ABSTRAK
Ramadhan Syahputra Siregar
Situasi keamanan Suriah yang semakin memburuk akibat konflik bersenjata non internasional telah menyebabkan terjadinya tragedi kemanusiaan pada masyarakat sipil yang diduga terjadinya pelanggaran HAM dan Konvensi Jenewa 1949. Permasalahan yang diangkat dan dibahas dalam skripsi ini adalah Bagaimana tinjauan Hukum Internasional terhadap pelanggaran HAM pada kejahatan kemanusiaan? Bagaimana dimensi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berdasarkan Konvensi Jenewa 1949? Bagaimana upaya hukum internasional dalam penyelesaian konflik bersenjata non internasional di Suriah?
Metode dalam penulisan skripsi ini adalah deskriptif yang bersifat kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah kajian kepustakaan tentang ilmu hukum empiris. Materi penelitian diambil dari data sekunder, kemudian dianalisis secara kualitatif untuk menjawab permasalahan penelitian. Analisis data dilakukan secara yuridis empiris.
Konflik di Suriah telah terjadi Pelanggaran HAM berat (Gross Violation of Human Rights) yang dalam hal ini adalah Kejahatan terhadap Kemanusiaan (Crimes Against Humanity) sebagaimana diatur dalam pasal 7 ICC. Selain melanggar hal tersebut para pelaku juga dengan sengaja melanggar pasal-pasal dalam Konvensi Jenewa Keempat yang mengatur mengenai perlindungan orang sipil di masa perang termasuk protocol tambahan II (1977) yang dengan jelas mengatur mengenai perlindungan korban konflik bersenjata non-internasional yang telah dilanggar selama konflik bersenjata berlangsung. Para pelaku kejahatan terhadap kemanusiaan dalam konflik Suriah, wajib diadili berdasarkan ketentuan hukum internasional oleh ICC.
Serangkaian tindakan pasukan keamanan dan intelijen dalam konflik Suriah dikategorikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan bersifat sistematis dan meluas, baik dari segi korban dan tempatnya maka PBB harus melakukan pemantauan secara intensif di Suriah, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Human Right Watch dan Amnesty Internasional.
Kata Kunci: Konvensi Jenewa 1949, Kejahatan Kemanusiaan, Konflik Bersenjata Non Internasional, Suriah