• Tidak ada hasil yang ditemukan

resume Makroekonomi sadono sukimo bab

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "resume Makroekonomi sadono sukimo bab"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Dewinta Bani Rakhmi

NIM : 0802515050

KM15B

Pengantar Ilmu Ekonomi dan Manajemen

MAKROEKONOMI

Di dalam makroekonomi, hal yang penting untuk dipelajari salah satunya adalah GDP (Gross Domestic Bruto)/ biasa disebut dengan PDB (Produk Domestik Bruto). Tujuan GDP adalah untuk mengukur seberapa makmur masyarakat dalam suatu Negara. Makmur dalam arti kebutuhan masyarakatnya terpenuhi dalam kurun waktu pertahun. GDP juga menjumlahkan semua produksi yang terjadi pada tahun tersebut. perhitungan GDP dibagi menjadi tiga yaitu Expenditure (Consumtion), Income (pendapatan) dan Production (Produksi). Expenditure dihitung berdasarkan siapa yang mengonsumsi, biasa dirumuskan sebagai berikut :

C + I + G + X dimana C : konsumsi per- individu, I : Investasi Perusahaan (Produksi Gedung/Pabrik), G : Government Spending, Belanja Negara (APBN) dan X adalah Net Export (Export – Import)

Masalah yang terkait dalam Makroekonomi salah satunya adalah Inflasi. Inflasi adalah kenaikan harga harga dipasar (bisa juga menurunnya nilai mata uang) cara menghitung inflasi bisa dibagi menjadi tiga yaitu dengan cara Producers Price Index (menghitung harga harga Produksi), Costumer Price Index (Bahan bahan yang dinikmati produsen) dan dengan GDP Deflator.

Sebab sebab inflasi ada dua, Demand Pull Inflation yaitu kenaikan harga karena tingginya supply uang di masyarakat (uang di masyarakat beredar banyak) dan Cost Push Inflation yaitu harga bahan dasar/baku naik seperti kenaikan BBM dan Minyak yang banyak membuat dampak dimana mana seperti harga sembako jadi naik dsb.

GDP sendiri dibagi menjadi dua, GDP nominal yaitu menghitung GDP secara angka uangnya dan yang dihitung adakah quantitas semuanya dan yang kedua adalah Real GDP yaitu GDP yang sudah disesuaikan dengan inflasi, untuk mengukur berapa total GDP dalam satu tahun atau total pendapatan suatu Negara. Lain halnya dengan Real GDP perkapita yaitu Real GDP dibagi populasi pendapatan masyarakat dalam satu tahun. Indonesia sendiri menurut world fact CIA Real GDP Perkapitanya mencapai 3600$ (berarti setiap orang mendapatkan rata rata 36jt dalam satu tahun).

(2)

Unemployment (Pengangguran). Pengangguran dibagi menjadi tiga, Frictional yaitu orang orang yang sedang mencari kerja dari satu tempat ke tempat lain. Yang kedua adalah Structural, yaitu pekerja yang kurang dalam skill yang umunya diperlukan dalam suatu perusahaan. Dan yang ketiga adalah Cyclycal, pengangguran yang Skillnya ada, mau bekerja, tetapi terPHK karena Resesi Ekonomi.

Untuk memperbaiki Ekonomi, Unemployment dan Inflasi dapat diatasi dengan dua kebijakan yaitu Fiskal Policy dan Monitary Policy. Fiskal policy diatur oleh pemerintah, mengatur tentang APBN (belanja Negara) dan mengatur pajak. Ada dua cara dalam fiscal policy, Expansionary adalah Jika ekonomi sedang lesu (banyak yang di PHK) kekurangan dana, maka pemerintah akan memberikan uang dengan cara Government Spending dinaikkan dan Tax level dikurangi. Tetapi ketika Contractionary yaitu supply uang dimasyarakat terlalu banyak dan harga harga naik, caranya adalah dengan menurunkan APBN dan menaikan Pajak.

Monitary policy adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Sentral (kalau di Indonesia Bank Indonesia) tujuannya adalah mengatur supply uang dimasyarakat. Sifatnya pun sama dengan Fiscal policy yaitu ada Expansionary (ingin menaikan supply uang) dan Contractionary (ingin menurunkan supply uang). Monitary policy terdiri dari 3 jenis, yang pertama ada Discount Rate Policy (Diskonto) yaitu suku bunga berdampak pada supply uang Bank Sentral contoh jika harga suku bunga tinggi maka yang harus dilakukan adalah dengan menurunkan supply uang, dan jika harga suku bunga menurun maka yang harus dilakukan adalah menurunkan supply uang. Yang kedua ada Cash Reserve Ratio yaitu cadangan yang Bank tsb harus sediakan, misal cash ratio sebesar 2%, kalau ingin mengedarkan uang misalnya 100Trilyun, berarti 2% dari 100Trilyun harus ada di Bank tsb (2T), jika Ratio diturunkan menjadi 1%, maka uang yang boleh beredar adalah 200Trilyun, karena diturunkannya Ratio.

Selain itu, makroekonomi juga melibatkan Export dan Import. Neraca Perdagangan dalam hal ini adalah Export – Import (Export dikurangi Import) ketika Export maka uang akan masuk ke dalam Negara, dan sebaliknya jika import, uang akan keluar dari Negara. Jika Export lebih banyak dari import maka Import>0 = Surplus. Jika Import lebih besar maka Export-Import<0 = Defisit.

Referensi

Dokumen terkait

Masyarakat di Gampong Per- lak Asan sering pergi ke luar sehingga mere- ka menarik melihat pakaian yang dipakai oleh orang luar dan mereka juga ingin memakai pakaian

Analisis Pengaruh Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia, Jumlah Uang Beredar, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga SIBOR Terhadap Suku Bunga Pinjaman Bank Umum

Menurut peraturan rektor Universitas Negeri Semarang (UNNES) Nomor 14 tahun 2012 tentang pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bagi mahasiswa program kependidikn UNNES,

Kompetensi siswa pada ranah kognitif dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa yang mengalami peningkatan dari prasiklus/tes awal masih di bawah KKM dengan rata-rata kelas

Dan dari 11 materi dalam mata pelajaran olahraga terlihat di SMP negeri terlihat yang paling lengkap memilki ketersediaan sarana prasarana olahraga adalah materi

Mikrokontroller merupakan sebuah sistem komputer yang mempunyai satu atau beberapa tugas yang sangat spesifik, berbeda dengan PC (personal computer) yang memiliki

This paper dis- cusses some of the psychological factors and individual preferences underlying these differences, describes how a project team can use an understanding of these

Skripsi program Studi Bimbingan dan Konseling di Universitas Muria Kudus, Dosen Pembimbing I Drs. Sucipto, M.Pd, Kons, Dosen Pembimbing II Dra. Kata Kunci: