• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MICROSOFT POWER POINT PADA SISTEM KOORDINAT KARTESIUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "View of PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MICROSOFT POWER POINT PADA SISTEM KOORDINAT KARTESIUS"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MICROSOFT POWER POINT PADA SISTEM KOORDINAT KARTESIUS

Raqjabul Azhar, M.Pd Akademi Komunitas Negeri Pidie Jaya

Email : raqjabul11@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran interaktif yang layak digunakan, mudah dipelajari siswa, dapat dipakai untuk pembelajaran mandiri, dan untuk mengetahui keefektifan media pembelajaran interaktif yang dikembangkan pada mata pelajaran matematika, khususnya pada materi sistem koordinat kartesius. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model Borg dan Gall yang dengan model Dick & Carey. Hasil pengembangan menunjukkan bahwa uji ahli dan uji coba yang dilakukan kualifikasi sangat baik dengan melalui tahapan revisi produk. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kuasi eksperimen. Hasil pengujian hipotesis membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran interaktif dengan media pembelajaran buku teks. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pengolahan data dengan kesimpulan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran interaktif lebih tinggi daripada siswa yang menggunakan media pembelajaran buku teks atau pembelajaran secara konvensional .

Kata Kunci: Pengembangan media pembelajaran interaktif berbasis komputer, sistem koordinat kartesius

PENDAHULUAN

Sekolah sebagai wahana pendidikan formal mempunyai tujuan untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa. Dengan visi tersebut, maka mempersiapkan sarana dan prasarana pendidikan

di sekolah seperti perbaikan kurikulum, peningkatan kualitas guru dan pelayanan sekolah kepada

masyarakat merupakan pekerjaan yang utama selain pekerjaan-pekerjaan yang lainnya.

Kurikulum yang telah diperbaharui menyarankan agar kegiatan pengajaran tidak hanya satu arah

dari guru saja, melainkan dua arah, timbal balik antara guru dan murid. Dengan model tersebut,

Commented [A1]: Kurikulum k13 kah? Kurikulum KTSP kah? Ini perlu diricek lagi dengan penulisnya.

(2)

guru harus aktif merencanakan, memilih, membimbing, dan menganalisis berbagai kegiatan yang

dilakukan siswa, dan di saat yang sama pula siswa diharapkan untuk aktif secara mental maupun

emosional.

Teknologi merupakan media yang baik untuk memaparkan materi kepada peserta didik.

Menurut Dewi Salma, teknologi merupakan sebuah pengetahuan untuk memecahkan masalah

(mempermudah manusia) dalam bentuk peralatan, teknik, kerajinan serta sistem atau metode dari

suatu organisasi.1 Teknologi informasi atau dalam hal ini komputer, dapat dijadikan sebagai

sarana dan prasarana yang dapat menunjang pembelajaran.

Menurut Azhar Arsyad, media pembelajaran adalah seluruh alat bentuk komunikasi baik

cetak maupun audio visual, sehingga media dapat dimanipulasi, dilihat, didengar dan dibaca.2

Sedangkan menurut Yudhi Munadi, menyebutkan bahwa dalam proses pembelajaran

penggunaan media pendidikan sangat membantu aktivitas proses pembelajaran baik di dalam

maupun di luar kelas, terutama membantu peningkatan hasil dan prestasi belajar siswa.3 Maka

media pembelajaran adalah alat atau komponen untuk membantu pembelajaran yang berbentuk

nyata dilingkungan belajar. Gerlach dan Ely dalam Azhar Arsyad mengatakan bahwa media,

apabila dipahami secara garis besar, adalah manusia, materi atau kejadian yang membantu siswa

mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.4 Dengan demikian maka guru, buku

teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara khusus, pengertian media dalam proses

belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronik untuk

menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Secara umum

media pembelajaran berguna untuk proses belajar lebih menarik, interaktif, menyingkat waktu

1 Dewi Salma, Wawasan Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana,2012). Hal.15

(3)

belajar, belajar lebih berkualitas dan proses belajar dapat dilakukan kapan saja baik secara

kelompok atau mandiri.5 Salah satu media pembelajaran adalah komputer yang berbasis

microsoft power point.

Microsot power point merupakan salah satu program berbasis multimedia. Program ini

dirancang khusus untuk menyampaikan prestasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan,

pemerintah pendidikan, maupun program dengan berbagai fitur menu yang mampu

menjadikannya sebagai media komunikasi yang baik.6 Software ini, menyediakan fasilitas dalam

bentuk slide-slide yang dapat membantu dalam menyusun suatu presentasi yang efektif,

profesional, dan juga mudah. Sehingga memungkinkan para guru sekolah untuk memanfaatkan

sebagai media pembelajaran. Keunggulan Microsot power point adalah kemampuan dalam

pengolahan teks, warna dan gambar serta animasi yang dapat diolah sendiri sesuai kreativitas

penggunanya.7 Dengan media ini guru dapat menyampaikan materi matematika melalui

slide-slide yang menarik dan merangsang pemahaman untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Model

Dick & Carey merupakan salah satu contoh model pengembangan yang berorientasi pada hasil,

karena penerapan konsep-konsep dan prinsip-prinsip perencanaannya akan menghasilkan bahan

pelajaran mandiri.8

Pembelajaran matematika saat ini masih terkesan membosankan dan monoton, oleh

karenanya inovasi-inovasi dalam proses pembelajarannya baik metode yang diterapkan maupun

media pembelajaran yang digunakan selalu dibutuhkan. Salah satu materi dalam matematika

yaitu sistem koordinat Kartesius yang digunakan untuk menentukan tiap titik dalam bidang

5 Daryanto, Media Pembelajaran,(Bandung:PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, 2011) hal..50

6 Daryanto, Media Pembelajaran Peranan Sangat Penting dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. (Yogyakarta:

Gava Media. 2010) hal.157

7 Ibid. hal.157

8 Dick, w. dan Carey,L , The Systematic desgn of instruction.(United States of Amerika: Scott Foresman and

(4)

dengan menggunakan dua bilangan yang biasa disebut koordinat x (absis) dan koordinat

y (ordinat) dari titik tersebut. Secara umum, guru cenderung menggunakan metode konvensional,

di mana guru menjelaskan menggunakan papan tulis dan penggaris besar kemudian

menggambarkannya koordinat x dan y pada papan tulis dan tak jarang dalam proses

penggambarannya terdapat kesalahan letak titik koordinat sehingga siswa sulit untuk

memahaminya. Sedangkan saat ini penggunaan kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran

harus mengandung 5 M yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan

menyimpulkan. Dalam proses mengamati guru harus menampilkan gambar yang baik dan

menarik bagi siswa agar terjadi proses selanjutnya. Di sinilah peran media pembelajaran

interaktif microsoft power point. Ia mampu membuat gambar tampak menarik dan membantu

siswa memahami pelajaran sistem koordinat Kartesius sehingga hasil belajar siswa meningkat.

Menurut Dimyati dan Moedjono hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak

mengajar atau tindak belajar9, sedangkan menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.10 Ada 3

macam hasil belajar menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Nana Sudjana yaitu: (1)

Keterampilan dan kebiasaan, (2) Pengetahuan dan pengarahan, (3) Sikap dan cita-cita.11

Kemudian, hasil belajar juga memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu: a) Faktor Internal

yang bersumber dari dalam diri, seperti kondisi fisik dan kejiwaan siswa. Secara umum kondisi

fisiologis, seperti kesehatan prima, tidak dalam keadaan cacat jasmani akan sangat membantu

proses dan hasil belajar, b) Faktor Eksternal yang bersumber dari luar diri seseorang atau

lingkungan di sekitar siswa seperti keluarga, sekolah dan masyarakat. Faktor orang tua sangat

besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar, tinggi rendahnya penghasilan

(5)

orang tua, cukup atau tidaknya perhatian dan bimbingan orang tua, rukun tidaknya hubungan

orang tua dan anak-anak, semuanya turut mempengaruhi pencapaian hasil belajar.12 Sementara

lingkungan sekolah juga memegang peranan penting bagi perkembangan belajar siswa seperti;

kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan

murid per kelas, dan pelaksanaan tata tertib sekolah. Di dalam lingkungan masyarakat terdapat

berbagai ragam kehidupan dengan latar belakang sosial yang berbeda-beda. Lingkungan

masyarakat yang tidak mendukung dengan sendirinya akan mempengaruhi perkembangan anak

dalam belajar yang akan mengakibatkan prestasi belajarnya menurun.

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti dengan guru mata pelajaran

Matematika yaitu Dahniar, S.Pd guru pada SMP Negeri 2 Indra Makmu bahwa hasil belajar

siswa masih rendah dan beliau belum pernah menggunakan media komputer terlebih power point

dalam pembelajaran. Pembelajaran yang ada masih terfokus pada pembelajaran konvensional.

Dalam pembelajaran sistem koordinat kartesius membutuhkan gambaran yang tepat kedudukan

antara koordinat x dan koordinat y untuk menentukan kedudukan titik. Kenyataan yang ada di

lapangan guru menggunakan media papan tulis, rol panjang untuk menggambarkan koordinat

tersebut. Dan tidak semua guru memiliki keterampilan yang sama dalam menggambarkannya.

Sehingga pembelajaran tidak begitu menarik bagi murid yang dapat mempengaruhi hasil

belajarnya. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah

penggunaan media microsoft power point dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi

sistem koordinat di kelas VIII SMP Negeri 2 Indra Makmu.

METODE

(6)

Penelitian ini dilakukan dikelas VIII SMP Negeri 2 Indra Makmu kabupaten Aceh Timur.

Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas VIII yang berjumlah 103 Orang yang terbagi

dalam 4 (empat) kelas, sedangkan sampel penelitian ini adalah 25 orang dari siswa yang ada di

kelas VIII-B sebagai kelas Eksperimen dan 26 orang dari siswa Kelas VIII-C sebagai kelas

Kontrol.

Metode yang digunakan adalah research and development, karena penelitian ini

merupakan penelitian pengembangan pendidikan yang dimasukkan untuk menghasilkan produk

pembelajaran yang layak digunakan, serta bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Model pengembangan yang digunakan dalam pengembangan ini adalah model pengembangan

Borg & Gall yang dipadu dengan model pengembangan Dick & Carey yang terbagi menjadi 5

tahapan yaitu; 1) melakukan penelitian pendahuluan, 2) pembuatan desain/ rancangan software

3) pengumpulan bahan, 4) membuat dan memproduksi multimedia interaktif dan 5) review atau

uji lapangan dalam rangka evaluasi formatif dan revisi produk.

Teknik pengumpulan data pada penelitian pengembangan ini adalah angket yang tersebar

ke beberapa fasilitator, soal latihan pre-tes dan post-tes. Analisis data dalam penelitian ini

menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Semua data yang terkumpul dianalisis dengan teknik

statistik deskriptif yang secara kuantitatif dipisahkan menurut kategori untuk mempertajam

penilaian dalam menarik kesimpulan.

Hipotesis penelitian yang akan di uji adalah;

Ho : 𝜇1 = 𝜇2

Ha : 𝜇1 > 𝜇2

Keterangan:

(7)

𝜇2= Rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan media pembelajaran

konvensional.

Ho = Tidak ada perbedaan hasil belajar menggambarkan teknik siswa yang diajarkan dengan

menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis Microsoft power point lebih tinggi dari

siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional

Ha = Ada perbedaan hasil belajar menggambarkan teknik siswa yang diajarkan dengan

menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis Microsoft power point lebih tinggi dari

siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional.

Uji hipotesis digunakan rumus uji dua pihak. Kriteria pengujian terima Ha jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>

𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yang dapat dari daftar distribusi t dengan dk = (n-1) dan taraf α = 5 %. Untuk melihat nilai

keefektifan media pembelajaran interaktif yang dieksperimenkan digunakan rumusan

perhitungan efektifitas.

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil

1. Data Hasil Uji Coba Tahap II Uji Coba Perorangan

Uji perorangan dilakukan pada 3 orang siswa yang terdiri dari 1 siswa yang memiliki

prestasi tinggi, 1 orang siswa berprestasi sedang dan 1 orang siswa berprestasi rendah. Tujuan

dari ujian coba perorangan ini adalah untuk mengidentifikasikan kekurangan produk

pembelajaran setelah ditinjau ulang oleh tenaga ahli. Penilaian dan masukan dari uji coba ini

adalah tentang penyajian produk pembelajaran dan aspek kualitas materi pembelajaran dan aspek

kualitas teknis atau tampilan yang terdapat pada media pembelajaran interaktif berbasis

(8)

Tabel 1. Skor penilaian media pembelajaran interaktif berbasis microsoftpower point pada materi pelajaran sistem koordinat kartesius pada uji coba perorangan tentang kualitas materi

pembelajaran

No Indikator penilaian Responden Jumlah

skor Rata-rata kriteria

pembelajaran interaktif dari aspek kualitas materi pembelajaran dan secara keseluruhan

dinyatakan dalam kriteria “Sangat Baik”.

Tabel 2. Skor penilaian media pembelajaran interaktif berbasis microsoftpower point pada materi pelajaran sistem koordinat kartesius pada uji perorangan tentang aspek kualitas

(9)

Tanggapan siswa pada uji coba perorangan ditunjukkan pada Tabel 2 dijelaskan bahwa

media pembelajaran interaktif dari aspek kualitas teknis atau tampilan mayoritas dinilai secara

keseluruhan dinilai "Sangat Baik”.

2. Data Hasil Uji Coba Tahap III Uji Coba Kelompok Kecil

Uji coba kelompok kecil dilakukan terhadap 9 orang siswa yang terdiri dari 3 siswa yang

memiliki prestasi tinggi, 3 orang siswa berprestasi sedang dan 3 orang siswa berprestasi rendah

dimaksudkan untuk mengetahui beberapa kelemahan atau hambatan yang dihadapi ketika produk

media pembelajaran interaktif digunakan.

Tabel 3. Skor penilaian media pembelajaran interaktif berbasis microsoftpower point pada materi pelajaran sistem koordinat kartesius pada uji coba kelompok kecil tentang kualitas materi

pembelajaran.

No Indikator penilaian skor Rata-rata Kriteria

1 2 3 4 5

Penilaian pada spek kualitas materi pembelajaran untuk uji coba kelompok kecil yang

tampak pada Tabel 3 menunjukkan bahwa secara keseluruhan dalam kriteria “Sangat Baik”.

Tabel 4. Skor penilaian media pembelajaran interaktif berbasis microsoftpower point pada materi pelajaran sistem koordinat kartesius pada uji kelompok kecil tentang aspek kualitas

(10)

No Indikator penilaian Skor Rata-rata Kriteria

1 2 3 4 5

1 Keindahan tampilan layar 1 8 97,78 % Sangat baik

2 Keterbacaan teks 1 8 97,78 % Sangat baik

3 Kualitas gambar dan animasi 2 7 95,56 % Sangat baik

4 Komposisi warna 3 6 93,33 % Sangat baik

5 Navigasi 1 8 97,78 % Sangat baik

6 Daya dukung musik 2 7 95,56 % Sangat baik

7 interaksi 1 8 97,78 % Sangat baik

(11)

3. Data Hasil Uji Coba Tahap IV Uji Coba Lapangan

Uji coba lapangan dilakukan terhadap siswa terdiri dari 52 orang siswa. Uji coba

lapangan menghasilkan data-data yang nantinya akan mengukur kelayakan dari produk yang

dikembangkan, serta untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar dengan

pengembangan media pembelajaran interaktif pada materi pelajaran sistem koordinat kartesius.

Tabel 5. Skor penilaian media pembelajaran interaktif berbasis microsoftpower point pada materi pelajaran sistem koordinat kartesius pada uji coba lapangan pada aspek kualitas materi

pembelajaran.

No Indikator penilaian skor Rata-rata Kriteria

1 2 3 4 5

Hasil evaluasi terhadap media pembelajaran pada aspek kualitas materi pembelajaran.

menunjukkan hasil tanggapan siswa pada aspek kualitas teknis atau tampilan untuk uji coba

lapangan dan keseluruhannya dalam kriteria “Sangat Baik”.

Tabel 6. . Skor penilaian media pembelajaran interaktif berbasis microsoftpower point pada materi pelajaran sistem koordinat kartesius pada uji lapangan tentang aspek kualitas

teknis/tampilan.

No Indikator penilaian Skor Rata-rata Kriteria

1 2 3 4 5

1 Keindahan tampilan layar 3 49 98,88 % Sangat baik

2 Keterbacaan teks 6 46 97,69 % Sangat baik

3 Kualitas gambar dan animasi 6 46 97,69 % Sangat baik

(12)

5 Navigasi 12 40 95,38 % Sangat baik

6 Daya dukung musik 13 39 95,00 % Sangat baik

7 interaksi 3 49 98,88 % Sangat baik

Rata- rata 97,26% Sangat baik

Hasil uji lapangan terhadap aspek kualitas pembelajaran interaktif berbasis microsoft

power point pada materi pelajaran sistem koordinat kartesius menyatakan bahwa untuk aspek

kualitas teknis/tampilan pada uji coba lapangan menunjukkan 52 orang secara keseluruhan

menunjukkan kriteria “Sangat Baik”

4. Analisis Data Hasil Uji Coba Tahap II Uji Coba Perorangan

Berikut menunjukkan persentase rata-rata hasil penilaian pada uji coba perorangan

terhadap aspek kualitas materi pelajaran sebesar 87,50 % dan aspek kualitas atau teknis tampilan

sebesar 88,57% dan kedua-duanya termasuk kategori sangat baik.

Tabel 7. Persentase rata-rata hasil penilaian terhadap media pembelajaran interaktif berbasis microsoftpower point pada materi pembelajaran sistem koordinat kartesius pada uji coba

perorangan.

No Kategori Persentase

rata-rata

Kriteria

1 Aspek kualitas materi pembelajaran 87,50 % Sangat Baik

2 Aspek kualitas teknis/tampilan 88,57 % Sangat Baik

Rata-rata 88,04 % Sangat Baik

5. Analisis Data Hasil Uji Coba Tahap III Uji Coba Kelompok Kecil

Persentase rata-rata hasil penilaian pada uji coba kelompok kecil terhadap aspek kualitas

materi pelajaran sebesar 91,39% dan aspek kualitas atau teknis tampilan sebesar 96,51% dan

(13)

Tabel 8. Persentase rata-rata hasil penilaian terhadap media pembelajaran interaktif berbasis microsoftpower point pada materi pembelajaran sistem koordinat kartesius pada uji coba

kelompok kecil.

No Kategori Persentase

rata-rata Kriteria

1 Aspek kualitas materi pembelajaran 91,39% Sangat Baik

2 Aspek kualitas teknis/tampilan 96,51% Sangat Baik

Rata-rata 93,95 % Sangat Baik

6. Analisis Data Hasil Uji Coba Tahap IV Uji Coba Lapangan

Persentase rata-rata hasil penilaian pada uji coba lapangan terhadap aspek kualitas materi

pelajaran sebesar 97,52 %dan aspek kualitas atau teknis tampilan sebesar 97,26%dan

kedua-duanya termasuk kategori sangat baik.

Tabel 9. Persentase rata-rata hasil penilaian terhadap media pembelajaran interaktif berbasis microsoftpower point pada materi pembelajaran sistem koordinat kartesius pada uji coba

lapangan.

No Kategori Persentase

rata-rata Kriteria

1 Aspek kualitas materi pembelajaran 97,52 % Sangat Baik

2 Aspek kualitas teknis/tampilan 97,26% Sangat Baik

Rata-rata 97,39 % Sangat Baik

Setelah dilakukan uji kelayakan data selesai maka selanjutnya dilakukan uji t pretes

penelitian untuk mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan awal antara kelas control dan

eksperimen. Berdasarkan hasil perhitungan pada uji t pretes diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔sebesar -1,385 dan

𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar 1,67 pada taraf kepercayaan 95 persen. Maka diperoleh bahwa 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔> 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

atau −1,385 > 1,67 atau dengan kata lain Ha ditolak, yang menunjukkan bahwa kemampuan

awal siswa di kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah sama dan tidak terdapat perbedaan

(14)

Uji t Postes

Ho : 𝜇1 = 𝜇2

Ha : 𝜇1 > 𝜇2

Keterangan:

𝜇1 = Rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan media pembelajaran interaktif.

𝜇2=Rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan media pembelajaran

konvensional.

Ho = Tidak ada perbedaan hasil belajar menggambarkan teknik siswa yang diajarkan dengan

menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis Microsoft power point lebih tinggi dari

siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional

Ha = Ada perbedaan hasil belajar menggambarkan teknik siswa yang diajarkan dengan

menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis Microsoft power point lebih tinggi dari

siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional.

Setelah melakukan uji t pretes selesai maka selanjutnya melakukan pengujian hipotesis

penelitian dengan menggunakan uji t postes, untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil

belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan cara berbeda.

Berdasarkan hasil perhitungan pada uji t postes diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔sebesar 3,285 dan

𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar 1,67 pada taraf kepercayaan 95 persen. Maka diperoleh bahwa 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔> 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

atau 3,285 > 1,67 atau dengan kata lain Ho ditolak dan Ha diterima, yang dapat disimpulkan

bahwa ada perbedaan hasil belajar menggambarkan teknik siswa yang diajarkan dengan

(15)

siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional teruji kebenarannya. Hal ini berarti

hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis Microsoft power

point lebih tinggi dari siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional dengan

keefektifan sebesar 80,46 %. Nilai keefektifan media pembelajaran interaktif lebih tinggi dari

nilai keefektifan pembelajaran tanpa media pembelajaran yaitu sebesar 71,72 %.

Berikut hasil rangkuman persentase rata-rata hasil penilaian terhadap media pembelajaran

interaktif materi pembelajaran sistem koordinat kartesius oleh ahli materi, ahli desain

pembelajaran, ahli rekayasa perangkat lunak, uji coba perorangan, uji kelompok kecil dan uji

coba lapangan dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini.

Tabel 10. Rangkuman rata-rata hasil penilaian terhadap media pembelajaran interaktif berbasis Microsoft power point pada materi pembelajaran sistem koordinat kartesius.

No Responden Persentase

rata-rata

Kriteria

1 Ahli Materi 94,10% Sangat Baik

2 Ahli Desain 89,55% Sangat Baik

3 Ahli Rekayasa 93,83% Sangat Baik

4 Siswa pada uji coba perorangan 92,43% Sangat Baik

5 Siswa pada uji coba kelompok kecil 93,63% Sangat Baik

6 Siswa pada uji coba lapangan 97,96% Sangat Baik

(16)

B. PEMBAHASAN

Produk pengembangan media pembelajaran interaktif pada materi pembelajaran sistem

koordinat kartesius adalah materi pembelajaran yang telah dikembangkan dengan

memperhatikan aspek pembelajaran dan media sebagai alat yang didesain untuk menyampaikan

pesan pembelajaran. Penelitian pengembangan yang dilakukan ini diarahkan untuk menghasilkan

suatu produk yang berupa media pembelajaran interaktif berbasis Microsoft power point pada

materi pembelajaran sistem koordinat kartesius untuk meningkatkan proses pembelajaran

maupun kompetensi siswa yang pada akhirnya diharapkan meningkatkan hasil belajar siswa,

oleh sebab itu penelitian ini dilakukan melalui beberapa proses yaitu; (1) studi pendahuluan, (2)

mendesain media pembelajaran, (3) melakukan validasi produk dan melakukan revisi dan

penyempurnaan berdasarkan analisis data validasi dari ahli materi, (4) ahli desain pembelajaran

dan ahli ahli rekayasa perangkat lunak yang dilanjutkan dengan uji coba perorangan, uji coba

kelompok kecil, dan uji coba lapangan sehingga dihasilkan media pembelajaran yang layak

digunakan sesuai dengan karakteristik bidang studi dan siswa sebagai pengguna.

Aspek yang direvisi dan disempurnakan berdasarkan analisis data dan uji coba serta saran

atau masukan dari ahli materi, ahli desain pembelajaran, ahli rekayasa perangkat lunak dan siswa

selaku pengguna media pembelajaran interaktif tersebut, bertujuan untuk menggali beberapa

aspek yang lazim dalam proses pengembangan suatu produk. Variabel-variabel media

pembelajaran memiliki nilai rata-rata sangat baik. Adapun variabel media pembelajaran yang

dinilai meliputi kelayakan isi, penyajian, kebahasaan, pemrograman, dan grafis.

Beberapa kegunaan dan manfaat dalam penggunaan media pembelajaran interaktif

(17)

berikut; (1) materi mudah dipahami karena konsep yang disajikan secara sistematis dirancang

untuk mempermudah siswa dalam proses pembelajaran, (2) media pembelajaran interaktif

berbasis Microsoft power point memberi kesempatan pada siswa untuk belajar sesuai dengan

kecepatan masing-masing individu, (3) belajar lebih cepat dan menarik sehingga tidak

menimbulkan kejenuhan karena dilengkapi animasi-animasi berbagai macam corak warna yang

begitu menarik serta soal latihan yang bervariasi, (4) adanya kesempatan waktu yang diberikan

dalam menjawab soal pada waktu tes jika jawaban dianggap salah dengan tujuan agar siswa

dapat memahami materi yang telah dipelajari, (5) media pembelajaran interaktif ini juga dapat

digunakan sebagai alternatif media pembelajaran baik secara kelompok atau individu.

Dari hasil pengolahan data penelitian yang dilakukan, terdapat perbedaan hasil belajar

materi pembelajaran sistem koordinat kartesius antara siswa yang belajar menggunakan media

pembelajaran interaktif dengan siswa yang belajar tidak menggunakan media pembelajaran

interaktif yaitu rata-rata hasil belajar yang belajar menggunakan media pembelajaran interaktif

lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar yang belajar tidak menggunakan media pembelajaran

interaktif. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai rata-rata siswa yang dia ajarkan dengan media

pembelajaran interaktif yaitu sebesar 12,06 (80,46 %), sedangkan hasil nilai rata-rata siswa yang

tidak diajarkan dengan media pembelajaran interaktif atau secara konvensional sebesar 10,76

(71,72 %). Dari data ini membuktikan bahwa penggunaan media pembelajaran interaktif lebih

baik dari pada belajar tanpa menggunakan media pembelajaran interaktif atau secara

konvensional.

Penggunaan media pembelajaran interaktif memungkinkan siswa untuk lebih mudah

untuk memahami materi pembelajaran sistem koordinat kartesius karena dari media

(18)

animasi, dan sound background, sehingga setiap siswa tidak sulit lagi dalam membayangkan dan

membaca gambar karena di dalam media ini dijelaskan secara mendetail. Selain itu media ini

sangat praktis, karena media ini dapat dibawa pulang oleh siswa dan dapat belajar mandiri di

rumah karena media ini dalam bentuk flash. Media pembelajaran ini juga dapat menguji

langsung kemampuan siswa dalam memahami pembelajaran karena ada tes atau soal-soal latihan

yang memiliki durasi waktu dan kunci jawaban sehingga skor nilai dalam setiap menjawab soal

langsung dapat dilihat. Media pembelajaran interaktif juga disertakan rangkuman materi

pembelajaran sehingga memudahkan siswa memperoleh ringkasan materi.

Pembelajaran dengan media pembelajaran interaktif berbasis Microsoft power point

memungkinkan guru bebas melakukan interaksi dengan siswanya sehingga pembelajaran

tersebut bersifat interaktif yang membuat pembelajaran terfokus pada informasi yang sedang

dipelajari. Hal ini berbeda dengan pembelajaran tanpa menggunakan media pembelajaran

interaktif, siswa tidak berinteraksi langsung pada sumber informasi dan pembelajaran didominasi

oleh guru yang menyajikan pembelajaran secara linier atau satu arah, selain itu dalam

pembelajaran materi sistem koordinat kartesius sangat dituntut siswa untuk mampu membaca

gambar letak titik koordinat dengan tepat. Tanpa media pembelajaran interaktif yang berbasis

Microsoft power point, siswa hanya belajar dari buku teks dan menggunakan papan tulis sebagai

media menggambar sumbu koordinat, serta saat proses pembelajaran berlangsung hanya guru

yang aktif sedangkan siswa hanya bersifat pasif menerima materi pelajaran.

PENUTUP

a. Kesimpulan

(19)

Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil, dan pembahasan penelitian pengembangan media

pembelajaran interaktif berbasis Microsoft power point pada sistem koordinat kartesius yang

diuraikan sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil validasi dari ahli materi terhadap media pembelajaran interaktif berbasis Microsoft

power point pada sistem koordinat kartesius yang dikembangkan menunjukkan bahwa (1)

kualitas materi pembelajaran dinilai sangat baik, (2) kualitas strategi pembelajaran dinilai

sangat baik, (3) kualitas sistem penyampaian pembelajaran dinilai sangat baik. Hasil validasi

dari ahli desain pembelajaran interaktif ini, menunjukkan bahwa; (1) kualitas desain

pembelajaran dinilai sangat baik, (2) kualitas desain informasi dinilai sangat baik, (3) kualitas

desain interaksi dinilai baik, (4) kualitas desain presentasi dinilai sangat baik. Hasil validasi

dari ahli rekayasa perangkat lunak terhadap media pembelajaran interaktif dinyatakan bahwa;

(1) pemrograman dinilai sangat baik, (2) kualitas teknik/tampilan dinilai sangat baik.

2. Menurut tanggapan siswa kelas VII di SMPN 2 Indra Makmu pada uji perorangan

dinyatakan bahwa media pembelajaran interaktif memiliki program yang dikategorikan

sangat baik. Untuk tanggapan siswa pada uji kelompok kecil disekolah tersebut menyatakan

bahwa media pembelajaran interaktif yang dikembangkan dinilai sangat baik. Yang terakhir

tanggapan siswa pada uji lapangan menyatakan hal yang sama yaitu media pembelajaran

interaktif yang dikembangkan dinilai sangat baik.

3. Terhadap penggunaan media pembelajaran interaktif pada tes hasil belajar siswa

menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan media

pembelajaran interaktif berbasis Microsoft power point ( kelas eksperimen) lebih tinggi =

12,06 dari hasil belajar siswa yang diajarkan secara konvensional yang hanya menggunakan

(20)

perbedaan signifikan antara hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan media

pembelajaran interaktif dengan hasil belajar siswa yang diajarkan tanpa media pembelajaran

interaktif tersebut.

b. Saran

Berdasarkan temuan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan serta implikasi

hasil penelitian, berikut ini beberapa saran yang akan dijabarkan yaitu;

1. Media pembelajaran ini adalah alat untuk membantu dalam proses penyampaian

pembelajaran khususnya materi pembelajaran sistem koordinat kartesius dimana keberadaan

dosen sebagai fasilitator dan siswa bisa berinteraksi aktif saat proses pembelajaran

berlangsung.

2. Pada kenyataannya hingga saat ini proses pembelajaran sistem koordinat kartesius masih

dilaksanakan menggunakan pembelajaran konvensional yang menggunakan buku dan media

papan tulis, maka disarankan agar menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis

Microsoft power point mulai saat ini sudah selayaknya digunakan dengan alasan media

pembelajaran interaktif ini mampu memberi umpan balik yang lebih baik lagi bagi siswa.

3. Pada sekolah, hendaknya diadakan sarana dan prasarana yang memadai dan cukup untuk

alat-alat pendukung keberadaan media pembelajaran interaktif agar memudahkan guru yang

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Azhar, Arsyad, Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004.cet-4

____________, Media Pembelajaran. Jakarta: CV Rajawali,2011.

Borg, W. & Gall. M.D. Educational reseach. An introduction (4𝑛𝑑 ed). New York & London: Logman, 1983.

Daryanto, Media Pembelajaran, Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, 2011.

_______, Media Pembelajaran Peranan Sangat Penting dalam Mencapai Tujuan

Pembelajaran.(Yogyakarta:Gava Media, 2010.

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta, 2006

Dick, w. dan carey,L , The Systematic desgn of instruction. United States of Amerika: Scott Foresman and Company,2005.

Nana Sudjana,Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda Karya,2004.

Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta : Gaung Persada, 2008

M.Dalyono,Psikologi Pendidikan,Jakarta: Rineka Cipta, 2000.

Salma,Dewi Wawasan Teknologi Pendidikan,Jakarta: Kencana,2012.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung, Alfabeta, 2009.

Seels. B. B and Richey. C. R. Teknologi Pembelajaran; Defenisi dan Kawasan. Jakarta: UNJ.

1994. Commented [A4]: Kalau dilayout nya letak daftar pustaka ini

Gambar

Tabel 1. Skor penilaian media pembelajaran interaktif berbasis microsoftmateri pelajaran sistem  power point pada koordinat kartesius pada uji coba perorangan tentang kualitas materi pembelajaran
Tabel 3. Skor penilaian media pembelajaran interaktif berbasis microsoftmateri pelajaran sistem  power point pada koordinat kartesius pada uji coba kelompok kecil tentang kualitas materi pembelajaran
Tabel 5. Skor penilaian media pembelajaran interaktif berbasis microsoftmateri pelajaran sistem  power point pada koordinat kartesius pada uji coba lapangan  pada aspek kualitas materi pembelajaran
Tabel 7. Persentase rata-rata hasil penilaian terhadap media pembelajaran interaktif berbasis microsoft power point pada materi pembelajaran sistem koordinat kartesius pada uji coba perorangan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis data dengan taraf signifikasi 5% dipenuhi bahwa: (1) pengaruh media pembelajaran Compact Disc (CD) Interaktif dan Power Point terhadap prestasi belajar

judul “ Perbedaa Pembelajaran Biologi melalui Media Animasi Macromedia Flash dengan Media Power Point Interaktif terhadap Hasil Belajar Siswa ”...

Disarankan kepada guru jika menggunakan model pembelajaran direct instruction disertai power point interaktif agar lebih memperhatikan langkah- langkahnya sebagaimana

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data penelitian terhadap penerapan pembelajaran dengan menggunakan media microsoft power point pada materi pokok ruang dimensi

Hasil analisis data menunjukkan bahwa keefektivitasan pembelajaran yang menggunakan media microsoft power point tidak memiliki perbedaan yang signifikan dari pembelajaran

Produk akhir dalam penelitian pengembangan ini berupa CD Interaktif berbasis Power Point dengan karakteristik : (1) total slide sebanyak 85 dengan ukuran on screen

Tujuan dari penelitian ini yaitu 1 Mendeskripsikan kelayakan media power point interaktif yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, 2 Mendeskripsikan karakteristik media power point

PENUTUP Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penelitian ini menghasilkan media pembelajaran power point interaktif materi Sistem Gerak pada