan .

F. Teknik Analisa Data

Penelitian ini menggunakan analisa deskriftif yaitu memberikan gambaran mengenai sesuatu dengan cara yang jelas atau tepat berdasarkan data yang diperoleh.

Data yang diperoleh dilapangan (Deskriptif Persentase) ini akan dibuat dengan cara frekuensi dibagi dengan jumlah responden dikali 100 persen,seperti yang dikemukakan Sudjana,(Syahrudi, 2015) adalah sebagai berikut.

Keterangan :

P = Presentase (%) F = Frekuensi

N = Jumlah Total Responden

F P = X 100 %

(12)

JAPB : Volume 3 Nomor 1, 2020

147

Setelah data selesai dihitung maka

interprestasikan seluruh indikator yang ada dengan kategori :

Tabel : 3.1 Alat Ukur Penelitian

No Kategori Penilaian Nilai

1 Sangat efektif 80 – 100

2 Efektif 60 – 79

3 Cukup Efektif 40 – 59

4 Tidak efektif 20 – 39

5 Sangat Tidak Efektif 0 – 19

Sumber Data: Sudjana, (Syahrudi, 2015)

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

A.Hasil Penelitian

Tabel 15. Rekapitulasi Hasil Analisis data dari angket (Kuesioner) yang ditinjau langsung.

Berdasarkan Analisis dan Interprestasi jawaban responden yang berjumlah 14 pertanyaan (Kuesioner) yang dapat kita lihat dari hasil rekap tabulasi angket tersebut terlihat bahwa yang menjawab sangat Setuju dengan kategori nilai rata-rata 2,37% (dua koma tiga puluh tujuh persen), yang menjawab Setuju dengan kategorinilai rata-rata 45,78% (empat puluh lima koma tujuh puluh delapan persen), yang menjawab cukup Setuju dengan nilai rata- rata 2,67%, yang menjawab tidak Setuju dengan nilai rata-rata 1,047%, sedangkan yang menjawab sangat tidak Setuju dengan nilai rata- rata 0,00%. Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata tertinggi 43,34% dilihat dari dari jumlah jawaban responden dengan kategori nilai cukup Efektiv (60%).

B.Pembahasan

No Kategori Sangat Setuju Setuju Cukup Setuju Setuju Sangat Tidak Setuju 1 kualitas kesederehananaan akurasi pelayanan rendahnya tingkat kesalahan 4,00 76,00 20 0,00 0,00 2 pelayanan yang tidak berbelit-belit, mudah di pahami 28,00 60,00 12,00 0,00 0,00 3 penyimpangan dalam prosedur pelayanan 4,00 80,00 8,00 8,00 0,00 4 kepuasan pelayanan 4,00 92,00 4,00 0,00 0,00 5 keadilan tingkat pelayanan di kelurahan mabuun 0,00 92,00 8,00 0,00 0,00 6 Bagaimanakah Sarana Pelayanan di Kelurahan mabuun 0,00 100,00 0,00 0,00 0,00 7 keadilan yang di peroleh masyarakat dalam

mendapatkan kualitas pelayanan 8,00 92,00 0,00 0,00 0,00 8 merasa puas dengan pelayanan pada kelurahan mabuun. 0,00 100,00 0,00 0,00 0,00 9 Sarana Pelayanan Untuk Masyarakat Tidak Mampu selam ini 8,00 88,00 0,00 4,00 0,00 10 pelayanan tersebut mudah di laksanakan 8,00 88,00 0,00 4,00 0,00 11 keterbukaan pelayanan 0,00 96,00 0,00 4,00 0,00 12

Keadilan seperti apa yang diberikan kepada masyarakat yang tergolong tidak mampu dalam mendapatkan surat keterangan tidak

0,00 80,00 16,00 4,00 0,00

13 kinerja aparat kelurahan dalam me mberikan pelayanan 0,00 100,00 0,00 0,00 0,00 14

perbedaan antara masyarakat kurang ma mpu dan ma mpu untuk mendapatkan pelayanan.

0,00 92,00 4,00 4,00 0,00 Jumlah 64 1236 72 28,00 0,00 Rata-Rata 2,37 45,78 2,67 1,04 0,00

(13)

JAPB : Volume 3 Nomor 1, 2020

148

1. Efektivitas Pegawai dalam Pelayanan

Publik di Kelurahan Mabuun.

a. Penelitian ini juga mendukung Penelitian Ambarwati (2014) meskipun cara pengumpulan datanya berbeda tetapi hasil penelitian bahwa efektivitas kerja pegawai kelurahaan, dapat disimpulkan bahwa Pelaksanaan Pelayanan di kantor Kelurahan Mabuun, pembinaan dan kesejahteraan terhadap pegawai di lakukan dari pendidikan dan pelatihan serta pengembangan pegawai.

b. Sesuai hasil penelitian awal yang dilakukan penulis dengan melakukan wawancara kepada masyarakat yang pernah menerima layanan pada kelurahan mabuun, yang pada intinya mengatakan bahwa dari sisi efektivitas, kadang untuk mendapatkan pelayanan, misalnya Surat Keterangan Tidak Mampu, masyarakat penerima layanan harus menunggu beberapa jam atau hari kerja dengan berbagai alas an tertentu dari aparat pemberi layanan. Disisi lain terkesan kurang efektifnya pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat sebab, biaya yang di keluarkan kadang melebihi ketentuan yang telah di tetapkan.

c. Berbagai problematika pelayanan yang muncul di Kelurahan diantaranya adalah terkait dengan pelayanan Surat Keterangan Tidak Mampu, kurangnya kepedulian dari petugas terhadap warga yang benar-benar memerlukan, petugas juga belum mampu

menerapkan semua Standar Operasional Prosedur dalam memberikan pelayanan, kurangnya disiplin pegawai serta pegawai yang kurang fokus terhadap pekerjaan, peningkatan kerja seorang petugas pelaynan ini harus sesuai dengan janji yang sudah diucapkan sebelum memegang jabatannya saat ini, kekurangan kesadaran diri dari seorang pegawai, seharusnya seorang petugas yang bekerja sebagai pelayan masyarakat mengetahui tatacara pelayanan yang baik terhadap masyarakat yang membutuhkan dan meringankan segala urusan yang dianggap dari masyarakat itu sulit untuk dijalani dengan hal demikian juga bahwa program percepatan reformasi birokrasi di Kabupaten Tabalong mengedepankan pelayanan yang berkualitas terhadap siapapun itu. d. Sarana pelayanan merupakan faktor yang tidak dapat diabaikan dalam mempelancar pelaksanaan tugas aparat serta dalam menunjang kualitas pelayanan suatu organisasi, khususnya organisasi pelayanan publik. Tersedianya sarana pelayanan yang memadai akan meningkatkan kelancaran dan kualitas pelayanan. Sarana pelayanan yang dimaksud adalah segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas lain yang berfungsi sebagai alat utama dalam rangka pelaksanaan pekerjaan untuk mempercepat proses

(14)

JAPB : Volume 3 Nomor 1, 2020

149

pelaksanaan pekerjaan, sehingga dapat

menghemat waktu.

e. Salah satu visi Pemerintahan Kelurahan Mabuunn adalah mewujudkan pelayanan yang baik (prima) terhadap masyarakat dengan mengedepankan kepentingan masyarakat secara umum. Salah satu bentuk pelayanan yang baik di Kelurahan Mabuun adalah membiasakan melayani masyarakat dengan sebaik baiknya, memperlakukan masyarakat tidak pilih kasih, bersikap sopan santun dan selalu ramah, berpakaian yang rapi dan sopan, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Jadi dapat di simpulkan bahwa ada beberapa faktor yang menjadi kendala kurangnya sarana dan kemampuan aparat dan sangat rendahnya antara partisipasi masyarakat dalam pelayanan surat keterangan tidak mampu di kantor kelurahan Mabu’un.

Setelah di teliti dan menurut hasil dan tanggapan responden bahwa tingkat pendidikan berpengaruh rendah.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu, dimana pada hasil penelitian penelitian terdahulu yang di lakukan oleh :

1. Penelitian yang di lakukan oleh Ambarwati (2014) dengan judul evektivitas kinerja pelayanan pegawai di kelurahan sidomulyo menyatakan bahwa : tingkat kinerja pelayanan pada masyarakat berpengaruh secara fositif.

Dan tidak mendukung hasil penelitian terdahulu dimana hasil penelitian terdahulu yang di lakukan oleh :

1. Penelitian yang di lakukan oleh Irwinsyah Ramadhan (2014) Dengan judul indeks kepuasan masyarakat pada pelayanan publik di kelurahan bungur jakarta pasat.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pegawai negeri sipil yang ada di kantor kelurahan belum maksimal dalam menjalankan tugasnya sesuai operasional tidak tepat waktu dan kurangnya kesadaran dari pegawai sendiri menjadi salah satu faktor penting dalam mencapai organisasi yang efektiv.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan :

Bahwa Efektivitas Pegawai dalam Pelayanan Publik Pada Kelurahan Mabuun Kecamatan Murung Pudak Kabupaten Tabalong berjalan Cukup Efektiv(43,34 %).

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal, 2015, Perencanaan pembangunan

daerah dalam era otonomi, PT. Raja

Grafindo. Jakarta

Bryant dan white 1987, Kemampuan Aparat

dalam memberikan Pelayanan. Balai

Pustaka, Jakarta.

Harbani Pasolog, 2007, Pelayanan Berkualitas

Internasional, PT. Gramedia

(15)

JAPB : Volume 3 Nomor 1, 2020

150

Hasibuan, 2012, Pentingnya Disiplinan

Pegawai, PT. Media Utama Bandung.

Hidayat, (1995), Konsep Dasar dan Pengertian Produktivitas Serta Interprestasi Hasil

Pengukurannya Prisma, No.11 Jakarta.

Kurniawan Agung, 2005, Teori Analisis

Penelitian Manajemen, PT. Media Jaya

Utama, Bandung.

Lukman, 2000 Syarat Pelayanan Publik, CV.Mediaonline, Bekasi Utara. Manulang, 1998, Pentingya Mutu Pelayanan,

PT. Berkat Media, Bandung.

Monier, 1988, Fungsi-fungsi Perencanaan

dalam pelayanan, Bandung, PT.

Remaja Rosyda Karya

Mulyadi, 1994, Efektivitas dalam Organisasi. PT. Gramedia, Jakarta.

Nanang, 2015, Metode Penelitian Sosial, Jakarta, PT. Gramedia, Jakarta.

Nurjana, 2004, Inspirasi Kerja Mutu

Pelayanan, Media Cetak Indo Karya,

Jakarta Barat.

Sedermayanti, 2004, Pokok-Pokok Pelayanan Umum. PT.Grapindo. Yogyakarta. Supriyadi, 2003, Mutu Kerja Organisasi, PT. Media Utama Bandung.

Tampobulon, 2008, Kemampuan Membaca

Efektif dan Efesien, PT.Angkasa,

Bandung.

Wasistiono, 2001, Budaya Administrasi

dalamPelayanan, PT.Grapindo,

Yogyakarta.

Jurnal Papagin Yandy, 2015 Peningkatan

Kinerja Pegawai Pad Kantor

Kelurahaan Harapan Baru Kecamatan Loa Janan Ilir Samarinda Seberang. Jurnal Ambarwati, 2014 Efektivitas Kerja

Pegawai Kelurahaan Sidomulyo Jurnal Pratama 2013 Peran Lurah dalam

Meningkatkan Kerja Pegawai di Kelurahaan Karangsambung

Undang-undang Dasar 1945 Undang-undang No.25 Tahun 2009

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010

Peraturan Pemerintah Kabupaten Tabalong Nomor 05 Tahun 2016

Skripsi Abdul Khair Stia Amuntai, 2014,

Efektivitas Kepemimpinan Kepala

Desa Jungkal Kabupaten Balangan. Skripsi Syahrudi STIA Tabalong, 2015,

Efektivitas Kinerja Kantor KUA

Haruai Kecamatan Haruai Kabupaten Tabalong.

Gambar

Tabel : 3.1 Alat Ukur Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, barang-barang yang tergolong ke dalam kategori A akan mendapat prioritas dalam penanganan dan untuk selanjutnya, perhitungan penghematan biaya

Karakteristik dari nyeri psikogenik, seperti: lokasi nyeri selalu tidak mempunyai hubungan dengan suatu penyebab yang mungkin, tindakan klinis dan respon pada pengobatan mungkin

UNAIR NEWS – Tim peneliti program Calon Pengusaha Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga mengadakan acara pengenalan produk

Penentuan lokasi zonasi, fungsi dan pemanfaatannya di dalam kawasan konservasi laut di Kabupaten Bombana didasarkan pada data ekologi yang ada, pemahaman prinsip

Distrik State-Anchored memiliki ciri seperti didominasi satu atau beberapa perusahaan besar, skala ekonomi relatif tinggi pada sektor publik, investasi dilakukan secara

BINTA ISNAENI SALMA pada penelitian Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Lamtoro (Leucaena Leucocephala) Terhadap Aktivitas, Kapasitas Makrofag Dan Jumlah Sel Leukosit,

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Aktivitas

Pilihan ganda adalah tahap kedua dari pengembangan tes two-tier. Jumlah butir soal yang dikembangkan adalah 25 butir dengan jumlah opsi sebanyak lima. Distraktor pada