• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMPONEN KURIKULUM DAN KONSEP DASAR SILA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KOMPONEN KURIKULUM DAN KONSEP DASAR SILA (1)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

KOMPONEN-KOMPONEN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA JENJANG SEKOLAH DASAR, KONSEP DASAR SILABUS DAN RPP SERTA ACUAN PENGEMBANGAN KTSP DI SD

Siti Alatimah Akbariyah (1507411)

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan sitialatimah@gmail.com

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan saat ini masih diimplikasikan pada beberapa instansi Sekolah Dasar terutama sekolah yang berada di pedesaan. KTSP sendiri yakni merupakan kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan/madrasah. Sedangkan pemerintah pusat hanya memberikan rambu-rambu yang dirujuk dalam pengembangan kurikulum, diantaranya: (1) Undang-Undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; (2) Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; (3) Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Isi (SI) untuk satuan pendidikan dasar dan menengah; (4) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23/2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; (5) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24/2006 tentang Pelaksanaan dari kedua Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tersebut; dan (6) panduan dari BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau kantor Departemen Agama Kabupaten/ Kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. Prinsip-prinsip pengembangan KTSP diantaranya:

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.

2. Beragam dan terpadu. Artinya kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. 4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan. 6. Belajar sepanjang hayat.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

Adapun prinsip pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yakni:

1. Didasarkan pada potensi, perkembangan, dan kondisi peserta didik untuk menguasai potensi yang berguna bagi dirinya.

2. Menegakkan kelima pilar, yaitu: (a) belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melaui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

(2)

4. Dilaksanakan dalam suasana interaksi peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka dan hangat, dengan prinsip tut euri handayani, ing madya mangun karsa, ing ngarsa sung tulada.

5. Dilaksanakan denga mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya, serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.

6. Mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai atarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

STRUKTUR KURIKULUM SD/MI KELAS I s.d. KELAS III

Struktur Kurikulum SD/MI meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun. Struktur Kurikulum di Sekolah Dasar disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan:

a. Kurikulum SD/ MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri.

b. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah.

c. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru kelas namun difasilitasi atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk ekstrakurikuler.

d. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS Terpadu”.

e. Pembelajaran pada kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada kelas IV s.d. VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran. f. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera

dalam struktur kurikulum.

g. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.

h. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.

STRUKTUR KURIKULUM SD KELAS I S.D. III

Struktur Kurikulum SD kelas I s.d. kelas III sebagaimana tertuang dalam Permendiknas Nomor 22/2006 memuat mata pelajaran Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan Keterampilan (SBK), Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, dan Muatan Lokal serta Kegiatan Pengembangan diri yang dilaksanakan secara tematik. Tindak lanjut atau langkah selanjutnya ialah penyusunan silabus dan RPP akan dijelaskan sebagaimana berikut.

SILABUS DAN RPP

Silabus dan RPP merupakan wujud rencana profesional yang disusun dan dikembangkan

(3)

kemampuan untuk mengembangkan silabus setiap mata pelajaran yang diampunya sesuai dengan kondisi sekolah/madrasah mereka masing-masing.

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/ tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/ alat belajar. Silabus disusun berdasarkan Standar Isi, yang didalamnya berisikan Identitas Mata Pelajaran, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), Materi Pokok/Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran Indikator, Penilaian, Alokasi Waktu, dan Sumber Belajar.

Dalam rangka mengimplementasikan program pembelajaran yang sudah dituangkan dalam silabus, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai suatu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) indikator atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih. RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Alokasi Waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar yang bersangkutan, dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan. Oleh karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada karakteristik kompetensi dasarnya.

Dengan demikian, Silabus dan RPP merupakan kurikulum yang secara langsung akan digunakan untuk memberikan perlakuan terhadap kelompok belajar peserta didik tertentu dan dalam kondisi tertentu. Karena itu silabus dan RPP bersifat fleksibel, disesuaikan dengan peserta didik, dibutuhkan rekaman hasil pelaksanaan, serta dibutuhkan follow up atau tindak lanjut untuk dilakukan perbaikan/penyesuaian atau peningkatan secara terus menerus.

ACUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DI SD/MI

(4)

Kecakapan Hidup (Life Skill); (7) Ketuntasan Belajar, Sistem Penilaian, Pindah Madrasah dan Kriteria Kelulusan Ujian Madrasah dan Ujian Nasional; (8) Revisi dan Pengembangan Kurikulum; (9) Kalender Pendidikan; dan (10) Pengembangan Silabus.

DAFTAR PUSTAKA

Muhaimin, M.A., Suti’ah & Sugeng Listyo P. 2009. Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada Sekolah & Madrasah. Jakarta: Rajawali Pers.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan dari Kedua Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tersebut.

Saylor, J.G. & Alexander, W.M. 1979. Curriculum Planning for Modern Schools. New York: Halt, Rinehart and Winston.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Keputusan Kemendiknas tanggal 30 Mei 2014 nomor : 0014.0310/D5.6/TP/T/2014 Tentang Penetapan Guru yang diangkat dalam jabatan fungsional penerima tunjangan

Pada hari ini R a b u tanggal Dua puluh enam bulan Agustus tahun Dua ribu lima belas, kami selaku Kelompok Kerja Badan Layanan Pengadaan (BLP) Pekerjaan Konstruksi

Pada kotak Local Root Folder, klik tombol browse untuk menentukan folder cafe_townsend yang berada dalam folder local_sites, sehingga

adanya pengaruh di dalam dan di luar individu. Bruner belajar tidak untuk mengubah tingkah laku seseorang tetapi untuk mengubah kurikulum sekolah menjadi sedemikian

Perkantoran Pemda mengumumkan Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa untuk pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2012., seperti tersebut dibawah ini:.. NAMA PAKET

Senada dengan itu, Panitia Kegiatan Roy Mongie menjelaskan, tujuan diselenggarakannya Bimtek bagi seluruh PPK di SKPD lingkup Pemkot Ambon adalah untuk memberikan materi

OBYEK PEMERIKSAAN DAN JUMLAH LHP TAHUN

Segala puji bagi Allah, semoga sholawat dan salam selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, keluarganya, dan para sahabatnya, serta