• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK INFORMASI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE NHT SISWA SMA NEGERI 10 PONTIANAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK INFORMASI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE NHT SISWA SMA NEGERI 10 PONTIANAK"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK INFORMASI

PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE NHT

SISWA SMA NEGERI 10 PONTIANAK

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH

SUCI PRASTIWI

F11112052

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

(2)
(3)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK INFORMASI

PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE NHT

SISWA SMA NEGERI 10 PONTIANAK

Suci Prastiwi, Sukamto, Henny Sanulita

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan, Pontianak Email : Suciprastiwi74@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil menyimak informasi siswa dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe NHT. Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya keterampilan siswa SMA Negeri 10 Pontianak dalam menyimak. Nilai yang diperoleh siswa tidak mencapai KKM 75 yang ditetapkan oleh pihak sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan bentuk penelitiannya adalah kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah guru, siswa kelas XC dan dokumen. Data dalam penelitian ini adalah RPP, hasil observasi dan hasil belajar menyimak informasi. Teknik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik pengukuran, observasi dan studi dokumenter. Nilai rata-rata hasil belajar siswa sebelum melakukan PTK dengan rata-rata 65,83. Kemudian, pada siklus I dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe NHT mengalami peningkatan dengan rata-rata 74,16. Selanjutnya, nilai pada siklus II meningkat lagi dengan rata-rata 80,83. Berdasarkan hasil penelitian tersebut terjadi peningkatan pada nilai siswa dalam menyimak setelelah menggunakan pendekatan kooperatif tipe NHT.

Kata kunci: keterampilan menyimak, pendekatan kooperatif, NHT.

Abstrac: This study to aims to improve the skill of listening information using method of NHT in class XC SMA Negeri 10 Pontianak in learning 2015/2016. The main purpose of this research is due to lack of students’ ability of SMA Negeri 10 Pontianak in listening. Students’ score obtained does not reach KKM 75 which is by the school. The method that was used in this research is descriptive method and form of research is qualitative. This source of research data are teacher, student of Grade XC and document. The data in this research are RPP, observation of listening information.The technique used in this research is measurement technique, observation and documentary study. The average score of students’ learning outcome before PTK with average 65,83, then on cycle I with using cooperative approach Tipe NHT has increase average 74,16. Next on cycle II has more increased average 80,83. Based on the data, there was an increased after using cooperative approach Tipe NHT.

(4)

eterampilan menyimak dibedakan dari mendengar dan mendengarkan, mendengar yaitu mencakup bunyi melalui alat indra tanpa unsur kesengajaan, sedangkan mendengarkan adalah mencakup bunyi melalui alat indra dengan perhatian penuh karena ada unsur suatu kesengajaan. Pada hakikatnya menyimak adalah mendengarkan memahami bahan atau materi simakan, karena itu dapat dikatakankan bahwa tujuan utama dari menyimak adalah menangkap dan memahamai pesan, ide, atau gagasan yang terkandung dalam bahan atau materi simakan.

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 10 Pontianak Kelas XC dengan alasan karena di SMA Negeri 10 Pontianak belum pernah dilaksanakan penelitian mengenai keterampilan menyimak. Selain itu Berdasarkan hasil pengamatan selama mengajar dan diskusi yang dilakukan peneliti dengan guru bahasa Indonesia kelas X yaitu Ibu Dra. Anna Yuniarti, menunjukkan tingkat aktivitas belajar siswa masih rendah. Faktor penghambat dalam kegiatan menyimak masih sering dialami siswa, khususnya siswa kelas X di SMA Negeri 10 Pontianak. Kesulitan pokok yang dihadapi siswa khususnya kelas XC dalam kegiatan menyimak adalah menghubungkan berbagai ide yang didengar untuk membangun suatu pemahaman. Siswa seringkali mengalami kesulitan yang berkaitan dengan kemampuan berpikir, khususnya menarik simpulan dari apa yang telah disimaknya. Akibatnya siswa pasif, kurang aktif dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan dalam proses belajar mengajar. Kelas XC memiliki rata-rata sebsesar 65,83. KKM yang ditetapkan pihak sekolah dalam aspek menyimak yaitu 75,00. Sehingga, peneliti dan guru menetapkan kelas XC sebagai objek penelitian, guna untuk memperbaiki pembelajarab menyimak siswa.

Berdasarkan data yang diperoleh maka perlu diadakannya pembenahan dalam pengelolaan dan proses pembelajaran pada siswa. Peneliti menawarkan metode yang dianggap tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Peneliti menggunakan metode Numbered Head Together (yang selanjutnya ditulis NHT) sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyimak siswa. Metode kooperatif tipe NHT adalah model pembelajaran kooperatif yang melibatkan siswa sebagai objek utama dalam pembelajaran. Setiap siswa akan diberikan nomor kemudian secara acak guru akan memanggil nomor siswa untuk menjawab pertanyaan. Siswa yang nomornya dipanggil harus siap mengemukakan gagasannya. Dengan demikian siswa diharapkan menjadi lebih aktif, menguasai keterampilan menyimak serta menyampaikan gagasannya dalam proses belajar mengajar.

(5)

yang telah didapat. Djiwandono, (2010:114) mengungkapkan sasaran utama tes kemampuan menyimak adalah kemampuan peserta tes untuk memahami isi wacana yang dikomunikasikan secara lisan langsung oleh pembicara atau sekadar rekaman laudio atau radio. Pada tes menyimak wacana yang harus dipahami yaitu wacana lisan yang didengar langsung atau lewat rekaman.

Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan suatu permasalahan dalam pembelajaran kooperatif proses pelaksanaan pembelajarannya tidak hanya belajar dari guru kepada siswa, siswa dapat saling mebejarkan siswa lainnya. Pembelajaran oleh rekan sebagai dirasa lebih efektif dari pada pembelajaran oleh guru. Numbered Head Together adalah suatu pendekatan yang dikembangkan oleh Spencer Kagen (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran, dan mengecek pemaham mereka terhadap pelajaran tesebut. Sebagai pengganti langkah mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, (Majid, 2013:192).

Pada dasarnya NHT merupakan varian dari diskusi kelompok. Huda, (2013: 203) mengungkapkan bahwa metode NHT ini cocok untuk memastikan akuntabilitas individu dalam diskusi kelompok. Tujuan dari NHT adalah memberi kesempatan kepada siswa untuk saling berbagi gagasan dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain untuk meningkatkan kerja sama siswa, NHT juga bisa diterapkan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan kelas. Dalam hal ini, guru akan membuat langkah-langkah dalam pembelajaran NHT. Langkah tersebut yaitu persiapan, pembentukan kelompok, mengajukan pertanyaan, berfikir bersama, menjawab, memberikan kesimpulan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah umum dalam penelitian ini adalah “bagaimanakah peningkatan kemampuan menyimak informasi dengan pendekatan kooperatif tipe NHT pada siswa kelas XC SMA Negeri 10 Pontianak tahun pelajaran 2015/2016?” Adapun submasalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Bagaimanakah peningkatan kemampuan mengidentifikasi isi dalam informasi. (2) Bagaimanakah peningkatan kemampuan mengidentifikasi pelaku dalam informasi. (3) Bagaimanakah peningkatan kemampuan mengidentifikasi waktu dan tempat dalam informasi. (4) Bagaimanakah peningkatan kemampuan menyimpulkan isi dalam informasi dengan pendekatan kooperatif tipe NHT pada siswa kelas XC SMA Negeri 10 Pontianak tahun pelajaran 2015/2016 ?

(6)

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deksriptif. Alasan digunakannya metode deskriptif dalam penelitian ini karena metode deskriptif dapat mengungkapkan permasalahan secara objektif berdasarkan fakta yang sebenarnya. Tujuan penggunaan metode ini adalah untuk menguraikan, menganalisis, dan menginterpretasikan data hasil kinerja siswa sehingga dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya tentang peningkatan keterampilan menyimak informasi melalui tuturan dengan pendekatan kooperatif tipe NHT pada siswa kelas XC tahun ajaran 2015/2016.

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian kualitatif dalam pengumpulan datanya secara fundamental sangat bergantung pada proses pengamatan yang dilakukan oleh peneliti itu sendiri. Berikut beberapa pendapat ahli tentang penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi, Sugiyono (2012: 1).

Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah prosedur tindakan kelas atau yang lebih dikenal dengan PTK. Iskandar (2011:48) mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) dimulai dari siklus pertama yang terdiri dari empat kegiatan, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Setelah siklus pertama sudah dilaksanakan kemudian guru/dosen (peneliti, tim peneliti) bisa menentukan rancangan tindakan berikut pada siklus selanjutnya yaitu siklus kedua.

Sumber data dalam penelitian ini yaitu guru, siswa dan dokumen. Guru yang menjadi sumber dalam penelitian ini adalah Dra. Anna Yuniarti selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Siswa yang menjadi sumber dalam penelitian ini adalah kelas XC SMA Negeri 10 Pontianak. Siswa diperlukan untuk mendapatkan data tentang aktivitas dan hasil belajar siswa dalam keterampilan menyimak informasi dengan pendekatan kooperatif tipe NHT. Dokumen yang terdapat dalam sumber data yaitu berkenaan dengan RPP yang dibuat oleh guru.

Data dalam penelitian ini, yaitu; (1) RPP yang dibuat guru dan peneliti secara kolaborasi yang mencakup perencanaan, pelaksanaan serta hasil pengamatan dan pembelajaran keterampilan menyimak informasi dengan pendekatan kooperatif tipe NHT siswa kelas XC SMA negeri 10 Pontianak. (2) Hasil observasi tentang pelaksanaan pembelajaran oleh kolaborator. (3) Hasil belajar.

(7)

kemampuan guru, siswa dan proses dalam melaksanakan pembelajaran. (3) Studi Dokumenter (documentary study) dilakukan dari tanggal 20 April sampai 4 Mei 2016. Studi dokumenter merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Pada teknik ini peneliti menggunakan dokumentasi pada saat pengambilan gambar disetiap kegiatan pembelajaran pada siklus I dan Siklus II.

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, (1) Tes, tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar kerja siswa. Instrumen yang diberikan perintah kepada siswa untuk menyimak informasi dan mengerjakan lembar kerja siswa yang meliputi deskripsi pokok-pokok informasi dan menyimpulkan isi informasi. (2) Pedoman observasi, digunakan peneliti untuk menentukan dari awal perencanaan hingga kegiatan akhir. Pedoman observasi membantu peneliti dalam setiap proses penelitian. Pedoman observasi membantu dalam proses belajar mengajar dari kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup pada tiap siklusnya. (3) Kamera, diperlukan peneliti untuk mendokumentasikan proses kegiatan siklus I dan II.

Teknik analisis data dalam penelitian ini dengan menganalisis dua data yang dikumpulkan penulis, Dalam penelitian ini, ada dua data yang dikumpulkan oleh peneliti yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif didapat dari hasil observasi dan dokumentasi, sedangkan data kuantitatif didapatkan dari hasil tes menyimak informasi siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Data kuantitatif dapat dianalisis dengan mencari nilai rata-rata dan persentase keberhasilan siswa. Nilai rata-rata siswa tersebut kemudian diklasifikasikan dalam kategori sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang. Hasil perhitungan nilai kemampuan menyimak informasi dengan pendekatan kooperatif tipe NHT dari masing-masing siklus diperbandingkan. Ada pun data penelitian yang terkumpul dari hasil tes, dan observasi, serta wawancara yang dilakukan secara spontan oleh peneliti dalam kegiatan refleksi dianalisis melalui langkah-langkah sebagai berikut.(1) Menganalisis perencanaan pembelajaran, yaitu pengelompokkan kegiatan pembelajaran yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir sesuai dengan perencanaan pembelajaran pada setiap siklus. (2) Menganalisis pelaksanaan pembelajaran, yaitu analisis terlaksana atau tidak terlaksananya setiap kegiatan yang telah direncanakan pada setiap siklus. (3)Data yang diperoleh dari hasil observasi diperiksa dan dikelompokkan berdasarkan permasalahan penelitian yang dilakukan. (4)Menganalisis hasil belajar siswa yang diperoleh dari setiap siklus. (5)Mengadakan refleksi dengan mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan dalam setiap siklus. (6)Peneliti bersama guru merencanakan kembali tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

(8)

diperoleh dari data observasi berdasarkan aktifitas siswa. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus seperti penjelasan berikut ini.

Hasil Penelitian Siklus I

Perencanaan pada siklus I ini dilaksanakan pada 18 April 2016 pada tahap perencanaan ini, peneliti melakukan diskusi dengan guru bidang studi Bahasa Indonesia mengenai pembelajaran menyimak informasi dengan pendekatan kooperatif tipe NHT pada siswa kelas XC. Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada 20 April 2016 pukul 07.00 – 08.40, dan pada tanggal 25 April 2016 pukul 10.15 – 11.45. pelaksanaan pembelajaran siklus I ini dilaksanakan selama 2 x 45 menit dalam setiap pertemuandengan pokok bahasan menyimak informasi dengan tuturan tidak langsung. Pelaksanaan siklus I meliputi tiga tahap sabagai berikut.

Tabel 1 Proses Pembelajaran Siklus II

No Proses Aspek yang dinilai Skor Presentase

1 Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi 13 65%

2 Inti Eksplorasi

a. Penguasaan materi pembelajaran menyimak informasi

b. Elaborasi

c. Melaksanakan pembelajaran menyimak informasi dengan pendekatan kooperatif tipe NHT d. Kegiatan pembelajaran sesuai

dengan waktu yang dialokasikan e. Menggunakan media secara

efektif dan efisien

Merespon positif partisipasi siswa Konfirmasi

Memantau kemajuan belajar Melakukan penilaian akhir

65 70,65%

3 Penutup Penutup pembelajaran 9 75%

(9)

Tabel 2 Hasil Tes Menyimak Informasi Siklus I menyimak informasi masil belum mencapai KKM. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata kelas yang dicapai siswa pada siklus I, yaitu 74,16 sedangkan KKM yang ditetapkan sekolah adalah 75. Namun, pada siklus I ini terjadi peningkatan pada hasil menyimak siswa yang diterapkan guru membuat siswa berpikir kritis sehingga siswa mampu untuk berpikir dalam proses pembelajaran dan menyimak informasi.

Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus I dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe NHT didapat hasil pembelajaran menyimak informasi siswa mengalami peningkatan dengan rata – rata 74,16. Sebanyak 23 siswa mencapai nilai ketuntasan dan 13 siswa belum mencapai nilai ketuntasan. Nilai tertinggi yang diperoleh 23 siswa tersebut berada dalam rentang nilai 75 – 90. Sedangkan nilai terendah berada dalam rentang nilai 55 – 70.

Hasil Penelitian Siklus II

Siklus ke II dilaksanakan selama dua kali pertemuan (4 x 45menit). Alokasi waktu tersebut telah disesuaikan dan disepakati guru dan peneliti. Waktu pelaksanaannya yaitu pada tanggal 27 April 2016 dan 3 Mei 2016 pukul 07.00 – 08.45. pelaksanaan siklus ke II meliputi tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Tabel 3 Proses Pembelajaran Siklus II

No Proses Aspek yang dinilai Skor Presentase

(10)

Konfirmasi

Memantau kemajuan belajar Melakukan penilaian akhir

3 Penutup Penutup pembelajaran 18 91,66%

Berdasarkan tabel tersebut, keterampilan guru dalam proses pembelajaran pada kegiatan pendahuluan dalam kategori cukup dengan skor 18 dan presentase sebanyak 95%. Berdasarkan tabel tersebut, nilai proses pembelajaran pada kegiatan inti mencapai 83 atau 90,21%. hal tersebut membuktikan bahwa, masih perlunya melakukan beberapa perbaikan. Berdasarkan tabel tersebut, skor yang telah didapat yaitu 18 atau 91,66%. Ketiga aspek mengalami peningkatan yang cukup signifikan danya terdapat sedikit kekurangan yang perlu diperbaiki berikutnya.

Tabel 4 Hasil Tes Menyimak Informasi Siklus II No Kategori Rentang

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti, terdapat 15 siswa dari 37 siswa yang mencapai ketuntasan minimal (KKM) untuk keterampilan menyimak. Sisanya yaitu 22 orang belum mencapai nilai ketuntasan minimal, dengan jumlah rata-rata yang diperoleh 65,83. Setelah diberikan tindakan dengan pendekatan kooperatif tipe NHT pada siklus I mengalami peningkatan dengan rata – rata 74,16. Sebanyak 23 siswa mencapai nilai ketuntasan dan 13 siswa belum mencapai nilai ketuntasan. Setelah dilakukan perbaikan dan refleksi guna memperbaiki kekurangan dan kesalahan oleh peneliti dan guru pada siklus II terbukti bahwa nilai siswa mengalami peningkatan. Nilai rata-rata siswa pada siklus II yaitu 80,83 dengan 33 siswa mencapai nilai ketuntasan, dan 4 siswa tidak tuntas dengan rentang nilai 65-70. Pembelajaran menyimak informasi pada siklus II dapat dikatakan berhasil karena 75% dari jumlah seluruh siswa kelas XC yaitu 27 orang mencapai nilai ketuntasan dan rata-rata yang diperoleh yaitu 80,83.

(11)

Pembahasan

Pembahasan merupakan sebuah bagian yang menyajikan hasil dari sebuah proses penelitian secara lebih luas. Dalam hal ini, akan dibahas peningkatan keterampilan menyiak informasi menggunakan pendekatan kooperatif tipe NHT pada siswa kelas XC SMA Negeri 10 Pontianak tahun pelajaran 2015/2016. Pembahasan proses pelaksanaan pembelajaran mengacu pada hasil observasi terhadap kegiatan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran menyimak informasi. Pada hasil belajar, pembahasan mengacu pada hasil tes siswa dalam keterampilan menyimak informasi. Selain itu sikap guru dan sikap siswa juga dapat mempengaruhi hasil belajar.

Tabel 5 Hasil Peningkatan Tes Keterampilan Menyimak Informasi Siklus I dan II

No Keterangan Nilai rata-rata Peningkatan rata-rata 1. Sebelum

menggunakan pendekatan

kooperatif tipe NHT

65,83

8,33

6,67

2. Siklus I 74,16

3 Siklus II 80,83

Berdasarkan tabel 5 tersebut dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil tes keterampilan menyimak informasi dari sebelum melakukan pembelajaran menggunakan pendekatan kooperatif tipe NHT, siklus I ke siklus II. Nilai yang diperoleh sebelum melakukan tindakan rata-rata 65,83 pada siklus I rata-rata 74,16 dan siklus II 80,83.

Nilai rata-rata peningkatan siklus I dan siklus II bisa dikatakan sedang. Peningkatan keterampilan siswa dalam menyimak informasi sama dengan tes awal, yang membedakan peningkatan nilai menyimak informasi pada siklus I dan II mendapatkan nilai rendah. Tes awal pada siklus I, menunjukkan bahwa dari 37 siswa, 23 siswa mendapat nilai ketuntasan. Sedangkan siklus II menunjukkan bahwa dari 37 siswa, sebanyak 33 siswa yang tuntas. Berdasarkan data tersebut, maka dapat dikemukakan bahwa penelitian tindakan kelas ini telah berhasil meningkatkan keterampilan menyimak pada siswa.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

(12)

pendekatan kooperatif tipe NHT pada siklus II dengan rata-rata 80,83. Berdasarkan data hasil menulis siswa, dari siklus I ke siklus II juga mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dengan rata-rata nilai 6,67. Jadi, simpulan dalam penelitian ini adalah pendekatan kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan keterampilan menyimak informasi pada siswa kelas XC SMA Negeri 10 Pontianak.

Saran

Berdasarkan uraian mengenai peneltian tindakan kelas yang telah peneliti dan guru laksankan, dalam hal ini peneliti sarankan hal-hal sebagai berikut. Guru dapat menggunakan pendekatan model kooperatif tipe Numbered head Together pada proses pembelajaran menyimak. Kemudian, guru juga harus menambahkan umpan-umpan yang dapat memancing siswa untuk lebih aktif dan berpikir secara kritis sehingga pembelajaran lebih menyenangkan. Siswa harus lebih aktif dalam proses pembelajaran karena siswa adalah subjek belajar dan guru hanya sebagai fasilitator. Ketika siswa aktif maka akan timbul peningkatan dalam proses pembelajaran karena antusiasme siswa akan menimbulkan semangat dalam proses belajar mengajar. Dukungan dari pihak sekolah sangat diperlukan, agar guru dan siswa dapat memanfaatkan fasilitas-fasilatas sekolah disediakan agar belajar lebih mudah dan menyenangkan.

DAFTAR RUJUKAN

Darmawati, Uti. 2015. Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2. Klaten: Intan Pariwara.

Djiwandono, Soenardi. 2011. Tes Bahasa Pegangan Bagi Pengajar Bahasa. Jakarta: PT Indeks.

Huda, Miftahul. 2013. Model – Model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu – Isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Iskandar. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Panduan Operasional.

Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: Rosda.

Gambar

Tabel 1 Proses Pembelajaran Siklus II
Tabel 2 Hasil Tes Menyimak Informasi Siklus I
Tabel 4 Hasil Tes Menyimak Informasi Siklus II
Tabel  5 Hasil Peningkatan Tes Keterampilan Menyimak Informasi

Referensi

Dokumen terkait

SNOT-20 terdiri dari 4 konstruksi mayor yaitu poin pertanyaan berkaitan dengan gejala rinologi, gejala hidung dan wajah, fungsi dan gangguan tidur dan hal-hal yang

If successful, the RCEP which accounts for almost 30 per cent of the world’s gross domestic product (GDP) will be potentially the world's largest trade

Apa arti penting perlindungan indikasi geo- grafis dari sudut perdagangan di tingkat lokal, na- sional maupun internasional? Secara umum terdapat beberapa nilai tambah yang

PRODUK YANG DIHASILKAN HARUS SESUAI DENGAN SISTEM ASLINYA.. HARUS MUDAH DIPAHAMI OLEH

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada kajian aspek mitologi terhadap pola tatanan tapak Kampung Naga, dan setelah ditinjau berdasarkan aspek-aspek

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu bahwa masih ada beberapa variabel yang belum konsisten pengaruhnya terhadap timeliness of

Video Tape Feedback adalah alat pengembangan umum dalam pembelajaran dan pelatihan. Video Tape Feedback ini dimaksudkan untuk memberikan peserta didik dengan

Dengan penelitian ini, maka pemimpin ekspatriat yang sudah atau akan berkarier di Indonesia dapat mengetahui lebih jauh perihal CQ sebagai salah satu kompetensi yang