• Tidak ada hasil yang ditemukan

Interaksi Pemuda dengan Masyarakat di Ga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Interaksi Pemuda dengan Masyarakat di Ga"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Interaksi Pemuda dengan Masyarakat di Garis Kota dan Desa.

Tugas ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah Penulisan Akademik.

Oleh :

Ali Hidayat Fatmayanto; 14/365640/SP/26290

Jurusan Sosiologi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(2)

ABSTRAKSI

kemajuan dan berkembangnya suatu masyarakat dilihat dari tingkat pendidikan, ekonomi, birokrasi dan sosial budayanya. Dari tingkat-tingkat tersebut Sosial budaya merupkan bidang yang penting dalam suatu kelompok masyarakat. Karena tingkatannya mempengaruhi tingkat yang lainnya. Pendidikan, ekonomi dan birokrasi tanpa adanya sosialisasi akan mencapai kegagalan. serta jika sosial masyarakat menurun maka mengakibatkan budayanya ikut menurun. Bidang ini dibutuhkan untuk mengarahkan masyarakat dalam memperlakukan sesama, berinteraksi, dan membangun kebersamaan. Sehingga kemungkinan bidang ini tidak akan hilang, selalu dipakai dalam keseharian.

Interaksi sosial dibutuhkan dalam bermasyarakat. Terjadinya interaksi karena adanya kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan dimana dua orang atau lebih tanpa dipengaruhi atau dengan sendirinya menjalin keakraban dengan symbol gerakan atau kode tertentu. Misalnya ketika bertemu atau berpapasan dengan teman, saudara maupun masyarakat sekitar secara etika yang baik tidak langsung menegur namun dengan cara pendekatan bisa secara fisik melalui jabat tangan, berpelukan, cipika-cipiki dan yang lainnya. Sedangkan komunikasi merupakan proses interaksi lanjutan dari kontak sosial yang lebih mengakrabkan. Ini dilakukan karena agar menghindari adanya salah paham antara dua orang atau lebih tersebut. Sebagai contoh jika orang ditepuk punggungnya namun tidak merespon atau diam saja maka yang menepuk akan merasa mati gaya dan tidak jadi berinteraksi dengan yang ditepuk punggungnya.

Dahulu, masyarakat memiliki tingkat sosial yang tinggi. Sosial pada masyarakat dikatakan tinggi apabila memiliki rasa empati dan simpati kepada individu maupun masyarakat yang lain. Tanpa ada canggung dan pamrih. Dibuktikan dari observasi pada tanggal 18 Oktober 2014 di Dusun Dlisen, Wonosari, Gunung Kidul bahwa setiap warga yang sedang ada pembangunan rumah masyarakat sekitar akan membantu tanpa ada imbalan yang sering disebut “Sambatan”. Walaupun begitu tuan rumah harus mempersiapkan makanan untuk masyarakat yang membantu.

(3)
(4)

Masyarakat dan Pemuda Kampung Pogung Rejo dalam Menghindari Penyimpangan Sosial di Wilayah Perbatasan Antara Kota dan Desa

Masyarakat kota memiliki beberapa perbedaan dengan masyarakat pedesaan. Dilihat dari sisi sifat dan ciri-ciri kehidupannya yang lebih menonjol pada masyarakat kota. Adapun sifat dan ciri-ciri yang membedakan yakni:

a. Masyarakat Kota Lebih Modern

Teknologi merupakan hasil dari penemuan-penemuan yang dilakukan oleh beberapa orang yang ahli dibidangnya. Penemuan baru memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin menambah nilai atas sebelum penemuannya dilakukan. Begitu pula dengan modern, dilakukan untuk membuktikan setratanya. Karena bertanggung jawab atas kesibukan masing-masing lalu melupakan adat istiadat dan kebudayaannya. Hasil dari pembangunan yang ada rumah berpetak-petak tinggi dan besar mengakibatkan kecenderungan untuk tidak berinteraksi dengan lingkungannya menjadi orang yang dianggap bersifat individualis. Sifat ini terjadi akibat adannya penilaian masyarakat atas perbuatan orang tersebut karena memenuhi ketentuan-ketentuan dianggap bersifat seperti itu. Misalnya karena asyik dengan teknologi hp, pc, dan gadget dirumah seseorang malas untuk keluar rumah untuk bersosialisasi dan sering berkomunikasi melalui teknologi tersebut yang ada.

c. Tingkat Rasionalitas Tinggi

Berfikir logis merupakan ciri-ciri selanjutnya masyarakat perkotaan. Mereka tidak lagi percaya dengan adat istiadat yang berbau roh nenek moyang atau semacamnya. Mereka lebih percaya dengan tuhan dan berkerja. Dan dengan pengaruh strata pendidikan yang tinggi menjadikan mereka tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal yang tidak menguntungkan.

d. Mudah Memasuki Kebudayaan Lain

(5)

pemuda sangat kental dengan modern, individual dan fleksibel kebudayaan namun untuk rasionalitas (berfikir logis) masih dikata kurang. Kenapa demikian? Karena terpengaruh dengan teknologi yang melimpah ruah pemuda terikat dengan aplikasi-aplikasi yang menyenangkan dari pada ber interaksi dengan masyarakat. Mereka belum berfikir dimasa yang akan datang pengganti masyarakat yang lama. Sehingga masyarakat sekarang perlu gencar dalam memberikan pengarahan terhadap kaum muda dalam bermasyarakat agar tidak terjadi kerisis masyarakat akibat dari tidak ada hubungan dengan pemudanya. Terlebih lagi jika masyarakat yang ada selalu mengajak berkegiatan pemudanya di lingkunan sekitar.

Namun pemuda sekarang tidak lagi menghiraukan kegiatan ataupun acara yang dibuat oleh masyarakat. Ereka lebih mendatangi kegiatan yang merujuk ke penyimpangan dan hura-hura. Seperti ketika observasi pada 18 Oktober 2014 di dusun dlisen wonosari tidak terlihat satupun pemuda yang terlihat. Informan selaku ketua dusun menyampaikan bahwa terdapat 64 orang pemuda di dusun tersebut. Jika dilihat sungguh ironis sedikit jumlahnya namun itu terdapat di desa karena beberapa alas an mereka tidak mengikuti kegiatan. Pada waktu itu pemudanya kebanyakan bersekolah dan yang lainnya menggarap tanah orang tua ataupun mencari pakan untuk ternaknya. Kita dapat lihat perbedaan di perkotaan sekarang, pemuda banyak tak terhitung jumlahnya namun mereka sama saja tetapi berbeda alasannya. Terlihat dipinggir jalan diijumpai sepasang pemuda yang sedang menikmasi suasanan kota. Tidak memikirkan apa yang telah diperbuat untuk lingkungan sekitarnya.

(6)

kumpulannya. Padahal sudah menggunakan system sms undangan yakni mengundang tidak lagi menggunakan surat kertas melainkan dengan sms. Namun mengalami kegagalan karena tidak ada respon yang seimbang dengan diadakan system tersebut. Ini merupakan sebuah contoh kehidupan masyarakat dengan kaum muda di sebuah kampung.

kemajuan suatu wilayah merupakan akibat dari eksistensi masyarakat wilayah tersebut untuk intern maupun ekstern. Pemuda merupakan sumber patokannya bagi kemajuan wilayah sebaga penerus bangsa. Jika pemudanya tidak ada kontribusi dengan lingkungannya maka akan tidak mungkin lingkungan tersebut akan menurun dan kemudian tak terlihat keberadaannya di tingkat sosial masyarakat.

Tetapi tidak seperti kampung-kampung perbatasan yang lainnya ada beberapa kampung tanpa pemudanya dapat memperoleh kemajuan akibat kerja keras masyarakatnya. Setiap tahun atau bulan mungkin saja hari banyak kaum muda yang berkontribusi untuk daerahnya. Namun banyak juga yang membuat nama hingga merusak kampungnya sendiri. Banyak penyebab kaum muda menyimpang dari kebudayaan yang telah dibuat oleh masyarakat. Adapun beberapa factor-faktor penyebab yang membuat pemuda tidak kontrol dalam menanggapi dirinya dalam bersosialisasi, yakni:

a. Sosialisasi dalam Keluarga yang Kurang

keluarga merupakan lembaga yang berpengaruh dalam proses perkembangan anggota didalamnya terutama anak. Buah hati merupakan anggota dari keluarga yang selalu mendengarkan dan meniru apa saja perilaku orang tuanya di dalam lingkungan rumah. sehingga proses perkembangan yang terjadi sangat dipengaruhi oleh orang tuanya. Jika orang tua baik anak juga akan ikut baik dan sebaliknya maka dalam sosialisasi/mendidik terhadap anak harus ekstra hati-hati. Sehingga keberhasilan sosialisasi terhadap anak sukses, kelak dalam masa remajanya dan kepemudaannya akan sangat membantu dalam masyarakat untuk membangun kampung/daerah sekitarnya.

b. Pengaruh dari Luar

Dunia luar merupakan lingkup paling sulit orang tua untuk mengawasi anak mereka. Baik dan kejamnya melebihi ilusi kita. Peran masyarakat sangat dibutuhkan dalam mengontrol anak-anak muda. Ketika melihat satu atau lebih melakukan penyimpangan bukan orang tua yang mengontrol namun masyrakatlah yang berperan besar dalam hal ini. Jika terjadi sesuatu terhadap anak muda di luar kendali orng tua maka yang berhak dan berkewajiban bertindak adalah masyarkat yang melihat kejadian tersebut.

(7)

Remaja atau transisi dari anak ke pendewasaan merupakan proses dimana seseorang tersebut sedang kebingungan dalam mencari jati diri dan karakternya. Orang tua dan masyarakat berhak dan berkewajiban dalam hal ini. Supayanya seseorang tersebut tidak tersesat dan malah mengambil jati diri yang salah keluar dari kebudayaan dan pancasila. Jika seseorang tersebut slah daalam engambil jati diri maka akan tidak mungkin generasi selanjutnya akan dipengaruhi dan mengikuti jalan orang tersebut. Sehingga masyarakat dan orang tua erupakan pengawas paling ideal dalam hal ini.

d. Asupan Makanan yang Buruk

kebutuhan primer seringkali tergantikan oleh keinginan yang tidak perlu untuk kehidupan manusia pada saat ini. Seiring kemajuan teknologi menyangkut munculnya makanan minuman. Karena dibuat semenarik mungkin masyarakta terpengaruh dan menjadi konsumerisme sesuai fakta yang ada. Banyak sekali makanan asli maupun luar negri yang tersebar diperjualkan di Indonesia. Makanan asli yang dulu dinikmati oleh masyarakat tersisihkan oleh makanan impor.

Keinginan menjadi suatu kebutuhan karena seringnya masyarakat dalam menggunakan dan mengkonsumsinya. Makanan minuman impor salah satunya yang membuat kejadian tersebut. Minum minuman keras akibat pengaruh luar negri dikonsumsi oleh beberapa masyarakat dan pemuda Indonesia. Narkotika dan obat-obatan terlarang sampai sekarang selalu hadir di berita karena perdagangan internasional serta tertangkap tangan ada masyarakat mengkonsumsinya.

Kita tahu semua itu tidak baik untuk tubuh. Namun karena ketergantungan masyarakat dan pemuda yang mengkonsumsinya membuat tingkah laku hingga cara berfikir mereka burubah buruk. Sehingga walaupun sosialisasi apapun hingga pengobatan apapun yang ingin membuat sadar orang tersebut dirasa sangat sulit. Karena orang yang sudah terpengaruh dan kecanduan akan sulit disembuhkan.

(8)

a. Preventif

merupakan usaha atau cara pencegahan penyimpangan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Pencegahan dilakukan dengan memberikan sosialisasi terhadap sasaran bertujuan agar tidak mencoba ataupun melakukan penyimpangan. Sosialisasi dikatakan berhasil apabila kebanyakan orang atau anggota mengikuti aturan yang diberikan dan disepakati bersama.

b. Represif

merupakan cara pengendalian sosial dengan mengekang atau mengatasi suatu kejahatan, penyimpangan, ataupun peristiwa yang telah menjadi kenyataan. Penggunaan sanksi merupakan hal yang tepat dalam pengendalian ini bagi orang atau kelompok yang melanggar aturan dan melakukan penyimpangan. Sanksi yang diberikan kepada orang atau kelompok yang melakukan penyimpangan bersifat menekan atau memaksi individu, baik dalam arti positif maupun negative, agar ia berkelakuan sesuai norma yang telah disepakati bersama dikehidupannya. Kekuasaannya dalam mengendalikan individu berkesan mempengaruhi maupun menggambarkan kepentingan, kebutuhan, dan kepuasan kelompok yang bersangkutan.

(9)

KESIMPULAN

Pogung rejo merupakan kampung yang bersinergi dalam memajukan wilayah, masyarakat dan pemudanya. Masyarakat yang mendukung menambah eksistensi nama kampung ini. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan menambah keakraban masyarakat di dalamnya. Interaksi antara masyarakat dan kaum pemudanya dijalin dengan baik. Tidak jarang mengadakan pertemuan-pertemuan yang membuat semakin erat hubungan kekeluargaannya.

Sosialisasi dengan keluarga terus berjalan. Ketika pemuda mengadakan pertemuan malam masyarakat selalu mengingatkan dan menegur untuk tidak terlalu larut. Bahwa membuktikan dalam kehidupan bermasyarakat ada interaksi yang baik. Serta atas peringatan yang diberikan pemudannya selalu menepati janjinya untuk tidak terlalu larut. Sehingga terbentuknya kepercayaan masyarakat terhadap pemudanya.

Lalu Pengaruh dari luar kampung selalu dikaji dan diolah terlebih dahulu baik tidaknya untuk digunakan. Ketika kampung lain mengadakan kegiatan, masyarakat dan pemuda pogung rejo terkadang ingin melakukan yang sama. Namun karena hati-haati dan protektif diputuskan untuk meninjau ulang dalam mengadakan kegiatan. Agar tidak ada kejadian diluar dugaan, misalnya apakah dapat menimbulkan penyimpangan dan lain-lain.

Membantu dalam pencarian jati diri merupakan hal terpenting dalam sosialisai untuk pemuda. Masyarakat yang bertanggung jawab atas hal tersebut. Sehingga pemuda lebih mudah dalam mengenal jati dirinya. Sehingga pemuda pogung rejo memiliki kewajiban untuk berkontribusi dalam pembentukan kampung.

Kemudian masyarakat dan pemuda bersama-sam menjauhi dan menjauhkan yang lainnya dari apapun yang membuat kerusakan. Misalnya menggembor-gemborkan untuk tidak mengkonsumsi narkotika dan minum minuman keras. Hal kecil jika dilakukan bersama sama maka berakibat besar untuk sesama. Perlunya sosialisasi terus menerus untuk menghindari segala sesuatu yang merugikan untuk kehidupan bermasyarakat penting. Tanpa harus dengan kekerasa para masyarakat dan pemuda yang sudah tercebur dalam dunia “kelam” sekarang telah berangsur-angsur mengurangi kegiatannya tersebut. Karena melihat yang lainnya berubah ke jalan kebaikan dan ketika mencoba merasa nyaman pada dirinya yang baru tersebut.

(10)

untuk dikembangkan. Sehingga kampung yang ada diperbatasan lainnya mampu tergerak dan menjadikan pogung rejo sebagai contoh kampung yang mampu mengendalikan diri dari proses kekotaan dan kedesaan yang ada. Bukan hanya di wilayah sleman namun sampai keluar Daerah Istimewa Yogyakarta.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Yasin, Sulkan. Harsoyo, Sunarto. 1990. KAMUS BAHASA INDONESIA Praktis popular dan kosa kata baru. Surabaya. Penerbit: mekar.

Referensi

Dokumen terkait

Charoen Pokphand Jaya Farm Unit Hatchery lebih memperhatikan teknis pada saat seleksi telur, seperti seleksi berat telur, bentuk telur, keutuhan kulit

Sebelum Anda mengerjakan soal kelas pada lembar kerja ini, sebaiknya Anda cari secara online atau via buku sesuai RPS atau diluar RPS atau via artikel ilmiah, baca,

Program Studi di Luar Kampus Utama Politeknik Negeri Pontianak di Kabupaten Kapuas Hulu yang selanjutnya disebut PSDKU Polnep di Kabupaten Kapuas Hulu adalah perguruan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan volume pengembangan sebesar 60% pada suhu 95°C, penurunan suhu pembentukan pasta dari 80-85°C menjadi

Hasil dan Pembahasan : Hasil uji pada mencit yang telah dibuat diare dengan induksi castor oil diperoleh bahwa ekstrak etanol daun seledri dosis 20 mg/20gBB dapat

REKAPITULASI DATA LANSIA UMUR =,> 60 TH DI DESA DAWAN KALER KECAMATAN DAWAN KABUPATEN KLUNGKUNG.. NO NAMA ALAMAT

Pemberian parit pada areal tidak meningkatkan berat biji per hektar dibandingkan tanpa parit namun pemberian bahan organik di dalam parit meningkatkan berat biji per

Dengan tujuan menghasilkan potensi gas Landfill yang dihasilkan dari penguraian limbah organik Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang Kabupaten Bekasi sebagai