• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGAH NOVEMBER 2008 SEBESAR PERSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGAH NOVEMBER 2008 SEBESAR PERSEN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik No.02/01/72/Th. X, 5 Januari 2009 1  Pada Bulan November 2008, NTP Provinsi Sulawesi Tengah masing-masing subsektor tercatat

sebesar 90.24 persen untuk Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P), 100.58 persen untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H), 99.79 persen untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R), 91.33 persen untuk Subsektor Peternakan (NTP-Pt) dan 107.15 persen untuk Subsektor Perikanan (NTP-Pi).  Pergerakan NTP November 2008 terhadap Oktober 2008 menunjukkan NTP subsektor tanaman pangan, perikanan dan peternakan mengalami peningkatan masing-masing sebesar 1.01 persen, 0.65 persen dan 0.12 persen. Perubahan tersebut disebabkan oleh harga beberapa komoditas seperti palawija, beberapa jenis ikan serta hewan ternak mengalami peningkatan. Komoditas tersebut diantaranya adalah jagung, ikan baronang, kakap merah, cakalang, tongkol serta kambing. Sementara itu, subsektor hortikultura dan tanaman perkebunan rakyat mengalami penurunan indeks dibandingkan periode sebelumnya, penurunan tersebut masing-masing 3.13 persen dan 1.48 persen. Penurunan tersebut dipicu oleh harga beberapa komoditas yang menurun, diantaranya adalah cabe merah, cabe rawit, kelapa, kopi, kakao dan cengkeh.

 Terdapat tiga subsektor yang memiliki NTP dibawah 100 yaitu subsektor tanaman pangan, tanaman perkebunan rakyat dan peternakan, meskipun indeks subsektor tanaman pangan dan peternakan mengalami peningkatan dibanding bulan sebelumnya. Hal tersebut lebih disebabkan oleh tingginya biaya produksi dan kebutuhan konsumsi rumah tangga. Peningkatan biaya produksi disebabkan tingginya harga beberapa komoditas seperti bibit tanaman dan beberapa jenis pupuk seperti ZA, NPK, SP36 dan Urea.

 Secara keseluruhan NTP Provinsi Sulawesi Tengah Bulan November 2008 (NTP-gabungan) sebesar 98.02 persen atau mengalami penurunan sebesar 0.49 persen. Sementara itu, NTP Bulan November pada level nasional sebesar 98.36 persen (turun 0.84 persen dari bulan sebelumnya)

No.02/01/72/Th. X, 5 Januari 2009

N

ILAI

T

UKAR

P

ETANI

P

ROVINSI

S

ULAWESI

T

ENGAH

N

OVEMBER

2

008

S

EBESAR

98.02

P

ERSEN

A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI *)

*) Nilai Tukar Petani (NTP) adalah angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase.

(2)

Berita Resmi Statistik No.02/01/72/Th. X, 5 Januari 2009 2 Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di sembilan kabupaten di Sulawesi Tengah pada November 2008, diperoleh hasil bahwa Nilai Tukar Petani Bulan November 2008 mengalami penurunan dibandingkan Nilai Tukar Petani bulan sebelumnya, penurunan tercatat sebesar 0.49 persen dari 98.51 persen pada Bulan Oktober menjadi 98.02 persen pada Bulan November.

Tabel 1.

Nilai Tukar Petani Gabungan Provinsi Sulawesi Tengah November 2008 (2007=100)

Rincian Bulan Persentase

Oktober November Perubahan

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Diterima Petani 118.14 117.14 -0.85

2. Indeks Dibayar Petani 119.93 119.50 -0.36

2.1. Konsumsi Rumah Tangga 121.58 121.00 -0.48

2.1.1. Bahan Makanan 127.05 125.89 -0.91

2.1.2. Makanan Jadi 111.80 111.73 -0.06

2.1.3. Perumahan 122.63 122.41 -0.18

2.1.4. Sandang 115.97 116.35 0.33

2.1.5. Kesehatan 106.83 106.87 0.04

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan 109.82 109.73 -0.08

Olah Raga

2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 123.26 124.07 0.65

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan 114.27 114.39 0.11

Barang Modal (BPPBM)

2.2.1. Bibit 129.67 129.29 -0.29

2.2.2. Obat-Obatan dan Pupuk 105.04 105.38 0.32

2.2.3. Sewa Lahan, Pajak dan 113.14 113.14 0.00

Lainnya

2.2.4. Transportasi 114.42 114.46 0.04

2.2.5. Penambahan Barang Modal 106.83 106.93 0.09

2.2.6. Upah Buruh Tani 119.25 119.43 0.15

(3)

Berita Resmi Statistik No.02/01/72/Th. X, 5 Januari 2009 3 Secara teknis penurunan tersebut disebabkan oleh selisih antara indeks yang diterima petani (It) dan indeks yang dibayar petani (Ib) semakin lebar, di Bulan November ini indeks harga yang diterima petani kembali mengalami penurunan, penurunan tersebut sekitar 0.85 persen. Sementara itu, indeks harga yang dibayar petani juga mengalami penurunan, akan tetapi penurunannya tidak sebesar dengan apa yang terjadi pada It. Jika dilihat pada masing-masing subsektor, terdapat tiga subsektor yang mengalami peningkatan NTP yaitu subsektor tanaman pangan (meningkat 1.01 %), subsektor perikanan (naik 0.65 %) dan subsektor peternakan (naik 0.12 %). Sementara itu, dua subsektor lainnya mengalami penurunan indeks, subsektor hortikultura turun sebesar 3.13 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat turun 1.48 persen.

Tabel 2.

Nilai Tukar Petani Provinsi Sulawesi Tengah per Subsektor November 2008 (2007=100)

Subsektor Bulan Persentase

Oktober November Perubahan

(1) (2) (3) (4)

1. Tanaman Pangan

a. Indeks yang Diterima (It) 109.23 109.81 0.53

b. Indeks yang Dibayar (Ib) 122.27 121.69 -0.48

c. Nilai Tukar Petani (NTP-P) 89.33 90.24 1.01

2. Hortikultura

a. Indeks yang Diterima (It) 124.29 119.91 -3.52

b. Indeks yang Dibayar (Ib) 119.70 119.23 -0.40

c. Nilai Tukar Petani (NTP-H) 103.83 100.58 -3.13

3. Tanaman Perkebunan Rakyat

a. Indeks yang Diterima (It) 121.59 119.31 -1.87

b. Indeks yang Dibayar (Ib) 120.05 119.56 -0.40

c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pr) 101.29 99.79 -1.48

4. Peternakan

a. Indeks yang Diterima (It) 107.76 107.61 -0.14

b. Indeks yang Dibayar (Ib) 118.14 117.84 -0.26

c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pt) 91.22 91.33 0.12

5. Perikanan

a. Indeks yang Diterima (It) 125.16 125.82 0.53

b. Indeks yang Dibayar (Ib) 117.57 117.42 -0.13

(4)

Berita Resmi Statistik No.02/01/72/Th. X, 5 Januari 2009 4 B. Indeks Harga yang Diterima Petani (It)

Indeks Harga yang Diterima Petani (It) dari kelima subsektor menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada November 2008, terdapat tiga subsektor yang mengalami peningkatan indeks harga yang diterima petani. Perubahan indeks tertinggi terjadi pada subsektor tanaman pangan sebesar 1.01 persen, disusul kemudian oleh subsektor perikanan sebesar 0.65 persen dan subsektor peternakan sebesar 0.12 persen. Sementara itu, dua subsektor lainnya mengalami penurunan indeks. Penurunan yang signifikan terjadi pada subsektor tanaman hortikultura yang mencapai 3.13 persen, penurunan ini lebih disebabkan oleh meningkatanya ongkos produksi akibat naiknya beberapa komoditas seperti beberapa jenis pupuk. Subsektor tanaman perkebunan rakyat mengalami penurunan indeks sebesar 1.48 persen yang disebabkan oleh anjloknya harga beberapa komoditi.

C. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)

Pada November 2008 secara umum indeks harga yang dibayar petani (Ib) tercatat mengalami penurunan bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Penurunan Ib terjadi pada seluruh subsektor. Meskipun demikian, penurunan indeks yang dibayar petani tidak serta merta mengakibatkan peningkatan NTP sebab secara absolut nilai yang harus dibayarkan petani masih lebih tinggi dibandingkan keuntungan yang diterima .

D. NTP Subsektor

D.1. Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P)

Pada Bulan November 2008, Nilai Tukar Petani untuk subsektor tanaman pangan (NTP-P) tercatat mengalami peningkatan sebesar 1.01 persen, hal ini terjadi karena indeks yang diterima petani bulan November mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya (0.53%), hal ini disebabkan naiknya harga beberapa komoditas palawija seperti jagung (6.04%). Meskipun demikian NTP subsektor ini masih dibawah angka 100 yang berarti kondisi petani tanaman pangan belumlah sejahtera. Hal ini disebabkan oleh pengeluaran petani untuk memproduksi komoditas

(5)

Berita Resmi Statistik No.02/01/72/Th. X, 5 Januari 2009 5 pertanian tanaman pangan serta pengeluaran konsumsi rumah tangganya masih lebih besar bila dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh dari bertani tanaman pangan.

C.2. Subsektor Hortikultura (NTP-H)

NTP subsektor hortikultura di Bulan November mengalami penurunan sebesar 3.13 persen dibandingkan bulan sebelumnya, penurunan indeks yang diterima petani (It) menjadi penyebab turunnya NTP subsektor ini, turunnya harga beberapa komoditas sayur-sayuran dan buah-buah memicu turunnya It hingga mencapai 3.52 persen. Beberapa komoditas subsektor hortikultura yang mengalami penurunan harga yang signifikan adalah cabe rawit turun hingga 16.39 persen, cabe merah turun 11.82 persen, terong turun 4.32 persen serta pisang yang mengalami penurunan sebesar 2.75 persen. Peningkatan juga terjadi pada indeks yang dibayar petani, komoditas yang mengalami peningkatan harga adalah pupuk, seperti ZA (8.81%), Urea (0.27%) dan NPK (0.65%). Kebutuhan yang kian meningkat serta pasokan yang tidak memadai memicu kenaikan harga pupuk diwilayah Sulawesi Tengah. Meskipun demikian, NTP subsektor hortikultura masih berada diatas angka 100, yang mengindikasikan bahwa petani subsektor ini telah sejahtera.

C.3. Subsektor Perkebunan Rakyat (NTP-Pr)

NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat di Bulan November mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan bulan sebelumnya, anjloknya harga beberapa komoditas perkebunan seperti kelapa, kopi, kakao, dan cengkeh memicu penurunan NTP tersebut. Kelesuan pasar global akibat krisis finansial yang melanda dunia masih menjadi pemicu turunnya harga komoditas perkebunan tersebut, turunnya permintaan beberapa komoditi perkebunan terutama kelapa/kopra mengakibatkan harga komoditas tersebut ikut menurun. Penurunan NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat mencapai 1.48 persen, dari 101.29 di Bulan Oktober menjadi 99.79 persen di Bulan November.

(6)

Berita Resmi Statistik No.02/01/72/Th. X, 5 Januari 2009 6

Tabel 1 3.

Nilai Tukar Petani Per Subsektor dan Perubahannya November 2008 (2007=100)

Kelompok dan Sub kelompok Bulan Persentase

Oktober November Perubahan

(1) (2) (3) (4)

1. Tanaman Pangan

a. Indeks Diterima Petani 109.23 109.81 0.53

- Padi 98.57 98.57 0.00

- Palawija 149.54 152.29 1.84

b. Indeks Dibayar Petani 122.27 121.69 -0.48

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 122.67 121.87 -0.65

- Indeks BPPBM 120.76 121.01 0.20

2. Hortikultura

a. Indeks Diterima Petani 124.29 119.91 -3.52

- Sayur-sayuran 125.20 117.87 -5.86

- Buah-buahan 122.99 122.83 -0.13

b. Indeks Dibayar Petani 119.70 119.23 -0.40

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 121.08 120.50 -0.48

- Indeks BPPBM 113.38 113.38 0.00

3. Tanaman Perkebunan Rakyat

a. Indeks Diterima Petani 121.59 119.31 -1.87

- Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) 121.59 119.31 -1.87

b. Indeks Dibayar Petani 120.05 119.56 -0.40

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 121.84 121.24 -0.49

- Indeks BPPBM 112.51 112.48 -0.03

4. Peternakan

a. Indeks Diterima Petani 107.76 107.61 -0.14

- Ternak Besar 103.33 103.33 0.00

- Ternak Kecil 109.13 109.37 0.22

- Unggas 115.42 115.42 0.00

- Hasil Ternak 120.28 116.34 -3.27

b. Indeks Dibayar Petani 118.14 117.84 -0.26

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 120.59 120.13 -0.38

- Indeks BPPBM 113.27 113.27 0.00

5. Perikanan

a. Indeks Diterima Petani 125.16 125.82 0.53

- Penangkapan 132.75 133.65 0.68

- Budidaya 104.80 104.80 0.00

b. Indeks Dibayar Petani 117.57 117.42 -0.13

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 120.51 120.18 -0.27

(7)

Berita Resmi Statistik No.02/01/72/Th. X, 5 Januari 2009 7 C.4. Subsektor Peternakan (NTP-Pt)

Pada bulan Oktober 2008, NTP-Pt mengalami peningkatan sebesar 0.12 persen. Harga komoditas subsektor peternakan pada Bulan November 2008 relatif mengalami penurunan, sementara itu kebutuhan biaya produksi dan penambahan barang modal serta konsumsi rumah tangga cenderung meningkat. Meskipun meningkat, NTP subsektor peternakan masih dibawah angka 100, hal ini menandakan adanya ketidakseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran petani, dimana porsi pengeluaran masih dominan.

C.5. Subsektor Perikanan (NTP-Pi)

Pada Bulan November 2008, NTP-Pi mengalami peningkatan sebesar 0.65 persen, hal ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani (125.82) lebih besar dibandingkan indeks yang dibayar (117.42), peningkatan NTP ini disebabkan oleh harga beberapa komoditas perikanan mengalami peningkatan, komoditas tersebut antara lain baronang, kakap merah, cakalang dan tongkol. NTP subsektor perikanan merupakan yang paling stabil dibandingkan lainnya sebab nilainya tetap berada diatas angka 100.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan asumsi di atas maka penulis tertarik untuk meneliti dan mengkaji lebih mendalam di SMP Begeri 3 Bantaeng yang telah difokuskan pada model Kooperatif

No. Sementara itu, responden kurang setuju kalau kecenderungan berpikir negatif menghambat inovasi mereka. Mereka juga kurang setuju jika perasaan-perasaan negatif

1) Hasil wawancara penulis dengan (Kiai Abdur Rahman) selaku Pengasuh Pondok Pesantren di Sukorejo Situbondo yang menyatakan bahwa pencatatan perkawinan poligami penting

Indikator kinerja Renstra STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta terdiri dari tujuh bidang yaitu : Keunggulan dalam riset yang diakui masyarakat akademis internasional melalui

[r]

Hal ini biasanya didasarkan pada perselisihan atara suami dan istri, perselisihan tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang dapat berasal dari salah

Melihat dari penelitian sebelumnya, penelitian ini dilakukan untuk membuat rancang bangun sistem energy harvesting dengan memanfaatkan suara bising dari mesin pabrik

Untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini metodologi yang digunakan adalah penentuan faktor-faktor kesiapan penerapan e-learning, pemodelan ontologi, dan penentuan