• Tidak ada hasil yang ditemukan

tugas dan Tanggung Jawab Guru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "tugas dan Tanggung Jawab Guru"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

TANGGUNG JAWAB GURU

OLEH : KELOMPOK I

NAMA ANGGOTA : ABDU RAHMAN BETHAN ADNAN SULUWETANG ADI GUSTAF NESIMNASI ADOLF A TUSI

APNER FAI

UNIVERSITAS PGRI NTT

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembahasan mengenai guru selalu menarik, karena ia adalah kunci pendidikan. Artinya, jika guru sukses, maka kemungkinan besar murid-muridnya akan sukses. Guru adalah figur inspirator dan motivator murid dalam mengukir masa depannya. Jika guru mampu menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi anak didiknya, maka hal itu akan menjadi kekuatan anak didik dalam mengejar cita-cita besarnya di masa depan.

Dalam hal ini, guru adalah aktor utama di samping orang tua dan elemen lainnya kesuksesan pendidikan yang dicanangkan. Tanpa keterlibatan aktif guru, pendidikan kosong dari materi, esensi, dan substansi. Secanggih apapun sebuah kurikulum, visi misi, dan kekuatan financial, sepanjang gurunya pasif dan stagnan, maka kualitas lembaga pendidikan akan merosot tajam. Sebaliknya, selemah dan sejelek apa pun sebuah kurikulum, visi misi,dan kekuatan financial, jika gurunya inovatif, progresif, dan produktif, maka kualitas lembaga pendidikan akan maju pesat. Lebih-lebih jika sistem yang baik ditunjang dengan kualitas guru yang inovatif, maka kualitas lembaga pendidikan semakin dahsyat.

Guru memiliki peranan, tugas dan tanggungjawab terhadap peserta didiknya. Peran guru tidak akan bisa digantikan sekalipun dengan mesin canggih. Karena tugas guru menyangkut pembinaan sifat mental manusia yang menyangkut aspek-aspek yang bersifat manusiawi yang unik dalam arti berbeda satu dengan yang lainnya.

Mengingat pentingnya pemahaman tentang tugas, peran dan tanggungjawab guru, maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai tugas, peran dan tanggungjawab guru.

(3)

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini antara lain:

1. Apa saja yang menjadi tugas seorang guru? 2. Apa saja yang menjadi peran seorang guru?

3. Apa saja yang menjadi tanggungjawab seorang guru?

C. Tujuan

Tujuan penuliasan makalah yang berjudul “Tugas, Peran, dan Tanggungjawab Guru” antara lain:

1. Untuk memahami tugas seorang guru 2. Untuk memahami peran seorang guru

3. Untuk memahami tanggungjawab seorang guru

(4)

A. Tugas Guru

Tugas guru adalah tugas pedagogis yaitu membantu membimbing dan memimpin, jadi bukan hanya semata-mata mengontrol dan mengkritik.Didalam suatu situasi pengajaran, gurulah yang memimpin dan bertanggung jawab penuh atas kepemimpinan yang dilakukan.

Tugas dan peran guru dalam proses belajar mengajar cukup banyak dan cukup kompleks, diantaranya:

Pada umumnya bahwa tugas kewajiban guru yang utama adalah mendidik ( mengajar) tetapi agar tugas tersebut mampu mencapai tujuannya yakini tuuan pendidikan guru harus melibatkan diri dari masalah-masalah administratif. Dalam hubungannya dengan administrasi pendidikan guru berfungsi sebagai administrator.

Dalam buku pedoman administrasi dan supervisi yang diterbitkan Dep. P & K (1978, hal. 4) tertulis tugas dan tanggung jawab guru sebagai administrator sebagai berikut:

1. Menguasai program pengajaran (garis-garis besar program). 2. Menyususn program kegiatan mengajar.

3. Menyususn model satuan pembelajaran dan pembagian waktu. 4. Melaksanakan tata usaha kelas, antara lain: pencatatan data. murid Guru dituntut harus berpartisipasi dalam administrasi pendidikan di sekolahnya, baik yang bersifat kurikuler maupun masalah-masalah di luar kurikulum. Seorang guru harus dapat mengerjakan urusan tata usaha seperti membuat buku kas, daftar induk, rapor, daftar gaji, serta dapat mengkoordinasikan segala pekerjaan di sekloah secara demokratis sehingga suasan pekerjaan di sekolah penuh dengan rasa kekeluargaan.

(5)

Tugas guru sebagai administrasi sekolah yaitu: 1. Menyelidiki buku-buku sumber bagi siswa

2. Merencanakan dan merumuskan tujuan kegiatan ekstrakurikuler 3. Menetapkan dan menyusun tata tertip sekolah

4. Menetapkan syarat penerimaan murid baru 5. Menetapkan syarat kenaikan kelas

6. Menetapkan daftar pengawas murid halaman sekolah 7. Menilai kemajuan program sekolah

8. Memikirkan usaha memajukan kesejahteraan guru 9. Merencanakan dan membantu kelancaran ketatausahaan 10. Merencanakan dan memimpin rapat guru

Guru adalah figur seorang pemimpin. Guru adalah sosok arsitektur yang dapat membentuk jiwa dan watak anak didik. Guru mempunyai kekuasaan untuk membentuk dan membangun kepribadian anak didik menjadi seorang yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Guru bertugas mempersiapkan manusai susila yang dapat diharapkan membanguun dirinya dan membangun bangsa dan Negara.

Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen disebutkan bahwa guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevalusi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan menengah.

Tugas guru secara umum adalah mendidik. Dalam oprasionalisasinya, mendidik adalah rangkaian proses mengajar, memberikan dorongan, memuji, menghukum, membentuk contoh dan membisakan.

Tugas khusus seorang guru antara lain sebagai berikut: a. Sebagai pengajar (Intruksional)

(6)

pengawasan, pengorganisasian, pengontrolan, partisipasi atas progam yang dilakukan.

Menurut Debdikbud, tugas utama seorang guru antara lain: a. Tugas bidang profesi/Tugas profesional

Guru merupakan profesi/jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang kependidikan.

Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup/kepribadian. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada peserta didik.

b. Tugas guru dalam bidang kemanusiaan

Di sekolah, guru harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Ia harus mampu menarik simpati sehingga ia menjadi idola para peserta didiknya. Pelajaran apapun yang diberikan, hendaknya dapat menjadi motivasi bagi peserta didiknya dalam belajar.Bila seorang guru dalam penampilannya sudah tidak menarik, maka kegagalan pertama adalah Ia tidak akan dapat menambahkan benih pengajarannya itu kepada para peserta didiknya. Para peserta didik akan enggan menghadapi guru yang tidak menarik. Pelajaran itu tidak dapat diserap sehingga setiap lapisan (homoludens, homopuber, dan hompsapiens) dapat mengerti bila menghadapi guru.

c. Tugas dalam bidang kemasyarakatan

Masyarakat menempatkan guru pada tempat yang lebih terhormat dilingkungannya karena dari seorang guru diharapkan masyarakat dapat memperoleh ilmu pengetahuan. Ini berarti bahwa guru berkewajiban mencerdaskan bangsa menuju pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berdasarkan Pancasila.

(7)

komponen manapun dalam kehidupan bangsa sejak dulu, terlebih-lebih pada era kontemporer ini.

Keberadaan guru bagi suatu bangsa amatlah penting, apalagi bagi suatu bangsa yang sedang membangun, terlebih-lebih bagi keberlangsungan hidup bangsa ditengah-tengah lintasan perjalanan zaman dengan teknologi yang kian canggih dan segala perubahan serta pergeseran nilai yang cenderung memberi nuansa kepada kehidupan yang menuntut ilmu dan seni dalam kadar dinamik untuk dapat mengadaptasikan diri.

Semakin akurat para guru melaksanakan tugasnya, semakin terjamin tercipta dan terbinanya kesiapan dan keandalan seseorang sebagai manusia pembangunan. Dengan kata lain, potret dan wajah diri bangsa di masa depan tercermin dari potret diri para guru masa kini, dan gerak maju dinamika kehidupan bangsa berbanding lurus dengan citra para guru di tengah-tengah msyrakat.

Sejak dulu, guru menjadi panutan masyarakat. Guru tidak hanya diperlukan oleh para murid di ruang-ruang kelas, tetapi juga diperlukan oleh masyarakat lingkungannya dalam menyelesaikan aneka ragam permasalahan yang dihadapi masyarakat.

Tampaknya masyarakat mendudukkan guru pada tempat yang terhormat dalam kehidupan masyarakat, yakni di depan memberi suri teladan, di tengah-tengah membangun, dan di belakang memberi dorongan dan motivasi. Ing ngarso

sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.

Kedudukan guru yang demikian itu senantiasa relevan dengan zaman dan sampai kapanpun diperlukan. Kedudukan guru seperti itu merupakan penghargaan masyarakat yang tidak kecil. Artinya bagi para guru, sekaligus merupakan tantangan yang menuntut prestise dan prestasi yang senantiasa terpuji dan teruji dari setiap guru, bukan saja di depan kelas, di batas-batas pagar sekolah, tetapi juga di tengah-tengah masyarakat, (Ny. Nani Soedarsono, S.H., Suara Daerah,

No. 185, Agustus 1986).

B. Peran Guru

(8)

Peran guru adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan dari seorang guru.

a. Peran Guru dalam Proses Belajar-Mengajar

Perkembangan baru terhadap pandangan belajar-mengajar membawa konsekuensi kepada guru untuk meningkatkan peranan dan kompetensinya. Karena pada dasarnya proses belajar-mengajar dan hasil belajar peserta didik sebagian besar ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar peserta didik berada pada tingkat optimal.

Peranan dan kompetensi guru dalam proses belajar-mengajar meliputi banyak hal sebagaimana dikemukakan oleh Adams & Dec y dalam ǝ Basic

Principles of Student Teaching antara lain guru sebagai pengajar, pemimpin kelas,

pembimbing, pengatur lingkungan, partisipan, ekspeditor, perencana, supervisor, motivator, dan konselor.

Beberapa peranan yang dianggap paling dominan dan diklasifikasikan sebagai berikut.

1). Guru Sebagai Organisator

Guru berperan untuk menciptakan proses edukatif yang dapat dipertanggungjawabkan, baik secara formal (kepada pihak yang mengangkat dan menugaskannya) maupun secara moral(kepada sasaran didik,serta Tuhan yang menciptakannya).

2) Guru sebagai Demonstrator

Sebagai demonstrator, lecturer atau pengajar, guru hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan serta senantiasa mengembangkan dan meningkatkan kemampuan yang dimilikinya.

(9)

Seorang guru hendaknya mampu dan terampil dalam merumuskan TPK serta memahami kurikulum. Selain itu, guru juga harus memahami dirinya sebagai sumber belajar dan terampil dalam memberikan informasi kepada peserta didik. Sebagai pengajar ia pun harus membantu perkembangan peserta didik untuk dapat menerima, memahami, serta menguasai ilmu pengetahuan. Dengan demikian seorang guru akan dapat memainkan peranannya sebagai pengajar dengan baik. 3) Guru sebagai Pengelola kelas

Guru dalam peranannya sebagai pengelola kelas (learning manager), hendaknya mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar serta mengorganisasikan lingkungan sekolah. Lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan-kegiatan belajar terarah pada tujuan-tujuan pendidikan. Pengawasan terhadap lingkungan belajar itu turut menentukan sejauh mana lingkungan tersebut menjadi lingkungan belajar yang baik. Lingkungan yang baik bersifat menantang dan merangsang peserta didik untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan dalam mencapai tujuan.

Kualitas dan kuantitas belajar peserta didik di dalam kelas bergantung pada banyak faktor, antara lain ialah guru, hubungan pribadi antara peserta didik di dalam kelas, serta kondisi umum dan suasana di dalam kelas.

Tujuan umum pengelolaan kelas ialah menyediakan dan menggunakan fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar dan mengajar agar mencapai hasil yang baik. Sedangkan tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memperoleh hasil yang diharapkan.

Sebagai manajer guru harus memelihara lingkungan fisik kelasnya agar senantiasa menyenangkan untuk belajar dan mengarahkan atau membimbing proses-proses intelektual dan sosial di dalam kelasnya. Dengan demikian guru tidak hanya memungkinkan siwa belajar, tetapi juga mengembangkan kebiasaan bekerja dan belajar secara efektif di kalangan peserta didik.

Selain sebagai manajer, guru juga harus membimbing pengalaman-pengalaman peserta didik sehari-hari ke arah self directed behavior. Salah satu manajemen yang baik adalah menyediakan kesempatan bagi peserta didik untuk sedikit demi sedikit mengurangi kebergantungannya pada guru sehingga mereka mampu membimbing kegiatannya sendiri. Peserta didik harus belajar melakukan

(10)

4) Guru Sebagai Fasilitator

Sebagai fasilitator, guru mamberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar-mengajar.

5) Guru Sebagai Mediator

Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan, karena media pendidikan merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar-mengajar. Media pendidikan merupakan dasar yang sangat diperlukan yang bersifat melengkapi dan merupakan bagian integral demi berhasilnya proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.

Guru tidak cukup memiliki pengetahuan tentang media pendidikan, tetapi juga harus memiliki keterampilan memilih dan menggunakan serta mengusahakan media itu dengan baik. Untuk menjadi guru perlu mengalami latihan-latihan praktik secara kontinu dan sistematis, baik melalui pre-service maupun inservice

training. Pemilihan dan penggunaan media pendidikan harus sesuai dengan tujuan, materi, metode, evaluasi, kemampuan guru serta minat dan kemampuan peserta didik.

Sebagai mediator guru pun menjadi perantara dalam hubungan antar manusia. Untuk keperluan itu guru harus terampil menggunakan pengetahuan tentang bagaiman orang berinteraksi dan berkomunikasi. Tujuannya agar guru dapat menciptakan secara maksimal kualitas lingkungan yang interaktif. Dalam hal ini ada tiga macam kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru, yaitu mendorong berlangsungnya tingkah laku sosial yang baik, mengembangkan gaya interaksi pribadi, dan menumbuhkan hubungan positif dengan para peserta didik.

Sebagai fasilitator guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar-mengajar, baik yang berupa nara sumber, buku teks, majalah, ataupun surat kabar. 6) Guru Sebagai Inspirator

Sebagai inspirator, guru harus memberikan inspirasi bagi kemajuan belajar peserta didik. Persoalan belajar adalah masalah utama anak didik, guru harus dapat memberikan petunjuk bagaimana cara belajar yang baik

7) Guru Sebagai Motivator

(11)

8) Guru Sebagai Klimator

Sebagai informator, guru harus bisa menjadi sumber informasi kegiatan akademik maupun umum

11) Guru Sebagai Evaluator

Setiap jenis pendidikan atau bentuk pendidikan, pada waktu tertentu selama satu periode pendidikan, guru selalu mengadakan evaluasi atau penilaian terhadap hasil yang telah dicapai, baik oleh pihak terdidik maupun oleh pendidik.

Demikian pula dalam satu kali proses belajar-mengajar, guru hendaknya menjadi seorang evaluator yang baik. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan itu tercapai atau belum, dan apakah materi yang diajarkan selalu cukup tepat. Semua pertanyaan tersebut akan dapat dijawab melalui kegiatan evaluasi atau penilaian.

Dengan penilaian, guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan peserta didik terhadap pelajaran, serta ketepatan atau keefektifan metode mengajar. Tujuan lain dari penilaian diantaranya ialah untuk mengetahui kedudukan peserta didik di dalam kelas atau kelompoknya. Dengan penilaian, guru dapat mengklasifikasikan apakah seorang peserta didik termasuk kelompok peserta didik yang pandai, sedang, kurang, atau cukup baik di kelasnya jika dibandingkan dengan temaan-temannya.

Dengan menelaah pencapaian tujuan pengajaran, guru dapat mengetahui apakah proses belajar yang dilakukan cukup efektif memberikan hasil yang baik dan memuaskan, atau sebaliknya. Jadi, jelaslah bahwa guru hendaknya mampu dan terampil melaksanakan penilaian karena dengan penilaian, guru dapat mengetahui prestasi yang dicapai oleh peserta didik setelah ia melaksanakan proses pembelajaran.

Sebagai penilai hasil belajar peserta didik (evaluator), guru hendaknya terus menerus mengikuti hasil belajar yang telah dicapai oleh peserta didik dari waktu ke waktu. Informasi yang diperoleh melalui evaluasi ini, merupakan umpan balik

(12)

tolak untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengjar selanjutnya. Dengan demikian proses belajar-mengajar akan terus-menerus ditingkatkan untuk memperoleh hasil yang optimal

.

12) Guru sebagai Kulminator

Sebagai kulminator, Guru adalah orang yang mengarahkan proses belajar secara bertahap dari awal hingga akhir (kulminasi). Dengan rancangannya peserta didik akan melewati tahap kulminasi, suatu tahap yang memungkinkan setiap peserta didik bisa mengetahui kemajuan belajarnya. Di sini peran kulminator terpadu dengan peran sebagai evaluator.

b. Peran Guru dalam Pengadministrasian

Dalam hubungannya dengan pengadministrasian, seorang guru dapat berperan sebagai berilkut:

1) Pengambilan inisiatif, pengarah, dan penilaian kegiatan-kegiatan pendidikan. Hal ini berarti guru turut serta memikirkan kegiatan-kegiatan pendidikan yang direncanakan serta nilainya.

2) Wakil masyarakat, yang berarti dalam lingkungan sekolah guru menjadi anggota suatu masyarakat. guru harus mencerminkan suasana dan kemauan masyarakat dalam arti yang baik.

3) Orang yang ahli dalam mata pelajaran. Guru bertanggungjawab untuk mewariskan kebudayaan kepada generasi muda yang berupa pengetahuan.

4) Penegak disiplin, guru harus menjaga agar tercapai suatu disiplin.

5) Pelaksana administrasi pendidikan,. Di samping menjadi pengajar, guru pun bertanggungjawab akan kelancaran jalannya pendidikan dan ia harus mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan administrasi.

6) Pemimpin generasi muda, masa depan generasi muda terletak di tangan guru. Guru berperan sebagai pemimpin mereka dalam mempersiapkan diri untuk anggota masyarakat yang dewasa.

(13)

C. Tanggungjawab Guru

Tanggung jawab para guru dan unsur pendidikan lainnya bukan hanya sekedar dalam hal mengajar atau memajukan dunia pendidikan di sekolah di tempatnya bertugas, tetapi juga bertangggung jawab untuk mengajak masyarakat di sekitarnya masing-masing untuk ikut berpartisipasi dalam memajukan pendidikan di wilayahnya. Maju mundurnya pendidikan di daerah tergantung kinerja para dewan guru, pengawas ekolah dan komite sekolah, karenanya diharapkan semuanya biasa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya yang disertai keikhlasan hati dalam mengemban amanah yang diberikan.

Guru yang profesional akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode. Selain itu juga ditunjukkan melalui tanggung jawabnya dalam melaksanakan seluruh pengabdiannya. Guru yang professional hendaknya mampu memikul dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai guru kepada peserta didik, orang tua, masyarakat, bangsa, negara dan agamanya.

Tanggungjawab seorang Guru (professional) antara lain: a. Tanggungjawab Intelektual

Tanggungjawab intelektual guru diwujudkan melalui penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap stuktur dan metodologi keilmuannya.

b. Tanggungjawab Profesi/Pendidikan

Tanggungjawab profesi/pendidikan diwujudkan melalui pemahaman guru terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

c. Tanggungjawab Sosial

Tanggungjawab sosial guru diwujudkan melalui kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

(14)

Tanggung jawab spiritual dan moral diwujudkan melalui penampilan guru sebagai makhluk beragama yang perilakunya senantiasa tidak menyimpang dari norma agama dan moral.

e. Tanggungjawab Pribadi

Tanggung jawab pribadi diwujudkan melalui kemampuan untuk memahami dirinya, mengelola dirinya, mengendalikan dirinya dan menghargai serta mengembangkan dirinya.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Tugas utama seorang guru dikelompokkan menjadi tiga yaitu, tugas profesi/professional, tugas kemanusiaan dan tugas kemasyarakatan.

(15)

3. Tanggung jawab guru dikategorikan menjadi lima, yaitu tanggung jawab intelektual, profesi, sosial, moral dan spiritual, dan pribadi.

B. Saran

1. Seorang guru harus selalu memahami dan menjalankan tugas dengan baik, agar dapat meningkatkan mutu pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

2. Seorang guru harus selalu memahami dan melaksankan peran dengan baik, sehingga dapat menciptakan pendidikan yang berkualitas.

Referensi

Dokumen terkait

Therefore, this study aimed to evaluate the effect of initial fermentation conditions and the supplementation of sucrose and nitrogen in culture medium towards bacteriocin

Tuj uan dar i pr ogr am linier adalah m em aksim alk an at au m em inim alk an fungsi oby ek t if y ang ber bent uk linier dengan syar at - syar at

Sampel yang diperlukan sebanyak 150 responden yang dipilih secara acak ( purposive random sampling ) dan dianggap representatif untuk mewakili keadaan populasi yang akan

244 KUHAP berbunyi : Terhadap putusan perkara pidana yang diberikanpada tingkat terakhir oleh pengadilan lain selain Mahkamah Agung, terdakwa atau Penuntut Umum dapat

Furthermore, the presence of fundamentalist groups, either in the form of mass organizations, 10 such as HTI (Hizbu t-Tahrir Indonesia), FPI (Islamic Defenders Front), MMI

Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan

Aplikasi Resistor Ceramah, Demonstrasi, Tanya jawab, bertanya-jawab, mengerjakan tugas, berdiskusi/studi kasus Tugas : PR, Tugas lapangan individu dan kelompok Evaluasi :

Berdasarkan masalah yang ada pada perumusan masalah maka penulis dapat merancang suatu tujuan tugas akhir yaitu membuat sistem informasi penggajian karyawan yang