• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

17

Penelitian ini dilakukan pada Pempek Proyek Ampera yang terletak pada Mall Dinoyo City lantai 4. Penelitian ini dilakukan pada konsumen Pempek Proyek Ampera karena Pempek Proyek Ampera merupakan salah satu usaha yang bergerak dibidang kuliner khususnya pempek palembang yang berada di kota Malang dan mulai banyak diminati oleh masyarakat kota malang karena cita rasanya yang khas B. Jenis Penelitian

Peneliti menggolongkan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan survey, dimana peneliti turun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dengan melakukan pengamatan dan menyebarkan kuisoner yang digunakan untuk sumber data, Penelitian survey ini dilakukan pada konsumen yang menkonsumsi pempek dari Pempek Proyek Ampera

C. Populasi dan Sampel a. Populasi

Sanusi (2011:87) menyatakan populasi merupakan seluruh kumpulan elemen yang menunjukkan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan. Populasi pada penelitian ini adalah konsumen dari Pempek Proyek Ampera

(2)

b. Sampel

Sugiyono (2013:118) menyatakan sampel adalah bagian dari elemen-elemen populasi yang terpilih. Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli dan mengkonsumsi pempek pada Pempek Proyek Ampera.

c. Teknik pengambilan sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling dengan teknik yang digunakan adalah accidental sampling. Sanusi (2011:95) menyatakan teknik accidental sampling adalah teknik penentuan sampel yang secara kebetulan atau tidak diketahuhi. Teknik pengambilan sampel digunakan pada saat mencari sampel dan memberikan kuesioner kepada konsumen yang membeli Pempek pada Pempek Proyek Ampera.

Penentuan jumlah sampel yang dijadikan responden peneliti menggunakan teori Hair dalam buku Ferdinand (2006), yakni jumlah indikator dikali 5 sampai 10 Dalam penelitian ini ada 11 indikator, maka besarnya jumlah responden adalah 11 x 10 = 110 sampel, beliau menjelaskan bahwa sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan peneliti.

(3)

D. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Variabel dependen dan Independen. Variabel dependen (Terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Berikut penjelasannya: a. Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah Kepuasan Konsumen b. Variabel Independen diantaranya adalah kualitas layanan dan

kualitas produk

Operasional Variabel merupakan penjelasan dari Variabel Variabel yang ada akan menjadi kajian dalam penelitian ini adapun variabel penelitian beserta definisi operasionalnya dinyatakan pada tabel 3.1

sebagai berikut: Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel

Definisi Konsep Dimensi Indikator Skala Pengukuran

Kualitas layanan adalah upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan konsumen (Tjiptono, 2011:164) 1. Keandalan : Kemampuan untuk memberikan layanan yang sesuai secara akurat 2. Ketanggapan : Memberikan layanan yang cepat dan tepat 3. Jaminan : Pengetahuan dan kesopansantunan dalam melayani konsumen 4. Empati :

Perhatian yang tulus dan bersifat individual yang di berikan pada konsumen 5. Bukti langsung : Prasarana fisik yang diberikan perusahaan sebagai bukti nyata dari layanan yang diberikan

1. Karyawan Pempek Proyek Ampera mampu memberikan layanan yang sesuai secara akurat dan terpercaya.

2. Karyawan Pempek Proyek Ampera memberikan layanan yang cepat dan tepat .

3. Karyawan Pempek Proyek Ampera menguasai informasi

produk makanan serta

sopansantun dalam melayani. 4. Karyawan Pempek Proyek

Ampera memahami keinginan tiap konsumen.

5. Pempek Proyek Ampera memiliki fasilitas fisik (stan, meja, dan kursi) yang terlihat bagus dan menarik

(4)

E. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Sanusi (2011:104) menyatakan data primer merupakan sumber data yang pertama kali dicatat dan dikumpulkan oleh peneliti. Data primer akan diperoleh dari objek yang diteliti, data primer akan diperoleh dari hasil jawaban responden melalui kuisoner yang telah diberikan kepada konsumen yaitu: konsumen yang membeli produk makanan dari Pempek Proyek

Definisi Konsep Dimensi Indikator Skala Pengukuran

Kualitas produk merupakan suatu kondisi dinamis yang beruhubungan dengan

produk, jasa,

manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Tjiptono, 2000:57) 1. Penampilan: Penampilan produk yang disediakan perusahaan 2. Rasa:

Rasa dari produk yang diediakan perusahaan 3. Garansi:

Produk yang sesuai dengan yang dijanjikan. 4. Tidak beresiko: Produk yang tidak membahayakan konsumen.

1. Pempek Proyek Ampera menyajikan pempek dengan bentuk yang menarik.

2. Pempek Proyek Ampera menyajikan pempek yang enak. 3. Pempek Proyek Ampera

menyajikan pempek yang sesuai dengan harapan konsumen. 4. Pempek Proyek Ampera

menawarkan menu pempek yang higienis Skala Likert 1-5 Kepuasan merupakan perasaan seseorang tentang kesenangan ataupun kekecewaan yang terjadi akibat perbandingan kinerja produk yang dirasakan dengan harapannya Tjiptono (2012:312) 1. Kepuasan terhadap layanan : berkaitan dengan kepuasan konsumen terhadap layanan yang diberikan 2. Kepuasan terhadap produk : berkaitan dengan kepuasan konsumen terhadap produk yang di hasilkan perusahaan

1. Konsumen puas dengan kualitas layanan Pempek Proyek Ampera.

2. Konsumen puas dengan kualitas produk Pempek Proyek Ampera.

(5)

Ampera. Sumber data yang akan di peroleh yaitu mengenai pendapat pendapat responden tentang pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen. Jawaban Skor/Nilai Sangat Setuju (SS) 5 Setuju (S) 4 Netral (N) 3 Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber: Siregar (2012:51)

Responden dalam pengisian kuisoner diharuskan memilih salah satu dari kelima pilihan alternatif jawaban yang tersedia. Bobot/skor akan dijumlahkan menjadi nilai total. Dimana nilai total yang besar menunjukkan pengaruh yang positif terhadap variabel dependen, yaitu kepuasan konsumen

H. Uji Instrumen Data a. Uji Validitas

Siregar (2012:77) menyatakan uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Pada instrumen tersebut, diminta tanggapan kepada responden dengan memberikan nilai (skor) pada setiap butir pertanyaan atau pernyataan. Validitas instrumen ditentukan dengan

(6)

mengorelasikan antara skor yang diperoleh setiap butir pertanyaan atau pernyataan dengan skor total. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Rumus yang digunakan untuk mencari nilai korelasi adalah korelasi Pearson Product Moment yang dirumuskan sebagai berikut:

r = n (∑XY) − (∑X)(∑Y)

√[n(∑X2) − (∑X)2][n(∑Y2) − (∑Y)2] Keterangan :

r = koefisien korelasi

n = banyak responden

x = skor tiap butir pertanyaan

y = total skor

Untuk menguji validitas instrumen dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skala skor yang diperoleh pada masing-masing item dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan hasil dari penjumlahan semua skor item, dan semua diatas angka kritis. Adapun nilai angka kritisnya adalah pada tingkat signifikan 5%. Jika koefisien korelasi lebih besar dari nilai kritis maka alat ukur tersebut dikatakan valid.

b. Uji Reliabilitas

Siregar (2011:90) mengatakan suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrument tersebut sudah baik. Instrument yang dapat dipercaya adalah instrumen

(7)

yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan mengkasilkan data yang sama. Pengujian reliabilitas dilakukan untuk menentukan apakah suatu instrumen penelitian dapat dipercaya atau tidak. bila jawaban yang diberikan responden berbentuk skala, seperti 1-3, 1-5, atau jawaban responden yang menginterpretasikan penilaian sikap. Pengujian reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha

Cronbach sebagai berikut:

𝑟11= [ 𝑘 𝑘 − 1] [1 − ∑ 𝜎𝑏2 𝜎𝑡2 ] Keterangan : 𝑟11 = Reliabilitas Instrument k = Banyaknya Butir Pertanyaan ∑ 𝜎𝑏2 = Jumlah Varians Butir

𝜎𝑡2 = Varians Total

Adapun kriteria reliabilitas adalah sebagai berikut : 1) Apabila nilai alpha cronbach ≥ 0,6 = reliabel

2) Apabila nilai alpha cronbach ≤ 0,6 = tidak reliabel I. Teknik Analisis Data

a. Model Analisis Regresi Linier Berganda

Sanusi (2011:134) menyatakan analisis regresi linier berganda pada dasarnya merupakan perluasan dari regresi linear sederhana, yaitu dengan menambah jumlah variabel bebas yang sebelumnya hanya satu menjadi dua atau lebih variabel bebas. Seperti dalam penelitian ini, terdiri dari lebih dari satu variabel bebas, maka penelitian ini menggunakan alat analisis regresi

(8)

linear berganda. Penelitian ini memiliki 2 variabel bebas dan satu variabel terikat, sehingga dengan hal ini regresi linear berganda dinyatakan dalam persamaan matematis sebagai berikut :

Regresi linear berganda : Y = a + β1 X1 + β2 X2 + e Dimana : Y = Kepuasan konsumen a = Konstanta β1, β2, β3= Koefisien Regresi X1 = Kualitas Layanan X2 = Kualitas Produk

e = error / Variabel Pengganggu

b. Uji Asumsi Klasik

Sanusi (2011:135) mengatakan uji asumsi klasik bertujuan untuk menguji data-data yang digunakan didalam penelitian telah memenuhi asumsi klasik, yaitu data terdistribusi normal, tidak terjadi gejala multikolinearitas, tidak terdapat autokorelasi, tidak terdapat gejala linearitas dan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini, peneliti menggunakan program komputer SPSS 21.

1) Uji Heteroskedastisitas

Sanusi (2011:135) menyatakan untuk mendeteksi gejala heteroskedastisitas dapat diuji dengan metode Glejser dengan cara menyusun regresi antara nilai absolut residual dengan variabel bebas.

(9)

Apabila masing-masing variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap absolut residual (α = 0,05) maka dalam model regresi tidak terjadi gejala heteroskedastisitas

2) Uji Normalitas

Sanusi (2011:136) menyatakan uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data variabel penelitian berditribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas menggunakan program komputer SPSS 21. Penelitian berdistribusi normal apabila memiliki nilai signifikan lebih besar dari 0,05 (sig>0,05).

3) Uji Multikolinieritas

Sanusi (2011:136) menyatakan uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance. Apabila nilai Tolerance lebih dari 0,100, maka tidak terdapat gejala multikolinearitas.

J. Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (𝑅2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2009). Nilai koefisiennya terletak antara nol dan satu. Nilai koefisien determinasi mendekati satu berati variabel independen sudah dapat memberi semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel

(10)

dependen. Pengujian analisis koefisien determinasi pada penelitian ini menggunakan SPSS 21.00 for Windows Software.

K. Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Secara Parsial (Uji Statistik T)

Sanusi (2004:145) mengatakan uji statistik T (parsial) digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial variabel independen (kualitas layanan dan kualitas produk) terhadap variabel dependen (kepuasan konsumen). Kriteria pengujian hipotesis untuk uji statistik T adalah sebagai berikut :

a. Jika 𝑇ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑇𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙maka variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Diartikan bahwa kualitas layanan (X1) dan kualitas produk (X2) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen (Y).

b. Jika 𝑇ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑇𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Diartikan bahwa variabel kualitas layanan (X1) dan kualitas produk (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen (Y)

(11)

Referensi

Dokumen terkait

ajar berbasis model SAUD dalam pembelajaran keterampilan menulis krcatif bahasa Jermall mahasiswa progam studi balasa Jennan di Indonesia Bagian Timur. yang

Whistle blowing merupakan tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang karyawan untuk membocorkan kecurangan baik yang dilakukan oleh perusahaan atau atasannya

LOKASI KULIAH KERJA NYATA TEMATIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2015/2016.. LOKASI : KABUPATEN

Sebagai perbandingan bangunan fasilitas cottage, ada beberapa kawasan wisata dengan fasilitas akomodasinya yang memanfaatkan lingkungan sekitarnya sehingga fasilitas wisata

Tajuk pohon yang banyak dan berlapis-lapis pada tanaman yang ada di hutan akan sangat membantu untuk menahan energi potensial air hujan yang jatuh sehingga aliran air

Penelitian untuk mengetahui sifat papan partikel yang dibuat dari limbah tersebut dilakukan dengan cara; partikel kulit manis baik dalam bentuk serbuk gergaji atau serpih,

Berdasarkan 5 kali uji coba yang telah dilakukan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam segmentasi untuk identifikasi pola menggunakan analisis tekstur

Hulmansyah, Huda, dan Bayu, Analisis Pengaruh Kepemimpinan ... menunjukkan nilai koefisien estimasi standar antar variabel laten dan nilai t signifikansi setelah dilakukan