• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perlindungan Hukum Atas Pemberian ASI Eksklusif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perlindungan Hukum Atas Pemberian ASI Eksklusif"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip nondiskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan dalam rangka pembentukan sumber daya manusia Indonesia, serta peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa bagi pembangunan nasional.

Setiap hal yang menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan pada masyarakat Indonesia akan menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi negara, dan setiap upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga berarti investasi bagi pembangunan negara.

(2)

kesehatan masyarakat dan merupakan tanggung jawab semua pihak baik Pemerintah maupun masyarakat.

Sebagaimana diketahui bahwa salah satu masalah gizi yang paling utama pada saat ini di Indonesia adalah kurang kalori, protein hal ini banyak ditemukan pada bayi dan anak yang masih kecil. Terjadinya kerawanan gizi pada bayi disebabkan karena selain makanan yang kurang juga karena Air Susu Ibu (ASI) banyak diganti dengan susu formula.

Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh jumlah ASI yang diperoleh termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung di dalam ASI tersebut. ASI tanpa bahan makanan lain dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan sampai usia sekitar empat bulan. Setelah itu ASI hanya berfungsi sebagai sumber protein vitamin dan mineral utama untuk bayi yang mendapat makanan tambahan yang tertumpu pada beras.

(3)

Sehubungan dengan pemberian ASI Eksklusif merupakan hal yang sangat penting bagi bayi dalam pertumbuhan hidupnya dan bayi merupakan tunas generasi penurus bangsa, maka negara dalam hal ini pemerintah harus memberikan perhatian yang sangat serius. Sehingga pemerintah harus perlindungan hukum terhadap pemberian ASI Eksklusif kepada bayi.

Perlindungan hukum atas pemberian ASI Eksklusif, pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan pada Pasal 128 ayat (1), (2) & (3).

B. Tujuan Penulisan

Penulisan ini bertujuan untuk memahami begitu pentingnya pemberian ASI Eksklusif bagi bayi, sehingga pemberian ASI Eksklusif mendapat perlindungan hukum oleh Negara.

C. Rumusan Masalah

Perlindungan hukum atas pemberian ASI Eksklusif, penulis mendapatkan rumusan masalah, sebagai berikut:

(4)

2. Apakah ASI eksklusif ini merupakan hak asasi ibu dan anak? 3. Apakah ibu dapat mengajukan gugatan?

4. Tantangan pelaksanaan Pemberian ASI Eksklufi.

D. Pembahasan Masalah

D.1 Pengertian Tentang ASI 1. Apa Asi eksklusif itu?

ASI Eksklusif adalah merupakan air susu ibu yang diberikan untuk bayi sejak baru lahir sampai 6 bulan tanpa makanan pendamping dan minuman pralakteal lainnya.

(5)

2. Jenis Macam ASI

Ada beberapa jenis-jenis air susu ibu yaitu :

a. Kolostrum

Cairan kental berwarna kekuning-kuningan yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ke-3. Kolustrum bisa dikatakan sebagai

“imunisasi” pertama yang diterima bayi karena banyak mengandung protein untuk daya tubuh yang berfungsi sebagai pembunuh kuman dalam jumlah tinggi. Kadarnya 17 kali dibandingkan dengan ASI matur.

b. Susu Transisi

Adalah air susu ibu yang di produksi setelah kolostrum antara hari ke-4 sampai dengan hari ke-10. Dalam susu transisi ini terdapat

Immunoglobulin, protein dan laktosa dengan konsentrasi yang lebih rendah dari kolostrum tetapi konsentrasi lemak dan jumlah kalori lebih tinggi, vitamin larut lemak berkurang, vitamin larut air meningkat. Bentuk atau warna susu lebih putih dari kolostrum.

(6)

Yang dimaksud dengan air susu matur adalah susu yang keluar setelah hari ke-10. Berwarna putih kental. Komposisi ASI yang keluar pada isapan-isapan pertama (foremilk) mengandung lemak dan

karbohidratnya lebih banyak dibandingkan hindmilk (ASI yang keluar pada isapan-isapan terakhir), maka jangan terlalu cepat memindahkan bayi untuk menyusu pada payudara yang lain, bila ASI pada payudara yang sedang diisapnya belum habis.

3. Manfaat-Asi-Eksklusif-Bagi-Ibu-Anak

Pemberian ASI yang eksklusif pada bayi akan memberikan manfaat bagi ibu dan bayinya. Bayi yang diberi ASI eksklusif akan terhindar dari kematian bayi. Untuk lebih jelasnya, berikut akan dijelaskan manfaat ASI eksklusif.

a. Meningkatkan kecerdasan

(7)

kecerdasan. Bisa dilihat anak yang diberi ASI secara eksklusif sangat berbeda dengan anak yang hanya diberikan susu formula biasa.

b. Menambah kekebalan tubuh bayi

Manfaat pemberian ASI eksklusif yaitu dapat meningkatkan kekebalan pada bayi. Manfaat ASI dibanding susu formula yaitu ASI bisa

menambah sistem imun atau kekebalan pada tubuh bayi.Bayi yang hanya diberi susu formula kekebalan tubuhnya akan sangat kurang. Hal ini tentu bisa dibandingkan bayi yang hanya diberi susu formula akan mudah terserang penyakit.

c. Lebih terjamin mutunya

ASI juga sudah terjamin mutunya. Selain itu, ASI keluar langsung dari tubuh ibu dan tidak terkontaminasi oleh bahan-bahan kimia yang mungkin berbahaya untuk bayi. ASI juga lebih ekonomis karena gratis dan kualitasnya dijamin bagus.

d. Mencegah infeksi usus

(8)

paling cocok untuk bayi adalah ASI. ASI bisa mencegah infeksi yang mungkin terjadi di usus pada bayi, karena ASI memberikan sistem imun alami pada bayi.

Berapa lama untuk menyusui adalah keputusan pribadi untuk setiap keluarga. WHO http://www.unicef.org merekomendasikan ASI eksklusif selama enam bulan dan kemudian dilanjutkan ASI dikombinasikan dengan makanan padat selama 12-24 bulan atau selama ibu dan bayi

menginginkanya, bahkan jika ibu hanya menyusui beberapa hari saja sang bayi akan menerima banyak manfaat. Berikut anda tentang apa manfaat ASI eksklusif yang diberikan pada usia dan tahap kehidupan bayi:

 Jika menyusui hanya beberapa hari. Anak akan menerima kolostrum yang berguna sebagai penyedia antibodi dan sumber makanan tubuh barunya, menyusui membantu anak anda bekerjanya sistem

pencernaannya dengan lancar.

(9)

 Menyusui bayi selama 3-4 bulan. Sistem pencernaannya akan

sempurna dan dia akan jauh lebih mampu mentolerir zat asing dalam susu bayi formula. tidak memberikan apapun selain ASI selama 4 bulan pertama akan melindungi bayi terhadap alergi dan memberikan perlindungan terhadap infeksi telinga selama satu tahun.

 Menyusui bayi selama 6 bulan. Tanpa perlu menambah makanan atau minuman lain anda akan memastikan kesehatan yang baik sepanjang tahun pertama bayi anda hidup, ini akan menghindarkan resiko anak dari infeksi telinga dan kanker dan mengurangi resiko kanker payudara untuk anda sendiri.

 Menyusui bayi selama 9 bulan. Manfaat untuk perkembangan otak dan tubuh tercepat yang paling penting dalam hidupnya karena

mendapatkan asupan ASI yang cukup.

(10)

berguna sepanjang hidupnya. Dia akan memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat.

D.2 Perlindungan Hukum atas Pemberian ASI Eksklusif

1. Undang-Undang No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

Pertimbangan diterbitkannya Undang-Undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan tertuang dalam pertimbangan UU No.36 Tahun 2009, yaitu:

a. bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

b. bahwa setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip nondiskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan dalam rangka pembentukan

(11)

c. bahwa setiap hal yang menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan pada masyarakat Indonesia akan menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi negara, dan setiap upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga berarti investasi bagi pembangunan negara;

d. bahwa setiap upaya pembangunan harus dilandasi dengan wawasan kesehatan dalam arti pembangunan nasional harus memperhatikan kesehatan masyarakat dan merupakan tanggung jawab semua pihak baik Pemerintah maupun masyarakat.

Dengan pertimbangan tersebut, pemberian ASI Eksklusif merupakan hal yang sangat penting, sehingga pengaturan pemberian ASI Eksklusif dapat dilihat pada UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pada:

a. Pasal 128, berbunyi:

(1) Setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu eksklusif

sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, kecuali atas

indikasi medis.

(12)

Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat harus

mendukung ibu bayi secara penuh dengan penyediaan

waktu dan fasilitas khusus.

(3) Penyediaan fasilitas khusus sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) diadakan di tempat kerja dan tempat sarana

umum.

Pada penjelasan UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 128 ayat (1) dapat dijelaskan bahwa:

Yang dimaksud dengan “pemberian air susu ibu ekslusif” dalam

ketentuan ini adalah pemberian hanya air susu ibu selama 6

bulan, dan dapat terus dilanjutkan sampai dengan 2 (dua) tahun

dengan memberikan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI)

sebagai tambahan makanan sesuai dengan kebutuhan bayi.

Yang dimaksud dengan “indikasi medis” dalam ketentuan ini

adalah kondisi kesehatan ibu yang tidak memungkinkan

memberikan air susu ibu berdasarkan indikasi medis yang

ditetapkan oleh tenaga medis.

(13)

(1) Pemerintah bertanggung jawab menetapkan kebijakan dalam

rangka menjamin hak bayi untuk mendapatkan air susu ibu

secara eksklusif.

(2) Ketentuan lebih lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Pengaturan dalam rangka menjamin hak bayi untuk mendapatkan ASI Eksklusif sebagaimana dimaksud pada Pasal 129 UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan telah diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Peraturan Pemerintah ini tertuang dalam Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan Menteri Kesehatan No. 48/MEN.PP/XII/2008, PER.27/MEN/XII/2008, dan 1177/MENKES/PB/XII/2008 Tahun 2008 tentang Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu Selama Waktu Kerja di Tempat Kerja (“Peraturan Bersama”). Dalam Peraturan Bersama tersebut antara lain disebutkan bahwa Peningkatan Pemberian ASI selama waktu kerja di tempat kerja adalah program nasional untuk

(14)

Kemudian, berdasarkan Peraturan Bersama, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi bertugas dan bertanggung jawab mendorong pengusaha/pengurus serikat pekerja/serikat buruh agar mengatur tata cara pelaksanaan pemberian ASI dalam Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama dengan mengacu pada ketentuan Peraturan Perundang-undangan Ketenagakerjaan (Pasal 3 ayat [2] huruf a).

Selain itu, pemerintah telah menyusun rancangan peraturan pemerintah tentang pemberian ASI Eksklusif (“RPP ASI Eksklusif”) yang diamanatkan Pasal 129 UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

2. Pemberian ASI Eksklusif merupakan Hak Asasi

Pada pertimbangan Undang-Undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pada point (a) dinyatakan:

bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu

unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita

bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan

(15)

Pertimbangan ini selaras dengan Undang-Undang No.39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, sesuai dengan Pasal 1 angka 1 adalah:

“... seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya

yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum

dan Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan

harkat dan martabat manusia.”

Kemudian, dalam Pasal 52, diiatur mengenai hak anak yaitu:

“... hak asasi manusia dan untuk kepentingannya hak anak itu diakui dan dilindungi oleh hukum bahkan sejak dalam kandungan.”

Sehingga pemberian ASI Eksklusif kepada bayi adalah hak asasi yang diatur dan dilindungi oleh undang-undang.

3. Tindak Pidana Penghalangi Pemberian ASI Eksklusif

Sebagai perlindungan hukum atas pemberian ASI Eksklusif pada UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, telah diatur tentang pelanggaran terhadap menghalangi pemberian ASI Eksklusif.

(16)

Pasal 200

“Setiap orang yang dengan sengaja menghalangi program pemberian air

susu ibu eksklusif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128 ayat (2) dipidana

penjara paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak

Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).”

Pasal 201

Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 190 ayat (1),

Pasal 191, Pasal 192, Pasal 196, Pasal 197, Pasal 198, Pasal 199, dan Pasal

200 dilakukan oleh korporasi, selain pidana penjara dan denda terhadap

pengurusnya, pidana yang dapat dijatuhkan terhadap korporasi berupa

pidana denda dengan pemberatan 3 (tiga) kali dari pidana denda

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 190 ayat (1), Pasal 191, Pasal 192,

Pasal 196 , Pasal 197, Pasal 198, Pasal 199, dan Pasal 200.

Selain pidana denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1), korporasi dapat

dijatuhi pidana tambahan berupa:

a. pencabutan izin usaha; dan/atau

(17)

Selain tindak pidana, untuk ibu atau pihak lain yang merasa dirugikan dalam kegiatan pemberian ASI Eksklusif, Penulis berpendapat bahwa dapat juga menuntut ganti rugi kepada pihak yang melanggar ketentuan UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dengan melakukan gugatan Perdata dengan gugatan Perbuatan Melawan Hukum, sebagaimana disebutkan pada Pasal

1365 KUHPerdata:

Perlindungan Hukum Atas Pemberian ASI Eksklusif

Bagaimana pengaturan tentang ASI eksklusif? Apakah ibu dapat mengajukan gugatan? Apa saja peraturannya? Apakah ASI eksklusif ini merupakan hak asasi ibu dan anak?

Jawaban :

1. Pengaturan mengenai pemberian air susu ibu ("ASI") eksklusif diatur dalam Pasal 128 UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (“UU Kesehatan”) yang berbunyi:

(1) Setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, kecuali atas indikasi medis. (2) Selama pemberian air susu ibu, pihak keluarga, Pemerintah,

pemerintah daerah, dan masyarakat harus mendukung ibu bayi secara penuh dengan penyediaan waktu dan fasilitas khusus. (3) Penyediaan fasilitas khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

diadakan di tempat kerja dan tempat sarana umum.

Selanjutnya, dalam Pasal 129 UU Kesehatan diatur bahwa:

(1) Pemerintah bertanggung jawab menetapkan kebijakan dalam rangka menjamin hak bayi untuk mendapatkan air susu ibu secara eksklusif.

(2) Ketentuan lebih lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

(18)

Transmigrasi, dan Menteri Kesehatan No. 48/MEN.PP/XII/2008, PER.27/MEN/XII/2008, dan 1177/MENKES/PB/XII/2008 Tahun 2008 tentang Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu Selama Waktu Kerja di Tempat Kerja (“Peraturan Bersama”). Dalam Peraturan Bersama tersebut antara lain disebutkan bahwa Peningkatan Pemberian ASI selama waktu kerja di tempat kerja adalah program nasional untuk tercapainya pemberian ASI eksklusif 6 (enam) bulan dan dilanjutkan pemberian ASI sampai anak berumur 2 (dua) tahun (lihat Pasal 1 angka 2).

Kemudian, berdasarkan Peraturan Bersama, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi bertugas dan bertanggung jawab mendorong

pengusaha/pengurus serikat pekerja/serikat buruh agar mengatur tata cara pelaksanaan pemberian ASI dalam Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama dengan mengacu pada ketentuan Peraturan Perundang-undangan Ketenagakerjaan (lihat Pasal 3 ayat [2] huruf a).

Selain itu, sampai dengan artikel jawaban ini dibuat, pemerintah telah menyusun rancangan peraturan pemerintah tentang pemberian ASI Eksklusif (“RPP ASI Eksklusif”) yang diamanatkan Pasal 129 UU Kesehatan di atas. RPP ASI Eksklusif ini cukup mengundang pro-kontra di masyarakat, khususnya di antara pengusaha dan kelompok masyarakat yang giat mempromosikan ASI eksklusif. Pro-kontra ini dapat disimak antara lain melalui pemberitaan hukumonline sebagai berikut:

- Pengusaha Keberatan RPP ASI Eksklusif. - AIMI Protes Pengusaha Tolak RPP ASI

Dalam artikel hukumonline antara lain ditulis bahwa beberapa hal yang diatur di RPP di antaranya mengenai tanggung jawab pemerintah dan daerah dalam hal promosi susu formula dan produk lain, mengatur pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama, pojok ASI di tempat kerja maupun sarana umum serta kelonggaran bagi karyawan perempuan yang menyusui. 2. Kami tidak paham maksud pertanyaan Anda mengenai apakah ibu dapat

mengajukan gugatan. Namun, dalam konteks pelanggaran terhadap pemberian ASI, UU Kesehatan mengatur adanya sanksi pidana yaitu dalam Pasal 200 dan Pasal 201, yang berbunyi sebagai berikut:

Pasal 200

“Setiap orang yang dengan sengaja menghalangi program pemberian air susu ibu eksklusif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128 ayat (2) dipidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).”

(19)

(1) Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 190 ayat (1), Pasal 191, Pasal 192, Pasal 196, Pasal 197, Pasal 198, Pasal 199, dan Pasal 200 dilakukan oleh korporasi, selain pidana penjara dan denda terhadap pengurusnya, pidana yang dapat dijatuhkan terhadap korporasi berupa pidana denda dengan pemberatan 3 (tiga) kali dari pidana denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 190 ayat (1), Pasal 191, Pasal 192, Pasal 196 , Pasal 197, Pasal 198, Pasal 199, dan Pasal 200.

(2) Selain pidana denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1), korporasi dapat dijatuhi pidana tambahan berupa:

a. pencabutan izin usaha; dan/atau b. pencabutan status badan hukum.

Selain itu, ibu atau pihak lain yang merasa dirugikan dalam kegiatan pemberian ASI eksklusif juga dapat menuntut ganti rugi kepada pihak yang melanggar ketentuan UU Kesehatan terkait pemberian ASI eksklusif menggunakan gugatan perdata dengan gugatan perbuatan melawan hukum (Pasal 1365 KUHPerdata). Lebih jauh simak artikel-artikel berikut: - Doktrin Gugatan Wanprestasi dan PMH;

- Bagaimana Menuntut Ganti Rugi Jika Menjadi Korban Tindak Pidana?

3. Lihat jawaban nomor 1 dan 2 di atas.

4. Sebelumnya, mari kita simak apa yang dimaksud dengan hak asasi. Hak Asasi Manusia, sesuai dengan Pasal 1 angka 1 UU No. 39 Tahun 1999

tentang Hak Asasi Manusia (“UU HAM”) adalah;

“... seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum dan Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.”

Kemudian, dalam Pasal 52 UU HAM diatur mengenai hak anak yaitu: “... hak asasi manusia dan untuk kepentingannya hak anak itu diakui dan dilindungi oleh hukum bahkan sejak dalam kandungan.”

Jadi, pemberian ASI eksklusif kepada bayi adalah hak asasi yang diatur dan dilindungi undang-undang.

Dasar hukum:

1. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek, Staatsblad 1847 No. 23)

(20)

3. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

4. Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan Menteri Kesehatan No.

48/MEN.PP/XII/2008, PER.27/MEN/XII/2008, dan

1177/MENKES/PB/XII/2008 Tahun 2008 tentang Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu Selama Waktu Kerja di Tempat Kerja.

Tujuan Pemberian ASI Eksklusif

Tujuan pemberian ASI kepada bayi tidak lain karena kebutuhan gizi yang utama bagi bayi baru lahir. Selain itu, pemberian ASI secara eksklusif saat bayi baru lahir dapat membantu menjaga kesehatan tubuh dan kekebalan tubuh bayi

terhadap berbagai macam jenis penyakit yang mungkin dapat menyerang saat usia bayi masih rawan terkena penyakit. Selain untuk kekebalan tubuh, ternyata memberikan ASI secara eksklusif saat bayi baru lahir dapat membuat perasaan bayi menjadi nyaman, aman dan meningkatkan ikatan emosional antara ibu dan bayi.

Peranan Pemberian ASI Terhadap Pertumbuhan Bayi

Menurut penelitian yang dilakukan tim dari Unervitas Of Illionis yang dipimpin oleh Profesor Sharon Donovan, Pemberian asi secara eksklusif dapat menginduksi pembentukan gen yang berbeda-beda pada bayi jika dibandingkan dengan susu formula.

(21)

Pemberian ASI secara eksklusif juga mempengaruhi perkembangan saluran cerna bayi. Bayi yang diberikan ASI secara eksklusif memiliki saluran pencernaan yang baik terutama pada daerah usus. Hal ini ditunjukkan pada penelitian terhadap sel-sel usus yang diisolasi dari feses bayi, 12 bayi yang dberikan ASI dan 10 bayi yang diberikan susu formula, siklus sel-sel usus yang berlangsung hanya tiga hari ini dapat memberikan gambaran bagaimana perkembangan jutaan sel-sel usus dari mulai yang sederhana sampai sel-sel yang telah terdeferensiasi dan telah

menunjukkan fungsinya terlihat bahwa perkembangan sel-sel usus bayi yang diberikan ASI lebih baik, di mana hal ini sangat penting karena saluran cerna pada bayi akan berkembang secara signifikan karena adanya respons makanan.

Perkembangan sel-sel usus ini juga berperan dalam menjaga keseimbangan bakteri di saluran cerna karena seiring pertumbuhannya maka bakteri juga mulai muncul dalam saluran cerna bayi, sehingga saluran cerna perlu belajar dalam mengenali bakteri dan virus yang tidak baik bagi saluran cerna.

Dan yang tidak kalah pentingnya dalam pertumbuhan bayi adalah kemampuan saluran cerna dalam mengenal protein makanan sehingga tidak mengenalnya sebagai benda asing dan membentuk respons imun terhadapnya, karena apabila tahap ini terganggu maka bayi bisa mengembangkan dan mengidap alergi terhadap makanan berprotein.

Asi eksklusif itu apa

ASI Eksklusif adalah merupakan air susu ibu yang diberikan untuk bayi sejak baru lahir sampai 6 bulan tanpa makanan pendamping dan minuman pralakteal lainnya seperti hal dan contohnya adalah air gula, aqua, dan sebagainya. Jadi murni hanya ASI saja yang diberikan kepada sang bayi dan anak. Inilah yang dimaksud dengan definisi pengertian asi eksklusif itu sendiri.

Pemberian ASI secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu setidaknya selama 4 bulan, tetapi bila mungkin sampai 6 bulan. Setelah bayi berumur 6 bulan, ia harus mulai diperkenalkan dengan makanan padat atau dikenal juga dengan istilah MPASI (Makanan Pendamping ASI), sedangkan ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun.

Jenis Macam ASI

Ada beberapa jenis-jenis air susu ibu yaitu : a. Kolostrum

(22)

berfungsi sebagai pembunuh kuman dalam jumlah tinggi. Kadarnya 17 kali dibandingkan dengan ASI matur.

1. Susu Transisi

Adalah air susu ibu yang di produksi setelah kolostrum antara hari ke-4 sampai dengan hari ke-10. Dalam susu transisi ini terdapat Immunoglobulin, protein dan laktosa dengan konsentrasi yang lebih rendah dari kolostrum tetapi konsentrasi lemak dan jumlah kalori lebih tinggi, vitamin larut lemak berkurang, vitamin larut air meningkat. Bentuk atau warna susu lebih putih dari kolostrum.

1. Susu Matur

Yang dimaksud dengan air susu matur adalah susu yang keluar setelah hari ke-10. Berwarna putih kental. Komposisi ASI yang keluar pada isapan-isapan pertama (foremilk) mengandung lemak dan karbohidratnya lebih banyak dibandingkan hindmilk (ASI yang keluar pada isapan-isapan terakhir), maka jangan terlalu cepat memindahkan bayi untuk menyusu pada payudara yang lain, bila ASI pada payudara yang sedang diisapnya belum habis.

Ada beberapa hal yang menjadi tujuan dan juga manfaat ASI eksklusif yang bisa didapatkan baik itu untuk ibu menyusui maupun bagi sang bayi yaitu antara lain adalah sebagai berikut :

Untuk Bayi antara lain mendapatkan faedah manfaat asi antara lain adalah sang bayi dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik,mengandung antibodi, asi mengandung komposisi yang tepat, mengurangi kejadian karies dentis,

memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi dan adanya ikatan antara ibu dan bayi, terhindar dari alergi , asi meningkatkan kecerdasan bayi, membantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan gigi karena gerakan mengisap mulut bayi pada payudara sang ibu.

Untuk sang ibu menyusui akan mendapatkan manfaat dan faedahnya antara lain adalah bisa sebagai kontrasepsi, meningkatkan aspek kesehatan ibu, membantu dalam hal penurunan berat badan, aspek psikologi yang akan memberikan dampak positif kepada para ibu yang menyusui air susu ibu itu sendiri.

Cara Memperbanyak Produksi ASI

(23)

1. Menyusui sesering mungkin.

2. Motivasi yang kuat untuk menyusui bayi.

3. Pemeriksaan payudara untuk meningkatkan produksi ASI juga dapat direncanakan dari jauh-jauh hari.

4. Penggunaan BH yang terlalu sempit akan mempengaruhi produksi ASI. 5. Segera sehabis melahirkan maka sang bayi langsung diperkenalkan dengan

payudara ibu atau lebih dikenal dengan istilah Inisiasi Menyusui Dini IMD. Untuk mengatasi keterbatasan ASI perbanyaklah makan daun katuk, bayam, daun turi (sayuran hijau lainnya) yang banyak mengandung zat untuk memperbanyak produksi ASI.

Pemberian ASI yang eksklusif pada bayi akan memberikan manfaat bagi ibu dan bayinya. Bayi yang diberi ASI eksklusif akan terhindar dari kematian bayi. Untuk lebih jelasnya, berikut akan dijelaskan manfaat ASI eksklusif.

manfaat-asi-eksklusif-bagi-ibu-anak a. Meningkatkan kecerdasan

Manfaat pemberian ASI pada bayi yang paling utama yaitu dapat meningkatkan kecerdasan anak. Tidak hanya kecerdasan otak saja, tapi ASI juga dapat

meningkatkan kecerdasan mental anak. Di dalam ASI terdapat zat yang tidak bisa ditemukan pada susu manapun ataupun makanan apapun. Zat khusus inilah yang dapat meningkatkan kecerdasan. Bisa dilihat anak yang diberi ASI secara

eksklusif sangat berbeda dengan anak yang hanya diberikan susu formula biasa. 2. Menambah kekebalan tubuh bayi

Manfaat pemberian ASI eksklusif yaitu dapat meningkatkan kekebalan pada bayi. Manfaat ASI dibanding susu formula yaitu ASI bisa menambah sistem imun atau kekebalan pada tubuh bayi.Bayi yang hanya diberi susu formula kekebalan tubuhnya akan sangat kurang. Hal ini tentu bisa dibandingkan bayi yang hanya diberi susu formula akan mudah terserang penyakit.

3. Lebih terjamin mutunya

ASI juga sudah terjamin mutunya. Selain itu, ASI keluar langsung dari tubuh ibu dan tidak terkontaminasi oleh bahan-bahan kimia yang mungkin berbahaya untuk bayi. ASI juga lebih ekonomis karena gratis dan kualitasnya dijamin bagus.

4. Mencegah infeksi usus

(24)

ASI bisa mencegah infeksi yang mungkin terjadi di usus pada bayi, karena ASI memberikan sistem imun alami pada bayi.

Sering kita menemukan seorang ibu yang tidak mau menyusui bayinya sendiri, kebanyakan dari mereka lebih memilih memberikan susu botol ketimbang memberikan ASI eksklusif, beberapa alasan yang membuat banyak ibu lebih memilih hal tersebut:

 jarak ibu dan bayi dipisahkan terlalu jauh  Gangguan Emosional

 Malu menyusui didepan umum

 Bayi tidak bisa meminum ASI secara baik bisa disebabkan karena bibir sumbing atau hal lainya.

 Sang ibu berpikir lebih mudah menggunakan susu botol.

Terlalu sibuk bekerja atau kegiatan lainya. (baca sukses memberikan asi eksklusif walaupun bekerja )

Banyak dari ibu yang tidak memberikan ASi nya khawatir bayinya tidak

mendapat manfaat ASI eksklusif yang seharusnya mereka berikan. kerugian lain adalah sang ibu akan takut kalo mereka tidak bisa memperkuat ikatan batin antara anaknya dengan dia dikarenakan kurangnya kontak fisik saat menyusui.

Berapa lama ibu harus memberikan ASI eksklusif untuk bayi?

Berapa lama untuk menyusui adalah keputusan pribadi untuk setiap keluarga. WHO http://www.unicef.orgmerekomendasikan ASI eksklusif selama enam bulan dan kemudian dilanjutkan ASI dikombinasikan dengan makanan padat selama 12-24 bulan atau selama ibu dan bayi menginginkanya, bahkan jika anda hanya menyusui beberapa hari saja sang bayi akan menerima banyak manfaat. Berikut anda bisa baca tentang apa manfaat ASI eksklusif yang diberikan pada usia dan tahap kehidupan bayi:

Jika menyusui hanya beberapa hari. Anak akan menerima kolostrum yang berguna sebagai penyedia antibodi dan sumber makanan tubuh barunya, menyusui

membantu anak anda bekerjanya sistem pencernaannya dengan lancar.

Menyusui bayi selama 4-6 minggu. Selain anak akan mendapat pengalaman yang tidak dilupakan saat masa dia kecil, bayi yang menkonsumsi ASI akan lebih rentan terhindar terkena penyakit dari pada yang tidak menkonsumsinya.

Menyusui bayi selama 3-4 bulan. Sistem pencernaannya akan sempurna dan dia akan jauh lebih mampu mentolerir zat asing dalam susu bayi formula. tidak memberikan apapun selain ASI selama 4 bulan pertama akan melindungi bayi terhadap alergi dan memberikan perlindungan terhadap infeksi telinga selama satu tahun.

(25)

anda hidup, ini akan menghindarkan resiko anak dari infeksi telinga dan kanker dan mengurangi resiko kanker payudara untuk anda sendiri.

Menyusui bayi selama 9 bulan. Manfaat untuk perkembangan otak dan tubuh tercepat yang paling penting dalam hidupnya karena mendapatkan asupan ASI yang cukup.

Menyusui bayi selama 1-2 tahun. Anda dapat mengurangi biaya dan efek samping dari menggunakan susu bayi formula . Tubuhnya satu tahun mungkin akan

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa selisih rerata peningkatan perkembangan motorik halus sebelum dan setelah dilakukan intervensi permainan edukatif jenis

Otomatisasi pengelompokkan buah berdasarkan jenis warnanya ini menggunakan sensor warna (sensor TCS3200) sebagai pembaca, dimana pada saat buah mengenai sensor

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Purnama (2011), dengan judul “Analisis pengaruh produk, harga, dan lokasi terhadap keputusan pembelian.. (Studi Kasus pada Toko

Beberapa penelitian di atas memberikan sebuah pemahaman bahwa manajemen pemasaran dalam konteks rumah sakit merupakan upaya yang dapat dilakukan agar

Dari Pasal 28 (2) huruf b Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tersebut dapat ditafsirkan bahwa terhadap suami istri yang bertindak dengan niat baik dalam arti

• PJAA: Siapkan dana Rp350 miliar untuk pelunasan

Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mendeskripsikan pemanfaatan MAPAUD Nyanyian, 2) Mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap program MAPAUD Nyanyian. Pene- litian ini

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR DENGAN PERANGKAT LUNAK.. DI SMKN