• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MOT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MOT"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA DINI (AUD)

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Pada dasarnya, perkembangan merujuk kepada perubahan sistematis tentang fungsi-fungsi fisik dan praktis. Perubahan sistematik tentang fungsi-fungsi fisik dan pisikis. Perubahan fisik meliputi perkembangan biologis dasar sebagai hasil dari konsepsi, dan hasil dari interaksi proses biologis dan genetika dengan lingkungan. Sementara perubahan psikis menyangkut keseluruhan karakteristik psikologis individu, seperti perkembangan kognitif, emosi, sosial, dan moral. Karakteristik perkembangan fisik pada masa kanak-kanak (0-5 tahun).

Perkembangan kemampuan fisik pada anak kecil ditandai dengan mulai mampu melakukan bermacam macam gerakan dasar yang semakin baik, yaitu gerakan-gerakan berjalan, berlari, melompat dan meloncat, berjingkrak, melempar, menangkap, yang berhubungan dengan kekuatan yang lebih besar sebagai akibat pertumbuhan jaringan otot lebih besar. Selain itu perkembangan juga ditandai dengan pertumbuhan panjang kaki dan tangan secara proporsional. Perkembagan fisik pada masa anak juga ditandai dengan koordinasi gerak dan keseimbangan berkembang dengan baik.

Masa dewasa, yang merupakan masa tenang setelah mengalami berbagai aspek gejolak perkembangan pada masa remaja. Selain itu, kebutuhan berinteraksi dengan orang lain telah dirasakan sejak usia enam bulan, disaat itu mereka telah mampu mengenal manusia lain, terutama ibu dan anggota keluarganya. Anak mulai mampu membedakan arti senyum dan perilaku lainnya, seperti marah (tidak senang mendengar suara keras) dan kasih sayang, dengan seiring berkembangnya dalam segi fisik dan psikomotor. Oleh karena itu, masa dewasa merupakan masa pematangan kemampuan dan karakteristik yang telah dicapai pada masa remaja.

(2)

Desain pembelajaran adalah tata cara yang di pakai untuk melaksanakan proses pembelajaran. Dalam mendesain pembelajaran guru harus memperhatikan substansi -substansi ini agar siswa mengalami proses belajar dan pada akhirnya memperoleh hasil belajar yang menyenangkan.

Oleh kerena itu guru harus melihat, memperhatikan, mempertimbangkan, dan memprioritaskan tetang ciri siswa atau peserta didik, tujuan yang akan di capai, materi, pendekatan atau metode yang di gunakan, lingkungan belajar, dan evaluasi.

Peserta didik adalah organisme yang unik dan berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya (Wina sanjaya, 2006:54). Perkembangan anak adalah perkembangan seluruh aspek kepribadiannya akan tetapi tempo dan irama perkembangan masing-masing anak tidak sama. Proses pembelajaran dapat di pengaruhi oleh perkembangan dan pertumbuhan anak yang tidak sama itu, di samping karakteristik yang melekat pada diri anak, seperti sikap, penampilan, pemahaman, dan latar belakang.

Sebagai seorang guru, sangat perlu memahami pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Perkembangan pesta didik meliputi : perkembangan fisik, perkembangan pisikomotorik, dan perkembangan intelektual. Perkembangan fisik dan perkembangan psikomotorik mempunyai kontribusi yang kuat terhadap perkembangan intelektual/kongnitif siswa.

Rancangan pembelajaran yang konduktif akan mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik sehingga dapat meningkatkan proses dan hasil pembelajaran yang diinginkan.

II. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari pertumbuhan fisik dan perkembangan motorik? 2. Bagaimana tahap-tahap pertumbuhan fisik dan perkembangan motorik?

3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik dan perkembangan motorik?

4. Bagaimana mengoptimalkan pertumbuhan fisik dan perkembangan motorik? 5. Bagaimana peran guru dalam perkembangan motorik anak?

III. TUJUAN

(3)

3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik dan perkembangan motorik

(4)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian pertumbuhan fisik perkembangan motorik anak usia MI 1) Pengertian Pertumbuhan Fisik

Pertumbuhan fisik adalah perumbuhan struktur tubuh manusia yang terjadi sejak masih dalam kandungan hingga ia dewasa. Proses perubahannya adalah menjadi panjang (pertumbuhan vertikal) dan menjadi tebal atau lebar (pertumbuhan horizontal) dalam suatu proporsi bentuk tubuh.

Pertumbuhan berarti pula sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (resam tubuh, keadaan jasmaniah) yang herediter / turun menurun dalam bentuk prosesaktif secara berkesinambungan.

Hasil Pertumbuhan dapat berwujud: 1) Badan bertambah besar;

2) Tubuh bertambah berat;

3) Tulang–tulang lebih besar, panjang, berat, dan kuat; 4) Perubahan system persyarafan;

5) Perubahan pada struktur jasmaniah lainnya.

Pertumbuhan jasmaniah ini dapat diteliti dengan mengukur: 1) Berat

2) Panjang dan

3) Ukuran lingkaran, misal : kepala, dada, pinggul, lengan, dan lain sebagainya. Dalam pertumbuhannya, macam – macam bagian tubuh itu mempuyai perbedaan tempo kecepatan.

2) Pengertian Perkembangan Motorik

(5)

kedua-duanya diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan anak tidak berlangsung secara mekanis – otomatis, sebab perkembangan tersebut sangat tergantung pada beberapa faktor secara simultan, yaitu:

1) Faktor Herediter (Warisan sejak lahir, bawaan)

2) Faktor Lingkungan yang menguntungkan, atau yang merugikan; 3) Kematangan fungsi – fungsi organis dan fugsi - fungsi psikis, dan;

4) Aktivitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan, kemampuan seleksi, bisa menolak atau menyetujui, punya emosi, serta usaha membangun diri sendiri.

Di dalam membicarakan perkembangan perkembangan motorik anak, akan dibicarakan tentang ciri – ciri motorik, yang pada umumnya melalu 4 tahap . Yaitu :

1. Gerakan – gerakannya tidak disadari, tidak disengaja, dan tanpa arah. Gerakan anak pada masa ini semata – mata hanya oleh karena adanya dorongan dari dalam. Misal : anak mengerak – gerakan kaki dan tangannya, memasukkan tangan ke mulut,mengedipkan mata, dan gerak – gerak lain, yang tidak disebabkan oleh adanya dorongan rangsangan dari luar.

2. Gerakan – gerakan anak itu tidak khas. Artinya gerakan yang timbul, yang disebabkan oleh perangsang tidak sesuai dengan rangsangannya. Misal : bila si anak diletakkan di tangannya sesuatu benda, maka benda itu dipegangnya tidak sesuai dengan kegunaan benda tersebut, sehingga bagi orang dewasatampak sebagai sesuatu gerakan yang bodoh;

3. Gerakan – gerakan anak itu dilakukan dengan masal. Artinya hampir seluruh tubuh ikut bererak untuk mereaksi perangsang yang datang dari luar.

Misal : Bila kepadanya diberikan sebuah bola, maka bola itu diterima dengan kedua tangan dan kedua kakinya sekaligus;

4. Gerakan – gerakan anak itu disertai gerakan – gerakan lain, yang sebenarnya tidak diprlukan.

B. Karakteristik Perkembangan Motorik anak Usia 8-12 tahun

(6)

work in ever greater harmony, so that by the end of this period, children can perform numerous sophisticated skills”. Kemampuan anak dalam perceptual pada masa ini sudah mulai meningkat dan bekerja secara harmony untuk belajar gerak sehingga pada akhirnya dapat menunjukan keterampilan geraknya.Mereka sudah mulai bisa menaunjukan penampilan keterampilan gerak dasar yaitu lokomotor dan manipulative.

Gallahue (1996:279) menyatakan bahwa keterampilan gerak dasar lokomotor, yaitu: “Total body movement in wich the body is propelled in an upright posture from one point to the onother in a roughly horizontal or vertical direction, movement such walking, running, hopping, galloping, leaping, sliding and jumping”.Jadi keterampilan dasar lokomotor adalah gerakan tubuh yang terjadi karena tubuh menggerakan posisi badan yang semula tegak menjadi bergerak ke suatu tempat ke tempat lain dengan arah horizontal maupun vertical yang terdiri dari berjalan, berlari, melonjat dan melompat.

Sedangkan keterampilan gerak dasar manipulative menurut Gallahue (1996:279) menyatakan bahwa keterampilan gerak manipulative, yaitu:“Gross body movement in wich force is imparted to or received from object, suc as throwing, cathing, kicking, dribbling and striking”. Artinya, gerak dasar manipulative adalah gerakan kasar dengan menggunakan tenaga untuk memberi atau menerima suatu objek, seperti melempar, menangkap, menendang, memantulkan dan memukul.

C. Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Motorik anak

Jika pada masa bayi dan kanak-kanak, dunia anak lebih banyak dalam rumah bersama keluarganya, pada masa anak yang berusia 8-12 tahun, dunianya lebih banyak di sekolah lingkungan sekitar.

Beberapa tahap perkembangan yang dituntut pada masa ini adalah: 1. Belajar keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan.

2. Pengembangan sikap yang menyeluruh terhadap diri sendiri sebagai individu yang sedang berkembang.

3. Belajar berkawan dengan teman sebaya.

4. Belajar melakukan peranan sosial sebagai laki-laki atau wanita.

5. Belajar menguasai keterampilan-keterampilan intelektual dasar, yaitu membaca, menulis, dan berhitung.

(7)

7. Pengembangan moral, nilai, dan hati nurani. 8. Memiliki kemerdekaan pribadi.

9. Pengembangan sikap terhadap lembaga dan kelompok sosial.

D. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik dan Perkembangan Motorik

1. Aliran Nativisme

Aliran ini berpendapat bahwa pertumbuhan dan perkembangan individu lebih ditentukan oleh faktor keturunan, bawaan atau faktor internal.

2. Aliran empirisme

Aliran ini menyatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan individu lebih dipenagruhi oleh lingkungan atau pengalaman atau eksternal.

3. Aliran konvergensi

Aliaran ini menjelaskan bahwa pertumbuhan dan perkembangan individu dipengaruhi oleh pembawaan maupun lingkungan.

E. Optismalisasi Pertumbuhan Fisik dan Perkembangan Motorik

Anak yang berada di kelas awal SD adalah anak yang berada pada rentangan usia dini. Masa usia dini ini merupakan masa yang pendek tetapi merupakan masa yang sangat penting bagi kehidupan seseorang. Oleh karena itu, pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong sehingga akan berkembang secara optimal.

Penguasaan tugas – tugas perkembangan tidak lagi sepenuhnya menjadi tanggung jawab orang tua seperti seperti pada tahun – tahun prasekolah. Sekarang, penguasaan ini juga menjadi tanggung jawab guru – guru dan sebagian kecil juga menjadi tanggung jawab kelompok teman – teman. Misal : pengembangan berbagai ketrampilan dasar dasar seperti membaca, menulis, berhitung, dan pengembangan sikap-sikap terhadap kelompok sosial dan lembaga – lembaga Upaya – upaya yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan perkembangan pada masa anak – anak :

(8)

2. Kestabilan emosional. Ketegangan emosional juga dapat mempengaruhi pertumbuhan fisik. Anak yang tenang tumbuh lebih cepat dari pada anak yang mengalami gangguan emosional.

3. Menstimulasi kecerdasan anak; 4. Mengembangkan Kreativitas.

F. Berbagai Pandangan Mengenai Perkembangan Fisik - Motorik Anak

Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang komples dan sangat mengagumkan. Perkembangan fisik manusia terjadi mengikuti prinsip Chepalocaudal , yaitu bahwa kepala dan bagian atas tubuh berkembang lebih dahulu, sehingga bagian atas tampak lebih besar daripada bawah. Penelitian terbaru tentang aspek perkembangan fisik seseorang menunjukkan bahwa saat ini baik orang dewasa maupun anak- anak memiliki tinggi dan berat badan yang lebih besar dibandingkan dengan orang- orang pada generasi sebelumnya .

Kuhlen dan Thomshon. 1956 (Yusuf, 2002) mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu :

1. Sistem syaraf yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi. 2. Otot-otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik. 3. Kelenjar endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru,

seperti pada remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis.

4. Struktur fisik/tubuh yang meliputi tinggi, berat dan proposi.

Usia emas dalam perkembangan motorik adalah middle childhood atau masa anak-anak, seperti yang diungkapkan Petterson (1996) During middle childhood, the body and brain undergo important growth changes, leading to better motor coordinator, greater strength and more skilfull problem-solving. Health and nutrition play an important part in these biological developments.

Pada usia ini, kesehatan fisik anak mulai stabil. Anak tidak mengalami sakit seperti uasia sebelumnya. Hal ini menyebabkan perkembangan fisik jadi lebih maksimal dari pada usia sebelumnya.

(9)

Zealand child is lower than at any earlier or later period during the life span. (Petterson, 1996)

Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan perkembangan motorik anak. Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord. Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Contohnya kemampuan duduk, menendang, berlari, naik-turun tangga dan sebagainya.Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya. Kedua kemampuan tersebut sangat penting agar anak bisa berkembang dengan optimal.

Perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh organ otak. Otak lah yang mengontrol setiap gerakan yang dilakukan anak. Semakin matangnya perkembangan sistem syaraf otak yang mengatur otot memungkinkan berkembangnya kompetensi atau kemampuan motorik anak . Perkembangan motorik anak dibagi menjadi dua:

1. Keterampilan atau gerakan kasar seperti berjalan, berlari, mmelompat, naik turun tangga.

2. Keterampilan motorik halus atau keterampilan manipulasi seperti menulis, menggambar, memotong, melempar dan menagkap bola serta memainkan benda-benda atau alat-alat mainan.

Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan individu secara keseluruhan. Beberapa pengaruh perkembangan motorik terhadap konstelasi perkembangan individu dipaparkan oleh Hurlock (1996) sebagai berikut:

1. Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang. Seperti anak merasa senang dengan memiliki keterampilan memainkan boneka, melempar dan menangkap bola atau memainkan alat-alat mainan.

(10)

dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan menunjang perkembangan rasa percaya diri.

3. Melalui perkembangan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah. Pada usia prasekolah atau usia kelas-kelas awal Sekolah Dasar, anak sudah dapat dilatih menulis, menggambar, melukis, dan baris-berbaris. 4. Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain

atau bergaul dengan teman sebayannya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat anak untuk dapat bergaul dengan teman sebayanya bahkan dia akan terkucilkankan atau menjadi anak yang fringer (terpinggirkan)

5. Perkembangan keterampilan motorik sangat penting bagi perkembangan self-concept atau kepribadian anak.

Perkembangan motorik berbeda dari setiap individu, ada orang yang perkembangan motoriknya sangat baik, seperti para atlit, ada juga yang tidak seperti orang yang memiliki keterbatasan fisik. Gender pun memiliki pengaruh dalam hal ini, sesuai dengan pendapat Sherman (1973) yang menyatakan bahwa anak perempuan pada usia middle childhood kelenturan fisiknya 5% - 10% lebih baik dari pada anak laki-laki, tapi kemampuan fisik atletis seperti lari, melompat dan melempar lebih tinggi pada anak laku-laki dari pada perempuan.

Perkembangan motorik beriringan dengan proses pertumbuhan secara genetis atau kematangan fisik anak, Motor development comes about through the unfolding of a genetic plan or maturation (Gesell, 1934 dalam Santrock, 2007). Anak usia 5 bulan tentu saja tidak akan bisa langsung berjalan. Dengan kata lain, ada tahapan-tahapan umum tertentu yang berproses sesuai dengan kematangan fisik anak.

(11)

Selain berkaitan erat dengan fisik dan intelektual anak, kemampuan motorik pun berhubungan dengan aspek psikologis anak. Kemampuan fisik berkaitan erat dengan self-image anak. Anak yang memiliki kemampuan fisik yang lebih baik di bidang olah raga akan menyebabkan dia dihargai teman-temannya . Hal tersebut juga seiring dengan hasil penelitian yang dilakukan Ellerman, 1980 (Peterson, 1996) bahwa kemampuan motorik yang baik berhubungan erat dengan self-esteem.

G. Peranan guru dalam perkembangan motorik anak

Guru sangat mempengaruhi perkembangan anak dalam proses identifikasi. Guru yang berhasil adalah guru yang mengenal anak melalui pribadi anak itu sendiri, lingkungan dan keluarga. Dalam menyampaikan pembelajaran, guru wajib :

1. Memahami pribadi anak,

a. Penampilan fisik, apakah ada cacat tubuh? b. Motorik lemah/kuat

c. Emosionalitas : mudah tersinggung, menangis, marah, tertutup, agresif, terbuka.

d. Cara berbicara.

Mulai bergaul dengan anak, guru akan dapat mengetahui pribadi, sifat-sifat, ciri-ciri, kemampuan dan kesusahan.Semakin banyak bergaul, semakin mengerti tentang pribadi anak.

2. Mengenal lingkungan keluarga anak

Guru perlu mengetahui latar belakang kehidupan anak. Rumah dan keluarga adalah lingkungan hidup pertama, anak memperoleh pengalaman-pengalaman pertama yang mempengaruhi jalan hidupnya. Lingkungan hidup pertama yaitu keluarga yang memberi tantangan pada anak supaya dapat menyesuaikan terhadap lingkungan hidupnya.

3. Mengenal dunia disekitar anak/lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada diluar kita. Pengaruh lingkungan terhadap anak dapat dibagi menjadi dua :

a. Pengaruh lingkungan yang disengaja : pendidikan, pengajaran.

(12)

Guru harus mengetahui bahwa salahsatu factor yang mempengaruhi perkembangan anak adalah lingkungan. Beberapa hal yang dapat dilakukan guru dalam mengembangkan motorik anak :

 Menentukan kegiatan bermain yang terencana sesuai tujuan yang hendak dicapai.

 Menyediakan alat permainan yang aman dan sesuai tahapan usia.

 Memantau kegiatan bermain anak agar terjalin kerja sama antar anak.

 Keselarasan antara materi permainan dengan tema sesuai standar kompetensi anak usia dini.

 Mengetahui bahwa perkembangan motorik anak selaras dengan perkembangan otot-otot syaraf lain.

(13)

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

1) Hasil Pertumbuhan dapat berwujud : a) Badan bertambah besar;

b) Tubuh bertambah berat;

c) Tulang–tulang lebih besar, panjang, berat, dan kuat; d) Perubahan system persyarafan;

e) Perubahan pada struktur jasmaniah lainnya.

2) Perkembangan anak tidak berlangsung secara mekanis – otomatis, sebab perkembangan tersebut sangat tergantung pada beberapa faktor secara simultan, yaitu: a) Faktor Herediter (Warisan sejak lahir, bawaan);

b) Faktor Lingkungan yang menguntungkan, atau yang merugikan; c) Kematangan fungsi – fungsi organis dan fugsi - fungsi psikis, dan; d) Aktivitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan

3) Beberapa hal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak:

a) Kesehatan,yang kurang baik dapat menghambat anak menikmati yang ia lakukan; b) Lingkungan, yang tidak mendukung;

c) Bimbingan yang kurang tepat,

d) Keputusan yang kurang tepat dan tidak terncana;

e) Tidak diberikan kebebasan pada anak untuk mengekspresikan dirinya; f) Harapan–harapan yang realistis

4) Guru mempunyai peran sentral untuk mengimplementasikan kurikulum yang tersedia. Ada dua peran utama yang harus dikuasai guru,Pertama sebagai pengembang kemampuan akademik siswa tentang nilai-nilai sebagai basis pembentukan karakter, Kedua sebagai pengembang kemampuan afektif agar siswa mampu menyerap nilai-nilai sehingga menjadi sifat,sikap,dan perilaku. Secara umum bentuk kerjasama orangtua dengan guru dikelompokkan menjadi dua,yaitu formal dan informal. Sedangkan bentuk perluasannya adalah sebagai berikut :

(14)

b) Guru dapat melibatkan orangtua dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan usaha mendukung perkembangan anak.

c) Guru dapat melakukan kunjungan ke rumah anak didik. Faktor pendukung,

1. Orangtua peduli akan pendidikan anak

2. Sekolah bersifat terbuka menerima masukan orangtua. Faktor penghambat,

1. Orangtua sibuk bekerja

2. Guru kurang dapat mengomunikasikan perkembangan anak.

B. SARAN

Dari kesimpulan diatas, penulis dapat menyampaikan beberapa saran :

1. Agar tenaga pendidik menyadari dan melaksanakan tugas dan peranannya sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

2. Agar diantara tenaga pendidik dan orangtua anak didik terjalin komunikasi sehat dan efektif.

3. Lembaga Pendidikan memberikan peluang dan anjuran kepada orangtua untuk menyampaikan saran maupun kritikan yang membangun.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Fatimah, Enung. 2006. Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta didik). CV Pustaka Setia. Bandung

Hartinah, Sitti. 2008. Pengembangan Peserta didik. PT Refika Aditama. Bandung

Referensi

Dokumen terkait

Tesis dengan judul “Determinan Minat Penggunaan Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES) (Studi pada Pemerintah Desa Di Kabupaten Ponorogo” ini disusun untuk memenuhi

Faktor-faktor yang digunakan adalah kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage , kualitas auditor, proporsi dewan komisaris independen

Dalam konteks peraturan perundang-undangan berbentuk UU, kebijakan pembentukan UU dikatakan bersifat terbuka ketika UUD 1945 sebagai norma hukum yang lebih tinggi tidak mengatur

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ” Efektifitas Sumber

Soil Flushing Applicability, duration, limitations, costs (FRTR 2001).  Applicability

Pada umumnya orang awam hanya akrab dengan satu cabang matematika elementer yang disebut aritmetika atau ilmu hitung yang secara informal dapat didefinisikan sebagai ilmu

Bentuk dasar VRP secara umum berkaitan dengan masalah penentuan suatu rute kendaraan ( vehicle ) yang melayani suatu pelanggan yang diasosiasikan dengan titik dengan permintaan

Surat pribadi bahasa Jepang ada yang ditulis dengan format tidak lengkap, pada umumnya dikirim kepada pihak yang sudah dikenal baik termasuk di dalam lingkungan