• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan produk dan Sustainability reporting

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengembangan produk dan Sustainability reporting"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PENGEMBANGAN PRODUK DAN SUSTAINIBILITY

DI SUSUN OLEH :

AKHMAD MUDHOFID

JULIAN NAF’AN

TEKNIK INDUSTRI 2014 A

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

SISTEM LINGKUNGAN INDUSTRI

DOSEN

ADITYA DARMAGITA, S.T. , M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyusun Makalah Sistem Lingkungan Industri yang berjudul Teknologi Dan Sustainability. Program Studi Teknik Industri Universitas PGRI Ronggolawe Tuban. Semoga Makalah kami ini bisa menjaditambahan pengetahuan untuk mahasiswa yang lain.

Makalah ini disusun untuk dikerjakan sebagaimana mestinya.Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari Makalah ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan, hari esok harus lebih baik dari hari ini.

(3)

A. Pengertian Pengembangan Produk

Pengembangan produk adalah suatu proses penemuan ide untuk barang dan jasa termasuk merubah, menambah atau merumuskan kembali sebagian dari sifat-sifat pokok yang sudah ada dalam segi corak, merk dan kuantitas.

Pengembangan produk dilakukan dengan tujuan untuk melayani pasar yang telah ada sekarang dengan lebih meningkatkan penjualan, memenuhi usaha menemukan barang baru yang lebih baik, serta melaksanakan aktivitas-aktiivitas dari teknik penelitian, perekayasaan dan perancangan produk.

Berikut ada beberapa pengertian pengembangan produk menurut para ahli : 1. Menurut Sofyan Assauri

Pengembangan produk merupakan kegiatan atau aktifitas yang dilakukan dalam menghadapi kemungkinan perubahan suatu produk kearah yang lebih baik, sehingga dapat memberikan daya guna maupun daya pemuas yang lebih besar.

2. Menurut Ahmad Subagyo

Pengembangan produk adalah serangkaian aktifitas yang dimulai dengan analisa persepsi dan peluang lalu memproduksi sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pembeli dan dapat digunakan aatau dikonsumsi untuk memenuhi kebutukan konsumen.

3. Menurut Philip Kotler

Merupakan pengembangan konsep produk yang menjadi konsep fisik dengan tujuan meyakinkan gagasan bahwa produk dapat diubah menjadi produk yang dapat bekerja. 4. Menurut Connon dan Wichert

Pengembangan produk adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh produsen dalam menentukan dan mengembangkan produknya, memperbaiki produk lama, memperbanyaj kegunaan dari produk yang sudah ada dan mengurangi biaya produksi dan biaya pembugkus.

Dengan demikian, dari berbagai pendapat para ahli diatas dapat menyimpulkan bahwa pengembangan produk adalah suatu usaha yang direncanakan dan dilakukan secara sadar untuk memenuhi dan memperbaiki produk ada atau menambah banyaknya ragam produk yang dihasilkan dan dipasarkan, dimana dalam proses pengembangannya dilakukan secara terus menerus, mulai dari produk yang dihasilkan, produk yang baru diadakan, sampai pada keputusan untuk menghasilkan suatu produk baru.

Adapun pentingnya pengembangan produk yang dikemukaan oleh Wiliam j. Staton, petingnya pengembangan produk ini antara lain :

(4)

Produk mempunyai daur hidup, ada dua hal yang berkaitan dengan konsep daur hidup produk. Pertama, setiap produk akhirnya tidak terpakai lagi, karena pangsa pasar dan strategi segmentasi pasar dikurangi oleh produk saingan. Kedua, keuntungan akan menurun karena usia produk semakin menua. Apabila produk tersebut tidak diubah maka laba, pagsa pasar dan strategi segmentasi pasar perusahaan akan berkurang, dan pada akhirnya perusahaan akan bangkrut.

b. Produk Menentukan Laba

Produk baru sangat penting untuk mempertahankan laba yang telah direncanakan.

B. Karakteristik Pengembangan Produk

Adapun karakteristik pengembangan produk adalah sebagai berikut :

1. Keunggulan relative, yaitu tingkat yang menunjukkan keunggulan inovasi terhadap produk yang telah ada.

2. Kompatibilitas adalah tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai dan pengalaman calon konsumen.

3. Kompleksitas adalah tingkat kesulitan inovasi untuk dimengerti atau digunakan. 4. Divibilitas yaitu tingkat inovasi dapat dicoba sedikit demi sedikit.

5. Komunikabilitas, yaitu tingkat kemampuan hasil penggunaan inovasi dapat diobservasikan atau dijelaskan kepada orang lain.

C. Langkah-Langkah Dalam Pengembangan Produk

Proses pengembangan produk untuk setiap perusahaan adalah berbeda, tergantung produk serta tingkat kompleksitasnya, dan umumnya kegiatan-kegiatan ini lebih membutuhkan daya analisis intelektual dan manajemen organisasi. Proses pengembangan produk yang terstruktur serta terdefenisi dengan baik, sangat diperlukan perusahaan dalam merancang produk-produk yang akan dijual ke pasar.

Menurut Kolter, langkah-langkah penting dalam pengembangan produk adalah sebagai berikut :

1. Pemunculan Gagasan (Idea Generation)

Pengembangan produk baru dimulai dengan penelitian terhadap berbagai gagasan produk baru. Pemunculan gagasan harus esuai dengan jenis perusahaan dan konsumen sebagai salah satu sumber yang paling logis untuk gagasan produk.

2. Penyaringan Gagasan (Idea Screening)

Tujuan penyaringan adalah mengurangi banyaknya gagasan dengan mencari dan menghilangkan gagasan buruk sedini mungkin.

3. Pengembangan Dan Pengujian Konsep (Concept Development And Testing)

(5)

terinci dari suatu ide yang dinyatakan dalam istilah-istilah yang berarti bagii konsumen. Citra produk adalahgambaran tertentu yang kinsmen peroleh dari suatu produk actual atau potensial.

Dalam pengujian konsep mensyaratkan bahwa berbagai konsep produk diuji pada kelompok konsumen sasaran yang tepat, kemudian reaksi konsumen tersebut dikumpulkan. Konsep-konsep ini dapat disajikan secara simbolis atau secara fisik. Jika konsep yang diuji semakin menyerupai produk akhir, pengujian konsep ini dapat diandalkan.

4. Pengembangan Strategi Pemasaran (Marketing Strategy Developmenet) Ada tiga strategi untuk mengenalkan produk pada pasar, yaitu

a. Menemenggambarkan ukuran pasar sasaran, struktur dan perilaku, posis produk yang direncanakan lalu penjualan, pangsa pasar dan tujuan laba yang dicari dalam beberapa than pertama.

b. Mengihtisarkan rencana harga produk, strategi distribusi dan anggaran pemasaran yang direncanakan selama than pertama.

c. Rencana strategi pemasaran menggambarkan tujuan penjualan dan laba jangka panjang serta strategi bauran pemasaran sepanjang waktu.

5. Analisis Usaha (Business Analysis)

Setelah manajemen mengembangkan konsep produk dan strategi pemasaran, manajemen dapat mengevaluasi daya tarik bisnis dari proposal. Manajemen harus mempersiapkan penjualan, biaya dan pryeksi laba untuk menentukan apakah mereka memuaskan tjuan perusahaan. Apabila iya, maka konsep dapat dlanjutkan dalam proses pengembangan.

6. Pengembangan Produk (Product Development)

Setelah produk tersebut lolos dalam ujian bisnis, maka dilanjutkan dengan melakukan pengembangan menjadi sebuah produk jadi.

7. Pengujian Pasar (Market Testing)

Pengujian pasar adalah dimana produk diperkenalakan pada konsumen yang lebih otentik untuk mengetahui bagaimana onsumen dan penyalur mengelola, seberapa luas pasarannya. Dalam pengaturan autentik, pemasar dapat memperlajari seberapa besar pasar yang ada dan bagaimana konsumen dan penyalur bereaksi untuk menangani, menggunakan dan membeli produk.

8. Komersialisi

Memperkenalkan produk baru ke pasar merupakan kegiatan penyelesaian rencana pemasaran, pengordinasian kegiatan perkenalan dengan fungsi-fungsi bisnis, pelaksanaan strategi pemasaran seerta pengontrolan peluncuran produk.

(6)

a. Kelangkaan ide penting pada wilayah tertentu. Mungkin hanya sedikit cara yang tersissa untuk meningkatkan beberapa produk dasar.

b. Pasar yang berfragmentasi. Produsen harus mengarahkan produk mereka pada segen pasar yang lebih kecil, dan ini berarti penjualan dan laba lebih rendah untuk setiap produk.

c. Batasan sosial dan pemerintah. Produk harus memuaskan keamanan konsumen dan ramah lingkungan.

d. Biaya pengembangan. Perusahaan biasanya harus mengahsilkan banyak ide untuk menemukan satu nilai kelayakan pengembangan dan sering menghadapi tingginya biaya manufaktur dan pemasaran.

e. Kelangkaan modal. Beberapa perusahaan mempunyai ide bagus akan tetapi tidak dapat mengumpulkan dana yang dibutuhkan untk meneliti dan meluncurkannya.

f. Waktu pengembangan yang dibutuhkan lebih pendek. Perusahaan harus memperlajari bagaimana cara memadatkan waktu pengembanagan dengan menggunakan teknik baru, mitra strategis, uji konsep dini dan perencanaan pemasaran yang bagus.

D. Strategi Pengembangan Produk

Banyak perusahaan menghadapi sebuah masalah-masalah harus menciptakan produk baru, tetapi kemungkinan sukses sangat kecil. Secara keseluruhan, untuk menciptakan produk baru yang berhasil, perusahaan harus memahami pelanggannya, pasar, dan pesaing serta mengembangkan produk yang memberikan nilai yang unggul bagi pelanggan. Perusahaan harus mempunyai rencana produk baru yang kuat dan mempersiapkan proses pengembangan produk baru yang sistematis untuk menemukan dan

Strategi pengembangan produk dikemukakan oleh Swastha (2010) : 1. Memperbaiki bentuk-bentuk yang telah ada.

Dalam strategi ini, harus tetap menggunakan teknologi dan fasilitas yang ada untuk membuat variasi baru dari produknya.

2. Memperluas lini produk.

Semua ditujukan untuk menawarkan lebih banyak alternative pilihan kepada pembeli tentang produknya.

3. Menambah model yang ada.

Disini perusahaan menambah beberapa variasi baru pada produknya. 4. Meniru strategi pesaing.

Beberapa pengusaha berpendapat bahwa hubngan antara biaya pengembangan produk dengan laba yang akan diperoleh pada waktu tertentu adalahatidak pasti.

(7)

Strategi ini dianggap mahal karena baru sering menggunakn proses prodksi baru, demikian juga fasilitas-fasilitas untuk promosi dan distribusinya.

E. Tujuan Pengembangan Produk

Menurut Buchari (2000) tujuanpengembangan produk adalah : 1. Untuk memenuhi keinginan konsumen yang belum puas 2. Untuk menmbah omzet penjualan

3. Untuk memenangkan persaingan

4. Untuk mendayagunakan keuntungan dengan pemakaian bahan yang sama 5. Untuk mendayagunakan sisa-sisa bahan

6. Untuk mencegah kebosanan konsumen 7. Untuk menyederhanakan produk.

Pengembangan produk yang dilaksanakan oleh perusahaan yang dimaksudkan untuk : a) Mempertahankan posisi pangsa pasar (market share), yaitu mencapai tujuan perusahaan

tersebut dipelukan strategi memperkenalkan produk baru atau memperbarui produk yang sudah ada.

b) Mengembangkan lebih lanjut posisi perusahaan sebagai innovator, sehingga untuk mencapai tujuan ini perusahaan menjalankan strategi memperkenalkan produk yang benar-benar baru, tidak hanya mengebangkan dari produk yang sudah ada.

c) Memperoleh laba yang diinginkan melalui volume penjualan yang ditingkatkan, suatu perusahaan harus memperbaiki maupun menambah produk-produk yang dihasilkan berdasarkan atas dua fungsi dasar, yaitu pemasaran dan inovasi baru.

F. Konsep Pengembangan Produk

Pengembangan Produk

(8)

Fungsi pemasaran adalah menjembatani interaksi antara perusahaan dengan pelanggan. Peranan lainnya adalah memfasilitasi proses identifikasi peluang produk, pendefinisian segmen pasar, dan identifikasi kebutuhan pelanggan. Bagian pemasaran juga secara khusus merancang komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan, menetapkan target harga dan merancang peluncuran serta promosi produk.

· Perancangan (desain)

Fungsi perancangan memegang peranan penting dalam mendefinisikan bentuk fisik produk agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Dalam konteks tersebut tugas bagian

perancangan mencakup desain engineering (mekanik, elektrik, software, dan lain-lain) dan desain industri (estetika, ergonomics, user interface).

· Manufaktur

Fungsi manufaktur terutama bertanggung jawab untuk merancang dan mengoperasikan system produksi pada proses produksi produk. Fungsi ini melingkupi pembelian, instalasi, dan distribusi. Proses pengembangan produk (Ulrich-Eppinger, 2001) dalam suatu

perusahaan umumnya melalui 6 tahapan proses, antara lain adalah :

1. Fase 0 : Perencanaan Produk

Kegiatan perencanaan sering dirujuk sebagai “zero fase” karena kegiatan ini mendahului persetujuan proyek dan proses peluncuran pengembangan produk aktual.

2. Fase 1 : Pengembangan Konsep

Pada fase pengembangan konsep, kebutuhan pasar target diidentifikasi, alternatif konsep-konsep produk dibangkitkan dan dievaluasi, dan satu atau lebih konsep-konsep dipilih untuk pengembangan dan percobaan lebih jauh.

3. Fase 2 : Perancangan Tingkat Sistem

Fase perancangan tingkat sistem mencakup definisi arsitektur produk dan uraian produk menjadi subsistem-subsistem serta komponen-komponen

4. Fase 3 : Perancangan Detail

Fase perancangan detail mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk, material, dan toleransitoleransi dari seluruh komponen unik pada produk dan identifikasi seluruh komponen standar yang dibeli dari pemasok.

5. Fase 4 : Pengujian dan Perbaikan

Fase pengujian dan perbaikan melibatkan konstruksi dan evaluasi dari bermacam-macam versi produksi awal produk.

(9)

Pada fase produksi awal, produk dibuat dengan menggunakan sistem produksi yang sesungguhnya. Tujuan dari produksi awal ini adalah untuk melatih tenaga kerja dalam memecahkan permasalahan yang timbul pada proses produksi sesungguhnya. Peralihan dari produksi awal menjadi produksi sesungguhnya biasanya tahap demi tahap. Pada beberapa titik pada masa peralihan ini, produk diluncurkan dan mulai disediakan untuk didistribusikan

Pengembangan Konsep

Inti dari perencanaan desain adalah terletak pada pengembangan konsep. Crawford

mengemukakan bahwa konsep desain adalah kombinasi antara lisan, tulisan, dan atau bentuk prototipe yang akan dilakukan perbaikan dan bagaimana pelanggan menunjukkan

keuntungan/kerugiannya.

Tiga bagian penting yang ada untuk ide/perencanaan yang akan ditingkatkan dengan kondisi konsep (Crawford, 1994) adalah :

1. Bentuk

Hal ini merupakan bentuk fisik suatu produk itu sendiri, material penyusunnya, dan sebagainya.

2. Teknologi

Termasuk di dalamnya antara lain : prinsip, teknik, perlengkapan, mekanika, kebijakan, dan seterusnya yang dapat digunakan untuk menciptakan/mencapai produk yang dimaksud. 3. Keuntungan

Nilai keuntungan yang diharapkan pelanggan dari produk tersebut.

Proses pengembangan konsep (Ulrich-Eppinger, 2001) mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. Identifikasi kebutuhan pelanggan

Sasaran kegiatan ini adalah untuk memahami kebutuhan konsumen dan

mengkomunikasikannya secara efektif kepada tim pengembangan. Output dari langkah ini adalah sekumpulan pernyataan kebutuhan pelanggan yang tersusun rapi, diatur dalam daftar secara hierarki, dengan bobot-bobot kepentingan untuk tiap kebutuhan.

Tujuan metode identifikasi kebutuhan pelanggan adalah :

a. Meyakinkan bahwa produk telah difokuskan terhadap kebutuhan konsumen.

b. Mengidentifikasikan kebutuhan konsumen yang tersembunyi dan tidak terucapkan (latent needs) seperti halnya kebutuhan yang eksplisit.

c. Menjadi basis untuk menyusun spesifikasi produk.

(10)

e. Menanamkan pemahaman bersama mengenai kebutuhan konsumen diantara anggota tim pengembang.

2. Penetapan spesifikasi target

Spesifikasi merupakan terjemahan dari kebutuhan konsumen menjadi kebutuhan secara teknis. Output dari langkah ini adalah suatu daftar spesifikasi target. Proses pembuatan target spesifikasi terdiri dari 3 langkah :

a. Menyiapkan daftar metrik kebutuhan dengan tingkat kepentingan yang diturunkan dari tingkat kepentingan kebutuhan yang direfleksikannya.

b. Mengumpulkan informasi tentang pesaing dan mengkombinasikannya dengan tingkat kepuasan dari pelanggan produk pesaing..

c. Menetapkan nilai target ideal dan marginal yang dapat dicapai untuk tiap metrik. 3. Penyusunan konsep

Konsep produk adalah sebuah gambaran atau perkiraan mengenai teknologi, prinsip kerja, dan bentuk produk. Sasaran penyusunan konsep adalah menggali lebih jauh area

konsepkonsep produk yang mungkin sesuai dengan kebutuhan konsumen. Konsep produk merupakan gambaran singkat bagaimana produk memuaskan kebutuhan konsumen. Proses penyusunan konsep terdiri dari 4 langkah :

a. Pemaparan masalah dengan diagram fungsi b. Pencarian eksternal

c. Pencarian internal

d. Penggalian secara sistematis dengan pohon klasifikasi dan tabel kombinasi. 4. Pemilihan konsep

Pemilihan konsep merupakan kegiatan dimana berbagai konsep dianalisis secara

berturutturut, kemudian dieliminasi untuk mengidentifikasi konsep yang paling menjanjikan. Pemilihan konsep terdiri atas dua tahap, yaitu :

a. Penyaringan konsep

Tujuan penyaringan konsep adalah mempersempit jumlah konsep secara cepat dan untuk memperbaiki konsep.

(11)

Pada tahap ini, tim memberikan bobot kepentingan relatif untuk setiap kriteria seleksi dan memfokuskan pada hasil perbandingan yang lebih baik dengan penekanan pada setiap kriteria.

5. Pengujian konsep

Satu atau lebih konsep diuji untuk mengetahui apakah kebutuhan konsumen telah terpenuhi, memperkirakan potensi pasar dari produk, dan mengidentifikasi beberapa kelemahan yang harus diperbaiki selama proses pengembangan selanjutnya.

6. Penentuan spesifikasi akhir

Spesifikasi target yang telah ditentukan di awal proses ditinjau kembali setelah proses dipilih dan diuji. Pada tahap ini, tim harus konsisten dengan nilai-nilai besaran spesifik yang

mencerminkan batasan-batasan pada konsep produk itu sendiri, batasan-batasan yang diidentifikasi melalui pemodelan secara teknis, serta pilihan antara biaya dan kinerja. 7. Perencanaan proyek

Pada kegiatan akhir pengembangan konsep ini, tim membuat suatu jadwal pengembangan secara rinci, menentukan strategi untuk meminimasi waktu pengembangan, dan

mengidentifikasi sumber daya yang digunakan untuk menyelesaikan proyek. 8. Analisis ekonomi

Analisis ekonomi digunakan untuk memastikan kelanjutan program pengembangan

menyeluruh dan memecahkan tawar-menawar spesifik, misalnya antara biaya manufaktur dan biaya pengembangan. Analisis ekonomi merupakan salah satu kegiatan dalam tahap

pengembangan.

9. Analisa produk-produk pesaing

Pemahaman mengenai produk pesaing adalah penting untuk penentuan posisi produk baru yang berhasil dan dapat menjadi sumber ide yang kaya untuk rancangan produk dan proses produksi. Analisis pesaing dilakukan untuk mendukung banyak kegiatan awal sampai akhir. 10. Pemodelan dan pembuatan prototipe

(12)

B. PENGERTIAN SUSTAINABILITY

Sustainability mempunyai pengertian yang luas dan sampai saat ini tidak ada. Apabila diterjemahkan, sustainability ini mempunyai arti berkelanjutan. Namun banyak para ahli menyatakan bahwa adanya persamaan persepsi antara pengertian sustainability dengan

sustainability development. Para ahli mendefinisikan sustainability dengan persepsi yang berbeda-beda. Pengertiansustainability development menurut Bruntland Report (1987) dalam : "Sustainable development is development that meets the needs of the present without compromising the ability of future generations to meet their own needs" Atau bila diterjemahkan, pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan saat ini tanpa harus mengorbankan kemampuan generasi masa depan dalam memenuhi kebutuhannya.

Szekely (2005) menyatakan bahwa sustainability adalah bagaimana membangun masyarakat dimana ekonomi, social dan tujuan ekologi harus seimbang. Salah satu pendekatan yang paling sering digunakan untuk mengukur corporate sustainability adalah pendekatan triple bottom line. Pendekatan tersebutmelibatkan tiga dimensi yakni :

1. Environmental (lingkungan); mengukur dampak pada sumber daya seperti udara, air, emisi limbah.

2. Social (sosial); berhubungan dengan corporate governance, motivasi, insentif, keamanan dan kesehatan, pengembangan sumber daya manusia, hak asasi manusia dan perilaku etis.

3. Economic (ekonomi); mengacu pada pengukuran pemeliharaan atau peningkatan keberhasilan perusahaan sebagai contoh, teknologi dan inovasi, kolaborasi, manajemen pengetahuan, pembelian, proses dan pelaporan sustainability.

(13)

Konsep sustainability merupakan konsep yang diinterpretasikan melalui tiga dimensi yakni economic sustainability, environmental sustainability, dan social sustainability. Mengingat konsep ini memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, diharapkan perusahaan perusahaan di Indonesia wajib menerapkan sustainable reporting untuk menambah nilai perusahaan. Karena semakin pentingnya laporan ini selayaknya mendapatkan perhatian dari regulator. Selama ini belum banyak pengaturan yang dilakukan oleh regulator. Pengaturan yang

dilakukan hanya bersifat persuasif.

Dalam berbagai definisi ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam konsep sustainability ini yang paling terpenting adalah bagaimana kita memanfaatkan sumber daya lingkungan yang ada dengan efektif, efisien dan ekonomis. Selain itu kita juga harus menghindari hal atau pengeluaran,resiko yang tidak perlu serta menghindari limbah sehingga tidak menghabiskan cadangan sumber daya lingkungan, meningkatkan material dan efisiensi energi untuk generasi masa depan.

C. PENGEMBANGAN PRODUK BERBASIS SUSTAINABILITY

(14)

DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/29538353/Pengembangan_Produk

http://achmadbakti.blogspot.co.id/2011/03/konsep-pengembangan-produk.html

http://www.academia.edu/12258232/KONSEP_SUSTAINABILITY_DALAM_PELAPORAN_CORPORATE_ SOCIAL_RESPONSIBILITY

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan pembelajaran berbasis kontekstual yang diterapkan adalah Relating yaitu: siswa dibimbing untuk menghubungkan pemahamannya akan aturan-aturan yang sudah

Secara umum WWW (World Wide Web) adalah sebuah sistem penyebaran informasi melalui internet dimana informasi yang dikirimkan dapat berupa teks, suara (audio),

kata yang mempunyai makna sebenarnya tanpa ada perubahan dalam makna dan tidak ada kata yang ditafsirkan sedangkan makna konotasi adalah kata yang mempunyai makna tambahan,

Untuk tingkat selanjutnya baik sudu diam maupun sudu gerak dapat dihitung dengan cara yang sama dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.4 dan tabel 4.5 berikut... • Sudut

Selain tiga orang terakhir yang secara jelas tergabung ke dalam partai politik, paling tidak ada tiga tokoh Tionghoa lainnya yang menjadi anggota KNIP yang diketahui

Berpegang teguhlah pada firman-Nya bahwa Yesus Kristus adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir dan yang akan menyertai saudara-saudara dalam menapaki

Metode pertolongan yang dilakukan adalah menenangkan korban yang cemas; imobilisasi (membuat tidak bergerak) bagian tubuh yang tergigit dengan

Menurut Simamora (2002) bahwa di dalam sikap terdapat tiga komponen yaitu: 1) Cognitive component: kepercayaan konsumen dan pengetahuan tentang objek. Yang dimaksud objek