• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPROF Standar Praktek Keperawatan Profe

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KEPROF Standar Praktek Keperawatan Profe"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

KEPROF ( Standar Praktek Keperawatan Profesional )

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan karunia-Nya kami menyelesaikan makalah. Adapun maksud penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Keperawatan Profesional pada Politeknik Kesehatan Banten Jurusan Keperawatan Tangerang.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat kekurangan dan kelemahan. Maka dari itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari pembaca, untuk membangun perbaikan makalah ini.

Dalam kesempatan yang baik ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Ema Hikmah, S.Kp, M.Kes selaku Pembimbing Mata Kuliah Keperawatan Profesional

2. Kedua orang tua yang memberikan motivasi kepada penyusun dalam studi di Politeknik

Kesehatan Banten Jurusan Kepeawatan Tangerang ini

3. Rekan-rekan, orang tua dan semua pihak yang telah membantu pembuatan makalah ini.

(2)

E. Tujuan Standar Praktek Keperawatan... 6

F. Manfaat Praktek Keperawatan... 7

G. Metode dan Implementasi Standar Praktek Keperawatan... 8

H. Pengembangan Standar Keperawatan... 10

BAB III PENUTUP... 12 penerapan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang kompleks sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan objektif pasien/klien. Keunikan hubungan ners dan klien harus dipelihara interaksi dinamikanya dan kontuinitasnya. Penerimaan dan pengakuan keperawatan sebagai pelayanan professional diberikan dengan perawat professional sejak tahun 1983, maka upaya perwujudannya bukanlah hal mudah di Indonesia. Disisi lain keperawatan di Indonesia menghadapi tuntutan dan kebutuhan eksternal dan internal yang kesemuanya membutuhkan upaya yang sungguh – sungguh dan nyata keterlibatan berbagai pihak yang terkait dan berkepentingan.

Dalam kaitannya dengan tanggungjawab utama dan komitmen tersebut di atas maka PPNI harus memberikan respon, sensitive serta peduli untuk mengembangkan standar praktek keperawatan. Diharapkan dengan pemberlakuan standar praktek keperawatan di Indonesia akan menjadi titik inovasi baru yang dapat digunakan sebagai : pertama falsafah dasar pengembangan aspek – aspek keperawatan di Indonesia, kedua salah satu tolak ukur efektifitas dan efisiensi pelayanan keperawatan dan ketiga perwujudan diri keperawatan professional.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan praktek keperawatan ?

2. Bagaimana klasifikasi standar praktek keperawatan ?

3. Apa ciri – ciri standar praktek keperawatan ?

4. Bagaimana tipe standar praktek keperawatan ?

5. Apa tujuan praktek standar keperawatan ?

(3)

7. Bagaimana metode dan implementasi standar keperawatan ?

8. Bagaiman pengembangan standar keperawatan ?

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa diharapkan mampu memahami tentang standar praktek keperawatan profesional

2. Tujuan Khusus

Mahasiswa diharapkan mampu :

 Memahami definisi standar praktek keperawatan

 Memahami klasifikasi standar praktek keperawatan

 Memahami ciri – ciri standar praktek keperawatan

 Memahami tipe standar praktek keperawatan

 Memahami tujuan standar keperawatan

 Memahami manfaat praktek keperawatan

 Memahami metode dan implementasi standar keperawatan

 Mengetahui pengembangan standar keperawatan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

Menurut (Gillies, 1989,h.121), standar adalah suatu pernyataan diskriptif yang menguraikan penampilan kerja yang dapat diukur melalui kualitas struktur, proses dan hasil. Sedangkan menurut (ANA,1992,hl.1), standar merupakan pernyataan yang mencakup kegiatan-kegiatan asuhan yang mengarah kepada praktek keperawatan profesional. (Sumber : Khotimah,

Standar Praktek Keperawatan,

https://sites.google.com/site/stikeshusada/ikd-1/standar-praktek-keperawaan)

(4)

manusia. (Sumber : Potter, P.A., dan Perry, A.G. (2009). Fundamental of Nursing. Seven Edition.)

Menurut ( Gillies, 1989, h. 121), standar praktek keperawatan adalah suatu pernyataan yang menguraikan suatu kualitas yang diinginkan terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan untuk klien. (Sumber : . (Sumber : Khotimah, Standar Praktek Keperawatan,

https://sites.google.com/site/stikeshusada/ikd-1/standar-praktek-keperawaan)

Jadi dapat disimpulkan, bahwa standar praktek keperawatan adalah batas ukuran baku minimal yang harus dilakukan perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan.

Karena keperawatan telah meningkat kemandiriannya sebagai suatu profesi, sejumlah standar praktek keperawatan telah ditetapkan. Standar untuk praktek sangat penting sebagai petunjuk yang obyektif untuk perawat memberikan perawatan dan sebagai kriteria untuk melakukan evaluasi asuhan ketika standar telah didefinisikan secara jelas, klien dapat diyakinkan bahwa mereka mendapatkan asuhan keperawatan yang berkualitas tinggi, perawat mengetahui secara pasti apakah yang penting dalam pemberian askep dan staf administrasi dapat menentukan apakah asuhan yang diberikan memenuhi standar yang berlaku.

B. Klasifikasi Praktek Keperawatan

a. Perawat dan pelaksana praktek keperawatan

Perawat memegang peranan penting dalam menentukan dan melaksanakan standar praktek keperawatan untuk mencapai kemampuan yang sesuai dengan standar pendidikan Keperawatan. Perawat sebagai anggota profesi, setiap saat dapat mempertahankan sikap sesuai dengan standart profesi keperawatan.

b. Nilai-nilai pribadi dan praktek profesional

Adanya perkembangan dan perubahan yang terjadi pada ruang lingkup praktek keperawatan dan bidang teknologi medis akan mengakibatkan terjadinya peningkatan konflik antara nilai-nilai pribadi yang memiliki perawat dengan pelaksana praktek yang dilakukan sehari-hari selain itu pihak atasan membutuhkan bantuan dari perawat untuk melaksanakan tugas pelayanan keperawatan tertentu, dilain pihak perawat mempunyai hak untuk menerima atau menolak tugas tersebut sesuai dengan nilai-nilai pribadi mereka.

C. Ciri – ciri Standar Praktek Keperawatan

Standar praktek keperawatan ini digunakan untuk mengetahui proses dan hasil pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien sebagai fokus utamanya.

Praktek keperawatan profesional mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

(5)

rancang untuk mendukung perawat dalam praktek sehari-hari dengan menyediakan suatu sruktur untuk praktek tersebut dan untuk membantu perawat dalam mengidentifikasi kontribusi keperawatan dalam perawatan pasien.

1. Standar praktek

Standar praktek meliputi kebijakan (police), uraian tugas (job deskription), dan standar kinerja (performance standar). Ia menuntun perawat dalam melaksanakan perawatan pasien. Ia juga menetapkan level kinerja yang perlu diperlihatkan oleh perawat untuk memastikan bahwa standar asuhan akan dicapai dan menggambarkan definisi institusi tentang apa yang dapat dilakukan oleh perawat. Kebijakan menetapkan sumber-sumber atau kondisi yang harus tersedia untuk menfasilitasi pemberian asuhan.

Uraian tugas mencerminkan kompetensi, pendidikan, dan pengalaman yang diperlukan bagi semua staf yang memiliki peran atau posisi sebagai perawat. Sedangkan standar kinerja diturunkan dari uraian tugas dan menyediakan ukuran untuk mengevaluasi level perilaku perawat yang didasarkan atas pengetahuan, ketrampilan, dan pencapaian aktifitas kemajuan profesional.

2. Standar Asuhan

Standar asuhan meliputi prosedur, standar asuhan genetik, dan rencana asuhan (care plans). Mereka merupakan alat untuk memastikan perawatan pasien yang aman dan memastikan hasil yang berasal dari pasien ini. Prosedur adalah urain tahap pertahap tentang bagaimana melakukan keterampilan psikomotor dan bersifat orientasi tugas. Protokol meliputi lima kategori utama: manajemen pasien dengan peralatan invasi, manajemen pasien dengan peralatan non invatif; manajemen status fisiologis dan psikologis; dan diagnosa keperawatan tertentu. Standar asuhan genetik menguraikan harapan asuhan minimal yang disediakan bagi semua pasien diamanapun pasien dirawat. Rencana asuhan dibuat dan biasanya mempunyai hubungan dengan diagnosa medis pasien dan diagnosa keperawatan pasien.

E. Tujuan Standar Praktek Keperawatan

Standar praktek keperawatan mempunyai tujuan umum untuk meningkatkan asuhan atau pelayanan keperawatan dengan cara memfokuskan kegiatan atau proses pada usaha pelayanan untuk memenuhi kriteria pelayanan yang diharapkan berguna bagi :

1. Perawat

Pedoman membimbing perawat dalam menentukan tindakan keperawatan yang dilakukan terhadap klien.

2. Rumah sakit

Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan keperawatan di rumah sakit.

3. Klien

Perawatan yang tidak lama, biaya yang ditanggung keluarga menjadi ringan.

4. Profesi

Alat perencanaan mencapai target dan sebagai ukuran evaluasi.

5. Tenaga kesehatan lain

Mengetahui batas kewenangan dengan profesi lain sehingga dapat saling menghormati dan bekerja sama dengan baik.

F.

Manfaat Praktek Keperawatan

(6)

Memberikan serangkaian kondisi untuk mengevaluasi kualitas askep dan merupakan alat mengukur mutu penampilan kerja perawat guna memberikan feeedback untuk perbaikan.

2. Administrasi Pelayanan Keperawatan

Memberikan informasi kepada administrator yang sangat penting dalam perencanaan pola staf, program pengembangan staf dan mengidentifikasi isi dari program orientasi.

3. Pendidikan Keperawatan

Membantu dalan merencanakan isi kurikulum dan mengevaluasi penampilan kerja mahasiswa.

4. Riset Keperawatan

Hasil proses evaluasi merupakan penilitian yang pertemuannya dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas askep.

5. Sistem Pelayanan Kesehatan

Implementasi standar dapat meningkatkan fungsi kerja tim kesehatan dalam mengembangkan mutu askep dan peran perawat dalam tim kesehatan sehingga terbina hubungan kerja yang baik dan memberikan kepuasan bagi anggota tim kesehatan.

G.

Metode dan Implementasi Standar Praktek Keperawatan

Metode yang digunakan untuk menyusun standar keperawatan, yaitu:

1. Proses Normatif: Standar dirumuskan berdasarkan pendapat ahli profesional dan pola praktek

klinis perawat di dalam suatu badan/institusi tertentu.

2. Proses Empiris: Standar dirumuskan berdasarkan hasil penilitian dan praktek keperawatan yang

dapat dipertanggung jawabkan.

Hubungan Standar dan Legislasi

Legislasi diperlukan untuk menopang, melaksanakan, membina dan memberi pemantauan Standar Praktek Keperawatan untuk melindungi pasien dan perawat.

Lisensi Praktik

Badan yang berwenang memberikan lisensi berhak dan bertanggung jawab terhadap pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh praktisi yang melakukan pelanggaran etis. Hukum atau undang-undang tidak mengidentifikasi mutu kinerja, akan tetapi akan menjamin keselamatan pelaksanaan standar praktik keperawatan secara minimal.

Undang-Undang kesehatan RI No.23 tahun 1992, Bab V Pasal 32 ayat 2 dan 3 menyebutkan:

(7)

Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dilakukan dengan pengobatan dan atau perawatan.

Ayat 3:

Pengobatan dan atau perawatan dapat dilakukan berdasarkan ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan atau cara lain yang dapat dipertanggung jawabkan.

Isi undang-undang tersebut, dapat diartikan bahwa lisensi sangat diperlukan oleh perawat profesional dalam melakukan kegiatan praktik secara brtanggung jawab. Pengertian lisensi adalah kegiatan administrasi yang dilakukan oleh profesi atau departemen kesehatan berupa penerbitan surat ijin praktek bagi perawat profesional diberbagai tatanan layanan kesehatan. Lisensi diberikan bagi perawat sesuai keputusan menteri kesehatan RI No.647/Menkes/SK/IV/2000 tentang registrsi dan praktik perawat.

Whasington State Nursing Practice Act(The State Nurses Association) menyatakan bahwa orang yang terdaftar secara langsung bertanggung gugat dan bertanggung jawab terhadap individu untuk memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas. American nurse Association(ANA) membuat pernyataan yang sama dalam undang-undang lisensi institusional menjadi lisensi individual, keperawatan secara konsisten dapat mempertahankan:

1) Asuhan keperawatan yang berkualitas, baik sesuai tanggung jawab maupun tanggung gugat

perawat yang merupakan bagian dari lisensi profesi.

2) Bila perawat meyakini bahwa profesi serta kontribusinya terhadap asuhan kesehatan adalah

penting, maka mereka akan tampil dengan percaya diri dan penuh tanggung jawab.

UU Praktek Keperawatan

Setiap negara bagian dan provinsi mendefinisikan sendiri cakupan praktek keperawatan, tetapi sebagian besar memiliki aturan yang serupa. Definisi tentang praktek keperawatan dipublikasikan oleh ANA pada tahun 1955 mencakup beberapa definisi yang mewakili cakupan praktek keperawatan sebagaimana didefinisikan dalam sebagian besar negara bagian dan provinsi. Namun demikian pada dekade terakhir beberapa negara bagian merevisi UU praktek keperawatan mereka untuk menggambarkan pertumbuhan otonomi dan meluasnya peran keperawatan dalam praktek keperawatan.

(8)

Dalam menata standar dibutuhkan pertimbangan-perimbangan kerangka kerja yang akan digunakan dan berbagai komponen agar standar terpenuhi, selanjutnya dipertimbangkan siapa yang menata standar dan bagaimana proses tersebut dikoordinasikan.

Kerangka kerja yang lazim dalam penataan standar, yaitu : 1) Donabedian Model – Struktur, proses, hasil

2) Proses model “crossby”

3) Model kualitas enam dimensi “Maxwell

4) Model “Criteria Listing”(Crossby, 1989 dan Maxwell, 1984).

Standar keperawatan secara luas menggunakan dan mengadopsi kerangka kerja Model Donabedian yang dipadukan dengan berbagai konsep keperawatan.

Standar harus tersedia diberbagai tatanan dengan bermacam-macam pengertian dan persyaratan, namun essensial bagi setiap operasional pelayanan kesehatan. Keperawatan profesi yang paling responsive dalam menata standar karena banyak hal-hal yang berperan penting dalam asuhan pasien yang tidak disentuh (intangibles). Oleh karena itu dalam pengembangan standar keperawatan membutuhkan pengertian yang sangat mendasar tentang hakekat keperawatan sebagai persyaratan awal, harus diidentifikasi dengan jelas pengertian multifokal tujuan keperawatan. Selanjutnya perlu diidentifikasi hasil asuhan pasien / klien – hasil yang diharapkan menjadi standar asuhan, kemudian performance kinerja perawat professional berorientasi pada proses keperawatan – menjadi stanar praktek dan berpotensial tidak merugikan – struktur pengelolaan menjadi standar biaya / anggaran. Persyaratan awal diatas tadi untuk menentukan hasil yang spesifik dan kaitannya dengan proses keperawatan dan hasil yang diharapkan.

(9)

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengembangan standar praktek keperawatan di Indonesia merupakan tanggung jawab PPNI karena tekanan dan tuntutan kebutuhan terhadap kualitas asuhan keperawatan makin tinggi. Pengertian standar sangat luas namun harus dapat diterima dan dicapai. Dalam pengembangan standar dibutuhkan sumber-sumber pengembangan standar keperawatan.

Tujuan dan manfaat standar keperawatan pada dasarnya mengukur kualitas asuhan kinerja perawat dan efektifitas menejemen organisasi. Dalam pengembangan standar menggunakan pendekatan dan kerangka kerja yang lazim sehingga dapat ditata siapa yang bertanggung jawab mengembangkan standar bagaimana proses pengembangan tersebut.

Berbagai jenis keperawatan dapat dikembangkan dengan focus, orientasi dan pendekatan yang saling mendukung. Standar asuhan berfokus pada hasil pasien, standar praktik berorientasi pada kinerja perawat professional untuk memberdayakan proses keperawatan. Standar finansial juga harus dikembangkan dalam pengelolaan keperawatan sehingga dapat bermanfaat bagi pasien, profesi perawat dan organisasi pelayanan.

B. Saran

Penulis menyarankan kepada pembaca supaya mempelajari dan menelaah makalah ini sebagai referensi dalam belajar. Untuk teman-teman mahasiswa supaya lebih giat dalam belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Potter, P.A., dan Perry, A.G. (2009). Fundamental of Nursing. Seven Edition. (Terj. Andrina Ferderika). Jakarta: Salemba Medika.

Khotimah, Standar Praktek Keperawatan,

https://sites.google.com/site/stikeshusada/ikd-1/standar-praktek-keperawaan

Mindya Rina, Standar Profesional dalam Praktik Keperawatan, 12 May 2011, http://regional.kompasiana.com/2011/05/12/standar-profesional-dalam-praktik-keperawatan/

PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) 2012,http://www.inna-ppni.or.id

Yohana R. Kawonal, standar praktek keperawatan profesional di – indonesia, 2011

http://wahyubraddasouljah.blogspot.com/2011/11/standar-praktek-keperawatan-profesional.html

Dewi elizadiani suza, standard untuk praktek, 2003

KEPERAWATAN http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3584/1/keperawatan-dewi.pdf

http://litagitari.blogspot.com/2013/12/keprof-standar-praktek-keperawatan.html

(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Standar praktek keperawatan adalah acuan untuk praktik keperawatan yang harus dicapai oleh seorang perawat dan dikembangkan untuk membantu perawat melakukan validasi mutu dan mengembangkan keperawatan.Dan suatu pernyataan yang menguraikan suatu kualitas yang diinginkan terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan untuk klien.

1.2 Tujuan

1. Agar mahasiswa mengerti tentang standar praktek keperawatan 2. Mengetahui jenis standar praktek keperawatan

3. Dan dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi SPK 4. Serta Dapat mengetahui ciri-ciri standar praktek keperawatan 5. Dan dapat mengetahui kegunaan standar praktek keperawatan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Standar Praktek Keperawatan

Standar adalah suatu pernyataan diskriptif yang menguraikan penampilankerja yang dapat diukur melalui kualitas struktur, proses dan hasil (Gillies, 1989,h.121).

(11)

Standar merupakan pernyataan yang mencakup kegiatan-kegiatan asuhan yang mengarah kepada praktek keperawatan profesional (ANA,1992,h.1)

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif , ditujukan kepada individu,keluarga, dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup kehidupanmanusia (lokakarya Nasional 1983).

Fokus utama standar praktek keperawatan adalah klien. Digunakan untuk mengetahui proses dan hasil pelayanan keperawatan yang diberikan dalam upaya mencapai pelayanan keperawatan. Melalui standar praktek dapat diketahui apakah intervensi atan tindakan

keperawatan itu yang telah diberi sesuai dengan yang direncanakan dan apakah klien dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Standar praktik keperawatan merupakan acuan untuk praktik keperawatan yang harus dicapai oleh seorang perawat dan dikembangkan untuk membantu perawat melakukan validasi mutu dan mengembangkan keperawatan.

2.2 Jenis Standar Praktek Keperawatan a. Menurut ANA

1. Standar I : Pengkajian

2. Standar II : Diagnosa keperawatan

3. Standar III : Identifikasi hasil

4. Standar IV : Perencanaan

5. Standar V : Implementasi

6. Standar VI : Evaluasi

1. Standar I : Pengkajian

Perawat mengidentifikasi dan pengumpulan data tentang status kesehatan klien.

(12)

 Prioritas pengumpulan data ditentukan oleh kondisi atau kebutuhan-kebutuhan klien saat ini.

 Data tetap dikumpulkan dengan tehnik-tehnik pengkajian yang sesuai .

 Pengumpulan data melibatkan klien, orang-orang terdekat klien dan petugas kesehatan..

 Proses pengumpulan data bersifat sistematis dan berkesinambungan.

 Data-data yang relevan didokumentasikan dalam bentuk yang mudah didapatkan kembali.

2. Standar II :Diagnosa

Perawat menganalisa data yang dikaji untuk menentukan diagnosa.

Kriteria pengukuran :

 Diagnosa ditetapkan dari data hasil pengkajian.

 Diagnosa disahkan dengan klien, orang-orang terdekat klien, tenaga kesehatan bila memungkinkan.

 Diagnosa di dokumentasikan dengan cara yang memudahkan perencanaan perawatan.

3. Standar III: Identifikasi hasil

Perawat mengidentifikasi hasil yang diharapkan secara individual pada klien.

Kriteria pengukuran :

 Hasil diambil dari diagnosa.

 Hasil-hasil didokumentasikan sebagai tujuan-tujuan yang dapat diukur.

 Hasil-hasil dirumuskan satu sama lain sama klien, orang-orang terdekat klien dan petugas kesehatan.

(13)

 Hasil yang diharapkan dapat dicapai dsesuai dengan sumber-sumber yang tersedia bagi klien.

 Hasil yang diharapkan meliputi perkiraan waktu pencapaian.

 Hasil yang diharapkan memberi arah bagi keanjutan perawatan.

4. Standar IV : Perencanaan

Perawat menetapkan suatu rencana keperawatan yang menggambarkan intervensi keperawatan untuk mencapai hasil yang diharapkan.

Kriteria pengukuran :

 Rencana bersifat individuali sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan dan kondisi klien.

 Rencana tersebut dikembangkan bersama klien, orang-orang terdekat klien dan petugas kesehatan.

 Rencana tersebut menggambarkan praktek keperawatan sekarang

 Rencana tersebut didokumentasikan.

 Rencana tersebut harus menunjukkan kelanjutan perawatan

5. Standar V : Implementasi

Perawat mengimplementasikan intervensi yang diidentifikasi dari rencana keperawatan.

Kriteria pengukuran :

 Intervensi bersifat konsisten dengan rencana perawatan yang dibuat.

 Intervensi diimplementasikan dengan cara yang aman dan tepat.

(14)

6. Standar VI : Evaluasi

Perawat mengevaluasi kemajuan klien terhadap hasil yang telah dicapai.

Kriteria pengukuran :

 Evaluasi bersifat sistematis dan berkesinambungan.

 Respon klien terhadap intervensi didokumentasikan.

 Keefektifan intervensi dievaluasi dalam kaitannya dengan hasil.

 Pengkajian terhadap data yang bersifat kesinambungan digunakan untuk merevisi diagnosa, hasil-hasil dan rencana perawatan untuk selanjutnya,

 Revisi diagnosa, hasil dan rencana perawatan didokumentasikan.

 Klien, orang-orang terdekat klien dan petugas kesehatan dilibatkan dalam proses evaluasi

b. Menurut DEPKES

Standar 1, pengumpulan data tentang status kesehatan klien atau pasien dilakukan secara sistematik dan berkesinambungan. Data dapat diperoleh, dikomunikasikan dan dicatat. Standar 2, diagnosa keperawatan di rumuskan berdasarkan data status kesehatan.

Standar 3, rencana asuhan keperawatan meliputi tujuan yang dibuat berdasarkan diagnosa keperawatan

Standar 4, rencana asuhan keperawatan meliputi prioritas dan pendekatan tindakan keperawatan yang ditetapkan untuk mencapai tujuan yang di ususn berdasarkan diagnosa keperawatan

Standar 5, tindakan keperawatan memberikan kesempatan klien atau pasien untuk berpartisifasi dalam peningkatan, pemeliharaan, dan pemulihan kesehatan.

(15)

Standar 7, ada tidaknya kemajuan dalam pencapaina tujuan ditentukan oleh klien atau pasien dan perawat.

Standar 8, ada tidaknya kemajuan dalam pencapaian tujuan memberi arah untuk melakukan pengkajian ulang, pengetaruran kembali urutan priorits, penetapan tujuan baru dan perbaikan rencana asuhan keperawatan.

c. Menurut PPNI

Menurut Dewan Pertimbangan Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) tahun 1999, standar praktik keperawatan merupakan komitmen professi keperawatan dalam melindungi masyarakat terhadap praktik yang dilakukan oleh anggota profesi.

Di dalamnya terdapat penegasan tentang mutu pekerjaan seorang perawat yang dianggap baik, tepat, dan benar, yang digunakan sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan kepeawatan diantarannya sebagai berikut.

Meningkatkan mutu asuhan keperawatan dengan memberikan perhatian padaupaya dan peningkatan kinerja perawat terhadap target pencapaian tujuan.

Meminimalkan tindakan-tindakan yang tidak bermanfaat bagi klien sehinggadapat menekan biaya perawatan.

Menjaga mutu asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien dimasyarakat, komunitas, kelompok dan keluarga.

2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi SPK

Proses keperawatan adalah faktor penting dalam survival pasien dan dalam aspek-aspek pemeliharaan, rehabilitatif dan preventif perawatan kesehatan (Doengoes,2000). Proses keperawatan terbagi menjadi 5 langkah yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Dengan tidak di lakukannya proses keperawatan yang benar maka pasien tidak mendapat asuhan keperawatan untuk mengatasi masalah kesehatan dan mencegah masalah kesehatan yang baru bahkan memperlambat proses kesembuhan dari pasien tersebut.

(16)

 Ilmu pengetahuan

 Percaya diri perawat

 Sarana

 Komunikas

 Pengalaman kerja perawat

 Motivasi pasien untuk sembuh

 Kedisiplinan

2.4 Ciri-Ciri Standar Praktek Keperawatan

a. Otonomi dalam pekerjaan

b. Bertanggung jawab, dan bertanggung gugat

c. Pengambilan keputusan yang mandiri

d. Kolaborasi dengan disiplin lain

e. Pemberian pembelaan (advocacy), dan

f. Memfasilitasi kepentingan pasien/klien 2.5 Kegunaan Standar Praktek Keperawatan

Tujuan utama standar memberikan kejelasan dan pedoman untuk mengidentifikasi ukuran dan penilaian hasil akhir, dengan demikian standar dapat meningkatkan dan memfasilitasi perbaikan dan pencapaian kualitas asuhan keperawatan.

a. Pendidikan

Membantu dalan merencanakan isi kurikulum dan mengevaluasi penampilan kerja mahasiswa.

(17)

Dapat digunakan untuk mengetahui batas kewenangan dengan profesi lain sehingga dapat saling menghormati dan bekerja sama secara baik dalam menjalankan pekerjaan sesuai profesinya dan meningkatkan pelayanan tentunya.

untuk meningkatkan asuhan atau pelayanan keperawatan dengan cara memfokuskan kegiatan atau proses pada usaha pelayanan untuk memenuhi layanan kesehatan masyarakat.

c. Rumah Sakit

Dengan penggunaan standar praktek keperawatan ini tentunya akan meningkatkan efisiensi serta juga efektifitas pelayanan keperawatan dan ini akan berefek kepada penurunan lama rawat pasien di rumah sakit.

BAB III KESIMPULAN

Standar praktek keperawatan adalah suatu pernyataan yang menguraikan suatu kualitas yang diinginkan terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan untuk klien.

Fokus utama standar praktek keperawatan adalah klien. Digunakan untuk mengetahui proses dan hasil pelayanan keperawatan yang diberikan dalam upaya mencapai pelayanan keperawatan.

Standar praktik keperawatan merupakan acuan untuk praktik keperawatan yang harus dicapai oleh seorang perawat dan dikembangkan untuk membantu perawat melakukan validasi mutu dan mengembangkan keperawatan.

Menurut ANA memiliki 6 poin jenis praktek keperawatan yaitu Pengkajian, Diagnosa keperawatan, Identifikasi hasil, Perencanaan, Implementasi, Evaluasi

Menurut DEPKES memiliki 8 standar keperawatan dan menurut PPNI standar praktik keperawatan merupakan komitmen professi keperawatan dalam melindungi masyarakat terhadap praktik yang dilakukan oleh anggota profesi.

Kegunaan standar praktek keperawatan yaitu bisa digunakan sebagai acuan pencapaian dibidang pendidikan, puskesmas dan rumah sakit.

(18)

http://ermatayuni64.wordpress.com/2012/11/17/standar-praktek-keperawatan.html

http://sixxmee.blogspot.com/2012/10/standar-praktik-keperawatan.html

http://azys99.blogspot.com/2013/09/standar-praktek-keperawatan.html

Standar Praktek Keperawaan

STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN

Khotimah

PENGERTIAN

 Standar adalah suatu pernyataan diskriptif yang menguraikan penampilan kerja yang dapat

diukur melalui kualitas struktur, proses dan hasil (Gillies, 1989,h.121).

 Standar merupakan pernyataan yang mencakup kegiatan-kegiatan asuhan yang mengarah

kepada praktek keperawatan profesional (ANA,1992,h.1)

 Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral

dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif , ditujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup kehidupan manusia (lokakarya Nasional, 1983)

Jenis standar profesi keperawatan

 Standar proses

 Standar struktur

 Standar hasil

Sumber Standar Keperawatan

1. Organisasi profesional, misalnya PPNI, AIPNI, dll.

2. Badan yang memiliki ijin, misalnya badan hukum.

3. Institusi / lembaga kesehatan, misalnya Rumah Sakit, Pusat Kesehatan.

4. Pemerintah, misalnya departemen kesehatan pusat atau pemerintah daerah.

Berdasarka SK.No.03/DPP/SK/I996 standar profesi keperawatan terdiri dari :

(19)

2. Standar praktek keperawatan

3. Standar pendidikan keperawatan

4. Standar pendidikan berkelanjutan

STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN

• Standar praktek keperawatan adalah suatu pernyataan yang menguraikan suatu kualitas yang

diinginkan terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan untuk klien ( Gillies, 1989, h. 121).

• Standar praktek keperawatan adalah batas ukuran baku minimal yang harus dilakukan

perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan.

Standar diperlukan untuk

Meningkatkan, menuntun, dan mengarahkan praktek keperawatan profesional.

TUJUAN STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN

Tujuan umum standar praktek keperawatan

meningkatkan asuhan atau pelayanan keperawatan dengan cara memfokuskan kegiatan atau proses pada usaha pelayanan untuk memenuhi kriteria pelayanan yang diharapkan.?????? Berguna bagi :

1. Perawat

Pedoman membimbing perawat dalam penentuan tindakan keperawatan yang dilakukan teradap kien.

2. Rumah sakit

Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan keperawatan di rumah sakit.

3. 3.Klien

Perawatan yang tidak lama, biaya yang ditanggung keluarga menjadi ringan.

4. Profesi

Alat perencanaan mencapai target dan sebagai ukuran evaluasi.

5. Tenaga kesehatan lain

Mengetahui batas kewenangan dengan profesi lain sehingga dapat saling menghormati dan bekerja sama secara baik.

Dasar Hukum

1. UU No. 23 tahun 1993 : tentang kesehatan

2. PP No. 32 tahun 1996 pasal 21, 22, 24

3. SK. Menkes No. 647 tahun 2000 : tentang registrasi dan praktek keperawatan

Standar praktek keperawatan dari ANA :

1. Standar I : Pengkajian

(20)

Kriteria pengukuran :

1. Prioritas pengumpulan data ditentukan oleh kondisi atau kebutuhan-kebutuhan klien saat ini.

2. Data tetap dikumpulkan dengan tehnik-tehnik pengkajian yang sesuai .

3. Pengumpulan data melibatkan klien, orang-orang terdekat klien dan petugas kesehatan..

4. Proses pengumpulan data bersifat sistematis dan berkesinambungan.

5. Data-data yang relevan didokumentasikan dalam bentuk yang mudah didapatkan kembali.

Standar II :Diagnosa

Perawat menganalisa data yang dikaji untuk menentukan diagnosa. Kriteria pengukuran :

1. Diagnosa ditetapkan dari data hasil pengkajian.

2. Diagnosa disahkan dengan klien, orang-orang terdekat klien, tenaga kesehatan bila

memungkinkan.

3. Diagnosa di dokumentasikan dengan cara yang memudahkan perencanaan perawatan.

Standar III: Identifikasi hasil

Perawat mengidentifikasi hasil yang diharapkan secara individual pada klien.

Kriteria pengukuran :

1. Hasil diambil dari diagnosa.

2. Hasil-hasil didokumentasikan sebagai tujuan-tujuan yang dapat diukur.

3. Hasil-hasil dirumuskan satu sama lain sama klien, orang-orang terdekat klien dan petugas

kesehatan.

4. Hasil harus nyata (realistis) sesuai dengan kemampuan/kapasitas klien saat ini dan

kemampuan potensial.

5. Hasil yang diharapkan dapat dicapai dsesuai dengan sumber-sumber yang tersedia bagi klien.

6. Hasil yang diharapkan meliputi perkiraan waktu pencapaian.

7. Hasil yang diharapkan memberi arah bagi keanjutan perawatan.

Standar IV : Perencanaan

Perawat menetapkan suatu rencana keperawatan yang menggambarkan intervensi keperawatan untuk mencapai hasil yang diharapkan.

Kriteria pengukuran :

1. Rencana bersifat individuali sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan dan kondisi klien.

2. Rencana tersebut dikembangkan bersama klien, orang-orang terdekat klien dan petugas

kesehatan.

3. Rencana tersebut menggambarkan praktek keperawatan sekarang

4. Rencana tersebut didokumentasikan.

5. Rencana tersebut harus menunjukkan kelanjutan perawatan.

Standar V : Implementasi

Perawat mengimplementasikan intervensi yang diidentifikasi dari rencana keperawatan. Kriteria pengukuran :

1. Intervensi bersifat konsisten dengan rencana perawatan yang dibuat.

2. Intervensi diimplementasikan dengan cara yang aman dan tepat.

(21)

Standar VI : Evaluasi

Perawat mengevaluasi kemajuan klien terhadap hasil yang telah dicapai. Kriteria pengukuran :

1. Evaluasi bersifat sistematis dan berkesinambungan.

2. Respon klien terhadap intervensi didokumentasikan.

3. Keefektifan intervensi dievaluasi dalam kaitannya dengan hasil.

4. Pengkajian terhadap data yang bersifat kesinambungan digunakan untuk merevisi diagnosa,

hasil-hasil dan rencana perawatan untuk selanjutnya,

5. Revisi diagnosa, hasil dan rencana perawatan didokumentasikan.

6. Klien, orang-orang terdekat klien dan petugas kesehatan dilibatkan dalam proses evaluasi

https://sites.google.com/site/stikeshusada/ikd-1/standar-praktek-keperawaan

Standar Praktek

Standar praktik merupakan salah satu perangkat yang diperlukan oleh setiap tenaga professional. Standar praktik keperawatan adalah ekpektasi/harapan-harapan minimal dalam memberikan asuhan keperawatan yang aman, efektif dan etis.

Standar praktik keperawatan merupakan komitmen profesi keperawatan dalam melindungi masyarakat terhadap praktik yang dilakukan oleh anggota profesi.

Lingkup Standar Praktik Keperawatan Indonesia meliputi :

1. Standar Praktik Professional a. Standar I Pengkajian

b. Standar II Diagnosa Keperawatan c. Standar III Perencanaan

d. Standar IV Pelaksanaan Tindakan (Impelementasi) e. Standar V Evaluasi

2. Standar Kinerja Professional a. Standar I Jaminan Mutu b. Standar II Pendidikan c. Standar III Penilaian Kerja

d. Standar IV Kesejawatan (collegial) e. Standar V Etik

(22)

g. Standar VII Riset

h. standar VIII Pemanfaatan sumber-sumber

Detail mengenai standar praktek bisa di download di sini

Category: Keperawatan Di Indonesia

Standar kompetensi

Pembangunan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam rangka mewujudkan derajatkesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Kesehatan sebagai hak sasi manusia harus diwujudkan dalam bentuk pemberian berbagai upaya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat. Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan ditujukan kepada individu, kelompok dan masyarakat yang memiliki masalah fisik, mental maupun sosial di berbagai tatanan pelayanan kesehatan

Untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan tuntutan pasar kerja atau dunia usaha dan industri maka perlu ada standar profesi agar terwujud hubungan imbal balik yang positif. Standar profesi ini juga dapat digunakan oleh pemerintah alam mengembangkan kebijakan secara makro

Standar profesi perawat Indonesia ditetapkan untuk memastikan asyarakat menerima pelayanan dan asuhan keperawatan yang kompeten dan aman.

Detail mengenai standar kompetensi bisa di download di link berikut :

(23)

--Category: Keperawatan Di Indonesia

Pendidikan Keperawatan

Pendidikan keperawatan di indonesia mengacu kepada UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jenis pendidikan keperawatan di Indonesia mencakup:

Pendidikan Vokasional;

yaitu jenis pendidikan diploma sesuai dengan jenjangnya untuk memiliki keahlian ilmu terapan keperawatan yang diakui oleh pemerintah Republik Indonesia.

Pendidikan Akademik;

yaitu pendidikan tinggi program sarjana dan pasca sarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu

Pendidikan Profesi;

yaitu pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.

Sedangkan jenjang pendidikan keperawatan mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis dan doktor.

Sesuai dengan amanah UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003 tersebut Organisasi Profesi yaitu Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Asosiasi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI), bersama dukungan dari Kementerian Pendidikan Nasional

(Kemendiknas), telah menyusun dan memperbaharui kelengkapan sebagai suatu profesi.

Perkembangan pendidikan keperawatan sungguh sangat panjang dengan berbagai dinamika perkembangan pendidikan di Indonesia, tetapi sejak tahun 1983 saat deklarasi dan kongres Nasional pendidikan keperawatan indonesia yang dikawal oleh PPNI dan diikuti oleh seluruh komponen keperawatan indonesia, serta dukungan penuh dari pemerintah kemendiknas dan kemkes saat itu serta difasilitasi oleh Konsorsium Pendidikan Ilmu kesehatan saat itu, sepakat bahwa pendidikan keperawatan Indonesia adalah pendidikan profesi dan oleh karena itu harus berada pada pendidikan jenjang Tinggi.dan sejak itu pulalah mulai dikaji dan dirangcang suatu bentuk pendidikan keperawatan Indonesia yang pertama yaitu di Universitas Indonesia yang program pertamannya dibuka tahun 1985.

(24)

Keperawatan Indonesia, Standar Pendidikan Ners, standar borang akreditasi pendidikan ners Indonesia. dan semua standar tersebut mengacu pada Peraturan Presiden Nomor.8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan sat ini sudah diselesaikan menjadi dokumen negara yang berkaitan dengan arah dan kebijakan tentang pendidikan keperawatan Indonesia.

Standar-standar yang dimaksud diatas juga mengacu pada perkembangan keilmuan keperawatan, perkembangan dunia kerja yang selalu berubah, dibawah ini sekilas saya sampaikan beberapa hal yang tertulis dalam dokumen Naskah Akademik Pendidikan Keperawatan, yang berkaitan dengan Jenis, jenjang, Gelar akademik dan Level KKNI;

Jenis Pendidikan Keperawatan Indonesia:

Pendidikan Vokasi; yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan dan penguasaan keahlian keperawatan tertentu sebagai perawat

Pendidikan Akademik; yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu keperawatan yang mengcakup program sarjana, magister, doktor.

Pendidikan Profesi; yaitu pendidikan yang diarahkan untuk mencapai kompetensi profesi perawat.

Jenjang Pendidikan Tinggi Keperawatan Indonesia dan sebutan Gelar:

1. Pendidikan jenjang Diploma Tiga keperawatan lulusannya mendapat sebutan Ahli Madya Keperawatan (AMD.Kep)

2. Pendidikan jenjang Ners (Nurse) yaitu (Sarjana+Profesi), lulusannya mendapat sebutan Ners(Nurse),sebutan gelarnya (Ns)

3. Pendidikan jenjang Magister Keperawatan, Lulusannya mendapat gelar (M.Kep)

4. Pendidikan jenjang Spesialis Keperawatan, terdiri dari:

a) Spesialis Keperawatan Medikal Bedah, lulusannya (Sp.KMB) b) Spesialis Keperawatan Maternitas, Lulusannya (Sp.Kep.Mat) c) Spesialis Keperawatan Komunitas, Lulusannya (Sp.Kep.Kom) d) Spesialis Keperawatan Anak, Lulusannya (Sp.Kep.Anak) e) Spesialis Keperawatan Jiwa, Lulusannya (Sp.Kep.Jiwa)

5. Pendidikan jenjang Doktor Keperawatan, Lulusannya (Dr.Kep)

Lulusan pendidikan tinggi keperawatan sesuai dengan level KKNI, adalah sebagai berikut:

(25)

Doktor keperawatan - Level KKNI 9

Kutipan dari Naskah Akademik Pendidikan keperawatan Indonesia oleh PPNI,AIPNI,AIPDIKI dan dukungan dari Kemendiknas (Project HPEQ 2009-2015)

DOWNLOAD

Category: Keperawatan Di Indonesia

Standar Asuhan Keperawatan

Standar Asuhan Keperawatan adalah uraian pernyataan tingkat kinerja yang diinginkan, sehingga kualitas struktur, proses dan hasil dapat dinilai. Standar asuhan keperawatan berarti pernyataan kualitas yang didinginkan dan dapat dinilai pemberian asuhan keperawatan terhadap pasien/klien. Hubungan antara kualitas dan standar menjadi dua hal yang saling terkait erat, karena melalui standar dapat dikuantifikasi sebagai bukti pelayanan meningkat dan memburuk (Wilkinson, 2006).

Tujuan dan manfaat standar asuhan keperawatan pada dasarnya mengukur kualitas asuhan kinerja perawat dan efektifitas manajemen organisasi. Dalam pengembangan standar menggunakan pendekatan dan kerangka kerja yang lazim sehingga dapat ditata siapa yang bertanggung jawab mengembangkan standar bagaimana proses pengembangan tersebut. Standar asuhan berfokus pada hasil pasien, standar praktik berorientasi pada kinerja perawat professional untuk memberdayakan proses

keperawatan. Standar finansial juga harus dikembangkan dalam pengelolaan

keperawatan sehingga dapat bermanfaat bagi pasien, profesi perawat dan organisasi pelayanan (Kawonal, 2000).

Setiap hari perawat bekerja sesuai standar – standar yang ada seperti merancang kebutuhan dan jumlah tenaga berdasarkan volume kerja, standar pemerataan dan distribusi pasien dalam unit khusus, standar pendidikan bagi perawat professional sebagai persyaratan agar dapat masuk dan praktek dalam tatanan pelayanan keperawatan professional (Suparti, 2005)

PPNI telah menyusun Standar Asuhan Keperawatan sebagai panduan bagi perawat Indonesia untuk melakukan Asuhan Keperawatannya.

(26)

Standar Asuhan Keperawatan adalah uraian pernyataan tingkat kinerja yang diinginkan, sehingga kualitas struktur, proses dan hasil dapat dinilai. Standar asuhan keperawatan berarti pernyataan kualitas yang didinginkan dan dapat dinilai pemberian asuhan keperawatan terhadap pasien/klien. Hubungan antara kualitas dan standar menjadi dua hal yang saling terkait erat, karena melalui standar dapat dikuantifikasi sebagai bukti pelayanan meningkat dan memburuk (Wilkinson, 2006).

Tujuan dan manfaat standar asuhan keperawatan pada dasarnya mengukur kualitas asuhan kinerja perawat dan efektifitas manajemen organisasi. Dalam pengembangan standar menggunakan pendekatan dan kerangka kerja yang lazim sehingga dapat ditata siapa yang bertanggung jawab mengembangkan standar bagaimana proses pengembangan tersebut. Standar asuhan berfokus pada hasil pasien, standar praktik berorientasi pada kinerja perawat professional untuk memberdayakan proses

keperawatan. Standar finansial juga harus dikembangkan dalam pengelolaan

keperawatan sehingga dapat bermanfaat bagi pasien, profesi perawat dan organisasi pelayanan (Kawonal, 2000).

Setiap hari perawat bekerja sesuai standar – standar yang ada seperti merancang kebutuhan dan jumlah tenaga berdasarkan volume kerja, standar pemerataan dan distribusi pasien dalam unit khusus, standar pendidikan bagi perawat professional sebagai persyaratan agar dapat masuk dan praktek dalam tatanan pelayanan keperawatan professional (Suparti, 2005)

PPNI telah menyusun Standar Asuhan Keperawatan sebagai panduan bagi perawat Indonesia untuk melakukan Asuhan Keperawatannya.

Detail mengenai standar asuhan keperawatan bisa diperoleh di kantor sekretariat PPNI.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini membahas tentang pendidikan karakter dalam kumpulan cerpen Transit karya Seno Gumira Ajidarma dan implikasinya dengan pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Tujuan

Peranan energi dan gizi dalam $lahraga penting diperhatikan" misalnya kelelahan Peranan energi dan gizi dalam $lahraga penting diperhatikan" misalnya kelelahan dapat

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu jumlah ternak (X1), investasi (X2), harga susu (X3), pengalaman

1 Siti Marfiatun B.211.12.1055 Cucian Motor Dari tiga pesaing ternyata jasa cuci motor tidak menyediakan bisnis pendamping seperti scotlate dan stiker motor.Harga yang

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara studi literature atau penelitian pustaka dengan mengkaji dan menelaah berbagai literatur yang memiliki hubungan atau

Siswa yang mempunyai kesegaran jasmani yang baik diharapkan dapat pula mencapai prestasi belajar yang optimal, sehingga mereka akan berlomba-lomba untuk memiliki kesegaran

Mereka juga mengatakan indikator lain untuk memperkuat kejadian hipertensi di kemudian hari adalah riwayat hipertensi keluarga yang positif, yaitu pasien yang dengan

Dari hasil pengamatan diketahui bahwa semua sampel minyak dalam keadaan cair pada suhu ruang (±27ºC) namun ketika pada suhu rendah (±5ºC) terjadi perubahan fase pada beberapa