• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

67 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis, Bentuk, Sifat, dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian

Guna mendapatkan jawaban atas permasalahan yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian, maka akan digunakan metode penelitian dengan jenis penelitian hukum non doktrinal atau penelitian sosiologis yang menggunakan data primer.

Dalam meneliti hukum menurut Soetandyo Wignyosoebroto yang dikutip oleh Setiono149 dalam buku Pemahaman terhadap Metodologi Penelitian Hukum, ada 5 (lima) konsep hukum yang menjadi dasar pengkajian hukum yaitu :

a. Hukum adalah asas kebenaran dan keadilan yang bersifat kodrati dan berlaku universal;

b. Hukum adalah norma-norma positif di dalam sistem perundang-undanganhukum nasional;

c. Hukum adalah apa yang diputuskan oleh hakim inconcreto, dan tersistematis sebagai judge made law;

d. Hukum adalah pola-pola prilaku sosial yang terlembagakan, eksis sebagai variabel sosial yang empirik;

e. Hukum adalah makna-makna simbolik para perilaku sosial sebagai tampak dalam interaksi antar mereka.

Penelitian ini mendasarkan pada konsep hukum yang kelima, yaitu hukum adalah makna-makna simbolik para perilaku sosial sebagai tampak dalam interaksi antar mereka. Konsep hukum yang kelima bukan merupakan konsep normatif melainkan sesuatu normologik. Hukum di sini bukan dikonsepkan sebagai rules tetapi sebagai regularities yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari atau dalam alam pengalaman. Di sini hukum adalah tingkah laku atau aksi-aksi dan interaksi manusia secara aktual dan potensial akan terpola. Karena setiap perilaku atau aksi itu merupakan suatu realita sosial yang terjadi dalam alam pengalaman indrawi dan empiris, maka setiap penelitian yang mendasarkan atau mengkonsepkan hukum

149 Setiono, Pemahaman Terhadap Metodologi Penelitian Hukum, UNS Press, Surakarta, 2002, Hlm.20.

(2)

commit to user

68 sebagai tingkah laku atau perilaku dan aksi ini dapat disebut sebagai penelitian sosial (hukum), penelitian empiris atau penelitian yang non doktrinal. Tipe kajian ini adalah kajian keilmuan dengan maksud hanya hendak mempelajari saja dan bukan hendak mengajarkan sesuatu doktrin, maka metodenya disebut sebagai metode non doktrinal.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penelitian ini ingin menggali pendapat-pendapat, ide-ide, pikiran-pikiran dari perilaku peristiwa secara langsung dan mendalam mengenai sebab-sebab terjadinya sesuatu atau beberapa gejala, sehingga diperoleh informasi dan data-data yang akurat, yang diperlukan guna mendapatkan jawaban atas pokok permasalahan dalam penelitian ini.

Menurut Soetandyo Wigjosoebroto, penelitian Non Doktrinal yaitu penelitian berupa studi-studi empiris untuk menemukan teori-teori mengenai proses terjadinya dan mengenai proses bekerjanya hukum di dalam masyarakat. Tipologi penelitin Non Doktrinal sering disebut sebagai Socio Legal Research.150Dalam penelitian ini adalah penelitian hukum sosiologis (Non Doktrinal), karena penelitian ini bertitik tolak pada keterkaitan aspek-aspek empiris yang dicari melalui penelitian lapangan (field research) sebagai data primer dalam penelitian melalui pengamatan (observasi) maupun wawancara.

Jenis penelitian Non Doktrinal dimaksudkan untuk mengetahui, menganalisa, dan mengkaji faktor penyebab penegakan hukum pidana terhadap bentuk-bentuk okupasi ilegal di TWA Gunung Pancar belum berfungsi secara efektif dan langkah- langkah penanggulangannya.

2. Bentuk Penelitian

Berdasarkan rumusan masalahnya, maka dilihat dari bentuk penelitian yang digunakan ada dua bentuk, sebagai berikut :

a) Penelitian diagnostik yaitu merupakan suatu penelitian yang dimaksudkan untuk mendapatkan keterangan mengenai sebab-sebab terjadinya suatu gejala atau beberapa gejala. Penelitian diagnostik ini untuk menganalisa ataupun mengkaji rumusan masalah pertama dalam penelitian ini yaitu menganalisa faktor penyebab penegakan hukum pidana belum berfungsi secara efektif dalam mengatasi okupasi ilegal di TWA Gunung Pancar.

150Bambang Sunggona, Metodologi Penelitian Hukum, Cetakan Keduabelas, Rajawali Pers, Jakarta, 2011. Hlm. 42.

(3)

commit to user

69 b) Penelitian Preskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan saran-saran mengenai apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah tertentu. Penelitian Preskriptif ini untuk mengetahui dan menganalisa langkah- langkah yang seharusnya dilakukan dalam upaya memaksimalkan penanggulangan okupasi ilegal di TWA Gunung Pancar.

3. Sifat Penelitian

Menurut sifat permasalahannya, maka sifatnya penelitian ini termasuk penelitian yang deskriptif, yaitu dimaksudkan untuk memberikan data yang teliti seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala lainnya. Penelitian ini bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara suatu gejala lainnya di dalam masyarakat. Sehingga penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menjelaskan faktor penyebab penegakan hukum pidana terhadap bentuk-bentuk okupasi ilegal di TWA Gunung Pancar belum berfungsi secara efektif dan langkah- langkah dalam upaya memaksimalkan penanggulangannya.

4. Pendekatan Penelitian

Dilihat dari pendekatannya maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu suatu pendekatan yang memusatkan perhatiannya pada prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan satuan-satuan yang ada dalam kehidupan manusia, atau pola-pola yang dianalisis gejala-gejala sosial budaya dengan menggunakan kebudayaan dari masyarakat yang bersangkutan untuk memperoleh gambaran mengenai pola-pola yang berlaku. Pendekatan kualitatif ini untuk memperoleh jawaban yang diharapkan atas permasalahan hukum berupa kegiatan okupasi ilegal yang terjadi di TWA Gunung Pancar. Penulis mulai dari informan tertentu, tokoh masyarakat, pelaku, hingga aparat penegak hukum maupun dari situasi sosial tertentu untuk diwawancarai dan di oberservasi. Yang darinya akan bergulir menggelinding laksana bola salju. Proses bergulir menggelindingnya lebih lanjut akan berhenti bila telah mencapai titik tertentu. Titik tertentu dimaksud yaitu data-data yang diperoleh telah cukup menjawab rumusan masalah penelitian sehingga faktor penyebab penegakan hukum pidana terhadap bentuk-bentuk okupasi ilegal di TWA Gunung Pancar yang belum berfungsi secara efektif dan langkah-langkah dalam upaya

(4)

commit to user

70 memaksimalkan penanggulangannya tergambarkan atau terdeskripsikan secara jelas dan detail.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di:

1. Balai Besar KSDA Jawa Barat Bandung 2. Bidang KSDA Wilayah I Bogor

3. Seksi Konservasi Wilayah II Bogor

4. Pemerintah Desa Bojong Koneng Kecamatan Babakan Madang 5. Pemerintah Desa Karang Tengah Kecamatan Babakan Madang

C. Jenis dan Sumber Data

Mengingat penelitian ini termasuk dalam penelitian non doktrinal atau sosiologis, maka jenis data yang diperlukan adalah data primer dan data sekunder.

1. Data primer

Merupakan keterangan atau fakta yang diperoleh secara langsung melalui penelitian lapangan atau dari lokasi penelitian. Data primer diperoleh dari melalui wawancara mendalam (indepth interviewing) dengan responden Pejabat Struktural pada Balai Besar KSDA Jawa Barat, PPNS (BBKSDA Jabar dan PPH Kementerian Kehutanan), Polisi Kehutanan BBKSDA Jabar, Pemerintah Desa Karang Tengah dan Bojong Koneng Kecamatan Babakan Madang, dan Masyarakat Sekitar Kawasan Hutan.

2. Data sekunder

Adalah jenis data yang mendukung dan menunjang kelengkapan data primer melalui bahan kepustakaan, buku-buku dan lain sebagainya. Data sekunder terdiri atas : a. Bahan Hukum Primer

Bahan hukum primer yaitu bahan-bahan hukum yang berhubungan erat dengan permasalahan yang akan diteliti. Bahan hukum primer terdiri dari:

1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya.

2) Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah Undang-Undang No. 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang- Undang.

(5)

commit to user

71 3) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan

Pemberantasan Perusakan Hutan.

4) Peraturan lainnya yang relevan dengan penelitian ini.

b. Bahan Hukum Sekunder

Bahan hukum sekunder merupakan bahan-bahan hukum yang memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai hal-hal yang telah dikaji bahan-bahan hukum primer. Bahan hukum sekunder terdiri dari buku-buku tentang hukum, buku-buku yang berkaitan dengan kehutanan dan konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya.

c. Bahan Hukum Tersier

Sebagai bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang memberikan informasi tentang bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Bahan hukum tersier dalam penelitian ini adalah ensiklopedia/Kamus Hukum, Kamus Bahasa Indonesia, Majalah dan surat kabar, Jurnal dan website/internet.

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Studi Dokumen

Pengumpulan data sekunder dengan studi dokumentasi sebagai pelengkap data, dan dokumen-dokumen tersebut diharapkan menjadi sumber untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan yang tidak dimungkinkan diperoleh melalui wawancara.

2. Wawancara

Teknik pengumpulan data primer yang dipergunakan dalam penelitian ini dengan teknik wawancara mendalam (indepth interviewing) sebagai proses memperoleh keterangan atau informasi untuk tujuan penelitian dengan tanya jawab secara langsung dengan sumber data primer sebagaimana tersebut di atas. Dalam penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan orang-orang yang dipandang dapat memberikan informasi yang memadai (key person) mengenai okupasi ilegal di TWA Gunung Pancar. Key person ini digunakan karena penulis sudah memahami tentang objek penelitian maupun informan penelitian, sehingga key person ini dibutuhkan untuk memulai melakukan wawancara. Key person ini adalah tokoh formal atau tokoh informal.151 Maka responden formalnya yang diwawancarai adalah aparat yang terlibat langsung atau pernah menangani sesuai tugas pokok dan fungsinya dalam

151M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya, Cetakan Keempat, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2010. Hlm. 77.

(6)

commit to user

72 kebijakan pelayanan masyarakat, pengamanan dan pengelolaan TWA Gunung Pancar, yaitu :

a) Dr. Ir. Sylvana Ratina, M.Si, selaku Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat.

b) Ir. Sri Hendrati R.P, Selaku Kepala Bidang KSDA Wilayah I Bogor.

c) M. Ari Wibawanto, S.Hut.,M.Sc., selaku Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Bogor,

d) Ir. TB. Unu Nitibaskara M.M., selaku Mantan Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat periode tahun 2007 -2009.

e) Didik Sujianto, S.H., M.H., Alumnus Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun 2013 dan staf pada Seksi Perlindungan Balai Besar KSDA Jawa Barat.

f) Dedi Sunardi, Sudrajat dan Kosim, selaku Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) pada Balai Besar KSDA Jawa Barat.

g) Nana Mulyana, S.H., M.Hum., selaku Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) pada Direktorat Penyidikan dan Pengamanan Hutan (PPH), Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan.

h) Maman, S.Hut., selaku Polhut Ahli dan Kepala Resor Konservasi Wilayah VIII Bogor.

i) Nano Winarno dan Endang Karyana, selaku Polhut dan anggota Resor Konservasi Wilayah VIII Bogor.

j) H. Suhandi, selaku Kepala Desa Karang Tengah Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor.

k) H. Agus Samsudin, selaku Kepala Desa Bojong Koneng Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor.

Sedangkan responden informalnya adalah mitra polhut, tokoh masyarakat dan pelaku langsung dari kegiatan okupasi ilegal di TWA Gunung Pancar, sebagai berikut : a) H. Ahmad Sugih, Mantan Kepala Desa Karang Tengah dan Tokoh Masyarakat.

b) Judin, Kader Konservasi dan Mitra Polhut di TWA Gunung Pancar.

c) Abah Ita, Tokoh Masyarakat setempat Desa Karang Tengah.

d) Ibu Lilis, Istri Ir. Suratman – pengusaha obyek wisata air panas di tanah Enclave.

e) Darto, pekerja yang menjaga tanah dan bangunan milik Rusyan (yang diduga menduduki di tanah masuk dan kawasan TWA Gunung Pancar).

f) Bahrum Efendi, penjaga tanah dan bangunan milik Mayjen Kivlan Zein yang diduga masuk kawasan TWA Gunung Pancar.

(7)

commit to user

73 3. Observasi

Metode observasi ini dilakukan selama melangsungkan pengamatan lapangan termasuk kesempatan selama pengumpulan bukti yang lain. Observasi bermanfaat untuk memberikan informasi tambahan tentang pemahaman suatu konteks dan fenomena yang akan diteliti. Dalam hal ini penulis melakukan observasi langsung terhadap obyek yang akan diteliti, yaitu kawasan TWA Gunung pancar dan sekitarnya.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa kualitatif. Bogdan dan Biklen dalam Moleong sebagaimana dikutip Djam‟an Satori dan Aan Komariah152, mengemukakan bahwa analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Analisis kualitatif pada dasarnya mempergunakan pemikiran logis, analisis dengan logika, dengan induksi, deduksi, analogi, dan komparasi.

Analisa kualitatif adalah suatu cara pemilihan data dengan menghasilkan data deskriptif. Pengertian data deskriptif adalah apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan dan juga perilaku nyata yang diamati dan diteliti dipelajari secara utuh atau biasa disebut model analisis interaktif. Proses analisis data pada penelitian kualitatif pada prinsipnya dilakukan secara berkesinambungan yaitu sejak sebelum memasuki lapangan, [saat] memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.

Dalam kaitan dengan analisis proses di lapangan, beberapa model analisis dapat dipergunakan. Penelitian dalam penulisan tesis ini menggunakan Interactive Model dari Milles dan Huberman. Aktivitas analisis data Milles dan Huberman terdiri atas:153

a. Reduksi Data/Data reduction

Perlunya analisis data melalui reduksi data adalah untuk merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, serta data hasil diikhtiarkan dan dipilah-pilah berdasarkan satuan konsep, tema, dan

152Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kulaitatif¸ cetakan Kelima, Alfabeta, Bandung, 2013, hlm. 201.

153Ibid, hlm. 218-220.

(8)

commit to user

74 kategori tertentu untuk memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan, juga mempermudah peneliti untuk mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang diperoleh jika diperlukan.

b. Penyajian Data/Data display

Teknik penyajian data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dalam berbagai bentuk seperti tabel, grafik, dan sejenisnya.Lebih dari itu, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya.

Fungsi data display disamping untuk memudahkan dan memahami apa yang terjadi, juga untuk merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

c. Kesimpulan Data/Conclusion Data

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Milles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih belum jelas atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis, atau teori.

Skema dari Interactive Model yang dikemukakan oleh Milles dan Huberman, dapat dilihat sebagaimana bagan berikut.

(9)

commit to user

75 Bagan 3 : Skema Interaktif model

Keterangan:

Data yang terkumpul direduksi berupa seleksi dan penyederhanaan data dan kemudian diambil kesimpulan. Dalam penarikan kesimpulan didasarkan pada semua data yang terdapat dari reduksi data dan sajian data. Tahapan ini tidak harus urut yang memungkinkan adanya penilaian data kembali setelah adanya gambaran kesimpulan.

Data-data yang diperoleh dari wawancara terhadap responden penelitian dan dianalisis dengan Teori Efektivitas Hukum dan Teori Penanggulangan Kejahatan. Data penelitian berupa-bahan hukum yang telah dikumpulkan (data primer, sekunder) selanjutnya diolah dan dianalisis secara kualitatif dengan logika deduksi dengan memperhatikan konsep hukum sebagai makna-makna simbolik para perilaku sosial sebagai tampak dalam interaksi antar mereka.

Data Collection Data Display

Data Reduction Conclusion:

Drawing/

verification

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan dalam penelitian pada rancang bangun cross section water tube boiler adalah ingin mengetahui pengaruh level ketinggian air di dalam steam drum terhadap

yang dihadiri oleh kepala Desa, unsur perangkat Desa, BPD, wakil - wakil kelompok Materi yang dibahas, narasumber, notulen dan yang bertindak selaku unsur

Untuk menguji hipotesis mengenai perbedaan konsep diri antara remaja yang sejak masa akhir kanak-kanaknya dibesarkan dipanti asuhan dengan remaja yang sejak masa

Fitur Lain 12 Keypad BMP to ASM Converter Software Kode huruf dan angka sesuai kode ASCII BMP to ASM Converter Software Mendukung berbagai ukuran LCD Karakter Mendukung berbagai

Oleh karena itu, Artha Wiweka hadir untuk menjadi solusi dalam penyaluran edukasi mengenai literasi keuangan dan pengelolaan keuangan yang baik di masyarakat

Berdasarkan paparan dalam kerangka teori di atas, peneliti mencoba untuk merumuskan model penelitian yang dikembangkan dari teori akomodasi komunikasi dan akan digunakan

Berdasarkan hasil analisis Shift Share Esteban Marquillas, sektor-sektor potensial yang secara konsisten memiliki keunggulan kompetitif selama tahun analisis