• Tidak ada hasil yang ditemukan

peranan INTERNAL CONTROL DALAM PERBANKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "peranan INTERNAL CONTROL DALAM PERBANKAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

INTERNAL CONTROL DALAM PERBANKAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Mata Kuliah : AUDITING PERBANKAN SYARIAH

DISUSUN O L E H Kelompok 2

SEMESTER VI A Perbankan Syariah

1. AGUNG PRAYOGA 2. ANDRI WIBOWO 3. ANNISA

4. AYU IRMAYANTI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

JAM’IYAH MAHMUDIYAH

(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah Auditing Perrbankan Syariah

Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari beberapa pihak, untuk itu melalui kata pengantar ini penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Dan tidak pula penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah Auditing Perrbankan Syariah. Sebagai bantuan dan dorongan serta bimbingan yang telah diberikan kepada penulis dapat diterima dan menjadi amal sholeh dan diterima Allah sebagai sebuah kebaikan. Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan semua pembaca pada umumnya.

Tanjung pura 22 maret 2018

Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalh...1

C. Tujuan Pembahasan...1

BAB II PEMBAHASAN...2

A. Pengertian Internal Control Dalam Perbankan...2

B. Prinsip Internal Control...2

C. Aplikasi Internal Control Dalam Perbankan...3

D. Penilaian internal control bank auditor...4

E. Kedudukan Internal Control Dalam Proses Permeriksaan...5

F. Proses Audit...7

BAB III PENUTUP...11

A. Kesimpulan...11

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam teori akuntansi dan organisasi, pengendalian intern atau internal control didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi. Ia berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud) dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud (seperti mesin dan lahan) maupun tidak (seperti reputasi atau hak kekayaan intelektual seperti merek dagang).

Untuk menjaga agar sistem internal control ini benar-benar dapat dilaksanakan, maka sangat diperlukan adanya internal auditor atau bagian pemeriksaan intern. Fungsi pemeriksaan ini merupakan upaya tindakan pencegahan, penemuan penyimpangan-penyimpangan melalui pembinaan dan pemantauan internal control secara berkesinambungan. Bagian ini harus membuat suatu program yang sistematis dengan mengadakan observasi langsung, pemeriksaan dan penilaian atas pelaksanaan kebijakan pimpinan serta pengawasan sistem informasi akuntansi dan keuangan lainnya.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Internal Control Dalam Perbanka 2. Prinsip Internal Control

3. Aplikasi Internal Control Dalam Perbankan 4. Penilaian internal control bank auditor

(5)
(6)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Internal Control Dalam Perbankan

Pengertian Internal Control Dalam Perbankan berbagai macam usaha pengendalian yang di temuh pihak perbankan untuk mencapai sasaran-sasaran tertentu. Sasaran tersebut antara lain adalah :

 Untuk menjaga dan pengamanan harta bank dan berkas-berkas yang ada dari pencurian maupun kegunaan yang dilakukan secara tidak benar.

 Untuk mendorong terciptanya operasi/kegitan usaha yang efisien dalam pemakaian segala bentuk sumber dana dan daya yang ada.

 Untuk mendorong terciptanya data akutansi yang telitidan sebagai dasar pengembalian keputusan maupun sebagai sarana untuk menyusun laporan keuangan.1

Pengendalian internal dalam perbankan sangat penting dilakukan karena adanya berbagai resiko tanggung jawab manajeman dalam penjagaan dan pengamanan assets bank terutama yang berbentuk monetary assets, yang mudah dimanipulasikan baik oleh pihak intern/ekstern.

Dengan adanya internal perbankan yang baik, tentunya akan mempermudah internal auditor dan eksternal auditor di dalam menjalankan tugasnya mengadakan audit. Selain itu , sistem pengendalian internl pada bank yang baik tentunya akan membuat berbagai kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat di ungkapan dan di selesakain secara tuntas.

B. Prinsip Internal Control persetujuan (approval) perusahaan antara tugas-tugas penyimpanan harta

(7)

kekayaan dan tugas-tugas pencatatan, pengawasan fisik atas kekayaraan yang bersangkutan. Sedangkan administrative control yaitu meliputi rencana organisasi dan semua cara dan prosedur yang terutama menyangkut efisiensi usaha dan ketaatan terhadap kebijaksanaan pimpinan perusahaan dan pada umumnya tidak berhubungan langsung dengan catatan-catatan keuangan.

C. Aplikasi Internal Control Dalam Perbankan

a. Division of Duties

Division of Duties dalam kegiatan perbankan ini dapat berupa pemisahan fungsi-fungsi administif, operasionil dan fungsi penyimpanan. Disamping itu pembagian wewenang ini juga dapat dibedakan dari tingkatan jabatan yang ada, contoh pemisahan antara teller, casir, cs dll.

b. Dual Control

Dual control dapat diartikan sebagai kegiatan pengecekan kembali atas suatu pekerjaan yang telah dilakukan oleh petugas sebelumnya.

c. Joint Custody/Dual Custody

Pengaplikasian dual custody adalah seperti 2 pemegang kunci pada safe deposit box atau pada strong room juga menggunakan 2 kunci yang dipegang oleh orang yang berbeda dan untuk membukanya harus menggunakan 2 kunci tersebut.

d. Mandatory Vacation

Mandatory vacation adalah mandat atau perintah untuk libur pada karyawan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apabila ada kesalahan pada salah satu karyawan. Dan karyawan yang libur dilarang keras untuk mengunjungi kantor yang bersangkutan.

e. Number Control

Number control adalah penomoran unik untuk setiap transaksi maupun setiap karyawan. Hal ini dilakukan agar mempermudah dalam pengecekkan setiap kegiatan. Untuk data maupun dokumen biasanya menggunakan nomor urut, agar dapat diketahui apabila adanya kecurangan pada note maupun transaksi. Misalnya ada nota yang satu penomorannya terlompati, hal itu perlu dicermati ulang.2

f. Outside Activities of Bank Personel

(8)

outside activities of bank personel yaitu kegiatan personel diluar pekerjaannya. Pemantauan tersebut perlu dilakukan karena untuk menghindari self dealing. Sebagai contoh, seorang personel mempunyai aktivitas membantu disalah satu perusahaan. Dan saat perusahaan tersebut akan mengajukan pinjaman terhadap bank, maka personel tersebut akan sulit dalam objectivitas karena calon debiturnya adalah kegiatan sampingan personel tersebut.

g. Rotation of Duty Assignment

Yaitu rolling personel dalam satu perusahaan. Misalnya tahun 2009 personel A bekerja di cabang Yogyakarta, dan pada tahun 2010, personel A dipindahkan pada cabang Semarang. Hal ini dilakukan dengan tujuan penguasaan suatu posisi, yang dikhawatirkan akan menjadi peluang seseorang berbuat curang.

D. Penilaian internal control bank auditor

Auditor akan memperoleh pengetahuan tentang proses penilaian risiko oleh manajemen dengan memanfaatkan kuesioner dan diskusi dengan manajemen untuk menentukan bagaimana manajemen mengidentifikasi risiko-risiko yang relevan dengan pelaporan keuangan, mengevaluasi signifikansi dan kemungkinan terjadinya risiko itu, serta memutuskan tindakan apa ynag diperlukan untuk menangani risiko itu.

Penilaian resiko manajemen berhubungan erat dengan penilaian resiko auditor. Manajemen menilai resiko sebagai bagian dari merancang dan mengoperasikan pengendalian internal untuk memperkecil kesalahan dan kecurangan. Auditor menilai resiko untuk memutuskan bukti yang dibutuhkan dalam audit. Aktivitas Pengendalian (control activities) Kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan bahwa tindakan yang perlu telah diambil untuk mengatasi resiko dalam pencapaian sasaran hasil entitas. Dibagi menjadi lima bagian :3

1. Pemisahan tugas yang memadai, mencegah baik kecurangan maupun kekeliruan yang terutama penting bagi auditor. Pemisahan tugas ini tergantung pada ukuran organisasi / perusahaan.

 Pemisahan penyimpanan aktiva dari akuntansi;

(9)

 Pemisahan otorisasi transaksi dari penyimpanan aktiva terkait;

 Pemisahan tanggung jawab operasional dari tanggung jawab pencatatan;

 Pemisahan tugas TI dari departemen pemakai.

2. Otorisasi yang sesuai atas transaksi dan aktivitas. Setiap transaksi harus disahkan dengan benar jika kendali diharapkan untuk memuaskan. Otorisasi umum adalah manajemen menetapkan kebijakan untuk diikuti oleh organisasi. Otorisasi khusus adalah manajemen menetapkan kebijakan kasus per kasus (berlaku bagi transaksi individual).

3. Dokumen dan catatan yang memadai, untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa semua aset dikendalikan dengan baik dan semua transaksi dicatat dengan tepat. Kriteria rancangan dan penggunaan dokumen dan catatan yang sesuai, harus :

 Bernomor urut;

 Disiapkan pada waktu transaksi berlangsung atau segera sesudah itu;

 Cukup sederhana dan dapat dipahami;

 Dirancang untuk berbagai penggunaan;

 Dibuat dengan cara yang mendorong persiapan yang benar

4. Pengendalian fisik atas aktiva dan catatan, penggunaan pencegahan fisik. Contoh : penggunaan gudang persediaan untuk menjaga terhadap pencurian. 5. Pemeriksaan independen atas kinerja, verifikasi internal atau pemeriksaan

independen.4

E. Kedudukan Internal Control Dalam Proses Permeriksaan

Fungsi dan Kedudukan Unit Audit Internal Unit Audit Internal dirancang untuk memberikan keyakinan memadai mengenai keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, pengelolaan risiko, efektivitas dan efisiensi operasi serta untuk menjaga aktiva perusahaan di setiap level organisasi. Kegiatan Unit Audit Internal berfungsi memberikan keyakinan (assurance) dan konsultasi yang bersifat independen dan objektif kepada Perseroan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan nilai dan kinerja operasional

(10)

Perseroan melalui pendekatan sistematis, dengan cara mengevaluasi sistem pengelolaan Perseroan, agar dapat memberikan nilai tambah melalui rekomendasi untuk perbaikan. Unit Audit Internal bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Unit Audit Internal ditetapkan pengangkatannya oleh Direksi Perseroan dan disetujui oleh Dewan Komisaris melalui Keputusan Dewan Komisaris tanggal 15 Agustus 2011.Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Audit Internal. Berikut tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab Unit Audit Internal:5

1. Menyusun dan melaksanakan rencara dan anggaran Aktivitas Audit Internal Tahunan berdasarkan prioritas risiko sesuai dengan tujuan Perseroan.

2. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di seluruh bidang kegiatan Perseroan.

3. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan.

4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen, serta membuat laporan tertulis hasil audit setiap bulan dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan Komite Audit. 5. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut

perbaikan yang telah disarankan.

6. Bekerja sama dan berkomunikasi langsung dengan Komite Audit. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukan.

7. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.

Dalam melaksanakan tugasnya, Unit Audit Internal mengacu kepada Piagam Unit Audit Internal ditetapkan berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris tanggal 15 Agustus 2011. Struktur isi dari Piagam Unit Audit Internal tersebut, sebagai berikut:

1. Maksud dan Tujuan 2. Ruang Lingkup Kegiatan 3. Struktur dan Keanggotaan

(11)

4. Persyaratan Auditor Internal

Dalam melakukan aktivitas audit internal, Unit Audit Internal menyusun prioritas objek audit tahunan dalam rencana audit internal dan memfokuskan pada unit usaha yang memiliki pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi.

Evaluasi Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Unit Audit Internal senantiasa melakukan evaluasi terhadap efektivitas pengendalian internal pada semua level, dalam menerapkan kebijakan, prosedur, pengawasan internal serta manajemen risiko untuk memastikan bahwa Perseroan telah berjalan sesuai dengan ketentuan yang ada. Unit Audit Internal dibentuk untuk mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal yang menjadi salah satu dasar bagi Manajemen untuk menentukan perbaikan dan penyempurnaan sehingga memungkinkan Manajemen menjalankan kegiatan operasional Perseroan secara efektif dan efisien.6

F. Proses Audit

Auditing adalah proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti transaksi terkait dengan kejadian ekonomi perusahaan untuk memperoleh derajat hubungan antara data yang diperoleh dan kriteria yang telah disusun sebelumnya, serta mengkomunikasikan hasilnya dengan pihak yang berkepentingan.

Menurut Mulyadi & Kanaka Puradiredja (1998) definisi auditing adalah proses sistematis untuk mempelajari dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.

(12)

Tujuan menyeluruh dari suatu audit laporan adalah untuk menyatakan pendapat apakah laporan keuangan klien telah menyajikan secara wajar, dalam senua hal yang material sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). Proses diagonostik untuk membuat pertimbangan tentang akun yang mungkin mengandung salah saji yang material serta memperoleh bukti tentang penyajian yang wajar dalam laporan keuangan melibatkan sejumlah langkah.

ini berfokus pada tujuh langkah pokok yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan audit laporan keuangan:7

1. Memperoleh pemahaman tentang bisnis dan industri 2. Mengindefikasi asersi laporan keuangan yang relevan

3. Membuat keputusan tentang jumlah yang material bagi para pengguna laporan keuangan

4. Membuat keputusan tentang komponen risiko audit

5. Memperoleh bukti melalui prosedur audit, termasuk prosedur untuk memahami pengendalian intern, melaksanakan pengujian pengendalian, dan melaksanakan pengujian substantif

6. Menetapkan bagaimana menggunakan bukti untuk mendukung suatu pendapat audit, komunikasi kepada klien lain, serta jasa bernilai tambah 7. Mengkomunikasikan temuan-temuan.

Ada 3 jenis audit yang umumnya dilakukan, yaitu:

 Audit Keuangan

Audit keuangan menguji reliabilitas dan integritas catatan akuntansi (baik informasi keuangan maupun operasional).

 Audit Sistem Informasi

Audit sistem informasi menilai pengendalian umum dan aplikasi pada suatu SIA untuk mengukur kepatuhan dengan prosedur kebijakan pengendalian internal serta efektivitasnya dalam menjaga aset.

 Audit Manajerial atau Operasional

(13)

Audit operasional/manajerial memusatkan perhatian pada penggunaan sumber daya yang ekonomis dan efisien serta pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan.

Umumnya semua jenis audit akan mengikuti urutan aktivitas yang sama yang bisa dibagi menjadi 4 langkah, yaitu :

a. Perencanaan Audit b. Pengumpulan bukti audit

· Observasi aktivitas operasional · Mempelajari dokumen

· Diskusi dengan karyawan dan kuesioner · Pengujian fisik atas aset

d. Komunikasi hasil audit

· Formulasi kesimpulan audit

(14)
(15)

Adapun 3 pengklasifikasian prosedur audit serta tujuan masing-masing adalah sebagai berikut:

 Prosedur untuk memperoleh pemahaman: untuk memperoleh pemahaman tetang bisnis dan industri klien berikut faktor2 yg dapat mempengruhi risiko bawaan pad asersi lap.keuangan.

 Pengujian Pengendalian: untuk memperoleh bukti audit tetang efektifitas rancangan dan operasi kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern.

 Pengujian Substantif: untuk memberikan bukti meliputi bukti tentang kelayakan asersi lap.keuangan klien.8

ww

(16)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengertian Internal Control Dalam Perbankan berbagai macam usaha pengendalian yang di temuh pihak perbankan untuk mencapai sasaran-sasaran tertentu. Sasaran tersebut antara lain adalah :

 Untuk menjaga dan pengamanan harta bank dan berkas-berkas yang ada dari pencurian maupun kegunaan yang dilakukan secara tidak benar.

 Untuk mendorong terciptanya operasi/kegitan usaha yang efisien dalam pemakaian segala bentuk sumber dana dan daya yang ada.

Untuk mendorong terciptanya data akutansi yang telitidan sebagai dasar pengembalian keputusan maupun sebagai sarana untuk menyusun laporan keuangan

Internal control terdiri dari dua unsur, yaitu Accounting Control dan Administrative Control.

(17)

DAFTAR PUSAKA

Boyton, William C, Raymond N. Jhonson, “Morern auditing”, jhon willes and ine. 2006.

Abdul Halim, “Auditing” jilid I, UPP AMP YKNP, Yogyakarta 2003.

Ikatan komite audit indonesia. “peranan komite audit dalam auditing proses” jakarta. 2009.

Referensi

Dokumen terkait

Pada wanita, status janda adalah satu tantangan emosional yang paling berat karena di dunia ini tidak akan ada seorang wanita yang merencanakan jalan hidupnya untuk menjadi

Kesimpulan pengujian jaringan pada skenario satu adalah File Transfer pada infrastruktur jaringan manet dengan dua node dapat bekerja dengan baik tanpa

Evaluasi yang digunakan guru matematika dalam mengevaluasi belajar siswa SMPN 4 Bandar Baru-Pidie tahun pelajaran 2006/2007 sudah valid secara kuantitatif, dengan

Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian, untuk mengetahui tingkat kemahiran menulis naskah pidato siswa kelas IX Sekolah Menengah

Böylece yaşayan varlık, örneğin birey olarak karşımıza çıkmaktadır, ama özne olarak o, kendisini kuşatm ış olan organik bir doğa­ ya karşı çıkar,

Permainan sepak takraw merupakan cabang olahraga beregu yang pelaksanaannya seperti pada bentuk permainan- permainan dengan menggunakan net, bola, serta lapangan dan

Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan sistem penggerak yang baru dalam kondisi beban penyeimbang lebih berat dibandinkan dengan kabin lift dapat

Hasil penelitian terdapat 5 jenis tumbuhan kantong semar di kawasan Suaka Margasatwa Rawa Singkil Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam, yaitu Nepenthes ampullaria ,