INDEPENDEN: NETRAL YANG AKAL-AKALAN
Oleh Pertampilan S. BrahmanaKita sudah biasa mendengar dan membaca kata independen. Kata ini digunakan untuk berbagai nama atas nama kelompok atau sebagai wacana. Pemakaian kata independen itu sah-sah saja. Artinya semua orang boleh mempergunakannya untuk nama kelompok atau grupnya. Tidak ada larangan untuk mempergunakan kata tersebut.
Penggunaan kata ini sebagai identitas kelompok misanya Kelompok Independen Pemantau Pemilu (KIPP), SUARA Independen atau Forum Independen Pemantau Pembangunan Bali (FIP2B), Jaksa Independen atau lainnya yang dalam nama kelompoknya dicantumkan kata independen.
Penggunaan kata ini sebaga wacana dalam berita misalnya “Tim independen kasus Munir segera terbentuk” (Harian Nusa, 22 Desember 2004), “MUI Ingin STAIN Ambon Dijaga Agar Tetap Independen”, “Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2002 Tentang Pembentukan Tim Penyelidik Independen Nasional Untuk Konflik Maluku”, “Usut Kasus Bintuni, Polda Kirim Tim Independen”, (Cepos, Friday, 30 Apr, 2004), “Tim Monitoring Independen Ungkapkan Berbagai Pelanggaran” (http://www.antara.co.id/seenws/?id=11116), “Presiden Setuju Pembentukan Tim Investigasi Nasional Independen (Kompas, , 08 Mei 2002), “Partai Penegak Demokrasi Indonesia, Dukung Capres Independen” ( Kompas, 18 Maret 2004) dan masih banyak lagi penggunaan kata independen ini.
Berdasarkan makna, independen memang benar netral, tidak memihak. Netral dalam kamus diartikan tidak berpihak atau tidak ikut atau tidak membantu salah satu pihak. Ini berarti independen berdiri di atas semua kelompok yang ada. Maka bila ada
Kelompok Independen Pemantau Pemilu (KIPP), SUARA Independen atau Forum Independen Pemantau Pembangunan Bali (FIP2B), Jaksa Independen, iptek yang independen atau lainnya, memberi kesan mereka memang tidak memihak kelompok
yang ada.
Independen dapat juga disamakan dengan Non Blok. Sejalan dengan negara-negara Non Blok, pada masanya negara-negara-negara-negara yang tergabung ke dalam kelompok Non Blok artinya negara-negara tersebut tidak ikut ke Blok Amerika dan tidak ikut ke Blok Uni Soviet.
Tetapi apakah memang benar-benar independen dan bebas blok? Jawabannya tidak. Dikatakan bebas blok, ternyata mereka membentuk blok sendiri, kalau ada blok Amerika Serikat dan blok Uni Soviet, ada pula blok Non Blok. Jadi menjadi ada tiga blok yaitu blok Amerika Serikat, blok Uni Soviet, dan blok Non Blok.
Demikian juga dengan independen. Kalau tidak memihak A, atau memihak B, atau memihak C atau memihak Z, dia memihak dirinya sendiri, kelompoknya sendiri. Maka kelompok Independen Pemantau Pemilu (KIPP), dapat diartikan Kelompok Kami Pemantau Pemilu (KKPP), SUARA Independen dapat diartikan SUARA Kelompok Kami, Forum Independen Pemantau Pembangunan Bali (FIP2B), dapat diartikan Forum Kelompok Kami Pemantau Pembangunan Bali (FK2P2B). Dalam kelompok kami ini ada visi misi, ideologi dan sistem nilainya, yang dijadikan acuan untuk menilai kelompok di luar dirinya.
hendak dipaksanakan kepada orang lain, ini jelas bukan independen, ini justru keberpihakkan kepada kelompok sendiri. Nilai yang dianut kelompok independen ini dapat jauh lebih ekslusif dari non-blok. Kalau non-blok sifat nilainya lebih bertoleransi, karena mereka terdiri dari berbagai negara yang terdiri dari berbagai ideologi dan berbagai kepentingan, sedangkan independen bisa jadi sebaliknya, tergantung tokoh penggerak kelompok. Jadi apa yang disebut independen tersebut, memang tidak memihak kemana-mana selain memihak kepada kelompoknya sendiri. Ini independen.yang tidak independen.
Dalam tataran ide, atau gagasan Independen dan nonblok adalah sama, sama-sama menunjukkan kenetralannya, sama-sama-sama-sama tidak berpihak atau tidak ikut atau tidak membantu salah satu pihak, dan berdiri di atas semua kelompok yang ada, tetapi dalam tataran realitasnya, yang menamakan dirinya independen atau nonblok tersebut membentuk kelompoknya sendiri yaitu kelompok independen atau kelompok nonblok itu sendiri. Keberadaan kelompok independen atau nonblok jelas berada di luar dari kelompok yang dikatakannya yaitu kelompok Non Blok dan kelompok Independen.
Apa bahaya manipulsi seperti ini? Dapat mengelabui masyarakat. Bahaya manipulasi seperti ini sungguh-sungguh sangat menyesatkan. Sebagai contoh masih ingat kasus Jaksa Kenneth Starr semasa Bill Clinton masih menjabat Presiden Amerika Serikat. Laporan jaksa ini, atas nama independen, justru tidak independen, karena laporannya tersebut secara langsung mempermalukan Bill Clinton secara pribadi, keluarga besar Bill Clinton, dan secara tidak langsung mempermalukan rakyat Amerika, termasuk Kenneth Starr sendiri sebagai warga Amerika. Dalam hal ini independen Kenneth Starr, justru dia memihak kepada sistem nilai yang dianutnya, ini jelas tidak
independen, sistem nilai yang di anutnya memihak dirinya, memihak kepentingan antara
lain jaksa itu sendiri atas nama independen.
Hal yang sama dengan wacana “Tim independen kasus Munir segera terbentuk” kata sebuah berita di media massa. Media massa ini hendak mengungkapkan antara pihak pelaku dan korban, tim ini akan bekerja secara independen, tidak memihak siapa-siapa alias netral. Pertanyaan kemudian, siapa-siapa anggota tim? Umpamanya (1) Kalau tim dibentuk berasal dari pihak pelaku dan pihak korban (tim pengusut ada dari pihak Munir dan ada dari pihak yang dicurigai kelompok dan simpatisan Munir), maka kerja tim ini akan banyak macatnya. Masing-masing menarik simpulan ke arah yang tidak jelas. Kemudian pihak yang bersimpati kepada pelaku tidak akan memberi akses data untuk mengorbankan simpatisannya, alasannya bermacam-macam, juga sebuah alasan yang mungkin rasional, sedangkan pihak korban akan terus mencari data yang sangat sulit tersebut, dan tidak ketemu-ketemu. Disini akan bermain, siapa mengorbankan siapa! (2) Bila anggota tim semua berasal dari satu pihak, jelas hasilnya akan memojokkan pihak yang lain, walaupun mungkin norma-norma yang dikemukakan benar. Oleh pihak yang terpojok akan membela karena ini dianggap merugikan kelompoknya. (3) Bila tim beserta anggotanya bukan pihak pelaku dan simpatisannya dan bukan pula pihak korban dan simpatisannya, tim ini juga tidak mulus jalannya, boleh jadi lebih banyak macatnya dari pada kelompok satu tersebut di atas. Sulit mengakses data yang diperlukan, orientasi tim diragukan oleh kelompok pelaku dan korban menjadi kendala mewujudkan independen yang dapat diterima kedua belah pihak.
Maksudnya tentu agar tim penyelidik ini tidak memihak pihak kepada kelompok-kelompok yang bertikai. Kalau begitu memihak siapa? Ya jelas memihak kepentingan sebagian besar masyarakat, dalam hal ini dapat dikatakan memihak kepada negara. Maka “Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2002 Tentang Pembentukan Tim Penyelidik Independen Nasional Untuk Konflik Maluku” harus dibaca “Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2002 Tentang Pembentukan Tim Penyelidik Nasional Untuk Konflik Maluku”. Kata nasional jelas merujuk kepada kepentingan negara.
Jadi sulit, tidak mungkin menghasilkan sesuatu yang independen, dan memang independen hanyalah wacana doang. Bila diaplikasikan independen menjadi keberpihakan alias tidak independen.
Ilmu pengetahuan pun tidak ada yang independen, ditangan bangsa Amerika independensi Iptek justru untuk kepentingan negaranya. Pembelaan Amerika terhadap Kuwait yang dikenal dengan perang teluk, penyerangan Amerika ke Afganistan dan yang trakhir penumbangan rezim Sadam Hussein, yang semuanya mempergunakan teknologi canggih, ternyata teknologi canggih, hasil kemajuan iptek, digunakan untuk kepentingan mereka (Amerika), bukan memihak kepada bangsa Irak atau kepentingan keduanya.
Jadi independen hanyalah wacana semata, pada kenyataannya tetap tidak independen (netral) . Dalam kasus-kasus politik misalnya, media massa mengaku-ngaku netral (independen), tidak memihak A atau B, kelihatannya memang benar, tetapi tidak demikian, media massa itu justru memihak dirinya yang mungkin motifnya berbeda dari kelompok yang dibedakannya, misalnya keberpihakan kepada motif ekonomi. Kondisi seperti ini sebenarnya media massa itu tidak netral (independen) karena memihak kepada diri atau kelompoknya sendiri.