• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN GAIN ANTENA MIKROSTRIP LINGKARAN MENGGUNAKAN PARASITIC RADIATOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENINGKATAN GAIN ANTENA MIKROSTRIP LINGKARAN MENGGUNAKAN PARASITIC RADIATOR"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN GAIN ANTENA MIKROSTRIP LINGKARAN MENGGUNAKAN

PARASITIC RADIATOR

Toto Supriyanto

*1

dan Teguh Firmansyah

*2

1. Teknik Telekomunikasi, Jurusan Teknik Elektro. Politeknik Negeri Jakarta. Depok. 2. Jurusan Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Cilegon.

*E-mail: totosupr@yahoo.com

Abstrak

Pada makalah ini akan dijelaskan penelitian mengenai peningkatan gain antena mikrostrip lingkaran. Antena ini

beroperasi pada frekuensi 2,35 GHz yang merupakan alokasi untuk aplikasi Long Term Evolution (LTE) yang memiliki

bandwidth 54 MHz pada return loss (S11) = -14 dB atau saat VSWR < 1,5 dB. Nilai gain, return loss, dan karakteristik

radiasi antena ini akan dibandingkan dengan antena mikrostrip lingkaran konvensional. Total peningkatan gain yang

diperoleh sebesar 2 dB, dengan penempatan front-end parasitik subtrat. Jarak antara patch dengan front-parasitik (H1)

dioptimasi untuk memaksimalkan kopling elektromagnetik dan lobe utama antena. Penelitian ini juga mengusulkan

penambahan end-parasitik, jarak antara ground dan end-parasitik (H2) dioptimasi untuk meminimalkan back lobe

antena. Desain antena ini sangat potensial dipergunakan untuk berbagai aplikasi.

Kata Kuci : Back lobe, Gain enhancement, LTE, Main lobe, Parasitic Substrate.

Gain Enhancement icrostrip Antenna Using Parasitic Radiator. The design of an enhanced gain compact circular microstrip antenna has been presented in this paper. This antenna is designed to operate at 2,35 GHz for Long Term Evolution (LTE) application with bandwidth 54 MHz at return loss (S11) = -14 dB or VSWR < -1,5 . The gain, return loss, and radiation characteristics of the proposed microstrip antenna are compared with the conventional circular antenna. A total gain enhancement 2 dB is achieved by front-end parasitic element. The spacing between the driven patch and front-parasitic element (H1) is optimized to maximize electromagnetic coupling and main lobe antenna. This paper also propose end-parasitic, the spacing between the ground and end-parasitik element (H2) to minimize back lobe antenna. The designed antenna makes it a potential antenna for various applications.

Keywords: Back lobe, Gain enhancement, LTE, Main lobe, Parasitic Substrate.

1.

Pendahuluan

Antena mikrostrip memiliki beberapa keuntungan, diantaranya mempunyai bentuk yang kompak, dimensi kecil dan mudah untuk difabrikasi. Selain itu, antena mikrostrip pun memiliki bentuk yang beragam, diantaranya persegi, persegi panjang, elips, segitiga, dan lingkaran. Namun, antena mikrostrip juga memiliki

kekurangan diantaranya yaitu gain rendah, bandwidth

rendah, dan efisiensi yang rendah [1].

Sebuah antena yang memiliki gain tinggi diperlukan

untuk memenuhi permintaan yang tinggi terhadap

layanan komunikasi nirkabel, sehingga coverage layanan

semakin luas. Namun, pada antena mikrostrip, nilai gain

justru yang menjadi salah satu kelemahannya. Gain

didefinisikan sebagai perbandingan antara intensitas pada arah tertentu dengan intensitas radiasi yang diperoleh jika

daya yang diterima oleh antena teradiasi secara isotropic

[2].

Salah satu metode untuk meningkatkan gain antena

mikrostrip yang telah dikenal secara luas diantaranya

metode antena susun (array), seperti yang dilakukan oleh

Yang, R. Y [3]. Pada metode ini diusulkan perancangan beberapa antena yang sama untuk kemudian dihubungkan

dengan pencatu tunggal, sehingga nilai gain meningkat.

Namun metode ini memiliki kelemahan diantaranya yaitu memiliki bentuk yang luas, dan terdapatnya gelombang permukaan yang dapat menurunkan efisiensi. Gelombang permukaan ini dapat ditekan dengan menggunakan

Defected Ground Structure (DGS), seperti yang diusulkan F. Sheta, J [4] yaitu dengan menghilangkan

sebagian bidang ground.

Metode yang lain seperti yang diusulkan Deng, P.-H [5], perancangan menggunakan dielektrik resonator antena untuk dapat menghasilkan antena yang memiliki

gain yang tinggi. Namun antena ini masih memiliki

dimensi yang besar.

Sementara itu, pada Capstick, M. H [6] mengusulkan untuk dipergunakan parasitik radiator yang berbentuk

ring persegi panjang dengan patch berbentuk persegi

panjang untuk menghasilkan gain sebedar 7,5 dBi.

(2)

antena yang memiliki bentuk lingkaran dengan radiator

berupa ring, sehingga dihasilkan gain antena sebesar 6

dBi. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, pada antena

ini diusulkan perancangan menggunakan front-end

parasitik substrat, seperti yang terlihat pada Gambar 1a. dan Gambar 1b.

Gambar 1a. Struktur antena terlihat dari atas (proposed); b. Struktur antena terlihat dari bawah (proposed); c. Struktur antena lingkaran konvensional

Geometri antena yang dipergunakan berbentuk

lingkaran dengan front parasitik radiatornya berbentuk

lingkaran pula, sehingga gain yang dihasilkan lebih besar.

Pada penelitian ini juga diusulkan perancangan

menggunakan end parasitik yang berfungsi menurunkan

back-lobe yang berakibat pada peningkatan gain antena. Selanjutnya akan dibandingkan hasil antara antena lingkaran konvesional seperti Gambar 1c, antena

lingkaran hanya dengan front-parasitik, antena lingkaran

hanya dengan end-parasitik, dan antena yang

menggunakan front-end parasitik seperti Gambar 1a dan

Gambar 1b. Perancangan antena ini menggunakan perangkat lunak CST.

2. Metode Penelitian

Salah satu keunggulan dari antena berbentuk lingkaran diantarannya adalah desain yang sederhana.

Persamaan patch jari-jari antena lingkaran mengikuti

persamaan (1) yang diberikan oleh.

dimana nilai F memenuhi persamaan ;

Pada persamaan (1) nilai h harus dalam satuan cm,

sementara pada persamaan (2) nilai f harus dalam satuan

Hz. Desain antena tersebut memiliki fundamental

frekuensi yang bekerja pada dominan mode TM110. Nilai

resonannya diberikan oleh persamaan (3).

Dimana nilai c merupakan kecepatan cahaya sebesar

3.108 m/s. Desain antena ini merupakan desain antena

lingkaran yang konvensional seperti pada Gambar 1c. Pada penelitian ini, antena yang dirancang memiliki

frekuensi kerja sebesar 2,3 GHz untuk aplikasi Long

Term Evolution (LTE). Sementara itu, struktur antena yang diusulkan terlihat pada Gambar 1a dan Gambar 1b, dengan nilai dimensi dan karakteristik subtrat terlihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Dimensi dan Karakteristik Substrat Antena

Spesifikasi Ukuran Keterangan

Luasan yang lebih ini diharapkan mendapatkan gain

yang lebih besar. Sementara itu, proses karakterisasi

dilakukan dengan mengubah nilai H1 dan H2.

3. Hasil dan Pembahasan

Seperti yang dijelaskan pada Bab 1, pada jurnal ini akan dijelaskan empat buah desain antena. Diantaranya antena lingkaran konvesional seperti Gambar 1c, antena

lingkaran hanya dengan front-parasitik, antena lingkaran

hanya dengan end-parasitik, dan antena yang

menggunakan front-end parasitik seperti Gambar 1a dan

Gambar 1b.

Gambar 2 menunjukkan nilai return loss (S11) untuk

(3)

Gambar 2. Nilai S11 dan bandwith antena lingkaran konvensional

Pada Gambar 2, nilai bandwidth antena saat

S11 < -14 hanya mencapai 29,6 MHz. Sementara itu, pada

Gambar 3 menunjukkan hasil far-field antena lingkaran

konvensional.

Gambar 3. Nilai far-field antena lingkaran konvensional

Hasil far-field ini menunjukkan nilai gain antena

sebesar 6,2 dBi dengan angular width 88,8° dan back

lobe sebesar -12,8 dBi.

Perancangan selanjutnya yaitu dengan menambahkan

front-parasitik dimana dilakukan karakterisasi perubahan

gain antena terhadap perubahan tinggi H1. Hasil gain

antena terhadap perubahan H1 terlihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Nilai gain antena lingkaran dengan front-parasitik terhadap perubahan H1

Nilai gain yang paling besar diperoleh saat H1

bernilai 10 mm dengan gain sebesar 7,9 dBi. Hal ini

membuktikan dengan penambahan front-parasitik dapat

meningkatkan gain sebesar 1,7 dB dari 6,2 dBi menjadi

7,9 dBi.

Sementara itu, proses selanjutnya simulasi dengan

menambahkan end-parasitik dimana dilakukan

karakterisasi perubahan gain antena terhadap perubahan

tinggi H2. Hasil gain antena terhadap perubahan H2

terlihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Nilai gain antena lingkaran dengan end-parasitik terhadap perubahan H2

Selain itu dilakukan juga simulasi perubahan tinggi

H2 terhadap perubahan nilai back-lobe, seperti pada

Gambar 6.

Gambar 6. Nilai back-lobe antena lingkaran dengan end-parasitik terhadap perubahan H2

Pada Gambar 6 diperlihatkan bahwa, dengan

menambahkan back-parasitik dihasilkan peningkatan

gain sebesar 0,32 dB dari 6,2 dBi menjadi 6,5 dBi saat H2

sebesar 4 mm. Sementara itu pada Gambar 6

memperlihatkan juga nilai back-lobe antena end-parasitik

terhadap perubahan H2. Nilai back-lobe ini mengalami

penurunan sebesar 11, 72 dB, dari -12,18 dBi menjadi -24

dBi saat H2 bernilai 5 mm. Hal ini membuktikan, dengan

menambahkan end-parasitik dapat meningkatkan gain

sekaligus menurunkan nilai back-lobe antenna.

Perancangan selajutnya yaitu dengan menambahkan

front-end parasitik yang merupakan usulan dari makalah

ini. Hasil simulasi gain terhadap perubahan H1 dan H2

terlihat pada Gambar 7.

Nilai gain yang paling besar diperoleh saat H1

bernilai 14 dan H2 bernilai 4 mm dengan gain sebesar 8,2

dBi. Hal ini membuktikan dengan penambahan front-end

parasitik dapat meningkatkan gain sebesar 2 dB dari 6,2

(4)

Gambar 7. Nilai gain antena front-end parasitik terhadap perubahan H1 dan H2

Sementara itu, Gambar 8 memperlihatkan hasil

simulasi return loss (S11) pada antena dengan

penambahan front-end parasitik.

Gambar 8. Nilai S11 dan bandwith antena lingkaran dengan penambahan front-end parasitik

Pada Gambar 8, nilai bandwidth antena saat S11 < -14

hanya mencapai 54,7 MHz. Sementara itu, pada Gambar

9 menunjukkan hasil far-field antena lingkaran

penambahan front-end parasitik.

Gambar 9. Nilai far-field antena lingkaran dengan penambahan front-end parasitik.

Hasil simulasi menunjukkan bahwa antena dengan

penambahan front-end parasitik dapat meningkatkan gain

sampai 2 dB.

Tabel 2. menunjukkan perbandingan kinerja antena lingkaran konvensional dengan antena lingkaran dengan

penambahan front-end parasitik.

Tabel 2. Perbandingan Kinerja

Hasil perbandingan memperlihatkan bahwa antena

lingkaran dengan penambahan front-end parasitik dapat

menghasilkan gain yang lebih tinggi dan memberikan

nilai bandwidth yang lebih besar

4. Kesimpulan

Total peningkatan gain yang diperoleh sebesar 2 dB

dengan penempatan front-end parasitik subtrat. Jarak

antara patch dengan front-parasitik (H1) dioptimasi untuk

memaksimalkan kopling elektromagnetik dan lobe utama

antenna. Pada penelitian ini juga diusulkan penambahan

end parasitik, jarak antara ground dan end-parasitik (H2)

dioptimasi untuk meminimalkan back lobe antena. Nilai

gain yang paling besar diperoleh saat H1 bernilai 14 dan

H2 bernilai 4 mm dengan gain sebesar 8,2 dBi. Hal ini

membuktikan dengan penambahan front-end parasitik

dapat meningkatkan gain sebesar 2 dB dari 6,2 dBi

menjadi 8,2 dBi.

Daftar Acuan

[1] Y. Toutain (2007), “Design and implementation of a

compact microstrip Tx/Rx diplexer for UMTS equipments,” in Proc. Int. MIKON’02 Conf, pp.

stepped-impedance resonators," Progress In

Electromagnetics Research, Vol. 107.

[4] F. Sheta, J. (2006), “Miniature microstrip stepped

(5)

[5] Deng, P.-H., (2006) “Compact microstrip diplexers based on a dual-passband filter," Asia-Pacific Microwave Conference” 1228-1232.

[6] Capstick, M. H. “Microstrip lowpass-bandpass

diplexer topology,” Electron. Lett., vol 35, no. 22, pp 1958-1960, Oct 1999

[7] J.SHong dan M. J. Lancaster, “Microstrip Filters for

RF/Microwave Applications”. John Wiley & Sons, Inc. 2001.

[8] Anurag Bhargava dan Staf of TCE. “Advanced

Design System Circuit Design Cookbook 1.0”

Agilent Technologies. Preliminary version.

[9] Pozar, David M. “Microwave and RF Design of

Wireless System”. John Wiley & Sons. 2000

Gambar

Gambar 1a. Struktur antena terlihat dari atas (proposed                c. Struktur antena lingkaran konvensional);                               b
Gambar 4. Nilai gain antena lingkaran dengan front-parasitik terhadap perubahan H1
Tabel 2. menunjukkan perbandingan kinerja antena lingkaran konvensional dengan antena lingkaran dengan penambahan  front-end  parasitik

Referensi

Dokumen terkait

Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan yang berkaitan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan diantaranya pada pembelajaran matematika yang telah

Dari kurva FDC yang diperoleh pada studi ini, akhirnya dapat ditentukan debit desain PLTMH Puppuring sebesar 200 liter/detik pada debit andalan sebesar 80 – 90 % sebagai debit

Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa mekanisme pengeluaran abu secara kontinyu dapat meningkatkan efektifitas proses gasifikasi biomassa khususnya pada

bahwa koreksi positif Pajak Masukan PPN atas Barang Kena Pajak yang bersifat strategis yang nyata-nyata digunakan untuk unit kegiatan yang menghasilkan Tandan Buah Segar (TBS)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil di Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung kurang berminat dalam mengikuti kelas ibu hamil sebanyak 28 responden

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian anemia dan faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya anemia pada ibu hamil trimester I di Puskesmas

Yaitu salah satu pihak tidak melaksanakan hak dan kewajibannya dalam suatu perjanjian sewa tanah sebagaimana hak dan kewajiban antara penyewa dengan orang yang

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa peran guru BK dalam mencegah tingkah laku salah suai peserta didik dengan menggunakan penguatan negatif berada