• Tidak ada hasil yang ditemukan

GEOLOGI DAN SIMULASI PENGARUH PERCEPATAN GEMPABUMI TERHADAP KESTABILAN LERENG DI DAERAH CISARUA DAN SEKITARNYA, KABUPATEN BANDUNG BARAT, JAWA BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GEOLOGI DAN SIMULASI PENGARUH PERCEPATAN GEMPABUMI TERHADAP KESTABILAN LERENG DI DAERAH CISARUA DAN SEKITARNYA, KABUPATEN BANDUNG BARAT, JAWA BARAT"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

GEOLOGI DAN SIMULASI PENGARUH PERCEPATAN

GEMPABUMI TERHADAP KESTABILAN LERENG

DI DAERAH CISARUA DAN SEKITARNYA,

KABUPATEN BANDUNG BARAT, JAWA BARAT

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana Strata Satu

di Program Studi Teknik Geologi,

Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian,

Institut Teknologi Bandung

Oleh :

AMINUDIN HAMZAH

NIM : 120 05 053

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

(2)
(3)

ii 

LEMBAR PENGESAHAN

GEOLOGI DAN SIMULASI PENGARUH PERCEPATAN

GEMPABUMI TERHADAP KESTABILAN LERENG

DI DAERAH CISARUA DAN SEKITARNYA,

KABUPATEN BANDUNG BARAT, JAWA BARAT

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana Strata Satu

di Program Studi Teknik Geologi,

Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian,

Institut Teknologi Bandung

Penyusun :

Aminudin Hamzah

NIM: 120 05 053

Menyetujui,

Pembimbing

Dr. Eng. Imam Achmad Sadisun, ST. MT.

NIP: 132 137 926

 

(4)

iv

 

Sari

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari tatanan geologi dan sejarah geologi daerah penelitian. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis kestabilan lereng yang dipengaruhi oleh percepatan tanah maksimum akibat gempabumi pada tanah hasil pelapukan tuf lapili.

Daerah penelitian terletak di kaki Gunung Burangrang. Sejarah geologi daerah penelitian dimulai pada awal Kala Plistosen Akhir dengan diendapkannya breksi piroklastik, lava dan tuf lapili yang merupakan hasil vulkanisme Gunung Burangrang dan diakhiri dengan diendapkannya breksi piroklastik dan tuf yang merupakan hasil vulkanisme Gunung Dano dan Gunung Tangkubanparahu. Perkembangan struktur geologi daerah penelitian pada Kala Plistosen Akhir terbentuk setelah aktivitas vulkanisme Gunung Burangrang. Pengendapan material-material vulkanik dan berkembangnya struktur geologi di daerah penelitian membentuk bentang alam berupa punggungan dan perbukitan yang memanjang pada dua arah dominan yaitu timur laut-barat daya (NE-SW) dan timur-barat (E-W) dengan kemiringan lereng yang curam.

Kestabilan suatu lereng dicerminkan oleh nilai faktor keamanan. Kestabilan lereng selain dipengaruhi oleh properti dari material penyusun lereng (seperti densitas, kohesi dan sudut geser dalam), juga dipengaruhi oleh adanya getaran seperti yang diakibatkan oleh gempabumi. Getaran tersebut akan menurunkan kuat geser material sehingga kestabilan lereng pun menurun. Penurunan nilai faktor keamanan tersebut pada akhirnya akan mempengaruhi geometri lereng seperti perubahan sudut lereng dan penurunan tinggi lereng. Besarnya penurunan tinggi lereng untuk percepatan tanah maksimum 0,15g mencapai 40% dan untuk percepatan tanah maksimum 0,20g mencapai 75%. Dari hasil penurunan tinggi lereng ini, kemudian dapat dihasilkan model grafik berupa garis yang merupakan batas antara kondisi lereng yang stabil dengan kondisi lereng yang tidak stabil. Model grafik yang dihasilkan ternyata menunjukan pola eksponensial negatif.

(5)

iii 

 

ABSTRACT

The objectives of study are to study the geological setting and geological history of study area. Besides that, the objective is to analyze the slope stability that influenced by peak ground acceleration which resulted by the earthquake, especially in the soil of the weathering of lapilli tuff.

The studied area is located at the Burangrang Volcano footslopes. The geological history of studied area started at the beginning Upper Pleistocene with deposited of pyroclastics breccias, lava and lapilli tuff which are volcanism product of Burangrang Volcano and ended with deposited of pyroclastics breccias and tuff which are volcanism product of Dano and Tangkubanparahu Volcanoes. The evolutions of geological structures in the studied area at Upper Pleistocene are formed after Burangrang’s volcanism activities. The deposited of volcanic materials and the evolution of structural geology in the studied area made morphology like ridge and hills with steep slopes that have two dominant directions. They are northeast-southwest (NE-SW) and east-west (E-W).

The slope stability is indicated by factor of safety value. The slope stability beside influenced by material properties of the slope (i.e. density, cohesion and friction angle of the material), it is also influenced by vibrations resulting from the earthquake. The vibrations will reduce shear strength of material and result the decreasing of slope stability. The decreasing of safety factor will affect the slope geometry (i.e. slope angle and height). The value decreasing height of slope for peak ground acceleration 0,15g getting to 40% and for 0,20g getting to 75%. From the result of decreasing height of slope, it can result graphical model. The graphic have line that show limit between the condition of stable slope and the unstable one. The graphical model that has resulted shows exponential negative pattern.

(6)

v

 

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puja-puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan

kekuatan dan anugerah-Nya sehingga skripsi yang disusun sebagai tugas akhir untuk mencapai

gelar Sarjana Strata Satu di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi

Kebumian, Institut Teknologi Bandung dapat penulis selesaikan. Shalawat dan salam semoga

tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman

kebodohan kepada zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan ini. Penyelesaian makalah ini,

tidak terlepas dari dukungan orang tua, saudara, teman-teman tercinta dan terutama bimbingan

dari dosen pembimbing. Banyak hambatan yang terjadi selama penyusunan, namun semua

dapat teratasi dengan baik berkat doa dan bantuan mereka, untuk itu penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besar nya kepada:

¾ Ibunda Ade Sadiah dan Ayahanda Nurdin Ilyas tercinta, yang membuat penulis ada di

dunia dan dengan kasih sayangnya telah menjadikan penulis seperti sekarang ini dengan

memberikan motivasi dan doa yang selalu dipanjatkan tiap hari.

¾ Adik-adikku Fathiya Zakiah dan Fatin Dhuha Riyandini yang selalu memberikan

dukungan dan keceriaan bagi penulis sehingga ingin cepat-cepat pulang.

¾ Nenek dan Kakek di Tasikmalaya yang selalu mendoakan yang terbaik untuk penulis.

¾ Dr. Eng. Imam A Sadisun, MT. atas kesediaannya untuk menjadi dosen pembimbing

dalam penyusunan tugas akhir ini, yang telah memberikan saran, nasehat, arahan, koreksi,

motivasi, dan fasilitas kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

¾ Keluarga besar Sumur gede, Tasikmalaya, Wa Enceng, Wa Dedeh, Teh Eneng Agti, Teh

Uci dan A Abil, Keluarga besar Margahayu Raya, Bandung, Wa Iif, Wa Ika, Akang Fahmi

dan Ade Uci, Keluarga besar Singaparna, Tasikmalaya, Mang Ujang, Bi Ayu, Tsaura dan

Fadlan dan Keluarga besar Karangnunggal yang tidak dapat disebutkan satu-persatu atas

dukungannya baik moril maupun materil.

(7)

vi

¾ Egi, Pak Enang dan Pak Acip sebagai warga Tagogapu yang telah mau menemani penulis

ke lapangan, naik turun punggungan, turun ke sungai, rafting lewat pohon bambu, turun ke

air terjun dan bertemu ular, jangan kapok ya!

¾ Fery, Elri, Eky dan Satrio yang menemani ke lapangan buat diskusi dan obrolannya selama

di lapangan. Khusus buat Fery yang telah membantu membuat penampang geologi, Rezy

yang membantu analisis struktur geologi, Elri yang telah membantu membuat

gambar-gambar sejarah geologi, Eky dan Regina atas printer-nya, serta Satrio atas printer dengan

diskusi tentang pemetaan dan referensi.

¾ Rekan-rekan di Laboratorium Geologi Teknik dan FPI (Fans Pencinta Ilham), Satrio, Mas

Very, Iqbal, Idzhul, Julius, Fery, Elri, Eky, Wanda, Rezy, Hendra, Arif Gokil, Uci, Ilham

kau, Kevin dan Iantony atas saran dan masukan-masukannya.

¾ Seluruh Dosen dan Staf Tata Usaha Program Studi Teknik Geologi ITB atas dukungan,

ilmu dan perhatiannya dalam mendidik dan membentuk pribadi penulis sebagai mahasiswa

geologi.

¾ Semua teman-teman GL’05 yang telah sama-sama berjuang menapaki jalan menuju

cita-cita, semoga selamanya kita tetap bergandengan tangan.

¾ Adik-adik angkatan mulai dari GL’06, GL’07 dan GL’08, yang selalu rebut dan minta

yang aneh-aneh tapi terus memberikan dukungan.

¾ Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini. Penulis berharap semoga hasil penelitian ini nantinya dapat

bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandung, Januari 2010

Penulis,

(8)

vii DAFTAR ISI Hal. HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN ... ii ABSTRACT ... iii SARI ... iv KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Maksud dan Tujuan... 2

1.3 Lokasi Penelitian... 2

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Tahapan dan Metode Penelitian... 4

1.6 Sistematika Pembahasan... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1. Geologi Regional... 8

2.1.1 Fisiografi ... 8

2.1.2 Stratigrafi Regional... 9

2.1.3 Struktur Geologi Regional ... 12

2.2 Landasan Teori Kestabilan Lereng... 13

2.2.1 Prinsip Dasar Kestabilan Lereng... 13

2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kestabilan Lereng ... 1 4 2.2.3 Analisis Kestabilan Lereng Lereng ... 14

2.2.4 Pengaruh Gempabumi Terhadap Kestabilan Lereng ... 16

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN ... 20

3.1 Geomorfologi... 20

3.1.1 Pola Aliran Sungai ... 20

3.1.2 Pola Kelurusan Sungai, Lembah dan Punggunga... 22

(9)

viii

3.2 Stratigrafi... 26

3.2.1 Satuan Breksi Piroklastik Burangrang ... 27

3.2.2 Satuan Lava Andesit Burangrang ... 30

3.2.3 Satuan Tuf Lapili Burangrang ... 32

3.2.4 Satuan Breksi Piroklastik Dano dan Tangkubanparahu... 35

3.2.5 Satuan Tuf Dano dan Tangkubanparahu ... 37

3.3 Struktur Geologi ... 40

3.3.1 Analisis Citra Satelit... 40

3.3.2 Struktur Geologi Daerah Cisarua... 40

3.4 Sejarah Geologi... 45

BAB IV SIMULASI PENGARUH PERCEPATAN GEMPABUMI TERHADAP KESTABILAN LERENG PADA TANAH HASIL PELAPUKAN TUF LAPILI ... 49

4.1 Longsoran di Daerah Penelitian... 49

4.2 Metode Pengambilan Conto Tanah Pelapukan ... 50

4.3 Properti Tanah Residual ... 50

4.3.1 Sifat Fisik ... 50

4.3.2 Sifat Mekanik ... 51

4.4 Pemodelan dan Simulasi Komputer ... 51

4.4.1 Model Lereng ... 51

4.4.2 Metode Simulasi ... 52

4.4.3 Hasil Simulasi Komputer... 53

4.5 Diskusi dan Analisis ... 56

4.6 Rekomendasi Hasil Penelitian ... 57

BAB V KESIMPULAN... 58

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar l.l Peta lokasi daerah penelitian... 3

Gambar l.2 Diagram alir tahapan penelitian ... 7

Gambar 2.1 Fisiografi Jawa Barat ... 8

Gambar 2.2 Stratigrafi regional Jawa Barat ... 11

Gambar 2.3 Peta geologi regional daerah penelitian ... 12

Gambar 2.4 Pola struktur Pulau Jawa ... 12

Gambar 2.5 Metode irisan... 15

Gambar 2.6 Model keruntuhan lereng ... 16

Gambar 2.7 Pergerakan lempeng-lempeng di Indonesia ... 17

Gambar 2.8 Pusat titik-titik gempa di Jawa Barat ... 18

Gambar 2.9 Peta Zonasi Kegempaan di Indonesia... 18

Gambar 2.10 Hubungan percepatan gempabumi terhadap kestabilan lereng... 19

Gambar 3.1 Pola aliran sungai di daerah penelitian ... 21

Gambar 3.2 Pola kelurusan di daerah penelitian ... 22

Gambar 3.3 Satuan Punggungan Jatuhan Piroklastik Sadangmekar ... 24

Gambar 3.4 Erosi pada sungai di Satuan Punggungan Jatuhan Piroklastik Sadangmekar. ... 24

Gambar 3.5 Proses eksogen di Satuan Punggungan Jatuhan Piroklastik Sadangmekar ... 24

Gambar 3.6 Satuan Perbukitan Aliran Piroklastik Cipada ... 25

Gambar 3.7 Profil lembah Sungai Ci Pada... 26

Gambar 3.8 Profil lembah Sungai Ci Sarua ... 26

Gambar 3.9 Kolom korelasi satuan peta geologi gunungapi daerah penelitian.... 27

Gambar 3.10 Struktur sedimen di Satuan Breksi Piroklastik Burangrang... 29

Gambar 3.11 Satuan Breksi Piroklastik Burangrang... 29

Gambar 3.12 Singkapan Lava Andesit di Sungai Ci Epen ... 31

Gambar 3.13 Singkapan Lava Andesit di Sungai Ci Jeruk... 31

(11)

x

Gambar 3.15 Kontak antara Satuan Lava Andesit dan Satuan Tuf Lapili... 34

Gambar 3.16 Struktur Sedimen di Satuan Breksi Piroklastik Dano dan Tangkubanparahu ... 36

Gambar 3.17 Singkapan Satuan Breksi Piroklastik Dano dan Tangkubanparahu... 36

Gambar 3.18 Struktur sedimen yang menunjukan mekanisme pengendapan pada Satuan Breksi Piroklastik Dano dan Tangkubanparahu ... 36

Gambar 3.19 Singkapan tuf di Sungai Ci Sarua ... 39

Gambar 3.20 Singkapan tuf di Sungai Ci Pada ... 39

Gambar 3.21 Determinasi penentuan jenis sesar translasi... 41

Gambar 3.22 Klasifikasi jenis pergeseran relatif dari sesar ... 42

Gambar 3.23 Interpretasi Sesar Sadangmekar dari kelurusan punggungan... 43

Gambar 3.24 Bukti penyerta Sesar Sadangmekar ... 44

Gambar 3.25 Kekar gerus di Sungai Ci Epen... 45

Gambar 3.26 Sejarah Geologi daerah penelitian ... 46

Gambar 4.1 Longsoran di daerah penelitian ... 49

Gambar 4.2 Metode pengambilan conto tanah... 50

Gambar 4.3 Model lereng untuk simulasi ... 52

Gambar 4.4 Grafik kestabilan lereng dengan kondisi tanpa PGA ... 54

Gambar 4.5 Grafik kestabilan lereng dengan kondisi PGA 0,15g... 55

Gambar 4.6 Grafik kestabilan lereng dengan kondisi PGA 0,20g... 56

(12)

xi DAFTAR TABEL

Hal. Tabel 4.1 Hasil simulasi lereng dengan kondisi tanpa PGA ... 53 Tabel 4.2 Hasil simulasi lereng dengan kondisi PGA 0,15g ... 54 Tabel 4.3 Hasil simulasi lereng dengan kondisi PGA 0,20g ... 56

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Analisis Sayatan Petrografi Lampiran B Analisis Struktur Geologi

Lampiran C Klasifikasi Batuan Beku dan Piroklastik dan Mekanisme Pengendapan Piroklastik

(13)

Gambar

Tabel 4.1 Hasil simulasi lereng dengan kondisi tanpa PGA .........................................

Referensi

Dokumen terkait

di dalam bisnis memproduksi hasil ekonomi atau merupakan pemborosan ditentukan oleh orang yang berada di luar bisnis.. Hasil diperoleh dengan mengeksploitasi peluang, bukan

Sejalan dengan hal tersebut data mengungkapkan bahwa Indonesia adalah termasuk 15 negara yang mahal dalam biaya pendidikannya di dunia, sebagaimana diungkapkan

Menurut Schumacker dan Lomax (2010, p.2), structural equation modeling (SEM) menggunakan beragam jenis model untuk menggambarkan hubungan diantara variabel laten dan

Bila Alice menggunakan basis filter 0/90 derajat untuk memberikan polarisasi awal terhadap sebuah foton, maka Bob akan dapat menentukan polarisasi tersebut bila ia

• Lintasan terpendek antara dua buah simpul yang melalui beberapa simpul tertentu2. (intermediate

Dari hasil perhitungan Expert Choice, alternatif struktur bangunan yang terpilih adalah pelat precast dengan balok dan kolom konvensional dengan bobot 40%.. Alternatif tersebut

Berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan analisis petrografi terdapat empat satuan batuan tidak resmi di daerah penelitian, urutan dari tua ke muda satuan tersebut

Dengan urutan dari tua ke muda ke keempat satuan tersebut ialah Satuan Batulempung Pliosen Awal yang tersingkap dengan sangat baik di Sungai Cipunegara dan