GAYA DAN BENCANA ALAM GEOLOGI
A.
Gaya Geologi Eksogen
Gaya geologi eksogen adalah suatu gaya yang berupa tenaga berasal dari luar permukaan bumi, gaya eksogen bersifat merusak, merombak, merubah permukaan bumi yang sudah terbentuk oleh gaya endogen. Bentuk-bentuk muka bumi yang ada pada zaman sekarang ini adalah akibat adanya gaya eksogen, contohnya pada suatu bukit hasil gaya endogen yang terkikis oleh angin akan mengalami perubahan pada bentuk permukaannya. Secara umum gaya eksogen dipengaruhi oleh:
Hidrosfer adalah bagian bumi yang berupa perairan seperti laut, sungai,
dan danau yang dimana akan menghasilkan terjadinya erosi atau pengikisan, dan tertansportasi ke permukaan sehingga terjadinya pengendapan.
Biosfer adalah tempat dimana semua makhluk hidup tinggal di
permukaan dan melakukan aktivitas untuk bertahan hidup. Aktivitas makhluk hidup ini berdampak pada keadaan biosfer.
Atmosfer adalah bagian bumi yang berupa udara seperti panas matahari
dan suhu, angin juga mempengaruhi terjadinya gaya eksogen.
Sumber: mapalageo.blogspot
Foto 1
Stalagtit dan Stalagmit
Pengikisan atau proses erosi adalah suatu proses atau kejadian pengikisan permukaan tanah yang disebabkan oleh pergerakan air atau angin. Berdasarkan medianya, media penyebab erosi dibagi menjadi empat macam, yaitu erosi oleh air, erosi oleh angin, erosi oleh gletser dan erosi oleh salju. Dalam bentang alam ini, agen penyebab erosi yang paling dominan adalah air. Sungai dapat mengerosi batuan sedimen yang dilaluinya, memotong lembah, memperdalam dan memperlebar sungai dengan cara-cara :
Quarrying, yaitu pendongkelan batu yang dilaluinya.
Abrasi, yaitu penggerusan terhadap batuan yang dilewatinya.
Scouring, yaitu penggerusan dasar sungai akibat adanya ulakan sungai,
misalnya pada daerah cut off slope.
Korosi, yaitu terjadinya reaksi terhadap batuan yang dilaluinya.
Hydraulic action, kemampuan air mengangkat dan memindahkan batuan
atau material-material sediment dengan gerakan memutar sehingga batuan pecah dan kehilangan fragmen.
Solution, solution dalam proses erosi berjalan lambat, tetapi efektif.
Diantara banyaknya erosi, berikut ini adalah sifat-sifat erosi yang sering terjadi disekitar. Sifat erosi ini ditinjau dari sering terjadinya erosi atau kebiasaan erosi terjadi, yaitu:
Intensitasnya sebanding dengan aliran sungai.
Selalu menuju ke base level.
Berdasarkan arahnya, erosi dapat dibedakan menjadi:
Erosi ke arah hulu (head ward erotion) adalah erosi yang terjadi pada
ujung bagian hulu sungai.
Erosi lateral yaitu erosi yang arahnya mendatar dan dominan terjadi pada
daerah tengah sungai yang menyebabkan bertambah lebar dan panjang sungai. Erosi yang berlangsung terus hingga suatu saat akan mencapai batas dimana air sungai sudah tidak lagi mampu mengerosi lagi (erotion base level).
Erosi vertikal, erosi yang arahnya tegak dan cenderung terjadi pada
daerah bagian hulu pada sungai dan menyebabkan terjadinya pendalaman lembah sungai.
Sumber: geologcall.blogspot.com Foto 2 Erosi
Proses pengendapan material karena aliran sungai tidak mampu lagi mengangkut material yang di bawanya. Apabila kemampuan mengangkut semakin berkurang, maka material yang berukuran besar dan lebih berat akan terendapkan terlebih dahulu, baru kemudian material yang lebih halus dan ringan.
Gradien atau kemiringan lereng sungai, bila air mengalir dari sungai yang
kemiringan lerengnya curam ke dataran yang lebih rendah maka kecepatan air berkurang dan tiba-tiba hilang sehingga menyebabkan pengendapan pada dasar sungai. Bila kemudian ada lereng yang terjal lagi, kecepatan akan meningkat sehingga terjadi erosi yang menyebabkan pendalaman lembah.
Bentuk alur sungai, aliran air akan menggerus bagian tepi dan dasar
sungai. Semakin besar gesekan yang terjadi maka air akan mengalir lebih lambat. Sungai yang dalam, sempit dan permukaan dasarnya tidak kasar, aliran airnya deras. Sungai yang lebar, dangkal dan permukaan dasarnya tidak kasar, atau sempit, dalam tetapi permukaan dasarnya kasar, aliran airnya lambat.
Kecepatan aliran sungai maksimal pada tengah alur sungai, bila sungai
membelok maka kecepatan maksimal ada pada daerah cut off slope
(terjadi erosi) karena gaya sentrifugal. Pengendapan terjadi bila kecepatan sungai menurun atau bahkan hilang.
Discharge, volume air yang keluar dari suatu sungai. Proses erosi dan
Pada umumnya gaya endogen ini berasal dari aktivitas magmatisme yang menghasilkan produk yaitu gunung api, dan menyebabkan terjadinya tipe-tipe gunung berapi. Hasil letusan gunung api yaitu berupa batuan piroklastik, jika letusan ini mencapai laut akan terjadi gelombang tsunami.
Sumber: volcanoblogs
Gambar 2
Tipe-tipe Letusan Gunung Api
Letusan tipe hawaii terjadi karena lava yang keluar sangat cair sehinggaaliran lava melebar ke segala arah dan berbentuk tameng, contoh gunung yang memiliki letusan tipe hawaii yaitu gunung Manoa Loa di Hawaii.
Letusan tipe stromboli adalah gunung yang memiliki intensitas waktuletusan secara bersamaan dan letusannya membulat namun lebih dari tipe plinian, contoh gunung yang memilik tipe stromboli adalah gunung Vesuvius di Italia.
Letusan tipe vulkano mengeluarkan material padat seperti bom, danlapilli, contoh gunung tipe letusan vulkano yaitu gunung Semeru di Jawa Timur.
Letusan tipe plinian adalah tipe letusan yang sangat berbahaya karenaletusannya dapat mencapai tinggi hingga 80 km, contoh kasus yang pernah terjadi adalah gunung Krakatau di sekitar selat Sunda.
Letusan tipe merapi mengeluarkan lava panas dan kental yangmenyumbat mulut kawah, terbentuknya awan panas pada saat meletus.
Letusan tipe St. Vincent adalah letusan yang menyebabkan tumpahnyaC.
Bencana Alam Geologi
Bencana alam adalah suatu kejadian dimana terjadinya proses alam yang menyebabkan kerugian bagi manusia. Beberapa proses geologi akan menyebabkan terjadinya bencana alam geologi seperti gerakan tanah (longsor), letusan gunung api, gempa bumi, dan gelombang tsunami.
1. Gerakan Tanah
Gerakan tanah atau yang biasa dikenal tanah longsor adalah peristiwa dimana mengalami pergerakan berupa gelinciran, aliran, amblasan, dan jatuhan. Faktor yang menyebabkan gerakan tanah yaitu topografi, vegetasi, keadaan struktur, keadaan air dan kelembaban.
Tipe gelinciran
Sumber: miu.edu
Gambar 3
Gerakan Tanah Tipe Gelinciran
Tipe aliran
Sumber: fly.edu
Gambar 4
Gerakan Tanah Tipe Aliran
Tipe jatuhan
Sumber: fly.edu
Gambar 5
2. Gunung Api
Bencana alam tidak dapat diketahui sebelumnya termasuk bencana alam yang diakibatkan oleh gunung api tanpa disadari sebelumnya bencana alam gunung api ini dapat terjadi secara tiba-tiba. Material-material yang dikeluarkan oleh letusan gunung api ini berupa: aliran lahar dan lava, juga gas yang beracun dan membahayakan bagi manusia.
Vulkanisme merupakan sebuah proses pada magma yang menerobos kearah permukaan bumi ataupun ke arah atmosfer yang mengakibatkan terjadinya suatu pembekuan pada batuan atau yang dikenal sebagai proses pembentukan batuan beku.
Sumber: volcanoblogs
Foto 3
Letusan Gunung Api
3. Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan suatu gerakan yang terjadi secara tiba-tiba pada kerak bumi, yang menyebabkan adanya gerakan ini yaitu dikarenakan adanya suatu beban atau sebuah tekanan yang dilepaskan secara mendadak ataupun secara tiba-tiba.
Sumber: miu.edu
KESIMPULAN
Gaya-gaya yang berhubungan dengan aktivitas geologi ada dua yaitu gaya geologi eksogen dan gaya geologi endogen. Gaya geologi eksogen adalah gaya yang berasal dari luar sedangkan gaya geologi endogen berasal dari dalam. Gaya geologi ini jika dikaitkan dengan faktor sebab akibat, akan menyebabkan bencana alam geologi. Misalnya pada gaya geologi endogen yang berasal dari aktivitas magmatisme akan menyebabkan terjadinya letusan gunung berapi.
Bencana alam adalah suatu perisitiwa dimana jatuhnya korban atau terjadinya kerugian terhadap manusia. Bencana alam ini diakibatkan oleh adanya aktivitas gaya geologi, misalnya letusan gunung api dan gempa bumi. Bencana alam merupakan peristiwa yang disebabkan oleh alam yang dapat terjadi kapan saja dan dimana saja tanpa disadari.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, 2013. ”Gaya-gaya Geologi”,
http://geologitambangsmk.blogspot.com/2013/08/gaya-gayage.html. Diakses tanggal 4 Mei 2015 pukul 21.00 WIB.
https://morishige.wordpress.com/2007/09/21/gaya-endogen-dan-eksogen-sangat-berjasa-bagi-kehidupan-manusia/. Diakses tanggal 4 Mei 2015 pukul 20.00 WIB.
Pramono, Yudha, 2014. ”Tipe Gunung Api”,
http://yudhapramuka.blogspot.com/2014/07/bentuk-bentuk-dan-tipe-gunung-api.html. Diakses tanggal 5 Mei 2015 pukul 21.00 WIB. Sulaiman, Tedy, 2013. “Bencana Alam Geologi”,