1
PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS PEKERJAAN PENCABUTAN
SHEET PILE BAJA PADA PROYEK DDT MANGGARAI BESERTA
ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITASNYA
M. Sapto Nugroho1, Agi Rivi Hendardi2, Tedy Setiadi3
1Mahasiswa Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut
Teknologi Bandung, E-mail: saptosukardi@students.itb.ac.id
2Mahasiswa Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut
Teknologi Bandung, E-mail: agirivi@students.itb.ac.id
3Mahasiswa Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut
Teknologi Bandung, E-mail: tedysetiadi@students.itb.ac.id
Abstrak
Pentingnya seluruh elemen pelaku kegiatan jasa konstruksi memahami mengenai produktivitas pekerjaan agar setiap pekerjaan dapat diselesaikan sesuai target waktu rencana. Untuk itu maka setiap pihak yang ingin tetap dapat berkecimpung didalam dunia kerja dituntut untuk selalu memperhatikan tingkat produktivitas yang dimilikinya sehingga akan mengetahui apakah produktivitas yang dimilikinya masih dapat bersaing dengan pihak lain ataukah tidak. Demi mencapai produktivitas yang tinggi, maka perlu dilakukan pengukuran terlebih dahulu tentang kinerja di lapangan. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai analisis produktivitas pekerjaan pencabutan sheet pile serta utilitas pekerja pada proyek DDT Manggarai dengan metoda pengambilan data work sampling, MPDM, time study, dan five minutes rating. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa produktivitas pekerjaan pencabutan sheet pile adalah
7.44
sheet pile
/jam
yang dapat ditingkatkan menjadi 11,08 sheet pile/jam melalui improvement terhadap proses operasinya.Kata kunci : produktivitas, sheetpile, work sampling, MPDM, time study, five minutes rating
1. Pendahuluan
1.1 Latar BelakangPada proyek konstruksi terdapat berbagai macam pekerjaan yang perlu untuk dikelola. Hal ini sangat penting agar proyek dapat mencapai targetnya yaitu tepat biaya, mutu dan waktu. Salah satu cara mengelola proyek agar dapat mencapai targetnya adalah dengan memperhatikan produktivitas kerja agar tiap pekerjaan dapat diselesaikan sesuai target waktu rencana. Sehingga proyek tidak perlu mengalami delay dan dapat diselesaikan tepat sesuai target yang direncanakan.
Proyek konstruksi yang terdiri dari berbagai macam pekerjaan yang harus dilakukan. Baik itu yang sederhana maupun yang kompleks, baik yang menggunakan tenaga mesin maupun tenaga manusia juga sangat dipengaruhi oleh produktivitas kerja (Teodolita Vol.8, No.2. Desember 12 2007:11-18) yang dimiliki oleh tenaga kerja yang terlibat didalamnya. Pemahaman tentang pentingnya produktivitas tidak hanya menjadi milik level manajemen tingkat atas saja, tetapi juga harus dipahami oleh semua pihak, tidak terkecuali buruh atau tukang. Dengan setiap level memahami
produktivitas maka masing-masing pihak yang terlibat didalamnya dalam menjalankan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya akan memperhitungkan produktivitas yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut sehingga tidak ada suatu pihak yang merasa dirugikan karena rendahnya produktivitas pihak lain sehingga pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi tersebut dapat terselesaikan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.Untuk itu maka setiap pihak yang ingin tetap dapat berkecimpung didalam dunia kerja dituntut untuk selalu memperhatikan tingkat produktivitas yang dimilikinya sehingga akan mengetahui apakah produktivitas yang dimilikinya masih dapat bersaing dengan pihak lain ataukah perlu adanya peningkatan produktivitas yang dimiliki dengan melakukan inovasi-inovasi baru dari proses kerja yang dimilikinya.
2 Operasi pencabutan sheet pile ini sangat sederhana dimana hanya terdapat satu tim kerja sehingga setiap pekerjaan dapat diteliti dengan baik agar dapat dilakukan perbaikan. Pengamatan dilakukan dengan merekam setiap kegiatan yang dilakukan oleh para tim kerja dan mengevaluasi kinerja tiap tim yang terlibat kemudian dianalisa perbaikan yang dapat dilakukan.
1.2 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui produktivitas pekerjaan pencabutan
Sheet pile yang terdapat pada pelaksanaan proyek Double-Double Track (DDT) Manggarai dengan metode Time Studies.
2. Mengetahui tingkat utilitas setiap pekerja yang terlibat di dalam pelaksanaan pencabutan Sheet pile.
3.
Memberikan masukan–masukan teknis mengenai perbaikan metode pelaksanaan untuk meningkatkan produktivitas pekerjaan pencabutan Sheet pile.1.3 Batasan Masalah
Studi ini dilakukan dengan batasan masalah sebagai berikut :
1. Studi kasus hanya dilakukan pada Proyek
Double-Double Track (DDT) Manggarai 2. Pengamatan yang dilakukan pada operasi
pencabutan Sheet pile, tanpa termasuk persiapan alatnya.
3. Pengamatan dilakukan sebanyak 5 siklus.
2. Tinjauan Pustaka
2.1 ProduktivitasProduktivitas secara umum merupakan perbandingan antara hasil kegiatan (output) dan masukan (input). Menurut Joseph Prokopenko didalam buku Productivity Management, Produktivitas adalah hubungan antara hasil dan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut, dimana waktu merupakan penyebut yang universal dan diluar kontrol manusia. Semakin singkat waktu yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang dimaksud, semakin produktif sistem kerja tersebut Jadi, produktivitas merupakan alat pembanding bagi manager, teknisi industri yang didalamnya membandingkan produksi setiap level pekerjaan berdasarkan resource dan waktu yang digunakan. Dalam kegiatan konstruksi setiap level pada organisasi memiliki nilai produktivitas nya masing masing, tentunya dengan input dan output yang berbeda pada tiap levelnya, namun dalam penelitian ini kami mengamati produktivitas
pekerjaan yang dilakukan oleh worker atau level terbawah dari organisasi proyek konstruksi. 2.2 Pengambilan Data Lapangan
Untuk dapat menganalisis produktivitas suatu pekerjaan dapat dilakukan dengan dua cara, pertama dengan menggunakan data historis dan kedua menggunakan data aktual di lapangan. Dalam penelitian ini kami menggunakan data aktual dilapangan untuk menganalisis produktivitas suatu pekerjaan tersebut. Metode pengumpulan data lapangan diantaranya adalah metode time study, Work Sampling, Five Minutes Ratings, Method Productivity Delay Model (MPDM) dan interview. 2.2.1 Time Study
Terdapat beberapa metode pengumpulan data untuk pengukuran produktivitas, salah satunya adalah time studies. Time studies merupakan salah satu metode pengumpulan data yang diadopsi dari manufaktur. Pada time studies, pengamatan dilakukan secara langsung dan terus-menerus terhadap kegiatan yang ingin diamati. Dalam pelaksanaannya, terdapat dua teknik yang sering digunakan, yaitu:
1. Stopwatch Studies : Pada stopwatch studies, pengamatan dilakukan dengan mencatat kegiatan yang dilakukan setiap individu dalam tim kerja ketika melaksanakan suatu pekerjaan dalam durasi tertentu, kegiatan ini dikategorikan untuk setiap menitnya sehingga digunakan
stopwatch untuk mencatat waktunya.
2. Video Recording Technique : Dengan video recording technique, dapat dilakukan perekaman untuk observasi dengan durasi yangpanjang. Selain itu, pengamatan dapat dilakukan berulang-ulang (playback) sehingga dapat meningkatkan akurasi data yang diambil. Pada video recording technique, pengumpulan data produktivitas yang dilakukan hanya berdasarkan hasil dari rekaman video yang dilakukan. Oleh karena itu, pengamatan melalui video (video recording technique) lebih populer dalam pengumpulan data lapangan menggunakan metode time studies.
2.2.2 Work Sampling
3 Selain itu, semua pekerja harus mempunyai kesempatan yang sama untuk diobservasi setiap waktu.
2.2.3 Five Minutes Ratings
Five minutes ratings adalah metode yang efektif dan jauh lebih cepat dibandingkan dengan metode-metode pengambilan data lainnya dengan tanpa mencurigakan dan dapat mengobservasi seluruh kru. Tujuannya adalah untuk mengtehaui keefektifan kerja pekerja. Namun kekurangan work sampling adalah hanya mengklasifikasikan pekerja dalam keadaan working dan not working, jika delay yang terjadi kurang dari 50% dari interval waktu pengamatan maka dikategorikan sebagai working, namun jika delay lebih dari 50% interval waktu pengamatan dikategorikan sebagai not working. Setiap kru minimal diamati selama 5 menit. 2.2.4 Method Productivity Delay Model (MPDM)
Method Productivity Delay Model (MPDM) adalah teknik untuk mengukur, memprediksi dan memperbaiki produktivitas suatu metoda konstruksi dengan mengidentifikasi delay yang terjadi pada beberapa siklus suatu operasi (Adrian 1974). Tundaan (delay) dapat mengurangi produktivitas konstruksi dan biasanya sering ditemukan pada pelaksanaan konstruksi. Jenis-jenis tundaan tersebut antara lain:
a) Tundaan karena faktor lingkungan, yaitu perubahan kondisi tanah, perubahan bagian dinding, perubahan aligment jalan, dan lain-lain; b) Tundaan karena peralatan, yaitu peralatan dalam perjalan atau pemindahan, mogok, dan tidak bekerja dengan kapasitas penuh, dan lain-lain; c) Tundaan karena faktor tenaga kerja, yaitu
pekerja menunggu, kelelahan, tidak produktif karena tidak tahu dan tidak ahli, dan lain-lain; d) Tundaan karena material, yaitu material tidak
tersedia sesuai kebutuhan, material tidak diterima kualitasnya , dan lain-lain;
e) Tundaan karena manajemen, yaitu perencanaan sumberdaya yang kurang baik, layout tidak baik, terganggu pekerjaan lain, dan lain-lain.
Method Produktivity Delay Model (MPDM)
merupakan modifikasi time dan motion study dengan menggabungkan work sampling, production function analysis, analisa statistik, dan model keseimbangan.
2.2.5 Interview
Interview adalah diskusi yang secara sistematik dilakukan untuk mengumpulkan informasi dari satu atau lebih orang yang ada dalam proyek. Keuntungan dari interview adalah :
1) Fleksibel – bisa menindaklanjuti topik yang telah dikembangkan
2) Identitas dari koresponden dapat diketahui 3) Kemungkinan tidak mendapatkan koresponden
kecil
4) Distribusi dari sampel dapat diketahui 5) Bisa dilanjutkan dengan membuat kuisioner
2.3 Metode Analisa Produktivitas
2.3.1 Cycle Chart
Cycle chart berisi urutan pekerjaan beserta durasinya, dengan menganalisa cycle chart pada suatu pekerjaan kita dapat mempertimbangkan untuk mengurangi delay pada pekerjaan tersebut dan dapat dilakukan percepatan waktu pekerjaan. 2.3.2 Process Chart
Process chart dibuat dengan memindahkan data dari video recorder yang bersifat chronological untuk pekerjaan yang diamati. Dari data tersebut kemudian diperkirakan siklus pekerjaan yang terjadi untuk kemudian diurutkan dalam daftar process chart. Durasi untuk setiap urutan aktivitas yang terdapat pada process chart diketahui melalui total waktu yang digunakan untuk aktivitas tersebut seperti terlihat pada event list time studies. Presentase aktivitas tersebut diketahui dengan membandingkan durasi aktivitas tersebut dibandingkan terhadap total waktu yang digunakan dalam satuan detik-orang. 2.3.3 Crew-Balance Chart
Crew balance chart berfungsi untuk menunjukkan alokasi waktu yang diperlukan bagi setiap tahapan kegiatan untuk tiap pekerja yang terlibat dalam satu siklus pekerjaan. Crew Balance didapat dengan menggambarkan masing masing pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja terhadapa lama waktu pengerjaan.
2.3.4 MPDM
Dalam menganalisis produktivitas suatu pekerjaan dengan metode MPDM terdapat 3 konsep utama yang harus didefinisikan terlebih dahulu dalam metode MPDM ini, yaitu :
1. Unit Produksi yang ditinjau 2. Siklus Produksi yang terjadi
3. Metode Resource utama yang berpengaruh besar dalam produktivitas
4 siklus operasi. Indikator yang digunakan dalam MPDM yaitu Ideal cycle atau berapa waktu ideal sikus tanpa tundaan dan overall cycle atau keseluruhan siklus termasuk tundaan.
2.4 Labour Utilization factor
LUF (Labor Utilization Factor) adalah suatu metode perhitungan produktivitas yang berbeda dengan perhitungan produktivitas dengan cara konvensional. Perbedaannya adalah, perngukuran produktivitas secara konvensional hanya mengukur perbandingan antara output yang dihasilkan dengan input yang digunakan, dengan tidak memperhitungkan mana kegiatan yang termasuk
value added, contributory, idle dalam menghasilkan
output tersebut. Sedangkan LUF hanya mengukur efektivitas pekerja dalam suatu operasi dalam suatu rentang waktu tertentu dengan memperhitungkan mana kegiatan yang termasuk value added dan
contributory dengan tidak mempertimbangkan seberapa kuantitas output yang dihasilkan.
Dengan demikian LUF tidak selalu menggambarkan hasil pekerjaan yang sesungguhnya. Sebagai contoh jika kita mendapatkan nilai LUF yang tinggi itu artinya pekerja bekerja dengan intensitas waktu yang tinggi, namun barang yang dihasilkan belum tentu tinggi dikarenakan misalnya keterampilan pekerja tersebut kurang sehingga walaupun telah bekerja lama namun barang yang dihgasilkan sedikit. Itu artinya nilai LUF tidak selalu berbanding lurus dengan produktivitas.
Setiap tugas akan dikelompokkan menjadi:
a) Effective work, pekerjaan efektif, adalah proses aktual yang memberikan tambahan terhadap produk akhir.
b) Value added, nilai tambah, digunakan sebagai alat ukur persentase pekerjaan efektif.
c) Essential contributory work, pekerjaan pendukung penting, adalah pekerjaan yang secara tidak langsung memberi nilai tambah, tetapi penting untuk menyelesaikan pekerjaan (misal mengangkat scaffolding).
d) Ineffective work, pekerjaan tidak efektif, adalah bukan pekerjaan contributory, rework, pekerjaan tertunda, dll.
Rumus umum untuk LUF adalah:
𝐿𝑈𝐹 = (𝑒𝑓𝑓. 𝑤𝑜𝑟𝑘 𝑡𝑖𝑚𝑒 + (𝑒𝑠𝑠𝑒𝑛𝑡𝑖𝑎𝑙 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑤𝑜𝑟𝑘 𝑡𝑖𝑚𝑒 × 𝑤𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟))𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝑜𝑓 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛
3. Metodologi Penelitian
Metodologi dalam penelitian ini adalah diawali dengan pendahuluan yang berupa latar belakang sebagai motivasi dilakukanya penelitian,
menetapkan tujuan dan membatasi lingkup kajian yang hendak dilakukan. Selanjutnya dilakukan studi pustaka yang berkaitan dengan penelitian terutama mengenai produktivitas.
Metodologi penelitian dilanjutkan dengan pengambilan data lapangan dengan meninjau langsung ke proyek yang akan diteliti dan melakukan video recording technique. Dengan
video recording technique, dapat dilakukan perekaman untuk observasi secara kontinyu dengan durasi yang panjang. Selain itu, pengamatan juga dapat dilakukan berulangulang (playback). Sehingga dapat meningkatkan akurasi data yang diambil. Setelah data lapangan telah dikumpulkan, diolah untuk mengetahui produktivitas dari setiap
resources.
Selanjutnya dilakukan analisis produktivitas pekerjaan pencabutan sheet pile pada proyek tersebut. Kemudian dirumuskan rekomendasi perbaikan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pekerjaan tersebut. Kemudian pada bagian akhir penelitian ini akan disimpulkan poin-poin penting dalam penlitian ini dan saran agar penelitian yang selanjutnya bisa lebih baik. Berikut adalah diagram alir penelitian yang hendak dilakukan :
Gambar 1. Diagram Alir Metode Penelitian
4.
Hasil Pengambilan Data Lapangan
4.1 Kondisi LapanganNama Proyek : Proyek pengembangan Double-Double Track (DDT) untuk fasilitas perkeretaapian untuk Manggarai sampai dengan Jatinegara. Nama Pekerjaan : Pekerjaan pencabutan sheet pile
Mulai
Studi Pendahuluan
Kajian Literatur
Pengambilan Data
Pengumpulan Data Lapangan
Analisa Produktivitas
Rekomendasi Perbaikan
Kesimpulan dan saran
5 Waktu Pengamatan : Kamis, 10 Nov 2016 (13.30 – 15.00).
Cuaca Saat Pengamatan : Cerah berawan Alat dan Bahan:
Mobile Crane
Genset
1 set alat Vibro dan Panel
Tenaga Kerja:
2 Pengarah Crane
1 Pengatur Panel
1 Pembantu Tukang
1 Operator Mobile Crane
Gambar 2.Siteplan Proyek
4.2 Time Study
Dalam pekerjaan pencabutan sheetpile Siklus pekerjaan yang ada adalah sebagai berikut :
1. Pengarah 1 & 2 mengarahkan mobile crane yang akan dicabut.
2. Mengatur vibro dari panel agar vibro dapat mencapit sheet pile yang akan dicabut.
3. Sheet pile dicabut sampai setengah bentang lalu pile diikat dengan sling di tengah bentang.
4. Lanjutkan pencabutan sampai pile tercabut seluruhnya.
5. Pile dijatuhkan perlahan ke tempat penyimpanan sementara, lalu ikatan sling
dari pile dilepas.
Pengambilan data yang dilakukan adalah dengan mengamati lima siklus pencabutan sheet pile
menggunakan video recorder. Hasil dari video
recorder tersebut kemudian dikonversi menjadi data kronologis untuk mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan oleh masing-masing pekerja beserta durasinya sebagai berikut.
Tabel 1.Time Study Siklus 1
Pengarah 1 Pengarah 2 Pengatur Vibro Panel Pembantu Tukang Operator Crane 00:00:00 00:01:00 Mengarahkan crane ke
pile yang akan dicabut
Mengarahkan crane ke
pile yang akan dicabut Menunggu Menunggu Menurunkan alat vibro dengan crane 00:01:00 00:02:00 Memasang vibro ke pile Memasang vibro ke pile Mengatur vibro panel untuk
mencapit pile Menunggu Menunggu 00:02:00 00:03:00 Menunggu Menunggu
Mengaktifkan vibro sehingga pile tergetarkan dan dapat tercabut
Menunggu
Mengangkat alat vibro untuk mencabut pile sampai setengah bentang
00:03:00 00:04:00 Mengaitkan sling ke pile Mengaitkan sling ke pile Menunggu Membantu mengaitkan sling ke
pile Menunggu 00:04:00 00:05:30 Menunggu Menunggu
Mengaktifkan vibro sehingga pile tergetarkan dan dapat tercabut
Mengarahkan crane ke area penempatan pile
Melanjutkan pencabutan pile hingga keseluruhan
00:05:30 00:06:20 Menunggu Menunggu Mematikan alat vibro agar
pile terlepas dari capitan Menunggu
Menurunkan pile dengan crane secara perlahan
00:06:20 00:07:00 Menunggu Menunggu Menunggu Melepaskan kaitan sling dari pile
yang telah dicabut Menunggu Siklus 1
6
Tabel 2. Time Study Siklus 2
Tabel 3.Time Study Siklus 3
Tabel 4.Time Study Siklus 4
Tabel 5.Time Study Siklus 5
Pengarah 1 Pengarah 2 Pengatur Vibro Panel Pembantu Tukang Operator Crane 00:00:00 00:01:15 Mengarahkan crane ke
pile yang akan dicabut
Mengarahkan crane ke
pile yang akan dicabut Menunggu Menunggu Menurunkan alat vibro dengan crane 00:01:15 00:01:30 Memasang vibro ke pile Memasang vibro ke pile Mengatur vibro panel untuk
mencapit pile Menunggu Menunggu 00:01:30 00:02:45 Menunggu Menunggu
Mengaktifkan vibro sehingga pile tergetarkan dan dapat tercabut
Menunggu
Mengangkat alat vibro untuk mencabut pile sampai setengah bentang
00:02:45 00:04:00 Mengaitkan sling ke pile Mengaitkan sling ke pile Menunggu Membantu mengaitkan sling ke
pile Menunggu 00:04:00 00:05:55 Menunggu Menunggu
Mengaktifkan vibro sehingga pile tergetarkan dan dapat tercabut
Mengarahkan crane ke area penempatan pile
Melanjutkan pencabutan pile hingga keseluruhan
00:05:55 00:06:20 Menunggu Menunggu Mematikan alat vibro agar
pile terlepas dari capitan Menunggu
Menurunkan pile dengan crane secara perlahan
00:06:20 00:07:40 Menunggu Menunggu Menunggu Melepaskan kaitan sling dari pile
yang telah dicabut Menunggu Siklus 2
Waktu (menit)
Pengarah 1 Pengarah 2 Pengatur Vibro Panel Pembantu Tukang Operator Crane 00:00:00 00:01:20 Mengarahkan crane ke
pile yang akan dicabut
Mengarahkan crane ke
pile yang akan dicabut Menunggu Menunggu Menurunkan alat vibro dengan crane 00:01:20 00:02:00 Memasang vibro ke pile Memasang vibro ke pile Mengatur vibro panel untuk
mencapit pile Menunggu Menunggu 00:02:00 00:04:00 Menunggu Menunggu
Mengaktifkan vibro sehingga pile tergetarkan dan dapat tercabut
Menunggu
Mengangkat alat vibro untuk mencabut pile sampai setengah bentang
00:04:00 00:05:30 Mengaitkan sling ke pile Mengaitkan sling ke pile Menunggu Membantu mengaitkan sling ke
pile Menunggu 00:05:30 00:07:20 Menunggu Menunggu
Mengaktifkan vibro sehingga pile tergetarkan dan dapat tercabut
Mengarahkan crane ke area penempatan pile
Melanjutkan pencabutan pile hingga keseluruhan
00:07:20 00:07:50 Menunggu Menunggu Mematikan alat vibro agar
pile terlepas dari capitan Menunggu
Menurunkan pile dengan crane secara perlahan
00:07:50 00:09:20 Menunggu Menunggu Menunggu Melepaskan kaitan sling dari pile
yang telah dicabut Menunggu Siklus 3
Waktu (menit)
Pengarah 1 Pengarah 2 Pengatur Vibro Panel Pembantu Tukang Operator Crane 00:00:00 00:01:30 Mengarahkan crane ke
pile yang akan dicabut
Mengarahkan crane ke
pile yang akan dicabut Menunggu Menunggu Menurunkan alat vibro dengan crane 00:01:30 00:02:00 Memasang vibro ke pile Memasang vibro ke pile Mengatur vibro panel untuk
mencapit pile Menunggu Menunggu 00:02:00 00:03:40 Menunggu Menunggu
Mengaktifkan vibro sehingga pile tergetarkan dan dapat tercabut
Menunggu
Mengangkat alat vibro untuk mencabut pile sampai setengah bentang
00:03:40 00:04:20 Mengaitkan sling ke pile Mengaitkan sling ke pile Menunggu Membantu mengaitkan sling ke
pile Menunggu 00:04:20 00:06:00 Menunggu Menunggu
Mengaktifkan vibro sehingga pile tergetarkan dan dapat tercabut
Mengarahkan crane ke area penempatan pile
Melanjutkan pencabutan pile hingga keseluruhan
00:06:00 00:06:30 Menunggu Menunggu Mematikan alat vibro agar
pile terlepas dari capitan Menunggu
Menurunkan pile dengan crane secara perlahan
00:06:30 00:07:10 Menunggu Menunggu Menunggu Melepaskan kaitan sling dari pile
yang telah dicabut Menunggu Siklus 4
Waktu (menit)
Pengarah 1 Pengarah 2 Pengatur Vibro Panel Pembantu Tukang Operator Crane 00:00:00 00:02:10 Mengarahkan crane ke
pile yang akan dicabut
Mengarahkan crane ke
pile yang akan dicabut Menunggu Menunggu Menurunkan alat vibro dengan crane 00:02:10 00:02:20 Memasang vibro ke pile Memasang vibro ke pile Mengatur vibro panel untuk
mencapit pile Menunggu Menunggu 00:02:20 00:06:10 Menunggu Menunggu
Mengaktifkan vibro sehingga pile tergetarkan dan dapat tercabut
Menunggu
Mengangkat alat vibro untuk mencabut pile sampai setengah bentang
00:06:10 00:07:00 Mengaitkan sling ke pile Mengaitkan sling ke pile Menunggu Membantu mengaitkan sling ke
pile Menunggu 00:07:00 00:08:30 Menunggu Menunggu
Mengaktifkan vibro sehingga pile tergetarkan dan dapat tercabut
Mengarahkan crane ke area penempatan pile
Melanjutkan pencabutan pile hingga keseluruhan
00:08:30 00:08:55 Menunggu Menunggu Mematikan alat vibro agar
pile terlepas dari capitan Menunggu
Menurunkan pile dengan crane secara perlahan
00:08:55 00:10:00 Menunggu Menunggu Menunggu Melepaskan kaitan sling dari pile
yang telah dicabut Menunggu Waktu (menit)
7 4.3 Work Sampling
Pengamatan dengan mengunakan Work sampling
dilakukan pada siang hari. Dengan jumlah data observasi yang diambil adalah 155 data observasi, maka confidence limits 95% dan limits of error
8,031% dengan category proportion 40,60.
Beikut adalah hasil work sampling dalam pekerjaan pencabutan sheet pile baja :
Tabel 6. Pengkategorian tahapan pekerjaan dalam satu siklus pekerjaan pencabutan sheet pile
Operation : Pekerjaan Pencabutan Sheet Pile Production Units : Jumlah Sheet Pile Yang Tercabut Time Unit : Minute or Hour
Date : 10 November 2016
Project : Pembangunan DDT Manggarai - Jatinegara
Kategori Pekerjaan Komponen Pekerjaan
Value Added
1. Mengangkat alat vibro untuk mencabut pile sampai setengah bentang
2. Melanjutkan pencabutan pile hingga keseluruhan
3. Menurukan pile dengan crane secara perlahan
Contributory
1. Mengarahkan crane ke pile yang akan dicabut
2. Memasang vibro ke pile
3. Mengatur vibro panel untuk mencapit pile
4. Mengaktifkan vibro sehingga pile tergetarkan dan dapat tercabut 5. Mengaitkan sling ke pile
6. Mematikan alat vibro agar pile terlepas dari capitan
7. Melepaskan kaitan sling dari pile yang terlepas
8. Mengangkat alat vibro dan memposisikan mobile crane 9. Menurunkan alat vibro dengan crane
10. Menyalakan genset dan menyambungkan dengan alat vibro Ineffective 1. Membantu mengaitkan sling ke pile Unproductive 1. Menunggu
Tabel 7. Hasil pengambilan data dengan metode Work Sampling
Dimana VA= Value added, Cont= Contributory, IE= Ineffective, UP= Unproductive, dan LUF= Labor Utilization Factor.
Dari hasil analisis didapatkan labor utility factor
untuk setiap pekerja (lihat Tabel 2), disimpulkan bahwa sebagian besar pekerja tidak produktif kecuali operator crane. Rendahnya LUF para pekerja ini dapat diatasi dengan mengurangi jumlah pekerja lalu membagi tugas pekerja tersebut ke pekerja yang lain agar tidak terlalu banyak kegiatan tunggunya. Yang disarankan untuk diberhentikan
dari pekerjaan pencabutan sheet pile ini yaitu si pembantu tukang, karna berdasarkan analisis data
work sampling menunjukan bahwa pekerja tersebut utilitasnya rendah atau dengan keta lain pekerjaannya sedikit sehingga tidak efisien. 4.4 Five Minutes Rating
Pengambilan data hanya perlu mengamati pekerja dalam waktu yang singkat dan membaginya ke dalam dua kelompok, working dan not working. Pengamatan dilakukan selama 4 x 5 menit dengan interval pengamatan dilakukan tiap 30 detik. Dari video yang telah diambil, data yang diambil dilakukan pengolahan dengan metode five minutes rating seperti tabel di bawah ini:
Tabel 8.Five Minutes rating observation result
Jumlah Bobot % Jumlah Bobot % Jumlah Bobot % Jumlah Bobot % Jumlah Bobot %
VA 69 44,516%
Cont 54 34,839% 56 36,129% 43 27,742% 31 20,000% 53 34,194%
IE 16 10,323% 0,000%
UP 101 65,161% 83 53,548% 112 72,258% 124 80,000% 33 21,290%
Total 155 100% 155 100% 155 100% 155 100% 155 100%
LUF
Pengarah 1 Pengarah 2 Pengatur Vibro
Panel Pembantu Tukang Operator Crane
17,42% 18,06% 13,87% 10,00% 61,61%
Operation : Pekerjaan Pencabutan Sheet Pile Date : 10 November 2016
Project : Pembangunan DDT M anggarai - Jatinegara Interval
FIVE M INUTES RATING
Ket : notasi "0" menunjukkan worker bekerja dan notasi "X" menunjukkan delay Waktu
No M enit
8 4.5 MPDM
Dari rekaman video yang dilakukan terhadap pekerjaan pencabutan sheet pile selama 5 siklus
pekerjaan didapatkan data produktivitasnya sebagai berikut :
Tabel 9. Data hasil MPDM
5. Analisa Produktivitas Lapangan
5.1 Flow Chart/DiagramFlow chart/diagram menunjukkan hubungan antara kegiatan dengan pergerakan yang terjadi selama
pekerjaan berlangsung. Dari hasil observasi yang dilakukan berikut adalah flow chart/diagram yang ada pada pekerjaan pencabutan sheet pile:
Gambar 3.Flow Chart/Diagram Pencabutan Sheet Pile
Berdasarkan hasil pengamatan, penempatan alat-alat dan pekerja sudah efektif berdasarkan pertimbangan berikut:
1. Letak genset tidak terlalu dekat dengan
crane yang dapat mengganggu jangkauan
crane, namun cukup dekat dengan alat vibro sebagai sumber tenaga.
2. Letak mobile crane berada di tengah-tengah rangkaian sheet pile sehingga jarak jangkauan ke sheet pile yang akan dicabut minimum.
3. Penempatan sheet pile dekat dengan lokasi eksisting sheet pile sehingga pergerakan ke siklus selanjutnya efisien.
4. Letak vibro panel tidak mengganggu pembantu tukang dan pengarah dan cukup dekat dengan genset sebagai sumber tenaga.
5.2 Cycle Chart
Berikut adalah hasil cycle chart yang mendeskripsikan seluruh kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir sebuah siklus disertai dengan
Operation : Pekerjaan Pencabutan Sheet Pile Production Units : Jumlah Sheet Pile Yang Tercabut Time Unit : M inute or Hour
Date : 10 November 2016
Project : Pembangunan DDT M anggarai - Jatinegara Production
Cycle Time
Environmental Delay
Equipment Delay
M aterial Delay
M anagement Delay
Labour Delay
Non Delay Cycle Time
M inus M ean Non
Delay Cycle Time
M inus M ean Non Delay Time M inutes M inutes M inutes M inutes M inutes M inutes M inutes M inutes M inutes
1 10,00 0 3 0 0 1,00 6,00 3,32 0,7
2 7,67 0 0,5 0 0 1,25 5,92 0,98 0,8
3 9,33 0 0,5 0 0 1,50 7,33 2,65 0,6
4 7,17 0 0,5 0 0 1,00 5,67 0,48 1,0
5 13,67 0 3,7 1 0 0,50 8,50 6,98 1,8
PRODUCTION DELAY SAM PLING
Production Cycle
9 ideal improvement atau usulan perbaikan untuk pekerjaan pencabutan sheet pile
Tabel 10.Cycle chart siklus ke-1
Tabel 11.Cycle Chart Siklus ke-2
Tabel 12.Cycle Chart Siklus ke-3
Tabel 13. Cycle Chart Siklus ke-4
Tabel 14. Cycle Chart Siklus ke-5
Berdasarkan cycle chart di atas dan hasil observasi, tidak ada potensi peningkatan siklus kerja yang dapat dilakukan yang disebabkan oleh sifat antar
kegiatan pada pekerjaan pencabutan sheet pile
bersifat serial dan tidak dapat dilakukan paralel pekerjaan.
1 Mengarahkan crane ke pile yang akan dicabut 2 Memasang vibro ke pile
3 Mencabut pile sampai setengah bentang 4 Mengaitkan sling ke pile
5 Melanjutkan pencabutan pile hingga keseluruhan 6 Menurunkan pile dengan crane secara perlahan 7 Melepaskan kaitan sling dari pile yang tercabut
Siklus 1 Kegiatan
No.
7 8 9 10
1 2 3 4 5 6
Waktu (Menit)
1 Mengarahkan crane ke pile yang akan dicabut 2 Memasang vibro ke pile
3 Mencabut pile sampai setengah bentang 4 Mengaitkan sling ke pile
5 Melanjutkan pencabutan pile hingga keseluruhan 6 Menurunkan pile dengan crane secara perlahan 7 Melepaskan kaitan sling dari pile yang tercabut
Siklus 2
9 10
No. Kegiatan Waktu (Menit)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Mengarahkan crane ke pile yang akan dicabut 2 Memasang vibro ke pile
3 Mencabut pile sampai setengah bentang 4 Mengaitkan sling ke pile
5 Melanjutkan pencabutan pile hingga keseluruhan 6 Menurunkan pile dengan crane secara perlahan 7 Melepaskan kaitan sling dari pile yang tercabut
Siklus 3
5 6
No. Kegiatan Waktu (Menit)
1 2 3 4 7 8 9 10
1 Mengarahkan crane ke pile yang akan dicabut 2 Memasang vibro ke pile
3 Mencabut pile sampai setengah bentang 4 Mengaitkan sling ke pile
5 Melanjutkan pencabutan pile hingga keseluruhan 6 Menurunkan pile dengan crane secara perlahan 7 Melepaskan kaitan sling dari pile yang tercabut
Siklus 4
3 4 5 6 7 8 9 10
No. Kegiatan Waktu (Menit)
1 2
1 Mengarahkan crane ke pile yang akan dicabut 2 Memasang vibro ke pile
3 Mencabut pile sampai setengah bentang 4 Mengaitkan sling ke pile
5 Melanjutkan pencabutan pile hingga keseluruhan 6 Menurunkan pile dengan crane secara perlahan 7 Melepaskan kaitan sling dari pile yang tercabut
Siklus 5
No. Kegiatan Waktu (Menit)
10 5.3 Process Chart
Berikut process chart pekerjaan pencabutan sheet pile tiap siklus pada proyek DDT Manggarai
Tabel 15.Process chart siklus ke-1
Tabel 16.Process Chart Siklus ke-2
Tabel 17.Process Chart Siklus ke-3
Tabel 18.Process Chart Siklus ke-4
No. Urutan Kerja Op
e
1 Mengarahkan crane ke pile yang akan dicabut 0:01:00 14%
2 Memasang vibro ke pile 0:01:00 14%
3 Mencabut pile sampai setengah bentang 0:01:00 14%
4 Mengaitkan sling ke pile 0:01:00 14%
5 Melanjutkan pencabutan pile hingga keseluruhan 0:01:30 21%
6 Menurunkan pile dengan crane secara perlahan 0:00:50 12%
7 Melepaskan kaitan sling dari pile yang tercabut 0:00:40 10%
0:07:00 100%
Total
Siklus 1
No. Urutan Kerja Op
e
1 Mengarahkan crane ke pile yang akan dicabut 0:01:15 16%
2 Memasang vibro ke pile 0:00:15 3%
3 Mencabut pile sampai setengah bentang 0:01:15 16%
4 Mengaitkan sling ke pile 0:01:15 16%
5 Melanjutkan pencabutan pile hingga keseluruhan 0:01:55 25%
6 Menurunkan pile dengan crane secara perlahan 0:00:25 5%
7 Melepaskan kaitan sling dari pile yang tercabut 0:01:20 17%
0:07:40 100%
Siklus 2
Total
No. Urutan Kerja Op
e
1 Mengarahkan crane ke pile yang akan dicabut 0:01:20 14%
2 Memasang vibro ke pile 0:00:40 7%
3 Mencabut pile sampai setengah bentang 0:02:00 21%
4 Mengaitkan sling ke pile 0:01:30 16%
5 Melanjutkan pencabutan pile hingga keseluruhan 0:01:50 20%
6 Menurunkan pile dengan crane secara perlahan 0:00:30 5%
7 Melepaskan kaitan sling dari pile yang tercabut 0:01:30 16%
0:09:20 100%
Total
Siklus 3
No. Urutan Kerja Op
e
1 Mengarahkan crane ke pile yang akan dicabut 0:01:30 21%
2 Memasang vibro ke pile 0:00:30 7%
3 Mencabut pile sampai setengah bentang 0:01:40 23%
4 Mengaitkan sling ke pile 0:00:40 9%
5 Melanjutkan pencabutan pile hingga keseluruhan 0:01:40 23%
6 Menurunkan pile dengan crane secara perlahan 0:00:30 7%
7 Melepaskan kaitan sling dari pile yang terlepas 0:00:40 9%
0:07:10 100%
Siklus 4
11
Tabel 19.Process Chart Siklus ke-5
Berdasarkan process chart di atas dan hasil observasi, tidak ada potensi peningkatan siklus kerja yang dapat dilakukan yang disebabkan tidak
ada kegiatan yang dikategorikan sebagai tundaan, peningkatan yang paling mungkin adalah percepatan kegiatan kategori transportasi.
5.4 Crew-Balance Chart
Berikut adalah analisis produktivitas dengan menggunakan metode crew-balance chart.
Gambar 4. Keterangan Warna pada Crew Balance Chart
Gambar 5. Crew Balance Chart Siklus ke-1
Gambar 6.Crew Balance Chart Siklus ke-2
Gambar 7.Crew Balance Chart Siklus ke-3
Gambar 8.Crew Balance Chart Siklus ke-4
No. Urutan Kerja Op
e
ra
si
T
ra
n
sp
o
rt
a
si
Pe
m
e
ri
k
sa
a
n
T
u
n
d
a
a
n
Pe
n
y
im
p
a
n
a
n
Waktu
(menit) Persentase
1 Mengarahkan crane ke pile yang akan dicabut 0:02:10 22% 2 Memasang vibro ke pile 0:00:10 2% 3 Mencabut pile sampai setengah bentang 0:03:50 38% 4 Mengaitkan sling ke pile 0:00:50 8% 5 Melanjutkan pencabutan pile hingga keseluruhan 0:01:30 15% 6 Menurunkan pile dengan crane secara perlahan 0:00:25 4% 7 Melepaskan kaitan sling dari pile yang tercabut 0:01:05 11%
0:10:00 100% Total
12
Gambar 9.Crew Balance Chart Siklus ke-5
5.5 Perhitungan LUF
Dari hasil analisis crew balance chart dilakukan perhitungan terhadap utilitas para pekerja dalam setiap siklusnya sebagai berikut.
Tabel 20. LUF siklus ke-1.
Tabel 21. LUF siklus ke-2.
Tabel 22. LUF siklus ke-3.
Tabel 23. LUF siklus ke-4.
Tabel 24. LUF siklus ke-5.
5.6 MPDM
Setelah didapatkan data lapangan yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, selanjutnya
akan dilakukan analisa produktivitas dengan metoda MPDM sebagai berikut :
Tabel 25.MPDM Processing
Tabel 26. Delay information
𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑦 = 𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑛𝑜𝑛 − 𝑑𝑒𝑙𝑎𝑦 𝑐𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑡𝑖𝑚𝑒1
=6,7 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 8,98 𝑢𝑛𝑖𝑡/𝑗𝑎𝑚1
𝑂𝑣𝑒𝑟𝑎𝑙𝑙 𝑀𝑒𝑡ℎ𝑜𝑑 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑐𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑦
= 𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑜𝑣𝑒𝑟𝑎𝑙𝑙 𝑐𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑡𝑖𝑚𝑒1
=9,6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 6,27 𝑢𝑛𝑖𝑡/𝑗𝑎𝑚1
Gambar 10. Grafik kehilangan produktivitas per delay factor.
Operator Crane 4,33 0,00 0,50 7,00 0,62 Pembantu Tukang 0,00 3,17 0,50 7,00 0,23 Pengatur Panel 0,00 4,33 0,50 7,00 0,31
Pengarah 2 0,00 3,00 0,50 7,00 0,21
Pengarah 1 0,00 3,00 0,50 7,00 0,21
Siklus 1
Labor Effective Contribut Weightin Total LUF
Operator Crane 4,83 0,00 0,50 7,67 0,63 Pembantu Tukang 0,00 4,50 0,50 7,67 0,29 Pengatur Panel 0,00 3,83 0,50 7,67 0,25
Pengarah 2 0,00 2,75 0,50 7,67 0,18
Pengarah 1 0,00 2,75 0,50 7,67 0,18
Siklus 2
Labor Effective Contribut Weightin Total LUF
Operator Crane 5,67 0,00 0,50 9,33 0,61 Pembantu Tukang 0,00 4,83 0,50 9,33 0,26 Pengatur Panel 0,00 5,00 0,50 9,33 0,27
Pengarah 2 0,00 3,50 0,50 9,33 0,19
Pengarah 1 0,00 3,50 0,50 9,33 0,19
Siklus 3
Labor Effective Contribut Weightin Total LUF
Operator Crane 5,33 0,00 0,50 7,17 0,74
Pembantu Tukang 0,00 3,00 0,50 7,17 0,21
Pengatur Panel 0,00 4,33 0,50 7,17 0,30
Pengarah 2 0,00 2,67 0,50 7,17 0,19
Pengarah 1 0,00 2,67 0,50 7,17 0,19
Siklus 4
Labor Effective Contribut Weightin Total LUF
Operator Crane 7,92 0,00 0,50 10,00 0,79
Pembantu Tukang 0,00 3,42 0,50 10,00 0,17
Pengatur Panel 0,00 5,92 0,50 10,00 0,30
Pengarah 2 0,00 3,17 0,50 10,00 0,16
Pengarah 1 0,00 3,17 0,50 10,00 0,16
Siklus 5
Labor Effective Contribut Weightin Total LUF
TO TAL
33,42 5,00 6,7 0,99
B. Overall production cycle
47,83 5,00 9,6 2,88 MPDM PROCES S ING
UNITS
time 0,00 8,17 1,00 0,00 5,25
E. Probability of occurence 0,00 0,40 0,20 0,00 1,00
F. Relative 0,00 0,43 0,10 0,00 0,11
G.
0,00 17,07 2,09 0,00 10,98
13 5.7 Five Minutes Ratings
Berikut adalah keefektifan kerja dari masing masing kru yang ada dengan menggunakan metode five minutes ratings :
Tabel 27. Utilitas pekerja berdasarkan five minutes rating
6. Analisis Peningkatan Produktivitas
6.1 Mengurangi DelayMenghilangkan idle atau delay pada masing masing pekerja. Idle yang dimaksudkan disini adalah menghilangkan kegiatan kegiatan yang tidak memberikan value terhadap operasi yang dilakukan, seperti duduk atau mengobrol. Meskipun kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan sambil bekerja tetapi dapat mengurangi produktivitas dikarenakan para pekerja tidak fokus dalam melaksanakan tugas yang diberikan sehingga cenderung memberikan tambahan waktu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Untuk itu motivasi pekerja sendiri untuk melaksanakan tugasnya dengan baik sangat penting, seperti tidak melakukan kegiatan lain selain mengerjakan apa yang menjadi tugasnya, diharapkan dengan begitu produktivitas akan meningkat. Selain delay pada pekerja dalam pekerjaan sheetpile ini terdapat delay lingkungan diantaranya adalah timbunan yang berlebih sehingga menutupi sheetpile yang hendak dicabut, dalam hal ini seharusnya saat pekerjaan pencabutan dimulai kondisi sheetpile sudah siap dicabut tanpa harus melakukan pembuangan galian yang berlebih tersebut.
6.2 Pengurangan Tenaga Kerja
Berdasarkan hasil analisis data produktivitas dan utilitas pekerja pada pekerjaan pencabutan sheet pile, diketahui bahwa utilitas pekerja nilainya
sebagian besar berada dibawah 40%. Rendahnya utilitas para pekerja ini menunjukan bahwa kurangnya para pekerja memberikan kontribusi baik yang bersifat langsung maupun tidak dalam kelangsungan pekerjaan pencabutan sheet pile ini. Untuk meningkatkan utilitas pekerja dapat dilakukan pengurangan pekerja yang utilitasnya paling rendah diantara semua, lalu menambahkan tanggung jawab pekerjaan ke pekerja lain yang masih bekerja dalam tim kerja tersebut. Dengan demikian pekerja yang ada dapat ditingkatkan keefektifanya.
6.3 Peningkatan Pengawasan
Dalam pekerjaan pencabutan sheetpile dalam proyek DDT manggarai pengawasan yang dilakukan sangat kurang, baik oleh konsultan pengawas maupun oleh internal kontraktor, sehingga pekerja merasa tidak terawasi yang berujung pada rendahnya tingkat produktivitas yang dihasilkan. Dengan dilakukannya pengawasan yang lebih baik pada saat operasi pekerjaan diharapkan dapat mengurangi selay delay selama operasi.
6.4 Hasil Peningkatan Produktivitas 6.4.1 Nilai LUF
Peningkatan yang dapat dilakukan adalah dari segi LUF dengan menghilangkan pembantu tukang sehingga didapat peningkatan sebagai berikut.
Gambar 11. Peningkatan Crew Balance Chart Siklus ke-1.
Gambar 12. Peningkatan Crew Balance Chart Siklus ke-2.
Pengarah 1
Pengarah 2
Pengatur Vibro Panel
Pembantu Tukang
Operator Crane
A 16 15 7 12 33
B 24 25 33 28 7
C 0,40 0,38 0,18 0,30 0,83
D E
F 41,50
200 83 Worker
% Effectiveness Total M an Unit Total Work LUF per M an Delay per M an Work Per M an
14
Gambar 13. Peningkatan Crew Balance Chart Siklus ke-3.
Tabel 28. LUF peningkatan siklus ke-1.
Tabel 29. LUF peningkatan siklus ke-2.
Tabel 30. LUF peningkatan siklus ke-3.
Gambar 14. Peningkatan Crew Balance Chart Siklus ke-4.
Gambar 15. Peningkatan Crew Balance Chart Siklus ke-5.
Improvement Siklus 1
Operator Crane 4.33 0 0.5 7 0.619
Pengatur Panel 0 4.33 0.5 7 0.310
Pengarah 2 0 4.5 0.5 7 0.321
Pengarah 1 0 3.67 0.5 7 0.262
Effective Contributory Weighting Factor Total Time LUF
Improvement Siklus 2
Operator Crane 4.83 0 0.5 7.67 0.630
Pengatur Panel 0 3.83 0.5 7.67 0.250
Pengarah 2 0 4.67 0.5 7.67 0.304
Pengarah 1 0 4.08 0.5 7.67 0.266
Effective Contributory Weighting Factor Total Time LUF
Improvement Siklus 3
Operator Crane 5.67 0 0.5 9.33 0.607
Pengatur Panel 0 5 0.5 9.33 0.268
Pengarah 2 0 5.33 0.5 9.33 0.286
Pengarah 1 0 5 0.5 9.33 0.268
15
Tabel 31. LUF peningkatan siklus ke-4.
Tabel 32. LUF peningkatan siklus ke-5.
Pekerjaan pembantu tukan digantikan oleh pengarah 1 dan pengarah 2 yang sebelumnya dalam siklus kerja adalah menunggu, sehingga LUF pengarah 1 dan pengarah 2 meningkat.
6.4.2 Angka Produktivitas
Untuk dapat melihat angka produktivitas dengan lebih mudah akan dilakukan perhitungan produktivitas dengan menggunakan metoda MPDM. Namun sebelum dilakukan rekomendasi perbaikan perlu dilihat dulu variabilitas siklusnya dalam metode MPDM, karena jika nilai variabilitas lebih dari 1 untuk overall cycle variability menunjukkan bahwa prediksi peningkatan produktivitas tidak dapat begitu saja dilakukan. Berikut adalah perhitungan variability cycle :
𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦
= 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑁𝑜𝑛 − 𝐷𝑒𝑙𝑎𝑦𝑒𝑑 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒𝑠𝑀𝑒𝑎𝑛 𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝑁𝐷𝐶
= 0,996,7 = 0,15
𝑂𝑣𝑒𝑟𝑎𝑙𝑙 𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦
= 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑂𝑣𝑒𝑟𝑎𝑙𝑙 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒𝑠𝑂𝑣𝑒𝑟𝑎𝑙𝑙 𝑀𝑒𝑎𝑛 𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒 = 2,889,6 = 0,30
Dikarenakan nilai variabilitas untuk overall cycle
adalah 0,30 < 1, maka prediksi peningkatan produktivitas bisa dilakukan.
𝑂𝑣𝑒𝑟𝑎𝑙𝑙 𝑀𝑒𝑡ℎ𝑜𝑑 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑦
= 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑦 (1 − 𝐸𝑒𝑛 − 𝐸𝑒𝑞−𝐸𝑙𝑎− 𝐸𝑚𝑡− 𝐸𝑚𝑛)
= 8,98 𝑢𝑛𝑖𝑡𝑗𝑎𝑚 (1 − 0 − 11% − 2% − 0) = 7,81𝑢𝑛𝑖𝑡𝑗𝑎𝑚
Sehingga dengan menghilangkan equipment delay
produktivitas akan meningkat menjadi 7,81 unit/jam.
6.5 Optimalisasi Pekerjaan
Selama observasi dapat terlihat bahwa setiap kegiatan tiap siklus memiliki durasi yang berbeda, ada yang lebih lama maupun lebih cepat. Hal ini disebabkan karena tidak semua pekerjaan yang dilakukan masing-masing pekerja optimal. Dengan asumsi, durasi terpendek kegiatan dari tiap siklus merupakan optimal, maka bila pekerjaan pencabutan sheet pile dilakukan secara optimal dapat terlihat sebagai berikut.
Tabel 33.Cycle Chart Pekerjaan Optimal
Improvement Siklus 5
Pembantu Tukang 7.92 0 0.5 10 0.792
Pengatur Panel 0 5.92 0.5 10 0.296
Pengarah 2 0 4.67 0.5 10 0.233
Pengarah 1 0 4.25 0.5 10 0.213
Effective Contributory Weighting Factor Total Time LUF
1 Mengarahkan crane ke pile yang akan dicabut 2 Memasang vibro ke pile
3 Mencabut pile sampai setengah bentang 4 Mengaitkan sling ke pile
5 Melanjutkan pencabutan pile hingga keseluruhan 6 Menurunkan pile dengan crane secara perlahan 7 Melepaskan kaitan sling dari pile yang tercabut
Optimalisasi
No. Kegiatan Waktu (Menit)
16
Tabel 34.Process Chart Pekerjaan Optimal
Gambar 16.Crew Balance Chart Pekerjaan Optimal
Tabel 35. LUF Pekerjaan Optimal
Produktivitas pekerjaan optimal:
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 =1 𝑠ℎ𝑒𝑒𝑡 𝑝𝑖𝑙𝑒5.42/60
= 11.08 𝑠ℎ𝑒𝑒𝑡 𝑝𝑖𝑙𝑒/𝑗𝑎𝑚
Berdasarkan optimalisasi pekerjaan di atas pekerjaan pencabutan sheet pile dalam 1 siklus kerja akan memakan waktu selama 5 menit 25 detik serta terjadi peningkatan produktivitas dari 7.44 sheet pile/jam menjadi 11.08 sheet pile/jam. Pada crew balance chart dapat dilakukan peningkatan dengan
menghilangkan pembantu tukang sebagai berikut. Gambar 17. Peningkatan Crew Balance Chart Pekerjaan Optimal
Tabel 36. Peningkatan LUF Pekerjaan Optimal
No. Urutan Kerja Op
e
ra
si
T
ra
n
sp
o
rt
a
si
Pe
m
e
ri
k
sa
a
n
T
u
n
d
a
a
n
Pe
n
y
im
p
a
n
a
n
Waktu
(menit) Persentase 1 Mengarahkan crane ke pile yang akan dicabut 0:01:00 18%
2 Memasang vibro ke pile 0:00:10 3%
3 Mencabut pile sampai setengah bentang 0:01:00 18%
4 Mengaitkan sling ke pile 0:00:40 12%
5 Melanjutkan pencabutan pile hingga keseluruhan 0:01:30 28% 6 Menurunkan pile dengan crane secara perlahan 0:00:25 8% 7 Melepaskan kaitan sling dari pile yang tercabut 0:00:40 12% 0:05:25 100% Optimalisasi
Total
Optimalisasi
0.262 Operator Crane 3.92 0 0.5 5.42 0.723 Pembantu Tukang 0 2.83 0.5 5.42
0.169 Pengatur Panel 0 3.08 0.5 5.42 0.285 Pengarah 2 0 1.83 0.5 5.42
LUF Pengarah 1 0 1.83 0.5 5.42 0.169
Effective Contributory Weighting Factor Total Time
Improvement Optimal
Operator Crane 3.92 0 0.5 5.42 0.723
Pengatur Panel 0 3.08 0.5 5.42 0.285
Pengarah 2 0 3.33 0.5 5.42 0.308
Pengarah 1 0 2.5 0.5 5.42 0.231
17
7. Penutup
7.1 Kesimpulan
1. Produktivitas aktual pencabutan sheet pile berdasarkan analisis time study adalah 7.44
sheet pile/jam yang dapat ditingkatkan menjadi 11,08 sheet pile/jam.
2. Produktivitas aktual pencabutan sheet pile
berdasarkan analisis MPDM adalah 6,27 sheet pile/jam yang dapat ditingkatkan menjadi 9,81
sheet pile/jam dengan menghilangkan delay akibat peralatan yang menyebabkan
productivity loss paling besar yaitu 1,53 unit/jam.
3. Nilai utilitas pekerja dari hasil analisa work sampling, time study, dan five minutes rating
adalah sebagai berikut :
Tabel 37. LUF Rata-Rata
4. Perbaikan produktivitas yang dapat direkomendasikan pada operasi pencabutan sheetpile adalah dengan menghilangkan idle pada masing-masing pekerja dan lingkungan serta persiapan peralatanya, mengoptimalkan jumlah sumberdaya tenaga kerja dengan melakukan pengurangan tenaga kerja dari 5 pekrja menjadi 4 pekerja, serta meningkatkan pengawasan kepada tenaga kerja.
5. Secara garis besar, penggunaan masing masing metode pengukuran produktivitas lapangan seperti time study, MPDM, dan five minutes rating memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Time study mampu mengklasifikasikan kegiatan menjadi kategori effective, contributory, dan ineffective sehingga pengambil keputusan dapat melihat secara mudah kegiatan/sumber daya apa yang dapat diperbaiki untuk mengurangi delay.
MPDM mampu menunjukkan
produktivitas dalam kondisi ideal sehingga pengambil keputusan dapat menimbang faktor apa yang menyebabkan delay
terbesar dan melakukan perbaikan agar produktivitas pekerjaan semakin mendekati kondisi ideal.
Sedangkan metode five minutes rating
sangat mudah dan cepat untuk dilakukan, dan mampu menggambarkan secara general tingkat efektivitas yang terjadi pada operasi yang ditinjau. Namun kurang menggambarkan apakah pekerja melakukan pekerjaan dengan kategori
effective, contributory, ataupun ineffective. Disini hanya dikategorikan working dan
not working
7.2 Saran
Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan agar penelitian yang selanjutnya bisa lebih baik.
1. Untuk pengambilan data lapangan harus dikoordinasikan dengan pelaksana lapangan agar dapat mengetahui secara persir pekerjaan apa yang sedang dilakukan di lapangan, sehingga data yang terambil bisa lebih banyak
2. Untuk mendapatkan pengamatan yang baik Penempatan kamera untuk video recording technique sebaiknya pada sudut pandang yang dapat menjangkau seluruh tenaga kerja yang terlibat secara jelas.
3. Untuk melakukan pengamatan hendaknya tidak dilakukan pada musim hujan, karena hal tersebut dapat mengakibatkan pengamatan terhenti pada saat hujan dan aktivitas di proyek dihentikan sementara, apalagi pekerjaan pencabutan sheet pile
menggunakan instrumen kelistrikan berupa genset yang sangat berbahaya jika terkena air.
8. Daftar Pustaka
Abduh, Muhammad. 2014. Materi Kuliah SI-5151 Produktivitas Konstruksi. Institut Teknologi Bandung: Bandung
Oglesby, Clarkson. 1989. Productivity Improvement In Construction. McGraw Hill : USAAktual Improvement
0,215 0,231
0,212 0,308
0,248 0,285
0,222
-0,69 0,723
Pengarah 1 Pengarah 2 Pengatur Panel Pembantu Tukang Operator Crane