• Tidak ada hasil yang ditemukan

Negara kesatuan dan Negara federal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Negara kesatuan dan Negara federal"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Negara kesatuan dan Negara federal

Dari segi ketatanegaraan, masalah pemerintahan daerah (Local Government) adalah merupakan salahsatu aspek struktural dari suatu negara, dan perihal pemerintah/pemerintahan daerah itu sendiri, serta hubungannya dengan

pemerintah pusatnya bergantung kepada bentuk dan susunan negaranya, yakni apakah negara tersebu berbentuk negara kesatuan atau negara serikat. Sedangan kemungkinan-kemungkinan negara kesatuan itu, masih dapat dibedakan, apakah ia negara kesatuan dengan dengan sistem desentralisasi atau negara kesatuan dengan sistem sentralisasi. Maka dari itu untuk memahami mengenai perbedaan penyelenggaraan Local Government di kedua bentuk negara tersebut berikut ini uraian singkat mengenai penyelenggaraan Local Government di Negara Kesatuan dan Negara Federal.

A. Negara Kesatuan

Suatu negara kesatuan ialah negara yang pemerintah pusat atau nasional

memegang kekuasaan tertinggi, memiliki kekuasaan penuh dalam pemerintahan. Menurut C.F. Strong , seperti dikutip oleh Prof. Miriam Budiardjo, negara kesatuan adalah bentuk negara dimana wewenang legslatif tertinggi dipusatkan dalam satu badan legislatif nasional atau pusat. Tiada bidang kegiatan pemerintah yang

diserahkan konstitus kepada satuan-satuan pemerintahan lebih kecil, seperti negara bagian atau provinsi. Olehkarena itu, dalam negara kesatuan kekuasaan terletak pada tangan pemerintah pusat dan tidak ada pada pemerintah daerah (local goverment).

Dalam suatu negara kesatuan, terdapat asas bahwa segenap urusan-urusan negara tidak dibagi antara pemerintah pusat (central government) dengan

pemerintah daerah (local government) sedemikian rupa, sehingga urusan-negara dalam negara kesatuan itu tetap merupakan suatu kebulatan (eenheid) dan bahwa pemegang kekuasaan tertinggi di negara itu ialah pemerintah pusat. Dengan demikian, pemerintah nasional bisa, dan biasanya memang, melimpahkan banyak tugas kepada kota-kota, kabupaten-kabupaten, atau satuan-satuan pemerintahan lokal atau regional (local government). Namun otoritas ini dilimpahkan oleh

(2)

boleh konstitusi – dan tidak bisa ditarik kembali segera setelah diterima.

Sebagai contoh, Inggris adalah negara kesatuan, bukan negara federasi seperti Amerika Serikat. Pemerintahan Inggris, adalah berbentuk kesatuan karena semua kekuasaan dikonsentrasikan pada suatu pemerintahan tunggal yang berpusat di London yang membentuk semua conties, borough dan daerah-daerah lokal yang sekarang ada.

Pemerintah pusat memiliki wewenang untuk menyerahkan sebagian

kekuasaannya pada pemerintah daerah berdasarkan hak otonomi, tetapi pada tahap terakhir kekuasaan tertinggi tetap di tangan pemerintah pusat. Olehkarena itu, kedaulatannya, baik ke luar maupun ke dalam, sepenuhnya terletak pada pemerintah pusat. Negara kesatuan model ini biasa disebut dengan negara kesatuan dengan “sistem desentralisasi”. Sementara kalau sebaliknya, yakni

pemerintah pusat tidak menyerahkan sebagian kekuasaannya kepada pemerintah daerah , maka bentuk negara tersebut lazim disebut negara kesatuan dengan “sistem sentralisasi”.

Dalam negara kesatuan dengan “ sistem sentralisasi” semua kebijakan diproses dan diselenggarakan oleh pemerintah pusat. Dengan demikian pemerintah daerah hanya melaksanakan peraturan-peraturan dari pemerintah pusat saja. Daerah tidak memiliki kekuasaan untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Sedangkan dalam negara kesatuan dengan “sistem desentralisasi”, daerah diberikan

kekuasaan untuk mengatur rumah tangga daerahnya, termasuk mengelola secara penuh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), berdasarkan inisiatif sendiri. Daerah seperti demikian lazim disebut dengan otonomi daerah (Otda) atau kekuasaan swantara.

Lepas dari dua sistem yang berbeda dalam negara kesatuan diatas, negara kesatuan pada hakikatnya tidak terbagi, atau dalam arti kata lain kekuasaan pemerintah pusat tidak dibatasi, oleh karena konstitusi negara kesatuan tidak mengakui badan legislatif lain, selain dari badan legislatif pusat. Jadi, kalau pun ada kewenangan bagi daerah sepertimembuat peraturan daerah (Perda) hal tersebut bukan berarti bahwa pemerintahan daerah itu berdaulat, karena

(3)

1. Adanya supremasi dari dewan perwakilan rakyat pusat, dan 2. Tidak adanya badan-badan lainnya yang berdaulat.

Dengan itu, dalam negara kesatuan, warga negara sebenarnya hanya merasa adanya satu pemerintahan saja.

B. Negara Federal

Negara federal atau negara serikat adalah suatau negara yang terdiri atas beberapa negara bagian, tetapi setiap negara bagian tersebut tidak berdaulat. Yang berdaulat adalah gabungan dari negara bagian itu. Di sini negara-negara bagian mempunyai kekuasaan untuk membuat dan memiliki undang-undang dasar sendiri, kepala negara sendiri, dewan perwakilan sendiri, dan dewan menteri (kabinet) sendiri. Sementara itu untuk urusan Angkatan Perang dan

keuangan, mereka tidak memiliki kekuasaan sendiri, urusan ini lazimnya ada di tangan negara federal.

Menurut C.F.Strong negara serikat/federal adalah suatu negara dimana terdapat 2 (dua) atau lebih negara atau lebih yang sederajat, bersatu karena tujuan-tujuan tertentu yang sama.

Dalam bentuk negara Federal, setiap negara bagian bebas untuk melakukan tindakan-tindakan ke dalam, selama tidak bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Federal. Tindakan ke luar khususnya hubunga dengan negara-negara lain, hanya dapat dilakukan melalui atau oleh pemerintahan Federal. Salah satu contoh negara Federal kekinian yaitu Amerika Serikat dan Malaysia.

Jika dicermati secara seksama, local goverment di negara Federal ini hampir

(4)

Apabila ditinjau dari sudut kenegaraan dan sudut hukum, perbedaan antara negara Federal dengan negara kesatuan yang didesentralisi sesungguhnya hanya perbedaan nisbi (relatif) saja. Berkaitan dengan ini Hans Kelsen mengemukakan bahwa perbedaan antara negara federal dengan negara kesatuan yang

didesentralisir itu hanyalah perbedaan pada tingkatan desentralisasi (“only the degree of decentralization distinguishes a unitary state divided into autonomous provinces from federal state” ).

Dicey mengemukakan bahwa “a federal state is a political contrivance intended to reconcile national unity and power with the maintenance of state rights.”

Dalam negara federal, negara-negara yang bergabung atau yang disebut negara bagian mempunyai kedudukan yang kuat, namun sebagian dari kekuasaannya diserahkan kepada negara federal. Kekuasaan yang ada pada negara federal dibatasi oleh kekuasaan yang terdapat pada negara-negara yang bergabung, ini berarti adanya perbedaan antara kekuasaan pemerintahan federal dan

pemerintahan negara-negara bagian yang sangat rentan terhadap timbulnya konflik antara keduanya. Untuk menghindarinya, pembagian kekuasaan antara keduanya harus diatur secara tegas dan jelas yang dituangkan dalam sebuah konstitusi. Sehingga konstitusi dalam suatu negara federal dapat disamakan dengan perjanjian atau bersifat seabgai perjanjian (treaty) yang harus ditaati oleh negara-negara bagian.

Jadi ciri atau sifat negara federal adalah :

- .adanya supremasi konstitusi yang menjadikan federasi itu terwujud;

- .adanya pembagian kekuasaan antara negara federal dan negara-negara bagian; - .adanya suatu lembaga yang diberi wewenang untuk menyelesaikan suatu perselisihan antara pemerintah federal dan pemerintah negara-negara bagian. Sementara itu, Prof. Mr. R. Kranenburg, seperti dikutip Prof. Miriam Budiardjo, secara umum membedakan negara Federal dengan negara Kesatuan, khususnya ditinjau dari sudut hukum positif, yakni:

(5)

2. Dalam negara Federal, wewenang membentuk undang-undang pusat untuk mengatur hal-hal tertentu telah terperinci satu per satu dalam konstitusi federal, sedangkan dalam negara kesatuan, wewenang pembentukan undang-undang pusat ditetapkan dalam suatu rumusan umum dan wewenag pembentukan undang rendahan (lokal) tergantung pada badan pembentuk undang-undang pusat tersebut.

Dalam buku Federal Goverment, K.C. Wheare mengatakan bahwa prinsip negara Federal yaitu bahwa kekuasaan dibagi sedemikian rupa sehingga pemerintah Federal dan pemerintah negara bagian dalam bidang-bidang tertentu bebas satu sama lain. Misalnya dalam soal hubungan luar negeri dan soal mencetak uang, pemerintah federal sama sekali bebas dari campur tangan dari pemerintah negara bagian; sedangkan soal kebudayaan, kesehatan, dan sebagainya, pemerintah negara bagian misalnya bebas dari campur tangan dari pemerintah Federal. Berikut ciri-ciri lain dari penyelenggaraan Local Goverment di negara Federal : 1. Pembagian kekuasaan

Ciri khas pemerintahan federal adalah pembagian kekuasaan dalam pemerintahan baik pemerintahan nasional, kesatuan konstituante atau Negara bagian----

Propinsi, kabupaten atau kota, sebagaimana pembagian tersebut telah ditetapkan dalam undang – undang. Negara bagian memiliki kekuatan menjalankan hukum sesuai dengan pembagian, mematuhi dan mengelolanya, bahkan pemerintahan federal memiliki kekuasaan atau kekuatan yang sama dalam pemerintahan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam undang- undang.

Ada dua metode pendistribusian kekuasaan diantara nasional dan

kabupaten/kota/Negara bagian. Dibeberapa Negara, kekuasaan pemerintahan dialokasikan kepada nasional dengan jumlah yg pasti, sedangkan selebihnya diberikan kepada Negara bagian. Prinsip ini di ikuti oleh Amerika, Russia dan Switzerland. Sedangkan dibeberapa Negara yang lain kebalikan dari yang Diatas, dan metode ini berlaku di Negara Canada dan india.

2. Pembagian kedaulatan

(6)

3. Keunggulan undang- undang

Keunggulan undang- undang adalah keistimewaan yang sangat penting dari

federasi. Ia menyatakan secara tidak langsung bahwa hukum-hukum dibuat untuk autoritas didalam Negara dan mungkin menerangkan ultra Vires jika terjadi konflik dengan undang- undang.

4. Pengadilan federal

Berlakunya lebih dari satu kekuasaan pusat dan keunggulan undang- undang didalam Negara federal, maka perlu didirikan beberapa kekuasaan seperti mahkamah tertinggi dimana bertugas untuk menterjemahkan undang- undang dan memutuskan konflik yurisdiksi diantara pusat dan daerah.

5. Ciri- ciri keistimewaan yang lain

Masyarakat didalam Negara federal juga memiliki rangkap dua kewarganegaraan begitu juga dengan perwakilan.

Mengenai cara membagi kekuasaan antara negara federal dengan negara-negara bagian, terdapat 2 (dua) cara yaitu :

1. kekuasaan yang diserahkan oleh negara-negara bagian kepada negara federal ditetapkan secara limitatif dalam konstitusi negara federal. Disini terjadi perkuatan kedudukan negara federal dibandingkan dengan negara-negara bagian, contoh Kanada yang oleh C.F. Strong disebut sebagai less federal; dan

2. kekuasaan yang diserahkan kepada pemerintah negara-negara bagian dan kekuasaan lainnya (the reserve power) ada pada negara federal, ditetapkan secara llimitatif dalam konstitusi. Disini terjadi perkuatan kedudukan negara-negara bagian dibandingkan dengan negara federal dan diharapkan terjadi pengawasan terhadap kekuasaan pemerintah federal dalam hubungannya dengan kekuasaan negara-negara bagian (to check the power of the federal authority as against the federating units).

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, angsuran per bulan yang harus dibayar Atekan kepada KJKS BMT NUSYA yang terdiri dari angsuran pokok hutang dan biaya sewa adalah:. Angsuran Pokok :

Matriks SCMC yang mana dapat membentuk gel sehingga dapat menghambat pelepasan obat dari tablet lepas lambat ranitidin HCl.Empat formula yang berbeda menggunakan sodium

Addon NRPE ini dirancang untuk memungkinkan Anda untuk mengeksekusi plugin nagios pada remote Linux / Unix mesin.. Alasan utamanya adalah mengijinkan Nagios untuk memonitor sumber

Sementara kategori sikap kemandirian belajar siswa terhadap Fisika menunjukkan: kategori sikap siswa sangat tidak setuju sebanyak 0 %, kategori sikap siswa tidak

Berdasarkan hasil data yang sudah dihitung dalam output SPSS bahwa nilai Fhitung sebesar 57,302 > dari nilai F Tabel 2,718 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05

Berdasarkan informasi dan penelaahan hasil penelitian yang telah dilakukan baik tentang program sanitasi berbasis masyarakat secara umum ataupun tentang sistem

Kebutuhan padi untuk konsumsi sehari-hari, sejak hampir 20 tahun yang lalu tidak lagi berasal dari lahan huma, namun diperoleh dengan membeli dari pedagang beras.  Hal ini

Pelatih yang disediakan oleh pihak manajemen perusahaan harus pelatih yang memiliki kompetensi diatas rata- rata pesertanya (karyawan). Karena jika kemampuan pelatih itu dirasa