PERANAN TOKOH MASYARAKAT DALAM MEMBERIKAN
PEMAHAMAN PENDIDIKAN WAWASAN KEBANGSAAN DI DESA
TENGGULI KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA
ARTIKEL
Diajukan Dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata 1
untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Muhammad Ragil Akbar
NPM : 12210056
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN
KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
PERANAN TOKOH MASYARAKAT DALAM MEMBERIKAN
PEMAHAMAN PENDIDIKAN WAWASAN KEBANGSAAN DI DESA
TENGGULI KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA
Muhammad Ragil Akbar*
Sri Suneki**
Wahyu Widodo**
Prodi PPKn FPIPSKR UPGRIS, E-mail: muhammadragilakbar@gmail.com
**Dosen PembimbingProdi PPKn FPIPSKR UPGRIS
ABSTRAK
Untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, peranan tokoh masyarakat dalam memberikan pemahaman pendidikan wawasan kebangsaan di Desa Tengguli Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara harus dilakukan dengan dengan baik dan sungguh-sungguh. Penelitian merupakan penelitian awal, yakni untuk mendapatkan gambaran tentang pemahaman pendidikan wawasan kebangsaan di Desa Tengguli Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara. sehingga menggunkan metode kualitatif. Alat pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan saran Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya peran dari tokoh masyarakat dalam memberikan pemahaman pendidikan wawasan kebangsaan berdampak positif bagi seluruh masyarakat Desa Tengguli. Untuk itu kepala desa harus membuat sebuah agenda rutin mengenai wawasan kebangsaan.
Kata Kunci: Tokoh masyarakat, wawasan kebangsaan
A.Latar Belakang Masalah
Globalisasi yang ditandai
salah satunya dengan kemajuan
teknologi informasi dan
komunikasi, menyebabkan
berbagai informasi dari negara
lain masuk secara tidak
terkendali. Akibatnya pengaruh
negatif yang tidak sesuai dengan
kultur Indonesia, berbenturan
dengan nilai-nilai yang berlaku di
masyarakat. Namun oleh sebagian
kalangan, nilai-nilai asing tersebut
dipaksakan untuk diikuti, dan hal
itu dapat menimbulkan berbagai
nilai-nilai yang berlaku di masyarakat
menjadi korban, terlindas oleh
nilai-nilai asing, dan pada
akhirnya mengalami penurunan
yang sangat tajam, sehingga
nilai-nilai tersebut mulai di tinggalkan
oleh generasi muda kita.
Menurut pandangan Suparlan
(dalam Salim, 2006:07),
masyarakat yang berbhinneka
tunggal ika mengalami pergeseran
yang cukup berarti. Apabila pada
masa kekuasaan orde baru
diartikan sebagai keanekaragaman
suku bangsa dalam
kebudayaannya. Pergeseran
makna kebhinnekaan dalam
masyarakat adalah konsep
ideologis khusus yang merujuk
pada konsep multikultural.
Tuntutan pengembangan
multikulturalisme menjadi
menguat di Indonesia. Setelah
mengalami berbagai pergolakan
antar etnis dan konflik
kepentingan dan rasa keadilan.
Dengan pergeseran ini,
masyarakat multikultural
kemudian menjadi wacana yang
sangat relevan bagi
pengembangan masyarakat
Indonesia baru.
Krisis yang dialami oleh
Indonesia menjadi sangat multi
dimensional yang saling terkait
satu sama lain. Konflik horizontal
dan vertikal yang terjadi dalam
kehidupan sosial merupakan salah
satu akibat dari semua krisis yang
terjadi, yang akan melahirkan
ancaman dis-integrasi bangsa.
Apalagi bila melihat bahwa
bangsa Indonesia merupakan
bangsa yang plural seperti
beragamnya suku, budaya daerah,
agama, dan berbagai aspek politik
lainnya serta kondisi geografis
negara kepulauan yang tersebar.
Semua ini mengandung potensi
konflik yang dapat merugikan dan
mengganggu persatuan dan
kesatuan bangsa.
Setiap bangsa didunia
memiliki cara pandang terhadap
kebangsaan dan tanah airnya
masing-masing, dan cara pandang
terhadap kebangsaannya itu
disebut sebagai wawasan
kebangsaan. Bangsa Indonesia
kebangsaannya sendiri yang
sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila. Berdasarkan nilai-nilai
tersebut bangsa Indonesia
memiliki cara pandang untuk
melangkah kedepan dalam
mencapai tujuan nasional.
Bangsa Indonesia dalam
membina dan membangun atau
menyelenggarakan kehidupan
nasionalnya, baik pada aspek
politik, ekonomi, sosial budaya
maupun pertahanan dan
keamanan, selalu mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa
serta kesatuan wilayah untuk
pembinaan dan penyelenggaraan
tata kehidupan bangsa Indonesia.
Gagasan untuk menjamin
persatuan dan kesatuan dalam
kebhinekaan tersebut merupakan
cara pandang bangsa Indonesia
tentang diri dan lingkungannya,
yang dikenal dengan istilah
wawasan kebangsaan atau
wawasan nasional Indonesia.
Wawasan Kebangsaan
Indonesia ialah Pengetahuan,
Penilaian, Pandangan tentang Hal
Ihwal Bangsa bernama Indonesia
secara Prinsip. wawasan
kebangsaan dapat diartikan
sebagai konsepsi cara pandang
yang dilandasi akan kesadaran diri
sebagai warga dari suatu negara
akan diri dan lingkungannya di
dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Konsep wawasan
kebangsaan adalah cara pandang
bangsa Indonesia mengenali diri
dan lingkungannya,
mengutamakan kesatuan dan
persatuan wilayah dalam
penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Kesatuan atau integrasi
nasional bersifat kultural dan
tidak hanya bernuansa struktural
mengandung satu kesatuan
ideologi, kesatuan politik,
kesatuan sosial budaya, kesatuan
ekonomi, dan kesatuan pertahanan
dan keamanan.
Di Desa Tengguli keadaan
masyarakatnya sangat plural yang
rentan menimbulkan konflik yang
terjadi dalam kehidupan
masyarakat sehingga diperlukan
peran tokoh masyarakat didalam
memberikan pemahaman terhadap
kesatuan dan keberagaman
dalam masyarakat.
Peran tokoh masyarakat
adalah sesuatu yang sentral dalam
sebuah komunitas masyarakat.
Tokoh masyarakat, seperti yang
dipahami bersama adalah sosok
yang bisa jadi panutan oleh
masyarakat, atau, tokoh yang
selalu dijadikan rujukan atau
sebagai tempat bertanya perihal
permasalahan masyarakat. dalam
hal ini, kita mengenal individu
yang dianggap layak disebut
sebagai tokoh masyarakat,
misalnya, ketua RT, RW dan
perangkatnya, Petinggi dan
perangkatnya, para guru, imam
mesjid, atau orang tua yang sudah
sepuh, yang bisa memberikan
kontribusi pemikiran yang solutif.
Tokoh masyarakat berperan
memberikan pemikiran dan
perilaku yang baik bagi
masyarakat, pemikiran dan
perilaku tersebut, sejalan dengan
apa yang diharapkan masyarakat,
dan sejalan dengan yang
sesungguhnya dicita-citakan oleh
bangsa yang menginginkan
keharmonisan dalam sosial
bermasyarakat.
Berdasarkan uraian diatas,
penelitian ini sangat penting untuk
dilakukan dikarenakan berkaitan
erat dengan wawasan kebangsaan
dalam menghadapi konflik
multidimensional yang kemudian
dikemukakan dalam judul “Peranan Tokoh Masyarakat Dalam Memberikan Pemahaman
Pendidikan Wawasan Kebangsaan
Di Desa Tengguli Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara”
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian pada latar
belakang yang dipaparkan di atas,
maka perumusan masalahnya
ialah Bagaimana Peranan Tokoh
Masyarakat Dalam Memberikan
Pemahaman Pendidikan Wawasan
Kebangsaan Di Desa Tengguli
Kecamatan Bangsri Kabupaten
Jepara ?
C. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian deskriptif, dengan
dimulai dengan berpikir deduktif
untuk menurunkan hipotesis,
kemudian melakukan pengujian di
lapangan. Kesimpulan tersebut
ditarik berdasarkan empiris.
Dengan demikian penelitian ini
lebih menkankan pada
indeks-indeks dan pengukuran empiris.
Subyek dalam penelitian ini
adalah kepala desa, tokoh
masyrakat, tokoh adat, guru, ketua
karang taruna, dan masyarakat di
Desa Tengguli Kecamatan
Bangsri Kabupaten Jepara..
Teknik pengumpulan data
menggunakan observasi,
wawancara, dan dokumentasi.
Teknik anaiisis data dilakukan
dengan langkah pengumpulan
data, reduksi data, penyajian data,
penarikan kesimpulan, dan saran.
D. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian
mengenai peranan tokoh
masyarakat dalam memeberikan
pendidikan wawasan kebangsaan
di Desa Tengguli Kecamatan
Bangsri maka dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Peran Tokoh Masyarakat
Sebagai Penyuluh
Pendidikan Wawasan
Kebangsaan.
bahwa masyarakat tengguli sudah
mengetahui tentang pentingnya
wawasan kebangsaan untuk
mengetahui bangsa Indonesia
yang beragam (pluralis),
sehingga warga tersebut telah
mengetahui terjadinya konflik dan
bisa menyiapkan langkah dalam
menanggulanginya.
2. Peran Tokoh Masyarakat Sebagai Penggerak
Pendidikan Wawasan Kebangsaan.
peran tokoh masyarakat untuk
mendorong masyarakat agar
memiliki kesadaran wawasan
kebangsaan yaitu cara melakukan
pendekatan secara kekeluargaan,
dan menggunakan cara untuk
memotivasi warga agar
mewujudkan kesejahteraan dan
kedamaian dalam bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara
3. Peran Tokoh Masyarakat Sebagai Motivator Pendidikan Wawasan Kebangsaan
kendala yang dihadapi yaitu
mengenai orientasi waktu,
orientasi antar pribadi, dan
formalitas struktur.
4. Peran Tokoh Masyarakat
Sebagai Teladan Pendidikan
Wawasan Kebangsaan
melakukan sebuah pembiasaan
untuk sikap peduli terhadap
aktivitas yang berkaitan
dengan pendidikan wawasan
kebangsaan.
E . REKOMENDASI
Berdasarkan hasil penelitian
di atas, maka peneliti
memberikan saran yang
berhubungan dengan
permasalahan yaitu sebagai
berikut:
Bagi Kepala Desa,
khususnya Desa Tengguli
sebaiknya membuat Agenda
Rutin Penyuluhan mengenai
pendidikan wawasan
kebangsaan agar menguatkan
kegiatan tersebut secara
maksimal.
Bagi tokoh masyarakat
sebaiknya membuat sebuah
organisasi yang terstruktur
mengenai pendidikan wawasan
kebangsaan di desa Tengguli.
Bagi masyarakat sebaiknya
menghargai makna pluralisme
dalam pendidikan wawasan
kebangsaan agar menciptakan
kerukunan dan kesejahteraan
antar warga Negara.
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Salim. 2006. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta: Tiarawacana
Anneahira. 2012. Peran tokoh
masyarakat bagi
pembangunan Indonesia.[Online]
http://www.anneahira.
com/tokoh-masyarakat.htm
[Diunduh 12
November 2017]
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Penelitian: Suatu
Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Azwar, Saifuddin. 2012. Reliabilitas
dan Validitas.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Basrowi. 2005. Pengantar Sosiologi. Bogor: Ghalia Indah
Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta
Damsar. 2009. Pengantar Sosiologi
Ekonomi. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group
Gunawan, Ary. 2001. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Kaelan. Ahmad Zubaidi. 2012. Pendidikan
Kewarganegaraan. Yogyakarta˸
Paradigma
Koentjaraningrat. 2005. Pengantar
Ilmu Antropologi.
Jakarta: PT. Rineka Cipta
Margono, S. 2010. Metode Penelitian
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Martodirdjo, Haryo S. Implementasi
Pancasila Dalam
Menumbuhkembangka
n Wawasan
Kebangsaan. Jurnal
Ketahanan Nasional, XIII (2), April 2008.
Maliki, Zainuddin. 2010. Sosiologi
Politik Makna
Kekuasaan dan
Transformasi Politik. Yogyakarta˸ Gadjah Mada University Press
Mawardi, Nur Hidayati. 2009. Ilmu Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
Ms Bakry, Noor. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta˸ Pustaka Pelajar
Munandar, Soelaeman. 1992. Ilmu sosial dasar teori dan konsep ilmu sosial. Bandung: PT Eresco
Setiawan, Dany. 2017. Kontribusi Tingkat Pemahaman
Konsepsi Wawasan
Nusantara Terhadap
Sikap Nasionalisme
dan Karakter
Kebangsaan, Jurnal
Pendidikan Ilmu-Ilmu
Soekanto, Soerjono. 2010. Sosiologi
Suatu Pengantar.
Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
Kombinasi (Mixed
Methods). Bandung:
Alfa Beta
Surbakti, Ramlan. 2010. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Grasindo
Syarbaini, dkk. 2006. Membangun
Karakter dan
Kepribadian
Melalui Pendidikan
Kewarganegaraan. Jakarta˸ Graha Ilmu
Wahidin, Samsul. 2010.
Pokok-Pokok Pendidikan
Kewarganegaraan.
Wahyono, S.K. 2007. Wawasan
Kebangsaan Dalam
Wadah Negara
Kesatuan Republik
Indonesia. Jurnal
Ketahanan Nasional, XII (2), Agustus.
Winarno. 2009. Paradigma Baru Pendidikan
Kewarganegaraan.