• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM V KELOMPOK 1 LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DIGITAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM V KELOMPOK 1 LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DIGITAL"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa:

NAMA STAMBUK

LENI ULFA M. 033 21 0001

NURSYAMSU ABUBAKAR 033 21 0002

DEWAN SANTOSO 033 21 0065

A. TENRI RAWE 033 21 0077

Benar telah melaksanakan praktikum V pada Laboratorium Teknik Telekomunikasi dan Digital Universitas Muslim Indonesia Makassar. Laporan STDI ini telah diperiksa oleh koordinator asisten praktikum V. Laboratorium

Teknik Telekomunikasi dan Digital Universitas Muslim Indonesia.

Makassar, Desember 2004

Disetujui oleh Diperiksa Oleh

Koordinator Asisten Asisten

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum wr. Wb.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana atas rahmat dan hidayahNyalah sehingga laporan praktikum V ini dapat di selesaikan.

Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah banyak membantu kami dalam penyusunan laporan STDI ini, utamanya para asisten yang telah banyak membantu dan membimbing guna terselesaikannya laporan praktikum V ini

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari rekan-rekan sekalian sangat kami harapkan.

Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua. Wassalam

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……… Daftar Isi ………. BAB I. Pendahuluan ………..

1.1. Latar belakang masalah ………..………. 1.2. Tujuan Percobaan..………... BAB II. Tinjauan Pustaka ……….

II.1. Teori Dasar ………. BAB III. Metode Pelaksanaan Praktikum………

III.1. Alat yang di Gunakan ……….. III.2. Gambar Percobaan ………... III.3. Prosedur Percobaan ……… BAB IV. Hasil Praktikum Dan Analisa Data ……….

IV.I.. Tabel Pengamatan ……… IV.2. Analisa Data…………..……… BAB V. Penutup …..………..

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dengan meningkatnya penggunaan komputer dewasa ini dan juga tuntutan pekerjaan dari pelanggan, dengan sendirinya kebutuhan berbagai fasilitas jaringan telekomunikasi sangat diperlukan. Fasilitas jaringan telekomunikasi tersebut tidak hanya melayani suara tetapi juga data naskah dan gambar. Pemakain teknolgi mikroelektronik dan seperti apa yang termaktub dalam tujuan percobaan.

I.2 Tujuan Percobaan

(5)

BAB II telekomunikasi semakin banyak dan mempunyai kualitas yang semakin baik.

Sentral telepon digital yang sat ini dipakai di Indonesia adalah Electronik Wahler System Digital (EWSD), sistem digital EWSD ini adalah sistem telepon yang full digital elektronis maupun untuk semua ukuran sentral transit nasional maupun untuk internasional.

Keuntungan sentral ini adalah mampu melayani untuk semua pelanggan yang jauh, penambahan perlengkapan sentral untuk operasi mobil dan mudah diperbesar kapasitasnya tanpa adanya perubahan sistem yang berarti (karena sentral digital ini terdiri dari modul-modul yang sudah dipasang).

(6)

1. LINE / TRUNK GROUP ( LTG ) 2. SWITCHING NETWORK ( SN )

3. COORDINATION PROCESSOR ( CP ) LINE / TRUNK GROUP ( LTG )

Line /Trunk Group berfungsi sebagai interface antara perangkat analog atau digital yang berada diluar EWSD dengan Switching Network ( SN ). LTG dapat dioperasikan dengan semua sistem signalling standart. LINE disini berarti saluran untuk pelanggan, sedangkan TRUNK adalah saluran antar sentral. LTG dapat dihubung di sistem transmisi dan juga dapat dihubungkan dengan Echo Sepressor.

LTG Merupakan bagian yang berarti sendiri, dan mempunyai perangkat fungsional unit yang terdiri dari :

a. Group Prosessor ( GP )

b. Group Switch ( GS ) atau Spech Multiplexer ( SPMX ) c. Line Interface Unit ( LIU ) antara LTG dan SN

d. Signaling Unit ( SU ) e. Line / Trunk Unit ( LTU ) SWITCHING NETWORK ( SN ) SN ini dibagi menjadi 3 yaitu : a. Time Switching

(7)

c. Time – Space Switching

Pada sentral EWSD, jaringan switchingnya adalah kombinasi dari time switching dan space switching yang terjadi pada tingkat time switching module ( TSM ) dan space switching module ( SSM )

Semua jaringan dibuat duplikatnya dan ditempatkan pada suatu rak. Setiap ada hubungan selalu diswitching ke switching network unit 1, sehingga bila terjadi fault dapat langsung berpindah switching kejaringan switching yang lain. Kedua switching network masing-masing memiliki group processor sendiri yang dibuat switch group control ( SGC ).

Setiap SGC pada switching network memiliki mikroprosessor yang tugasnya untuk membangun dan membubarkan hubungan pada SN.

COORDINATION PROCESSOR ( CP )

Fungsional yang membentuk suatu blok koordinasi prosesor (CP) adalah :

a. Siemens Switching Processor ( SSP ) b. Message Buffer ( MB )

c. Central Clock Generator ( CCG ) d. System Panel Control ( SPC )

e. Periperal Device MDD, MTD, PT-80 dan DCP

(8)

a. Call Answer adalah Call Attempt yang dijawab oleh pihak yang dipanggil dan diikuti oleh answer signal.

b. Call Attempt adalah Call yang dibangkitkan oleh pemanggil sejak handset diangkat.

c. Call Seizure adalah bid yang berhasil menduduki sirkit pada suatu rute.

d. Call Seizure Ratio ( ASR ) adalah perbandingan antara jumlah Call Answer dengan jumlah Call Seizure.

e. Bid adalah Call Attempt untuk mendapatkan sitkit pada suatu rute. f. Loss Call adalah Bid yang gagal untuk mendapatkan sirkit.

g. Loss Call di orginating adalah kegagalan call diisi pemanggil. h. Loss Call disentral adalah kegagalan call di sentral.

i. Loss Call di terminating adalah kegagalan call di sisi pelanggan yang dipanggil.

j. Mean Holding Time per Seizure ( MHTS ) adalah suatu kedudukan rata-rata setiap call disuatu sirkit.

k. Occupancy adalah persentasi waktu pendudukan suatu sirkit dalam 1 jam.

(9)
(10)

Keterangan Gambar 1. A angkat Hand Set

Deteksi pelanggan A

SLCA mendeteksi tertutupnya Loop dan mengirim sinyal ke group prosessor

2. Message Epizure

Group prosessor mengirim pesan seizure A Ke CP sebagai tanda sedang di gunakan ( sibuk ) 3. Hubungan SLCA – SU

GS ( Group Switch ) menghubungkan SLCA ke Signaling Unit (SU) 4. Dial Tone

Tone Generator ( TOG ) mengirim nada pilih ke pelanggan A dan CR menunggu digit pilih.

5. Input Digit Informasi nomor

Perintah hubungan di SN

CP memeriksa pelanggan tujuan sibuk atau tidak ?

CP mengintruksikan pembentukan hubungan ke SN ( S witching Network )

6. Perintah Set Up

(11)

7. Perintah Epizure B

CP mengirim perintah Set Up ke LTG A dan perintah Seizure ke LTG B 8. Cross Office Chech

Melaksanakan COC antara LIU A ke LIU B 9. Report Set Up Ack.

COC berhasil, A menyambung ke GS-A dan pengiriman digit ke GP-B segera di lakukan. TOG-B mengirim nada tunggu ke pelanggan A melalui GS-A

12. Dering telepon B angkat Hand Set Deteksi telepon B

GP-A menerima info adanya jawaban dari GP-B dan menjadikan Change Call Unit

(12)

Hubungan akan di lakukan antara LTG 1 …..3 dengan LTG 60…..63 melalui TSI sebagai jalan masuk di teruskan ke SS1 …….SS4 ( Space Stage ) dengan pemilihan jalur yang masih kosong yang selanjutnya keluar melalui TSO (Time Stage Out Put)

 Time Switch

Penyaluran informasi dari Incoming Highways dengan kecepatan 8 bit/sec menuju out going Highways. Selesai data di atur oleh kontrol memo pengiriman data di lakukan dengan perubahan pada time slotnya dan tidak merubah space slot pengirimnya

 Space Switch

Penyaluran informasi dari incoming Highways dengan kecepatan 8 bit/sec menuju out going Highways. Selesai data di atur pada kontrol memory penyaluran data di lakukan dengan perubahan pada space slotnya tampa merubah time slot

Pada hubungan telepon otomatis, baik percakapan lokal maupun percakapan jarak jauh diperlukan adanya nada-nada sebagai pengganti operator yang memberitahukan pada langganan bagaimana keadaan saluran, apakah langganan yang dipanggil dapat dihubungi atau tidak (keadaan sibuk). Adapun nada-nada yang digunakan tersebut adalah sebagai berikut :

(13)

Nada ini diberikan pada langganan pemanggil untuk menunjukkan bahwa proses pendialan dapat dilaksanakan. Frekuensinya adalah 425 ± 25 Hz continous. Batas waktu yang diperbolehkan sejak terkirim nada pilih sampai dengan memutar digit adalah 15-60 detik

 Nada Panggil (Ringing Tone)

Nada ini diberikan pada langganan yang hendak dipenggil dan juga untuk langganan yang memanggil pada saat bersamaan, nada ini akan segera berhenti bila langganan yang dipanggil memjawab (angkat hand-set). Frekuensinya adalah 425 ± 25 Hz, dengan selang waktu 1 detik On dan 4 detik Of.

 Nada Sibuk

Frekuensi nada sibuk adalah 425 ± 25 Hz dikirim putus-putus dengan irama 0,25 detik On dan 0,5 detik Of. Nada sibuk terkirim bila :

-Langganan yang dihubungi sedang sibuk/dipakai. -Letak hand-set langganan yang dihubungi tidak tepat. -Jaringan telepon sedang rusak.

(14)

-Salah penomoran oleh pemanggil, misalnya dalam satu kawasan hanya terdiri dari penomoran yang berkapala 4, 3, 2, 6, namun sipemanggil menekan digit awal 1 atau 5.

-Tidak memutar digit secara lengkap dalam batas waktu 10-15 detik.

Bagian Utama STDI

Gambar 2.1 Bagian Utama STDI Keterangan :

1. LTG : Line Trunk Group 2. SN : Switching Network 3. CP : Coordination Processor 4. SL : Saluran Luar/ Pelanggan

LTG (Line Trunk Group)

LTG berfungsi sebagai interface antara saluran luar dengan SN (Switching Network). Kecepatan switching ke SN adalah 8192 Kbit/det. Setiap LTG berisi unit-unit fungsional yang terdiri dari :

a. GP (Group Processor) yang bertugas :

- Memproses Subcriber Line Circuit (SLC) atau Trunk Circuit (TC).

LTG SN

(15)

- Memproses informasi signaling yang diterima dengan mengontrol

Berfungsi untuk menyambungkan beberapa saluran transmisi untuk membentuk rangkaian panggilan dan membantu menghubungkan pada Signaling Unit.

c. LIU (Line Interface Unit)

Berfungsi menruskan saluran 8 bit/det dari GS ke SN. d. SU (Signalling Unit)

Berfungsi membangkitkan Audible tone dan arus AC e. LTU (Line Trunk Unit)

Berfungsi untuk matching antara saluran telepon/Trunk dengan LTG. LTG dapat dibedakan :

 LTG A

(16)

- Trunk analog yang menghubungkan 2 buah sentral dalam satu wilayah lokal dengan kapasitas maksimum 96 sirkit.  LTG B

LTG B digunakan bila saluran luar berupa :

- Saluran digital yang terhubung maksimum ke 60 DSB (Digital Switch Board), masing-masing dan sebagainya punya dua saluran pelanggan (aktif/stand by).

- Sistem transmisi digital yang dihubungkan melalui DIC ( Digital Interface Concentrator).

 LTG C

LTG C digunakan bila saluran luar berupa :

- Sistem transmisi digital

- Trunk analog melalui PCM-Multiflexer.  LTG D

LTG D digunakan bila saluran luar berupa :

- Sistem transmisi digital

- Trunk analog melalui PCM-Multiflexer dengan :

o Common chanel signalling CCIT

o Signalling dengan/tanpa echo supressor.

(17)

Gambar 2.2 Blok Diagram LTG Keterangan : 1. LTU : Line Trunk Unit

2. SU : Signalling Unit 3. GP : Group Processor

4. GS/SPMX : Group Switch/ Speech Multiplexer 5. LIU : Line Interface Unit

 LTU : berfungsi untuk matching antara saluran telepon/trunk

 LIU :Meneruskan saluran 8 Mbit/det dari GS/SPMX menuju SN.

(18)

SN (Switching Network)

Ada 3 jenis penyambungan yang digunakan pada jaringan penghubung digital, yaitu :

A. SS (Space Switch)

A4 A3 A2 A!

B4 B3 B2 B1

C4 C3 C2 C1

Gambar 2.3 Space Switch

(19)

1. ce Switch pada dasarnya berupa matriks dengan orde (NXM), disambungkan ke outgoing highway tanpa merubah time slot. 3. Cros point pada jaringan penghubung tersebut berupa and

gate, dimana setiap time slot pada incoming highway akan melalui and gate ini.

4. Suatu pintu And (and gate) dapat menyambungkan 8000 kali/det. Dengan demikian maka pada putaran penuh keempat time slot akan lewat 8000 kali/det.

(20)

BAB III

Pada layar monitor muncul C Prompt C\: kemudian ketik “simulasi” ↵

Masuk program simulasi kemudian menggeser cursor ke posisi

“deteksi nada”, tekan ↵

Memilih program nada pilih dan menekan Enter. Mencatat hasil yang tampak pada layar monitor.

Mengulangi langkah d dan e untuk nada panggil dan nada sibuk. B. Proses Sentral

1. Memindahkan posisi kursor ke item menu “ Kerja Proses “ kemudian memilih program “ Prosedur Sentral “ dan menekan Enter.

(21)

3. Menekan huruf “S” untuk proses selanjutnya dan mencatat hasilnya pada lembaran yang tersedia.

4. Mengulangi langkah (3) hingga proses pembicaraan berhasil, dengan catatan bilamana dalam proses terdengar nada maka tekan angka (1) segera.

5. Mengakhiri proses dengan jalan menekan angka (0), untuk menutup pelanggan A & B dua kali.

C. Switching Network

1. Memindahkan kursor ke posisi “ Switching Network ” kemudian menekan Enter.

2. Memilih program Time Switch dan menekan Enter.

3. Memasukkan nilai kontrol T1, T2, T3, T4 untuk jalur pertama dengan nilai ( 2, 1, 3, 4), dan mencatat hasil yang tampak pada monitor pada lembaran yang tersedia.

4. Selanjutnya memilih program Space Switch dan menekan Enter. 5. Memainkan nilai kontrol memori waktu untuk jalur pertama (2, 3,

1, 2), untuk jalur kedua (3, 2, 3, 3), dan jalur ketiga (1, 1, 2, 1) dan mencatat hasil yang tampak pada monitor.

(22)

7. Memasukkan nilai ( 2, 62, 3) dan mencatat hasil yang tampak pada lembaran yang tesedia.

(23)

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DANANALISA DATA

IV.1 Data Hasil Percobaan IV.1.1 Deteksi Nada

A. Nada Pilih (Dial Tone)

Frek (Hz) Batas Waktu (detik) 425 ± 25 15 – 60

B. Nada Panggil (Ringing Tone)

Frek (Hz) Batas Waktu (detik) 425 ± 25 1 On dan 4 Of

C. Nada Sibuk

Frek (Hz) Batas Waktu (detik) 425 ± 25 2 On dan 0,5 Of

IV.1.2 Proses Sentral

1. A Angkat Handset Deteksi pelanggan A 2. Message equisure A 3. Hubngan SLCA-SU 4. Dial Tone

(24)

6. Informasi nomor

7. Perintah hubungan di SN 8. Perintah set up

9. Perintah eqizure b 10. Cross office check 11. Report set up ack 12. Hubungan Slca – Liu 13. Nada ringing

(25)

SS 2 diperbolehkan sejak terkirim nada pilih sampai dengan memutar digit adalah 15 - 60 detik.

b. Nada Panggil (Ringing Tone)

Nada ini diberikan pada langganan yang hendak dipenggil dan juga untuk langganan yang memanggil pada saat bersamaan, nada ini akan segera berhenti bila langganan yang dipanggil menjawab (angkat hand-set). Frekuensinya adalah 425 ± 25 Hz, dengan selang waktu 1 detik On dan 4 detik Off.

(26)

Frekuensi nada sibuk adalah 425 ± 25 Hz dikirim putus-putus dengan irama 0,25 detik On dan 0,5 detik Of. Nada sibuk terkirim bila : - Langganan yang dihubungi sedang sibuk/dipakai.

- Letak hand-set langganan yang dihubungi tidak tepat. - Jaringan telepon sedang rusak.

- Pemilihan digit oleh pemanggil kurang, misalnya pelanggan yang dipanggil memiliki nomor telepon sebanyak 6 digit, namun pemanggil hanya menekan 5 digit saja.

- Salah penomoran oleh pemanggil, misalnya dalam satu kawasan hanya terdiri dari penomoran yang berkapala 4, 3, 2, 6, namun sipemanggil menekan digit awal 1 atau 5.

(27)

2. Proses Sentral Gambar. I

(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)

Gambar. XX

Keterangan dari gambar – gambar diatas :

1. Pelanggan A hand set SLCA A mendeteksi tertutup loop dan mengirimkan sinyal ke GP B.

SLCA-A → GP- A

2. Pesan pelanggan A dari GP A dikirimkan ke Coordinating Processor (CP) sebagai tanda sedang digunakan ( Sibuk).

(47)

3. GS (Group Switch) menghubungkan antara SLCA A ke Signalling Unit (SU A) kemudian Group Selektor ( GS A) dihubungkan ke GPA.

SLCA-A → GS-A → SU-A

GS-A → GP-A

4. Dial Tone ( Nada Pilih ) dimana tone generator (TOG) mengirim nada pilih ke pelanggan A sedang CR- A menunggu digit pilih.

SLCA-A → SU-A

5. Input digit menginformasikan nomor perintah hubungan di SN (Switching Network ) selanjutnya CP akan memeriksa pelanggan B apakah sedang sibuk atau tidak. Selanjutnya CP akan menginstruksikan pembentukan hubungan ke SN kemudian LIU 1 dan LIU 2 akan berhubungan.

SLCA-A → GS-A →SU-A→ GP-A

GP-A → GS-A

GP-A → LIU-A → SN → CP

LIU-A → SN → LIU-B

6. CP mengirim perintah set A ke LTG-A dan printah seizure ke LTG-B. CP → SN → LIU-A → GP-A

7. CP (Coordination Processor) mengirim perintah set up ke LTG-A dan perintah seizure ke LTG B.

(48)

8. Melaksanakan COC (Cross Office Check) antara LIU-A ke LIU-B.

GP-A → LIU-A → SN → LIU-B

9. Setelah COC berhasil, maka GP-A menyambung ke GS-A dan pengiriman digit ke GP-B segera dilaksanakan.

GP-A → LIU-A → LIU-B → GP-B → GP-A → GS-A

GP-A → LIU-A → SNN→ CP

10. GP mengirimkan perintah, hubungan SLCA - LIU dan LIU – SLCA ke GS (Group Switch).

GP-B SLCA-B LIU-B .

LIU-B SN LIU-A GS-A SLCA-A

11. Setelah terdengar nada panggil maka GP-B memerintahkan menyambung tegangan bel di SLCA-B dan TOG-B mengirimkan nada tunggu ke pelanggan A melalui GS-A.

GP-B → SLCA-B → SU-B → GS-A → LIU-B → SN → LIU-A

GS-A → SLCA-A

12. Pelanggan B angkat hand-set pada saat itu GPA menerima informasi adanya jawaban dari GP B.

GP-A → LIU-A → SN → CP

SLCA-B → GP-B → LIU-B → SN → CP

(49)

SLCA-A → GS-A → LIU-A → SN → LIU-B → GS-B → SLCA-B

14. Dengan adanya sinyal jawaban maka GP A menerima informasi adanya jawaban dari GP B dengan demikian akan terjadi hubungan antara LIU-A dan LIU-B.

SLCA-A → GS-A → LIU-A → SN → LIU-B → GS-B →SLCA-B

SLCA-B → GS-B → LIU-B → SN → LIU-A → GS-A → SLCA-A

15. Selanjutnya pembicaraan akan berlangsung GP A terhubung dengan CP dan GP B juga demikian.

16. Setelah selesai pembicaraan maka pelanggan B meletakkan hand-set denga demikian kedua pelanggan memutuskan hubungan. Selanjutnya SLCA 1 akan mendeteksi terbukanya loop. Namun demikian hubungan masih terjadi antara SLCA 1 dengan LIU 2.

(50)

3. Switching Network

(51)

2. Space Switch (SS)

(52)

3 Combination Switch

Hubungan akan dilakukan antara LTG 2 dengan LTG 62 melalui TSI1 sehingga jalur-jalur masuk SS3 dengan pemindahan jalur yang masih kosong, yang kemudian keluar melalui TSO 15.

(53)

BAB V

PENUTUP

V.I. KESIMPULAN

1. Nada-nada pada pesawat telepon merupakan indikator pada langganan untuk mengetahui keadaan sentral atau langganan yang dipanggil

2. Pada sapce switch dapat disambungkan beberapa pcm dari incoming highway (jalur masuk ) ke outgoing highway (jalur ke luar ) tanpa merubah time slot

3. Pengoprasian urutan ON OF pintu / gerbang and pada setiap kolom matriks dilakukan oleh control memori sedang control adres dengan incoming highway (jalur masuk ) yang tersambung.

4. Combination switch adalah

merupakanm gabungan dari time slot dan space switch sehingga mempunyai kecepatan bit lebih tinggi dari keduanya.

5. Pada percobaan ini kita dapat melihat jalur kanal yang digunakan pada sentral untuk pembicaraan, kanal message dan kanal coc

(54)

Bimbingan Asisten tentang percobaan ini merupakan suatu harapan kami sebagai praktikan.

V.3 AYAT AL-QUR’AN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERCOBAAN Surat AT-TIIN ayat 5-6

Artinya:

“Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah rendahnya (neraka). Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tidak putus-putusnya.“ Hubungan ayat dengan percobaan :

(55)

Laporan NURSYAMSU ABUBAKAR 033 21 0002 DEWAN SANTOSO 033 21 0065 ANDI TENRI RAWE 033 21 0077

JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Gambar

Gambar 2.2 Blok Diagram LTG
Gambar 2.3 Space Switch
Gambar. I Gambar . II
Gambar. III
+7

Referensi

Dokumen terkait

Model persoalan untuk melakukan pemilihan usaha kecil menengah yang layak untuk mendapatkan bantuan pengembangan usaha pada sistem ini akan menghasilkan ranking

Bab VI ini menerangkan berbagai bentuk pelayanan yang diberikan oleh UAI mulai dari layanan administrasi Akademik, konseling, beasiswa, perpustakaan, pusat komputer,

Daftar Mata Kuliah Wajib Peminatan Daftar Mata Kuliah Pilihan Peminatan Peminatan : Manajemen Keuangan & Perbankan Syariah Peminatan : Manajemen Keuangan & Perbankan

Sebilangan besar daripada mereka terdiri daripada daripada golongan bangsawan yang mempunyai tanah sebagai Vassal dalam sistem feudal.. .Menurut Ferguson dan Brunn, pada abad

Untuk mendukung kegiatan kurikuler dan ekstarkurikuler Program Studi Sastra Cina, telah dijalin kerja sama dengan berbagai pihak seperti INTI (Perhimpunan Indonesia-Tionghoa),

[r]

Sehubungan dengan keadaan tersebut di atas, maka akan dibahas cendawan yang bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan ternak/hewan dan pengendalian penyakit yang disebabkan

Hasil uji Duncan menyatakan bahwa lama penyimpanan 2 hari berbeda nyata (P<0,05) lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan lama penyimpanan 4 dan 6 hari pada daya tetas