DESIGN .INSTRUCTI
DESIGN .INSTRUCTI
ONAL
ONAL
(Perancangan dan
(Perancangan dan
Pengembangan Sistem
Pengembangan Sistem
Pembelajaran )
Pembelajaran )
BAB 1
BAB 1
A.
A.
Pengantar
Pengantar
1. Pada masa lampau, perancangan dan
1. Pada masa lampau, perancangan dan
pengembangan sistem pembelajaran
pengembangan sistem pembelajaran
berdasarkan:
berdasarkan:
a. Pengalaman
a. Pengalaman
b. Intuisi
2. Sekarang ada:
2. Sekarang ada:
a. Informasi kebutuhan siswa dan masyarakat
a. Informasi kebutuhan siswa dan masyarakat
b. Kemajuan IPTEK
b. Kemajuan IPTEK
Perancangan dan pengembangan sistem
Perancangan dan pengembangan sistem
pembelajaran yang sederhana mulai
pembelajaran yang sederhana mulai
ditinggalkan
ditinggalkan
Perlu perancangan/design yang sistematis dan
Perlu perancangan/design yang sistematis dan
Pokok bahasan untuk menuju
Pokok bahasan untuk menuju
Design Instructional yang profesional
Design Instructional yang profesional
perlu memahami:
perlu memahami:
a. Model-model design
a. Model-model design
b. Belajar teori belajar
b. Belajar teori belajar
c. Belajar media instructional
c. Belajar media instructional
d. Memiliki kriteria media sesuai
d. Memiliki kriteria media sesuai
kebutuhan
kebutuhan
e. Berpikir rasional
B. Kondisi Dunia Pendidikan Kita
B. Kondisi Dunia Pendidikan Kita
1.
1.
Keluhan yang ada:
Keluhan yang ada:
Hasil pendidikan tidak sesuai harapan
Hasil pendidikan tidak sesuai harapan
Program pembelajaran yang ada masih belum
Program pembelajaran yang ada masih belum
memadai
memadai
Kualitas pendidikan turun
Kualitas pendidikan turun
2
. Langkah Awal:Perlu ada perhatian dari penentu kebijakan
Menyadari perkembangan IPTEK sangat pesat Muncul tantangan baru di masyarakat
3. Hal yang perlu dilakukan
3. Hal yang perlu dilakukan
a.
a.
Guru sekarang perlu tahu hakikat perancangan dan
Guru sekarang perlu tahu hakikat perancangan dan
pengembangan sistem pembelajaran
pengembangan sistem pembelajaran
b.
b.
Merupakan kebutuhan intelektual
Merupakan kebutuhan intelektual
c.c.
Siswa tersebut pentingnya pendidikan
Siswa tersebut pentingnya pendidikan
d.d.
Guru lebih efektif dalam pembelajaran
Guru lebih efektif dalam pembelajaran
e.e.
Membantu siswa menyesuaikan perkembangan sosial,
Membantu siswa menyesuaikan perkembangan sosial,
psikologikal, dan emosional
psikologikal, dan emosional
f.
f.
Guru memperhatikan perkembangan siswa sebagai
Guru memperhatikan perkembangan siswa sebagai
individu yang utuh
individu yang utuh
g.
g.
Guru perlu dibekali perancangan dan pengembangan
Guru perlu dibekali perancangan dan pengembangan
sistem pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik
4. Pengertian
4. Pengertian
Design Instructional
Design Instructional
,
,
menurut AECT (The Association for
menurut AECT (The Association for
Education Communication and
Education Communication and
Technology)
Technology)
Dr. Kenneth Gilbert - 1981
5. Design Instructional
5. Design Instructional
A systematic approach to design production, evaluation,
A systematic approach to design production, evaluation,
and utilization of complete system of instruction
and utilization of complete system of instruction
Complete system
Complete system
including all appropiate components
including all appropiate components
and a management pattern
and a management pattern
Instructional development is target than instructional
Instructional development is target than instructional
product and development
product and development
Instructional development is concerned with only isolate
Instructional development is concerned with only isolate
product
product
Instructional development is forget than instructional
Instructional development is forget than instructional
design, which is only one phase of instructional
design, which is only one phase of instructional
development (Gustafson, 1981)
6. Jadi pengembangan pembelajaran
6. Jadi pengembangan pembelajaran
(instructional) kawasannya lebih luas daripada
(instructional) kawasannya lebih luas daripada
perancangan yang merupakan bagian dari
perancangan yang merupakan bagian dari
pengembangan (Rickey, 1986)
pengembangan (Rickey, 1986)
7. Lebih lanjut Rickey mengatakan bahwa
7. Lebih lanjut Rickey mengatakan bahwa
perancangan instructional adalah:
perancangan instructional adalah:
The science of creating detailed specifications for the
development, evaluation, and maintenance of
Jadi:
Jadi:
1). Perancangan Instructional:
1). Perancangan Instructional:
a.
a.
Aktifitas profesional
Aktifitas profesional
b.
b.
Dilakukan guru, pengembangan instructional
Dilakukan guru, pengembangan instructional
c.
c.
Perancangan instructional
Perancangan instructional
d.
d.
Proses menentukan metode
Proses menentukan metode
e.
Perancangan
Perancangan
Instructional
Instructional
Membahas:
Membahas:
a.
a.
Pengetahuan pola instruksional yang
Pengetahuan pola instruksional yang
optimal
optimal
b.
b.
Metode
Metode
c.
c.
Kombinasi metode atau model
Kombinasi metode atau model
d.
2. Pengembangan
2. Pengembangan
Instruksional
Instruksional
Mencakup:
Mencakup:
a.
a.
Peningkatan metode
Peningkatan metode
b.
b.
Menciptakan sistem/program
Menciptakan sistem/program
c.
c.
Proses pre skripsi (memaknai prosedur)
Proses pre skripsi (memaknai prosedur)
d.
Pengembangan
Pengembangan
instruksional sebagai ilmu
instruksional sebagai ilmu
meliputi:
meliputi:
a.
a.
Bermacam prosedur
Bermacam prosedur
b.
b.
Kombinasi prosedur
Kombinasi prosedur
c.
c.
Situasi prosedur
Situasi prosedur
berfungsi
8. Tegasnya:
8. Tegasnya:
Perancangan mencakup peningkatan
Perancangan mencakup peningkatan
proses pengajaran seoptimal mungkin
proses pengajaran seoptimal mungkin
Pengembangan meningkatkan proses
Pengembangan meningkatkan proses
instruksional secara optimal
9. Hubungan perancangan dan
9. Hubungan perancangan dan
pengembangan instruksional
pengembangan instruksional
a.
a.
Hubungannya sangat erat, sebab perancangan
Hubungannya sangat erat, sebab perancangan
adalah bagian dari proses pengembangan
adalah bagian dari proses pengembangan
b.
b.
Perancangan merupakan salah satu input
Perancangan merupakan salah satu input
(masukan) yang berharga dalam proses
(masukan) yang berharga dalam proses
implementasi karena dalam implementasi
implementasi karena dalam implementasi
program instruksional, bermacam-macam
program instruksional, bermacam-macam
rancangan ada dan prosedurnya berbeda-beda
rancangan ada dan prosedurnya berbeda-beda
c.
c.
Rancangan juga merupakan masukan untuk
Rancangan juga merupakan masukan untuk
evaluasi bagi kegiatan uji empirik rancangan itu,
evaluasi bagi kegiatan uji empirik rancangan itu,
ada dapat dijadikan landasan kuat untuk
ada dapat dijadikan landasan kuat untuk
Contoh Kegiatan Rancangan
Contoh Kegiatan Rancangan
Instruksional
Instruksional
Memberikan pre skripsi tentang
Memberikan pre skripsi tentang
metode sebagai bagian dari:
metode sebagai bagian dari:
Mendiskripsikan
Mendiskripsikan
prosedur-prosedur untuk:
prosedur untuk:
Mendiskripsikan pre skripsi
Mendiskripsikan pre skripsi
prosedur untuk:
10. Implementasi sistem instruksional
10. Implementasi sistem instruksional
selalu mempunyai dampak penting dalam
selalu mempunyai dampak penting dalam
rancangan instruksional. Oleh sebab itu,
rancangan instruksional. Oleh sebab itu,
rancangan harus selalu memperhatikan
rancangan harus selalu memperhatikan
kelebihan implementasi karena
kelebihan implementasi karena
programnya bersifat inovatif tidak
programnya bersifat inovatif tidak
diimplementasikan dengan baik dalam
diimplementasikan dengan baik dalam
institusi.
11. Rancangan juga tergantung pada
11. Rancangan juga tergantung pada
pengembangan instruksional sebagai
pengembangan instruksional sebagai
sumber informasi tentang
sumber informasi tentang
biaya
biaya
dan
dan
efektivitasnya.
efektivitasnya.
Banyak rancangan membutuhkan biaya
Banyak rancangan membutuhkan biaya
mahal pada tahap pengembangan,
mahal pada tahap pengembangan,
sehingga seringkali
sehingga seringkali
ditiadakan.
ditiadakan.
Pengembangan dan pengelolaan dapat
Pengembangan dan pengelolaan dapat
memberi informasi yang berguna dalam
memberi informasi yang berguna dalam
menentukan biaya.
Skema:
Skema:
Pengembangan:
Pengembangan:
Implementasi:
Implementasi:
Pengelolaan:
Pengelolaan:
Memberi informasi efektivitas biaya:
Memberi informasi efektivitas biaya:
Memberi informasi kendala efektivitas biaya:
Rancangan Instruksional
BAB 2
BAB 2
Curriculum
Curriculum
and
and
Instructiona
Instructiona
l
1. Pengantar
1. Pengantar
Marcus Tullius Cicero dan teman-temannya tidak
Marcus Tullius Cicero dan teman-temannya tidak
menduga bahwa karyanya tentang penyelidikan
menduga bahwa karyanya tentang penyelidikan
perjalanan sejarah Romawi pada abad pertama
perjalanan sejarah Romawi pada abad pertama
Masehi mewariskan sesuatu yang selalu
Masehi mewariskan sesuatu yang selalu
digunakan oleh pendidik pada saat ini. Warisan
digunakan oleh pendidik pada saat ini. Warisan
itu adalah kata CURRICULUM yang menjadi
itu adalah kata CURRICULUM yang menjadi
salah satu kesepakatan kunci di sekolah pada
salah satu kesepakatan kunci di sekolah pada
saat ini yang berarti telah berkembang dari
saat ini yang berarti telah berkembang dari
Di dunia ahli-ahli pendidikan, kata CURRICULUM telah
Di dunia ahli-ahli pendidikan, kata CURRICULUM telah
diambil dalam pemahaman lonjong dan selalu terbatas
diambil dalam pemahaman lonjong dan selalu terbatas
pengertiannya. Dalam bahasa puisinya seperti
pengertiannya. Dalam bahasa puisinya seperti
memandang sinar dalam misterinya. Dengan perbedaan
memandang sinar dalam misterinya. Dengan perbedaan
pandangan para ahli pendidikan itu, sering membuat
pandangan para ahli pendidikan itu, sering membuat
rancu pemahaman arti administrasi, pembelajaran,
rancu pemahaman arti administrasi, pembelajaran,
evaluasi, dan supervisi karena fokus orientasi kegiatan
evaluasi, dan supervisi karena fokus orientasi kegiatan
kata-kata itu.
kata-kata itu.
Padahal administrasi adalah seni mengatur
Padahal administrasi adalah seni mengatur
keadministrasian, pembelajaran adalah seni memberikan
keadministrasian, pembelajaran adalah seni memberikan
pelajaran, evaluasi adalah seni memberikan evaluasi,
pelajaran, evaluasi adalah seni memberikan evaluasi,
dan supervisi
dan supervisi
adalah seni
adalah seni
melakukan supervisi. Tiap
melakukan supervisi. Tiap
pendidik
pendidik
seharusnya
seharusnya
memahami keduanya dari luar dan
memahami keduanya dari luar dan
dari dalam,
dari dalam,
apakah itu administrasi, pembelajaran
Banyak para ahli yang memahami dan mengartikan
Banyak para ahli yang memahami dan mengartikan
kurikulum berbeda, maka tidak heran kalau
kurikulum berbeda, maka tidak heran kalau
Dwayne Huebner
Dwayne Huebner
mengatakan seperti orang buta
mengatakan seperti orang buta
menjawab pertanyaan “apakah gajah itu ?”
menjawab pertanyaan “apakah gajah itu ?”
Dari jawabannya jelas bahwa tiap orang buta
Dari jawabannya jelas bahwa tiap orang buta
berbeda, ada yang menjawab gajah seperti
berbeda, ada yang menjawab gajah seperti
kakinya, seperti belalainya, seperti badannya,
kakinya, seperti belalainya, seperti badannya,
dsb. Tegasnya tidak ada orang yang dapat
dsb. Tegasnya tidak ada orang yang dapat
menjawab denga tepat kurikulum dengan
menjawab denga tepat kurikulum dengan
pemahaman yang lengkap. Akibatnya banyak
pemahaman yang lengkap. Akibatnya banyak
peneliti pendidikan yang mengartikan
peneliti pendidikan yang mengartikan
berbeda-beda tentang apa yang dimaksud dengan
beda tentang apa yang dimaksud dengan
Interpretasi Kurikulum
Interpretasi Kurikulum
Oleh karena banyaknya para ahli
Oleh karena banyaknya para ahli
pendidik mengartikan
pendidik mengartikan
kurikulum, sementara
kurikulum, sementara
pemahaman itu bukan membuat
pemahaman itu bukan membuat
kejelasan melainkan malah
kejelasan melainkan malah
membuat kebingungan, maka
membuat kebingungan, maka
para ahli akhirnya hanya
para ahli akhirnya hanya
memberikan interpretasi
memberikan interpretasi
sebagai berikut:
a.
a. Kurikulum adalah apa yang diajarkan di sekolahKurikulum adalah apa yang diajarkan di sekolah b.
b. Kurikulum adalah sejumlah mata pelajaranKurikulum adalah sejumlah mata pelajaran c.
c. Kurikulum adalah isi pelajaranKurikulum adalah isi pelajaran d.
d. Kurikulum adalah program studiKurikulum adalah program studi e.
e. Kurikulum adalah urutan kursusKurikulum adalah urutan kursus f.
f. Kurikulum adalah serangkaian penampilan tujuanKurikulum adalah serangkaian penampilan tujuan g.
g. Kurikulum adalah bahan studiKurikulum adalah bahan studi h.
h. Kurikulum adalah segala sesuatu yang digunakan di sekolah Kurikulum adalah segala sesuatu yang digunakan di sekolah
(bimbingan, aktivitas kelas, hubungan antar komponen sekolah)
(bimbingan, aktivitas kelas, hubungan antar komponen sekolah) i.
i. Kurikulum adalah pembicaraan dua hal di dalam dan di luar Kurikulum adalah pembicaraan dua hal di dalam dan di luar
sekolah yang langsung dengan sekolah
sekolah yang langsung dengan sekolah j.
j. Kurikulum adalah segala hal yang direncanakan sekolahKurikulum adalah segala hal yang direncanakan sekolah k.
k. Kurikulum adalah belajar pengalaman yang dihasilkan oleh Kurikulum adalah belajar pengalaman yang dihasilkan oleh
sekolah
2. Beberapa Definisi
2. Beberapa Definisi
Dari batasan itu, maka pada dasarnya kurikulum itu adalah: Dari batasan itu, maka pada dasarnya kurikulum itu adalah:
a. Sebuah garis (arah) subjek yang akan dibicarakan. a. Sebuah garis (arah) subjek yang akan dibicarakan.
b. Sebuah jalan sebagai usaha mewujudkan pengalaman. b. Sebuah jalan sebagai usaha mewujudkan pengalaman.
c. Sebagai proses belajar dari dalam dan dari luar sekolah secara c. Sebagai proses belajar dari dalam dan dari luar sekolah secara langsung.
langsung.
Konsep-konsep dasar di atas, menunjukkan bahwa
Konsep-konsep dasar di atas, menunjukkan bahwa
kurikulum adalah wujud tanggungjawab dari pengalaman
kurikulum adalah wujud tanggungjawab dari pengalaman
belajar yang ada di dalam dan di luar sekolah secara
belajar yang ada di dalam dan di luar sekolah secara
langsung.
Adapun beberapa defnisi
Adapun beberapa defnisi
tentang kurikulum, antara
tentang kurikulum, antara
lain:
lain:
a.
a.
Carter V. Good’s Dictionary of Education:
Carter V. Good’s Dictionary of Education:
Kurikulum adalah sekelompok kegiatan belajar
Kurikulum adalah sekelompok kegiatan belajar
atau lingkungan subjek belajar yang diukur dari
atau lingkungan subjek belajar yang diukur dari
tingkatan atau sertifikasi di dalam lapangan
tingkatan atau sertifikasi di dalam lapangan
umumnya dari suatu hasil studi.
umumnya dari suatu hasil studi.
b.
b.
Hollis L. Caswell and Doak S. Campbell:
Hollis L. Caswell and Doak S. Campbell:
Kebanyakan kurikulum itu bukan saja sebuah
Kebanyakan kurikulum itu bukan saja sebuah
kelompok pembelajaran, tetapi semua
kelompok pembelajaran, tetapi semua
c.
c.
Saylor and Alexander:
Saylor and Alexander:
Kurikulum adalah sebuah rencana untuk memahami
Kurikulum adalah sebuah rencana untuk memahami
sekelompok penekanan pembelajaran untuk mencapai
sekelompok penekanan pembelajaran untuk mencapai
tujuan. Tujuan dan hubungannya dengan tujuan khusus
tujuan. Tujuan dan hubungannya dengan tujuan khusus
adalah guna mengidentifikasikan pelayanan populasi
adalah guna mengidentifikasikan pelayanan populasi
dengan sekolah sebagai pusatnya.
dengan sekolah sebagai pusatnya.
d. Ronald C. Doll:
d. Ronald C. Doll:
Lebih lanjut mengatakan, bahwa kurikulum berisi
Lebih lanjut mengatakan, bahwa kurikulum berisi
bahan-bahan formal dan non formal yang prosesnya dilakukan
bahan formal dan non formal yang prosesnya dilakukan
dalam pembelajaran untuk memahami pengetahuan,
dalam pembelajaran untuk memahami pengetahuan,
pengembangan, ketrampilan, dan perubahan sikap serta
pengembangan, ketrampilan, dan perubahan sikap serta
apresiasi dan nilai di bawah wibawa sekolah.
e. Daniel Tanner and Laurel N. Tanner:
e. Daniel Tanner and Laurel N. Tanner:
Menegaskan bahwa kurikulum adalah rekonstruksi
Menegaskan bahwa kurikulum adalah rekonstruksi
pengetahuan dan pengalaman pengembangan yang
pengetahuan dan pengalaman pengembangan yang
sistematik di bawah wibawa sekolah (universitas) untuk
sistematik di bawah wibawa sekolah (universitas) untuk
menjadi anak yang mampu meningkatkan pengendalian
menjadi anak yang mampu meningkatkan pengendalian
pengetahuan dan pengalamannya.
pengetahuan dan pengalamannya.
f. Albert I. Oliver (tokoh pendidikan):
f. Albert I. Oliver (tokoh pendidikan):
Memandang bahwa kurikulum sebagai program pendidikan.
Memandang bahwa kurikulum sebagai program pendidikan.
Oleh sebab itu ia membagi kurikulum dalam 4 (empat) elemen
Oleh sebab itu ia membagi kurikulum dalam 4 (empat) elemen
dasar, yaitu:
dasar, yaitu:
1. Program Studi1. Program Studi
2. Program Pengalaman
2. Program Pengalaman
3. Program Pelayanan
3. Program Pelayanan
4. Apa yang tersembunyi dalam kurikulum
Tiga hal di atas adalah hal-hal yang terbukti sehari-hari.
Tiga hal di atas adalah hal-hal yang terbukti sehari-hari.
Sementara hal yang keempat, Oliver mencoba
Sementara hal yang keempat, Oliver mencoba
membuka konsep yang tersembunyi pada kurikulum
membuka konsep yang tersembunyi pada kurikulum
yang dapat mengantar nilai guna meningkatkan sekolah.
yang dapat mengantar nilai guna meningkatkan sekolah.
Ahli pendidikan lain, misalnya
Ahli pendidikan lain, misalnya
Arthur W. Foshay
Arthur W. Foshay
, dalam
, dalam
mengidentifikasikan kurikulum, bukan satu tetapi tiga
mengidentifikasikan kurikulum, bukan satu tetapi tiga
sisi, yaitu:
sisi, yaitu:
1. Mata Pelajaran (Academic Discipline);
1. Mata Pelajaran (Academic Discipline);
2. Kegiatan ekstra kelas untuk mengenal perhatian pada
2. Kegiatan ekstra kelas untuk mengenal perhatian pada
problem-problem partisipasinya dan keputusan
problem-problem partisipasinya dan keputusan
masyarakat;
masyarakat;
3. Adalah hubungan antar aktivitas itu sendiri.
Robert M. Gagne
Robert M. Gagne
yang memandang dengan
yang memandang dengan
pendekatan
yang
berbeda,
memandang
pendekatan
yang
berbeda,
memandang
kurikulum adalah gerakan bersama antara
kurikulum adalah gerakan bersama antara
subject matter (content), the statement of ends
subject matter (content), the statement of ends
(terminal
objectives),
lingkaran
isi,
dan
(terminal
objectives),
lingkaran
isi,
dan
penekanan kemampuan ketrampilan sebagai
penekanan kemampuan ketrampilan sebagai
ukuran bagi pelajaran ketika mengawali belajar isi
ukuran bagi pelajaran ketika mengawali belajar isi
kurikulum.
kurikulum.
Sementara itu
Sementara itu
Mauritz Johnson
Mauritz Johnson
Jr
Jr
., sependapat
., sependapat
dengan pemikiran Gagne, ia menegaskan bahwa
dengan pemikiran Gagne, ia menegaskan bahwa
3. Purpose, Context and Strategy
3. Purpose, Context and Strategy
Dari pemahaman di atas, maka sebenarnya perbedaan yang
Dari pemahaman di atas, maka sebenarnya perbedaan yang
substansial dalam memandang kurikulum, adalah tidak
substansial dalam memandang kurikulum, adalah tidak
begitu besar dan bersifat umum. Perbedaan umum
begitu besar dan bersifat umum. Perbedaan umum
terjadi, karena secara teoretis ada perbedaan yang nyata.
terjadi, karena secara teoretis ada perbedaan yang nyata.
Cara elaborasi teori satu dengan yang lain banyak yang
Cara elaborasi teori satu dengan yang lain banyak yang
mengkompibasikan antara keduanya, yaitu curriculum
mengkompibasikan antara keduanya, yaitu curriculum
dan instructional.
dan instructional.
Pendapat lain juga ditemukan bahwa definisi curriculum
Pendapat lain juga ditemukan bahwa definisi curriculum
adalah:
adalah:
a.a.
Goal (maksud dan tujuan) kurikulum
Goal (maksud dan tujuan) kurikulum
b.
b.
Konteksnya dengan kurikulum yang ditemukan
Konteksnya dengan kurikulum yang ditemukan
c.
a.
a.
Purpose
Purpose
,
,
menekankan pada respons teoretical,
menekankan pada respons teoretical,
yaitu “what is does atau should do”
yaitu “what is does atau should do”
Konteks: definisi kurikulum seringkali dimulai dari
Konteks: definisi kurikulum seringkali dimulai dari
serangkaian dengan mengambil bentuk. Ketika
serangkaian dengan mengambil bentuk. Ketika
bicara esensi teori kurikulum, sentral
bicara esensi teori kurikulum, sentral
pengembangan anak, rekonstruksi kurikulum,
pengembangan anak, rekonstruksi kurikulum,
kedua memberi signal dua karateristik kurikulum
kedua memberi signal dua karateristik kurikulum
yang sama waktunya, yaitu purpose and context.
yang sama waktunya, yaitu purpose and context.
Contoh:
Contoh:
Esensi kurikulum mengajarkan peninggalan
Esensi kurikulum mengajarkan peninggalan
sejarah, anak-anak dipersiapkan pada disiplin dan
sejarah, anak-anak dipersiapkan pada disiplin dan
dipersiapkan untuk melihat
b. Strategies
b. Strategies
,
,
purpose dan context seringkali
purpose dan context seringkali
melampaui pemahaman terhadap kurikulum itu sendiri.
melampaui pemahaman terhadap kurikulum itu sendiri.
Tambah lagi terjadi kompleksitas lahir karena
Tambah lagi terjadi kompleksitas lahir karena
penyusunan teori dan strategi pembelajaran. Hal ini
penyusunan teori dan strategi pembelajaran. Hal ini
terjadi, sebab pemecahan masalah dan proses ilustrasi
terjadi, sebab pemecahan masalah dan proses ilustrasi
berusaha menetapkan term proses pembelajarannya,
berusaha menetapkan term proses pembelajarannya,
yaitu teknik pemecahan masalah, metode ilmiahnya, atau
yaitu teknik pemecahan masalah, metode ilmiahnya, atau
refleksi pemikirannya.
refleksi pemikirannya.
Kurikulum sebagai
Kurikulum sebagai
group living
group living
diusahakan dibangun
diusahakan dibangun
untuk melingkari
untuk melingkari
instructional technique
instructional technique
yang harus
yang harus
digunakan untuk
digunakan untuk
opportunities for group living
opportunities for group living
.
.
Kurikulum sebagai
Kurikulum sebagai
individual learning
individual learning
dan kurikulum
dan kurikulum
sebagai
sebagai
programmed instruction
programmed instruction
, dalam kenyataannya
, dalam kenyataannya
spesifikasi sistem harus menghadapi bahaya isi kurikuler
spesifikasi sistem harus menghadapi bahaya isi kurikuler
melalui proses pembelajaran.
Kurikulum Sebagai Rencana Menanamkan Pengalaman
Kurikulum Sebagai Rencana Menanamkan Pengalaman
Pada awalnya dicoba didefinisikan kurikulum untuk sekolah dasar dan Pada awalnya dicoba didefinisikan kurikulum untuk sekolah dasar dan sekolah menengah sebagai kurikulum untuk menanamkan
sekolah menengah sebagai kurikulum untuk menanamkan
pengalaman anak muda untuk menjawab semua perintah langsung pengalaman anak muda untuk menjawab semua perintah langsung dari sekolah.
dari sekolah.
Untuk mengangkat konsep kurikulum sebagai rencana dan termasuk Untuk mengangkat konsep kurikulum sebagai rencana dan termasuk untuk pembelajaran anak-anak dewasa, definisi ini akan dimodifikasi untuk pembelajaran anak-anak dewasa, definisi ini akan dimodifikasi untuk memandang kurikulum
untuk memandang kurikulum sebagai rencanasebagai rencana atau atau sebagai sebuah sebagai sebuah program
program, untuk semua pengalaman yang harus dipelajari menghadapi , untuk semua pengalaman yang harus dipelajari menghadapi perintah di bawah sekolah.
perintah di bawah sekolah.
Modifikasi ini dimasukkan dalam pengertian kurikulum sebagai
Modifikasi ini dimasukkan dalam pengertian kurikulum sebagai a plana plan
dan banyak realitas perencanaan yang menunjukkan berapa dan banyak realitas perencanaan yang menunjukkan berapa
tentativenya dalam menulis bentuk dan tidak sesederhana pikiran para tentativenya dalam menulis bentuk dan tidak sesederhana pikiran para
planner
planner.. Walaupun kurikulum menghadapi sejumlah perencanaan Walaupun kurikulum menghadapi sejumlah perencanaan seringkali skopenya menekankan pada pencapaian tujuan.
a. Hubungan antara Kurikulum dan
a. Hubungan antara Kurikulum dan
Pembelajaran
Pembelajaran
Dalam penelitian untuk mengklasifikasikan pengertian
Dalam penelitian untuk mengklasifikasikan pengertian
kurikulum telah didapatkan ketidakpastian tentang perbedaan
kurikulum telah didapatkan ketidakpastian tentang perbedaan
antara kurikulum dan pembelajaran.
antara kurikulum dan pembelajaran.
Disimpulkan pandangan para ahli, bahwa kurikulum
Disimpulkan pandangan para ahli, bahwa kurikulum
“as that
“as that
which is tought”,
which is tought”,
sementara
sementara
“instruction as the means
“instruction as the means
used to teach
used to teach
”.
”.
Jadi kurikulum adalah
Jadi kurikulum adalah
“What”,
“What”,
dan
dan
pembelajaran adalah
pembelajaran adalah
“How”.
“How”.
Juga para ahli memahami bahwa kurikulum sebagai program,
Juga para ahli memahami bahwa kurikulum sebagai program,
rencana, isi, dan pengalaman belajar, sedangkan
rencana, isi, dan pengalaman belajar, sedangkan
“instruction”
“instruction”
sebagai metodologi, seni mengajar, pelaksanaan, dan
sebagai metodologi, seni mengajar, pelaksanaan, dan
presentasinya.
Johson
Johson
lebih menegaskan bahwa hubungan kurikulum
lebih menegaskan bahwa hubungan kurikulum
dengan pembelajaran adalah sebagai interaksi
dengan pembelajaran adalah sebagai interaksi
antara pengajaran sebagai
antara pengajaran sebagai
“agen”
“agen”
dan seorang
dan seorang
atau banyak individu memperhatikan untuk belajar.
atau banyak individu memperhatikan untuk belajar.
James B. Mac Donald
James B. Mac Donald
memandang kurikulum sebagai
memandang kurikulum sebagai
aktivitas produk rencana untuk kegiatan lebih lanjut
aktivitas produk rencana untuk kegiatan lebih lanjut
dan “instruction” sebagai pengambil produk untuk
dan “instruction” sebagai pengambil produk untuk
dioperasionalkan. Menyimpulkan pendapat itu, maka
dioperasionalkan. Menyimpulkan pendapat itu, maka
sarjana ini menegaskan bahwa rencana kurikulum
sarjana ini menegaskan bahwa rencana kurikulum
b. Model Hubungan Kurikulum dan
b. Model Hubungan Kurikulum dan
Pembelajaran
Pembelajaran
Pemahaman terdapat kurikulum dan pembelajaran sebagai
Pemahaman terdapat kurikulum dan pembelajaran sebagai
dua
dua
term
term
seringkali mengkaburkan hubungannya pada dua
seringkali mengkaburkan hubungannya pada dua
sistem itu sendiri. Para ahli memang mengenali keduanya
sistem itu sendiri. Para ahli memang mengenali keduanya
sama, salah satu mungkin tidak berfungsi pada satu dengan
sama, salah satu mungkin tidak berfungsi pada satu dengan
yang lain.
yang lain.
Hubungan antara
Hubungan antara
“What”
“What”
dan
dan
“How
“How
” pada pendidikan
” pada pendidikan
tidaklah semudah dipahami sehingga dapat terlihat
tidaklah semudah dipahami sehingga dapat terlihat
beberapa perbedaan modelnya dan hubungannya. Untuk
beberapa perbedaan modelnya dan hubungannya. Untuk
mencari terminologi yang hilang itu, di bawah ini:
mencari terminologi yang hilang itu, di bawah ini:
1. dualisme model;
1. dualisme model;
2. interlocking model;
2. interlocking model;
3. concentric theses model;
3. concentric theses model;
4. cyclical model.
1. Dualistic Model
1. Dualistic Model
Model ini menunjukkan bahwa antara kurikulum dan
Model ini menunjukkan bahwa antara kurikulum dan
pembelajaran terpisah satu dengan yang lain.
pembelajaran terpisah satu dengan yang lain.
Lihat gambar:
Lihat gambar:
Kurikulum
Kurikulum
Pembelajaran
Pembelajaran
Kedua entitas itu terletak pada kesalahan yang besar.
Kedua entitas itu terletak pada kesalahan yang besar.
What mengambil tempat di kelas di bawah perintah guru,
What mengambil tempat di kelas di bawah perintah guru,
sama mempunyai hubungan yang kecil untuk what master
sama mempunyai hubungan yang kecil untuk what master
plan mengatakan akan pergi ke dalam kelas. Perencanaan
plan mengatakan akan pergi ke dalam kelas. Perencanaan
mengabaikan instruktur dan dalam kendali diabaikan oleh
mengabaikan instruktur dan dalam kendali diabaikan oleh
mereka.
2. Interlocking Model
2. Interlocking Model
Jika kurikulum dan pembelajaran menunjukkan sebagai
Jika kurikulum dan pembelajaran menunjukkan sebagai
sistem hubungannya saling keterkaitan dan saling
sistem hubungannya saling keterkaitan dan saling
mendekat.
mendekat.
Lihat gambar:
Lihat gambar:
Cur
Cur
Inst
Inst
Inst
Inst
Cur
Cur
Kita dapat menggambarkan model ini dengan dua jalan
Kita dapat menggambarkan model ini dengan dua jalan
sebagai yang diindikasikan dengan sketsa A dan B.
sebagai yang diindikasikan dengan sketsa A dan B.
Visi
dari
model
ini
hanya
menunjukkan
dan
Visi
dari
model
ini
hanya
menunjukkan
dan
mendemonstrasikan hubungan integral antara dua
mendemonstrasikan hubungan integral antara dua
entitas. Keterpisahan keduanya satu dengan yang lain,
entitas. Keterpisahan keduanya satu dengan yang lain,
secara serius dicoba untuk didekatkan.
3. Concentric Model
3. Concentric Model
Model ini menunjukkan bahwa hubungan
Model ini menunjukkan bahwa hubungan
kurikulum dan pembelajaran
kurikulum dan pembelajaran
memperlihatkan telah mengubah
memperlihatkan telah mengubah
kebebasannya dan pemisahannya, dan
kebebasannya dan pemisahannya, dan
terjadi hubungan yang saling mengkait
terjadi hubungan yang saling mengkait
saling tergantung. Ini merupakan kunci
saling tergantung. Ini merupakan kunci
dari model concentric.
dari model concentric.
Lihat gambar:
Lihat gambar:
Inst
Cur
Cur
4. Cyclical Model
4. Cyclical Model
Rangkaian konsep dari kurikulm dan
Rangkaian konsep dari kurikulm dan
pembelajaran hubungannya disederhanakan
pembelajaran hubungannya disederhanakan
dalam suatu sistem model yang
dalam suatu sistem model yang
penekanannya serta esensialnya pada
penekanannya serta esensialnya pada
elemen feedback. Artinya kurikulum dan
elemen feedback. Artinya kurikulum dan
pembelajaran yang semua terpisah sebagai
pembelajaran yang semua terpisah sebagai
entitas dicoba dihubungkan dalam rangkaian
entitas dicoba dihubungkan dalam rangkaian
yang saling mengkait.
yang saling mengkait.
Dari pemahaman di atas, maka para ahli percaya
Dari pemahaman di atas, maka para ahli percaya
secara umum bahwa hubungan kurikulum
secara umum bahwa hubungan kurikulum
dengan
pembelajaran
secara
teoretikal
dengan
pembelajaran
secara
teoretikal
dipercaya sebagai:
dipercaya sebagai:
Kurikulum dan pembelajaran berhubungan
Kurikulum dan pembelajaran berhubungan
tetapi berbeda
tetapi berbeda
Kurikulum dan pembelajaran mengkait dan
Kurikulum dan pembelajaran mengkait dan
saling berhubungan
saling berhubungan
Kurikulum dan pembelajaran mungkin dipelajari
Kurikulum dan pembelajaran mungkin dipelajari
dan dianalisis secara terpisah tetapi fungsinya
dan dianalisis secara terpisah tetapi fungsinya
c. Kurikulum sebagai sebuah disiplin
c. Kurikulum sebagai sebuah disiplin
Meskipun kurikulum sulit dimengerti, kurikulum
Meskipun kurikulum sulit dimengerti, kurikulum
dipandang sebagai sebuah disiplin. Subjek studi,
dipandang sebagai sebuah disiplin. Subjek studi,
peristiwa pada tingkatan pendidikan, dan guru di
peristiwa pada tingkatan pendidikan, dan guru di
lapangan, merupakan suatu disiplin.
lapangan, merupakan suatu disiplin.
Kurikulum dan keduanya di lapangan, seperti
Kurikulum dan keduanya di lapangan, seperti
orang yang bekerja dan apa yang dibicarakan,
orang yang bekerja dan apa yang dibicarakan,
Banyak ahli pendidikan mendiskusikan bahwa kurikulum
Banyak ahli pendidikan mendiskusikan bahwa kurikulum
sebagai disiplin karena mengandung tiga hal:
sebagai disiplin karena mengandung tiga hal:
1.
1.
Prinsiples:
Prinsiples:
Sebagai
disiplin,
kurikulum
diorganisasikan
sebagai
Sebagai
disiplin,
kurikulum
diorganisasikan
sebagai
rangkaian teoritical yang dibentuk atau prinsip-prinsip yang
rangkaian teoritical yang dibentuk atau prinsip-prinsip yang
diperintahkan.
diperintahkan.
2.
2.
Knowledge and skill:
Knowledge and skill:
Kurikulum secara langsung merupakan a body of knowledge
Kurikulum secara langsung merupakan a body of knowledge
and skill, yang terpusat pada disiplinnya.
and skill, yang terpusat pada disiplinnya.
3. Teoretic dan Praktik:
3. Teoretic dan Praktik:
Sebagai disiplin, kurikulum mempunyai teori dan praktik yang
Sebagai disiplin, kurikulum mempunyai teori dan praktik yang
5. Menuju Desain Instruksional
5. Menuju Desain Instruksional
a.
a.
Untuk menyusun desain instruksional yang baik, maka
Untuk menyusun desain instruksional yang baik, maka
langkah awal yang harus dilakukan selain memahami
langkah awal yang harus dilakukan selain memahami
visi, misi, dan tujuan pendidikan, kita tidak bisa
visi, misi, dan tujuan pendidikan, kita tidak bisa
melupakan kurikulum.
melupakan kurikulum.
b.
b.
Kurikulum memang seringkali menjadi polemik, dan
Kurikulum memang seringkali menjadi polemik, dan
dalam suatu periode, kurikulum seringkali ditinjau
dalam suatu periode, kurikulum seringkali ditinjau
kembali. Di Indonesia telah terjadi beberapa kali
kembali. Di Indonesia telah terjadi beberapa kali
peninjauan kurikulum, dari kurikulum 1968, 1975, 1986,
peninjauan kurikulum, dari kurikulum 1968, 1975, 1986,
1994, dsb.
1994, dsb.
c.
c.
Akibat kebijakan perubahan kurikulum, maka lahir pola
Akibat kebijakan perubahan kurikulum, maka lahir pola
kebijakan prodi atau jurusan
d. Dengan kebijakan perubahan kurikulum, maka perubahan
d. Dengan kebijakan perubahan kurikulum, maka perubahan
berikutnya adalah perubahan silabi, yang berarti juga akan
berikutnya adalah perubahan silabi, yang berarti juga akan
mengubah desain pembelajaran yang harus dilaksanakan
mengubah desain pembelajaran yang harus dilaksanakan
oleh guru. Perubahan kurikulum biasanya bertalian dengan
oleh guru. Perubahan kurikulum biasanya bertalian dengan
perubahan tujuan pendidikan yang hendak dicapai.
perubahan tujuan pendidikan yang hendak dicapai.
e. Persoalan kurikulum menyangkut apa yang seharusnya
e. Persoalan kurikulum menyangkut apa yang seharusnya
dilakukan termasuk pemilihan tujuan instruksional yang
dilakukan termasuk pemilihan tujuan instruksional yang
bersifat subjektif. Di sini keputusan guru harus
bersifat subjektif. Di sini keputusan guru harus
dipertanggungjawabkan, sebab sebagai ujung tombak, guru
dipertanggungjawabkan, sebab sebagai ujung tombak, guru
adalah menjabar dan pelaksana kurikulum yang dalam
adalah menjabar dan pelaksana kurikulum yang dalam
penyampaiannya berbentuk desain pembelajaran.
penyampaiannya berbentuk desain pembelajaran.
f. Untuk mampu mendesain yang baik, guru dituntut untuk
f. Untuk mampu mendesain yang baik, guru dituntut untuk
DEVELOPMENTDEVELOPMENT
Communication
Gb. 1 Instructional Technology Relationship Among Selected
Gb. 1 Instructional Technology Relationship Among Selected
Instructional Technology Theory Bases and the Domains of the Field
Instructional Technology Theory Bases and the Domains of the Field
EVALUATIONEVALUATION Behavioral Leraning
Gb. 2 The Domains of Instructional Technology
Gb. 2 The Domains of Instructional Technology
DEVELOPMENT
Computer – based Technology
Computer – based Technology
Integrated Technology
EVALUATIONEVALUATION
Problem Analysis
MANAGEMENTMANAGEMENT
Gb. 3 Instructional Technology Relationship Among Selected
Gb. 3 Instructional Technology Relationship Among Selected
Instructional Technology Research and the Domains of the Field
Instructional Technology Research and the Domains of the Field
DEVELOPMENTDEVELOPMENT
Media
EVALUATIONEVALUATION
Cost/Benefit Analysis
UTILIZATIONUTILIZATION
Adoption of Innovation
MANAGEMENTMANAGEMENT
1.
1.
Ciri dari rancangan pembelajaran ada dugaan bahwa prinsip
Ciri dari rancangan pembelajaran ada dugaan bahwa prinsip
dan prosedurnya didorong oleh riset. Berbagai riset alami,
dan prosedurnya didorong oleh riset. Berbagai riset alami,
dari
kontrol
eksperimen
tradisional
sampai
ke
dari
kontrol
eksperimen
tradisional
sampai
ke
pengembangan riset itu sendiri analisisnya sebagai studi
pengembangan riset itu sendiri analisisnya sebagai studi
kasus.
kasus.
2. Sistem teori umum adalah yang diaplikasikan pada lapangan
2. Sistem teori umum adalah yang diaplikasikan pada lapangan
dengan menggunakan model itu begitu luas, bahwa
dengan menggunakan model itu begitu luas, bahwa
pendekatan pelayanan adalah paradigma yang harus terjadi
pendekatan pelayanan adalah paradigma yang harus terjadi
pada desain pembelajaran.
pada desain pembelajaran.
3. Desain pembelajaran adalah jalan utama di dalam teori
3. Desain pembelajaran adalah jalan utama di dalam teori
belajar. Pada umumnya, penekanan tingkah laku adalah
belajar. Pada umumnya, penekanan tingkah laku adalah
domain aplikasi desain pembelajaran. Sekarang penekanan
domain aplikasi desain pembelajaran. Sekarang penekanan
pada pelaksanaan di lapangan dari kognitif psikologis, dan
pada pelaksanaan di lapangan dari kognitif psikologis, dan
masih banyak lagi, adalah bentuk-bentuk prinsip untuk
masih banyak lagi, adalah bentuk-bentuk prinsip untuk
4. Tingkah laku adalah konsern (sepaham) dengan
4. Tingkah laku adalah konsern (sepaham) dengan
penampilan sebagai fakta bahwa belajar adalah
penampilan sebagai fakta bahwa belajar adalah
mengambil tempatnya untuk mengukur apakah
mengambil tempatnya untuk mengukur apakah
tujuan sudah tercapai. Artinya pada masa lampau
tujuan sudah tercapai. Artinya pada masa lampau
atau sesudah memperoleh pembelajaran. Misal
atau sesudah memperoleh pembelajaran. Misal
anak baru dapat membaca dengan baik, kalau ia
anak baru dapat membaca dengan baik, kalau ia
menguasasi kosakata yang cukup.
menguasasi kosakata yang cukup.
5. Gagne berpendapat, bahwa perilaku kognitif sangat
5. Gagne berpendapat, bahwa perilaku kognitif sangat
kompleks. Oleh sebab itu dalam memberikan tugas
kompleks. Oleh sebab itu dalam memberikan tugas
dari yang sederhana ke yang makin kompleks.
dari yang sederhana ke yang makin kompleks.
Hipotesisnya menurut Gagne, seorang dalam
Hipotesisnya menurut Gagne, seorang dalam
mempelajari suatu tugas harus ada strukturnya,
mempelajari suatu tugas harus ada strukturnya,
yaitu dari tugas-tugas yang sederhana, makin
yaitu dari tugas-tugas yang sederhana, makin
penting, untuk mencapai prestasi (artinya mencapai
penting, untuk mencapai prestasi (artinya mencapai
tujuan instruksional), agar kegagalan dapat
tujuan instruksional), agar kegagalan dapat
dihindari. Jadi tahapnya disusun makin tinggi dan
dihindari. Jadi tahapnya disusun makin tinggi dan
6. Untuk menguasai tahap-tahapan, seseorang harus
6. Untuk menguasai tahap-tahapan, seseorang harus
berurutan, sbb:
berurutan, sbb:
a. Diferensiasi respons, artinya seorang atau siswa
a. Diferensiasi respons, artinya seorang atau siswa
dihadapkan pada stimulus. Siswa akan merespons
dihadapkan pada stimulus. Siswa akan merespons
berupa salinan stimulus tersebut, dan biasanya
berupa salinan stimulus tersebut, dan biasanya
siswa mengulangi apa yang diucapkan guru.
siswa mengulangi apa yang diucapkan guru.
b. Asosiasi, artinya siswa dihadapkan stimulus
b. Asosiasi, artinya siswa dihadapkan stimulus
tertentu dan tidak diserta stimulus lainnya.
tertentu dan tidak diserta stimulus lainnya.
Responsnya siswa akan mengenal, menyebutkan,
Responsnya siswa akan mengenal, menyebutkan,
dan menandai terhadap stimulus.
dan menandai terhadap stimulus.
c. Diskriminasi ganda, artinya siswa dihadapkan
c. Diskriminasi ganda, artinya siswa dihadapkan
pada dua atau lebih stimulus yang dapat
pada dua atau lebih stimulus yang dapat
membingungkan. Responsnya ternyata sesuai
membingungkan. Responsnya ternyata sesuai
jenis stimulus, misalnya: siswa mengerjakan apa
jenis stimulus, misalnya: siswa mengerjakan apa
6. Perubahan Dunia Pendidikan
6. Perubahan Dunia Pendidikan
a. Akibat lahir kurikulum 2004, maka kurikulum
a. Akibat lahir kurikulum 2004, maka kurikulum
1994 tidak dipakai. Pada kenyataannya ketika
1994 tidak dipakai. Pada kenyataannya ketika
saat uji coba, 2001 – 2003, di lapangan
saat uji coba, 2001 – 2003, di lapangan
terjadi pemakaian kurikulum ganda, yaitu
terjadi pemakaian kurikulum ganda, yaitu
kurikulum 1994 dan kurikulum 2004, bahkan
kurikulum 1994 dan kurikulum 2004, bahkan
sampai 2005 kondisi itu masih berlaku dan
sampai 2005 kondisi itu masih berlaku dan
berlangsung, baru tahun 2006 digunakan
berlangsung, baru tahun 2006 digunakan
KBK hasil revisi kurikulum 2004, yang
KBK hasil revisi kurikulum 2004, yang
b.Perbedaan antara kurikulum 1994 dengan
b.Perbedaan antara kurikulum 1994 dengan
2004, terletak pada penugasan, yang
2004, terletak pada penugasan, yang
berupa penugasan gabungan, yaitu:
berupa penugasan gabungan, yaitu:
Pengetahuan Ketrampilan Sikap
Nilai
Yang diwujudkan dalam kebiasaan (apabila telah lulus),
Sementara itu pada kurikulum 1994 penggabungan :
Sementara itu pada kurikulum 1994 penggabungan :
Pengetahuan Ketrampilan Sikap
Nilai
Dianggap belum tampak
Perbedaan dan Kesamaan Antara Kurikulum
Perbedaan dan Kesamaan Antara Kurikulum
Tahun 1994 dan 2004
Tahun 1994 dan 2004
A. Yang Sama
A. Yang Sama
KBK (Kurikulum 2004)
KBK (Kurikulum 2004) KBK (Kurikulum 1994)KBK (Kurikulum 1994)
1.
1. Pendidikan dasar 9 tahun.Pendidikan dasar 9 tahun. 2.
2. Penekanan pada kemampuan Penekanan pada kemampuan
membaca, menulis, dan membaca, menulis, dan berhitung.
berhitung.
3.
3. Konsep-konsep dan materi Konsep-konsep dan materi
pokok (esensial) pada mata pokok (esensial) pada mata pelajaran untuk mencapai pelajaran untuk mencapai kompetensi.
kompetensi.
4.
4. Ada muatan lokal.Ada muatan lokal. 5.
5. Alokasi waktu setiap jam Alokasi waktu setiap jam
B. Yang Tidak Sama
B. Yang Tidak Sama
KBK (Kurikulum 2004)
KBK (Kurikulum 2004) KBK (Kurikulum 1994)KBK (Kurikulum 1994)
1.
1. Pembelajaran bertitik sekolah Pembelajaran bertitik sekolah
dan daerah.
dan daerah.
2.
2. Memuat standar kompetensi.Memuat standar kompetensi.
3.
3. Kegiatan pembiasaan Kegiatan pembiasaan
perilaku terintegrasi dan
perilaku terintegrasi dan
terprogram.
terprogram.
4.
4. Pengenalan mata pelajaran Pengenalan mata pelajaran
teknologi dan informasi.
teknologi dan informasi.
5.
5. Penilaian berbasis kelas.Penilaian berbasis kelas.
6.
6. Pendekatan tematik kelas I, II Pendekatan tematik kelas I, II
SD (kelompok usia).
SD (kelompok usia).
7.
7. Kesinambungan peningkatan Kesinambungan peningkatan
kompetensi kelas I – XII.
kompetensi kelas I – XII.
8.
8. Diversitas kurikulum.Diversitas kurikulum.
9.
9. Silabus disusun daerah atau Silabus disusun daerah atau
sekolah (KTSP).
sekolah (KTSP).
1.
1. Bersifat sentralistik.Bersifat sentralistik.
2.
2. Tidak memuat.Tidak memuat.
3.
3. Tidak ada kegiatan Tidak ada kegiatan
pembiasaan perilaku.
pembiasaan perilaku.
4.
4. Belum ada mata pelajaran Belum ada mata pelajaran
teknologi dan informasi.
teknologi dan informasi.
5.
5. Tidak berbasis kelas.Tidak berbasis kelas.
6.
6. Pendekatan tematik tidak Pendekatan tematik tidak
disarankan.
disarankan.
7.
7. Tidak berkesinambungan.Tidak berkesinambungan.
8.
8. Tidak diversitas sebab Tidak diversitas sebab
sentralistik.
sentralistik.
9.
9. Memberi peluang pada guru Memberi peluang pada guru
mengembangkan program.
7. Dampak Perubahan Kurikulum
7. Dampak Perubahan Kurikulum
Setiap perubahan tentu berdampak, demikian
Setiap perubahan tentu berdampak, demikian
juga dunia pendidikan dengan perubahan atau
juga dunia pendidikan dengan perubahan atau
pergantian kurikulum maka yang lahir adalah
pergantian kurikulum maka yang lahir adalah
perubahan, antara lain:
siswa mendapat hak sama, fokus KBM agar siswa
siswa mendapat hak sama, fokus KBM agar siswa
aktif, bersama
menghendaki perubahan kegiatan KBM di kelas,
menghendaki perubahan kegiatan KBM di kelas,
disesuaikan dengan ciri (kekhasan) yang dimiliki
disesuaikan dengan ciri (kekhasan) yang dimiliki
kelas, bahan belajar beragam, dan ada
kelas, bahan belajar beragam, dan ada
pengenalan media cetak serta elektronik,
pengenalan media cetak serta elektronik,
c. Penilaian sesuai kekhasan kompetensi. Adapun yang dinilai adalah: c. Penilaian sesuai kekhasan kompetensi. Adapun yang dinilai adalah:
proses dan hasil
proses dan hasil. Kemudian guru melakukan diagnosa, apabila . Kemudian guru melakukan diagnosa, apabila output-nya tidak sesuai kompetnsi yang ditetapkan.
output-nya tidak sesuai kompetnsi yang ditetapkan.
d. Kurikulum bersifat diversitas (tidak sama) karena adanya KTSP, jadi d. Kurikulum bersifat diversitas (tidak sama) karena adanya KTSP, jadi
roh kekhasan
roh kekhasan harus diutamakan karena melayani pendidikan sesuai harus diutamakan karena melayani pendidikan sesuai kondisi dan situasi yang ada (daerah terpencil, adanya gempa, kondisi dan situasi yang ada (daerah terpencil, adanya gempa, adanya bencana alam, dsb).
adanya bencana alam, dsb).
Dari pemikiran di atas, jelas bahwa sebenarnya kewenangan menyusun Dari pemikiran di atas, jelas bahwa sebenarnya kewenangan menyusun silabus apa pada sekolah secara mutlak, bukan pada kelompok silabus apa pada sekolah secara mutlak, bukan pada kelompok sekolah, atau satu daerah kabupaten/kota. Sayang kebijakan sekolah, atau satu daerah kabupaten/kota. Sayang kebijakan kurikulum diversitas ini masih diganggu adanya Ujian Negara, yang kurikulum diversitas ini masih diganggu adanya Ujian Negara, yang memaksa guru pendidikan non-formal. Inilah fenomena pendidikan kita sekarang, pendidikan non-formal. Inilah fenomena pendidikan kita sekarang, akibat kebijakan yang tidak jelas dan tidak konsisten, dan akibat kebijakan yang tidak jelas dan tidak konsisten, dan tanggungjawab, jangan
8. Apakah Penilaian Berbasis Kelas itu?
8. Apakah Penilaian Berbasis Kelas itu?
Sebenarnya kurikulum 1994 juga menetapkan
Sebenarnya kurikulum 1994 juga menetapkan
penilaian individu berdasarkan kelas, bahkan ada
penilaian individu berdasarkan kelas, bahkan ada
yang berdasarkan sekolah. Oleh sebab itu sering ada
yang berdasarkan sekolah. Oleh sebab itu sering ada
istilah rangking I kelas, atau juara kelas, atau juara
istilah rangking I kelas, atau juara kelas, atau juara
sekolah, dsb.
sekolah, dsb.
Pada kurikulum 2004, ada petunjuk penilaian
Pada kurikulum 2004, ada petunjuk penilaian
berbasis kelas, hal ini terjadi karena:
berbasis kelas, hal ini terjadi karena:
1.
1.
Pelaksanaan KBK, memaksa guru melakukan
Pelaksanaan KBK, memaksa guru melakukan
perubahan kegiatan KBK di kelas dalam bentuk
perubahan kegiatan KBK di kelas dalam bentuk
pembelajaran baik dalam:
pembelajaran baik dalam:
a). Cara mengajar guru;
a). Cara mengajar guru;
b). Cara proses penilaian; dan
b). Cara proses penilaian; dan
2.Penekanannya: a). Siswa harus menunjukkan penguasaan
2.Penekanannya: a). Siswa harus menunjukkan penguasaan
kompetensi yang dicapai; b). Jenis penilaian ada test, ada
kompetensi yang dicapai; b). Jenis penilaian ada test, ada
lisan, ada tugas, dll; c). Penilaiannya harus disesuaikan
lisan, ada tugas, dll; c). Penilaiannya harus disesuaikan
dengan kekhasan kompetensi, bukan seluruh kompetensi;
dengan kekhasan kompetensi, bukan seluruh kompetensi;
d) bentuk tes pilihan ganda untuk penilaian KBM yang KBK
d) bentuk tes pilihan ganda untuk penilaian KBM yang KBK
tidak dapat digunakan, sebab kompetensinya beragam
tidak dapat digunakan, sebab kompetensinya beragam
(baik individu maupun kelas).
(baik individu maupun kelas).
3. Tujuan penilaian untuk mengetahui berbagai hal antara lain
3. Tujuan penilaian untuk mengetahui berbagai hal antara lain
untuk mengetahui:
untuk mengetahui:
a. Grading (membedakan kedudukan hasil kerja) siswa
a. Grading (membedakan kedudukan hasil kerja) siswa
dengan siswa lain dalam satu kelas.
dengan siswa lain dalam satu kelas.
b. Menggunakan alat seleksi, artinya untuk memisahkan
b. Menggunakan alat seleksi, artinya untuk memisahkan
dan menentukan kategori seseorang siswa yang
dan menentukan kategori seseorang siswa yang
dipertimbangkan akan masuk sekolah tertentu atau
dipertimbangkan akan masuk sekolah tertentu atau
diarahkan ke lain sekolah.
c. Menguasai kompetensi, artinya apakah siswa telah
c. Menguasai kompetensi, artinya apakah siswa telah
menguasai kompetensi atau belum.
menguasai kompetensi atau belum.
d. Bimbingan (lakukan evaluasi hasil belajar) siswa dalam
d. Bimbingan (lakukan evaluasi hasil belajar) siswa dalam
rangka membantu siswa memahami dirinya untuk
rangka membantu siswa memahami dirinya untuk
menentukan pilihannya.
menentukan pilihannya.
e. Alat prediksi, artinya mendapat informasi tentang kondisi
e. Alat prediksi, artinya mendapat informasi tentang kondisi
siswa yang akan digunakan untuk memprediksi kinerja
siswa yang akan digunakan untuk memprediksi kinerja
siswa itu pada pendidikan berikutnya.
siswa itu pada pendidikan berikutnya.
f. Alat diagnosis, artinya untuk melihat seberapa jauh
f. Alat diagnosis, artinya untuk melihat seberapa jauh
kesulitan siswa dalam belajar, seberapa jauh siswa
kesulitan siswa dalam belajar, seberapa jauh siswa
memiliki prestasi untuk menentukan perlu tidaknya mediasi
memiliki prestasi untuk menentukan perlu tidaknya mediasi
untuk pengayaan.
4. Suatu catatan bagi guru, bahwa kaitannya
4. Suatu catatan bagi guru, bahwa kaitannya
penilaian berbasis kelas yang terdiri dari
penilaian berbasis kelas yang terdiri dari
penilaian, diagnosis, bimbingan, dan
penilaian, diagnosis, bimbingan, dan
pencapaian penguasaan kompetensi, harus
pencapaian penguasaan kompetensi, harus
menjadi perhatian utama sang guru pada setiap
menjadi perhatian utama sang guru pada setiap
ia memberikan pengajaran dalam proses KBM.
ia memberikan pengajaran dalam proses KBM.
Sang guru dituntut untuk mampu melaksanakan
Sang guru dituntut untuk mampu melaksanakan
penilaian sejak awal sampai akhir proses, yang
penilaian sejak awal sampai akhir proses, yang
Untuk menilai sejauhmana siswa telah menguasai bahan
Untuk menilai sejauhmana siswa telah menguasai bahan
dan beragam kompetensi, penilaiannya mencakup:
dan beragam kompetensi, penilaiannya mencakup:
Unjuk kerja (performance)
Penugasan (proyek)
Hasil kerja (produk)
Kumpulan kerja siswa (portofolio)
5. Agar persiapan penilaian objektif, maka sang
5. Agar persiapan penilaian objektif, maka sang
guru wajib:
guru wajib:
a. Menyusun rencana melalui langkah-langkah
a. Menyusun rencana melalui langkah-langkah
di atas.
di atas.
b. Melakukan pengumpulan bukti hasil siswa.
b. Melakukan pengumpulan bukti hasil siswa.
c. Pelaporan yang berhasil dihimpun oleh guru.
c. Pelaporan yang berhasil dihimpun oleh guru.
d. Sumbernya dapat melalui informasi.
d. Sumbernya dapat melalui informasi.
Peran penilaian: memberi masukan/informasi
Peran penilaian: memberi masukan/informasi
6. Diversitas Kurikulum
6. Diversitas Kurikulum
a.
a.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
mengenai tujuan isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran (KBM) untuk mencapai tujuan pendidikan.
pembelajaran (KBM) untuk mencapai tujuan pendidikan.
b.
b.
Kurikulum 2004 berisi seperangkat rencana dan
Kurikulum 2004 berisi seperangkat rencana dan
pengaturan yang dibakukan untuk mencapai tujuan
pengaturan yang dibakukan untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional dan cara-cara mencapainya.
pendidikan nasional dan cara-cara mencapainya.
c.
c.