• Tidak ada hasil yang ditemukan

23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

23

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan beberapa rancangan penelitian. Ditinjau dari

jenis analisis datanya, penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif.

Penelitian kuantitatif adalah penelitian atau metode yang didasari oleh ilmu yang

valid, ilmu yang dibangun dari empiris, teramati, terukur, menggunakan logika

matematika dan membuat generalisasi atas rerata (Syarifudin Hidayat, 2002:35).

Berdasarkan jenis penelitiannya, penelitian ini termasuk dengan jenis penelitian

penjelasan (explanatory research) karena tujuannya adalah untuk menjelaskan

hubungan kausal antara variabel bebas literasi keuangan dan pengalaman

keuangan terhadap variabel terikat pola penggunaan kartu kredit melalui

pengujian hipotesis (Cooper dan Schindler 2006:124). Berdasarkan metode

pengumpulan, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian survey karena

menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data primer (Uma

Sekaran:2006), sedangkan data diambil menggunakan teknik snowball sampling,

yaitu satuan sampling yang dipilih atau ditentukan berdasarkan informasi dari

responden sebelumnya

3.2 Batasan Penelitian

Batasan dalam penelitian ini yaitu terbatas pada variabel yang digunakan

(2)

penggunaan kartu kredit pada pekerja. Lokasi penelitian ini hanya terbatas di

wilayah Banyuwangi.

3.3 Identifikasi Variabel Penelitian

Berdasarkan permasalahan hipotesis yang telah dikemukakan, maka

variabel-variabel yang akan dianalisis dalam peneitian adalah sebagai berikut:

1. Variabel terikat (Y)

Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah pola penggunaan kartu

kredit.

2. Variabel bebas (X)

Dalam penelitian ini variabel bebas adalah literasi keuangan dan

pengalaman keuangan.

3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Agar penelitian ini tidak menyimpang dari apa yang telah dikemukakan

pada kerangka pemikiran, untuk itu perlu dijelaskan mengenai definisi operasional

dan pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

1. Varibel terikat (Y) adalah pola penggunaan kartu kredit

Pola penggunaan kartu kredit adalah sikap individu dalam menggunakan

kartu kredit yang diukur melalui intensitas penggunaan dan pendapat personal

mengenai kartu kredit dengan nomor item PKK 1-PKK 5. Pengukuran variabel ini

menggunakan skala likert yaitu skala yang meneliti seberapa kuat subjek setuju

(3)

umumnya masing-masing item scale mempunyai lima kategori yang berkisar

antara “sangat tidak setuju” sampai dengan “sangat setuju”. Untuk melakukan

analisis, setiap pernyataan diberi skor numerik, berkisar dari 1 sampai 5. Dalam

penelitian ini, digunakan kriteria untuk setiap jawaban sebagai berikut :

A. Kriteria jawaban untuk butir pernyataan positif

STS TS N S SS

1 2 3 4 5

B. Kriteria jawaban untuk butir pernyataan negatif

SS S N TS STS

1 2 3 4 5

2. Variabel Bebas (X1) adalah Literasi Keuangan

Literasi keuangan sebagai pengetahuan untuk mengelola keuangan.

Pengukuran variabel literasi keuangan menggunakan item pernyataan yang

disajikan dalam kuesioner dengan nomor item LK 1-LK 10. Pada variabel ini

terdapat empat tolok ukur individu dikatakan memiliki literasi keuangan adalah :

a. Pengetahuan dasar keuangan, meliputi pengetahuan atas beberapa hal

tentang tingkat suku bunga dan inflasi.

b. Tabungan dan pinjaman, meliputi pengetahuan mengenai tabungan dan

pinjaman, khususnya kartu kredit.

c. Asuransi, meliputi pengetahuan mengenai asuransi, seperti asuransi jiwa.

d. Investasi, meliputi pengetahuan atas suku bunga pasar, obligasi, dan

(4)

Terdapat 10 item pertanyaan untuk variabel ini dengan nomor item LK 1-LK 10,

dimana setiap jawaban yang benar akan mendapatkan nilai 10, sedangkan setiap

jawaban yang salah maupun tidak terisi akan mendapatkan nilai 0, sehingga jika

semua jawaban benar mendapatkan nilai 100. Tinggi rendahnya nilai yang

diperoleh subyek dari menjawab pertanyaan mengenai literasi keuangan

menunjukkan tingkat literasi keuangan individu tersebut.

Literasi keuangan dalam penelitian ini diartikan sebagai pengetahuan

tentang keuangan seseorang terkait dengan hal-hal keuangan yang dapat dijadikan

acuan dalam menggunakan kartu kredit secara tepat. Sehingga, dapat dikatakan

bahwa apabila seorang individu memiliki literasi keuangan yang tinggi, maka

akan memiliki perilaku yang lebih baik dalam pola penggunaan kartu kreditnya

yang disesuaikan dengan kemampuan untuk membayarnya dalam membeli suatu

barang atau jasa berdasarkan kebutuhan. Begitu juga sebaliknya, jika literasi

keuangan rendah maka akan memiliki perilaku yang buruk dalam pola

penggunaan kartu kreditnya yang tidak disesuaikan dengan kemampuan

keuangannya dan cenderung melakukan pembelian atas barang dan jasa

berdasarkan keinginan, bukan berdasarkan kebutuhan.

3. Variabel Bebas (X2) adalah Pengalaman Keuangan

Pengalaman keuangan adalah pengalaman individu dalam melakukan

transaksi keuangan. Tingkat pengalaman keuangan dapat diukur melalui

jenis-jenis transaksi yang dilakukan oleh individu tersebut. Ada 9 item pertanyaan

(5)

Pada variabel ini pengukuran tingkat pengalaman keuangan didasarkan

atas pengalaman transaksi masing-masing individu dalam bidang keuangan,

seperti tabungan, kredit, dan investasi.

Hasil pengumpulan data dari responden akan diubah dalam bentuk skala

rasio, dimana perhitungannya dari total keseluruhan jawaban yang menjawab

“Ya” dibagi dengan total keseluruhan pertanyaan. Responden yang dapat

menjawab “Ya” atas pertanyaan dalam kuesioner lebih dari enam pertanyaan akan

dikategorikan memiliki pengalaman keuangan yang tinggi, responden yang dapat

menjawab “Ya” atas pertanyaan dalam kuesioner sebanyak empat pertanyaan

hingga enam pertanyaan akan dikategorikan memiliki pengalaman keuangan yang

sedang, sebaliknya responden yang menjawab “Ya” atas pertanyaan dalam

kuesioner kurang dari empat pertanyaan akan dikategorikan memiliki pengalaman

keuangan yang rendah.

3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2007). Dalam

penelitian, populasi digunakan untuk menyebutkan seluruh elemen atau anggota

dari suatu wilayah yang menjadi sasaran penelitian (Noor, 2011:147). Populasi

yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat pengguna kartu

(6)

Sampel adalah wakil semua unit strata dan sebagiannya yang ada di dalam

populasi yang terpilih untuk berpartisipasi dalam penelitian. Sampel yang

digunakan sebagai responden adalah 110 pekerja. Wilayah penyebaran kuesioner

adalah perusahaan negeri atau perusahaan swasta hingga perusahaan pribadi dan

wirausaha yang ada di Banyuwangi.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah snowball sampling,

dimana kuesioner disebarkan oleh responden yang sebelumnya sudah

berpartisipasi dalam pengisian kuesioner kepada responden lainnya yang

memenuhi kriteria sampel. Adapun yang menjadi kriteria sampel antara lain :

1. Usia minimal 17 tahun

2. Memiliki Pekerjaan

3. Berdomisili di Banyuwangi

4. Pengguna kartu kredit aktif

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian memiliki peran penting dalam kegiatan penelitian,

dengan instrument akan diperoleh data yang dapat digunakan sebagai jawaban

atas permasalahan yang diangkat sesuai topik penelitian, dan untuk membuktikan

hipotesis. Dengan hal tersebut, kualitas instrument penelitian akan menentukan

kualitas data yang terkumpul. Untuk memperoleh intrumen yang valid dan

reliable, maka diperlukan proses instrumensasi melalui penyebaran kuesioner.

(7)

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner

Kode Variabel Indikator No Item Rujukan

Deskriptif

3.7 Data dan Metode Pengumpulan Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang

diperoleh dari responden melalui kuesioner. Penelitian ini berfokus pada pekerja

(8)

data menggunakan angket / kuesioner, merupakan suatu teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan

kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas 1) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu

untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Jadi

validitas adalah cara untuk mengukur variabel yang hendak diukur, pengujuian

validitas dilakukan dengan cara mengkorelasi antara skor individu masing-

masing pernyataan dengan skor total variabel dengan menggunakan korelasi.

Butir pernyataan dinyatakan valid jika taraf signifikan < 0,05. Pengujian validitas

dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Imam Ghozali, 2013:52). Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan program SPSS Versi 16.0 for windows untuk

menguji validitas dari variabel dengan taraf signifikan <0,05.

2) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah untuk mengukur tingkat ketepatan suatu instrumen

mengukur apa yang harus diukur. Menurut Maholtra (2009:209) reliabilitas

adalah sejauh mana hasil skala mampu menciptakan hasil yang konsisten jika

pengukuran berulang dilakukan terhadap karakteristik tertentu. Uji reliabilitas

hanya dapat digunakan pada kuesioner yanhg telah valid. Dalam penelitian ini, uji

(9)

alat uji statistik Cronbach Alpha (α). Pengukuran ini hanya sekali, kemudian

hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau dengan mengukur korelasi

antar jawaban. Koefisien alfa (Cronbach Alpha) merupakan rata-rata seluruh

koefisien paruh bagian (Split-half) yang berasal dari cara pembagian ítem skala

yang berbeda. Koefisien ini beragam antara 0 hingga 1 dan sebuah nilai 0,6 atau

kurang yang secara umum mengidentifikasikan keandalan konsistensi internal

yang tidak memuaskan (Malhotra, 2009:310).

Berikut ini adalah hasil uji validitas dan uji reliabilitas yang diukur dari

sampel kecil sebanyak 30 data responden.

Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Pola Penggunaan Kartu Kredit

No

Item Pernyataan

Hasil Uji Validitas Hasil Uji Reliabilitas

Pearson

menggunakan kartu kredit 0.689 0.000 Valid

0.833 Reliabel

(10)

3.9 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang telah diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,

dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam

unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang

penting dan yang akan dipeajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah

dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2008:244).

Dalam penelitian ini, terdapat dua teknik analisis yang digunakan yaitu teknik

analisis deskriptif dan teknik Multiple Regression Analysis (Analisis Regresi

Linier Berganda) dengan penjelasan berikut ini :

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah digunakan untuk menjelaskan tentang

variabel-variabel pengamatan, yaitu Literasi Keuangan dan Pengalaman Keuangan sesuai

dengan definisi operasionalnya.

2. Analisis Inferensial

Analisis inferensial digunakan untuk menjawab, membuktikan, dan

menyimpulkan hipotesis dalam penelitian dengan menggunakan alat uji statistik

analisis linier berganda yang digunakan untuk mengetahui pengaruh beberapa

variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Berikut ini tahapan-tahapan dalam melakukan pengujian Analisis Linier

Berganda, yaitu :

a. Menentukan model Analisis Regresi Linier Berganda

(11)

Dimana:

Y = Penggunaan Kartu Kredit

α = Konstanta

β1-2 = Koefisien Regresi

X1 = Literasi Keuangan

X2 = Pengalaman Keuangan

e = Standard error

b. Menentukan besarnya kontribusi seluruh variabel dengan melihat nilai

koefisien determinasi (R2).

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi

seluruh variabel bebas yang secara simultan mempengaruhi variabel terikat.

Semakin besar nilai R2 maka semakin besar pula kemampuan seluruh variabel

bebas dalam menjelaskan variabel terikat.

Nilai R2 antara nol dan 1 (0 < R < 1).

c. Melakukan Uji Parsial (Uji t).

Pengujian ini digunakan untuk menguji apakah secara parsial variabel

bebas (X) yang terdapat dalam model analisis linier berganda secara signifikan

mempengaruhi variabel terikat (Y). Tahap-tahap Uji Parsial (Uji t), yaitu sebagai

berikut :

1. Menentukan H0 dan H1

H0 : β1 ≤ 0 (Literasi keuangan dan pengalaman keuangan secara parsial tidak

(12)

H1 : β1 > 0 (Literasi keuangan dan pengalaman keuangan secara parsial

mempengaruhi pola penggunaan kartu kredit pekerja di Banyuwangi)

2. Menentukan signifikasi (α) sebesar 5% atau 0.05

3. Menentukan daerah penerimaan atau penolakan H0

Gambar 3.1

Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 Uji T

Kriteria pengujian :

H0 diterima atau H1 ditolak, jika thitung≤ ttabel

H0 ditolak atau H1 diterima, jika thitung > ttabel

4. Menghitung Uji t menggunakan statistika dengan rumus seperti berikut ini

:

thitung =

Keterangan : bi = koefisien regresi

Sbi = standar deviasi koefisien regresi

5. Menarik Kesimpulan.

d. Koefisien Determinasi Parsial (r2)

Koefisien ini mengukur besar kontribusi variabel bebas secara parsial

dalam mempengaruhi variabel terikat.

Nilai r2 antara nol dan satu

Gambar

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Gambar 3.1        Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 Uji T

Referensi

Dokumen terkait

Model fluida mosaik mengusulkan bahwa protein integral membran memiliki gugus R asam amino yang bersifat hidrofobik pada permukaan protein yang akan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara hipertensi dengan tingkat depresi pada lansia yang menderita hipertensi di PSTW Abiyoso Pakem

Apabila keeratan contoh dengan ayah dikelompokkan menjadi tiga kategori, maka hasil menunjukkan bahwa sebagian besar contoh (81,6% di SMA Negeri 3 dan 76,3% di SMA Insan

Climate Smart Agriculture (CSA) atau Pertanian Cerdas Iklim (PCI) merupakan sistem budidaya padi berkelanjutan dengan perlakuan secara intensif dalam pengelolaan pupuk, air,

 Situasi yang dialami anak saat ini senang memiliki waktu lebih banyak untuk membantu orang tua 60,3%, senang lebih dekat dengan orang tua 59,7%, merasa bosan belajar di rumah

Tidak akan ada sukses tanpa ada sebuah pengetahuaan dasar untuk bisnis yang baik, belajar sambil bekerja, turut kerja dahulu selama1-2 tahun untuk dapat mempelajari dasar –

Surat Keputusan Pembetulan adalah surat keputusan yang membetulkan kesalahan tulis, kesalahan hitung, dan/atau kekeliruan dalam penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan

Untuk itu, dalam perancangan dan pembuatan SCARA robot ini akan dirancang untuk menggunakan sebuah metode yaitu Genetic Algorithm (GA), agar pergerakan SCARA robot